• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Penutup

5.2 Saran

Berisi rekomendasi dari peneliti terhadap tindak lanjut dari

sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara

teoritis maupun praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar referensi (literatur lainnya) yang digunakan dalam

penyusunan skripsi, daftar pustaka hendaknya menggunakan literatur yang

mutakhir.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Memuat tentang hal-hal yang perlu dilampirkan untuk menunjang

penyusunan skripsi, seperti lampiran table-tabel, lampiran grafik,

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Landasan Teori sangat penting dalam sebuah penelitian terutama dalam

penulisan skripsi peneliti tidak bisa mengembangkan masalah yang mungkin di

temui di tempat penelitian jika tidak memiliki acuan landasan teori yang

mendukungnya. Dalam skripsi landasan teori layaknya fondasi pada sebuah

bangunan. Bangunan akan terlihat kokoh bila fondasinya kuat, begitu pula dengan

penulisan skripsi, tanpa landasan teori penelitian dan metode yang digunakan

tidak akan berjalan lancar. Peneliti juga tidak bisa membuat pengukuran atau tidak

memiliki standar alat ukur jika tidak ada landasan teori.

Adapun landasan teori yang peneliti gunakan dalam peneltitian ini adalah

sebagai berikut:

2.1.1 Manajemen

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari

fungsi-fungsi manajemen itu. Pengertian manajemen menurut beberapa

Menurut Drs. H. Malayu Hasibuan (2001: 2) ,“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur peoses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu

tujuan tertentu”.

Menurut Andrew F. Sikula dalam Hasibuan (2001: 2) "Management in general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities performed by any organizing in order to coordinate the varied resoyrces of the entrprise so as to bring an efficient ceration of some product or service”.

Artinya: “Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien”.

Menurut G.R. Terry dalam Hasibuan (2001: 2) , “Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”.

Artinya: “Manajemen adalah suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”.

Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam Hasibuan (2001: 3) , “Management is getting things done through people. In bringing about this coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes, stafs, direct, and control the activities other people”.

Artinya: “Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan

penegndalian”.

Menurut James A.F. Stoner dalam Handoko (1984: 8) “Manajemen

adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber

daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan”.

Dari beberapan pengertian para ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses dalam mengatur

untuk mencapai suatu tujuan dengan tindakan-tindakan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

2.1.1.2 Asas-Asas Manajemen

Asas-asas umum manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut:

A. Henry Fayol dalam Hasibuan (2001: 10) , asas-asas menejemen adalah meliputi sebagai berikut:

a) Division of Work (Asas Pembagian Kerja)

Asas ini sangat penting, karena adanya limit factors, artinya ada keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan, yaitu:

1. Keterbatasan waktu

2. Keterbatasan pengetahuan

3. Keterbatasan kemampuan

4. Keterbatasan perhatian

Keterbatasan-keterbatasan ini mengharuskan diadakannya pembagian pekerjaan. Tujuannya untuk memperoleh efisiensi organisasi dan pembagian kerja yang berdasarkan spesialisasi sangat

diperlukan, baik pada bidang teknis maupun pada bidang kepemimpinan.

Asas pembagian kerja ini mutlak harus diadakan pada setiap organisasi tanpa pembagian kerja berarti tidak organisasi dan kerja sama di antara anggotanya. Dengan pembagian kerja maka daya guna dan hasil guna organisasi dapat ditingkatkan demi tercapainya tujuan.

b) Authority and Responsibility (Asas Wewenang dan Tanggung Tawab)

Menurut asas ini perlu adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan. Wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab. Misalnya, wewenang sebesar X maka tanggung jawab pun sebesar X. Wewenang menimbulkan hak, sedangkan tanggung jawab menimbulkan kewajiban. Hak dan kewajiban menyebabkan adanya imteraksi atau komunikasi antara atasan dengan bawahan.

c) Discipline (Asas Disiplin)

Menurut asas ini, hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah ditetapkan, dan perintah atasan harus dihormati, dipatuhi, serta dilaksanakan sepenuhnya.

d) Unity of Command (Asas Kesatuan Perintah)

Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan dan bertanggung jawab hanya kepada seorang atasan pula. Tetapi sorang atasan dapat memberi perintah kepada beberapa orang bawahan. Asas kesatuan perintah ini perlu, karena jika seorang bawahan diperintah oleh beberapa orang atasan maka ia akan bingung.

e) Unity of Direction (Asas Kesatuan Jurusan atau Arah)

Setiap orang bawahan hanya mempunyai satu rencana, satu tujuan, satu perintah, dan satu alasan, supaya terwujud kesatuan arah, kesatuan gerak, dan kestuan tindakan menuju sasaran yang sama. Unity of Command berhubungan dengan karyawan, sedangkan Unity of Direction bersangkutan dengan sluruh perusahaan.

f) Subordination of Individual Interest Into General Interest (Asas Kepentingan Umum di atas Kepentingan Pribadi)

Setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentiangan bersama (organisasi) di atas kepentingan pribadi.

Misalnya pekerjaan kantor sehari-hari harus diutamakan dari pada pekerjaan sendiri.

g) Renumeration of Personnel (Asas Pembagian Gaji yang wajar) Menurut asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar, dan seimbang dengan kebutuhan, sehingga memberikan keputusan yang maksimal baik bagi karyawan maupun atasan.

h) Centralization (Asas Pemutusan Wewenang)

Setiap organisasi harus mempunyai pusat wewenang, artinya wewenang itu dipusatkan atau dibagi-bagikan tanpa mengabaikan situasi-situasi khas, yang akan memberikan hasil keseluruhan yang memuaskan. Centralization bersifat relatif.

i) Scalar of Chain (Asas Pemusatan Wewenang)

Saluran perintah atau wewenang yang mengalir dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas, tidak terputus, dan dengan jarak terpendek. Maksudnya perintah harus berjenjang dari jabatan tertinggi ke jabatan terendah dengan cara yang berurutan.

j) Order (Asas Keteraturan)

Asas ini dibagi atas material order dan sosial order, artinya keteraturan dan ketertiban dalam penempatan barang-barang dan karyawan. Material order artinya barang-barang atau alat-alat organisasi perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang sebenarnya, jangan disimpan di rumah. Sosial order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya.

k) Equity (Asas Keadilan)

Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan dalam pemberian gaji dan jaminan sosial, pekerjaan dan hukuman. Perlakuan yang adil akan mendorong bawahan mematuhi perintah-perintah atasan dan gairah kerja. Jika tidak adil bawahan akan malas dan cenderung menyepelekan tugas-tugas dan perintah-perintah atasan.

l) Initiative (Asas Inisiatif)

Menurut asas ini, seorang pimpinan harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif,

dengan memberikan kebebasan agar bawahan secara aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya.

m) Esprit de Corps (Asas Kesatuan)

Menurut asas ini, kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibina melalui sistem komunikasi yang baik, sehingga terwujud kekompakan kerja dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik. Pimpinan perusahaan harus membina para bawahannya sedemikian rupa, supaya karyawan merasa ikut memiliki perusahaan itu.

n) Stability of Turn-Over of Personnel (Asas Kestabilan Jabatan Karyawan)

Menurut asas ini, pimpinan perusahaan harus berusaha agar mutasi dan keluar masuknya karyawan tidak terlalu sering, karena akan mengakibatkan ketidak stabilan organisasi, biaya-biaya semakin besar, dan perusahaan tidak mendapat karyawan yang berpengalaman. Pimpinan perusahaan harus berusaha agar setiap karyawan betah bekerja sampai masa pensiunnya.

B. F.W. Taylor dalam Hasibuan (2001: 14) , mengemukakan asas-asam umum manajemen adalah sebagai berikut:

a) Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik.

b) Pemilihan serta pengembangan para pekerja.

c) Usaha untuk menghubungkandan mempersatukan metode kerja yang terbaik dengan para pekerja yang terpilih dan terlatih.

d) Kerja sama yang harmonis antara manajer dan nonmanajer, meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.

