Pasal 30
Jenis dan Ketentuan Manfaat Pensiun Peserta
(1) Manfaat Pensiun Peserta tercliri dari:
Hal 22 dari 38
�
a. Manfaat Pensiun Normal, yaitu Manfaat Pensiun yang diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja setelah mencapai usia pensiun normal;
b. Manfaat Pensiun Cacat, yaitu Manfaat Pensiun yang diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja karena dinyatakan cacat;
c. Manfaat Pensiun Dipercepat, yaitu Manfaat Pensiun yang diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dalam usia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun sebelum dicapainya usia pensiun normal.
(2) Manfaat Pensiun bagi karyawan yang diangkat menjadi anggota Direksi atau anggota direksi BUMN lainnya yang mengakibatkan berakhimya hak dan kewajiban antara karyawan dengan Perusahaan, mulai dibayarkan kepada Peserta pada saat mencapai usia pensiun dipercepat atau setelahnya berdasarkan pilihan Peserta.
(3) Hak atas Pensiun Ditunda mulai dibayarkan kepada Peserta pada saat mencapai usia pensiun dipercepat atau setelahnya berdasarkan pilihan Peserta.
(4) Hak atas Pensiun Ditunda sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, berdasarkan pilihan Peserta hak atas Pensiun Ditunda dapat dilaksanakan:
a. Tetap dibayarkan oleh Dana Pensiun; atau
b. Dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi Kerja lain di tempat kerja yang baru; atau
c. Dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Dengan ketentuan Peserta Mantan Karyawan tersebut mengajukan surat permohonan pengalihannya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berhenti bekerja.
(5) Manfaat Pensiun bagi Peserta Pensiun atau bagi Janda/Duda pembayarannya harus dilakukan dalam bentuk angsuran 1 (satu) kali sebulan untuk seumur hidup. (6) Manfaat Pensiun bagi Anak pembayarannya harus dilakukan dalam bentuk
angsuran 1 (satu) kali sebulan untuk jangka waktu sesuai dengan ketentuan.
(7) Manfaat Pensiun bagi Janda/Duda/Anak dan Pihak Yang Ditunjuk, besamya
dihitung berdasarkan rumus Manfaat Pensiun yang ditetapkan dalam peraturan ini.
Pasal 31
Penghasilan Dasar Pensiun
(1) PhDP ditetapkan berdasarkan PhDP posisi pada tanggal 31 Desember 2017 dan dinaikkan sebesar 6% (enam per seratus) setiap tahun di setiap tanggal 1 Januari tahun berikutnya.
(2) Besamya PhDP pada 31 Oesember 2017 adalah gaji pokok per tanggal 31 Desember 2017 x 146% bagi karyawan dengan status kawin dan gaji pokok per tanggal 31 Desember 2017 x 130% bagi karyawan dengan status tidak kawin.
(3) Dalam hal Karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 masih berstatus tidak kawin dan setelah tanggal 31 Desember 2017 menjadi berstatus kawin maka PhDP diubah dengan perhitungan: ((PhDP tidak kawin saat bulan menikah/130%) x 146%), dan disetiap tanggal 1 Januari tahun selanjutnya dinaikkan sebesar 6% (enam per seratus).
(4) Perubahan PhDP menjadi berstatus kawin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini, berlaku mulai tanggal 1 bulan berikutnya sejak bulan nikah.
Hal 23 dari 38
'It
(5) Dalam hat Karyawan Perusahaan sebagai suami istri keduanya bekerja di Perusahaan, maka salah satu dari Karyawan tersebut berstatus dibujangkan, dan apabila setelah tanggal 31 Desember 2017 atas kehendak karyawan tersebut mengajukan berpindah untuk bertukar menjadi status kawin ketika salah satunya akan berhenti sebagai Karyawan, maka beralihnya menjadi status kawin di salah satunya PhDP dihitung : ((PhDP saat beralih status tidak kawin/130%) x 146%) , dan setiap tanggal 1 Januari tahun selanjutnya dinaikkan sebesar 6% (enam per seratus), dan sebaliknya bertukar menjadi status dibujangkan :((PhDP saat beralih status kawin/146%) x 130%), dan setiap tanggal 1 Januari tahun selanjutnya dinaikkan sebesar 6% (enam per seratus).
