• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

B. Jenis-jenis dan Manfaat Anggaran

2. Manfaat Anggaran

Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh perusahaan dari penggunaan sistem anggaran tersebut di dalam pelaksanaannya.

Bahkan di dalam perkembangannya, ternyata anggaran tidak hanya menguntungkan untuk dipergunakan dalam perusahaan dengan skala besar, melainkan juga perusahaan menengah dan kecil. Dalam hal ini bentuk anggaran disesuaikan dengan besarnya perusahaan yang mempergunakannya.

Oleh karena itu, dengan adanya anggaran yang telah disusun dan direncanakan dengan baik, suatu perusahaan dapat mengambil manfaat, antara lain sebagai berikut :

a) Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama

b) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai c) Dapat memotivasi pegawai

d) Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai

e) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang tidak perlu

f) Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefesien mungkin

g) Alat pendidikan bagi para manajer

Dengan adanya suatu anggaran yang dapat dibuat dan terencana dengan baik maka suatu perencanaan dapat mengambil manfaat dari anggaran tersebut, antara lain :

a. Memaksa manajemen untuk mempelajari terlebih dahulu secara mendalam semua alternatif yang tersedia dengan jalan memproyeksikan sebelum diambil suatu keputusan yang akan diterangkan dalam anggaran sehingga keputusan yang diambil nantinya adalah keputusan yang terbaik diantara alternatif yang ada

b. Dalam menyusun anggaran diikutsertakan pendapat dan pertimbangan semua manajer, jadi anggaran yang disusun bukanlah semata-mata hasil pemikiran satu orang atau satu kelompok tertentu saja. Hal ini juga menumbuhkan “sense of participations” semua manajer

c. Anggaran disusun berdasarkan patokan untuk prestasi (Standard of Performance) dan dengan patokan yang dapat dinilai efisiensi dari pelaksan anggaran

d. Bagan anggaran seluruh dana dan usaha dapat diarahkan pada tujuan yang paling menguntungkan

Salah satu fungsi anggaran sebagai yaitu sebagai alat pengawasan, digunakan perusahaan sebagai pengevaluasi kerja. Berdasarkan anggaran tersebut perusahaan dapat membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah ditemukan efesiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Anggaran sebagai pengawasan bukanlah mencari kesalahan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan.

Selanjutnya dalam fungsi anggaran sebagai koordinasi akan tercipta keselarasan dan kerjasama yang baik antara satu departemen dengan departemen lainnya, hal ini dikarenakan tiap departemen telah mengetahui apa yang akan

dikerjakan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan, dan mengetahui akan kebutuhan tiap-tiap departemen, hal tersebutlah yang menjelaskan bahwa anggaran sebagai pedoman kerja.

Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut dapatlah diketahui bahwa anggaran memiliki manfaat dan keuntungan bagi perusahaan, antara lain :

a) Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun perencanaan, dengan demikian manajemen dapat melihat ke depan untuk menentukan tujuan perusahaan yang dinyatakan dalam ukuran finansial. b) Anggaran dapat digunakan untuk alat koordinasi berbagai kegiatan

perusahaan, misalnya koordinasi terhadap mutasi-mutasi transaksi keuangan antara bidang unit angkutan dengan bidang finance yang mencatat dan menyusun laporan keuangan.

c) Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan perusahaan. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi dihitung dan dianalisa, dengan demikian manajemen dapat mengetahui adanya penyelewengan.

d) Manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi dan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan apakah dapat berdaya guna (efisien) dan apakah berhasil guna (efektif).

e) Dengan anggaran membuat suasana yang bersemangat untuk memperoleh apa yang telah ditargetkan, dan adanya kesadaran tentang pentingnya biaya sebelum dana disediakan. Tekanan anggaran bukan saja untuk menekan biaya, akan tetapi juga memaksimalkan laba dalam jangka

panjang, dan tambahan biaya akan dibenarkan apabila dengan tambahan biaya ini diperkirakan dapat meningkatkan laba bagi perusahaan.

f) Dengan anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi perusahaan.

g) Dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan untuk memilih alternatif yang mungkin terjadi.

Proses penyusunan anggaran dalam perusahaan merupakan tahap akhir dari proses perencanaan yang bertujuan untuk :

1. Menentukan tujuan ataupun sasaran yang diinginkan oleh perusahaan 2. Membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijaksanaan perusahaan 3. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia

4. Menggunakan alat-alat fisik perusahaan secara lebih efektif dan efisien Meskipun ada begitu banyak manfaat yang bisa diambil dari anggaran, namun ada beberapa kelemahan yang membatasi anggaran tersebut. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah :

• Karena anggaran berdasarkan taksiran, maka terlaksananya kegiatan dengan baik tergantung pada ketetapan taksiran tersebut.

