UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
FUNGSI ANGGARAN PERUSAHAAN SEBAGAI ALAT
PERENCANAAN PADA ASURANSI JIWA
BERSAMA BUMIPUTERA BINJAI
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
DWI NOVILASARI 102101101
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Keuangan
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : DWI NOVILASARI NIM : 102101101
JURUSAN : KEUANGAN
JUDUL : FUNGSI ANGGARAN PERUSAHAAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA BINJAI
Tanggal :…………. 2013 Dosen Pembimbing
NIP : 19621204 198903 2 003 (Dra. Nisrul Irawati, M.B.A)
Tanggal :…………. 2013 Ketua Program StudiDiploma III Keuangan
NIP : 19741123 200012 2 001 (Drs. Yeni Absah, SE,M.Si)
Tanggal :…………. 2013 Dekan Fakultas Ekonomi,
NIP : 19560407 198002 1 001
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Maha suci Allah yang telah menganugerahkan segala karunianya. Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini hingga
selesai. Rangkaian shalawat beriring untaian salam keharibaan junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafa’atnya di akhir kelak. Amin.
Penyusunan skripsi minor ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan
yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi
Program Studi Diploma III Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara. Oleh
karena itu penulis memilih judul “Fungsi Anggaran Perusahaan Sebagai Alat
Perencanaan Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai”.
Selama proses penulisan Tugas Akhir ini penulis menerima banyak
bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibunda
Julidar Hayati dan ayahanda Turiadi tercinta yang telah memberikan dukungan
dan semangat yang tak terhingga kepada penulis dalam menghadapi masa-masa
sulit dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan hanya dengan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Nisrul Irawati, M.B.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing
dan menyarankan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
minor ini.
4. Kepala cabang Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai,
Bapak Heri Purnomo yang telah banyak membantu memberikan data dan
keterangan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi minor ini.
5. Saudara - saudaraku tersayang Lia dan Rayhan yang selalu menyegarkan
pikiran dan mendengar segala keluh kesah selama ini.
6. Untuk yang teristimewa Rizaldy, terima kasih atas dukungan semangat
yang selalu diberikan selama proses penyusunan skripsi minor ini.
7. Sahabat-sahabatku Tika, Asri, Putri, Dwi, Vanie, Lola, Mutia, dan Nisa
terima kasih untuk dukungan, doa dan semangat yang terus kalian berikan
selama ini.
8. Dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan saran kepada
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak.
Medan, November 2013
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... …...iv
DAFTAR TABEL... ... v
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... ...1
B. Rumusan Masalah ... ...3
C. Tujuan Penelitian ... ...4
D. Manfaat Penelitian... ... 4
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... ...6
B. Struktur Organisasi ... ...10
C. Uraian Pekerjaan ... ...11
D. Kinerja Usaha terkini ... ...13
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Anggaran ... 15
B. Jenis-jenis dan Manfaat Anggaran ... 19
1. Jenis-jenis Anggaran ... 19
C. Proses Penyusunan Anggaran... 29
D. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan... 33
E. Hubungan Perencanaan Dengan Anggaran ... 40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan...43
B. Saran ...44
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Net Profit Before Tax (Actual vs Budget) 2008-2010 ... 2
Tabel 2.1 Perolehan Premi Tahun 2012-2013 ... 13
Tabel 2.2 Investasi AJB Bumiputera Tahun 2012... ... 14
Tabel 3.1 Income Statement Budget ... 31
Tabel 3.2 Income Statement Budget (Actual vs Budget) Periode Januari 2010 ... 36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang didirikan baik itu perusahaan jasa, perusahaan
dagang maupun perusahaan industri mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai,
yaitu untuk mendapatkan keuntungan ( laba ) yang sebesar-besarnya pada setiap
periodenya.
Dalam usahanya untuk memperoleh laba yang maksimal diperlukan
perencanaan yang baik. Anggaran merupakan rencana yang mencakup seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang dan berlaku untuk
periode yang akan datang. Laba yang menjadi tujuan perusahaan tersebut tertuang
dalam anggaran. Oleh karenanya anggaran yang berfungsi sebagai alat
perencanaan khususnya terhadap laba, haruslah disusun secara teliti, penuh
pertimbangan serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pada saat ini.
Bila perusahaan berkembang menjadi besar, maka perencanaan kegiatan yang
dilakukan harus seimbang dengan besarnya perusahaan tersebut.
Menurut Winardi (2000: 230), “Perencanaan merupakan proses
pemanfaatan fakta-fakta yang berhubungan dan asumsi-asumsi masa yang akan
datang guna merumuskan langkah-langkah yang perlu diikuti dalam rangka upaya
Menurut Ahyari (1994: 8), “Anggaran perusahaan merupakan suatu
perencanaan yang disusun secara formal di dalam perusahaan tersebut, yang
mencakup seluruh kegiatan tanpa ada pengecualian.”
Menurut AJB Bumiputera, perlunya suatu anggaran oleh manajemen
adalah untuk dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan, koordinasi dan
sebagai pedoman kerja secara sistematis, selain itu juga untuk mengetahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang terpenting untuk
meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang
menjadi kewajibannya.
Berikut adalah Tabel Net Profit Before Tax Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera 1912 Cabang Binjai Periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 :
Tabel 1.1 Net Profit Before Tax (Budgeted vs Actual)
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai Periode tahun 2008 – 2010
Keterangan 2008 2009 2010 Rata-rata
Budget Rp.960.147.623 Rp.978.543.000 Rp.621.013.000 Rp.853.234.541
Actual Rp.510.987.000 Rp. 548.097.000 Rp.417.944.340 Rp.492.342.780
Ratio Pencapaian 53,21% 56,01% 67,30% 58,84%
Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa dari periode tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010 pencapaian Net Profit Before Tax (Actual vs Budget) pada
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Perolehan rata-rata ratio pencapaian dari periode tahun 2008
sampai tahun 2010 adalah sebesar 58,84%. Walaupun demikian Actual Net Profit
Before Tax pada tahun 2008 sampai tahun 2010 belum mencapai Budgeted Net
Profit Before Tax.
Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai tujuannya.
Oleh karena itu penulis terdorong untuk mengetahui fungsi anggaran tersebut
sebagai alat perencanaan, khususnya terhadap laba. Maka melalui tugas akhir ini
penulis ingin membahas mengenai anggaran yang berfokus pada fungsinya
sebagai alat perencanaan. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai“.
