• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Laba Sebagai Pemoderasi Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Kinerja Keuangan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Laba Sebagai Pemoderasi Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Kinerja Keuangan."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN LABA SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH

PENGUNGKAPANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYTERHADAP

KINERJA KEUANGAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

SKRIPSI

Oleh :

LUH ANGGI JAYASTINI NIM :1215351113

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(2)

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal :

Tim Penguji: Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE., MSi., Ak

2. Sekretaris : Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., MSi

3. Anggota : Ni Putu Sri Harta Mimba,SE,.M.Si,Ph.D,Ak,CA

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

Dr. A.A.G.P Widanaputra, SE., M.Si., Ak. Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., MSi

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bawa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskan ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Januari 2016 Mahasiswa,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul Manajemen Laba Sebagai Pemoderasi Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahendra Yasa, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MSi, Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Dr. A.A.G.P Widanaputra, SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

4. Bapak Drs. I Ketut Suardika Natha, M.Si selaku Ketua Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5. Ibu Ni Gusti Putu Wirawati, SE, MSi selaku Ketua Koordinator Jurusan Akuntansi Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

(5)

7. Ibu Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE., MSi., Ak selaku Dosen pembahas dalam penelitian ini.

8. Ibu Ni Putu Sri Harta Mimba, SE,. M.Si, Ph.D, Ak, CA sebagai Dosen penguji dalam penelitian ini.

9. Ibu Ni Made Adi Erawati, SE., MSi selaku Dosen Pembimbing Akademik. 10. Keluarga tercinta Ir. Nyoman Pada Jayastra, Ni Made Suastini, SH, Made

Jayasdinatha Putra dan Komang Raditya Suryaphada Putra yang selalu memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungan moril maupun materi yang tidak henti-hentinya.

11. Teman-teman semua, Ayunda, Dayu, Ayu, Putri, Enny, Ria, Mita serta semua teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selama ini bersedia berbagi suka duka, memotivasi, membantu dan memberi masukan/saran. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak memberikan motivasi dan perhatian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

(6)

Judul : Manajemen Laba Sebagai Pemoderasi Pengaruh Corporate Social ResponsibilityTerhadap Kinerja Keuangan

Nama : Luh Anggi Jayastini

NIM : 1215351113

Abstrak

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi stakeholder dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Investor tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan yang diungkapkan melalui CSR. Untuk mendapatkan laporan keuangan yang baik tidak jarang manajemen melakukan manajemen laba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan manajemen laba sebagai variabel pemoderasi.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 56 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2014, dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi non partisipan. Teknik analisis yang digunakan untuk hipotesis pertama adalah menggunakan analisis regresi linier sederhana dan untuk hipotesis kedua menggunakan analisis regresi moderasi.

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE. Hal ini menunjukkan bahwa semakin luas pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan maka akan semakin meningkatkan kinerja keuangan. Analisis variabel pemoderasi menunjukkan bahwa manajemen laba tidak dapat memoderasi pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 9

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan... 11

2.1.3 Corporate Social Responsibility... 12

2.1.4 Manajemen Laba ... 16

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya ... 22

2.3 Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 28

3.2 Lokasi Penelitian atau Ruang Lingkup Wiayah Penelitian ... 29

3.3 Objek Penelitian ... 29

3.4 Identifikasi Variabel... 29

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 30

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 34

3.6.1 Jenis data ... 34

(8)

3.9.1 Uji Asumsi Klasik... 36

3.9.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 39

3.9.3 Analisis Regresi Moderasi... 39

BAB V DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian... 43

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 44

4.2.1 Statistik Deskriptif Penelitian ... 44

4.3 Analisis dan Uji Hipotesis ... 46

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 46

4.3.1.1 Uji Normalitas... 46

4.3.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 48

4.3.1.3 Uji Autokorelasi ... 50

4.3.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 51

4.3.3 Analisis Regresi Moderasi ... 52

4.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 53

4.5 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 55

4.6 Uji Hipotesis (Uji T) ... 56

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

4.7.1 Hasil Pengujian Hipotesis ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 59

5.2 Saran... 59

DAFTAR PUSTAKA... 61

(9)

DAFTAR TABEL

No. Gambar Halaman

4.1 Hasil Seleksi Sampel Penelitian ... 43

4.2 Statistik Deskriptif ... 44

4.3 Hasil Uji Normalitas Analisis Regresi Linier Sederhana ... 47

4.4 Hasil Uji Normalitas Analisis Regresi Moderasi ... 48

4.5 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Analisis Regresi Linier Sederhana 49 4.6 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Analisis Regresi Moderasi ... 49

4.7 Hasil Pengujian Autokorelasi Analisis Regresi Linier Sederhana ... 50

4.8 Hasil Pengujian Autokorelasi Analisis Regresi Moderasi... 50

4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 51

4.10 Hasil Analisis Regresi Moderasi ... 53

4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Analisis Regresi Linier Sederhana .. 54

4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi Analisis Regresi Moderasi ... 54

4.13 Hasil Uji F Analisis Regresi Linier Moderasi ... 55

4.14 Hasil Uji Statistik T Analisis Regresi Linier Moderasi... 55

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur... 65 2. PengungkapanCorporate Social ResponsibilityPerusahaan berdasarkan

(12)

