BAB I PENDAHULUAN
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelititan ini adalah : 1. Memberikan informasi berupa notifikasi kepada user/masyarakat.
2. Meminimalisir terjadinya ledakan yang diakibatkan oleh gas LPG.
5 BAB II LANDASAN TEORI
Studi Kepustakaan 2.1
Dalam penelitian ini, penulis mengambil beberapa referensi studi kepustakaan yang bersumber pada penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini berguna sebagai perbandingan bahan referensi dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penilitian yang dilakukan oleh Joko Christian, Dkk (2013), dalam perancangannya adalah dalam penggunaan gas LPG tidak tertutup kemungkinan terjadi kebocoran. Sudah terjadi beberapa kasus mengenai kebakaran dikarenakan kebocoran gas LPG. Hal ini menjadi latar belakang bagi periset untuk melakukan riset yang dapat mengurangi dampak negatif penggunaan gas LPG. Salah satu caranya adalah membuat Sistem pendeteksi Kebocoran gas LPG yang dapat membantu mendeteksi jika terjadi kebocoran dan menginformasikan pihal yang terkait dengan segera. Menggunakan sensor gas, board Arduino, Buzzer, dan GPRS modem. Yang dapat membunyikan buzzer sebagai alarm dan GPRS MODEM dapat mengirimkan informasi kebocoran tersebut melalui sms. Dengan penyampaian informasi melalui sms ini diharapkan kejadian kebocoran dapat segera diketahui dan segera ditangani agar tidak terjadi hal – hal yang tidak dinginkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Desmira, Dkk (2016), Sebagian wilayah Indonesia masih terjadi kebakaran yang diakibatkan dari meledaknya tabung gas karena kebocoran tabung gas. Masyarakat masih khawatir untuk menggunakan gas elpiji karena takut mengalami hal yang sama. Fenomena tersebut mendasari peneliti mencoba membuat desain alat untuk memudahkan dalam pendeteksian kebocoran tabung gas dengan output alarm sebagai media peringatan dini saat terjadinya kebocoran gas elpiji agar masyarakat lebih waspada dan siap mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Desain alat terdiri dari sebuah input sensor gas TGS 2610 yang mendeteksi konsentrasi suatu gas, kemudian diproses oleh IC Mikrokontroler ATMega16 untuk dikirimkan ke output berupa suara atau alarm (buzzer), lampu indikator (LED), dan tampilan (LCD).
Penelitian yang dilakukan oleh Rendi Satria (2016), Tabung gas LPG telah banyak digunakan oleh masyarakat luas guna keperluan sehari-hari. Tentunya faktor keamanan menjadi hal utama dalam penggunaan dan pemakaian tabung gas LPG. Baik tabung gas LPG berukuran mini ataupun besar sama-sama memiliki resiko terjadinya kebocoran gas LPG, karena salah satu faktor meledaknya tabung gas LPG dikarenakan terjadinya kebocoran di area sekitar tabung ataupun area sekitar kompor. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mendeteksi dan menanggulangi kebocoran tabung gas LPG secara otomatis.
Alat pendeteksi gas ini menggunakan Mikrokontroler Arduino sebagai pengendali. Guna keamanan yang lebih maksimal tentunya dalam pembuatan mekaniknya antara sistem elektronik dan perangkat gas diletakkan secara terpisah.
Alat ini dilengkapi dengan sensor gas LPG bertipe MQ-6, LCD 16x2 sebagai display tampilan, buzzer sebagai alarm, LED sebagai indikator, dan fan DC sebagai pembuang gas bocor LPG menuju udara bebas. Pengujian alat ini adalah dengan memberikan gas bocor dari tabung gas portable yang kemudian dibandingkan perubahan nilai ADC dari tegangan keluaran sensor. Ketika tidak diberikan gas bocor kadar gas LPG yang terdeteksi nilai ADC nya dibawah 50, sedangkan saat diberikan gas bocor nilai ADC dari sensor di atas 50. Alat ini sengaja tidak diuji dengan diberikan gas bocor dari tabung gas LPG sendiri dan cukup menggunakan tabung gas portable karena kandungan gasnya sesuai dengan kandugan gas LPG yaitu Propane 30 % dan Butane 70%).
Berdasarkan studi kasus dari penelitian tersebut tentunya sangat berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis. Perbedaannya dari penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu dari informasi yang di berikan kepada user berbeda yaitu melalui mobile atau smartphone yang sering digunakan oleh masyarakat.