(6) Perubahan PhDP sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Pasal ini, berlaku mulai tanggal 1 bulan berikutnya sejak disetujui oleh Perusahaan.
(7) Dalam hal Karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 sedang menjalani hukuman disiplin yang berpengaruh terhadap penurunan PhDP dan dipulihkan kembali setelah tanggal 31 Desember 2017, maka PhDP Karyawan Perusahan tersebut diubah menjadi normal kembali sebagaimana PhDP sebelum dikenakan hukuman disiplin yang berlaku tanggal 1 bulan berikutnya sejak hukuman disiplin berakhir, dan setiap tanggal 1 Januari tahun selanjutnya dinaikkan sebesar 6% (enam per seratus).
(8) Penetapan besaran kenaikan PhDP sebesar 6% (enam per seratus) setiap tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, merupakan penetapan dari asumsi aktuaria yang selama ini dikenakan pada setiap laporan aktuaris.
Pasal32 Faktor Penghargaan
Besarnya faktor penghargaan pertahun masa kerja atas Manfaat Pensiun bagi Peserta Karyawan Perusahaan ditetapkan sebesar 2,50% (dua koma lima puluh per seratus) untuk tiap tahun masa kerja.
Pasal33 Nilai Sekarang
Nilai sekarang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Dana Pensiun ini ditetapkan dengan menggunakan asumsi aktuaria yang sama pada perhitungan aktuaria terakhir.
Pasal34
Rumus Manfaat Pensiun
(1) Rumus Manfaat Pensiun per bulan ditentukan sebagai berikut:
MP = f x MK x PhDP. MP Manfaat Pensiun. f Faktor Penghargaan. MK Masa Kerja. Hal 24 dari 38
y
PhDP : Penghasilan Dasar Pensiun.
(2) Maksimum Manfaat Pensiun adalah 80% (delapan puluh per seratus) dari PhDP
per bulan.
(3) PhDP yang digunakan untuk perhitungan Manfaat Pensiun adalah PhDP terakhir yang tercantum dalam Surat Pemutusan Hubungan Kerja.
Pasal 35
Ketentuan dan Besamya Manfaat Pensiun Bagi Peserta
( 1) Besamya Manfaat Pensiun Normal sebulan dihitung dengan menggunakan rum us
sebagaimana diatur dalam Pasal 34 Peraturan Dana Pensiun ini.
(2) Besamya Manfaat Pensiun Cacat sebulan dihitung dengan menggunakan rumus sebagaimana diatur dalam Pasal 34 Peraturan Dana Pensiun ini, dengan ketentuan Masa kerja dihitung sampai dengan Usia Pensiun Normal dan PhDP dihitung pada saat Peserta dinyatakan Cacat.
(3) Besamya Manfaat Pensiun Dipercepat sebulan dihitung berdasarkan nilai sekarang dari rumus sebagaimana diatur dalam Pasal 34 Peraturan Dana Pensiun ini.
(4) Besamya hak atas Pensiun Ditunda sebulan dihitung berdasarkan nilai sekarang dari rumus sebagaimana diatur dalam Pasal 34 Peraturan Dana Pensiun ini sampai pada saat pemberhentiannya dan dibayarkan sekurang-kurangnya setelah mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya.
(5) Manfaat Pensiun dihentikan jika dari keterangan-keterangan yang diajukan sebagai dasar untuk penetapan pemberian Manfaat Pensiun temyata terbukti bahwa yang bersangkutan tidak berhak, dan apabila ada Manfaat Pensiun yang telah terlanjur diterima yang bersangkutan harus dikembalikan kepada Dana Pensiun.
Pasal36
Tata Cara Pembayaran Manfaat Pensiun Bagi Peserta
(1) Pembayaran Manfaat Pensiun Normal dilakukan terhitung mulai tanggal 1 (satu) pada bulan berikutnya setelah Peserta Karyawan Perusahaan mencapai Usia Pensiun dan selanjutnya dibayarkan secara berkala setiap bulan seumur hidup dan berakhir pada bulan berikutnya setelah Pensiunan meninggal dunia.
(2) Pembayaran Manfaat Pensiun dilakukan pada tanggal 1 (satu) sampai dengan tanggal 15 (lima belas) setiap bulan dengan cara tunai atau transfer antar bank sesuai dengan permintaan tertulis dari penerima Manfaat Pensiun yang disetujui Pengurus atau dapat ditetapkan lain oleh Pendiri dengan mempertimbangkan kepentingan Peserta dan Dana Pensiun.