B. Perumusan Masalah
Masalah pokok yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yaitu apakah
anggaran perusahaan yang digunakan sebagai alat perencanaan oleh Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Binjai sudah terealisasi dengan baik sehingga dapat
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui perbandingan bagaimana penerapan perusahaan
dalam melakukan perencanaan anggaran dengan teori-teori yang
diterima penulis selama di perkuliahan.
b. Untuk mengetahui sejauh mana anggaran yang dibuat Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Binjai berfungsi sebagai alat perencanaan laba
perusahaan.
c. Untuk mengetahui apakah anggaran yang dibuat oleh Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Binjai sesuai dengan realisasinya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan Asuransi Bumiputera Binjai
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
perusahaan agar dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya dapat lebih
efisien dan efektif serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan
demi kelancaran perusahaan dalam mencapai tujuannya.
b. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang
c. Bagi Pembaca
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti ( rekan-rekan
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M. Ng.
Dwidjosewojo, Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB) sekaligus
Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas pendirian
perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib
para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di
Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan
usaha, sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12
Februari 1912.
Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai
Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M.
Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang kemudian dikenal
sebagai "tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama
industri asuransi nasional Indonesia.
Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang
kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu. Sejak awal pendiriannya
Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik,
yakni bentuk badan usaha "mutual" atau "usaha bersama". Semua pemegang polis
adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan
mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan
profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga
hari ini.
Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge
Levensverzekering Maatschappij Persatuan Goeroe-goeroe Hindia Belanda (O.L.
Mij. PGHB) kini sudah mencapai satu abad. Sepanjang itu, tentu saja tidak lepas
dari pasang surut. Sejarah Bumiputera sekaligus mencatat perjalanan Bangsa
Indonesia. Termasuk misalnya, peristiwa sanering mata uang rupiah di tahun 1965
yang memangkas asset perusahaan ini, dan bencana paling hangat multikrisis di
penghujung millenium kedua. Di luar itu, Bumiputera juga menyaksikan tumbuh,
berkembang, dan tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi
ujian zaman, mungkin karena persaingan atau badai krisis. Semua ini menjadi
cermin berharga dari lingkungan yang menjadi bagian dari proses pembelajaran
untuk upaya mempertahankan keberlangsungan.
Dan sekarang, memasuki millenium ketiga, Bumiputera yang
mengkaryakan sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat
Indonesia, dan dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia
tengah berada di tengah capaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah
perusahaan asing menyerbu dan masuk menggarap pasar domestik. Mereka
menjadi rekan sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama
membesarkan industri yang dirintis oleh pendiri Bumiputera 101 tahun yang lalu.
Bagi Bumiputera, iklim kompetisi ini meniupkan semangat baru, karena
berbekal pengalaman panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi sudah
seabad, menjadikan Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di
negeri sendiri, menjadi asuransi Bangsa Indonesia sebagaimana visi awal
pendirinya. Bumiputera ingin senantiasa berada di benak dan di hati rakyat
Indonesia.
Sebagai perusahaan perjuangan Bumiputera memiliki falsafah sebagai
berikut:
1. Idealisme
Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat
kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai
perusahaan perjuangan.
2. Kebersamaan
Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan
dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan
untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.
3. Profesionalisme
Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan
mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan
Adapun yang menjadi visi dan misi dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 ini adalah sebagai berikut:
VISI
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa
nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya
Manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta
mutualisme.
MISI
Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat
Indonesia dengan:
1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai
wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin
pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan
peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan
perusahaan kepada pemegang polis.
3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai susunan dan
hubungan antar komponen dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi yang jelas
dapat memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab antar bagian yang
satu dengan bagian yang lain, sehingga memungkinkan orang-orang yang terlibat
di dalam perusahaan tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Suatu struktur organisasi juga merinci pembagian kerja dan menunjukkan
berbagai tingkatan aktifitas yang berkaitan satu sama lain. Ini menunjukkan
hirarki organisasi serta struktur wewenang dan memperlihatkan hubungan
pelaporannya. Sruktur organisasi akan terus berkembang sesuai dengan
perkembangan kegiatan serta tujuan perusahaan. Salah satu unsur struktur
organisasi yang baik adalah adanya pola interaksi dari hubungan kerja sama antar
individu pada tiap bagian dari suatu perusahaan yaitu mengenai hubungan
pembagian dan fungsi dari pekerjaan dilakukan serta wewenang yang seimbang
baik vertikal maupun horizontal.
Struktur organisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai adalah
struktur garis dan staf atau disebut juga organisasi garis dan staf yang merupakan
kombinasi dari organisasi garis dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang
berlangsung secara vertikal dari kepala cabang, kepada kepala unit dan supervisor.
Kepala cabang adalah yang sepenuhnya berhak untuk menetapkan kebijakan dan
organisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera baik pusat maupun cabang dapat
dilihat pada lampiran.
