SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
4.2 Manajemen Keselamatan Penyelenggaraan Pelayanan
BAB IV
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
4.1 Umum
Kebijakan keselamatan penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan,
diperlukan oleh seluruh personel Penyelenggara Pelayanan xxx dimana keselamatan pelayanan navigasi penerbangan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan manajemen keselamatan. Untuk menerapkan hal tersebut maka Kepala Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan memiliki komitmen dalam bentuk deklarasi pernyataan keselamatan dari Kepala Penyelenggara Pelayanan xxx (terlampir).
Tujuan kebijakan keselamatan dalam penyelenggaraan pelayanan telekomunikasi penerbangan adalah untuk menyediakan pelayanan navigasi penerbangan yang selamat, efektif, dan efisien. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka di dalam penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan kami menerapkan budaya keselamatan pada seluruh aspek yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan telekomunikasi penerbangan.
4.2 Manajemen Keselamatan Penyelenggaraan Pelayanan
Untuk mewujudkan penerapan sistem manajemen keselamatan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pada Civil Aviation Safety Regulation Part 171, Advisory Circular 171-3 dan Manual of Standar CASR Part 171. Maka dibentuk suatu unit khusus yang memiliki tanggung jawab dalam penanganan isu-isu keselamatan pelayanan telekomunikasi penerbangan.
Gambar 4 : Struktur Unit Keselamatan (contoh)
ydždždž ;DĂŶĂũĞƌ<ĞƐĞůĂŵĂƚĂŶͿ ydždždždždž <ŽŽƌĚŝŶĂƚŽƌ&ĂƐŝůŝƚĂƐ ZĂĚŝŽŶĂǀŝŐĂƐŝ WĞŶĞƌďĂŶŐĂŶ ydždždždždž <ŽŽƌĚŝŶĂƚŽƌ ŽŬƵŵĞŶƚĂƐŝĂƚĂ <ĞƐĞůĂŵĂƚĂŶ ydždždždždž <ŽŽƌĚŝŶĂƚŽƌ&ĂƐŝůŝƚĂƐ dĞůĞŬŽŵƵŶŝŬĂƐŝ WĞŶĞƌďĂŶŐĂŶ
ϯϴ
a. Kepala Penyelenggara Pelayanan xxx Nama : ...
No. Telp/HP : ... b. Manager Keselamatan
Nama : ... No. Telp/HP : ...
c. Koordinator Teknisi Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan Nama : ...
No. Telp/HP : ...
d. Koordinator Teknisi Fasilitas Radionavigasi Penerbangan Nama : ...
No. Telp/HP : ...
e. Koordinator Dokumentasi Data Keselamatan Nama : ...
No. Telp/HP : ...
Tugas pokok dan fungsi pada struktur organisasi unit keselamatan tersebut sebagai berikut:
a. Manager Keselamatan
Manager keselamatan bertugas untuk mengkoordinir, memantau dan melaporkan penerapan sistem manajemen keselamatan pada penyelenggaraa pelayanan telekomunikasi penerbangan kepada kepala Penyelenggara Pelayanan. Penunjukan Manager Keselamatan tidak menghilangkan tanggung jawab Kepala Penyelenggara Pelayanan xxx atau CEO ANS Provider terhadap keselamatan pelayanan telekomunikasi penerbangan.
b. Koordinator Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan
Koordinator fasilitas telekomunikasi penerbangan bertugas untuk mengkoordinir, memantau dan melaporkan isu-isu keselamatan dalam bidang fasilitas telekomunikasi penerbangan.
c. Koordinator Fasilitas Radionavigasi Penerbangan
Koordinator fasilitas radionavigasi penerbangan bertugas untuk mengkoordinir, memantau dan melaporkan isu-isu keselamatan dalam bidang fasilitas radionavigasi penerbangan.