• Memerlukan penyesuaian terus menerus.

• Tidak bisa mengambil alih tugas manajemen, tetapi hanya sebagai alat bantu bagi manajemen.

C. Proses Penyusunan Anggaran

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Binjai dalam menjalankan kegiatan operasinya terlebih dahulu menetapkan atau menyusun suatu anggaran. Penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan atau pengawasan kerja perusahaan.

Anggaran merupakan suatu rencana kuantitatif sebagai pedoman manager atau pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Untuk menyusun anggaran tidak ada sistem dan prosedur baku yang dapat diterapkan pada sebuah perusahaan, karena anggaran tidak mempunyai standar tertentu yang dapat direncanakan dalam bentuk-bentuk yang sama dan dapat diikuti oleh setiap perusahaan.

Dalam proses penyusunan anggaran, AJB Bumiputera perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan b. Kondisi pemasaran dan periklanan, termasuk pangsa pasar c. Tenaga kerja dan pimpinan karyawan

d. Tingkat rasio bisnis dan keuangan e. Tingkat persediaan dan perputaran

f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan

g. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing h. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi dan politik

i. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah

Menurut Shim, Siegel (2001) suatu anggaran harus memiliki karakteristik sebagai berikut :

• Kemampuan prediksi

• Saluran komunikasi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas • Informasi yang akurat dan tepat waktu

• Kesesuaian, bersifat menyeluruh dan kejelasan informasi

• Dukungan dan kesanggupan dalam organisasi dari semua pihak yang terlibat untuk mendapatkan pencapaian tujuan yang diharapkan

Tahap-tahap yang dilakukan oleh AJB Bumiputera Binjai dalam penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap ini, manajemen puncak memutuskan suatu rencana umum yang mencakup sasaran usaha dan program kerja secara luas.

2. Perkiraan

Merupakan tahapan dari penyusunan anggaran, yaitu perkiraan pendapatan dan beban sesuai dengan sasaran dan program kerja yang ditaksir.

3. Penyesuaian

Tingkat manajemen mempelajari, mendiskusikan, melakukan penyesuaian bila perlu, dan menyetujui hasil tahap perencanaan serta tahap perkiraan di atas.

4. Implementasi

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan-kegiatan dilakukan sesuai dengan anggaran yang telah disetujui guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan atau ditentukan.

5. Evaluasi

Setelah pelaksanaan anggaran, pada setiap periodik perlu diadakan evaluasi dengan membandingkan realisasi dengan anggaran, serta mengadakan tindakan perbaikan untuk periode berikutnya.

Skedul dari penyusunan anggaran laba rugi pada AJB Bumiputera 1912 cabang Binjai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Income Statement Budget

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai

ASURANSI JIWA BERSAMA BUMI PUTERA BINJAI Income Statement Budget

Period 200X

Direct Income xxxxx

Direct Cost ( xxxxx )

Gross Profit xxxxx

General and Administration Expenses ( xxxxx )

Net Income Operation xxxxx

Other Expenses / Income ( xxxxx )

Adapun yang dilakukan AJB Bumiputera Binjai dalam prosedur penyusunan anggaran laba ruginya adalah sebagai berikut:

1. Anggaran yang disusun diperinci lagi menjadi anggaran bulanan dengan maksud untuk dapat menilai prestasi kerja perusahaan pada periode setiap bulan, dengan cara membandingkan data aktual dengan anggaran.

2. Kemudian anggaran yang telah disusun tersebut dilaporkan kepada Kepala Cabang perusahaan untuk disahkan menjadi pegangan atau pedoman perusahaan dalam menjalankan operasinya.

3. Jika anggaran tersebut ditolak oleh pimpinan perusahaan maka anggaran tersebut harus direvisi kembali, dan jika diterima maka anggaran tersebut harus menjadi pedoman kerja perusahaan.

Penyusunan anggaran pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Binjai merupakan tahap akhir dari proses perencanaan menyeluruh dan persetujuan untuk:

a. menentukan tujuan-tujuan maupun sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan.

b. membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijakan-kebijakan perusahaan. c. membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia menggunakan sarana

dan prasana yang ada dengan seefektif mungkin.

Kegunaan anggaran sebenarnya hanya untuk kepentingan intern perusahaan saja, dalam hal ini digunakan oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai menetapkan anggaran perusahaan dilaksanakan untuk jangka waktu satu tahun

buku yang dibagi menjadi satu bulanan berjalan. Tahun buku ini dimulai dari 1 Januari dan berakhir 31 Desember pada tahun yang sama.

D. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Perusahaan

Setiap perusahaan ingin terus bertahan dan tumbuh berkembang dalam dunia usahanya. Bekerjanya perusahaan secara lancar dan maksimal memerlukan adanya perencanaan yang baik. Dengan kata lain, perencanaan merupakan fungsi yang paling penting dalam manajemen, di samping pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Maka daripada itu, adanya perencanaan dalam bentuk anggaran sangat penting bagi aktivitas perusahaan.

Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan, karena anggaran menuntun pada arah keputusan mengenai pengalokasian sumber daya menuju pencapaian tujuan perusahaan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dan struktur organisasi, manajemen dan personilnya serta tugas-tugas yang perlu diselesaikan.

Menurut Harahap (2001: 12) mengartikan, “Perencanaan sebagai fungsi menetapkan kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

Demikian halnya dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, terlebih dahulu menetapkan atau menyusun suatu anggaran demi kelancaran kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.

Hal tersebut diatas sama kiranya dengan pengertian yang dimaksudkan oleh Supriyono (2001: 7), “Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan mengenai tindakan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.”

Ada empat langkah yang dilakukan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai dalam penyusunan perencanaan, yaitu sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan

Perencanaan berawal dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan atau yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa rumusan yang jelas, maka perusahaan akan mengguanakan sumber dayanya secara tidak efektif.

2. Menentukan situasi sekarang

Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai sangat penting agar rencana dapat dirumuskan sesuai dengan kondisi perusahaan.

3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan

Segala kemudahan dan hambatan dalam mencapai tujuan harus diidentifikasi dengan memperhatikan factor intern dan ekstern perusahaan walaupun sulit hal tersebut merupakan bagian penting dari perusahaan. 4. Mengembangkan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan

Langkah terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan berbagai alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif - alternatif ini dan memilih alternatif yang paling cocok atau sekurang-kurangnya yang paling memuaskan.

Dalam mengawasi kegiatan operasionalnya, Kepala Cabang Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai setiap periode anggarannya melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi untuk melihat keberhasilan anggaran yang telah disusun. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut Kepala Cabang dapat mengetahui apakah seluruh bagian di dalam perusahaan telah melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Tabel 3.2 Income Statement Budget (Actual Vs Budget) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai

Periode Januari 2010

Perkiraan Januari 2010 Ratio

Pencapaian

BUDGET (RP) ACTUAL (RP)

DIRECT INCOME

Premi Pertama 310.264.000 76.019.042 24,50%

Premi Lanjutan Tahun Pertama 107.141.000 20.849.260 19,46%

Premi Lanjutan 1.269.105.000 338.465.950 26,67%

Income 1.566.510.000 1.435.334.252 91,63%

Total Direct Income 3.253.020.000 1.870.668.504 57,51%

DIRECT COST Meninggal Dunia 90.000.000 30.940.648 34,38% Habis Kontrak 460.000.000 319.353.020 69,42% Penebusan 186.264.000 88.325.188 47,42% Pengobatan/Rawat Inap 12.000.000 122.000 1,02% Klaim 761.781.000 99.358.921 13,04%

Total Direct Cost 1.510.045.000 538.099.777 35,63%

GROSS PROFIT 1.742.975.000 1.332.568.727 76,45%

GENERAL & ADM. EXPENSES

Biaya Pertama 51.495.000 32.259.519 62,65%

Biaya Umum 42.070.000 39.733.868 94,45%

Total General & Adm. Expenses 93.565.000 90.993.387 97,25%

NET PROFIT OPERATION 1.649.410.000 1.241.575.340 75,27%

OTHER INCOME / EXPENSES

Setoran / Dropping 1.028.397.000 823.631.000 80,09%

Total Other Income / Expenses 1.028.397.000 823.631.000 80,09%

NET PROFIT BEFORE TAX 621.013.000 417.944.340 67,30%

Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai berdasarkan laporan realisasi anggarannya pada periode 2010

1. Pendapatan Langsung ( Direct Income )

Dalam pendapatan langsung belum tercapai hasil yang ditargetkan, dari Rp.3.253.020.000,- yang ditargetkan dan yang dicapai sebesar Rp.1.870.668.504,- terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan

sebesar Rp.1.382.351.496,-. 2. Beban Langsung ( Direct Cost )

Pada beban langsung ini hasil yang dicapai sebesar Rp.538.099.777,- dan yang dibudgetkan sebesar Rp.1.510.045.000,- terjadi selisih Rp.971.945.223,- lebih rendah dari yang dianggarkan. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena beban langsung tersebut berkurang.