Tabel 2.1 Daftar Jurnal Perbedaan Antar Penelitian
No Penulis Jurnal Skripsi informasi melalui sms ini diharapkan kejadian adalah dapat memberikan informasi berupa notifikasi ke smartphone yang telah terinstal aplikasi, ketika terjadinya kebocoran gas LPG pada saat user di rumah maupun dalam keadaan di luar rumah.
hal – hal yang tidak ini adalah Desain alat terdiri dari sebuah input sensor gas TGS 2610 yang mendeteksi
3 Rendi Satria Alat ini dilengkapi dengan sensor gas LPG bertipe gas bocor dari tabung gas portable yang kemudian
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler atau kadang dinamakan pengontrol tertanam (embedded controller) adalah suatu sistem yang mengandung masukan/keluaran, memori, dan prosesor, yang digunakan pada produk seperti mesin cuci, pemutar video, mobil, dan telepon. Pada prinsipnya, mikrokontroler adalah sebuah komputer berukuran kecil yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan, melakukan hal-hal yang bersifat berulang, dan dapat berinteraksi dengan peranti-peranti eksternal, seperti sensor ultrasonik untuk mengukur jarak terhadap sebuah objek, penerima GPS untuk memperoleh data posisi isi bumi dari satelit, dan motor untuk mengontrol gerakan pada robot. Sebagai komputer yang berukuran kecil, mikrokontroler cocok diaplikasikan pada benda-benda yang berukuran kecil, misalnya sebagai pengendali pada QuadCopter ataupun robot.
Perusahaan yang terkenal sebagai pembuat mikrokontroler antara lain adalah Atmel, Cypress Semiconductor, Microchip Technology, dan Silicon Laboratories. Contoh nama-nama mikrokontroler untuk vendor masing-masing adalah sebagai berikut :
3. Atmel: AVR (8 bit), AVR32 (32 bit), AT91SAM (32 bit);
4. Cypress Semiconductor: M8C Core;
5. Microchip Technology: PIC;
6. Silicon Laboratories: 8051.
2.2.2 Arduino Uno
Arduino Uno adalah jenis suatu papan (board) yang berisi mikrokontroler.
Bentuk fisiknya seukuran kartu kredit. Papan ini memiliki 14 pin digital dan 6 pin analog. Komponen utama di dalam papan arduino adalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merek ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation.
Berbagai papan arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya. Sebagai contoh arduino yang akan penulis gunakan yaitu Arduino Uno menggunakan ATmega328 dan contoh lainnya Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan Atmega 2560.
Arduino Uno memiliki SRAM sebesar 2KB, EEPROM sebesar 1KB, dan dilengkapi Flash Memory sebesar 32KB. SRAM (Static Random Access Memory) digunakan sebagai memori kerja selama sketch dijalankan. Memori inilah yang digunakan untuk menyimpan variabel. EEPROM (Electrically Erasable Progammable Read-Only Memory) adalah memori yang digunakan untuk menyimpan data secara permanen. Flash Memory digunakan untuk menyimpan sketch (program). (Fakhrul Rozi, 2017).
Spesifikasi Arduino Uno R3 : 1. Microcontroller: ATmega328 2. Operating Voltage: 5Volt
3. Input Voltage (recommended): 7-12Volt 4. Input Voltage (limits): 6-20Volt
5. Digital I/O Pins: 14 (of which 6 provide PWM output) 6. Analog Input Pins: 6
7. DC Current per I/O Pin: 40 mA 8. DC Current for 3.3V Pin: 50 mA
9. Flash Memory: 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
10. SRAM: 2 KB (ATmega328) 11. EEPROM: 1 KB (ATmega328) 12. Clock Speed: 16MHz
Berikut adalah tampilan arduino yang digunakan pada penelitian kali ini sebagai berikut :
Gambar 2.1 Arduino Uno R3
2.2.3 Sensor MQ-6
Sensor gas MQ-6 adalah sensor gas yang cocok untuk mendeteksi gas LPG yang bocor dan memiliki tingkat keakurasian tinggi dan memiliki sensitifitas yang cukup tinggi juga. Sensor ini dapat mendeteksi gas pada konsentrasi di udara antara 200 sampai 10000 ppm.
Sensor gas MQ 6 biasa di gunakan didalam perlengkapan mendeteksi kebocoran gas dalam kegiatan rumah tangga dan indurstri, yang coccok untuk mendeteksi LPG. Iso-butane, propane, LNG, serta menghindari ganguan dari
pendeteksi zat alkohol, asap masakan, dan rokok untuk mengurangi kesalahan pendeteksian. (Fakhrul Rozi, 2017).
