Manajemen laba merupakan keterlibatan manajemen dalam penßusunan laporan keuangan untuk memaksimalkan keuntungan diri pribadi maupun keuntungan perusahaan íSchipperî 1989:92ó à Definisi tersebut mengartikan bahwa manajemen laba merupakan perilaku oportunistik manajer untuk memaksimalkan utilitas merekaà Manajer melakukan manajemen laba dengan memilih metode atau kebijakan akuntansi untuk menaikkan laba atau menurunkan labaî pada saat manajer menaikkan laba manajer menggeser laba periodeüperiode ßang akan datang ke periode sekarang
Pengungkapan CSR merupakan suatu proses untuk mengkomunikasikan dampak dari kegiatan operasi perusahaan kepada kelompok tertentu ýang berkepentingan maupun kepada masýarakat baik itu dampak sosial ataupun lingkungan þHackston dan Milneÿ 1996 ✁ Dengan adanýa UU Nomor 40 Tahun 2007 menýebabkan perusahaan✂perusahaanýang kegiatan operasinýa berhubungan dengan penggunaan sumber daýa alam diwajibkan untuk mengungkapkan CSR dalam laporan tahunan perusahaannýa✁ Dengan adanýa kewajiban tersebutÿ maka perusahaan mempunýai beban tambahan dalam pengungkapan CSR ýang dilakukannýa ýang nantinýa akan mengurangi kas ýang dimiliki perusahaan✁ Untuk menýiasati hal tersebut dengan tujuan agar pelaksanaan CSR tetap dilaksanakanÿ maka perusahaan dalam hal ini manajemen melakukan manajemen laba ýaitu memanipulasi laba perusahaan dari jumlah ýang sebenarnýa dengan tujuan untuk meminimumkan kegiatan CSR ýang harus dilakukan perusahaanþSiddhartaÿ✄ ☎ ☎☎ ✁
Sebelum investor mengambil keputusan untuk melakukan suatu investasiÿ investor akan melakukan penilaian kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan þMulýadiÿ 2006 ✁ Tingkat keuntungan ýang diharapkan atas investasi ýang dilakukan dapat diukur dengan menggunakan rasio profitabilitasÿ salah satunýa ýaitur✆turn on ✆ ✝✞✟ty þROE ✁Apabila perusahaan melakukan manajemen laba dalam bentuk✟✠ ✡☛☞✆ ☞✟✠✟☞✟✌ ✍✟☛✠z dimana perusahaan melaporkan laba ýang lebih rendah dari ýang sebenarnýa dengan tujuan untuk memperkecil pengeluaran dalam pengungkapan CSRÿ maka ROE ýang dilaporkan akan lebih rendah dari semestinýa
✑Husnan✒ 2013✓✔ Rendahn✕a nilai ROE men✕ebabkan menurunn✕a ketertarikan investor untuk menanamkan modal pada perusahaan ✕ang mengakibatkan profitabilitas perusahaan tersebut menurun✔
Manajemen laba merupakan suatu proses pengambilan langkah tertentu ✕ang disengaja sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum untuk mengubah laba perusahaan menjadi seperti ✕ang diinginkan Davidson ✖t ✗✘ ., ✑2004 dalam Sri✒ 2008:48✓✔ ✙atts and Zimmermann (1999 dalam Widiatmaja dkk, 2010) menyatakan bahwa terdapat tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya manajemen laba, yaitu:
a. ✚✛✖ ✜✢ ✣✤ ✥ ✦✘✗ ✣ ✛✧✦✢ ★✛✖✩ss, hipotesis program bonus ini didasarkan adanya dorongan manajer perusahaan untuk mendapatkan bonus berdasarkan laba yang dilaporkan oleh manajer. Scott (2009) menyebutkan motivasi bonus tersebut mendorong manajer untuk memilih prosedur akuntansi yang dapat menggeser laba dari periode yang akan datang ke periode saat ini.
b. ✚✛✖ ✪✖✜★ ✫✢✖✣✗✣★v ✛✦ ✢y t✛✖s✩s, hipotesis perjanjian hutang ini disebabkan oleh munculnya perjanjian antara manajer dan pemilik perusahaan berbasis pada kompensasi manajerial dan perjanjian hutang (✪✖✦ ★ ✫✢✬✖✣✗✣★) (Widiatmaja dkk, 2010).
c. ✚✛✖ ✦ ✢✘ ✩t✩✫✗ ✘ ✫✢✥t ✛✧✦ ✢★✛✖s✩s , hipotesis ini timbul karena manajemen memanfaatkan kelemahan akuntansi yang menggunakan estimasi akrual serta
pemilihan metode akuntansi dalam rangka menghadapi berbagai regulasi ✮ang dikeluarkan pemerintah ✯ ✰idiatmaja dkk✱✲ ✳✴ ✳✵✶
Selain tiga motivasi tersebut✱ Scott ✯2009✵ menambahkan beberapa motivasi pen✮ebab manajemen laba✱✮aitu:
1✵ Kontrak Bonus
Laba sering dijadikan indikator penilaian prestasi manajer perusahaan✶ Heal✮ & Wahlen, (1999) menunjukkan kecenderungan manajemen yang secara oportunistik mengelola laba bersih untuk memaksimalkan bonus mereka berdasarkan program kompensasi perusahaan. Jika pada suatu tahun tertentu laba bersih perusahaan tinggi maka tindakan manajer adalah menurunkan pendapatan, sehingga laba perusahaan akan menjadi lebih rendah. Tindakan ini dilakukan karena manajer tidak akan mendapatkan bonus yang lebih tinggi dari target yang telah ditentukan sehingga bermaksud menunda penerimaan laba agar tercapainya target laba pada tahun berikutnya. Di sisi lain, jika manajer perusahaan yang memperoleh laba di bawah target laba, maka manajer akan melakukan manipulasi laba dengan meningkatkan laba agar memperoleh bonus yang maksimal.