C. Uraian Pekerjaan
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada di
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai, yaitu sebagai berikut:
1. Kepala Cabang Asuransi Standar
Adapun tugas dan tanggung jawab dari kepala cabang , yaitu sebagai
berikut:
1) Menyusun program kerja kantor cabang untuk jangka pendek
2) Melaksanakan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan keagenan
utama
3) Melaksanakan trilogy operasional asuransi jiwa
4) Mengolah sarana kantor dan sarana operasional
2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
Adapun tugas dan tanggung jawab dari KUAK, yaitu sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja, anggaran penerimaan dan pengeluaran kantor
cabang
b. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan administrasi dan keuangan
kantor cabang
c. Membina dan mengembangkan SDM kantor cabang
d. Mengamankan asset kantor cabang
f. Menyajikan data dan informasi bisnis secara berkala kepada kepala
cabang
g. Melaksanakan kegiatan pelaporan secara berkala ke kepala cabang
3. Dinas Dalam
Adapun tugas dan tanggung jawab dinas dalam, yaitu sebagai berikut:
a. Sebagai pembantu administrasi dinas luar
b. Melaksanakan penerimaan uang masuk dan uang keluar
4. Kasir
Adapun tugas dan tanggung jawab kasir, yaitu sebagai berikut:
a. Bertindak sebagai pemegang kas
b. Menerima dan mengeluarkan uang setelah adanya persetujuan dari
pejabat yang berwenang
c. Membuat dan mempertanggungjawabkan rincian sisa kas harian
d. Ikut mengatur likuiditas kas terutama kewajiban kepada pemegang
polis
e. Menyelenggarakan catatan yang meliputi lembaran buku kas
f. Menyelenggarakan administrasi inventaris
g. Menyelenggarakan administrasi barang cetak
h. Menyelenggarakan administrasi produksi, antara lain meliputi:
1) Pemeriksaan surat permintaan serta kelengkapannya
2) Pengiriman berkas-berkas surat permintaan baru
3) Penerimaan dan pendistribuasian polis-polis yang telah jadi untuk
5. Supervisor Standar
Adapun tugas dan tanggung jawab supervisor standar, yaitu sebagai
berikut:
a. Memberikan pengarahan kepada agen mengenai lokasi yang akan
didatangi untuk menarik nasabah
b. Mengkoordinir agen standar
c. Membantu kepala cabang dalam perekrutan agen
d. Memberikan laporan kegiatan kepada kepala cabang
6. Agen Standar
Adapun tugas dan tanggung jawab agen standar, yaitu sebagai berikut:
a. Menutup produksi baru
b. Menagih premi para nasabah
c. Merawat polis yang ada dengan cara melakukan penagihan tepat waktu
dan berupaya melakukan polis-polis “ lapse ”
D. Kinerja Usaha Terkini
Berikut ini adalah Tabel Perolehan Premi tahun 2012 dan 2013 :
Tabel 2.1 Perolehan Premi tahun 2012 - 2013
Keterangan Tahun 2013 Tahun 2012
Premi 5,27 Tr 4,2 Tr
Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai
Target tahun 2013 naik Rp 1.07 triliun atau sekitar 25,5% dari perolehan
Berikut adalah Tabel Investasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai
Tahun 2012:
Tabel 2.2 Investasi AJB Bumiputera Tahun 2012
Sumber: Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 yang merupakan pelopor dari
usaha asuransi di Indonesia ini dan yang merupakan satu-satunya perusahaan di
Indonesia yang berbentuk Usaha Bersama atau Mutual (bukan Perseroan
Terbatas) ini kembali meraih Top Brand untuk kategori asuransi jiwa.
Penghargaan ini merupakan penghargaan yang ketiga bagi Asuransi jiwa Bersama
Bumiputera 1912. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Bumiputera sekaligus
menjadi kado teristimewa karena penghargaan tersebut diberikan dua hari
menjelang ulang tahunnya yang ke-97 tahun pada 12 Februari 2009. Penghargaan
Top Brand 2009 untuk kategori asuransi jiwa ini merupakan merupakan
penghargaan yang ketiga kalinya diperoleh oleh Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera 1912. Dengan adanya penghargaan ini maka keberadaanya sebagai
pelopor asuransi jiwa di Indonesia tidak diragukan lagi. Keterangan Tahun 2012
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggaran
Sebelum kita membahas fungsi anggaran sebagai perencanaan dalam
perusahaan, sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui apakah yang dimaksud
dengan anggaran dalam perusahaan.
Anggaran perusahaan atau yang lebih sering disebut sebagai budget
mempunyai defenisi yang beraneka ragam. Adapun beberapa pendapat tentang
pengertian anggaran perusahaan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Welsch (1998: 4), Budget adalah suatu rencana sistematis dan
formal untuk mencapai perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian
tanggung jawab manajemen yang menyangkut pengembangan dan penerapan
antara lain :
a. Tujuan luas perusahaan untuk jangka panjang
b. Suatu rencana laba jangka panjang yang dikembangkan dalam batas-batas
luas
c. Perincian sasaran perusahaan
d. Suatu rencana laba jangka pendek yang diperinci menurut tanggung jawab
yang bersangkutan
e. Suatu sistem laporan pelaksanaan berkala yang diperinci menurut
tanggung jawab yang dibebankan
Menurut Adisaputro (2003: 6), ”Anggaran adalah suatu pendekatan yang
formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.”
Apabila diamati dengan teliti dan seksama, masing-masing defenisi
tersebut mempunyai pengertian yang sama dan mungkin hampir samaa.
Menurut Nafarin (2004:12), “Anggaran adalah suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka
waktu tertentu.”
Ada beberapa hal yang perlu dijabarkan dari pengertian anggaran, yaitu :
1. Bahwa anggaran tersebut harus bersifatformal, artinya anggaran tersebut
disusun dengan sengaja dan sungguh-sungguh dalam bentuk tertulis
sehingga diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam operasi
perusahaan.
2. Rencana kerja sistematis, artinya dibuat secara berurutan dan berdasarkan
logika hitungan, dengan kata lain dapat dilaksanakan dan dapat dicapai.
3. Menganalisa tentang apa yang terjadi secara cermat, untuk itu pimpinan
diharapkan pada tanggung jawab untuk mengambil keputusan berdasarkan
asumsi tertentu mengenai kejadian pada masa yang akan datang
berdasarkan periode yang lalu.
Dari definisi diatas, ada empat unsur yang sangat penting dalam suatu
1. Rencana, merupakan tindakan mempersiapkan kegiatan atau aktivitas yang
akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Alasan yang mendorong suatu
perusahaan untuk menyusun rencana adalah :
a. Waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian
b. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan
c. Sebagai alat pedoman kerja di waktu yang akan datang
d. Sebagai alat pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh
bagian-bagian yang ada dalam perusahaan
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan tercakup di
dalam anggaran perusahaan yang disusun oleh perusahaan yang bersangkutan.
Apabila ada sebagian kegiatan perusahaan yang tidak direncanakan (tidak
tercakup dalam anggaran) berarti ada sebagian dari kegiatan perusahaan yang
tidak mempunyai pedoman dan arah, sehingga tidak bisa diharapkan
partisipasinya di dalam saling bahu membahu serta saling menunjang secara
terkoordinasi dengan kegiatan-kegiatan yang lain. Disamping itu, kegiatan
yang tidak direncanakan tersebut tidak dapat dinilai realisasi kerjanya nanti,
karena tidak mempunyai suatu tolak ukur.