Spesifikasi Sensor MQ-6 : 1. Kondisi Standar Bekerja
a. Tegangan sirkuit (VC) : 5Volt lebih kurang 0,1 AC atau DC b. Tegangan pemanasan(VH) : 5Volt lebih kurang 0,1 AC atau DC c. Resistance load (PL) : 20 Kilo Ohm
d. Konsumsi pemanasan (PH) : kurang dari 750mw 2. Kondisi Lingkungan
a. Suhu Penggunaan : -100C hingga 500C b. Suhu Penyimpanan : -200C hingga 700C c. Kelembapan Terkait : kurang dari 95% Rh
d. Konsentrasi Oksigen : 21% (kondisi standar) kosentrasi oksigen
c. Jangkauan Deteksi : 200 – 10000ppm LPG, iso-butane, propane, LNG
d. Suhu : 200C
e. Kelembaban : 65%
f. Kosentrasi O2 21%
g. RL = 20 Kilo Ohm
h. RO = Resistansi sensor pada 1000ppm LPG di udara bersih i. RS = Resistansi sensor pada berbagai kosentrasi gas
Sensor ini memiliki sensitivitas yang tinggi dan waktu respon yang cepat.
Sensor mq-6 tersebut bisa dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2 Sensor MQ-6
2.2.4 Buzzer
Buzzer merupakan sebuah komponen elektronika yang masuk dalam keluarga transduser, yang dimana dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Nama lain dari komponen ini disebut dengan beeper. Dalam kehidupan sehari – hari, umumnya digunakan untuk rangkaian alarm pada jam, bel rumah, perangkat peringatan bahaya, dan lain sebagainya. Jenis – jenis yang sering ditemukan dipasaran yaitu tipe piezoelectric. Dikarenakan tipe ini memiliki kelebihan seperti harganya yang relatif murah, mudah diaplikasikan ke dalam rangkaian elektronika. (Yozi Yozandra, 2017).
Berikut ini adalah tampilan dalam bentuk gambar pada buzzer yang akan di gunakan seperti berikut ini :
Gambar 2.3 BUZZER
2.2.5 Ethernet shield
Arduino Ethernet Tutorial, project Ethernet dengan Arduino Uno, Menghubungkan dua Arduino dengan Ethernet w5100 router untuk mendapatkan IP. Bisa di aplikasikan untuk Kontrol jarak jauh. Arduino peer to peer dengan Ethernet.
Ethernet adalah sebuah device atau hardware yang berfungsi untuk mengirim data dengan kecepatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengiriman data serial. Ethernet ini juga memiliki ciri khusus seperti memiliki Ip address, MAC. Biasa nya Ethernet ini berfungsi untuk membentuk jaringan Local ( LAN ) untuk menghubungkan komputer dengan komputer lain.
Sedangkan Fungsi Ethernet shiled untuk Arduino adalah untuk membentuk system komunikasi melalui Ethernet untuk menghubungkan Arduino dengan Arduino atau Arduino dengan web server. Tujuannya biasanya untuk membentuk sistem control, seperti monitoring, controlling baik local mau pun dengan internet, atau sering di sebut dengan IOT, internet of Thing. (Ahmad Haris, 2016).
Spesifikasi Arduino Ethernet Shield
1. Memerlukan Arduino Board (not included) 2. Tegangan Operasi 5Volt
3. Ethernet Controller W5100 with internal 16K Buffer 4. Kecepatan Koneksi: 10/100Mb
5. Koneksi Pada Arduino Pada Port SPI
Berikut ini adalah tampilan dalam bentuk gambar pada Ethernet Shield yang akan di gunakan seperti berikut ini :
Gambar 2.4 Ethernet Shield
2.2.6 Lampu Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remot kontrol televisi ataupun Remot kontrol perangkat
elektronik lainnya. (Rendi Satria, 2016). Berikut bentuk lampu LED dapat dilihat berikut ini :
Gambar 2.5 Lampu LED 5mm
2.2.7 Hypertext Prepocessor (PHP)
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser, program yang ditulis dengan PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser. PHP dikatakan bahasa sisi server (servers-side). Oleh sebab itu, kode PHP tidak akan terlihat pada saat user memilih perintah “View Source” pada web browser yang merekan gunakan. Selain menggunakan PHP, aplikasi web juga dapat dibangun dengan Java (JSP – JavaServer Pages dan Servlet), Perl, Pyhton, Ruby, maupun ASP (Active Server Pages). Meskipun PHP 5 dapat digunakan untuk membuat aplikasi CLI (Command Line Interface) dan juga aplikasi dekstop (seperti Perl, Python, dan Ruby), namun pada umumnya orang menggunakan PHP untuk tujuan pembuatan aplikasi web. (Raharjo dkk, 2014).
