• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Manfaat Penelitian

penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Sebagai sumber informasi bagi perusahaan,faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi dari persaingan dunia telekomunikasi di Indonesia

2. Sebagai sumber informasi dan masukkan bagi perusahaan telekomunikasi selular di Indonesia Khususnya PT. Indosat ,Tbk, PT. Telkomsel, PT. XL Axiatadan pemerintah menentukan langkah-langkah apa saja yang diambil dalam menetapkan tarif

3. Sebagai sumber informasi bagi perusahaan telekomunikasi dalam meningkatkan pendapatan

4. Sebagai sumber informasi dan masukkan bagi pemerintah dalam menentukan langkah – langkah yang harus diambil agar persaingan dunia telekomunikasi di Indonesia menjadi adil dan menguntungkan bagi perusahaan dan konsumen

5. Sebagai bahan studi kepustakaan dan referensi dalam membuat penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persaingan

Mudrajad Kuntjoro,(2005,86)Persaingan adalah keadaan ketikaOrganisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang akan diperoleh.

Seperti konsumen , pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan. Sitepu, (2005)Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa maupun nonjasa, dalam melakukan kegiatan bisnis memerlukan strategi yang mampu menempatkan perusahaan pada posisi yang terbaik, mampu bersaing serta terus berkembang dengan mengoptimalkan semua potensi sumber daya yang dimiliki.sedangkan Porter (1993)menyatakan, bahwa“persaingan adalah inti darikeberhasilan”. Agar dapat memenangkan setiappersaingan.Keunggulan bersaing adalah suatu posisi dimana sebuah perusahaan menguasai sebuah ajang persaingan bisnis (Porter, 1998).

Shepperd (1997).persaingan merupakan suatu proses dinamik yang dilakukan antar perusahaan atau penjual untuk tujuan memenangkan persaingan dan ekspansi. Praktek strategi yang diaplikasikan, yaitu menurunkan harga (cut prices), mengiklankan barang/jasa (advertise), investasi untuk R&D, dan strategi lainnya.Pada teori klasik, aplikasi persaingan dikenali melalui terbentuknya harga pasar keseimbangan (statik) yang dicapai akibat semua perusahaan atau penjual memiliki perilaku bersaing untuk menetapkan harga jual merujuk pada harga pasar keseimbangan.keseimbangan menjadi acuan suatu perusahaan dalam

menetapkan harga jual. Rujukan harga keseimbangan sekaligus menjadi rujukan keputusan produksi yang mencapai laba maksimum.

Untuk mengetahui tren industri telekomunikasi yang ada, kita harus mengetahui terlebih dahulu struktur lingkungan industrinya.Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal perusahaan yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasi perusahaan.Perkembangan suatu industri tidak terlepas dari persaingan para pelaku didalamnya.Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan.keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok, yaitu: 1. Jasa Pengganti macam-macam jasa subsitusi, perbedaan harga relatif antara jasa subsitusi dengan jasa telekomunikasi itu sendiri. 2. Daya tawar pelanggan dan kondisi pasar Banyaknya pelanggan, pembagian pasar. 3. Daya tawar pemasok Asal pemasok, konsentrasi pemasok. 4. Kondisi persaingan antar perusahaan dan 5. Ancaman pendatang baru.

2.1.1 Pengertian Pasar Dan Struktur Pasar

Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.

Struktur pasar adalah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar.

2.1.2 Bentuk – Bentuk Struktur Pasar 1. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain adalah bursa efek atau pasar modal atau pasar uang.Ada pun pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri :

1. Jumlah penjual dan pembeli banyak

2. Barang yang di jual sama/homogeny

3. Harga di tentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran

4. Posisi tawar konsumen kuat

5. Sensitif pada perubahan harga

6. Sulit mendapatkan keuntungan lebih / diatas rata-rata.

Kelebihan :

Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi :efisiensi produktif dan efisiensi alokatif

Kebebasan bertindak dan memilih Kekurangan :

Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi

Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social

Membatasi pilihan konsumen

Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi

Distribusi pendapatan tidak selalu rata 2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.

a. Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen. Contoh pasar monopoli antara lain perusahaan negara dan perusahaan minyak bumi serta gas alam. Adapun pasar monopoli memiliki ciri-ciri:

a. hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran

b. tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip

c. produsen memiliki kekuatan menentukan harga

d. tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan

Sebab-sebab terjadi nya pasar monopoli:

a. penguasaan bahan mentah,

b. penguasaan teknik produksi tertentu,

c. pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),

d. adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),

e. adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah,

f. memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan),

g. memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain, Kebaikan pasar monopoli:

Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli.

Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.

Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.

Kelemahan pasar monopoli:

Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.

Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.

Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.

Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang- Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.

b. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Contoh pasar oligopoly antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industri sabun mandi. Adapun Pasar Oligopoli memiliki cirri-ciri:

a. Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.

b. Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak

c. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untukmasuk ke dalam pasar

Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut.

Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat,

Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi,

Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.

Kelemahannya antara lain sebagai berikut.

Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen.

Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum.

Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.

Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.

c. Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya.Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.Contoh pasar monopolistic adalah rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan angkutan.

Ciri –ciri dari pasar monopolistik:

a. Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.

b. Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.

c. Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.

d. Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.

e. Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.

Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut.

Konsumen memiliki banyak pilihan barang.

Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan.

Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri.

Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut.

Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum.

Terlalu banyak perusahaan kecil.

Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut

2.2. Pengertian Persaingan Oligopoli

Industri tekomunikasi termasuk dalam pasar persaingan oligopoli dikarenakan,Pada dasarnya iklim persaingan yang dihadapi oleh operator telepon seluler di Indonesia kini sudah mendekati pada situasi yang bersifat oligopoly.

Ada tiga karakteristik kunci yang melekat pada situasi pasar oligopoly, yaitu: (1)

pergerakan industri didominasi oleh kiprah beberapa operator dengan skala besar;

(2) masing-masing operator menjual atau menawarkan produk yang identik atau memiliki pembedaan yang relatif terbatas; dan (3) industri memiliki barrier to entry yang signifikan besarannya sehingga tidak mudah bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam industri yang dimaksud. Dari perspektif operator telepon seluler, penerapan strategi pemasaran pada situasi pasar yang bersifat oligopoli tentu memerlukan upaya ekstra terutama dalam memaknai elastisitas harga

Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10, atau 15 perusahaan. Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang.Istilah oligopoly pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11.Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand .

terhadap besaran permintaan pulsa oleh pelanggan

Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya.Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana

terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan.Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna.Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis.

2.2.1 Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli 1. Efisiensi Skala Besar

Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta, apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal.Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi.Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan).Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar.

Keadaan diatas merupakan hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing.Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.

2. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing.Karena dalam industri oligopoly, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri.Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik, agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks.Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

2.2.2 Ciri – Ciri Pasar Oligopoly

1. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan.

Dalam pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya.Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.

2. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu.

Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar misalnya pada industri penghasil barang mentah (baja

dan aluminium) dan industri bahan baku (semen dan bahan bangunan).

Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak.Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industri mobil, industri rokok, industri pesawat terbang, dan lain-lain.

3. TerdapatbanyakpembelidipasarSeperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.

4. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.

Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia) 5. Adanyahambatanbagipesaingbaru.

Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.

6. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).

7. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.

Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan

keunggulan -keunggulan produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.

8. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru.

Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru tersebut.

9. Harga Jual Tidak Mudah Berubah

Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.

2.2.3. Macam – Macam Pasar Oligopoli

1. Oligopoli murni adalah menjual barang yang homogen.

Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik

2. Oligopoli Diferensial adalah menjual barang berbeda corak.

Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.

2.3 Industri Telekomunikasi

Industri adalah bagian dari proses produksi, dimana bagian dari prosesitu tidak mengambil bahan-bahan langsung dari alam yang kemudian mengolahnyahingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat (Bintarto, 1987). Industri adalah usaha untuk memprroduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-tinginya (I Made Sandi, 1985:148).

2.3.1 Faktor Penunjang Pertumbuhan Industri

Setiap usaha mempunyai dan selalu berusaha untuk memadukan 4 faktor produksi yang mendasar yang terdiri dari : ( Soebroto, 1979). Adapun keempat faktor tersebut adalahQ = f(C,L,R,T). C = Capital, L = Labour, R = Resources / Sumber Daya Alam, T = Technology, Q= Jumlah output/ hasil produksi

1. Alam. Meliputi sumber material yang disediakan oleh alam seperti : bahan mentah, tempat untuk mendirikan bangunan dan sebagainya

2. Modal, merupakan barang atau uang yang digunakan untuk mencapai tujuan produksi

3. Tenaga kerja, meliputi sumber tenaga (energi) untuk industry dan tenaga kerja untuk proses produksi

4. Ketrampilan, yaitu kemampuan pengusaha dalam mengelola tata laksana usaha yang terdiri dari kepribaadian, pengaturan waktu, pengetahuan, ketrampilan teknik dan sebagainya.