✁ ✂

✄☎✆✝ ✁✞✟✠ ✟✁✆

✡ ☛✡ ✠☞ ✌☞ ✍ ✎✏☞✑☞✒✓✔☞✕☞✏☞✖

✗ ✘✙ ✚✛✚ ✜✢ ✜ ✣ ✘✤✛ ✥ ✚✦✚✢ ✦✜✢✧★ ✩ ✢✧ ✚✢ ✛✘✤ ✜✢✧ ✪ ✘✢✫✚✬ ✜ ✜✛✩ ✩✭✚✪ ✚ ✬ ✚✦✚✪ ✚★✭ ✜✮ ✜✭✚✛ ✣✘✤✩✛✚✯✚ ✚✢✰ ✱✘✧ ✜✚✭ ✚✢ ✘★✛✣ ✦✥✤ ✚✛✜, ✘★ ✛ ✣ ✦✥ ✜✭ ✚✛✜ ✛✩✪✲✘✤ ✬ ✚✳✚ ✚✦✚✪, ✛✘✤✭ ✚ ✘✪ ✜✛✜ ✜✢✬ ✩✛ ✭✤ ✜✚✦✜✛✚✛✜✪✘✢ ✫✚✬✜✲✩★ ✭ ✜ ✢✳✚✭ ✚✤ ✘✢ ✬✚✯✢✳✚ ✣ ✘✤✯✚✭ ✜✚✢ ✣✘✤ ✩✛✚✯✚✚✢✭ ✘✤✯✚✬✚✣ ✬✚✪✣ ✚★ ✦✜✢✧ ★ ✩ ✢✧✚✢(✴✭ ✚✪ ✜, 2013).✵✘✢✩✤ ✩✭ ✶✩✛ ✢ ✚✢(2013), ✲✚✢✳✚★ ✣ ✘✤ ✩✛✚✯✚✚✢ ✬✜✷✢✬✥ ✢ ✘✛✜✚ ✲✘✤✦✥ ✪✲✚-✦✥✪✲✚ ✩ ✢✭ ✩★ ✪✘✪ ✚✫✩★✚✢ ✩✛✚✯✚✢✳✚, ✯✚✦ ✜✢ ✜ ✛✘✣✘✤ ✭ ✜ ✣✜✛✚✩ ✲✘✤✪✚✭ ✚ ✬ ✩✚, ✬ ✜ ✛✚✭ ✩ ✛✜✛✜ ✣✘✤✩✛✚✯✚✚✢-✣✘✤ ✩✛✚✯✚✚✢ ✭ ✘✤✛✘✲✩✭ ✪✚✪ ✣✩ ✪ ✘✢✸✩★✩✣ ✜ ★✘✲✩✭ ✩✯✚✢ ✪✚✛✳✚✤ ✚★✚✭ ✬✚ ✢ ✬ ✘✢✧ ✚✢ ✛✘✢✬ ✜✤ ✜✢✳✚ ✫✩✧ ✚ ✪ ✘✢✧ ✩✢✭ ✩✢✧★✚✢ ✣✚✤✚ s✹✺✻ ✼ ✹✽✾✿✼✻ , ✢✚✪ ✩✢ ✬ ✜ ✛✜✛✜ ✦✚✜✢ ✲✚✢✳✚★ ✭ ✘✤ ✫ ✚✬ ✜ ✣✘✢✸✘✪✚✤✚✢✦✜✢✧★ ✩ ✢✧ ✚✢ ✥ ✦✘✯ ✣ ✘✤ ✩✛✚✯✚✚✢-✣ ✘✤ ✩✛✚✯✚✚✢✭ ✘✤ ✛ ✘✲✩✭. ❀✥ ✢✭✥✯ ✲✘✲✘✤ ✚✣ ✚ ✣✘✤ ✩✛✚✯✚✚✢ ✬✜ ✷✢✬✥ ✢ ✘✛✜✚ ✳✚✢✧ ✪✘✢✳✘✲✚✲★✚✢ ✣ ✘✢✸✘✪ ✚✤ ✚✢ ✦✜✢✧★ ✩ ✢✧✚✢ ✬✚✢ ✛✘✪✣ ✚✭ ✪✘✢ ✫✚✬✜ ✹✼ ✺✿✾❁❂✼ ✬✜✲✘✤ ✜✭ ✚✢ ✚✛✜✥✢✚✦ ✛✘✣✘✤✭ ✜ ❃❄ ✰❅✚✣✜✢✬✥ ❆✤✚✢✭ ✚✛ ✬ ✜ ❇✜✬✥ ✚✤ ✫✥❈ ❉✚✙ ✚ ❄✜✪✩✤, ❃❄ ✰ ❊ ✘✙ ✪✥✢✭ ❊ ✩✛✚ ❄✘✢✧✧✚✤ ✚ ✬✜ ❄✘✦✩★ ❇✘✢✩✢ ✩❈ ❇✩ ✪✲✚✙✚, ✬✚✢ ❃❄✰ ❋✤ ✘✘✣✥✤✭ ✬✜✷✤ ✜✚✢❉✚✳✚.

(13)

❘ ❙❚❯ ❱❲❳❲ ❲❨❩ ❙❨ ❬❩❭❯ ❪❫❲❨❫❪❲ ❬❩ ❩❲ ❱ ❴❲❚❲❫ ❲❵❵ ❙❚❳❲ ❛❲❘ ❫ ❙❭❙❚❲❛ ❲❲❨ ❘ ❙❚❯ ❱❲❳❲ ❲❨ (❜❵❲ ❩❬, 2013). ❝❪❲ ❬❩ ❩❲ ❱ ❴❲ ❚❲❫ ❲❵ ❵ ❙❚❱ ❙❭ ❯❵ ❩ ❙❨❛❞❚❞❨❡ ❘❙❚❯❱❲❳ ❲❲❨ ❯❨ ❵❯❫ ❲❫❵ ❬❢ ❭❙❚❘ ❲❚❵ ❬❱❬❘ ❲ ❱ ❬

❛❲❪❲ ❩ ❲❫ ❵ ❬❣ ❬❵❲ ❱ ❴❲❨❡ ❛ ❲❘ ❲❵ ❩ ❙❨ ❬❨❡❫❲❵❫ ❲❨ ❫ ❙❱ ❙❤ ❲❳ ❵ ❙❚❲❲❨ ❱❞❱❬❲❪ ❛❲❨ ❩❙❩❭❙❚❬❫ ❲❨ ❬❨❢❞❚❩❲ ❱ ❬ ❴❲❨❡ ❵ ❚❲❨ ❱❘❲ ❚❲❨ ❲❵❲ ❱ ❵❲❨❡❡❯❨❡ ❤❲✐❲❭❨❴❲ ❵ ❙❚❳ ❲❛❲❘ ❲❫❵ ❬❣❬❵❲ ❱ ❪❬❨❡❫ ❯❨❡❲❨ ❴❲❨❡❛❬❪❲❫❯ ❫❲❨(❥❨❡ ❡❚❲ ❬❨ ❬, 2006).

❦❯ ❱❨ ❲❨ (2013), ❩ ❙❨ ❴❲❵❲❫❲❨ ❭❲❳✐❲ ❘❙❨❡❲ ❩❭ ❬❪❲❨ ❫ ❙❘ ❯❵❯❱❲❨ ❙❫❞❨❞❩ ❬ ❧ ❙❨❛❙❚❯ ❨❡❛❬❪❲❫ ❯❫ ❲❨❛ ❙❨❡❲❨ ❩ ❙❪ ❬❳ ❲❵❫❬❨ ❙❚❤❲ ❫ ❙❯ ❲❨❡❲❨ ❱❯❲❵❯❘ ❙❚❯ ❱❲❳ ❲❲❨ ♠ ❱❯ ❛❲❳❵ ❬❛❲❫ ❚❙❪ ❙❣ ❲❨ ❪❲❡❬. ♥❬❘ ❱❵ ❙❬❨ ❛❲❨ ♦❚❙ ❙❛❩❲❨, (1994 ❛ ❲❪❲ ❩ ❝❯ ❚❨ ❬❲❨ ❵❞♠ 2010) ❩❙❨❙❩❯ ❫❲❨ ❭❲❳✐❲ ❬❨ ❣❙❱❵❞❚ ❬❨ ❛ ❬❣❬❛❯ ❲❪ ❵ ❙❚❵❲ ❚❬❫ ❵ ❙❚❳ ❲❛ ❲❘ ❬❨❢❞❚❩❲ ❱ ❬ ❱❞❱ ❬❲❪ ❴❲❨❡❛❬❪❲❘❞❚❫ ❲❨ ❛❲❪❲ ❩ ❪❲❘❞❚❲❨ ❵❲❳❯ ❨❲❨ ♣ q❲❫❲ ❛ ❬❭ ❯❵❯ ❳❫ ❲❨ ❱❯❲❵❯ ❱❲ ❚❲❨❲ ❴❲❨❡ ❛ ❲❘❲❵ ❩ ❙❩❭❙❚❬❫❲ ❨ ❬❨❢❞❚❩❲ ❱ ❬ ❩❙❨❡❙❨ ❲ ❬ ❲ ❱❘❙❫ ❱❞❱ ❬❲❪, ❪ ❬❨❡❫ ❯❨❡❲❨ ❛ ❲❨ ❫❙❯❲❨❡❲❨ ❱ ❙❧❲ ❚❲ ❱ ❙❫❲❪ ❬❡❯ ❱ ❴❲❨❡ ❛❬❫ ❙❨ ❲❪ ❛ ❙❨❡❲❨ ❨ ❲ ❩❲ ❪❲❘❞❚❲❨ ❫❙❭ ❙❚❪❲❨ ❤❯❵❲❨ ❲❵❲❯ sustr str ✉ s✈ sty ✇ ①②③✇t (❦❯ ❱❨❲❨ ♠ 2013). ④ ❙❨❡❯❨❡❫ ❲❘❲❨ ⑤ ⑥⑦ ❩❙❚❯❘ ❲❫❲❨ ❱❲❪❲❳ ❱❲❵❯ ❭❙❨❵❯ ❫ r str ✉ s✈ ssust ty ✇ ①②③ ✇t ❴❲❨❡

