HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil dan Pembahasan
4.2.2.1 Maksud basa-basi Subkategori Salam
Basa-basi salam yaitu fungsi tuturan untuk menyatakan rasa senang karena
bertemu seseorang. Secara tidak langsung, basa-basi salam yang dituturkan oleh
seseorang memiliki maksud juga memiliki maksud mempengaruhi lawan bicaranya
agar memiliki rasa gembira pula. Berikut ini merupakan basa-basi salam yang
Cuplikan Tuturan A2:
P : “Halo Adik, sudah makan belum ya?”
MT: “Sudah tadi Bu.”
(Konteks :Penutur merupakan seorang guru SDberjenis kelamin perempuan berusia 35
tahun, Mitra tutur adalah seorang anak perempuan, berusia 10 tahun.Suasana tuturan
terjadi dalam keadaan santai.Tuturan terjadi di dapur, ketika penutur sedang mencuci
piring dan mitra tutur mengambil snack di kulkas. Tuturan terjadi pada pukul 14.15 WIB). Tuturan terjadi pada waktu siang hari di dapur. penutur merupakan seorang Guru
SD, berjenis kelamin perempuan dan berusia 35 tahun. Sedangkan mitra tutur adalah
seorang anak perempuan yang berusia 10 tahun. Tuturan percakapan tersebut terjadi
dalam suasana santai, penutur bermaksud menyapa mitra tutur yang baru saja
memasuki ruang dapur untuk mengambil snack di kulkas.
Maksud tuturan penutur melalui basa-basi itu sendiri adalah, penutur ingin
menjaga hubungan yang baik dengan mitra tutur yang tidak lain adalah anak
perempuan dari penutur. Penutur menyapa dan bertanya kepada mitra tutur sebagai
bentuk basa-basi, untuk menjaga keakraban diantara keduanya. Intonasi yang
digunakan pada tuturan tersebut adalah intonasi tanya, tekanan sedang dan pilihan
kata pada tuturan tersebut menggunakan partikel dan kata fatis “ya”. Penggunaan nada tersebut menunjukkan ekspresi senang penutur terhadap mitra tutur, nada
tuturan yang itu menunjukkan suasana hati penutur yang merasa senang karena
bertemu dengan mitra tutur. Hal tersebut sejalan dengan Pranowo (2009:77) bahwa
nada bicara penutur selalu berkaitan dengan suasana hati penuturnya. Oleh karena itu
tuturan basa-basi dapat di kategorikan salam bila tuturan tersebut mengandung
Cuplikan Tuturan A3
P : “HaloIbu, wah Ibu cantik sekali hari ini ya!”
MT : “Makasih Fajar, ada apa ini kok tumben ke kamar Ibu?” P : “Mau minta uang dong Bu, Rp. 5.000 buat main PS” MT : “Owalah, ya ini uangnya.”
P : “Makasih Bu. (Konteks: Suatu hari, anda akan meminta uang kepada Ibu anda, uang tersebut akan anda gunakan untuk bermain PS. Basa-basi seperti apa yang anda gunakan untuk memulai percakapan terhadap Ibu anda tersebut?)
Penutur merupakan seorang anak laki-laki yang berusia 9 tahun dan mitra tutur
merupakan Guru SMA yang berjenis kelamin perempuan berusia 43 tahun. Penutur
melihat mitra tutur yang sedang merias wajah di kamar, sehingga penutur menyapa
mitra tutur dengan menghampirinya di kamar. Penutur bermaksud meminta uang
kepada mitra tutur. Pada tuturan tersebut, penutur bermaksud menarik perhatian
mitra tutur. Penutur menyapa dan memuji mitra tutur sebagai bentuk basa-basi,
sebelum penutur mengutakan permintaannya kepada mitra tutur. Intonasi yang
digunakan pada tuturan tersebut menggunakan intonasi seru, nada tutur tinggi dan
tekanan sedang. Pilihan kata pada tuturan tersebut menggunakan partikel dan kata
fatis “ya”.
