• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a Risiko pasar (lanjutan) a Market risk (continued)

Dalam dokumen FS AE 30 September 2014 website1 (Halaman 142-145)

RELATED PARTIES

43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a Risiko pasar (lanjutan) a Market risk (continued)

(ii) Risiko harga (ii) Price risk

Harga batubara Adaro (“Envirocoal”) ditentukan berdasarkan harga batubara dunia, yang cenderung sangat mengikuti siklus dan dapat berfluktuasi secara signifikan. Sebagai produk komoditas, harga batubara dunia sangat tergantung pada dinamika pasokan dan permintaan batubara di pasar ekspor dunia. Grup belum mengadakan perjanjian perdagangan batubara dan belum melakukan perikatan harga batubara jangka panjang untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara, tetapi dapat saja melakukannya di masa depan. Sebaliknya, Grup melakukan kontrak penjualan batubara dengan beberapa pelanggan menggunakan harga tetap selama satu tahun atau berdasarkan indeks harga batubara pada saat penyerahan untuk melindungi sebagian dari pendapatan untuk tiap tahunnya.

Prices for Adaro’s coal (“Envirocoal”) are

based on global coal prices, which tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations. As a commodity product, global coal prices are principally dependent on the supply and demand dynamics of coal in the world export market. The Group did not engage in trading coal contracts and has not entered into long term coal pricing agreements to hedge its exposure to fluctuations in the coal price but may do so in the future. Instead, the Group entered into one-year fixed price or coal index price at the time of delivery coal contracts with some of its customers to safeguard a portion of its revenue for each year.

Lebih lanjut, Grup juga terekspos terhadap harga komoditas berkaitan dengan pembelian bahan bakar minyak yang diperlukan untuk menjalankan operasi penambangan batubara. Grup mengadakan kontrak lindung nilai bahan bakar minyak untuk melindungi terhadap fluktuasi harga bahan bakar minyak untuk sebagian dari perkiraan penggunaan bahan bakar minyak tahunan. Selain itu, untuk jasa penambangan yang diberikan kepada pelanggannya, untuk mengatur risiko harga, Grup mengadakan kontrak jangka panjang dengan pelanggannya (maksimal lima tahun) yang memperbolehkan penyesuaian harga ketika harga bahan bakar minyak naik.

Further, the Group is also exposed to commodity price risk relating to purchases of fuel necessary to run its coal mining operations. The Group enters into fuel hedge contracts to hedge against the fluctuations in fuel prices for part of the estimated annual fuel usage. Besides this, for mining services provided to its customers, in order to manage price risk, the Group entered into long-term contracts with its customers (maximum five years) which also allow for price adjustments when the fuel price increases.

Dengan demikian, pada tanggal 30 September 2014 selain instrumen keuangan derivatif, tidak terdapat aset dan liabilitas keuangan dengan nilai tercatat yang secara langsung berkaitan dengan harga pasar komoditas atau kontrak derivatif komoditas.

As such, as at 30 September 2014, other than the derivative financial instruments, there were no financial assets or liabilities with carrying amounts directly linked to market commodity prices or commodity derivative contracts.

43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 43. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

(iii) Risiko suku bunga (iii) Interest rate risk Risiko suku bunga Grup terutama timbul

dari pinjaman jangka panjang dalam mata uang Dolar AS. Risiko suku bunga dari kas tidak signifikan dan semua instrumen keuangan lainnya tidak dikenakan bunga. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Grup dengan risiko suku bunga nilai wajar.

The Group’s interest rate risk arises from

long-term borrowing denominated in US Dollars. The interest rate risk from cash is not significant and all other financial instruments are not interest bearing. Borrowing issued at variable rates exposes the Group to cash flow interest rate risk. Borrowing issued at fixed rates exposes the Group to fair value interest risk.