(3) Pembayaran Manfaat Pensiun Dipercepat dilakukan terhitung mulai tanggal 1 (satu) pada bulan berikutnya setelah Peserta berhenti bekerja.
(4) Pembayaran Pensiun Ditunda, atas permintaan karyawan dilakukan terhitung tanggal 1 (satu) bulan berikutnya Mantan Karyawan mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya.
Hal 25 dari 38
1'
(5) Pembayaran Manfaat Pensiun Cacat dilakukan terhitung mulai tangggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah Peserta Karyawan Perusahaan berhenti bekerja karena
ca cat.
(6) Untuk memperoleh Manfaat Pensiun, Peserta harus mengajukan permohonan kepada Dana Pensiun dengan mempergunakan formulir disertai lampiran Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja dari Perusahaan, serta keterangan lainnya yang sah dan untuk Pembayaran Manfaat Pensiun pertama, harus dilakukan secara tunai oleh Peserta yang bersangkutan sekaligus mengambil Surat Keputusan Pensiun dan selanjutnya apabila Peserta menghendaki dapat dengan cara transfer ke rekening bank yang ditunjuk Peserta disertai Surat Permohonan Cara Pembayaran dan salinan nomor rekening bank yang ditunjuk.
Pasal37
Ketentuan dan Besamya Manfaat Pensiun Janda/Duda
(1) Dalam hal Pensiunan meninggal dunia, Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda/Duda yang sah ditetapkan sebesar 60% (enam puluh perseratus) dari Manfaat Pensiun yang telah dibayarkan kepada Pensiunan.
(2) Dalam hal Peserta meninggal dunia pada usia sekurang-kurangnya 46 (empat puluh enam) tahun Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda/Duda yang sah ditetapkan sebesar 60% (enam puluh per seratus) dari yang seharusnya dibayarkan kepada Peserta apabila Peserta pensiun sesaat sebelum meninggal dunia.
(3) Dalam hal Peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia 46 (empat puluh enam) tahun Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda/Duda yang sah ditetapkan sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari nilai Pensiun Ditunda yang seharusnya menjadi haknya apabila berhenti bekerja dan pembayarannya dapat dibayarkan sekaligus atas permintaan Janda/Duda yang bersangkutan.
(4) Dalam hal Peserta Karyawan Perusahaan meninggal dunia karena Tewas, Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda/ Duda yang sah ditetapkan 100% (seratus per seratus) dari yang seharusnya dibayarkan kepada Peserta apabila pensiun sesaat sebelum meninggal dunia dengan ketentuan Masa Kerja dihitung sampai dengan usia pensiun normal.
(5) Besar uang Manfaat Pensiun yang tersebut pada ayat (1), (2), (3), (4), Pasal ini tidak boleh kurang dari jumlah ketentuan yang ditetapkan oleh Pendiri dari waktu ke waktu dengan cara melakukan perubahan Peraturan Dana Pensiun.
(6) Dalam hal Peserta Meninggal Dunia dan meninggalkan lebih dari seorang janda maka Manfaat Pensiun Janda dibagi rata diantara janda-jandanya.
(7) Apabila salah seorang janda tersebut sebagaimana dimaksud ayat (6) Pasal ini meninggal dunia atau menikah lagi, maka bagian Manfaat Pensiun Janda tersebut menjadi hak Anak dari janda tersebut, yang besamya sama dengan Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada janda bertalian.
(8) Dalam hal janda sebagaimana dimaksud ayat (7) Pasal ini tidak memiliki anak, maka bagian Manfaat Pensiun Janda tersebut dibagi rata diantara janda yang
Hal 26 dari 38
'i'
masih hidup dan anak yang masih hidup dari janda lainnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (6).
Pasal38
Tata Cara Pembayaran Manfaat Pensiun Janda/Duda
(1) Penerima Manfaat Pensiun Janda/Duda adalah lstri/Suami yang telah didaftarkan Peserta Karyawan Perusahaan sebelum meninggal dunia atau berhenti bekerja sebelum Usia Pensiun Dipercepat dengan hak Pensiun Ditunda atau pensiun. (2) Pembayaran Manfaat Pensiun bagi Janda/Duda dilakukan pada bulan berikutnya
setelah Peserta/Mantan Karyawan/Pensiunan meninggal dunia.