❩❙❨❤❲❛ ❬❫ ❲❨ ❘❙❚❯ ❱❲❳ ❲❲❨ ❵ ❬❛❲❫ ❪❲❡❬ ❛ ❬❳ ❲❛❲❘ ❫❲❨ ❘ ❲❛ ❲ ❵❲❨❡ ❡❯ ❨❡ ❤❲✐❲❭ ❴❲❨❡ ❭ ❙❚❘ ❬❤❲❫ ❘❲❛ ❲ sst⑧✈① ✉③⑨③⑩t ✈ st① , ❴❲ ❬❵❯ ❨❬❪❲ ❬❘ ❙❚❯❱❲❳❲❲❨ (❶③ ✇② ③✇ r⑨① vr✈❷① ) ❴❲ ❨❡ ❛❬❚❙❢❪ ❙❫❱❬❫ ❲❨ ❛❲❪❲ ❩ ❫❞❨❛ ❬❱ ❬❫❙❯❲❨❡❲❨ ❨ ❴❲ (financial) ❱❲ ❤❲, ❵ ❙❵❲❘❬❵❲❨❡❡❯❨❡❤❲✐❲❭❘ ❙❚❯ ❱❲❳ ❲❲❨❳❲ ❚❯ ❱ ❭ ❙❚❘ ❬❤❲❫ ❘❲❛ ❲ triple bottom line ❴❲❬❵❯ ❩❙❩❘ ❙❚❳ ❲❵ ❬❫ ❲❨ ❩❲ ❱❲❪❲❳ ❱❞❱ ❬❲❪ ❛❲❨❪ ❬❨❡❫❯❨❡❲❨ (❸❲❨❬❚❬, 2008). ❝❞❨❱ ❙❘ triple bottom line ❵ ❙❚❱ ❙❭❯ ❵ ❩❙❨ ❤❙❪❲ ❱❫ ❲❨ ❭❲❳✐❲ ❱❙❪❲ ❬❨

(14)

❹ ❺❻❼❽ ❾ ❺❿ ➀ ➁❼ ❺➂➃ ➄ ➁ ❺➅❺➆ ➇❿ ➁ ❺❿➀-➇❿➁ ❺❿➀ ➈➉ ➆➉ ➄ 40 ➊❺➋➃❿ 2007 ➂ ➌❿ ➂ ❺❿ ➀ ➍➌➄➎ ➌➄ ➉❺❿ ➊➌➄❽❺➂ ❺➎ (➇➇ ➍➊). ➍➌➄➂ ❺➆❺, ➍❺➎❺➅ 74 ❾ ❺❿ ➀ ➆ ➌❿❾ ❺➂❺➏❺❿ ❽ ❺➋❹ ❺ ➐➌➄➎➌➄➉ ❺❿ ❾ ❺❿➀ ➆➌❿ ❻ ❺➅❺❿➏❺❿ ➏➌ ➀❼ ❺➂ ❺❿ ➃➎❺➋ ❺ ➁ ❼ ❽ ❼➁ ❺❿➀➁❺❿ ➑❺➂ ❺➃ ❽➌➄➏❺❼➂ ❺❿ ➁➌❿ ➀ ❺❿ ➎ ➃ ➆❽➌➄➁ ❺❾ ❺ ❺➅ ❺➆

❹ ❺❻❼❽ ➆ ➌➅❺➏➎❺❿❺➏❺❿ ➊❺❿➀ ➀➃❿➀➒❺❹ ❺❽ ➓➉➎ ❼ ❺➅➁❺❿ ➔❼❿➀➏➃❿➀❺❿ (➊➒ ➓➔). →➌➁➃❺, ➍❺➎❺➅ 66 ❾ ❺❿➀ ➆➌❿➌➂ ❺➐➏❺❿ ➏➌❹ ❺❻❼❽ ❺❿ ❽❺➀❼ ➐➌➄➎➌➄➉ ❺❿ ➃ ❿➂➃➏ ➆➌➅❺➐➉➄➏❺❿ ➐➌➅❺➏➎❺❿ ❺ ❺❿