d. Koordinator Dokumentasi Data Keselamatan
Koordinator dokumentasi data keselamatan bertugas untuk mengelola laporan bahaya dan kemudian membuat laporan akhir dari seluruh laporan bahaya tersebut. Laporan akhir tentang keselamatan akan dilaporkan kepada manager
ϯϵ
4.3 Pelaporan Data Keselamatan
Laporan data keselamatan yang berfungsi untuk menyediakan data mengenai isu-isu keselamatan kepada Manager Keselamatan dan personel terkait lainnya pada pihak Penyelenggara Pelayanan xxxx. Data isu-isu keselamatan yang dilaporkan mengenai bahaya, kejadian/incident, faktor dan solusi untuk mencegah bahaya yang sama. a. Laporan Bahaya (Hazard)
Berikut adalah format laporan mengenai situasi atau keadaan yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya terhadap orang, pesawat udara, peralatan dan peralatan pendukung lainnya walaupun kondisi tersebut belum menyebabkan kecelakaan terhadap orang atau peralatan yang ada. Laporan ini ditujukan kepada
Manager Keselamatan dan personel terkait, format laporan sebagai berikut: Kepada Yth :
Direktur Jenderal Perhubungan
a. DATA UMUM
1 Tanggal Kejadian :
2. Nama Penyelenggara Pelayanan :
3. Lokasi Kejadian :
4. Waktu Kejadian :
5. Jenis Kejadian :
6. Informasi Cuaca (Weather Report e.g Wind, Visibility)
: b. DATA FASILITAS / PERALATAN / KENDARAAN
1. Nama Pengelolah Fasilitas / Peralatan dan Kendaraan
: 2. Jenis Fasilitas / Peralatan / Kendaraan :
Kerusakan Pada Fasilitas / Peralatan / Kendaraan : Nama Operator : Nomor Operator : Jumlah Korban : c. DESKRIPSI 1. Kronologi Kejadian :
2. Dampak Kejadian terhadap operasional Pelayanan
:
(Tempat, Tanggal Bulan Tahun) Petugas Pelapor (optional) Tabel 8 : Contoh Format Laporan Kondisi Bahaya
ϰϬ
No Tanggal Kejadian Solusi Keterangan
1 12-3-2011 Ada hewan (tikus) memasuki gedung VOR yang terletak di Pasar Kemis-Tangerang.
Tikus tidak ditemukan 2 23-3-2011 Personel PLLU melihat ada
salah seorang personel
ground handling yang mendengarkan musik dengan menggunakan head set waktu bekerja Identitas personel dimaksud tidak diketahui
Tabel 9 : Contoh Format Laporan Akhir
b. Mekanisme Pelaporan
1) Setiap personel yang melihat kejadian bahaya dan kerusakan peralatan wajib melaporkan kejadian tersebut pada format laporan yang telah ditentukan pada kurun waktu 1 x 24 jam;
2) Laporan tersebut disampaikan kepada Manager Keselamatan yang ditunjuk oleh pihak Penyelenggara Pelayanan xxxx;
3) Manager Keselamatan menganalisa kemungkinan tingkat bahaya dan konsekuensi kejadian yang dilaporkan pada rapat internal unit teknis apabila bahaya yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kecelakaan. Manager
keselamatan juga menentukan metode atau solusi untuk menanggulangi atau mengurangi bahaya yang ditimbulkan;
4) Manager Keselamatan menyiapkan laporan akhir seluruh kejadian kepada Kepala Penyelenggara Pelayanan xxxx;
5) Kepala Penyelenggara Pelayanan xxxx menindaklanjuti laporan tersebut dan juga mendokumentasikan laporan tersebut sebagai bukti;
6) Apabila terdapat kejadian yang terkait dengan instansi lain maka pihak Penyelenggara Pelayanan menyampaikan informasi tersebut secara tertulis kepada instansi tersebut;
7) Dalam kurun waktu tertentu pihak Penyelenggara Pelayanan xxx melaporkan kegiatan keselamatan yang telah dilaksanakan kepada Ditjen Hubud;
8) Manager Keselamatan akan menyiapkan draft notam pada saat mengetahui terjadinya kondisi bahaya yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan;
9) Kepala Penyelenggara Pelayanan xxx segera menerbitkan NOTAM setelah mendapatkan laporan mengenai terjadinya kondisi bahaya yang mengganggu keselamatan penerbangan.
c. Kejadian Bahaya Yang Harus Dilaporkan 1) Kerusakan peralatan;
ϰϭ
2) Kerusakan peralatan penunjang (pendingin ruangan, gedung peralatan, dan lain sebagainya);
3) Gangguan hewan pada peralatan; 4) Kebakaran peralatan;
5) Tindakan tidak sesuai SOP;
6) Kejadian lain yang menyebabkan kondisi bahaya.