(3) Untuk memperoleh pembayaran Manfaat Pensiun, Janda/Duda harus mengajukan Permohonan Pembayaran Manfaat Pensiun kepada Dana Pensiun dengan mempergunakan Formulir yang disertai :
a. Surat keterangan kematian Peserta dari pejabat yang berwenang atau dokter. b. Salinan sah surat nikah
c. Salinan sah surat kelahiran anak (anak-anaknya)
d. Salinan sah kartu keluarga.
e. Surat keterangan Janda/Duda dari ketua rukun warga/kepala desa setempat. f. Surat Keterangan Anak belum berpenghasilan dan belum menikah dari ketua
rukun warga/kepala desa setempat.
g. Surat keputusan pemberhentian dan surat keputusan kenaikan gaji/grade bagi Peserta Karyawan Perusahaan yang meninggal dunia atau Surat Keputusan Pensiun bagi Peserta Pensiunan yang meninggal dunia.
Pasal39
Ketentuan dan Besamya Manfaat Pensiun Anak
(1) Dalam hal Pensiunan meninggal dunia dan tidak mempunyai Janda/Duda yang sah maka Manfaat Pensiun dibayarkan kepada Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini sebesar Manfaat Pensiun yang seharusnya diterima oleh Janda/Duda.
(2) Manfaat Pensiun Anak wajib dibayarkan sampai Anak mencapai usia 21 (dua puluh satu) tahun dan dapat dibayarkan sampai Anak mencapai usia 25 (dua puluh lima) tahun dengan ketentuan masih sekolah, belum menikah dan belum memiliki penghasilan yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pihak berwenang.
(3) Dalam hal seorang janda yang telah menerima bagian Manfaat Pensiun Janda berakhir, maka bagian Manfaat Pensiun Janda tersebut menjadi hak Anak sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini,yang besamya sama dengan Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada janda yang bertalian.
(4) Dalam hal Peserta Karyawan Perusahaan meninggal dunia sekurang-kurangnya pada Usia Pensiun Dipercepat dan tidak memiliki Janda/Duda yang sah, maka Manfaat Pensiun dibayarkan kepada Anak sebagaimana dimaksud ayat ( 1) Pasal ini sebesar 60% (enam puluh per seratus) dari yang seharusnya dibayarkan kepada Peserta apabila Peserta pensiun.
Hal 27 dari 38
�
(5) Dalam hal Peserta Karyawan meninggal dunia sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan tidak mempunyai Janda/Duda yang sah, maka Manfaat Pensiun dibayarkan kepada Anak sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari nilai Pensiun Ditunda yang seharusnya menjadi haknya apabila berhenti bekerja.
(6) Apabila Janda/Duda yang menerima manfaat pensiun menikah lagi atau meninggal dunia, maka terhitung mulai bulan berikutnya sejak menikah atau meninggal dunia hak atas manfaat Pensiun Janda/Duda tersebut beralih menjadi manfaat pensiun anak.
Pasal40
Tata Cara Pembayaran Manfaat Pensiun Anak
(1) Pembayaran Manfaat Pensiun bagi Anak dilakukan mulai bulan berikutnya setelah: a. Peserta meninggal dunia dan tidak mempunyai Janda/Duda; atau
b. Janda/Duda kawin lagi ;atau
c. Janda/Duda meninggal dunia.
(2) Untuk memperoleh Manfaat Pensiun, Anak atau wali harus mengajukan permohonan pembayaran Manfaat Pensiun Anak kepada Dana Pensiun dengan mempergunakan formulir yang dilampiri:
a. Surat keterangan kematian Peserta/Janda/Duda, atau surat keterangan bahwa Janda/Duda menikah lagi yang disahkan oleh pejabat yang berwenang;
b. Salinan kartu keluarga;
c. Salinan kartu tanda penduduk atau identitas lainnya yang sah;
d. Bagi Anak yang telah mencapai usia 21 tahun namun belum mencapai usia 25 tahun dilampiri dengan surat keterangan masih sekolah dari pimpinan sekolahnya, surat keterangan tidak memiliki penghasilan dart ketua rukun warga atau kepala desa setempat, dan surat keterangan belum menikah dari pejabat berwenang;
e. Ketentuan sebagaimana yang diatur dalam butir d ayat (2) Pasal ini dapat diberikan kepada anak yang mencapai usia maksimal 25 tahun sebagaimana yang diatur dalam ayat (2) Pasal 39.