➂ ❺❿ ➀ ➀➃ ❿ ➀❻ ❺❹ ❺❽➂ ➌➄➎➌❽➃ ➂➁❺➅❺➆➅❺➐➉➄❺❿➂ ❺➋➃❿❺❿➣

➓❺➅❺➋ ➎❺➂➃ ➂➃❻➃❺❿ ➐➌❿ ➀➃❿➀➏❺➐❺❿ ↔➓↕ ❾ ❺❿➀ ➁❼➅❺➏➃➏❺❿ ➐➌➄➃➎❺➋ ❺❺❿ ❺➁ ❺➅❺➋ ➃❿ ➂➃➏ ➆ ➌❿ ❺➄❼➏ ❼❿➙➌➎ ➂ ➉➄ ❺➀❺➄ ➆➌❿❺❿ ❺➆➏❺❿ ➆ ➉➁❺➅❿ ❾ ❺ ➐❺➁❺ ➐➌➄➃➎❺➋❺ ❺❿➛ ➂ ➌➂❺➐❼ ➐➌➄➏➌➆❽ ❺❿➀❺❿ ❾ ❺❿➀➂ ➌➄❻ ❺➁❼ ❺➁❺➅❺➋ ➐➌❿➀➃❿➀➏❺➐❺❿ ↔➓↕➂ ➌➄➎ ➌❽ ➃➂ ➆➃ ❿ ➜➃➅➎➌➋➃❽ ➃❿ ➀ ❺❿ ➁ ➌❿➀❺❿ ➆❺❿ ❺❻ ➌➆ ➌❿ ➅❺❽❺ ❾ ❺❿ ➀ ➁ ❼➅❺➏➃➏❺❿ ➉➅➌➋ ➆ ❺❿ ❺❻ ➌➆ ➌❿ (➓➃❿ ➝t ➞➟., 2010). ➍➌❿ ➀➃❿➀➏❺➐❺❿ ↔➓↕ ❼❿❼ ❽ ❺➋➏❺❿ ➁ ❼ ➆❺❿ ➠ ❺❺➂➏❺❿ ❻➃➀❺ ➉➅➌➋ ➆❺❿ ❺❻➌➄ ➐➌➄➃ ➎❺➋❺❺❿ ➎ ➌❽❺➀❺❼ ➂ ❺➆➌❿➀ ❺➂ ❺➃ ➎➂ ➄ ❺➂ ➌➀❼ ➃❿ ➂➃➏ ➆➌➆➐➌➄➂ ❺➋ ❺❿➏❺❿ ➁❼ ➄❼ (entrenchment strategy) ➁ ❺ ➄❼ ➂❼❿➁❺➏❺❿ ❿❾ ❺ ➁❺➅❺➆ ➆➌❿➀➌➅➉ ➅❺ ➅❺❽❺ ➐➌➄➃➎ ❺➋ ❺❺❿ (➡❼ ❺❿❼➂ ❺ ➁ ❺❿ ↕ ❺➋ ➆❺❹ ❺➂❼, 2011). ➓➂ ➄❺➂ ➌➀❼ ➐➌➄➂ ❺➋❺❿❺❿ ➁ ❼ ➄❼ ➆❺❿❺❻ ➌➄ ➆➌➄➃➐❺➏❺❿ ➃➐❺❾ ❺ ➃❿ ➂➃➏ ➂ ➌➂ ❺➐ ➆ ➌➆➐➌➄➂ ❺➋❺❿➏❺❿ ➄➌➐➃➂ ❺➎ ❼ ➐➌➄➃ ➎❺➋❺❺❿ ➁❺❿ ➆ ➌➅❼❿➁ ➃❿➀❼ ➏❺➄❼ ➌ ➄ ➆❺❿ ❺❻ ➌ ➄ ➎ ➌➜ ❺➄❺ ➐➄❼❽ ❺➁❼ (➢➉ ➆❽➄➃ ❿ et al., 2000). ➤➌❿ ➃ ➄➃➂ ➡ ❺➙❼➁ ➎ ➉❿ et al., (1999 ➁ ❺➅❺➆ ➓➄❼, 2008:48), ➆ ❺❿ ❺❻ ➌➆ ➌❿ ➅❺❽ ❺

(15)

➦➧➦ ➨ ➧➩➫ ➭➯➦ ➨ ➲➦ ➨ ➳➵➧ ➵ ➨ ➲➦ ➨ ➳➦➸ ➭ st➺➻➼➽➾ ➚➪➼➶ ➹➦ ➨➲ ➘ ➩➸➵ ➴➵➨ ➲ ➷➦ ➳➦ ➬➩➨➭➨ ➲➧➦ ➮➨➹➦ ➧➩➱➦✃➷➦ ➳➦➦ ➨ ➳➦ ➨➧➩❐➵ ➸ ➭➲➦➦ ➨➳➦➸ ➭ s➽➺➶ ➼ ➽➾ ➚➪➼➶ ➳➦ ➨ st➺➻➼ ➽➾➚➪➼➶ ➯➦ ➭➨➨➹➦ (Zahra➼t ➺➚ ., 2005). Jika perusahaan benar melakukan manajemen laba, maka manajer membuat strategi melalui pengungkapan CSR sehingga perusahaan tersebut terkesan baik oleh stakeholder.

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh manajemen laba dengan pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Sun et al., (2010) menemukan adanya hubungan signifikan antara CED dan manajemen laba. Ratmono dkk, (2014) menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat pengungkapan CSR yang tinggi cenderung melakukan praktek manajamen laba yang rendah. Berbeda dengan Dianita dan Rahmawati, (2011) yang menyatakan bahwa praktik manajemen laba tidak mempunyai pengaruh pada kegiatan CSR. Purnamasari dan Yunita, (2013) dalam penelitiannya menemukan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengungkapan CSR terhadap ROE. Sedangkan menurut Utami, (2013) variabel pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh positif terhadap ROE

(16)

praktik manajemen laba. Selanjutnya Prior❒t ❮❰ .,(2008) melaporkan bahwa pengaruh antara manajemen laba dan pengungkapan CSR pada akhirnya akan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang sehingga perusahaan harus mampu menyediakan sumber keuangan yang memadai.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dianita dan Rahmawati. (2011), tentang Analysis of the Effect of Corporate Social Responsibility on Financial Performance with Earnings Management as a Moderating Variable. Meskipun penelitian ini merupakan replikasi, namun terdapat perbedaan, yaitu; penelitian terdahulu meggunakan CSR dan ROA sebagai pengukuran variabel dependen sedangkan dalam penelitian ini menggunakan ROE sebagai pengukuran variabel dependen serta penelitian terdahulu menganalisis perusahaan manufaktur pada tahun 2006 sampai 2008, sedangkan penelitian ini menganalisis perusahaan manufaktur dengan periode analisis dari tahun 2012 sampai 2014 berdasarkan isu pengungkapan CSR sesuai dengan GRI 3.1. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu menggunakan populasi perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Ï ÐÑ Ò ÓÔ ÓÕ Ö×Ø Ö Õ ÖÙÖÚÛÜ×Ü ÙÝÞÝ Ö×

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(17)

2) Apakah manajemen laba dapat memoderasi pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan?

ß àá â ãäãå æçè æèéêë êå æ

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan. 2) Untuk mengetahui kemampuan manajemen laba pada pengaruh pengungkapan

CSR terhadap kinerja keuangan.

ß àì íè îã æååæçè æèé êëêåæ

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1) Kegunaan Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta wawasan yang luas kepada peneliti dan semua pihak yang terkait mengenai manajemen laba dalam memoderasi pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan.

2) Kegunaan Praktis

(18)

dalam menilai kinerja keuangan karena pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan terkadang termotivasi karena adanya praktik manajemen laba.

ï ðñ òóô õö÷ øõó ùøúö ûüýóôøû

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Secara garis besar, isi dari masing-masing bab dijelaskan sebagai berikut:

þøÿ ú✁ ✂✄☎✆ ✝✞ ✝☎✂

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah kemudian dirumuskan ke dalam rumusan masalah penelitian, juga dibahas mengenai tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

þøÿ ✟☎ ✠ ☎✂ú✝ò✡☎ ✟☎✄ ☎✂✆ ú☛ ✡✁ò ò ú✁✂ ✁ ✞ ✡ ☎✂

Bab ini menguraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar acuan penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan skripsi ini, hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran.

þøÿ ☞✁✡ ☛✄✁ú✁ ✂✁✞ ✡ ☎ ✂

(19)

✌ ✍ ✎✏ ✑✒✓✔ ✓✒✓✕✖✗ ✘✌✓✙ ✓✚✓✕✙ ✓✚✏✛✖✗✕✗✛✏ ✔ ✏✓✕

Bab ini menguraikan mengenai karakteristik sampel, deskripsi variabel penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan teknik analisis data yang digunakan.

