• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT

Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan lain-lain dan beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas dan piutang usaha yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

The principal financial liabilities of the Group consist of short-term and long-term loans, trade and other payables, and accrued liabilities. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents and trade receivables, which arised directly from their operations.

Kelompok Usaha mempunyai kontrak swap valuta asing dengan beberapa bank, yang terutama bertujuan untuk lindung nilai atas risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi nilai mata uang yang timbul dari liabilitas dalam mata uang asing. Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.

The Group has foreign exchange swap contracts with several banks, the purpose of which are primarily to hedge risks of losses arising from fluctuations in foreign exchange rates emanating from payables in foreign currencies. The Group’s policy is not to hedge their financial instruments.

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk, liquidity risk, and price risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas

a. Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga mengambang.

Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relates primarily to its short-term loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding floating rate loans of the Group.

Pada tanggal 30 Juni 2016, 0,70% dari utang Kelompok Usaha dikenakan suku bunga tetap.

As of June 30, 2016, 0.70% of the Group’s debts have fixed interest rate.

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus

kas (lanjutan)

a. Fair value and cash flow interest rate risk (continued)

Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Kelompok Usaha mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang.

The Group policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group evaluates the fixed to floating ratio of its short-term loans and long-short-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.

Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga Sensitivity analysis for interest rate risk

Pada tanggal 30 Juni 2016, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi/rendah sebesar US$2.617, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of June 30, 2016, had the interest rate of the loans been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, loss before tax for the six-month period then ended would have been US$2,617 higher/lower, mainly as a result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.

b. Risiko mata uang b. Foreign exchange rate risk

Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term loans, long-term loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.

Untuk mengelola risiko mata uang, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai dimana perubahan nilai wajar dibebankan atau dikreditkan langsung pada laba rugi periode berjalan.

To manage foreign exchange rate risks, the Company and certain Subsidiary entered into several foreign exchange swap contracts. These contracts are accounted for as transactions not designated as hedges wherein the changes in the fair value are charged or credited directly to profit or loss for the period.

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko mata uang (lanjutan) b. Foreign exchange rate risk (continued)

Apabila penurunan nilai tukar mata uang Rupiah berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2016, liabilitas moneter dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun, peningkatan liabilitas ini akan dihapus oleh peningkatan nilai aset moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 30 Juni 2016, sebanyak 0,02% dari utang Kelompok Usaha dalam mata uang Dolar AS dilindungi dari risiko nilai tukar mata uang asing dengan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing.

To the extent the Indonesian Rupiah depreciated further from exchange rates in effect as of June 30, 2016, monetary liabilities denominated in foreign currencies would increase in Indonesian Rupiah terms. However, the increases in these liabilities would be offset by increases in the values of foreign currency-denominated monetary assets. As of June 30, 2016, 0.02% of the Group’s US Dollar-denominated debts were hedged from exchange rate risk by entering into several foreign exchange swap contracts.

Aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 disajikan pada Catatan 38.

Monetary assets and liabilities of the Group denominated in foreign currencies as of June 30, 2016 and December 31, 2015 are presented in Note 38.

Analisis sensitivitas untuk risiko mata uang asing

Sensitivity analysis for foreign currency risk

Pada tanggal 30 Juni 2016, jika nilai tukar Dolar AS terhadap mata uang asing menurun/meningkat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi/rendah sebesar US$84.805 terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha dan pinjaman dalam mata uang asing.

As of June 30, 2016, had the exchange rates of the US Dollar against foreign currencies depreciated/appreciated by 10% with all other variables held constant, loss before tax for the six-month period then ended would have been US$84,805 higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, trade payables and loans denominated in foreign currencies.

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.

Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to discharge its obligation and will incur a financial loss to other party. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to their customers. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)

Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimum eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7 dan 15. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.

In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Notes 7 and 15. There is no significant concentration of credit risk.

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek dalam bentuk deposito dan instrumen derivatif tertentu, eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Kelompok usaha memiliki risiko kredit terpusat dari penempatan kas dan setara kas, sebesar 63,69% yang ditempatkan pada satu bank. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 6 dan 19.

With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, short-term investment in terms of time deposits and certain derivative instruments, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Group has concentration of credit risk from the placement of cash and cash equivalent, which 63.69% is place at one bank. The Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and only put the investments in banks with a high credit ratings.The maximum exposure equal to the carrying amount as disclosed in Notes 4, 6 and 19.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan program perluasan bisnis besi baja.

The Group’s liquidity requirements have historically arisen from the need to finance investments and capital expenditures related to the expansion of steel business.

Bisnis besi baja Kelompok Usaha membutuhkan modal kerja yang substansial untuk membangun dan memperluas fasilitas produksi dan untuk mendanai operasional. Meskipun Kelompok Usaha memiliki fasilitas produksi yang substansial, Kelompok Usaha berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada revitalisasi dan ekspansi fasilitas produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, menurunkan biaya

The Group’s steel business requires substantial capital to construct and expand production facilities and to fund operations. Although the Group has substantial existing production facilities, the Group expects to incur additional capital expenditures primarily focusing on revitalization and production facilities expansion to increase production capacity, reduce production costs, increase profit margin and create a balance between

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued)

Sumber utama likuditas Kelompok Usaha adalah kas dan setara kas yang didapatkan dari kegiatan usaha dan fasilitas kredit. Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjangnya dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan ekuitas pasar modal.