3. Dalam jangka waktu tertentu
Anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam kaitannya dengan masalah jangka waktu, dikenal dua macam
anggaran :
b. Anggaran taktis (tactical budget)
4. Dinyatakan dalam unit moneter
Kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan adalah sangat beraneka ragam,
oleh karena itu kegiatan yang beraneka ragam tersebut harus disusun dalam
satu bentuk perencanaan, maka perlu digunakan suatu unit yang sama agar
dapat memudahkan dalam penyusunannya, serta dapat dilakukan
perbandingan. Satuan yang dapat digunakan sebagai pengukur kegiatan yang
beraneka ragam tersebut adalah satuan moneter. Adapun unit moneter yang
berlaku di Indonesia adalah rupiah.
Berdasarkan kutipan sebelumnya, dapat dirumuskan bahwa anggaran
adalah rencana kerja yang sistematis tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang
disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu yang
dinilai dengan uang dan dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan
pencerminan tujuan perusahaan, yang disusun dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Widjaya (1995: 11), secara umum suatu bisnis akan
memanfaatkan empat macam anggaran, yaitu:
a. Anggaran fisik (Physical budget)
b. Anggaran biaya (Cost budget)
c. Anggaran pendapatan (Profit budget)
d. Anggaran kas (Cash budget)
Anggaran fisik meliputi anggaran untuk unit-unit penjualan, unit produksi,
unit pembelian. Anggaran-anggaran dan pos-pos tersebut dipakai untuk menyusun
Kemudian anggaran biaya bersama-sama dengan anggaran unit penjualan akan
menjadi dasar untuk membuat anggaran pendapatan. Anggaran kas disusun untuk
mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi, baik dari segi penerimaan kas
maupun dari segi pengeluaran kas.
Anggaran disusun dan kemudian akan dipergunakan oleh manajemen
perusahaan yang bersangkutan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Anggaran yang tidak dipergunakan secara benar di dalam perusahaan tidak akan
banyak berfungsi sebagai alat bantu manajemen perusahaan. Dengan demikian,
maka manajemen perusahaan harus dapat mempergunakan anggaran yang disusun
tersebut dengan sebaik-baiknya. Pemanfaatan anggaran perusahaan semaksimal
mungkin akan membawa dampak positif bagi perusahaan yang bersangkutan.
B. Jenis-Jenis dan Manfaat Anggaran 1. Jenis-Jenis Anggaran
Dasar pemisahan anggaran yang berbeda akan dapat menghasilkan jenis
anggaran yang berbeda pula, tergantung kepada kebutuhan perusahaan terhadap
anggaran apa yang akan dipakai.
Perbedaan jenis anggaran pada setiap perusahaan juga disebabkan karena
adanya perbedaan jenis bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan tersebut.
Seperti telah kita ketahui perusahaan terdiri dari lima jenis, yaitu :
a. Perusahaan industri (manufaktur) adalah perusahaan yang mengolah suatu
b. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual
tanpa mengubah bentuk barang yang telah dibeli tersebut.
c. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menerima uang jasa dari
kegiatannya menyediakan aktiva (harta), tenaga untuk pelayanan kepada
klien (pelanggan)
d. Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan kegiatan dibidang
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, yang hasilnya untuk dijual.
e. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang mengambil
(mengeksploitasi) kekayaan alam yang tersedia dengan maksud untuk
dijual tanpa harus mengubah bentuk barang yang diambil tersebut.
Pada dunia perusahaan industri ada anggaran bahan baku, anggaran
overhead ataupun tenaga kerja langsung, dimana jenis anggaran ini tidak dimiliki
oleh perusahaan dagang.
Anggaran dapat dikelompokkan dari berbagai macam sudut pandangan,
yaitu :
1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Fleksibel (Fleksibel Budget)
Anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas (aktivitas) tertentu.
Pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b. Anggaran Tetap (Statis Budget)
2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Periodik (Periodical Budget)
Anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya
periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran Kontinu (Continue Budget)
Anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah
dibuat, misalnya setiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran yang
dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Jangka Pendek / Anggaran Taktis (Tactical Budget)
Anggaran yang berlaku untuk jangka pendek yang dibuat untuk satu
periode akuntansi atau kurang. Dibuat dengan jangka waktu paling lama
sampai satu tahun. Misalnya anggaran untuk keperluan modal kerja.
b. Anggaran Jangka Panjang / Anggaran Strategis (Strategical Budget)
Anggaran untuk jangka panjang yang dibuat dengan jangka waktu lebih
dari satu tahun. Berisikan hal-hal yang bersifat umum seperti misalnya
kebijakan perusahaan dalam jangka panjang untuk keperluan investasi,
gambaran perkembangan perusahaan dalam jangka panjang, dan lain
sebagainya.
4. Menurut bidangnya (dasar isinya), anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Operasional (Operational Budget)
Anggaran untuk menyusun laporan laba rugi, yang berisi taksiran-taksiran
yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan, anggaran
biaya pabrik, anggaran beban usaha, dan anggaran laporan laba rugi.
b. Anggaran Keuangan (Financial Budget)
Anggaran untuk menyusun anggaran neraca, yang berisi taksiran-taksiran
tentang keadaan atau posisi financial perusahaan pada suatu saat tertentu
yang akan datang. Anggaran keuangan terdiri dari anggaran kas, anggaran
piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.
5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Komprehensif (Komprehensif Budget)
Anggaran yang merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang
disusun secara lengkap.
b. Anggaran Parsial (Parcial Budget)
Anggaran yang disusun tidak secara lengkap, karena hanya menyusun
bagian anggaran tertentu saja.
6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Apropriasi (Apropriation Budget)
Anggaran yang dibentuk untuk tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan
untuk tujuan yang lain.
b. Anggaran Kinerja (Performance Budget)
Anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam
organisasi perusahaan, misalnya untuk menilai apakah biaya atau beban
Pada perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai yang bergerak
dibidang jasa ini, perusahaan membuat anggaran laba rugi (income statement
budget) dan juga membuat anggaran pendapatan dan biaya. Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Binjai membuat anggaran tersebut karena bidang usahanya
pada jasa, sedangkan anggaran produksi ataupun overhead digunakan oleh
perusahaan industri.