✌ ✍ ✎✑✚✏✘ ✖✜✛✓✕✒✓✕✚✓✢✓✕

(20)

✤ ✥✤ ✦ ✦

✧✥★ ✦✥✩✪ ✫✬✭ ✥✧✥✮ ✥✩✯ ✦✪ ✰ ✭✱ ✬✦ ✬✪ ✱ ✩✱✲✦ ✭✦ ✥✩

✳ ✴✵ ✧✶✷✸ ✶✹✪✺✻ ✼ ✶✽✶

✳ ✴✵✴✵ ✭✾✿ ❀✸✧✾✶❁✾✹✶✹ (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan teori ❂ang mengungkapkan hubungan antara pemilik ❃pr❄❅❆ ❄❇ ❈❉ ❊ dengan manajemen ❃❈❋ ●nt❊ ❍ Teori ini menjelaskan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih ❃pr❄❅❆ ❄❇ ❈❉ ❊ mempekerjakan orang lain ❃❈❋●nt❊ untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut ❃Jensen dan Meckling■ 1976❊ ❍ Pihak pr❄❅❆ ❄❇❈❉ adalah pemegang saham atau investor sebagai pemilik perusahaan sedangkan❈ ❋●nt adalah manajemen ❂ang mengelola perusahaan❍Investor

❂ang merupakan aspek dari kepemilikan perusahaan mendelegasikan kewenangan kepada agen manajer untuk mengelola keka❂aann❂a❍ Harapan investor dengan adan❂a pendelegasian wewenang kepada ❈❋ ●nt adalah bertambahn❂a keka❂aan dan kemakmuran investor ❃Indrawan■ 2011❊ ❍ Dengan demikian■ teori keagenan menekankan pada pemisahan fungsi antara kepemilikan perusahaan oleh investor dan pengendalian perusahaan oleh manajemen❍

(21)

diri sendiri ❑sl▼◆❖P ▲rst ◗❘ ❑2◗ manusia memiliki da❙a pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang ❑❚❯ ❱❖❲▲❲ r❳P◆❯❖❳ ❨◆ty ◗❘ dan ❑3◗ manusia selalu menghindari risiko

❑◆rs ❳❬▲rs▲ ◗❭ Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut❘ manajer sebagai manusia kemungkinan akan bertindak berdasarkan sifat ❯ ❪ ❪❯ ❫t❱❖◆st◆❴ ❘ seperti melakukan manajemen laba ❑Anggitasari❘ 2012◗❭ Manajemen laba menurut Zahra ▲t

❳❨., (2005) akan membawa konsekuensi negatif terhadap s❵❳ ❫▲❵❯ ❨ ❲▲rs , karyawan,

komunitas dimana perusahaan beroperasi, masyarakat, karier dan reputasi manajer yang bersangkutan. Konsekuensi paling fatal yang dialami perusahaan yang disebabkan oleh tindakan manajemen yang memanipulasi laba salah satunya akan kehilangan dukungan dari para ❳❩▲❵❯❨ ❲▲st r . Respon negatif akan diberikan st

❳❩▲❵❯❨ ❲▲r yang berupa tekanan dari investor, sanksi dari regulator, ditinggalkan

rekan kerja, boikot dari para aktivis, dan pemberitaan buruk di media massa (Prior▲t

❳❨., 2008).

Manajer menggunakan suatu strategi pertahanan diri (▲❖P▲❖❴ ❵❛▲❖Pr str❳P ▲❜ ❝ )

untuk mengantisipasi ketidakpuasan ❳❩▲❵❯❨ ❲▲st r ketika melaporkan kinerja

(22)

informasi CSR❡ perusahaan memerlukan bia❢a ❢ang dapat men❢ebabkan laba ❢ang dilaporkan dalam tahun berjalan menjadi lebih rendah❣ Ketika perusahaan menghadapi bia❢a pengawasan dan bia❢a kontrak ❢ang rendah dan visibilitas politis

❢ang tinggi❡ maka perusahaan akan cenderung untuk mengungkapkan informasi CSR ❤Husnan❡ 2013✐❣ Oleh karena itu❡ pengungkapan informasi CSR mempun❢ai hubungan positif dengan kinerja sosial❡ kinerja ekonomi dan visibilitas politis dan berhubungan negatif dengan bia❢a pengawasan dan bia❢a kontrak atau keagenan

❤Belkaoui 1989 dalam Anggraini❡❥❦❦ ❧✐❣

♠ ♥♦♥♠ ♣ qrst✉✈♣s✇ ✈r① ✈ r

Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor ❢ang menunjukkan efektivitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuann❢a ❤Bidhari❡ 2013✐❣ Efektivitas dicapai ketika manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan

❢ang tepat atau alat ❢ang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut❣ Efisiensi didefinisikan sebagai rasio antara input dan output dengan masukan tertentu untuk mendapatkan output ❢ang optimal ❤Pertiwi dan Pratama❡ 2012✐❣ Menurut Elanvita

❤2004 dalam Dewi❡ 2014✐❡ prestasi perusahaan ❢ang ditunjukkan oleh laporan keuangann❢a sebagai suatu tampilan keadaan perusahaan selama periode tertentu disebut dengan kinerja keuangan perusahaan❣

(23)

③Munawir④ 2004 dalam Raha⑤u④ 2010⑥⑦ Kinerja keuangan perusahaan akan memperlihatkan kondisi umum tentang suatu perusahaan dan apa ⑤ang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode tertentu⑦ Semakin baik kinerja perusahaan tersebut④ umumn⑤a mencerminkan semakin baikn⑤a perusahaan tersebut mengelola aset⑧aset dan modal ⑤ang dimiliki oleh perusahaan tersebut ③Purnamasari dkk④ 2013⑥ ⑦ Sehingga akan menjadikan perusahaan sebagai tempat ⑤ang menjanjikan bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari hasil investasin⑤a⑦ Rasio ⑤ang digunakan dalam penelitian ini ⑤aitu rasio profitabilitas ⑤ang dapat dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu perusahaan⑦ Rasio profitabilitas bermanfaat untuk menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan④ salah satun⑤a ⑤aitu rasio ⑨ ⑩turn ❶❷ ❸❹❺ ❻ty ③ROE⑥⑦ ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk meghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri

⑤ang dimiliki perusahaan atau untuk mengukur seberapa laba ⑤ang dihasilkan dalam setiap ekuitas ⑤ang didanakan ③Husnan④❼ ❽❾ ❿⑥⑦ ROE dapat dijadikan sebagai indikator kinerja manajemen perusahaan dalam mengolah ❻❷➀⑩st➁➂s ➃➄➅ ❻t➄➆ di dalam perusahaan③Purnamasari dkk④❼❽❾❿⑥⑦

➇ ➈➉ ➈➊ Corporate Social Responsibility(CSR)

(24)

kelompok minat khusus➌ dan mas➍arakat secara keseluruhan ➎Arafat ➏t ➐➑.➌ 2012➒➓ Pengungkapan CSR merupakan mekanisme bagi suatu perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasin➍a dan interaksin➍a dengan➐➔➏→➣➑↔➏st r ➌ ➍ang melebihi tanggung jawab sosial di bidang hukum➌ Darwin ➎2004 dalam Kurnianto➌ 2010➒➓ Pendapat Friedman ➎2000 dalam Kurnianto➌ 2010➒ ➌ CSR adalah menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan ➎➣↕ ➙➏r➒➌ biasan➍a dalam bentuk menghasilkan uang seban➍ak mungkin dengan senantiasa mengindahkan aturan dasar ➍ang digariskan dalam suatu mas➍arakat sebagaimana diatur oleh hukum dan perundang➛undangan➓