(3) Pembayaran Manfaat Pensiun Anak berakhir apabila:
a. Anak meninggal dunia; atau
b. Tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal 39 Peraturan ini.
Pasal41
Pembayaran Manfaat Pensiun Secara Sekaligus
(1) Dalam hal besamya Manfaat Pensiun bulanan kurang dari atau sama dengan Rp1 .600.000,00 (satu juta enam ratus ribu rupiah}, maka berdasarkan pilihan Peserta atau Janda/Duda atau Anak atas Manfaat Pensiun, Nilai Sekarang dari Manfaat Pensiun dapat dibayarkan sekaligus.
Hal 28 dari 38
Aa
(2) Berdasarkan pilihan Peserta Karyawan Perusahaan pada saat berhenti bekerja
atau Janda/Duda atau Anak pada saat Peserta meninggal dunia, dapat menerima pembayaran Manfaat Pensiun pertama secara sekaligus sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh perseratus) dari nilai sekarang dari Manfaat Pensiun.
(3) Perhitungan Pembayaran Manfaat Pensiun secara sekaligus sebagaimana
dimaksud ayat (2) Pasal ini, sesaat setelah dihitung Manfaat Pensiun bulanan masih kurang dari atau sama dengan Rp1.600.000,00 (satu juta enam ratus ribu rupiah) atau Manfaat Pensiun bulannnya masih lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), maka berdasark.an pilihan Peserta atau Janda/Duda atau Anak atas Manfaat Pensiun tersebut masih dapat dibayark.an secara sekaligus. (4) Dalam hal Peserta pada saat pensiun atau berhenti bekerja atau Janda/Duda atau
Anak pada saat Peserta meninggal dunia telah mengambil Manfaat Pensiun secara sekaligus 20% ( dua puluh per seratus) dan sesaat setelah perhitungan tidak mengajukan Manfaat Pensiun secara sekaligus, maka sebesar sisanya 80% (delapan puluh per seratus) Manfaat Pensiunnya dibayarkan secara bulanan.
(5) Dalam hal besamya Manfaat Pensiun bulanan lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh
juta rupiah) berdasarkan pilihan Peserta atau Janda/Duda atau Anak atas Manfaat Pensiun, maka Nilai Sekarang dari selisih lebih Manfaat Pensiun setelah dikurangi Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dapat dibayarkan sekaligus.
(6) Dalam hal Peserta meninggal dunia atau tewas sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat, maka Manfaat Pensiun yang dibayark.an kepada Janda/Duda dan Anak dapat dibayarkan secara sekaligus.
(7) Dalam hal Peserta meninggal dunia dan tidak mempunyai Janda/Duda dan Anak, maka nilai sekarang atas Manfaat Pensiun dibayarkan secara sekaligus kepada Pihak Yang Ditunjuk.
(8) Dalam hal pembayaran Manfaat Pensiun kepada Pensiunan, Janda/Duda dan Anak
telah berakhir, dan temyata jumlah seluruh Manfaat Pensiun yang telah dibayarkan kurang dari jumlah akumulasi iuran Peserta beserta hasil pengembangannya sampai pada saat dimulainya pembayaran Manfaat Pensiun, maka selisih jumlah tersebut wajib dibayark.an sekaligus kepada Ahli Waris yang sah dari Peserta.
(9) Peserta Karyawan Perusahaan yang berhenti bekerja sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan memiliki Masa Kerja kurang dari 3 (tiga) tahun, kepadanya dibayarkan secara sekaligus jumlah iuran Peserta Karyawan Perusahaan sendiri ditambah Sunga Yang Layak.
(10) Dalam hal Nilai Sekarang dari hak atas Pensiun Ditunda dari Peserta berhenti bekerja setelah memiliki masa kepesertaan paling singkat 3 (tiga) tahun dan belum mencapai usia Pensiun Dipercepat, kurang dari atau sama dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah}, maka hak atas Pensiun Ditunda dapat dibayarkan secara sekaligus saat karyawan berhenti bekerja.
