• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : a) Bagi institusi, sebagai bahan masukan dalam upaya untuk

mengevaluasi sistem pembelajaran.

b) Bagi peneliti, untuk memperluas wawasan dan menambah pengetahuan, sekaligus sebagai wadah latihan penerapan hasil pembelajaran yang diperoleh selama masa perkuliahan.

c) Bagi mahasiswa, meningkatkan pemahaman mengenai sindrom depresi.

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Hal-hal yang mempengaruhi - Umur - Jenis Kelamin - Gangguan mood ringan - Borderline - Depresi sedang - Depresi berat - Depresi ekstrim

Beck Depression Inventory

3.2. Definisi Operasional

Sesuai dengan masalah, dan model penelitian, maka yang menjadi variabel dalam penelitian beserta dengan definisi operasionlnya masing-masing, yaitu:

3.2.1. Umur

Umur responden pada saat mengisi kuesioner yang tertera pada lembar kuesioner.

3.2.2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden yang tertera pada lembar kuesioner.

3.2.3. Sindrom Depresi

Gejala-gejala depresi yang dikeluhkan responden yang tertera pada lembar kuesioner.

Mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.3. Variabel dan Alat Ukur

VARIABEL ALAT UKUR CARA UKUR HASIL UKUR SKALA UKUR Umur responden Lembar kuesioner Lembar Kuesioner Umur responden dengan kategori: - 17-18 tahun - 18-19 tahun - 19-20 tahun - 20-21 tahun Ordinal Jenis Kelamin Responden Lembar Kuesioner Lembar Kuesioner Jenis Kelamin: - Perempuan - Laki - laki Nominal

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan desain cross sectional yang dimana penelituan ini dilakukan hanya alam satu kali dengan menggunakan alat penilaian Beck Depression Inventory (BDI).

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi : Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

b. Waktu : Peneltian dilakukan pada bulan Oktober – November.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi

a. Populasi target : seluruh mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester ganjil (semester I, III, V, dan VII) tahun akademik 2012/2013.

b. Populasi terjangkau : seluruh mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester ganjil (semestre I, III, V, dan VII) tahun akademik 2012/2013 yang aktif selama masa perkuliahan.

4.3.2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah stratified random sampling yatu teknik penarikan sampel denga membagi populasi sasaran di dalam strata (golongan) menurut karakteristik tertentu yang dianggap oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, sampel dibagi dalam 4 bagian berdasarkan tingkatan semester yaitu semester I, III, V, dan VII.

Untuk menentukan besar sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan rumus deskriptif kategorikal, yaitu:

n = Z² 1-α/2 p. (1-p) / d² Keterangan:

n = besar sampel minimum

Z1-α/2= nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu

p = harga proporsi di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

n = (1,96)². 0,5 (1-0,5) / (0,1)² / (0,1)² = 96,04

Dengan demikian besar sampel minimal yang diperlukan adalah 96,04 orang atau 96 orang. Pada penelitian ini diperlukan sampel sebesar 100 orang.

4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi:

Semua mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester ganjil tahun akademik 2012/2013 yang aktif selama masa perkuliahan dan bersedia mengisi lembar kuesioner.

Kriteria Eksklusi

Semua mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester ganjil tahun akademik 2012/2013 yang tidak aktif selama masa perkuliahan dan tidak bersedia mengisi lembar kuesioner.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari data primer yang berupa lembar kuesioner berdasarkan Beck Depression Inventory yang terdiri dari 21 pertanyaan yang akan diisi oleh responden yaitu mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester ganjil tahun akademik 2012/2013.

4.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan.

Tahap Persiapan

a) Mendapatkan jumlah mahasiswa/i berdasarkan angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012.

b) Menyediakan dan menyiapkan kuesioner. c) Mengumpulkan subjek penelitian.

Tahap Pelaksanaan

a) Menerangkan tujuan penelitian dan menjelaskan kuesioner.

b) Mengumpulkan subjek penelitian yang setuju untuk mengikuti penelitian.

c) Membagikan kuesioner kepada subjek yang setuju untuk mengikuti penelitian.

d) Meminta subjek untuk mengisi keusioner (kuesioner boleh dibawa pulang dalam 1 hari).

e) Mengumpulkan kembali kuesioner pada hari selanjutnya. f) Mengumpulkan data yang diperoleh.

4.5. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dideskripsikan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) dan kemudian didistribusikan secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan dilakukan pembahasan sesuai pustaka yang ada.

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang telah diisi oleh responden di tempat tanpa dibawa pulang ke rumah atau dibawa pulang ke rumah. Hasil kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan dr. Mansur No.5. Pengambilan data dilakukan di ruangan lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera dan di kelas semester I/II, III/IV, V/VI, dan semester VII.