Dalam anggaran laba rugi tersebut sudah hampir mencakup seluruh
kegiatan usaha. Bagian-bagian pokok dari penyusunan perhitungan laba rugi yang
dianggarkan dalam perusahaan adalah sebagai tersebut :
a. Direct Income Budget (Anggaran Pendapatan Langsung)
Anggaran pendapatan langsung ini adalah anggaran yang memproyeksikan
pendapatan langsung perusahaan sehubungan dengan pemberian jasa
operasi normal perusahaan.
b. Direct Cost Budget (Anggaran Biaya Langsung)
Anggaran biaya langsung ini merupakan anggaran yang memproyeksikan
biaya, dimana biaya tersebut berhubungan langsung dengan pendapatan
operasi normal perusahaan.
c. General and Administration Expenses Budget (Anggaran Biaya Umum
dan Administrasi)
Anggaran biaya umum dan administrasi merupakan anggaran yang
memproyeksikan biaya rutinitas perusahaan atau biaya-biaya yang sering
terjadi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai, tetapi naik
d. Other Expenses/Income Budget (Anggaran Biaya/Pendapatan Lainnya)
Anggaran biaya/pendapatan lainnya ini adalan anggaran yang
memproyeksikan biaya/pendapatan yang tidak termasuk dalam operasi
normal perusahaan dan disebut juga biaya atau pendapatan di luar usaha
perusahaan.
e. Recapitulation Budget/forecast for Customers (Anggaran Rekapitulasi
Pendapatan dan Biaya per Pelanggan)
Anggaran rekapitulasi pendapatan dan biaya per pelanggan
memperlihatkan berapa tingkat kegiatan operasi yang dianggarkan pada
setiap pelanggan yang menggunakan jasa operasi perusahaan, dan berapa
pendapatan langsung yang diterima oleh perusahaan dan berapa biaya
yang dikorbankan perusahaan dalam hubungannya dalam jasa operasi
perusahaan tersebut.
Di dalam perusahaan anggaran laba rugi sebagai pedoman kegiatan
perusahaan karena anggaran ini sebagai anggaran induk (Master Budget). Tetapi
sebelum membuat anggaran induk ini, terlebih dahulu dibuat anggaran
rekapitulasi pendapatan dan biaya per pelanggan.
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai menetapkan
anggaran perusahaan dilaksanakan untuk jangka waktu satu tahun buku yang
dibagi menjadi satu bulanan berjalan. Tahun buku ini dimulai dari 1 Januari dan
2. Manfaat Anggaran
Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari
segi manfaat yang ingin diperoleh perusahaan dari penggunaan sistem anggaran
tersebut di dalam pelaksanaannya.
Bahkan di dalam perkembangannya, ternyata anggaran tidak hanya
menguntungkan untuk dipergunakan dalam perusahaan dengan skala besar,
melainkan juga perusahaan menengah dan kecil. Dalam hal ini bentuk anggaran
disesuaikan dengan besarnya perusahaan yang mempergunakannya.
Oleh karena itu, dengan adanya anggaran yang telah disusun dan
direncanakan dengan baik, suatu perusahaan dapat mengambil manfaat, antara
lain sebagai berikut :
a) Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama
b) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai
c) Dapat memotivasi pegawai
d) Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai
e) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang tidak perlu
f) Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan
seefesien mungkin
g) Alat pendidikan bagi para manajer
Dengan adanya suatu anggaran yang dapat dibuat dan terencana dengan
baik maka suatu perencanaan dapat mengambil manfaat dari anggaran tersebut,
a. Memaksa manajemen untuk mempelajari terlebih dahulu secara mendalam
semua alternatif yang tersedia dengan jalan memproyeksikan sebelum
diambil suatu keputusan yang akan diterangkan dalam anggaran sehingga
keputusan yang diambil nantinya adalah keputusan yang terbaik diantara
alternatif yang ada
b. Dalam menyusun anggaran diikutsertakan pendapat dan pertimbangan
semua manajer, jadi anggaran yang disusun bukanlah semata-mata hasil
pemikiran satu orang atau satu kelompok tertentu saja. Hal ini juga
menumbuhkan “sense of participations” semua manajer
c. Anggaran disusun berdasarkan patokan untuk prestasi (Standard of
Performance) dan dengan patokan yang dapat dinilai efisiensi dari
pelaksan anggaran
d. Bagan anggaran seluruh dana dan usaha dapat diarahkan pada tujuan yang
paling menguntungkan
Salah satu fungsi anggaran sebagai yaitu sebagai alat pengawasan,
digunakan perusahaan sebagai pengevaluasi kerja. Berdasarkan anggaran tersebut
perusahaan dapat membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan,
apakah ditemukan efesiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja
dengan baik dalam mengelola perusahaan. Anggaran sebagai pengawasan
bukanlah mencari kesalahan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan.
Selanjutnya dalam fungsi anggaran sebagai koordinasi akan tercipta
keselarasan dan kerjasama yang baik antara satu departemen dengan departemen
dikerjakan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan, dan mengetahui akan
kebutuhan tiap-tiap departemen, hal tersebutlah yang menjelaskan bahwa
anggaran sebagai pedoman kerja.
Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut dapatlah diketahui bahwa anggaran
memiliki manfaat dan keuntungan bagi perusahaan, antara lain :
a) Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun
perencanaan, dengan demikian manajemen dapat melihat ke depan untuk
menentukan tujuan perusahaan yang dinyatakan dalam ukuran finansial.
b) Anggaran dapat digunakan untuk alat koordinasi berbagai kegiatan
perusahaan, misalnya koordinasi terhadap mutasi-mutasi transaksi
keuangan antara bidang unit angkutan dengan bidang finance yang
mencatat dan menyusun laporan keuangan.
c) Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan
kegiatan perusahaan. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi
dihitung dan dianalisa, dengan demikian manajemen dapat mengetahui
adanya penyelewengan.
d) Manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber
ekonomi dan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan apakah dapat
berdaya guna (efisien) dan apakah berhasil guna (efektif).
e) Dengan anggaran membuat suasana yang bersemangat untuk memperoleh
apa yang telah ditargetkan, dan adanya kesadaran tentang pentingnya
biaya sebelum dana disediakan. Tekanan anggaran bukan saja untuk
panjang, dan tambahan biaya akan dibenarkan apabila dengan tambahan
biaya ini diperkirakan dapat meningkatkan laba bagi perusahaan.
f) Dengan anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat
pengukur prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi
perusahaan.
g) Dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan untuk memilih
alternatif yang mungkin terjadi.
Proses penyusunan anggaran dalam perusahaan merupakan tahap akhir
dari proses perencanaan yang bertujuan untuk :
1. Menentukan tujuan ataupun sasaran yang diinginkan oleh perusahaan
2. Membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijaksanaan perusahaan
3. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia
4. Menggunakan alat-alat fisik perusahaan secara lebih efektif dan efisien
Meskipun ada begitu banyak manfaat yang bisa diambil dari anggaran,
namun ada beberapa kelemahan yang membatasi anggaran tersebut.