Cuplikan tuturan A4
P: “HalloBuk.. wah kok serius tenan nonton tv ne.”
MT : “Iya, piyé Pak.” (Iya, ada apa Pak?)
P : “Kasur arep dinehke ngendi? Iki rep udan.”
(Kasur nya ditaruh mana? Ini mau hujan) MT : “Dinehke ruang tengah wae Pak.”
(Konteks : Tuturan terjadi di ruang keluarga ketika mitra tutur sedang menonton tv. penutur bermaksud memberi salam kepada mitra tutur dan ingin bertanya kepada mitra tutur.)
Tuturan tersebut terjadi pada siang hari di ruang keluarga. Penutur merupakan
seorang Guru SMP, berjenis kelamin laki-laki yang berusia 52 tahun dan mitra tutur
adalah istri dari penutur yang berusia 50 tahun. Tuturan terjadi dalam situasi santai.
Penutur menyapa mitra tutur untuk memulai pembicaraan.
Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya, tuturan
(A4) termasuk dalam subkategori salam. Hal tersebut dikarenakan tuturan penutur
digunakan untuk memulai pembicaraan.
Selain itu, tuturan (A4) termasuk dalam wujud basa-basi karena tuturan tersebut
digunakan oleh penutur untuk memulai pembicaraan. Pada waktu itu penutur hendak
mengangkat jemuran kasur, dan penutur hendak bertanya kepada mitra tutur bahwa
kasurnya akan diletakkan dimana. Penutur lalu menghampiri mitra tutur yang sedang
menonton tv dengan memberi salam “HalloBuk.. wah kok serius tenan nonton tv
ne”.Tuturan (A4) digunakan penutur untuk memulai pembicaraan, sebelum penutur mengutarakan maksud pertanyaannya. Intonasi yang digunakan pada tuturan
tersebut adalah intonasi tanya, nada tutur sedang, tekanan sedang dan pilihan kata
Cuplikan tuturan A5
P : “Hei Adik, kok masih sakit sudah mau main?”
MT : “Iya, Pak bosan dirumah.” (Konteks: Tuturan terjadi di teras rumah, ketika penutur sedang membaca koran dan mitra tutur akan pergi bermain. Penutur merupakan seorang Guru SMA, yang berjenis kelamin perempuan berusia 39 tahun. Sedangkan mitra tutur adalah anak laki-laki dari penutur yang berusia 9 tahun. Penutur menyapa mitra tutur yang akan pergi bermain, mitra tutur
merespons tuturan dari penutur dengan menjawab pertanyaan penutur.)
Tuturan tersebut terjadi pada sore hari, ketika penutur sedang membaca koran dan
melihat mitra tutur melewati teras untuk pergi bermain. Penutur merupakan seorang
Guru SMA, yang berjenis kelamin perempuan berusia 39 tahun. Sedangkan mitra
tutur adalah anak laki-laki dari penutur yang berusia 9 tahun. Penutur menyapa dan
bertanya kepada mitra tutur, dan mitra tutur merespons tuturan dari penutur.
Tuturan (A5) mempunyai maksud bahwa penutur ingin menunjukkan keakraban
terhadap mitra tutur yang tidak lain adalah anak dari penutur. Pada waktu itu penutur
sedang membaca koran diteras, sedangkan mitra tutur akan pergi bermain. Penutur
melihat mitra tutur yang sedang melewati samping teras, kemudian penutur menyapa
mitra tutur, dan bertanya kepada mitra tutur “Hei Adik, kok masih sakit sudah mau main?”. Tuturan yang disampaikan oleh penutur tersebut merupakan basa-basi salam, karena penutur tidak melerai mitra tutur yang akan pergi bermain. Penutur
hanya bermaksud menunjukkan keakraban dengan menyapa dan bertanya kepada
mitra tutur, sebagai wujud basa-basi salam. Pilihan kata pada tuturan (A5)