5.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan jumlah responden masing- masing 25 orang untuk semester I/II, 25 orang untuk semester III/IV, 25 orang untuk semester V/VI, dan semester 25 orang untuk semester VII. Total responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.

Dari keseluruhan responden yang ada, diperoleh gambaran tingkat sindrom depresi berdasarkan jenis kelamin dan umur. Data lengkap mengenai karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel yang ada di bawah ini.

Pada penelitian ini, jumlah jenis kelamin, laki-laki dan perempuan dibagi menjadi 43 kuesioner untuk responden laki-laki dan 57 kuesioner untuk responden perempuan.

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin F (frekuensi) %

Laki-laki 43 43

Perempuan 57 57

Tingkat Usia F (frekuensi) %

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden terbagi menjadi dua yaitu responden dengan jenis kelamin laki-laki (43%) dan responden perempuan adalah sebesar (57%)

Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur f(frekuensi) % 17-18 tahun 25 25% 18-19 tahun 25 25% 19-20 tahun 25 25% 20-21 tahun 25 25% Jumlah 100 100

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden dibagi menjadi 4 tingkatan umur yaitu umur 17-18 tahun, 18-19 tahun, 19-20 tahun dan 20-21 tahun.

5.3. Hasil Analisa Data 5.3.1. Hasil Analisa Data

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat sindrom depresi pada mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 berdasarkan umur dan jenis kelamin. Jumlah responden berjumlah 100 orang dimulai dari semester I/II, III/IV, VI/VI, dan VII.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Responden

Variabel Kategori Frekuensi %

Tingkat Depresi Normal 66 66

Gangguan Mood Ringan 23 23

Batas Depresi Borderline 3 3 Depresi Sedang 6 6 Depresi Berat 2 2 Depresi Ekstrim 0 0 Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang merupakan mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 66 responden normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 66%, 23 responden mengalami gangguan mood ringan yaitu 23%, 3 responden dalam batas depresi borderline yaitu 3%, 6 responden mengalami gangguan depresi sedang yaitu 6%, 2 responden mengalami gangguan depresi berat 2%, dan tidak ada responden yang mengalami gangguan depresi ekstrim.

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat sindrom depresi berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Tabel 5.4. Distribusi Tingkat Depresi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Jenis

Kelamin

Tingkat Depresi Total Normal GMR Borderline f % f % f % Laki-Laki Perempuan 29 29 9 9 37 37 14 14 1 1 2 2 66 66 23 23 3 3 Sedang Berat Ekstrim f % f % f % 3 3 1 1 3 3 1 1 0 0 43 0 0 57 Total 6 6 2 2 0 0 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang merupakan mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 29 responden dengan jenis kelamin laki-laki normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 29% sedangkan 37 responden dengan jenis kelamin perempuan normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 37%, 9 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan mood ringan yaitu 9%, sedangkan 14 responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami gangguan mood ringan yaitu 14%, 1 responden dengan jenis kelamin laki-laki dalam batas depresi borderline yaitu 1%, sedangkan 2 responden dengan jenis kelamin perempuan dalam batas depresi borderline yaitu 2%.

Untuk depresi sedang, 3 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami depresi sedang yaitu 3%, sedangkan 3 responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami depresi sedang yaitu 3%, 1 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami depresi berat yaitu 1%, sedangkan 1 responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami depresi berat yaitu 1%, dan tidak ada

responden dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan yang mengalami depresi ekstrim.

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Berdasarkan Umur Responden

Sedang Berat Ekstrim f % f % f % 3 3 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 0 25 0 0 25 0 0 25 0 0 25 6 6 2 2 0 0 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang merupakan mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 17 responden dengan umur 17-18 tahun normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 17%, 16 responden dengan umur 18-19 tahun normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 16%, 16 responden dengan umur 19-20 tahun normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 16%, dan 17 responden dengan umur 20-21 tahun normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 17%.

Umur Tingkat Depresi Total

Normal GMR Borderline f % f % f % 17-18 tahun 18-19 tahun 19-20 tahun 20-21 tahun 17 17 4 4 16 16 8 8 17 17 6 6 16 16 5 5 0 0 1 1 1 1 1 1 66 66 23 23 3 3

Untuk gangguan mood ringan, 4 responden dengan umur 17-18 tahun mengalami gangguan mood ringan yaitu 4%, 8 responden dengan umur 18-19 tahun mengalami gangguan mood ringan yaitu 8%, 6 responden dengan umur 19-20 tahun yaitu 6%,dan 5 responden dengan umur 19-20-21 tahun mengalami gangguan mood ringan yaitu 5%. Untuk batas depresi borderline, tidak ada responden dengan umur 17-18 tahun dalam tahap batas depresi borderline, 1 responden dengan umur 18-19 tahun dalam tahap batas depresi borderline yaitu 1%, 1 responden dengan umur 19-20 tahun dalam tahap batas depresi borderline yaitu 1%, dan 1 responden dengan umur 20-21tahun dalam tahap batas depresi borderline yaitu 1%.