The Group’s principal sources of liquidity are cash and cash equivalents generated from its operations and credit lines. In managing the liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and equity market issues.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha.

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities.

Dibawah Lebih dari Nilai wajar

1 tahun/ 5 tahun/ 30 June 2016/

Below 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Over Total/ Fair value

1 year 1-2 years 3-5 years 5 years Total June 30, 2016

Pinjaman jangka pendek Short-term loans

Pokok pinjaman 895.838 - - - 895.838 895.838 Principal

Beban bunga masa Future imputed

depan 23.500 - - - 23.500 23.500 interest charge

Utang usaha 161.881 - - - 161.881 161.881 Trade payables

Utang lain-lain 50.452 - - - 50.452 50.452 Other payables

Beban akrual 33.206 - - - 33.206 33.206 Accrued expenses

Pinjaman jangka panjang Long-term loans

Pokok pinjaman 49.641 83.213 238.534 478.182 849.570 849.570 Principal

Beban bunga masa Future imputed

depan 12.242 13.452 17.141 32.014 74.849 74.849 interest charge

Liabilitas jangka

panjang 146 - - 7.245 7.391 7.391 Long-term liabilities

e. Risiko harga e. Price risk

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga yang diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama baja impor. Harga bahan baku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain permintaan, kapasitas produksi di seluruh dunia dan nilai tukar. Dampak harga tersebut terutama timbul dari pembelian bijih besi dan

slab impor di mana marjin laba atas penjualan baja dapat terpengaruh jika harga bijih besi dan slab impor (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi produk baja) meningkat dan Perusahaan tidak dapat mengalihkan kenaikan harga tersebut kepada pelanggannya. Selain itu, Perusahaan juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk baja.

The Group is exposed to price risk due to purchase of main imported raw materials of steel. The prices of raw materials are affected by several factors such as level of demand, global production capacity and foreign exchange rates. Such exposure mainly arises from purchases of iron ore and import slab where the profit margin on sale of finished steel products may be affected if the prices of iron ore and import slab (which are the main raw materials used to produce steel products) increase and the Company is unable to pass such cost increases to its customers. In addition, the Company is also exposed to fluctuations in the selling prices of its finished steel products.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga baja adalah antara lain dengan mengadakan kontrak penjualan yang berjangka waktu 12 bulan atau kurang, menegosiasikan harga yang dapat memberikan marjin yang memadai dengan pelanggan, mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.

The Company’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the steel prices by, among others, entering into sale contracts with 12 months term or less, negotiating prices that give better margin with its customers, passing on the price increases to its customers.

MANAJEMEN MODAL CAPITAL MANAGEMENT

Kelompok usaha bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Group aim to achieve an optimal capital structure in pursuit of their business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.

Beberapa instrumen utang Kelompok usaha memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio

leverage maksimum. Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.

Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. The Group have complied with all externally imposed capital requirements.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,33 pada tanggal 30 Juni 2016.

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity ratio. The Group’s objective is to maintain their debt-to-equity ratio at a maximum of 2.33 as of June 30, 2016.

Pada tanggal 30 Juni 2016, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

As of June 30, 2016, the Group’s debt-to-equity ratio is as follows:

2016

Total liabilitas jangka pendek 1.234.934 Total current liabilities

Total liabilitas jangka panjang 859.920 Total non-current liabilities

Total liabilitas 2.094.854 Total liabilities

Ekuitas, neto 1.815.396 Equity, net

Rasio utang terhadap ekuitas 1,15 Debt-to-equity ratio

36. KOMITMEN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN 36. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND

AGREEMENTS

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Kelompok Usaha memiliki komitmen dan perjanjian penting sebagai berikut:

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Group has the following significant agreements and commitments:

KOMITMEN SIGNIFIKAN SIGNIFICANT COMMITMENTS

a. Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka tetapi belum digunakan:

a. Opened but not yet used Letters of Credit (L/C) facilities:

30 Juni 2016/ 31 Des. 2015/

June 30, 2016 Dec. 31, 2015

Perusahaan The Company

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

US$ 30.919 15.709 US$

EUR 2.598.719 2.867.704 EUR

Yen 17.902.246 - Yen

Rupiah 1.972 206.643 Rupiah

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) Tbk

Rupiah - 173.560 Rupiah

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) Tbk

US$ 31.880 - US$

EUR 3.197.569 - EUR

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Rupiah 75.306 - Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

US$ 31.939 13.331 US$

EURO - - EURO

Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank

US$ 16.354 534 US$

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

KOMITMEN SIGNIFIKAN (lanjutan) SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)

a. Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka tetapi belum digunakan: (lanjutan)

a. Opened but not yet used Letters of Credit (L/C) facilities: (continued)

30 Juni 2016/ 31 Des. 2015/

June 30, 2016 Dec. 31, 2015

Entitas Anak The Subsidiaries

PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Wajatama

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

US$ 4.724 10.305 US$

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

US$ 26.874 - US$

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

US$ 2.608 - US$

PT Krakatau Engineering PT Krakatau Engineering

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

US$ 860 3.253 US$

EUR 48.875 820.500 EUR

Rupiah 38.821 32.023 Rupiah

AUD 129.500 129.500 AUD

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

US$ 3.589 2.273 US$

Rupiah 102.472 102.935 Rupiah

EUR - 1.218.988 EUR

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

Rupiah 28.363 14.670 Rupiah

US$ - 59 US$

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Rupiah 11.840 20.259 Rupiah

US$ - 12 US$

PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Daya Listrik

Dokumen terkait