Grup mengelola risiko tingkat suku bunga arus kas dengan melakukan swap dari tingkat suku bunga mengambang menjadi tingkat suku bunga tetap. Secara umum, Grup memiliki pinjaman jangka panjang dalam tingkat suku bunga mengambang dan menukar pinjaman tersebut menjadi pinjaman dalam tingkat suku bunga tetap yang lebih rendah daripada tingkat suku bunga tetap yang tersedia apabila Grup meminjam pada tingkat suku bunga tetap secara langsung. Berdasarkan swap suku bunga, Grup setuju dengan pihak lain untuk menukar, pada interval tertentu (terutama setiap kuartal), perbedaan antara kontrak dengan tingkat suku bunga tetap dan tingkat suku bunga mengambang dihitung berdasarkan jumlah nosional yang disepakati. Pada tanggal 30 September 2014, Grup tidak memiliki swap tingkat bunga sehingga Grup terekspos risiko tingkat suku bunga arus kas.

The Group manages its cash flow interest rate risk using floating-to-fixed interest rate swaps. These interest rate swaps have the economic effect of converting borrowing from floating rates to fixed rates. Generally, the Group raises long- term borrowing at floating rates and swaps them into fixed rates that are lower than those available if the Group borrowed at fixed rates directly. Under the interest rate swaps, the Group agrees with other parties to exchange, at specified intervals (primarily quarterly), the difference between fixed contract rates and floating-rate interest amounts calculated with reference to the agreed notional amounts. As at 30 September 2014, the Group does not have any interest rate swaps, therefore the Group is exposed to cash flow interest rate risk.

Pada tanggal 30 September 2014, jika tingkat suku bunga atas pinjaman jangka panjang 10 basis poin lebih tinggi/lebih rendah, dengan asumsi semua variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih rendah/lebih tinggi sebesar AS$1.006 (30 September 2013: AS$866).

As at 30 September 2014, if interest rates on long-term borrowings had been ten basis points higher/lower with all other variables held constant, the post- tax profit for the period would have been US$1,006 (30 September 2013: US$866) lower/higher.

43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 43. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit b. Credit risk

Pada tanggal 30 September 2014, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah AS$1.990.729 (31 Desember 2013: AS$1.058.032). Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana pada bank, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman ke pihak ketiga, pinjaman ke pihak berelasi, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, serta aset lancar dan tidak lancar lain-lain.

As at 30 September 2014, the total maximum exposure from credit risk was US$1,990,729 (31 December 2013: US$1,058,032). Credit risk arises from cash in banks, time deposits, trade receivables, other receivables, loans to third parties, a loan to a related party, restricted cash and time deposits, and other current and non-current assets.

Semua kas di bank, deposito berjangka, dan kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya ditempatkan di bank asing dan lokal yang memiliki reputasi. Selain itu, Grup juga hanya melakukan transaksi lindung nilai dengan bank asing dan lokal yang memiliki reputasi termasuk pemberi pinjaman Grup.

All the cash in banks, time deposits and restricted cash and time deposits are placed in reputable foreign and local banks. In addition, the Group also transacts its hedging activities with reputable foreign and local banks including the Group’s lenders.

Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terhutang dari piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman ke pihak ketiga, dan pinjaman ke pihak berelasi adalah sebagai berikut:

As at 30 September 2014 and 31 December 2013, the balance outstanding from trade receivables, other receivables, loans to third parties and a loan to a related party is as follows:

30 September/September 2014 Belum jatuh Telah jatuh Telah jatuh

tempo dan tempo tetapi tempo dan tidak mengalami tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunan nilai/

Neither past due Past due Past due and

nor impaired but not impaired impaired Jumlah/Total

Piutang usaha 275,042 76,290 20,000 371,332 Trade receivables

Piutang lain-lain 1,479 - 7,000 8,479 Other receivables

276,521 76,290 27,000 379,811

31 Desember/December 2013 Belum jatuh Telah jatuh Telah jatuh

tempo dan tempo tetapi tempo dan tidak mengalami tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunan nilai/

Neither past due Past due Past due and

nor impaired but not impaired impaired Jumlah/Total

Piutang usaha 283,852 25,713 20,000 329,565 Trade receivables

Piutang lain-lain 1,673 307 7,000 8,980 Other receivables

Pinjaman ke Loans to third

pihak ketiga - 16,670 - 16,670 parties

Pinjaman ke Loan to a related

pihak berelasi - 40,233 - 40,233 party

43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 43. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Dalam dokumen FS AE 30 September 2014 website1 (Halaman 142-145)