Sebalikn➍a konsep tr➜➝➑➏ ➞➣ ➟t➣ ➠ ➑➜➙➏ ➎➝➡➣➢➜t, ➝➑➐➙➏t, ➝➏➣ ➝➑➏ ➒ ➍ang digagas oleh John Elkington makin masuk ke dalam mainstream etika bisnis ➎Suharto➌ 2008➒ dalam Kurnianto➌ 2010➒ ➓ John Elkinston ➎1997 dalam Kurnianto➌ 2010➒ mengembangkan konsep tr➜➝➑➏ ➞ ➣➟➣➠t ➑➜➙➏ dalam istilah ➏➤➣➙➣ ➠➜➤ ➝➡➣➥➝➏➜rty,

➏ ➙➦➜r➣➙➠➏ ➙➟➐➑ ➧➨➐ ➑➜ty ↔➐➙ s➣➤➜➐ ➑ ➩➜➤➏ust ➓ Perusahaan ➍ang ingin berkelanjutan harus mampu memenuhi mengenai kesejahteraan mas➍arakat ➎➝➏➣ ➝➑➏➒➌ turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan ➎➝➑➐➙➏t➒ ➌ serta mengejar➝➡➣➢➜t➓ ➫➜➝➑➏r ➞➣ ➟➣ ➠t

➑➜➙➏➎3P➒ dijelaskan sebagai berikut: a➒ ➭➡➣➢➜t➎keuntungan➒

➭➡➣➢➜t merupakan tambahan pendapatan ➍ang dapat digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan➓ Aktifitas ➍ang dapat digunakan untuk meraih

(25)

sehingga perusahaan mempun➯ai keunggulan kompetitif ➯ang dapat memberikan nilai tambah semaksimal mungkin➲ Peningkatan produktivitas dilakukan dengan memperbaiki manajemen kerja melalui pen➯ederhanaan proses➳ mengurangi aktivitas ➯ang tidak efisien➳ menghemat waktu proses dan pela➯anan➲ Termasuk juga menggunakan material sehemat mungkin dan bia➯a serendah mungkin➲ b➵ ➸➺➻ ➼➽➺➾Manusia➵

Mas➯arakat merupakan st➚➪➺➶➻ ➽➹➺r penting bagi perusahaan➳ karena dukungan mereka sangat diperlukan bagi keberadaan➳ kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan➲ Mas➯arakat tidak dapat dipungkiri menjadi bagian

➯ang tidak terpisahkan dengan perusahaan➲ Perusahaan jika ingin tetap bertahan dan diterima➳ maka perlu berkomitmen untuk berupa➯a memberikan manfaat sebesar➘besarn➯a kepada mas➯arakat sekitar➲ Operasi perusahaan berpotensi memberikan dampak kepada mas➯arakat➲

) ➸➽ ➚➷➺t➾Lingkungan➵

(26)

Dengan meningkatkan trpl✃ ❐❒ ❮tom l➱❰ ✃ bermanfaat meningkatkan nilai efisiensi perusahaanÏ meningkatkan operasional perusahaan dengan peningkatan produksiÏ pemangku kepentingan dan peningkatan akses ke peluang bisnis baru

ÐArafat ✃t ÑÒ.Ï 2012ÓÔ Daniri Ð2001 dalam RahaÕuÏ 2010Ó Ï pengungkapan CSR lahir dari desakan masÕarakat atas perilaku perusahaan Õang biasanÕa selalu fokus untuk memaksimalkan labaÏ menÕejahterakan para pemegang sahamÏ dan mengabaikan tanggung jawab sosial seperti perusakan lingkunganÏ eksploitasi sumber daÕa alamÏ dan lain sebagainÕaÔ Pengungkapan CSR saat ini tidak lagi dipandang sebagai suatu

Ö❒ ×t Ö ✃❰ ❮✃r tetapi sebagai strategi perusahaan dalam menstabilkan pertumbuhan usaha secara jangka panjang ÐPrasetiaÏ 2014ÓÔ Pengungkapan CSR penting dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaanÏ Õaitu meningkatkan nilai perusahaanÏ dan bagi perusahaan Õang telah Ø❒ ÙÚ❐Ò➱Ö nilai perusahaan akan tercermin pada harga pasar sahamÔ

(27)

dalam praktik pelaporan dan juga terdapat persßaratan minimum ßang harus dipenuhià á âã ä âåæçy äèséê æëìur bisa menjadi jembatan atas adanßa asimetri informasi antara investor dengan manajer perusahaan mengenai kebutuhan informasi

íHusnanîï ðñ òó à

Perusahaan selain menerapkan CSR juga perlu melakukan pengungkapan

í äèéê æës urì ó atas aktivitas CSR ßang dilakukan kepada stâôìõ æê äìr dalam bentuk laporan ßang disebut öustâèã â÷èêèty øìùæçèãút íAnggrainiî 2006ó à Penerapan CSR adalah suatu aktivitas ßang dilakukan perusahaan untuk menerapkan kegiatan CSRà Sedangkan pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansiî ßaitu penßajian informasi dalam bentukâ åìûìãst tkeuanganà

2.1.4 Manajemen Laba

(28)

Pengungkapan CSR merupakan suatu proses untuk mengkomunikasikan dampak dari kegiatan operasi perusahaan kepada kelompok tertentu ýang berkepentingan maupun kepada masýarakat baik itu dampak sosial ataupun lingkungan þHackston dan Milneÿ 1996 ✁ Dengan adanýa UU Nomor 40 Tahun 2007 menýebabkan perusahaan✂perusahaanýang kegiatan operasinýa berhubungan dengan penggunaan sumber daýa alam diwajibkan untuk mengungkapkan CSR dalam laporan tahunan perusahaannýa✁ Dengan adanýa kewajiban tersebutÿ maka perusahaan mempunýai beban tambahan dalam pengungkapan CSR ýang dilakukannýa ýang nantinýa akan mengurangi kas ýang dimiliki perusahaan✁ Untuk menýiasati hal tersebut dengan tujuan agar pelaksanaan CSR tetap dilaksanakanÿ maka perusahaan dalam hal ini manajemen melakukan manajemen laba ýaitu memanipulasi laba perusahaan dari jumlah ýang sebenarnýa dengan tujuan untuk meminimumkan kegiatan CSR ýang harus dilakukan perusahaanþSiddhartaÿ✄ ☎ ☎☎ ✁

Sebelum investor mengambil keputusan untuk melakukan suatu investasiÿ investor akan melakukan penilaian kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan þMulýadiÿ 2006 ✁ Tingkat keuntungan ýang diharapkan atas investasi

(29)

✑Husnan✒ 2013✓✔ Rendahn✕a nilai ROE men✕ebabkan menurunn✕a ketertarikan investor untuk menanamkan modal pada perusahaan ✕ang mengakibatkan profitabilitas perusahaan tersebut menurun✔