Untuk depresi sedang, 3 responden dengan umur 17-18 tahun mengalami depresi sedang yaitu 3%, tidak ada responden dengan umur 18-19 tahun mengalami depresi sedang , 1 responden dengan umur 19-20 tahun mengalami depresi sedang yaitu 1%, dan 2 responden dengan umur 20-21tahun mengalami depresi sedang yaitu 2%. Untuk depresi berat, 1 responden dengan umur 17-18 tahun mengalami depresi berat yaitu 1%, tidak ada responden dengan umur 18-19 tahun mengalami depresi berat, 1 responden dengan umur 19-20 tahun mengalami depresi berat yaitu 1%, dan tidak ada responden dengan umur 20-21tahun mengalami depresi berat.

Untuk depresi ekstrim tidak ditemukan responden dengan umur 17-18 tahun, 18-19 tahun, 19-20 tahun, dan 20-21 tahun yang mengalami depresi ekstrim. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 tidak ada yang mengalami depresi ekstrim. Dalam penelitian ini, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat sindrom depresi pada mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 berdasarkan umur. Hal ini akan dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Umur 17-18 tahun

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 25 responden yang berumur 17-18 tahun 17 responden normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 68%, 5 responden mengalami gangguan mood ringan yaitu 20%, 1 responden dalam batas borderline yaitu 4%, 2 responden mengalami depresi sedang yaitu 8%, tidak ada responden yang mengalami depresi berat, dan tidak ada responden yang mengalami depresi ekstrim.

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Umur 17-18 tahun Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Tingkat Depresi Total Normal GMR Borderline f % f % f % Laki-Laki Perempuan 9 9 1 1 8 8 3 3 0 0 0 0 17 17 4 4 0 0

Sedang Berat Ekstrim f % f % f %

2 2 1 1 0 0 13

Tingkat Depresi f(frekuensi) %

Normal Gangguan Mood Ringan Batas Depresi Borderline

Depresi Sedang Depresi Berat Depresi Ekstrim 17 5 1 2 0 0 68% 20% 4% 8% 0% 0% Total 25 100%

1 1 0 0

0 0 12

Total 3 3 1 1 0 0 25

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 25 responden dengan umur 17-18 tahun 9 responden dengan jenis kelamin laki-laki normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 9%, 8 responden dengan jenis kelamin perempuan normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 8%.

Untuk gangguan mood ringan 1 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan mood ringan yaitu 1%, 3 responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami gangguan mood ringan yaitu 3%. Untuk batas depresi borderline tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berada dalam tahap batas depresi borderline. Untuk depresi sedang 2 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami depresi sedang yaitu 2%, 1 responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami depresi sedang yaitu 1%.

Untuk depresi berat 1 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami depresi berat yaitu 1%, dan tidak ada responden dengan jenis kelamin perempuan yang mengalami depresi berat, Untuk depresi ekstrim tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan tidak ada responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami depresi ekstrim.

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Umur 18-19 tahun

Tingkat Depresi f(frekuensi) %

Normal Gangguan Mood Ringan Batas Depresi Borderline

Depresi Sedang Depresi Berat Depresi Ekstrim 16 8 1 0 0 0 64% 32% 4% 0% 0% 0% Total 25 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 25 responden dengan umur 18-19 tahun. 16 responden normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 64%, 8 responden mengalami gangguan mood ringan yaitu 32%, 1 responden yang berada dalam batas depresi borderline yaitu 4%, tidak ada responden yang mengalami depresi sedang, tidak ada responden yang mengalami depresi berat, dan tidak ada responden mengalami depresi ekstrim.

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Semester dengan Umur 18-19 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Tingkat Depresi Total Normal GMR Borderline f % f % f % Laki-Laki Perempuan 6 6 3 3 10 10 5 5 0 0 1 1 16 16 8 8 1 1

Sedang Berat Ekstrim f % f % f % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 16 Total 0 0 0 0 0 0 25

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 25 responden dengan umur 18-19 tahun 6 responden dengan jenis kelamin laki-laki normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 6%, 10 responden dengan jenis kelamin perempuan normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 10%. Untuk gangguan mood

ringan 3 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan mood ringan yaitu 3%, 5 responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami gangguan mood ringan yaitu 5%.