(11) Selain ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (5) Pasal ini, Manfaat Pensiun dapat dibayarkan secara sekaligus apabila Peserta atau Pihak Yang Ditunjuk:
a. Dalam kondisi sakit parah dan mengalami kesulitan keuangan yang didukung dengan dokumen yang membuktikannya;
b. Merupakan warga negara Indonesia yang berpindah warga negara; atau
Hal 29 dari 38
�
c. Merupakan warga negara asing yang telah berakhir masa kerjanya dan tidak bekerja lagi di Indonesia.
(12) Pembayaran Manfaat Pensiun secara sekaligus sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali sebelum Manfaat Pensiun secara bulanan dibayarkan;
(13) Dengan adanya Pembayaran Manfaat Pensiun Sekaligus sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, maka hak atas Manfaat Pensiun maupun Kewajiban Dana Pensiun Pos Indonesia kepada yang bersangkutan dinyatakan berakhir.
Pasal42
Pembayaran Manfaat Pensiun Bagi Penerima Manfaat Pensiun Yang dinyatakan Hilang
(1) Dalam hal Pensiunan atau Mantan Karyawan Perusahaan yang karena suatu keadaan diluar kemauan dan kemampuannya, tidak diketahui tempat keberadaannya dan tidak diketahui apakah masih hidup atau meninggal dunia, maka dinyatakan hilang.
(2) Pernyataan hilang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini harus dinyatakan oleh Pejabat yang berwewenang berdasarkan surat keterangan atau berita acara dari pihak kepolisian, dan yang bersangkutan dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan kedua belas sejak dinyatakan hilang.
(3) Apabila setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pensiunan atau Mantan Karyawan Perusahaaan tersebut muncul kembali atau belum meninggal dunia, maka manfaat pensiunnya akan dibayarkan kembali kepada yang bersangkutan dengan memperhitungkan semua pembayaran yang telah dilakukan kepada Pihak Yang Berhak.
Pasal43
Penundaan dan Pembayaran Kembali Manfaat Pensiun (1) Penundaan pembayaran Manfaat Pensiun dilakukan apabila:
a. Penerima Manfaat Pensiun berhalangan hadir dan tidak menguasakan kepada orang lain; atau
b. Penerima Manfaat Pensiun yang belum menyerahkan isian Formulir Daftar Ulang (FDU) kepada Dapenpos.
(2) Waktu penundaan pembayaran Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, berakhir pada saat penerima Manfaat Pensiun memberikan Surat Kuasa atau hadir/datang sendiri mengambil Manfaat Pensiun bulan-bulan yang tertunda atau penerima pensiun telah menyerahkan isian Formulir Daftar Ulang (FDU) kepada Dapenpos sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b Pasal ini.
(3) Pembayaran Manfaat Pensiun yang tertunda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak berkurang sesuai dengan haknya yang tertunda.
Hal 30 dari 38
,\,
Pasal44
Ketentuan Bagi Suami lstri Peserta Dana Pensiun
(1) Dalam hal suami dan istri berstatus Karyawan Perusahaan yang salah satu diantaranya ditetapkan oleh peraturan Perusahaan sebagai status bujangan, maka apabila Karyawan Perusahaan yang ditetapkan sebagai bujangan meninggal dunia manfaat pensiunnya dibayarkan sekaligus kepada Pihak Yang Ditunjuk.
(2) Dalam hal suami istri sebagai peserta apabila salah satu suami atau istri yang berstatus menikah dan menanggung keluarga meninggal dunia, maka kepada Janda/Dudanya dibayarkan manfaat pensiun sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3) Dalam hal suami istri sebagai Peserta apabila keduanya meninggal dunia, maka
Manfaat Pensiunnya dibayarkan kepada Pihak Yang Berhak dari masing-masing Peserta sesuai dengan ketentuan yang ber1aku.
Pasal45 Tempat Pembayaran
Pembayaran Manfaat Pensiun bagi Pensiunan, Janda/Duda dan Anak dilakukan di tempat yang ditunjuk oleh Dana Pensiun sesuai dengan permintaan tertulis Pensiunan, Janda/Duda, atau Anak yang di atur tersendiri oleh Dana Pensiun.
Pasal46
Tata Cara Penunjukan dan Penggantian Pihak Yang Ditunjuk dan Ahli Waris
( 1) Peserta yang tidak memiliki lstri/Suami dan Anak dapat menunjuk Pihak Yang Ditunjuk untuk menerima hak atas Dana Peserta apabila Peserta meninggal dunia.
(2) Penunjukkan dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus dilakukan secara tertulis oleh Peserta dan didaftarkan kepada Dana Pensiun sesaat sebelum berhenti bekerja atau pensiun dengan ketentuan bahwa Penunjukan dinyatakan batal apabila Peserta menikah.
(3) Peserta dapat mengubah penunjukkan Pihak Yang Ditunjuk setiap saat selama masih menjadi Karyawan Perusahaan.
(4) Apabila Peserta meninggal dunia dan belum menunjuk Pihak Yang Ditunjuk, maka Dana Peserta dapat dibayarkan kepada Ahli Warisnya.
Pasal47
Tata Cara Pembayaran Kepada Pihak Yang Ditunjuk
(1) Dana Pensiun wajib menerbitkan surat keputusan mengenai hak atas Manfaat
Pensiun bagi Pihak Yang Ditunjuk segera setelah menerima pemberitahuan tentang kematian Peserta lajang yang dilengkapi dengan :
a. Surat keterangan kematian Peserta yang dibuat oleh instansi yang berwenang;
b. Surat penunjukan sebagai Pihak Yang Ditunjuk untuk menerima Manfaat Pensiun Peserta yang meninggal dan dapat dibayarkan sekaligus.
c. Salinan kartu tanda penduduk Pihak Yang Ditunjuk.
Hal 31 dari 38
(2) Pembayaran hak atas Manfaat Pensiun yang dibayarkan sekaligus kepada Pihak Yang Ditunjuk adalah sebesar Nilai Sekaligus dari seluruh Manfaat Pensiun Peserta yang dihitung pada saat Peserta Karyawan Perusahaan meninggal dunia dengan mempergunakan rumus : Nilai Sekarang Sekaligus x Manfaat Pensiun Bulanan x 12 bulan, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah permohonan diterima Dana Pensiun.
(3) Apabila Manfaat Pensiun sekaligus yang dibayarkan masih lebih kecil dari iuran Peserta ditambah hasil pengembangannya, maka yang dibayarkan adalah luran Peserta ditambah dengan hasil pengembangannya.
Pasal48
Kenaikan Manfaat Pensiun
(1) Untuk setiap 2 (dua) tahun sekali, besar Manfaat Pensiun yang diterima oleh Pensiunan, Janda/Duda, dan Anak pada bulan Januari tahun genap meningkat sebesar 6% (enam per seratus) dari Manfaat Pensiun bulan Desember tahun sebelumnya.
(2) Guna mengimbangi kenaikan harga, kepada Penerima Manfaat Pensiun diberikan kenaikan Manfaat Pensiun bulanan hanya berlaku 1 (satu) kali kenaikan dengan ketentuan sebagai berikut:
i7
a. Peserta Mantan Karyawan Perusahaan yang berhenti bekerja sebelum tanggal 1 November 1997 dan mulai menerima Manfaat Pensiun setelah 31 Desember 1999, kepada yang bersangkutan diberikan kenaikan Manfaat Pensiun bulanan sebesar Rp45.000,00 (empat puluh lima ribu rupiah) terhitung pembayaran Manfaat Pensiun yang pertama;
b. Janda/Duda dan Anak dari Mantan Karyawan Perusahaan yang berhenti bekerja sebelum 1 November 1997 dan meninggal dunia setelah 31 Desember 1999, kepada Janda/Duda dan Anaknya diberi kenaikan Manfaat Pensiun bulanan sebesar Rp45.000,00 (empat puluh lima ribu rupiah) terhitung sejak Peserta Mantan Karyawan Perusahaan meninggal dunia;
c. Janda/Duda dan Anak dari Peserta Pensiunan yang menerima Manfaat Pensiun Normal setelah tanggal 31 Oktober 1997 dan Peserta Pensiunan tersebut meninggal dunia setelah menerima Manfaat Pensiun sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, maka kepada Janda/Duda dan Anaknya diberikan kenaikan Manfaat Pensiun bulanan sebesar Rp45.000,00 (empat puluh lima ribu rupiah)