2.2.8 Database
Basis Data (database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan terorganisir dengan baik. Basis data merupakan salah satu komponen utama pendukung program aplikasi. Hampir semua program aplikasi yang melibatkan pengelolaan data dapat dipastikan menggunakan basis data sebagai tempat penyimpanan datanya. Basis data telah banyak digunakan oleh berbagai jenis aplikasi, mulai dari aplikasi sederhana, seperti aplikasi pengelolaan nomor telepon sampai dengan aplikasi kompleks, seperti aplikasi pembayaran gaji karyawan perusahaan. Salah satu database yang dapat digunakan adalah MySQL.
MySQL merupakan sistem database yang banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi web. Alasannya dikarenakan gratis, pengelolaan datanya sederhana, memiliki tingkat keamanan yang bagus, dan mudah diperoleh. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara yang mudah dan cepat. MySQL tergolong sebagai database relasional.
Ada model 15 ini, data dinyatakan dalam bentuk dua dimensi yang secara khusus dinamakan tabel (Pahlevi, 2013).
2.3 Konsep Perancangan
2.3.1 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan salah satu alat bantu yang digunakan untuk membuat konsep perancangan sistem. DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut
dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antar data dan proses pada sistem. (Tavri D. Mahyuzir, 2003).
Tabel 2.2 Komponen dan Simbol Data Flow Diagram
No Komponen DFD Simbol
1 Entitas Luar
2 Aliran Data
3 Proses
4 Berkas atau Tempat Penyimpanan
a. Entitas luar
Entitas luar digunakan dengan simbol persegi biasa. Entitas luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem. Entitas luar merupakan lingkungan luar sistem, jadi sistem tidak tahu menahu mengenai apa yang terjadi di entitas luar.
b. Aliran data
Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya.
Adapun simbol dari aliran data bentuknya garisnya boleh bebas.
c. Proses
Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara umum digambarkan dengan lingkaran.
d. Berkas atau tempat penyimpanan
Berkas atau tempat penyimpanan merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simbol dari file ini dapat digambarkan dengan garis paralel.
2.3.2 Flowchart
Flowchart merupakan salah satu alat bantu untuk menggambarkan konsep perancangan logika. Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2013).
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam flowchart dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3 Simbol dan Keterangan Aliran Sistem (Flowchart)
Simbol Keterangan
Flow Direction Symbol
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain.
Terminator Symbol
Simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan.
Connector Symbol
Simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar/halaman yang sama.
Connector Symbol
Simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar/halaman yang sama.
Processing Symbol
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer.
Decision Symbol
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi.
Input-Output Symbol
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan salah satu alat bantu untuk menggambarkan konsep perancangan database. Pada rancangan konseptual diperlukan suatu pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antar data. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk model E-R. Mengingat model E-R adalah dasar penting dalam perancangan dataset. (Abdul Kadir, 2002).
Jika diterapkan dengan benar atar tepat maka penggunaan ERD dalam pemodelan data memberikan keuntungan bagi perancang maupun pengguna berikut kelebihan dan kelemahan ERD (Edhy Sutanta, 2011) :
1. Memudahkan perancangan dalam hal menganalisis sistem yang akan dikembangkan.
2. Memudahkan perancangan saat merancang basis data.
3. Rancangan basis data yang dikembangkan berdasarkan ERD umumnya telah berada dalam bentuk optimal.
4. Dengan menggunakan ERD, pengguna umumnya mudah memahami sistem dan basis data yang dirancang oleh perancang.
Kelemahan ERD di antaranya adalah (Edhy Sutanta, 2011) : 1. Kebutuhan media yang sangat luas.
2. Sering kali ERD tampil sangat ruwet.
Notasi-notasi simbolik di dalam diagram ERD yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 Daftar Simbol dan Fungsi Diagram E-R
Komponen Simbol Fungsi
Entitas (entity)
Menyatakan himpunan entitas.
Atribut
Menyatakan atribut, jika digaris bawahi berfungsi sebagai key.
Himpunan
Relasi Menyatakan himpunan relasi.
Penghubung
Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut.
a. Entitas (entity) dan Himpunan Entitas (Entity Sets)
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sekelompok entitas yang sejenis dan berbeda dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas (entity sets).
b. Atribut (attributes / properties)
Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properties) dan entitas tersebut. Penentuan/pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting lainnya dalam pembentukan model data. Penempatan atribut sebuah entitas umumnya di dasarkan pada fakta yang ada, tetapi tidak selalu demikian.
c. Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Sets)
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berada. Kumpulan semua relasi di antara entitas himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (Relationship Sets).
d. Kardinalitas/Derajat Relasi
Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat beralasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan tersebut, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
ERD dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi Objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar entitas tersebut yang disebut dengan relationship. Pada model ERD ditransformasikan dengan
memanfaatkan perangkat konseptual menjadi sebuah diagram, yaitu ER (Entity Relationship). Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika. Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek seperti entitas-entitas, atribut-atribut, relationship-relationship disajikan. (Deni Darmawan, 2013).