Menurut Samuelson (2002) fungsi produksi adalah kaitan antara jumlah output maksimum yang bisa dilakukan masing-masing dan tiap perangkat input (faktor produksi). Fungsi ini tetap untuk tiap tingkatan teknologi yang digunakan.

Fungsi produksi ditetapkan oleh teknologi yang tersedia, yaitu hubungan masukan/ keluaran untuk setiap sistem produksi adalah fungsi dari karakteristik teknologi pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan dan sebagainya yang dipergunakan perusahaanDalam proses produksi sederhana terlihatfaktor produksi memberikan sumbangan terhadap perkembangan output. Oleh karena itu peningkatan output dapat diperoleh melalui perluasan tenaga kerja dan akumulasi modal. Apabila dilihat dari pendekatan neo klasik, sumber pertumbuhan dapat diestimasi melalui formulasi solowQ= f(K,L). Q adalah Output produksi, K adalah modal dan L adalah labor (tenaga kerja).

Di negara-negara yang sudah maju, kemajuan tenaga kerja diukur dengan tingginya produktivitas tenaga kerja, semua diarahkan untuk meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang paling terbatas jumlahnya, dalam keadaan ini mesin-mesin penghemat tenaga kerja dapat meningkatkan produktivitas output yang dihasilkan (Mubyarto, 2002). Suryana (2000), mengatakan bahwa penduduk dapat berperan sebagai sumber tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan, dan tenaga usahawan yang diperlukan untuk memimpin dan menciptakan kegiatan pembangunan ekonomi. Dengan demikian penduduk bukan merupakan salah satu faktor produksi saja, tetapi juga yang

paling penting merupakan sumber daya yang menciptakan dan mengembangkan teknologi serta yang mengorganisir penggunaan berbagai faktor produksi

2.3.2 Ongkos Produksi

Sadono Sukirno (1994) Ongkos Produksi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor – faktor produksi dan bahan mentah yang akan yang akan digunakan untuk menciptakan barang – barang yang diproduksi perusahaan tersebut.Biaya tipe ini dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:

1.

Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Biaya Produksi

2.

Yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.

Penjelasan mengenai arti dari promosi diantaranya adalah sebagai berikut :Buchari Alma (2002) mengungkapkan “promosi adalah sejenis komunikasi yangmemberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa”.William Schoell dalam Buchari Alma (2002) menyatakan “promosi ialah usahayang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens”.

Biaya Pemasaran / Promosi

3. Biaya Administrasi dan Umum

Yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, Dan lain-lain

Dengan melihat teori produksi diatas maka Persaingan industri telekomunikasi seluler merupakan faktor produksi yang memberikan output (pendapatan). Apabila Q (pendapatan) maka yang mempengaruhinya dari indusri telekomunikasi seluller adalah capital yang dapat diterjemahkan sebagai sumber daya industri telekomunikasi seluller dalam proses produksi. Dalam hal ini adalah expenditure (Biaya Promosi), Infrastruktur (Base Transciving Station/ Jaringan), Pelanggan (Customer), Labor (Tenaga Kerja), Harga (Tarif)

2.4 Harga/Tarif 2.4.1 Pengertian Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan pelanggan yang mengambil manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Umar 1999).

Harga adalah satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontraprestasi dari produsen/pemilik komoditi.Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.Pembeli selalu menginginkan harga yang murah, agar dengan uang yang dimilikinya dapat memperoleh barang yang banyak. Sebaliknya, penjual menginginkan harga tinggi, dengan harapan ia dapat memperoleh keuntungan yang banyak. Perbedaan itulah

yang dapat menimbulkan tawar-menawar harga.menurut Alfred Marshall adalah sebagai berikut: “Harga terbentuk sebagai integrasi dua kekuatan pasar: penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari pihak konsumen”. bertambahnya permintaan bertendensi menaikkan harga, sebaliknya bertambahnya penawaran bertendensi menurunkan harga. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah permintaan suatu barang tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah permintaan barang tersebut, apabila

yang dapat menimbulkan tawar-menawar harga.menurut Alfred Marshall adalah sebagai berikut: “Harga terbentuk sebagai integrasi dua kekuatan pasar: penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari pihak konsumen”. bertambahnya permintaan bertendensi menaikkan harga, sebaliknya bertambahnya penawaran bertendensi menurunkan harga. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah permintaan suatu barang tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah permintaan barang tersebut, apabila

Dokumen terkait