2.2.3 Manfaat
PPeerrsosonanal Hl H ygiygieenene
Manfaat dari
Manfaat dari personal personal hygienehygiene antara lain : meningkatkan derajat antara lain : meningkatkan derajat kesehatan seseorang, memelihara kebersihan diri seseorang, kesehatan seseorang, memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki kebersihan seseorang yang kurang baik, menciptakan memperbaiki kebersihan seseorang yang kurang baik, menciptakan keindahan, serta meningkatkan rasa percaya diri. (Maria, 2009). Manfaat keindahan, serta meningkatkan rasa percaya diri. (Maria, 2009). Manfaat personal
personal hygienehygiene bagi penjamah makanan yaitu dapat meningkatkan bagi penjamah makanan yaitu dapat meningkatkan kualitas makanan yang diolah, menghindari terjadinya kontaminasi kualitas makanan yang diolah, menghindari terjadinya kontaminasi silang, menjaga kebersihan dan kesehatan makanan serta menaati silang, menjaga kebersihan dan kesehatan makanan serta menaati prosedur waj
prosedur wajib bagi penjaib bagi penjamah makanan.mah makanan.
2.2.4
2.2.4 Faktor Faktor yang yang MempengaruhiMempengaruhi
PersonaPersonal Hl H ygiygieenene
Menurut Tarwoto (2004), sikap seseorang melakukan
Menurut Tarwoto (2004), sikap seseorang melakukan personal personal hygiene
hygiene dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain : dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain : a. Citra tubuh
a. Citra tubuh
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
penampilan fisiknya.fisiknya. Personal Personal hygienehygiene yang baik akan mempengaruhi yang baik akan mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh individu. Gambaran individu terhadap terhadap peningkatan citra tubuh individu. Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fis
perubahan fisik sehingga indivik sehingga individu tidak pedulidu tidak peduli terhadap ki terhadap kebersihannyaebersihannya.. b. Praktik sosia
b. Praktik sosiall
Kebiasaan keluarga, jumlah orang di rumah, dan ketersediaan air Kebiasaan keluarga, jumlah orang di rumah, dan ketersediaan air panas
panas atau atau air air mengalir mengalir hanya hanya merupakan merupakan beberapa beberapa faktor faktor yangyang mempengaruhi perawatan personal hygiene. Praktik
mempengaruhi perawatan personal hygiene. Praktik personal personal hygienehygiene pada
pada lansia lansia dapat dapat berubah berubah dikarenakadikarenakan n situasi situasi kehidupan, misalnya kehidupan, misalnya jikajika mereka tinggal dipanti jompo mereka tidak dapat mempunyai privasi mereka tinggal dipanti jompo mereka tidak dapat mempunyai privasi dalam lingkungannya yang baru. Privasi tersebut akan mereka dapatkan dalam lingkungannya yang baru. Privasi tersebut akan mereka dapatkan dalam rumah mereka sendiri, karena mereka tidak mempunyai dalam rumah mereka sendiri, karena mereka tidak mempunyai
kemampuan fisik untuk melakukan personal hygiene sendiri. kemampuan fisik untuk melakukan personal hygiene sendiri. c. Status sosio ekonomi
c. Status sosio ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo dan alat mandi yang semuanya memerlukan gigi, sikat gigi, shampo dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
uang untuk menyediakannya. d. Pengetahuan
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Kendati demikian, yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Kendati demikian, pengetahuan
pengetahuan itu itu sendiri sendiri tidaklah tidaklah cukup. cukup. Seseorang Seseorang harus harus termotivasitermotivasi untuk memelihara perawatan diri. Seringkali pembelajaran tentang untuk memelihara perawatan diri. Seringkali pembelajaran tentang penyakit
penyakit atau atau kondisi kondisi yang yang mendorong mendorong individu individu untuk untuk meningkatmeningkatkankan personal hygi
personal hygiene.ene. e. Budaya
e. Budaya
Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi personal Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi personal hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik perawatan diri
perawatan diri yang berbeda. yang berbeda. Disebagian masyarakat Disebagian masyarakat jika jika individu sakitindividu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan. Menurut Coleman, 1973 dalam tertentu maka tidak boleh dimandikan. Menurut Coleman, 1973 dalam Muhith (2003) bahwa gender merupakan sebuah atribut psikologis yang Muhith (2003) bahwa gender merupakan sebuah atribut psikologis yang membentuk sebuah kontinum dari sangat maskulin sampai sangat membentuk sebuah kontinum dari sangat maskulin sampai sangat feminin.