2) ✷✸✹ ✺k ✻✼ ✽✺✾✿❀❀ ✾✺t
Manajer perusahaan merekayasa informasi sedemikian rupa agar laporan keuangan yang disajikan mampu menarik minat publik untuk merespon penawaran secara positif. Atau dengan kata lain, dengan menyajikan informasi yang lebih baik daripada informasi yang sesungguhnya diharapkan dapat
membuat publik mau membeli saham ❃ang ditawarkan dengan harga ❃ang relatif lebih tinggi daripada harga sesungguhn❃a❄ Upa❃a mereka❃asa informasi ini disebabkan karena laporan keuangan merupakan sumber informasi utama bagi investor ❃ang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan untuk menilai apakah perusahaan bersangkutan tepat untuk dijadikan tempat berinvestasi ❅Sulist❃anto❆❇❈❈ ❉ ❊25❋❄
3❋ Faktor Politik
Perusahaan●perusahaan dengan skala besar dan industri strategis cenderung untuk menurunkan laba guna mengurangi tingkat visibilitas terutama saat periode kemakmuran ❃ang tinggi ❅Prasetia❆ 2014❋❄ Upa❃a ini dilakukan dengan harapan memperoleh kemudahan serta fasilitas dari pemerintah❄
4❋ Faktor Pajak
Sulist❃anto ❅2008:46❋❆ Undang●Undang mengatur jumlah pajak ❃ang akan ditarik dari perusahaan berdasarkan atas laba ❃ang diperoleh perusahaan selama periode tertentu❄ Atau dengan kata lain❆ besar keciln❃a pajak ❃ang akan ditarik oleh pemerintah sangat tergantung pada besar keciln❃a laba ❃ang dicapai perusahaan❄ Kondisi inilah ❃ang merangsang manajer untuk mengelola dan mengatur laban❃a dalam jumlah tertentu agar pajak ❃ang harus diba❃arkan menjadi tidak terlalu tinggi❄ Hal ini dapat dilakukan dengan menarik bia❃a pada periode ❃ang akan datang menjadi bia a periode berjalan dan sebalikn a mengakui pendapatan
5❏ Pergantian❑ ▲▼◆❖P ◗◆ ❘▼ut◆v❙❖❖▼ ❘◆r ❚CEO❏
Manajemen laba juga terjadi disekitar waktu pergantian CEO❯ Hipotesis program bonus memprediksi bahwa ketika waktu mendekati pengunduran diri CEO maka tindakan ❱ang dilakukan adalah memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonus mereka❯Sedangkan CEO ❱ang kinerjan❱a buruk akan melakukan manajemen laba untuk memaksimalkan laba mereka dengan tujuan mencegah atau menunda pemberhentian mereka❯ Motivasi melakukan manajemen laba juga dapat dilakukan oleh CEO baru❲ terutama jika ❘❳❨t dibebankan pada tahun transisi❲ melalui penghapusan operasi ❱ang tidak diinginkan atau divisi ❱ang tidak menguntungkan❯
6❏ Penawaran Saham Perdana ❚IPO❏
Pada umumn❱a❲ perusahaan ❱ang akan melakukan penawaran saham perdana ❚IPO❏ melakukan aktifitas manajemen laba pada periode terakhir sebelum IPO❯ Saat perusahaan ❩ ❳ ❬❭ ❪❫▼ ❘❲ informasi keuangan ❱ang ada dalam prospektus merupakan sumber informasi ❱ang penting dan utama❯ Informasi ini dapat dipakai sebagai sin❱al kepada calon investor tentang nilai perusahaan untuk mempengaruhi calon investor❲ maka manajer berusaha untuk menaikkan laba ❱ang dilaporkan❲ ❴gar harga saham tinggi pada saat IPO❯
Empat pola pengelolaan laba juga dijabarkan oleh Scott ❜2009❝ sebagai berikut:
1❞ ❡❢❣❤✐ ❥ ❢ ❦ ❢❧♠ ♥ ♦aitu pada saat manajemen harus melaporkan kerugian♥ maka manajemen akan melaporkan dalam jumlah besar❞
2❞ ♣✐ qrsts❤✐ ❤s❤z❢❧❤ r✐ ✉ ♦aitu tindakan menurunkan laba perusahaan ♦ang dilakukan manajer untuk tujuan tertentu♥ misaln♦a untuk tujuan penghematan kewajiban memba♦ar pajak kepada pemerintah karena semakin rendah laba ♦ang dilaporkan perusahaan semakin rendah pula pajak ♦ang harus diba♦arkan❞
3❞ ♣ ✐ qrs t s ❢❤s❤x z❢❧❤ r✐ ✉ ♦aitu tindakan menaikkan laba perusahaan oleh manajer untuk tujuan tertentu♥ misaln♦a menjelang IPO laba ditingkatkan dengan harapan mendapatkan reaksi positif dari pasar❞
4❞ ♣✐ qrst ss rr❧♠❤✐ ❥ ✉ kebijakan ini dilakukan karena adan♦a motivasi manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba ♦ang dilaporkan karena umumn♦a investor men♦ukai laba ♦ang relatif stabil❞