C. Harrington Emerson dalam Hasibuan (2001: 14) ,

mengemukakan asas umum manajemen sebagai berikut:

a) Memberi batasan tujuan dengan tegas .

b) Pikiran yang sehat.

c) Nasihat (komsultasi) yang konsekuen.

d) Tata tertib.

e) Penjelasan yang jujur.

g) Pengiriman (penyaluran).

h) Standarisasi dan penjadwalan.

i) Keadaan yang distandarkan.

j) Standardisasi operasi.

k) Pengubahan instruksi praktis yang standar.

l) Penghargaan keefektifan.

Dari asas-asas umum manajemen yang telah dipaparkan di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa dengan asas-asas manajemen, dapat

mengurangi dan menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam

menjalankan pekerjaannya, dan kepercayaan pada diri sendiri pun akan

semakin besar. Asas adalah kebenaran umum yang memberikan dasar

pemikiran, keyakinan, dan pedoman pemecahan problem, pelaksanaannya

fleksibel serta disesuaikan dengan situasi, kebutuhan, dan

keadaan-keadaan khusus, dan tidak semua asas itu harus dilakukan.

2.1.1.3 Unsur-unsur Manajemen

Unsur-unsur manajemen menurut Hasibuan (2001: 20) adalah sebagai berikut:

1. Men, yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional/pelaksana.

2. Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Methods, yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.

4. Materials, yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 5. Machines, yaitu mesin-mesin atau alat-alat yang diperlukan atau

dipergunakan untuk mencapai tujuan.

2.1.1.4 Fungsi-Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen menurut Hasibuan (2001: 38) menurut para ahli adalah sebagai berikut:

No. G.R. Terry John F. Mee Louis A.

Allen MC Namara 1. 2. 3. 4. Planning Organizing Actuating Controlling Planning Organizing Motivating Controlling Leading Planning Organizing Controlling Planning Programming Budgeting System

No. Henry Fayol Harold Koontz

& cyril O’Donnel Dr. S. P. Siagian Prof. Drs. Oey Liang Lee 1. 2. 3. 4. 5. Planning Organizing Commanding Coordinating Controlling Planning Organizing Staffing Directing Controlling Planning Organizing Motivating Controlling Evaluating Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengkoordinasian Pengontrolan No. W. H. Newman

Luther Gullick Lyndall F.

Urwick John D. Millet 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Planning Organizing Assembling Resources Directing Controlling - - Planning Organizing Staffing - Directing Coordinating Reporting Budgeting Forecasting Planning Organizing - Commanding Coordinating Controlling - Directing - Facilitating - - - - - Keterangan:

1. Planning (Perencanaan) adalah menurut Harold Koontz and Cyril

O’Donnel dalam Hasibuan (2001: 40) “Planning is the function of

amanager which involves the selection from alternatives of objectives, policies, procedures, and programs. Artinya perencanaan adalah fungsi seorang manager yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari alternatif-alternatif yang ada”. Sedangkan menurut Hasibuan (2001:40) “Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang

2. Organizing (Pengorganisasian) adalah menurut G.R. Terry dalam Hasibuan (2001: 40) “Organizing is the establishing of effective

behavioral relationships among persons so that they may work together efficiently and again personal satisfactions for the purpose of achieving some goal or objective. Artinya pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

3. Actuating (Pengarahan) adalah menurut Hasibuan (2001: 41)

“Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan”. Sedangkan menurut G.R. Terry dalam Hasibuan (2001: 41) “Actuating is setting all members of

the group to want to achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts. Argtinya pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha

pengorganisasian”.

4. Controlling (Pengendalian) adalah menurut Harold Koontz dalam Hasibuan (2001: 41) “Control is the measurement and correction of the

performance of subordinates in order to make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are accomplished. Artinya pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat terselenggara”.

5. Staffing adalah menurut G.R. Terry and Leslie W. Rue “Staffing adalah

menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja. Sedangkan menurut T.Hani Handoko (1984: 24) "Staffing (penyusunan personalia) adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif."

6. Motivating adalah menurut G.R. Terry and Leslie W. Rue “Motivating

adalah mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia ke arah tujuan-tujuan.

John F. Mee dalam Handayaningrat (1994:26) mengemukakan dalam bukunya Management Thought in a Dynamic Economy menyebut fungi manajemen yang biasa dikenal dengan akronomi (POMCO) yang terdiri atas:

1. Perencanaan (Planning) adalah proses pemikiran yang matang untuk dilakukan di masa yang akan datang dengan menentukan kegiatan-kegiatannya.

2. Pengorganisasian (Organizing) adala seluruh proses pengelompokan orang-orang, peralatan, kegiatan, tugas, wewenang dan tanggung jawab, sehingga merupakan organisasi yang tepatdigerakan secara keseluruhan dalam rangka tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

3. Pemberian Motivasi (Motivating) adalah sesluruh proses pemberian motif (dorongan) kepada para karywan untuk bekerja lebih bergairah, sehingga mereka dengan sadar mau bekerja demi tercapainya tujuan organisasi secara berhasil guna dan berdaya guna.

4. Pengawasan (Controlling) adalah proses pengamatan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaab dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.2 Ekonomi Kreatif

2.1.2.1 Pengertian

Howkins (2001) dalam bukunya The Creative Economy menemukan kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali

pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai

penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor

lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat.

Menurut definisi Howkins, Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input dan outputnya adalah Gagasan. Gagasan atau ide

menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di

kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas

menjadi lebih bernilai.

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang

mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan

keluasan pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor

produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi akan didukung oleh

jalannya industri kreatif. Sedangkan menurut Kementrian Perdagangan

Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal

dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk

menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan

dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber daya yang

bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat

atau talenta dan kreativitas. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di

era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi

seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan

penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju.

Industri tidak dapat lagi bersaing di pasar global dengan hanya

mengandalkan harga atau kualitas produk saja, tetapi harus bersaing

berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi. Menurut Departemen

ini, seperti pengembangan yang lebih menitikberatkan pada industri

berbasis:

1) lapangan usaha kreatif dan budaya (creative cultural industry) 2) 4 lapangan usaha kreatif (creative industry)

3) Hak Kekayaan Intelektual seperti hak cipta (copyright industry).

Berikut telah dikemukakan oleh UNCTAD dalam Creative Economy Report, (2008:3). “Creativity in this context refers to the formulation of new ideas and to the application of these ideas to produce original works of art and cultural products, functional creation, observable in the way it contributes to entreupreneurship, fosters innovation, enchaces productivity and promotes economic growth”.

Dalam Jurnal Kajian Lemhanas RI Edisi 14 mendefinisikan ekonomi

kreatif “Ekonomi kreatif merupakan pengembangan ekonomi berdasarkan

keterampilan, kreativitas, dan bakat individu untuk menciptakan daya

kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis, sehingga

menitikberatkan pada pengembangan ide dalam menghasilkan nilai

tambahnya”.

Adapun yang dimaksud dengan ekonomi kreatif menurut Diktum

Pertama Instruksi Presiden No.6 Tahun 2009 tentang Pengembangan

Ekonomi Kreatif adalah “...kegiatan ekonomi berdasarkan kreativitas,

keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya

cipta individu bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan

2.1.2.2 Jenis-Jenis Ekonomi Kreatif

Kreatif seringkali identik dengan seni, makanya wajar saja

kebanyakan dari Industri kreatif berhubungan dengan kesenian. Saat ini

pemerintah telah membagi ekonomi kreatif menjadi 14 sub bagian yang

diantaranya :

1. Periklanan (advertising): Produk yang dihasilkan berupa bentuk audio ataupun visual. Jasa iklan ini bisa digunakan untuk kepentingan ekonomi ataupun nirlaba. Perusahaan membutuh brosur sampai baliho untuk promosi. Sedangkan untuk keperluan pribadi, misalnya dalam acara pernikahan kita membutuhkan cetakan undangan. Para caleg juga butuh ini supaya dipilih rakyat. Tak hanya itu, bentuk iklan di Media seperti di televisi dan radio juga membutuhkan jasa ini.

2. Arsitektur: kegiatan yang pada dasarnya membutuhkan jiwa seni dalam menggambar. Selain itu juga dibutuhkan pendidikan suapaya lebih elegan dipandang. Seorang arsitek hanya bertanggung jawab dalam membuat desain, tanpa harus tahu teknisnya. Desain ini bisa berupa rumah, gedung, taman, ataupun tata kota. Arsitek saat ini dibayar sangat tinggi mengingat pembangunan yang lagi marak-maraknya dilakukan. 3. Pasar Barang Seni: Meski agak mirip dengan seni rupa, namun kegiatan

ini bisa tak hanya berupa barang seni rupa, namun juga bisa barang-barang seni lainnya seperti instrumen musik dan barang-barang seni bersejarah. Museum adalah tempat kita bisa menemukan tapi tak bisa dibeli. Pasar barang seni menciptakan peluang untuk berdagang barang-barang ini, karena pecinta seni biasanya akan rela membeli walaupun dengan harga tinggi.

4. Kerajinan (craft): Indonesia merupakan negara dengan kerajinan yang beraneka ragam karena banyaknya sumber daya alam yang bisa dijadikan bahan. Bisa dari kayu, rotan, ijuk, ataupun batu. Pekerjaan ini sangat membutuhkan jiwa artistik yang tinggi untuk menghasilkan kerajinan yang indah sekaligus bermanfaat. Saat ini kerajinan Indonesia sangat diminati orang luar sehingga banyak sekali diekspor, namun sangat kurang sekali sumber daya yang bergerak di bidang ini.

5. Desain: Kegiatan ini sangat membutuhkan skill dalam bidang grafis dan komputer. Tak hanya itu ide visual sangat dibutuhkan juga untuk membentuk tampilan menarik dari suatu produk termasuk juga kemasan.

6. Fesyen (fashion):Bidang ini menyangkut segala hal yang kita pakai dari ujung kepala sampai ujung kaki, baik yang bersifat pokok ataupun aksesoris. Dari kepala bisa berbagai jenis penutup kepala, jilbab,anting,

selendang, kacamata dan lain-lain. Untuk bisa bersaing di bidang ini membutuhkan kreatifitas dalam membuat desain yang disukai masyarakat. Contohnya, dalam bidang clothing, selain bahan yang bagus, pembeli juga mempertimbangkan bentuk visualnya.

7. Video, Film dan Fotografi: Kegiatan ini tentu saja sudah sangat dikenal masyarakat. Prosesnya bisa melibatkan banyak orang mulai dari kru, aktor, penulis naskah, make up. Nilai jualnyapun bisa membuat seseorang bergelimang harta dan memiliki popularitas tinggi. Film bisa diputar di bioskop, televisi, hasil foto bisa terlihat di majalah-majalah. 8. Permainan Interaktif (game): Proses kreasi yang masih jarang dibuat

oleh orang Indonesia, padahal orang Indonesia termasuk yang paling banyak menghabiskan waktu main game. Ini suatu peluang besar untuk memanfaatkan pasar daripada kita terus dijajah memainkan game buatan luar.

9. Musik: Harus diakui semua orang suka musik. Apabila anda punya daya seni mencipta lagu, coba tekunilah siapa tahu lagu anda disuka orang. Sekarang tak perlu repot lagi ke perusahaan rekaman, cukup sewa studio saja untuk rekaman, lalu sebarkan lagu anda dan cari juga job manggung.

10. Seni Pertunjukan (showbiz): Saat ini banyak event-event yang digelar. Kesempatan bagi anda dalam mengisi acara tersebut, baik itu pertunjukan musik, tari, teater, drama, ataupun video visual. Dari event tersebut bisa didapatkan honor. Kalau tidak ada event anda juga bisa buat event sendiri dengan pertunjukan anda sendiri dengan sistem bayar tiket masuk.

11. Penerbitan dan Percetakan: Kegiatan ini bisa dalam hal yang bersifat jangka panjang ataupun pendek. Untuk yang jangka panjang, kegiatan ini seperti penulisan dan penerbitan buku. Sedangkan yang jangka pendek adalah media cetak berupa koran atau majalah.

12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software): Pada umumnya saat

Dokumen terkait