Kelemahan-kelemahan tersebut adalah :
• Karena anggaran berdasarkan taksiran, maka terlaksananya kegiatan
dengan baik tergantung pada ketetapan taksiran tersebut.
• Memerlukan penyesuaian terus menerus.
• Tidak bisa mengambil alih tugas manajemen, tetapi hanya sebagai alat
C. Proses Penyusunan Anggaran
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Binjai dalam
menjalankan kegiatan operasinya terlebih dahulu menetapkan atau menyusun
suatu anggaran. Penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut dimaksudkan
untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan atau
pengawasan kerja perusahaan.
Anggaran merupakan suatu rencana kuantitatif sebagai pedoman manager
atau pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Untuk menyusun anggaran tidak ada sistem dan prosedur baku yang dapat
diterapkan pada sebuah perusahaan, karena anggaran tidak mempunyai standar
tertentu yang dapat direncanakan dalam bentuk-bentuk yang sama dan dapat
diikuti oleh setiap perusahaan.
Dalam proses penyusunan anggaran, AJB Bumiputera perlu
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan
b. Kondisi pemasaran dan periklanan, termasuk pangsa pasar
c. Tenaga kerja dan pimpinan karyawan
d. Tingkat rasio bisnis dan keuangan
e. Tingkat persediaan dan perputaran
f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan
g. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing
i. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah
Menurut Shim, Siegel (2001) suatu anggaran harus memiliki karakteristik
sebagai berikut :
• Kemampuan prediksi
• Saluran komunikasi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas
• Informasi yang akurat dan tepat waktu
• Kesesuaian, bersifat menyeluruh dan kejelasan informasi
• Dukungan dan kesanggupan dalam organisasi dari semua pihak yang
terlibat untuk mendapatkan pencapaian tujuan yang diharapkan
Tahap-tahap yang dilakukan oleh AJB Bumiputera Binjai dalam
penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahap ini, manajemen puncak memutuskan suatu rencana umum yang
mencakup sasaran usaha dan program kerja secara luas.
2. Perkiraan
Merupakan tahapan dari penyusunan anggaran, yaitu perkiraan pendapatan
dan beban sesuai dengan sasaran dan program kerja yang ditaksir.
3. Penyesuaian
Tingkat manajemen mempelajari, mendiskusikan, melakukan penyesuaian bila
4. Implementasi
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan-kegiatan dilakukan
sesuai dengan anggaran yang telah disetujui guna mencapai sasaran yang telah
ditetapkan atau ditentukan.
5. Evaluasi
Setelah pelaksanaan anggaran, pada setiap periodik perlu diadakan evaluasi
dengan membandingkan realisasi dengan anggaran, serta mengadakan
tindakan perbaikan untuk periode berikutnya.
Skedul dari penyusunan anggaran laba rugi pada AJB Bumiputera 1912
cabang Binjai adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Income Statement Budget
Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai
ASURANSI JIWA BERSAMA BUMI PUTERA BINJAI
Income Statement Budget
Period 200X
Direct Income xxxxx
Direct Cost ( xxxxx )
Gross Profit xxxxx
General and Administration Expenses ( xxxxx )
Net Income Operation xxxxx
Other Expenses / Income ( xxxxx )
Adapun yang dilakukan AJB Bumiputera Binjai dalam prosedur
penyusunan anggaran laba ruginya adalah sebagai berikut:
1. Anggaran yang disusun diperinci lagi menjadi anggaran bulanan dengan
maksud untuk dapat menilai prestasi kerja perusahaan pada periode setiap
bulan, dengan cara membandingkan data aktual dengan anggaran.
2. Kemudian anggaran yang telah disusun tersebut dilaporkan kepada Kepala
Cabang perusahaan untuk disahkan menjadi pegangan atau pedoman
perusahaan dalam menjalankan operasinya.
3. Jika anggaran tersebut ditolak oleh pimpinan perusahaan maka anggaran
tersebut harus direvisi kembali, dan jika diterima maka anggaran tersebut
harus menjadi pedoman kerja perusahaan.
Penyusunan anggaran pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Binjai
merupakan tahap akhir dari proses perencanaan menyeluruh dan persetujuan
untuk:
a. menentukan tujuan-tujuan maupun sasaran yang ingin dicapai oleh
perusahaan.
b. membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijakan-kebijakan perusahaan.
c. membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia menggunakan sarana
dan prasana yang ada dengan seefektif mungkin.
Kegunaan anggaran sebenarnya hanya untuk kepentingan intern
perusahaan saja, dalam hal ini digunakan oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 Cabang Binjai. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai
buku yang dibagi menjadi satu bulanan berjalan. Tahun buku ini dimulai dari 1
Januari dan berakhir 31 Desember pada tahun yang sama.
D. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Perusahaan
Setiap perusahaan ingin terus bertahan dan tumbuh berkembang dalam
dunia usahanya. Bekerjanya perusahaan secara lancar dan maksimal memerlukan
adanya perencanaan yang baik. Dengan kata lain, perencanaan merupakan fungsi
yang paling penting dalam manajemen, di samping pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan. Maka daripada itu, adanya perencanaan dalam bentuk anggaran
sangat penting bagi aktivitas perusahaan.
Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan, karena
anggaran menuntun pada arah keputusan mengenai pengalokasian sumber daya
menuju pencapaian tujuan perusahaan. Anggaran yang direncanakan dengan baik
menyelaraskan strategi dan struktur organisasi, manajemen dan personilnya serta
tugas-tugas yang perlu diselesaikan.
Menurut Harahap (2001: 12) mengartikan, “Perencanaan sebagai fungsi
menetapkan kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Demikian halnya dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, terlebih dahulu menetapkan atau menyusun
Hal tersebut diatas sama kiranya dengan pengertian yang dimaksudkan
oleh Supriyono (2001: 7), “Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan
mengenai tindakan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.”
Ada empat langkah yang dilakukan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 cabang Binjai dalam penyusunan perencanaan, yaitu sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan
Perencanaan berawal dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan
atau yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa rumusan yang jelas,
maka perusahaan akan mengguanakan sumber dayanya secara tidak
efektif.