feminin.
f. Kebiasaan seseorang f. Kebiasaan seseorang
Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi, bercukur Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi, bercukur dan melakukan perawatan rambut. Ada kebiasaan orang yang dan melakukan perawatan rambut. Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan shampo, dan lain-lain.
shampo, dan lain-lain. g. Kondisi fisik
g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit, tentu
Pada keadaan sakit, tentu kemampuan untuk merawat diri berkurangkemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
2.2.5
2.2.5 Praktek Praktek HygieneHygiene
Praktek hygiene menurut (Depkes RI, 2001) adalah
Praktek hygiene menurut (Depkes RI, 2001) adalah suatu sikap yangsuatu sikap yang otomatis terwujud untuk upaya kesehatan dengan cara memelihara dan otomatis terwujud untuk upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu dan subyeknya. Misalnya mencuci melindungi kebersihan individu dan subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Hygiene juga untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Hygiene juga mencakup upaya perawatan kesehatan diri, termasuk ketepatan sikap mencakup upaya perawatan kesehatan diri, termasuk ketepatan sikap tubuh dan juga perlindungan bagi pekerja yang terlibat dalam proses tubuh dan juga perlindungan bagi pekerja yang terlibat dalam proses pengolahan
pengolahan makanan makanan agar agar terhindar terhindar sakit, sakit, baik baik yang yang disebabkan disebabkan oleholeh penyakit
penyakit pada pada umumnya, umumnya, penyakit penyakit kerja kerja yang yang tidak tidak memadai. memadai. ApabilaApabila ditinjau dari segi kesehatan lingkungan pengertian hygiene itu sendiri ditinjau dari segi kesehatan lingkungan pengertian hygiene itu sendiri adalah usaha kesehatan yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan adalah usaha kesehatan yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnnya penyakit terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnnya penyakit karena pengaruh faktor lingkungan.
karena pengaruh faktor lingkungan. a) Mencuci tangan
a) Mencuci tangan
Tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri Tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan virus patogen dari tubuh, feces, atau sumber lain ke makanan. Oleh dan virus patogen dari tubuh, feces, atau sumber lain ke makanan. Oleh karena itu mencuci tangan merupakan hal pokok yang harus dilakukan karena itu mencuci tangan merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh pekerja yang
oleh pekerja yang terlibat dalam penanganan makanan. Mencuci tangan,terlibat dalam penanganan makanan. Mencuci tangan, meskipun tampaknya merupakan kegiatan ringan dan
meskipun tampaknya merupakan kegiatan ringan dan sering disepelekan,sering disepelekan, terbukti cukup efektif dalam upaya mencegah kontaminasi pada terbukti cukup efektif dalam upaya mencegah kontaminasi pada makanan. Mencuci tangan dengan sabun diikuti dengan pembilasan akan makanan. Mencuci tangan dengan sabun diikuti dengan pembilasan akan menghilangkan banyak mikroba yang terdapat pada tangan. Kombinasi menghilangkan banyak mikroba yang terdapat pada tangan. Kombinasi antara aktivitas sabun sebagai pembersih, penggosokan dan aliran air antara aktivitas sabun sebagai pembersih, penggosokan dan aliran air akan menghanyutkan partikel kotor yang banyak mengandung mikroba. akan menghanyutkan partikel kotor yang banyak mengandung mikroba.
Langkah-langkah mencuci tangan yang memadai untuk menjamin Langkah-langkah mencuci tangan yang memadai untuk menjamin kebersihan kebersihan adalah sebagai berikut:
kebersihan kebersihan adalah sebagai berikut: 1.
1. Membasahi tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabunMembasahi tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun 2.
2. Menggosok tangan secara menyeluruh salama sekurang-kurangnyaMenggosok tangan secara menyeluruh salama sekurang-kurangnya 20 detik, pada bagian-bagian meliputi punggung tangan, sela-sela 20 detik, pada bagian-bagian meliputi punggung tangan, sela-sela
jari, dan bag
jari, dan bagian bawah kukuian bawah kuku 3.
3. Menggunakan sikat kuku untuk membersihkan sekeliling dan bagianMenggunakan sikat kuku untuk membersihkan sekeliling dan bagian bawah kuku
bawah kuku 4.
4. Membilas dengan air mengalirMembilas dengan air mengalir 5.
5. Mengeringkan tangan dengan handuk kertas (tissue) atau denganMengeringkan tangan dengan handuk kertas (tissue) atau dengan alat pengering
alat pengering 6.