Untuk batas depresi borderline tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan 1 responden dengan jenis kelamin perempuan yang berada dalam tahap batas depresi borderline yaitu 1%. Untuk depresi sedang tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang mengalami depresi sedang. Untuk depresi berat tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang mengalami depresi berat. Untuk depresi ekstrim tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan tidak ada responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami depresi ekstrim.

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Depresi Umur 19-20 tahun

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 25 responden yang merupakan mahasiswa semester 19-20 tahun 16 responden normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 64%, 6 responden mengalami gangguan mood ringan yaitu 24%, 1 responden dalam batas depresi borderline yaitu 4%, 1 responden yang mengalami depresi sedang yaitu 4%, 1 responden yang mengalami depresi berat yaitu 4%, dan tidak ada responden mengalami depresi ekstrim.

Tingkat Depresi f(frekuensi) %

Normal Gangguan Mood Ringan Batas Depresi Borderline

Depresi Sedang Depresi Berat Depresi Ekstrim 16 6 1 1 1 0 64% 24% 4% 4% 4% 0% Total 25 100%

Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Umur 19-20 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

Kelamin

Tingkat Depresi Total Normal GMR Borderline f % f % f % Laki-Laki Perempuan 7 7 4 4 9 9 2 2 0 0 1 1 16 16 6 6 1 1 Sedang Berat Ekstrim f % f % f % 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 11 0 0 14 Total 1 1 1 1 0 0 25

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 25 responden dengan umur 19-20 tahun 7 responden dengan jenis kelamin laki-laki normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 7%, 9 responden dengan jenis kelamin perempuan normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 9%.

Untuk gangguan mood ringan 4 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan mood ringan yaitu 4%, 2 responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami gangguan mood ringan yaitu 2%.

Untuk batas depresi borderline tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan 1 responden dengan jenis kelamin perempuan yang berada dalam tahap batas depresi borderline yaitu 1%. Untuk depresi sedang tidak ada

responden dengan jenis kelamin laki-laki dan 1 responden dengan jenis kelamin perempuan yang mengalami depresi sedang yaitu 1%,

Untuk depresi berat tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki yang mengalami depresi berat dan 1 responden dengan jenis kelamin perempuan yang mengalami depresi berat yaitu 1%. Untuk depresi ekstrim tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan tidak ada responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami depresi ekstrim.

Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Umur 20-21 tahun

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 25 responden dengan umur 20-21 tahun tahun 17 responden normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 68%, 5 responden mengalami gangguan mood ringan yaitu 20%, 1 responden dalam batas depresi borderline yaitu 4%, 2 responden yang mengalami depresi sedang yaitu 8%, tidak ada responden yang mengalami depresi berat, dan tidak ada responden mengalami depresi ekstrim.

Tingkat Depresi f(frekuensi) %

Normal Gangguan Mood Ringan Batas Depresi Borderline

Depresi Sedang Depresi Berat Depresi Ekstrim 17 5 1 2 0 0 68% 20% 4% 8% 0% 0% Total 25 100%

Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Umur 20-21 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Tingkat Depresi Total Normal GMR Borderline f % f % f % Laki-Laki Perempuan 7 7 1 1 10 10 4 4 1 1 0 0 17 17 5 5 1 1 Sedang Berat Ekstrim f % f % f % 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 10 0 0 15 Total 1 1 0 0 0 0 25

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 25 responden dengan umur 20-21 tahun 7 responden dengan jenis kelamin laki-laki normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 7%, 10 responden dengan jenis kelamin perempuan normal atau tidak mengalami gangguan depresi yaitu 10%.

Untuk gangguan mood ringan 1 responden dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan mood ringan yaitu 1%, 4 responden dengan jenis kelamin perempuan mengalami gangguan mood ringan yaitu 4%.

Untuk batas depresi borderline 1 responden dengan jenis kelamin laki-laki dalam batas depresi borderline yaitu 1% dan tidak ada responden dengan jenis kelamin perempuan yang berada dalam tahap batas depresi borderline. Untuk

depresi sedang tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan 1 responden dengan jenis kelamin perempuan yang mengalami depresi sedang yaitu 1%,

Untuk depresi berat tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan tidak ada responden dengan jenis kelamin perempuan yang mengalami depresi berat. Untuk depresi ekstrim tidak ada responden dengan jenis kelamin laki-laki dan tidak ada responden dengan jenis kelamin perempuan yang mengalami depresi ekstrim.