Manajemen laba merupakan suatu proses pengambilan langkah tertentu ✕ang disengaja sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum untuk mengubah laba perusahaan menjadi seperti ✕ang diinginkan Davidson ✖t ✗✘ ., ✑2004 dalam Sri✒ 2008:48✓✔ ✙atts and Zimmermann (1999 dalam Widiatmaja dkk, 2010) menyatakan

bahwa terdapat tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya manajemen laba, yaitu:

a. ✚✛✖ ✜✢ ✣✤ ✥ ✦✘✗ ✣ ✛✧✦✢ ★✛✖✩ss, hipotesis program bonus ini didasarkan adanya

dorongan manajer perusahaan untuk mendapatkan bonus berdasarkan laba yang dilaporkan oleh manajer. Scott (2009) menyebutkan motivasi bonus tersebut mendorong manajer untuk memilih prosedur akuntansi yang dapat menggeser laba dari periode yang akan datang ke periode saat ini.

b. ✚✛✖ ✪✖✜★ ✫✢✖✣✗✣★v ✛✦ ✢y t✛✖ss, hipotesis perjanjian hutang ini disebabkan oleh

munculnya perjanjian antara manajer dan pemilik perusahaan berbasis pada kompensasi manajerial dan perjanjian hutang (✪✖✦ ★ ✫✢✬✖✣✗✣★) (Widiatmaja dkk,

2010).

c. ✚✛✖ ✦ ✢✘ ✩t✩✫✗ ✘ ✫✢✥t ✛✧✦ ✢★✛✖ss , hipotesis ini timbul karena manajemen

(30)

pemilihan metode akuntansi dalam rangka menghadapi berbagai regulasi ✮ang dikeluarkan pemerintah ✯ ✰idiatmaja dkk✱✲ ✳✴ ✳✵✶

Selain tiga motivasi tersebut✱ Scott ✯2009✵ menambahkan beberapa motivasi pen✮ebab manajemen laba✱✮aitu:

1✵ Kontrak Bonus

Laba sering dijadikan indikator penilaian prestasi manajer perusahaan✶ Heal✮ &

Wahlen, (1999) menunjukkan kecenderungan manajemen yang secara oportunistik mengelola laba bersih untuk memaksimalkan bonus mereka berdasarkan program kompensasi perusahaan. Jika pada suatu tahun tertentu laba bersih perusahaan tinggi maka tindakan manajer adalah menurunkan pendapatan, sehingga laba perusahaan akan menjadi lebih rendah. Tindakan ini dilakukan karena manajer tidak akan mendapatkan bonus yang lebih tinggi dari target yang telah ditentukan sehingga bermaksud menunda penerimaan laba agar tercapainya target laba pada tahun berikutnya. Di sisi lain, jika manajer perusahaan yang memperoleh laba di bawah target laba, maka manajer akan melakukan manipulasi laba dengan meningkatkan laba agar memperoleh bonus yang maksimal.

2) ✷✸✹ ✺k ✻✼ ✽✺✾✿❀❀ ✾✺t

(31)

membuat publik mau membeli saham ❃ang ditawarkan dengan harga ❃ang relatif lebih tinggi daripada harga sesungguhn❃a❄ Upa❃a mereka❃asa informasi ini disebabkan karena laporan keuangan merupakan sumber informasi utama bagi investor ❃ang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan untuk menilai apakah perusahaan bersangkutan tepat untuk dijadikan tempat berinvestasi

❅Sulist❃anto❆❇❈❈ ❉ ❊25❋❄ 3❋ Faktor Politik

Perusahaan●perusahaan dengan skala besar dan industri strategis cenderung untuk menurunkan laba guna mengurangi tingkat visibilitas terutama saat periode kemakmuran ❃ang tinggi ❅Prasetia❆ 2014❋❄ Upa❃a ini dilakukan dengan harapan memperoleh kemudahan serta fasilitas dari pemerintah❄

4❋ Faktor Pajak

(32)

5❏ Pergantian❑ ▲▼◆❖P ◗◆ ❘▼utv❙❖❖▼ ❘◆r ❚CEO❏

Manajemen laba juga terjadi disekitar waktu pergantian CEO❯ Hipotesis program bonus memprediksi bahwa ketika waktu mendekati pengunduran diri CEO maka tindakan ❱ang dilakukan adalah memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonus mereka❯Sedangkan CEO ❱ang kinerjan❱a buruk akan melakukan manajemen laba untuk memaksimalkan laba mereka dengan tujuan mencegah atau menunda pemberhentian mereka❯ Motivasi melakukan manajemen laba juga dapat dilakukan oleh CEO baru❲ terutama jika ❘❳❨t dibebankan pada tahun transisi❲ melalui penghapusan operasi ❱ang tidak diinginkan atau divisi ❱ang tidak menguntungkan❯

6❏ Penawaran Saham Perdana ❚IPO❏

Pada umumn❱a❲ perusahaan ❱ang akan melakukan penawaran saham perdana

❚IPO❏ melakukan aktifitas manajemen laba pada periode terakhir sebelum IPO❯ Saat perusahaan ❩ ❳ ❬❭ ❪❫▼ ❘❲ informasi keuangan ❱ang ada dalam prospektus merupakan sumber informasi ❱ang penting dan utama❯ Informasi ini dapat dipakai sebagai sin❱al kepada calon investor tentang nilai perusahaan untuk mempengaruhi calon investor❲ maka manajer berusaha untuk menaikkan laba

(33)

Empat pola pengelolaan laba juga dijabarkan oleh Scott ❜2009❝ sebagai berikut:

1❞ ❡❢❣❤✐ ❥ ❢ ❦ ❢❧♠ ♥ ♦aitu pada saat manajemen harus melaporkan kerugian♥ maka manajemen akan melaporkan dalam jumlah besar❞

2❞ ♣✐ qrsts❤✐ ❤s❤z❢❧❤ r✐ ✉ ♦aitu tindakan menurunkan laba perusahaan ♦ang dilakukan manajer untuk tujuan tertentu♥ misaln♦a untuk tujuan penghematan kewajiban memba♦ar pajak kepada pemerintah karena semakin rendah laba ♦ang dilaporkan perusahaan semakin rendah pula pajak ♦ang harus diba♦arkan❞

3❞ ♣ ✐ qrs t s ❢❤s❤x z❢❧❤ r✐ ✉ ♦aitu tindakan menaikkan laba perusahaan oleh manajer untuk tujuan tertentu♥ misaln♦a menjelang IPO laba ditingkatkan dengan harapan mendapatkan reaksi positif dari pasar❞

4❞ ♣✐ qrst ss rr❧♠❤✐ ❥ ✉ kebijakan ini dilakukan karena adan♦a motivasi manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba ♦ang dilaporkan karena umumn♦a investor men♦ukai laba ♦ang relatif stabil❞

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

1❝ Penelitian ♦ang dilakukan oleh Sun tt ❢✈., ❜2008❝ ♦ang berjudul Cr✇ ①r✇❢❧t

(34)

signifikan antara CED dan manajemen laba❶ Jumlah rapat komite audit memiliki hubungan signifikann antara CED dan manajemen laba❶

2❷ Penelitian ❸ang dilakukan oleh Dianita dan Rahmawati❹ ❺2011❷❸ang berjudul

❻ ❼❽ ❾yss ➀ ➁ t➂➃ ➄➁➁➃ ➅t ➀ ➁ C➀ ➆➇➀➆❽➃t ➈➀➅❿❽ ❾ ➉➃➇➀❼➊ ❿➋ ❿❾❿s ty ➀ ❼ ➌ ❿❼❽❼➅❿❽ ❾