4.4 Mekanisme Monitoring berkelanjutan 1. Rencana Monitoring Keselamatan
Unit SMS akan selalu melaksanakan Monitoring dalam bentuk audit, audit ini kami laksanakan untuk menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan juga hal-hal yang membahayakan. Berdasarkan hasil audit dalam bentuk temuan maka akan dirumuskan rekomendasi terhadap permasalahan tersebut sebagai laporan akhir. Manual operasi pelayanan telekomunikasi peerbangan berisi detail mengenai pengaturan keselamatan sebagai dasar untuk pelaksanaan audit. Kinerja akan diukur berdasarkan sistem manajemen yang sudah tercantum dalam manual operasi. Audit secara independen akan dilaksanakan setiap tahun dan sebelum pembaharuan Sertifikat Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan.
2. Form Pengecekan (Meter Reading, Ground Check dan Checklist)
Daftar yang digunakan sebagai pedoman dalam setiap tahapan di atas, sesuai pada lampiran.
3. Organisasi audit
Dalam melaksanakan audit, terdapat 3 (tiga) tingkatan, seperti berikut: a. Self Auditing
Audit ini dilaksanakan oleh Manager sesuai dengan tanggung jawab di masing-masing bidangnya. Setiap Manager harus mengetahui kelemahan keselamatan di bidangnya, melakukan audit untuk memastikan kelemahan tersebut sudah diminimalisasi sebelum menjadi masalah yang besar.
b. Independent Internal Audit
Audit ini dilaksanakan oleh pihak lain dalam organisasi Penyelenggara Pelayanan xxxx secara independent yang sudah berpengalaman. Keuntungan pelaksanaan independent internal audit adalah :
1) Memberi kepastian dan keyakinan pada setiap manajer bahwa semua persyaratan dan ketentuan keselamatan telah dipenuhi.
2) Adanya tenggat waktu terhadap masalah-masalah keselamatan yang lama penanganannya.
3) Adanya standar keselamatan dalam organisasi di bandar udara terhadap ide-ide baru mengenai keselamatan
ϰϮ
4) Setiap manajer tidak kebal terhadap tindakan yang mengancam keselamatan
c. Auditing by Regulator
Audit ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator dan didampingi oleh kami sebagai unit yang menangani masalah keselamatan di penyelenggara pelayanan xxx.
4. Pelaksanaan audit
a. Unit SMS akan menentukan jadwal pelaksanaan Audit dan mempublikasikan kepada pihak-pihak terkait;
b. pelaksanakan Self Auditing akan di laksanakan secara berkelanjutan; c. Independent Internal Audit dilaksanakan 2 kali dalam setahun dan
d. Auditing by regulator dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pihak regulator.
4. 5 Investigasi Kejadian Keselamatan
Unit SMS akan melakukan Insvestigasi kejadian yang dilaksanakan pada saat terjadi kecelakaan, dimana kecelakaan tersebut terkait dengan penyelenggaraan pelayanan telekomunikasi penerbangan.
Unit SMS juga akan berkoordinasi dan membantu KNKT dalam melaksanakan Investigasi kejadian serius dan membuat laporan pelaksanaan Investigasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4.6 Forum Keselamatan
Unit SMS membentuk suatu forum yang bertujuan untuk memfasilitasi masalah keselamatan dengan pihak-pihak terkait lainnya misalnya personel Aeronautical Information Service, Radio Komunikasi Penerbangan dan Pemandu Lalu Lintas Udara serta unit lain yang terkait.
4.7 Pelatihan Personel
1. Tujuan
Pelatihan dan pendidikan ini dilaksanakan untuk mempertahankan (recurrent) dan meningkatkan kompetensi personil teknisi telekomunikasi dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi kerja.
2. Kompetensi
Personil teknisi penyelenggara pelayanan telekomunikasi penerbangan harus memilki Sertifikat Kecakapan Personil dan Lisence peralatan yang selalu diperbaharui apabila telah habis masa berlakunya.
ϰϯ
3. Pelatihan Untuk Teknisi
Pelatihan bagi personil penyelenggara akan selalu dilaksanakan secara berkelanjutan untuk menjamin keselamatan penerbangan serta Manager dan personil yang tidak mematuhi sistem keselamatan akan dikenakan tindakan indisipliner.
Rencana Pelatihan Personil teknisi dalam 5 tahun kedepan :
ZĂƚŝŶŐ WĞƌĂůĂƚĂŶ ϮϬϭϭ ϮϬϭϮ ϮϬϭϯ ϮϬϭϰ ϮϬϭϱ ZZ &E D^ sKZ : E z />^ /D dĂŚƵŶ
Tabel 10 : Contoh Rencana Pelatihan Personil teknisi Catatan : FN : Firman BD : Bandi DJ : Doni Juliansyah IM : Iman
ϰϰ
BAB V