24 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data 3.1
Dalam studi ini metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara metode studi literature, metode observasi dan metode wawancara yang di jelaskan berikut ini :
A. Metode Studi Literatur
Yaitu metode dengan mengumpulkan, mengidentifikasi, serta mengolah data tertulis yang diperoleh dan dapat digunakan sebagai input dari sumber yang didapat melalui media artikel, jurnal dan lain-lain dalam proses analisa.
Pengumpulan dilakukan dengan cara kompilasi data dari berbagai media masa maupun majalah yang terkait dengan kebutuhan data studi. Instansi tersebut yaitu masyarakat Desa Ulumahuam Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatra Utara.
B. Metode Observasi
Yaitu metode dengan cara melakukan survei langsung kelapangan. Hal ini mutlak dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Adapun metode survei yang dilakukan pada studi ini adalah, metode pengumpulan data seperti melihat kejadian di lapangan, tindakan seperti apa yang dilakukan oleh masyarakat di lingkunag Desa Ulumahuam Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatra Utara ketika terjadinya kebocoran gas LPG.
C. Metode Wawancara
Yaitu melakukan dialog secara langsung dengan masyarakat setempat dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan. Wawancara ini dilakukan secara langsung dari warga masyarakat Desa Ulumahuam Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatra Utara yaitu Bapak Kaswaji dan Bapak Rinto. Dengan adanya metode wawancara ini kita mendapatkan informasi bagaimana tindakan masyarakat setempat pada gas LPG bocor yang umum masyarakat lakukan. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat Desa Ulumahuam Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatra Utara masih melakukan pengecekan gas LPG bocor secara manual yaitu dengan menghirup udara di sekitar tabung gas LPG. Dengan tindakan seperti itu tidak baik bagi kesehatan bagi warga tersebut akibat menghirup gas LPG.
3.2 Alat Dan Bahan Yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil seperti yang diinginkan dalam perancangan system diperlukan beberapa komponen penunjang dalam proses pengerjaanya, antara lain sebagai berikut :
3.2.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Spesifikasi hardware yg digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Notebook. Core i3
2. Arduino Atmega328 3. Ethernet Shield
4. Sensor MQ 6 5. Buzzer
6. Lampu LED 5mm
3.2.2 Spefikasi Perangkat Lunak (Software)
Software-Software yg digunakan dalam pembuatan program system ini antara lain :
1. System operasi : Microsoft windows 10 2. Bahasa pemograman : C , Android Studio, Java 3. Tools yang digunakan : Arduino-1.8.5-windows
3.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Saat ini masyarakat di wajibkan menggunakan gas LPG baik di kota maupun di desa. Selain yang harga relative terjangkau bagi masyarakat, gas LPG tersebut sangat mudah dalam penggunaannya. Maka dari itu di balik harga yang terjangkau dan penggunaannya yang cukup mudah, tidak sedikit masyrakat lalai dari setandar yang telah di keluarkan oleh pihak pemerintah dalam penggunaan nya. Jadi, tidak sedikit pula terjadi ledakan yang di sebabkan oleh tabung gas LPG dan kelalaian masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu, diciptakan sebuah alat pendeteksi kebocoran gas LPG untuk memberikan informasi peringatan dini ketika adanya kebocoran pada tabung gas LPG, baik pada tabung gas LPG maupun regulatornya. Informasi tersebut dikirim melalui aplikasi yang terpasang pada smartphone pengguna. Sehingga masyarakat dapat mengetahui ketika terjadinya kebocoran gas LPG dan dapat menanggulanginya secara cepat.
Gambar 3.1 System Manual Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Mikrokontroler Berbasis Mobile
3.4 Pengembangan Dan Perancangan Sistem
3.4.1 Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG
Konsep dari alat pendeteksi kebocoran gas LPG secara mobile adalah sebagai peringatan dini agar pemilik rumah mengetahui adanya kebocoran gas LPG melalui notifikasi pada mobile dan juga dari alaram yang di keluarkan oleh
Konsep dari alat pendeteksi kebocoran gas LPG secara mobile adalah sebagai peringatan dini agar pemilik rumah mengetahui adanya kebocoran gas LPG melalui notifikasi pada mobile dan juga dari alaram yang di keluarkan oleh