3. Beban Umum dan Administrasi ( General and Administration Expenses ) Anggaran yang direncanakan untuk beban umum dan administrasi sebesar Rp. 93.565.000,- dan hasil yang dicapai sebesar Rp. 90.993.387,- terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.2.571.613,-.

4. Pendapatan/Beban Lain-lain ( Other Income/ Expense )

Pada pendapatan/beban lain-lain ini terdapat beban sebesar Rp.823.631.000,- sementara yang dianggarkan sebesar Rp.1.028.397.000,- terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.204.766.000,-.

Tabel 3.3 Income Statement Budget (Actual Vs Budget) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai

Periode Januari 2011

Perkiraan Januari 2011 Ratio

Pencapaian

BUDGET (RP) ACTUAL (RP)

DIRECT INCOME

Premi Pertama 375.000.000 287.000.000 76,53%

Premi Lanjutan Tahun Pertama 139.869.065 109.872.630 78,55%

Premi Lanjutan 1.377.913.958 738.927.105 53,63%

Income 1.886.510.000 1.549.737.000 82,15%

Total Direct Income 3.779.293.023 2.685.536.735 71,06%

DIRECT COST Meninggal Dunia 90.000.000 38.807.667 43,12% Habis Kontrak 460.000.000 335.076.612 72,84% Penebusan 186.264.000 97.335.266 52,26% Pengobatan/Rawat Inap 12.000.000 148.000 1,23% Klaim 761.781.000 121.367.545 15,93%

Total Direct Cost 1.510.045.000 592.735.090 39,25%

GROSS PROFIT 2.269.248.023 2.092.801.645 92,22%

GENERAL & ADM. EXPENSES

Biaya Pertama 173.709.980 103.006.462 59,30%

Biaya Umum 51.696.850 49.560.556 95,87%

Total General & Adm. Expenses 225.406.830 152.567.018 67,69%

NET PROFIT OPERATION 2.043.841.193 1.940.234.627 94,93%

OTHER INCOME / EXPENSES

Setoran / Dropping 1.028.397.000 955.305.478 92,89%

Total Other Income / Expenses 1.028.397.000 955.305.478 92,89%

NET PROFIT BEFORE TAX 1.015.444.193 984.929.149 96,99%

Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai berdasarkan laporan realisasi anggarannya pada periode 2011:

1. Pendapatan Langsung ( Direct Income )

Realisasi atas pendapatan langsung belum mencapai hasil yang ditargetkan, dari Rp.3.779.293.023,- yang dianggarkan hanya Rp.2.685.536.735,- yang dapat dicapai. Terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan sebesar Rp.1.093.756.288,-.

2. Beban Langsung ( Direct Cost )

Untuk realisasi beban langsung adalah sebesar Rp.592.735.090,-, sedangkan yang dianggarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp.1.510.045.000,-. Terjadi selisih Rp.917.309.910,- yang artinya realisasinya lebih rendah dari anggarannya yaitu sebesar Rp.917.309.910,-. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena dana yang dianggarkan untuk beban langsung berkurang.

3. Beban Umum dan Administrasi ( General and Administration Expenses )

Anggaran yang direncanakan untuk beban umum dan administrasi sebesar Rp.225.406.830,- dan hasil yang dicapai sebesar Rp.152.567.018,- yang artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.72.839.812,-.

4. Pendapatan / Beban Lain-lain ( Other Income / Expense )

Pada pendapatan / beban lain-lain ini terdapat beban sebesar Rp.955.305.478,- sedangkan yang dianggarkan sebesar Rp.1.028397.000,-. Terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.73.091.522,-.

Dari kedua tabel diatas, terlihat jelas perbedaan perolehan Net Profit Before Tax antara tahun 2010 dan tahun 2011. Pada tahun 2010 perolehan Net Profit Before Tax sebesar Rp.417.944.340,-. Sedangkan pada tahun 2011 sebesar

Rp.984.929.149,-. Terjadi tingkat pencapaian sebesar 235,66%. Pada pendapatan langsung (direct income), penyimpangan yang tidak menguntungkan pada tahun 2010 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011. Sedangkan penyimpangan yang menguntungkan pada tahun 2011 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu terjadi pada beban langsung. Pencapaian Actual Net Profit Before Tax pada tahun 2011 sebesar 96,99%, lebih besar 29,69% dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 67,30%.

E. Hubungan Perencanaan dengan Anggaran

Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana keuangan untuk masa yang akan datang. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.

Sebelum anggaran disiapkan, pihak manajemen terlebih dahulu harus membangun suatu rencana strategi. Rencana strategi mengidentifikasikan strategi-strategi untuk aktifitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakup setidaknya untuk lima tahun ke depan. Perusahaan dapat menerjemahkan strategi

umum ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Rencana strategi ini akan menjadi dasar dalam pembuatan anggaran perusahaan.

Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan. Karena anggaran menentukan keputusan mengenai pengalokasian sumber daya menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dan struktur organisasi manajemen dan personelnya dan tugas-tugas yang perlu diselesaikan.

Anggaran disusun berdasarkan asumsi-asumsi perencanaan serta data akuntansi dan keuangan. Anggaran yang telah disusun menjadi pedoman kerja atau standar bagi perusahaan . Apabila terdapat penyimpangan haruslah diselidiki penyebab penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan korektif atas penyimpangan tersebut.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 mempunyai anggaran laba rugi dan juga anggaran rekapitulasi pendapatan biaya per pelanggan. Dalam penyusunan anggaran ini Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 melakukan berbagai analisa, yaitu sebagai berikut:

1) Analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan didapat, yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan.

2) Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan didapat yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan.

3) Analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi di perusahaan yang naik turunnya biaya tersebut tanpa dipengaruhi volume kegiatan.

4) Analisa terhadap biaya dan pendapatan yang mungkin terjadi dan hal ini tidak dalam operasi normal kegiatan perusahaan.

5) Analisa terhadap biaya dan pendapatan yang biasanya terjadi pda tiap-tiap pelanggan perusahaan.

BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan jasa asuransi dengan kepemilikan dan bentuk perusahaan yang unik, dimana Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk “mutual” atau “usaha bersama” yang artinya pemilik perusahaan adalah para pemegang polis, bukan pemegang saham. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 tidak berbentuk PT atau Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal.

2. Struktur organisasi yang terdapat pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai adalah struktur organisasi yang berbentuk garis, yang merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana dimana kekuasaan dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi ke tingkat paling rendah.

3. Dalam penyusunan anggaran, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai menggunakan data dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual dari tahun-tahun sebelumnya.

4. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan laba benar-benar berfungsi dengan baik, karena antara laba yang dianggarkan dengan laba yang terealisasi hampir sama yaitu di tahun 2011 Net Profit Before Tax yang terealisasi sebesar 96,99%.

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan kemajuan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912:

1. Sebaiknya dibuat suatu parameter (angka yang menggambarkan kondisi perusahaan) seperti Break Even Point. Parameter tersebut memberikan informasi kepada manager dari jumlah target pendapatan yang dianggarkan, berapa pendapatan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2. Sebaiknya anggaran yang telah dibuat perusahaan terbuka bagi seluruh karyawan, sehingga karyawan juga termotivasi untuk mencapai target yang telah dianggarkan dan lebih baik lagi jika seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan dilibatkan dalam penyusunan anggaran tersebut.

3. Analisa yang digunakan dalam memperoleh input untuk penyusunan anggaran perusahaan sebainya diperluas lagi dan terus memperhatikan perkembangan

internal dan eksternal perusahaan, sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh perusahaan.

4. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan setiap penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. BPFE UGM. Yogyakarta

Ahyari, Agus. 1994. Anggaran Perusahaan Pendekatan Kuantitatif. Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Jae K. Sim , Joel G. Siegel, 2001. Budgeting,Terjemahan Julius Mulyadi, Neneng Natalia. Edisi Satu. Erlangga. Jakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Salemba Empat. Jakarta

Supriyono, A.R. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. FE UGM. Yogyakarta

Teguh, Muhammad. 1999. Metodologi Penelitian Ekonomi. Edisi I. penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Welsch, Glenn A. 1998. Penyusunan Anggaran Perusahaan (Budgeting). Diterjemahkan oleh R.A Fadly dan Tien Kartini Raf. Edisi Keempat. Aksara Baru. Jakarta

Widjaya, Tunggal Amin. 1995. Dasar-dasar Budgeting. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta

Bagan Struktur Organisasi

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Pusat

BPA

Badan Perwakilan Anggota

Komisaris Badan pengawas

Direksi Pelaksana Sekretaris Perusahaan

Divisi Askum Divisi Asper

Divisi Asper Departemen

Keuangan Departemen Umum, dll Kantor Wilayah Askum Kantor Cabang Asper Kantor Cabang Syariah Kantor Cabang Askum Kantor Rayon

Bagan Struktur Organisasi

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Binjai

Kepala Cabang Asuransi Standar

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Dinas Dalam

Asisten dan Staf Kasir

Supervisor Standar

Supervisor Standar Supervisor Standar

Agen Standar

Agen Standar

Agen Standar Agen Standar

Dokumen terkait