6. Menggunakan alas kertas tissue untuk mematikan tombol atau kranMenggunakan alas kertas tissue untuk mematikan tombol atau kran air dan membuka pintu
air dan membuka pintu ruangan (Siti Fathonah, 2005).ruangan (Siti Fathonah, 2005).
Menurut Purnawijayanti (2001), frekuensi mencuci tangan Menurut Purnawijayanti (2001), frekuensi mencuci tangan disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya mencuci tangan disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya mencuci tangan dilakukan setiap saat, setelah tangan menyentuh benda-benda yang dapat dilakukan setiap saat, setelah tangan menyentuh benda-benda yang dapat menjadi sumber kontaminasi atau cemaran.
menjadi sumber kontaminasi atau cemaran.
Berikut ini adalah beberapa pedoman praktis, bilamana mencuci Berikut ini adalah beberapa pedoman praktis, bilamana mencuci tangan harus dilakukan :
tangan harus dilakukan : 1.
1. Sebelum memulai pekerjaan dan pada waktu menangani kebersihanSebelum memulai pekerjaan dan pada waktu menangani kebersihan tangan harus tetap dijaga
tangan harus tetap dijaga 2.
2. Sesudah waktu Sesudah waktu istirahatistirahat 3.
3. Sesudah melakukan kegiatan-kegiatan pribadi misalnya merokok,Sesudah melakukan kegiatan-kegiatan pribadi misalnya merokok, makan, minum, bersin, batuk, dan setelah menggunakan toilet makan, minum, bersin, batuk, dan setelah menggunakan toilet (buang air kecil atau besar)
(buang air kecil atau besar) 4.
4. Setelah menyentuh benda-benda yang dapat menjadi sumberSetelah menyentuh benda-benda yang dapat menjadi sumber kontaminan misalnya telepon, uang kain, atau baju kotor, bahan kontaminan misalnya telepon, uang kain, atau baju kotor, bahan makanan mentah ataupun segar, daging, cangkang telur, dan makanan mentah ataupun segar, daging, cangkang telur, dan peralatan
peralatan kotorkotor 5.
5. Setelah mengunyah permen karet atau setelah menggunakan tusukSetelah mengunyah permen karet atau setelah menggunakan tusuk gigi
gigi 6.
6. Setelah menyentuh kepala, rambut, hidung, mulut, danSetelah menyentuh kepala, rambut, hidung, mulut, dan bagian-bagi
bagian-bagian tubuh yang teran tubuh yang terlukaluka 7.
7. Setelah menangani sampah serta kegiatan pembersihan, misalnyaSetelah menangani sampah serta kegiatan pembersihan, misalnya menyapu, atau memungut benda yang terjatuh dilantai
menyapu, atau memungut benda yang terjatuh dilantai 8.
kimia kimia 9.
9. Sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan Sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan kerja.kerja. b) Kebersi
b) Kebersihan dan kesehathan dan kesehatan dirian diri
Syarat utama pengolah makanan adalah memiliki kesehatan yang Syarat utama pengolah makanan adalah memiliki kesehatan yang baik.