2. Menentukan situasi sekarang
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak
dicapai sangat penting agar rencana dapat dirumuskan sesuai dengan
kondisi perusahaan.
3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan
Segala kemudahan dan hambatan dalam mencapai tujuan harus
diidentifikasi dengan memperhatikan factor intern dan ekstern perusahaan
walaupun sulit hal tersebut merupakan bagian penting dari perusahaan.
4. Mengembangkan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan
Langkah terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan
berbagai alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif - alternatif ini dan
memilih alternatif yang paling cocok atau sekurang-kurangnya yang paling
Dalam mengawasi kegiatan operasionalnya, Kepala Cabang Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai setiap periode anggarannya melakukan
perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi untuk melihat
keberhasilan anggaran yang telah disusun. Berdasarkan hasil perbandingan
tersebut Kepala Cabang dapat mengetahui apakah seluruh bagian di dalam
Tabel 3.2 Income Statement Budget (Actual Vs Budget) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai
Periode Januari 2010
Perkiraan Januari 2010 Ratio
Pencapaian
BUDGET (RP) ACTUAL (RP)
DIRECT INCOME
Premi Pertama 310.264.000 76.019.042 24,50%
Premi Lanjutan Tahun Pertama 107.141.000 20.849.260 19,46%
Premi Lanjutan 1.269.105.000 338.465.950 26,67%
Income 1.566.510.000 1.435.334.252 91,63%
Total Direct Income 3.253.020.000 1.870.668.504 57,51%
DIRECT COST
Meninggal Dunia 90.000.000 30.940.648 34,38%
Habis Kontrak 460.000.000 319.353.020 69,42%
Penebusan 186.264.000 88.325.188 47,42%
Pengobatan/Rawat Inap 12.000.000 122.000 1,02%
Klaim 761.781.000 99.358.921 13,04%
Total Direct Cost 1.510.045.000 538.099.777 35,63%
GROSS PROFIT 1.742.975.000 1.332.568.727 76,45%
GENERAL & ADM. EXPENSES
Biaya Pertama 51.495.000 32.259.519 62,65%
Biaya Umum 42.070.000 39.733.868 94,45%
Total General & Adm. Expenses 93.565.000 90.993.387 97,25%
NET PROFIT OPERATION 1.649.410.000 1.241.575.340 75,27%
OTHER INCOME / EXPENSES
Setoran / Dropping 1.028.397.000 823.631.000 80,09%
Total Other Income / Expenses 1.028.397.000 823.631.000 80,09%
NET PROFIT BEFORE TAX 621.013.000 417.944.340 67,30%
Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai berdasarkan laporan realisasi
anggarannya pada periode 2010
1. Pendapatan Langsung ( Direct Income )
Dalam pendapatan langsung belum tercapai hasil yang ditargetkan, dari
Rp.3.253.020.000,- yang ditargetkan dan yang dicapai sebesar
Rp.1.870.668.504,- terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan
sebesar Rp.1.382.351.496,-.
2. Beban Langsung ( Direct Cost )
Pada beban langsung ini hasil yang dicapai sebesar Rp.538.099.777,- dan
yang dibudgetkan sebesar Rp.1.510.045.000,- terjadi selisih
Rp.971.945.223,- lebih rendah dari yang dianggarkan. Hal ini
menguntungkan bagi perusahaan karena beban langsung tersebut
berkurang.
3. Beban Umum dan Administrasi ( General and Administration Expenses )
Anggaran yang direncanakan untuk beban umum dan administrasi sebesar
Rp. 93.565.000,- dan hasil yang dicapai sebesar Rp. 90.993.387,- terjadi
penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.2.571.613,-.
4. Pendapatan/Beban Lain-lain ( Other Income/ Expense )
Pada pendapatan/beban lain-lain ini terdapat beban sebesar
Rp.823.631.000,- sementara yang dianggarkan sebesar Rp.1.028.397.000,-
Tabel 3.3 Income Statement Budget (Actual Vs Budget) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai
Periode Januari 2011
Perkiraan Januari 2011 Ratio
Pencapaian
BUDGET (RP) ACTUAL (RP)
DIRECT INCOME
Premi Pertama 375.000.000 287.000.000 76,53%
Premi Lanjutan Tahun Pertama 139.869.065 109.872.630 78,55%
Premi Lanjutan 1.377.913.958 738.927.105 53,63%
Income 1.886.510.000 1.549.737.000 82,15%
Total Direct Income 3.779.293.023 2.685.536.735 71,06%
DIRECT COST
Meninggal Dunia 90.000.000 38.807.667 43,12%
Habis Kontrak 460.000.000 335.076.612 72,84%
Penebusan 186.264.000 97.335.266 52,26%
Pengobatan/Rawat Inap 12.000.000 148.000 1,23%
Klaim 761.781.000 121.367.545 15,93%
Total Direct Cost 1.510.045.000 592.735.090 39,25%
GROSS PROFIT 2.269.248.023 2.092.801.645 92,22%
GENERAL & ADM. EXPENSES
Biaya Pertama 173.709.980 103.006.462 59,30%
Biaya Umum 51.696.850 49.560.556 95,87%
Total General & Adm. Expenses 225.406.830 152.567.018 67,69%
NET PROFIT OPERATION 2.043.841.193 1.940.234.627 94,93%
OTHER INCOME / EXPENSES
Setoran / Dropping 1.028.397.000 955.305.478 92,89%
Total Other Income / Expenses 1.028.397.000 955.305.478 92,89%
NET PROFIT BEFORE TAX 1.015.444.193 984.929.149 96,99%
Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai berdasarkan laporan
realisasi anggarannya pada periode 2011:
1. Pendapatan Langsung ( Direct Income )
Realisasi atas pendapatan langsung belum mencapai hasil yang
ditargetkan, dari Rp.3.779.293.023,- yang dianggarkan hanya
Rp.2.685.536.735,- yang dapat dicapai. Terjadi penyimpangan yang tidak
menguntungkan sebesar Rp.1.093.756.288,-.
2. Beban Langsung ( Direct Cost )
Untuk realisasi beban langsung adalah sebesar Rp.592.735.090,-,
sedangkan yang dianggarkan oleh perusahaan adalah sebesar
Rp.1.510.045.000,-. Terjadi selisih Rp.917.309.910,- yang artinya
realisasinya lebih rendah dari anggarannya yaitu sebesar Rp.917.309.910,-.
Hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena dana yang dianggarkan
untuk beban langsung berkurang.
3. Beban Umum dan Administrasi ( General and Administration Expenses )
Anggaran yang direncanakan untuk beban umum dan administrasi sebesar
Rp.225.406.830,- dan hasil yang dicapai sebesar Rp.152.567.018,- yang
artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar
4. Pendapatan / Beban Lain-lain ( Other Income / Expense )
Pada pendapatan / beban lain-lain ini terdapat beban sebesar
Rp.955.305.478,- sedangkan yang dianggarkan sebesar Rp.1.028397.000,-.
Terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.73.091.522,-.
Dari kedua tabel diatas, terlihat jelas perbedaan perolehan Net Profit
Before Tax antara tahun 2010 dan tahun 2011. Pada tahun 2010 perolehan Net
Profit Before Tax sebesar Rp.417.944.340,-. Sedangkan pada tahun 2011 sebesar
Rp.984.929.149,-. Terjadi tingkat pencapaian sebesar 235,66%. Pada pendapatan
langsung (direct income), penyimpangan yang tidak menguntungkan pada tahun 2010
lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011. Sedangkan penyimpangan yang
menguntungkan pada tahun 2011 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu
terjadi pada beban langsung. Pencapaian Actual Net Profit Before Tax pada tahun 2011
sebesar 96,99%, lebih besar 29,69% dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 67,30%.
E. Hubungan Perencanaan dengan Anggaran
Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana
keuangan untuk masa yang akan datang. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan
dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
Sebelum anggaran disiapkan, pihak manajemen terlebih dahulu harus
membangun suatu rencana strategi. Rencana strategi mengidentifikasikan
strategi-strategi untuk aktifitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakup
umum ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Rencana strategi ini
akan menjadi dasar dalam pembuatan anggaran perusahaan.
Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan. Karena
anggaran menentukan keputusan mengenai pengalokasian sumber daya menuju
pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan
strategi dan struktur organisasi manajemen dan personelnya dan tugas-tugas yang
perlu diselesaikan.
Anggaran disusun berdasarkan asumsi-asumsi perencanaan serta data
akuntansi dan keuangan. Anggaran yang telah disusun menjadi pedoman kerja
atau standar bagi perusahaan . Apabila terdapat penyimpangan haruslah diselidiki
penyebab penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan korektif atas
penyimpangan tersebut.
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 mempunyai anggaran laba rugi
dan juga anggaran rekapitulasi pendapatan biaya per pelanggan. Dalam
penyusunan anggaran ini Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 melakukan
berbagai analisa, yaitu sebagai berikut:
1) Analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan
didapat, yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan.
2) Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan didapat yang
berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan.
3) Analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi di perusahaan yang naik turunnya
4) Analisa terhadap biaya dan pendapatan yang mungkin terjadi dan hal ini tidak
dalam operasi normal kegiatan perusahaan.
5) Analisa terhadap biaya dan pendapatan yang biasanya terjadi pda tiap-tiap
BAB IV
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga
memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan
kemajuan perusahaan.
A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan
yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan jasa asuransi
dengan kepemilikan dan bentuk perusahaan yang unik, dimana Bumiputera
adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk “mutual” atau
“usaha bersama” yang artinya pemilik perusahaan adalah para pemegang
polis, bukan pemegang saham. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 tidak
berbentuk PT atau Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada
perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal.
2. Struktur organisasi yang terdapat pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 Cabang Binjai adalah struktur organisasi yang berbentuk garis, yang
merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana dimana kekuasaan dan
3. Dalam penyusunan anggaran, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Cabang Binjai menggunakan data dan informasi yang bersumber dari
pengalaman dan juga data aktual dari tahun-tahun sebelumnya.
4. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan laba benar-benar berfungsi dengan
baik, karena antara laba yang dianggarkan dengan laba yang terealisasi hampir
sama yaitu di tahun 2011 Net Profit Before Tax yang terealisasi sebesar
96,99%.
B. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan
kemajuan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912:
1. Sebaiknya dibuat suatu parameter (angka yang menggambarkan kondisi
perusahaan) seperti Break Even Point. Parameter tersebut memberikan
informasi kepada manager dari jumlah target pendapatan yang dianggarkan,
berapa pendapatan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
2. Sebaiknya anggaran yang telah dibuat perusahaan terbuka bagi seluruh
karyawan, sehingga karyawan juga termotivasi untuk mencapai target yang
telah dianggarkan dan lebih baik lagi jika seluruh elemen yang ada di dalam
perusahaan dilibatkan dalam penyusunan anggaran tersebut.
3. Analisa yang digunakan dalam memperoleh input untuk penyusunan anggaran
internal dan eksternal perusahaan, sehingga setiap perubahan yang terjadi
dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh perusahaan.
4. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan setiap
penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. BPFE UGM. Yogyakarta
Ahyari, Agus. 1994. Anggaran Perusahaan Pendekatan Kuantitatif. Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Jae K. Sim , Joel G. Siegel, 2001. Budgeting,Terjemahan Julius Mulyadi, Neneng Natalia. Edisi Satu. Erlangga. Jakarta.
Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Salemba Empat. Jakarta
Supriyono, A.R. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. FE UGM. Yogyakarta
Teguh, Muhammad. 1999. Metodologi Penelitian Ekonomi. Edisi I. penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Welsch, Glenn A. 1998. Penyusunan Anggaran Perusahaan (Budgeting). Diterjemahkan oleh R.A Fadly dan Tien Kartini Raf. Edisi Keempat. Aksara Baru. Jakarta
Widjaya, Tunggal Amin. 1995. Dasar-dasar Budgeting. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta
Bagan Struktur Organisasi
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Pusat
BPA
Badan Perwakilan Anggota
Komisaris Badan pengawas
Direksi Pelaksana
Sekretaris Perusahaan
Divisi Askum Divisi Asper
Divisi Asper Departemen
Keuangan
Departemen
Umum, dll
Kantor Wilayah
Askum Kantor Cabang
Asper Kantor Cabang
Syariah
Kantor Cabang
Bagan Struktur Organisasi
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Binjai
Kepala Cabang Asuransi Standar
Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
Dinas Dalam
Asisten dan Staf Kasir
Supervisor Standar
Supervisor Standar Supervisor Standar
Agen Standar
Agen Standar
Agen Standar Agen Standar