5.2. Pembahasan

Depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan mood, kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi. (World Health Organization, 2010). Depresi merupakan salah satu kelainan psikiatri yang paling sering terjadi yaitu sekitar 7,8% dari setiap populasi mengalami gangguan mood yang berkaitan dengan sindrom depresi. (Weissman et al, (1991) dalam Barlow (1995))

Pada tahun 2009, American College Health Association-National College Health Asssesment (ACHA-NCHA) melakukan penelitian terhadap mahasiswa/i dan mendapatkan ± 30% mahasiswa/i mengalami gangguan depresi. (National Institute of Mental Health, 2010). Pada penelitian ini didapati 34 dari 100 responden berada dalam tingkat sindrom depresi yaitu dengan persentase 34% dari 100%. Hasil ini sedikit lebih tinggi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh ACHA-NCHA.

Selain penelitian di atas, penelitian lain yang melibatkan 1,455 mahasiswa/i juga melaporkan bahwa gejala-gejala depresi muncul ketika memasuki awal masa perkuliahan, yang dimana 4 penyebab utama dari gejala depresi ini merupakan masalah akademik, ekonomi, kesendirian, dan kesulitan dalam bersosialisasi. (Furr, et al, 2001). Pada penelitian pada mahasiswa/i di salah

satu universitas di Boston, dilaporkan bahwa 14% dari 701 mahasiswa/i menunjukkan gejala-gejala signifikan dari sindrom depresi. (USA today,2001).

5.2.1. Jenis Kelamin

Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat sindrom depresi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester ganjil tahun akademik 2012/2013. Terdapat 2 karakteristik responden yang akan dikaitkan dengan gambaran tingkat sindrom depresi yaitu jenis kelamin dan umur. Seperti yang telah dibahas pada pembahasan terdahulu bahwa jenis kelamin merupakan salah satu faktor resiko yang berperan dalam terjadinya sindrom depresi, dikatakan bahwa perempuan lebih rentan mengalami sindrom depresi. Secara umum dikatakan bahwa depresi lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan pada lelaki. Pendapat-pendapat yang berkembang mengatakan bahwa perbedaan dari kadar hormonal dan perbedaan faktor psikososial pada perempuan berperan penting dalam sindrom depresi. (Kaplan, et al, 2010)

Sindrom depresi sering terjadi pada mahasiswa di bangku perkuliahan. Ada beberapa teori yang berkaitan dengan terjadinya sindrom depresi ini. Yang pertama adalah teori kognitif, teori ini dikemukakan oleh Aaron Beck. Dalam teori ini dikemukakan sindrom depresi terjadi berdasarkan pandangan terhadap diri sendiri atau persepsi negatif terhadap diri sendiri, lingkungan yang mempengaruhi perilaku , dan ketakutan akan penderitaan dan kegagalan akan masa depan.

Dari 100 responden yang merupakan mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 responden terbanyak yang mengalami gangguan depresi berdasarkan jenis kelamin adalah adalah perempuan, yaitu sebanyak 20 orang (20%), sedangkan responden laki-laki berjumlah 14 orang (14%), seperti yang dikatakan bahwa salah satu faktor resiko gangguan depresi yaitu jenis kelamin perempuan lebih cenderung mengalami gangguan depresi. Jika dilihat

berdasarkan tingkat semester perempuan juga lebih banyak mengalami sindrom depresi dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini juga bisa dikarenakan pada saat pengambilan data, responden yang ada lebih banyak merupakan mahasiswa perempuan.

Berdasarkan hasil didapatkan pada semester I/II antara responden perempuan dan laki-laki didapatkan hasil yang sama yaitu 4 (4%) responden perempuan dan 4 (4%) responden laki-laki termasuk dalam sindrom depresi. Pada semester III/IV didapatkan hasil perempuan lebih banyak mengalami sindrom depresi yaitu 6 (6%) responden perempuan dan 3 (3%) responden laki-laki. Pada semester V/VI didapatkan hasil perempuan lebih banyak mengalami sindrom depresi yaitu 5 (5%) responden perempuan dan 4 (4%) responden laki-laki. Pada semester VII didapatkan hasil perempuan lebih banyak mengalami sindrom depresi yaitu 5 (5%) responden perempuan dan 3 (3%) responden laki-laki. Dari hasil ini juga dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih banyak mengalami sindrom depresi dibandingkan dengan laki-laki.

5.2.2. Umur

Jika ditinjau berdasarkan umur, dari 100 responden yang merupakan mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 responden terbanyak yang mengalami gangguan depresi merupakan umur 18-19 tahun yaitu

Dokumen terkait