baik. Untuk Untuk itu itu penjamah penjamah disarankan disarankan melakukan melakukan tes tes kesehatan kesehatan diulangdiulang setiap 6 bulan sekali. Kesehatan pengolah makanan yang terlibat dalam setiap 6 bulan sekali. Kesehatan pengolah makanan yang terlibat dalam pengolahan makanan
pengolahan makanan sangat perlu sangat perlu mendapatkan perhatian mendapatkan perhatian khusus khusus untukuntuk menjamin keamanan makanan, disamping untuk mencegah terjadinya menjamin keamanan makanan, disamping untuk mencegah terjadinya penyebaran
penyebaran penyakit penyakit melalui melalui makanan. makanan. Dinas Dinas pertanian pertanian hortikulturahortikultura (2009) menjelaskan tiga kelompok penderita yang tidak boleh terlibat (2009) menjelaskan tiga kelompok penderita yang tidak boleh terlibat dalam penanganan makanan, yaitu : penderita penyakit infeksi saluran dalam penanganan makanan, yaitu : penderita penyakit infeksi saluran pernafasan, penderita infeksi
pernafasan, penderita infeksi saluran pencernaan dan saluran pencernaan dan penderita penyakitpenderita penyakit infeksi kulit. Ketiga penyakit tersebut dapat dipindahkan kepada orang infeksi kulit. Ketiga penyakit tersebut dapat dipindahkan kepada orang lain melalui makanan yang diolah atau disajikan oleh penderita. Di lain melalui makanan yang diolah atau disajikan oleh penderita. Di dalam orang sehat pun sebenarnya masih terdapat milyaran dalam orang sehat pun sebenarnya masih terdapat milyaran mikroorg
mikroorganisme didalam mulut, hidung, anisme didalam mulut, hidung, kulit dan saluran kulit dan saluran pencernaannyapencernaannya.. Meskipun ada beberapa bakteri yang tidak berbahaya tetapi ada juga Meskipun ada beberapa bakteri yang tidak berbahaya tetapi ada juga beberapa
beberapa jenis jenis bakteri bakteri yang yang dapat dapat menimbulkan menimbulkan penyakit penyakit padapada manusia.dengan demikian, pengolah makanan harus tetap menjaga manusia.dengan demikian, pengolah makanan harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya. Ada beberapa kebiasaan yang perlu kebersihan dan kesehatan dirinya. Ada beberapa kebiasaan yang perlu dikembangkan oleh para pengolah makanan untuk menjamin keamanan dikembangkan oleh para pengolah makanan untuk menjamin keamanan makanan yang diolahnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: makanan yang diolahnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Berpakaian
1. Berpakaian
Pakaian pengolah dan penyaji makanan harus selalu bersih, Pakaian pengolah dan penyaji makanan harus selalu bersih, mengganti dan mencuci pakaian secara periodik untuk
mengganti dan mencuci pakaian secara periodik untuk mengurangi risikomengurangi risiko kontaminasi. Apabila tidak ada ketentuan khusus untuk penggunaan kontaminasi. Apabila tidak ada ketentuan khusus untuk penggunaan pakaian
pakaian seragam seragam sebaiknya sebaiknya tidak tidak bermotif bermotif dan dan berwarna berwarna terang. terang. KukuKuku harus selalu bersih, dipotong pendek, dan tidak menggunakan aksesoris harus selalu bersih, dipotong pendek, dan tidak menggunakan aksesoris atau perhiasan. Celemek yang digunakan pekerja harus bersih dan tidak atau perhiasan. Celemek yang digunakan pekerja harus bersih dan tidak boleh
boleh digunakan digunakan sebagai sebagai lap lap tangan, tangan, celemek celemek harus harus ditanggalkan ditanggalkan bilabila meninggalkan tempat pengolahan (Purnawijayanti, 2001).
2. Rambut 2. Rambut
Rambut harus selalu dicuci secara periodik. Rambut yang kotor akan Rambut harus selalu dicuci secara periodik. Rambut yang kotor akan menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala yang dapat mendorong menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala yang dapat mendorong pengolah
pengolah makanan makanan untuk untuk menggaruknymenggaruknya a dan dan dapat dapat mengakibatkamengakibatkann rambut atau kotoran jatuh ke makanan. Selama pengolahan dan rambut atau kotoran jatuh ke makanan. Selama pengolahan dan penyajian
penyajian makanan makanan harus harus dijaga dijaga agar agar rambut rambut tidak tidak terjatuh terjatuh ke ke dalamdalam makanan. Oleh karena itu pekerja yang berambut panjang harus makanan. Oleh karena itu pekerja yang berambut panjang harus mengikat rambutnya dan disarankan menggunakan topi atau jala rambut mengikat rambutnya dan disarankan menggunakan topi atau jala rambut (hairnet). Setiap kali tangan menyentuh, menggaruk, menyisir, atau (hairnet). Setiap kali tangan menyentuh, menggaruk, menyisir, atau mengikat rambut, tangan harus segera dicuci sebelum digunakan lagi mengikat rambut, tangan harus segera dicuci sebelum digunakan lagi untuk menangani makanan (Siti Fathonah, 2005).
untuk menangani makanan (Siti Fathonah, 2005). 3. Kondisi Tubuh Sakit
3. Kondisi Tubuh Sakit
Penjamah yang sedang sakit flu, demam atau diare sebaiknya tidak Penjamah yang sedang sakit flu, demam atau diare sebaiknya tidak dilibatkan terlebih dahulu dalam proses pengolahan makanan sampai dilibatkan terlebih dahulu dalam proses pengolahan makanan sampai gejala-gejala penyakit tersebut hilang. Penjamah yang memiliki luka gejala-gejala penyakit tersebut hilang. Penjamah yang memiliki luka pada
pada tubuhnya tubuhnya harus harus menutup menutup luka luka tersebut tersebut dengan dengan pelindung pelindung yangyang kedap air, misalnya plester, sarung tangan plastik atau karet untuk kedap air, misalnya plester, sarung tangan plastik atau karet untuk menjamin tidak berpindahnya mikroba yang terdapat pada luka ke dalam menjamin tidak berpindahnya mikroba yang terdapat pada luka ke dalam makanan.
makanan.
