• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PERSEDIAAN JIT

Dalam dokumen Manajemen Persediaan (Halaman 13-18)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.2. MANAJEMEN PERSEDIAAN JIT

Perusahaan asing menawarkan produk berkualitas lebih tinggi dan berharga lebih rendah fitur khusus sehingga menviptakan tekanan berat pada perusahaan domestic yang memiliki batch besar dan biaya persiapan yang tinggi untuk meningkatkan kualitas dan keanekaragaman produk sambil mengurangi total biaya secara simultan. Tekanan persaingan ini telah menyebabkan perusahaan meninggalkan model EOQ dan beralih ke pendekatan just-in-time untuk proses manufaktur dan pembelian.

Manufaktur JIT (Just in itme manufacturing) adalah suatu system berdasarkan tarikan permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui system oleh permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui system oleh permintaan yang ada, bukan didorong kedalam system pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi.Jit adalah pendekatan manufaktur yang memproduksi barang berdasarkan permintaan yang sesungguhnya ada, bukannya berproduksi dengan jadwal tetap berdasarkan pada proyeksi permintaan. Dalam pull system, permintaan pelanggan menarik bahan baku untuk masuk proses produksi. Prinsip yang sama digunakan dalam proses.

Setiap aktivitas produksi hanya dilakukan jika diperlukan untuk memenuhi permintaan aktivitas berikutnya. Bahan baku atau suku cadang tersedia hanya pada waktu dibutuhkan untuk aktivitas produksi sehingga permintaan tetap dapat dipenuhi.

14 JIT memiliki dua tujuan strategis yaitu:

1. Untuk meningkatkan laba, dan

2. memperbaiki posisi bersaing perusahaan.

2.2.1. Karakteristik dasar JIT

Hansen & Mowen (2005:479) menyatakan ada beberapa karakteristik dasar Just In Time (JIT):

a. Tata letak pabrik

Just In Time (JIT) mengganti tata letak pabrik tradisional ini dengan suatu pola sel manufaktur. Sel manufaktur terdiri dari mesin-mesin yang dikelompokkan dalam kumpulan, biasanya dalam bentuk setengah lingkaran.Mesin-mesin diatur sehingga mereka dapat digunakan untuk melakukan berbagai operasi secara berurutan.Tiap sel dipersiapkan untuk menghasilkan produk atau kumpulan produk tertentu.Produk dipindah dari satu mesin ke yang lainnya dari awal hingga selesai.Para pekerja ditugaskan pada sel-sel dan dilatih untuk mengoperasikan semua mesin dalam sel.

b. Pengelompokkan dan pemberdayaan karyawan

Pelatihan pekerja sel untuk melakukan tugas-tugas ganda juga memiliki pengaruh pada relokasi dukungan pelayanan pada sel. Sebagai tambahan dari pekerjaan produksi langsung, para pekerja sel dapat melakukan tugas persiapan, memindahkan barang setengah jadi dari bagian ke bagian lain dalam sel, melakukan perawatan pencegahan dan perbaikan kecil, melakukan inspeksi kualitas, dan melakukan tugas pembersihan.

Kemampuan multitugas ini secara langsung berhubungan pada pendekatan tarikan melalui produksi.

15 c. Total quality control

Just In Time (JIT) perlu memberikan tekanan yang lebih kuat pada pengelolaan kualitas. Total quality control pada intinya adalah suatu pengerjaan tanpa henti untuk suatu kualitas sempurna, usaha untuk mendapatkan suatu desain produk dan proses manufaktur tanpa cacat.

d. Ketelusuran biaya overhead

Suatu sistem pembiayaan menggunakan tiga metode untuk membebankan biaya pada produk individual: penelusuran langsung, penelusuran penggerak, dan alokasi. Dari ketiga metode, penelusuran langsung adalah yang paling akurat dan, sehingga, lebih disukai daripada dua metode lainnya.

e. Pengaruh persediaan

Just In Time (JIT) umumnya menurunkan persediaan hingga tingkat yang sangat rendah. Pencapaian terhadap tingkat yang tidak signifikan dari persediaan adalah vital bagi kesuksesan Just In Time.Just In Time (JIT) menolak untuk menggunakan persediaan sebagai solusi dari masalah-masalah ini. Bahkan, persediaan tidak hanya dipandang sebagai pemborosan namun sebagai sesuatu yang langsung berhubungan dengan kemampuan

perusahaan untuk bersaing.

16 Perbandingan manufaktur JIT dengan tradisional.

2.2.2. Biaya persiapan dan penyipanan : pendekatan JIT

JIT merupkan pendekatan untuk meminimalkan total biaya penyimpanan dan biaya persiapan yang sangat berbeda dari pendekatan tradisional. Pendekatan tradisional mengakui keberadaan biaya persiapan, kemudian menentukan kuantitas pesanan yang merupakan perimbangan terbaik dari dua kategori biaya. Di lain pihak, JIT tidak menerima biaya persiapan (atau pemesanan). Justru sebaliknya, JIT mencoba menekan biaya-biaya ini sampai nol. Jika biaya persiapan dan biaya pemesanan menjadi tidak signifikan, maka biaya yang tersisa untuk dikurangi adalah biaya penyimpanan yang dicapai dengan mengurangi persediaan sampai ketigkat yang sangat rendah.Pendekatan ini yang menjelaskan dorongan untuk persediaan nol dalam system JIT.

2.2.2.1. Kontrak Jangka Panjang, Pengisian Kembali yang Berkelanjutan, Pertukaran Data Elektronik dan JIT II.

Dengan pengisian kembali berkelanjutan, pembuat barang mengambil alih fungsi manajemen persediaan pengecer. Pembuat barang memberitahu pengecer kapan dan berapa banyak persediaan yang harus dipesan kembali.

Pertukaran data elektronik adalah suatu bentuk awal dari perdagangan elektronik yang pada intinya adalah suatu metode terotomatisasi dari pengiriman informasi dari komputer ke komputer.Pengaturan bersama sering didukung dengan kontrak terbuka, jangka panjang yang dianggap sebagai suatu kontrak abadi. Kontrak abadi tidak memiliki tanggal berakhir, tidak membutuhkan penawaran ulang, sehingga menurunkan resiko permintaan bagi pemasok.

2.2.2.2. Kinerja Jatuh Tempo : Solusi JIT

Kinerja jatuh tempo adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menanggapi kebutuhan pelanggan. Sistem JIT memecahkan maslah kinerja jatuh tempo bukan dengan menimbun persediaan, tetapi dengan mengurangi tenggang waktu secara dramatis.

17 2.2.2.3. Menghindari Penghentian Produksi dan Keandalan Proses :

Pendekatan JIT

Kebanyakan penghentian produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan : kegagalan mesin, kecacatan bahan baku atau subperakitan, dan ketidaktersediaan bahan baku atau subperakitan. Memiliki persediaan adalah suatu solusi tradisional atas semua masalah tersebut.

a. Pemeliharaan Pencegahan Total. Kegagalan mesin nol adalah tujuan pemeliharaan pencegahan total. Dengan memberikan perhatian lebih pada pemeliharaan pencegahan, sebagian besar kegagalan mesin dapat dihindari.

b. Sistem Kanban. Untuk menjamin bahwa komponen atau bahan baku tersedia ketika dibutuhkan, digunakan sebuah sistem yang disebut sistem kanban. Ini adalah sebuah sistem informasi yang mengendalikan produksi melalui penggunaan tanda atau kartu. Kanban penarikan merinci kuantitas proses berikutnya yang harus ditarik dari proses sebelumnya. Kanban produksi merinci kualitas yang harus diproduksi oleh proses sebelumnya. Kanban pemasok digunakan untuk memberitahukan pemasok agar menyerahkan lebih banyak komponen; dan juga merinci komponen tersebut dibutuhkan.

2.2.3. Diskon dan Kenaikan Harga : Pembelian JIT versus Menyimpan Persediaan Secara tradisional, persediaan disimpan sehingga perusahaan dapat mengambil keuntungan diskon kuantitas dan melindungi diri dari kenaikan harga di masa mendatang atas barang yang dibeli. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya persediaan. Sistem JIT mencapai tujuan yang sama tanpa harus menyimpan persediaan. Solusi JIT adalah menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan sejumlah kecil pemasok terpilih yang berlokasi sedekat mungkin dengan fasilitas produksi dan membangun keterbatasan pemasok secara lebih intensif.

18 2.2.4. Keterbatasan JIT

JIT bukan merupakan pendekatan yang dapat dibeli dan diterapkan dengan hasil segera.

Implementasinya merupakan proses evolusioner, bukan revolusioner. Di sini dibutuhkan kesabaran. JIT sering kali disebut sebagai program penyederhanaan – namun ini bukan berarti ia mudah atau sederhana untuk diterapkan.

Pekerja juga dapat terpengaruh oleh JIT. Dari studi yang dilakukan terlihat bahwa pengurangan dan peyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja yang terpecah dan tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja produksi. Kekurangan yang paling menonjol dari JIT adalah tidak adanya persediaan untuk menyangga berhentinya produksi. Pilihan lain, yang mungkin sebagai pendekatan pelengkap, adalah teori kendala (TOC).

Dalam dokumen Manajemen Persediaan (Halaman 13-18)

Dokumen terkait