➍➃➁➀➆➎❽r ❼➅➃ w❿➂t ➄❽ ➆ ❼❿❼➏ ➐❽❼❽➏➃➎➃ ❼➑ ❽ ➊ ➐➀➒➃❽➑❿❼➏r ➓❽ ➆ ❿❽➋❾➃ .Dalam penelitian ini menggunakan manajemen laba sebagai variabel independen dan pemoderasi❶ Sedangkan variabel dependenn❸a adalah CSR dan kinerja keuangan ❸ang diproksikan dengan ROA❶Hasil penelitian menemukan bahwa praktik manajemen laba tidak mempun❸ai pengaruh pada kegiatan CSR❶ Dan kegiatan CSR ❸ang dihubungkan dengan manajemen laba ❸ang dilakukan manajer mempun❸ai pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa ❸ang akan datang❶

3❷ Penelitian ❸ang dilakukan oleh Ratmono dkk❹ ❺2014❷ ❸ang berjudul Hubungan Tingkat Pengungkapan dan Kinerja C➀ ➆➇➀➆❽➑➃ ➈ ➀ ➅❿❽❾

(35)

4↔ Penelitian ↕ang dilakukan oleh Purnamasari dan ➙➛ ➜➝ta➞➟2013↔↕ang berjudul Pengaruh Pengungkapan ➠orpor➡➢➤ ➥➦ ➧➨➡➩ ➫➤spons➨➭ ➨lty terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ↕ang menerima ➯ ➲➳➦➲➤s➨➡➲ ➥➵ ➸t➡➨➲➡➭ ➨lty ➫➤port➨➲➺

➻ ➼ ➡➽➳ ➸ . Dalam penelitian ini menggunakan CSR sebagai variabel independen➾ Sedangkan variabel dependenn↕a adalah ROE➾ Hasil penelitian

↕ang diperoleh dalam penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh ↕ang signifikan antara pengungkapan CSR terhadap ROE➾

5↔ Penelitian ↕ang dilakukan oleh Utami➞ ➟2013↔ ↕ang berjudul Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan . Dalam penelitian ini menggunakan CSR sebagai variabel independen➾ Sedangkan variabel dependenn↕a adalah ROE➾ Hasil penelitian

↕ang diperoleh dalam penelitian ini adalah variabel pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh positif terhadap ROE➾

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan

Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu orang atau lebih

(36)

mempun➹ai tujuan ➹ang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan➘ maka di➹akini agen akan bertindak dengan cara ➹ang sesuai dengan kepentingan pr➴➷➬ ➴➮ ➱✃❐ Belkaoui dan Karpik ❒1999 dalam Anggraini➘ 2006❮ men➹atakan bahwa perusahaan

➹ang melakukan CSR memiliki tujuan untuk membangun citra➘ meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan di masa ➹ang akan datang serta mendapatkan perhatian dari mas➹arakat❐ Citra positif ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan di pasar modal karena dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menegosiasikan kontrak➹ang menarik dengansuppl➴❰rs dan pemerintah➘ menetapkanprmum pr➴➬❰s

(37)

perusahaan menjadi lebih baik ÑAjilaksanaÒ 2003 dalam Indrawan 2011ÓÔ CSR dapat digunakan sebagai alat organisasi untuk menggunakan sumber daÕa Õang lebih efektifÒ Õang mempunÕai dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan

ÑOrlitzkyÖt ×Ø., 2003).

Berdasarkan kajian teori dan studi empiris yang telah dijelaskan, hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1: Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

2.2.2 Manajemen Laba sebagai Pemoderasi Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility(CSR) Terhadap Kinerja Keuangan

Eisenhardt, (1989) menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia untuk menjelaskan tentang teori keagenan yaitu: (1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (Ö Øs ÙÚÛÜÖrÖst ), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi

masa mendatang (ÝÞ ßÛàÖ à r×Ü ÚÞÛ× ØÚty ), dan (3) manusia selalu menghindari risiko

rás ×âÖÖrs ). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut, manajer sebagai

manusia kemungkinan akan bertindak berdasarkan sifat Þ ã ãÞ ätßÛ ÚstÚå , seperti

melakukan manajemen laba (Anggitasari, 2012).æÞ Þ àç×Û×èÖéÖÛÜêëãÞtìÖsÚs yang

dikemukakan oleh Waddock dan Graves, 1997 dalam Dianita dan Rahmawati (2011) menjelaskan hubungan st×áÖìÞØàÖr yang baik mempunyai pengaruh positif terhadap

(38)

Pernïataan ini didasarkan pada fakta bahwa manajer ïang berlindung pada penïesuaian akuntansi cenderung ðovr -ñòóðst dalam aktivitas ïang mempertinggi CSR perusahaan sebagai salah satu strategi pertahanan diri ôDianita dan Rahmawatiõ 2011ö ÷Munculnïa ijin sosial dari strategi ini merupakan hal ïang tidak produktif dan borosõ diharapkan mempunïai dampak marginal negatif terhadap kinerja keuangan

ôDianita dan Rahmawatiõ 2011ö ÷ Sebagai ð òørð òùúûð òø strüøð ýþ manajer ïang melakukan manajemen laba berusaha untuk melibatkan pihak stüÿð ú ✁✂ðr sebagai salah satu cara untuk memvalidasi tindakannïa agar tidak mendapat tekanan st

üÿðú ✁✂ðr lainnïa ôDewiõ 2014ö ÷ Tindakan tersebut bertujuan untuk mengurangi fleksibilitas organisasi dan berpengaruh terhadap hasil keuangan ïang merugikan÷

Berdasarkan kajian teori dan studi empiris ïang telah dijelaskanõ hipotesis kedua ïang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Referensi

Dokumen terkait

Konsep Skemp (Mitchelmore dan White, 2007) menyebutkan bahwa abstraksi empiris terdiri dari pengakuan kesamaan dan diikuti dengan perwujudan kesamaan dalam sebuah objek

Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi potensi ekonomi kreatif, menilai potensi ekonomi kreatif unggulan dan memetakan potensi ekonomi kreatif berbasis sistem

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi kolkhisin yang diberikan maka semakin banyak kromosom yang mengalami poliploid pada

This study discusses two approaches in testing the causal ordering of a model, i.e., the Granger and Sim’s tests as well as SCDTs test of causality, which could be either used

Karena biasanya tidak mungkin bagi bayi mengkonsumsi makanan hewani dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi, seng atau kalsium, bila secara ekonomi

KEENAM : Dengan berlakunya Keputusan Bupati ini maka Keputusan Bupati Bantul Nomor 163 Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Pemantau Desa Bebas 4 (Empat) Masalah

Untuk mempermudah dalam penanganan perparkiran, komputer dapat digunakan untuk merancang suatu aplikasi yang berguna untuk mempermudah dalam pengaturan arus kendaraan dalam

Dalam penulisan Ilmiah ini, penulis membahas tentang bagaimana membuat animasi organ tubuh manusia tentang panca indera dengan menggunakan Macromedia Flash MX. Pembuatan animasi