2.3 Pengetahuan 2.3 Pengetahuan
2.3.1
2.3.1 Pengertian Pengertian PengetahuanPengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, insaf, mengerti, dan Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, insaf, mengerti, dan pandai (Salam
pandai (Salam, 2003)., 2003).
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan (knowledge) adalah Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “
hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “ What What ”.”. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, penciuman, ra
penciuman, rasa, dan raba. Pengasa, dan raba. Pengatahuan atau kognitif mtahuan atau kognitif merupakan domerupakan domainain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang ( yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang ( overtovert
behavior behavior ).).
Menurut Bloom dan Skinner pengetahuan adalah kemampuan Menurut Bloom dan Skinner pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam bentuk
bentuk bukti bukti jawaban baik jawaban baik lisan lisan atau atau tulisan, tulisan, bukti bukti atau atau tulisan tulisan tersebuttersebut merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi yang berupa p
merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi yang berupa p ertanyaan baikertanyaan baik lisan atau tulisan (Notoatmodjo, 2003).
lisan atau tulisan (Notoatmodjo, 2003).
2.3.2
2.3.2 Kategori Kategori PengetahuanPengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan dibagi dalam 3 kategori, Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan dibagi dalam 3 kategori, yaitu:
yaitu: a.
a. Baik Baik : : Bila Bila subyek mampu subyek mampu menjawab dengan menjawab dengan benar benar 76% - 76% - 100%100% dari seluruh petanyaan
dari seluruh petanyaan b.
b. Cukup Cukup : : Bila Bila subyek subyek mampu mampu menjawab dengan menjawab dengan benar benar 56% - 56% - 75%75% dari seluruh pertanyaan
dari seluruh pertanyaan c.
c. Kurang Kurang : : Bila Bila subyek mampu subyek mampu menjawab menjawab dengan benar dengan benar 40% 40% - - 55%55% dari seluruh pertanyaan
dari seluruh pertanyaan
2.3.3
2.3.3 Faktor Faktor yang yang Mempengaruhi Mempengaruhi PengetahuanPengetahuan
Menurut Soekidjo Notoadmojo (2003) faktor
Menurut Soekidjo Notoadmojo (2003) faktor – – faktor yang faktor yang mempengaruh
mempengaruhi pengetahuan adalah i pengetahuan adalah :: 1. Umur
1. Umur
Usia atau umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan
Usia atau umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikirpola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan semakin membaik. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya beberapa kemampuan yang lain dengan bertambahnya usia, khususnya beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan
seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum (Erfandi, 2009).pengetahuan umum (Erfandi, 2009). 2.
2. Jenis KelaminJenis Kelamin
Pada umumnya perempuan lebih sensitif dan mau menerima Pada umumnya perempuan lebih sensitif dan mau menerima masukan yang baik terutama masalah kesehatan sehinga memunculkan masukan yang baik terutama masalah kesehatan sehinga memunculkan motivasi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi dan motivasi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi dan
lingkunganya lebih baik dibandingkan laki-laki (Syachroni, 2012). lingkunganya lebih baik dibandingkan laki-laki (Syachroni, 2012). 3. Pendidikan
3. Pendidikan
Pendidikan juga suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian Pendidikan juga suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
pendidikan seseorang seseorang makin makin mudah mudah orang orang tersebut tersebut untuk untuk menerimamenerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan
pengetahuan yang yang didapat didapat tentang tentang kesehatan. kesehatan. Pengetahuan Pengetahuan sangat sangat eraterat hubungannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan hubungannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan
pendidikan tinggi tinggi maka maka orang orang tersebut tersebut semakin semakin luas luas pengetahuapengetahuannya.nnya. Namun
Namun perlu perlu ditekankan ditekankan bahwa bahwa seseorang seseorang berpendidikan berpendidikan rendah rendah tidaktidak berarti mut
berarti mutlak berpengelak berpengetahuan rendah pulatahuan rendah pula..
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek juga mendukung dua Pengetahuan seseorang tentang suatu objek juga mendukung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin