• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami tajwid.

b. Mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

c. Mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar.

2. Bagi guru

a. Memacu para guru untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan metode yang efektif.

b. Mendorong para guru agar mereka dapat mengadakan modifikasi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

c. Sebagai referensi dan acuan apabila ada diantara para guru sedang mengalami permasalahan pembelajaran yang sama seperti peneliti hadapi.

3. Bagi Sekolah

a. Memajukan prestasi sekolah b. Meningkatkan prestasi sekolah c. Meningkatkan mutu sekolah F. Definisi Istilah

1. Kartu Huruf

Kartu adalah kertas tebal yang tak seberapa besar biasanya yang berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan. Huruf adalah tanda keaksaraan dalam tata tulis yang merupakan abjad yang melambangkan bunyi.

Dengan demikian kartu huruf diartikan sebagai kertas tebal berukuran 12 cm X 8 cm yang berbentuk persegi panjang berisi huruf hijaiyah dan kata /kalimat ayat al-qur’an. Kartu huruf berisi huruf-huruf dan kata /kalimat ini merupakan salah satu alat peraga untuk mempermudah guru dalam menerangkan materi pelajaran. Dengan kartu huruf ini peneliti akan menggunakan sebagai peraga alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi tajwid, mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Baran Kecamatan Ambarawa.

2. Al-Qur’an Hadis a. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan.

b. Hadis

Hadis adalah sabda, perbuatan (ketepatan) nabi Muhammad saw, yang diriwayatkan oleh sahabat nabi untuk menjelaskan dan menetapkan hukum.

Al-Qur’an Hadis adalah sumber hukum Islam yang merupakan pedoman bagi umat Islam untuk beramal dan beribadah kepada Allah SWT. Begitu pentingnya Al-Qur’an Hadis maka menjadi mata pelajaran yang diterapkan disetiap Madrasah Ibtidaiyah.

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis adalah bagiab mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai penguat iman dan taqwa kepada Allah SWT.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian tindakan adalah strategi pemecahan masalah dengan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah, dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai pengajar di sertai sebagai pengamat aktif.

Dalam penelitian ini penulis ingin memecahkan permasalahan yang terkait dengan peningkatan pemahaman tajwid pada mata pelajaran Al quran hadits melalui penggunaan kartu huruf di Kelas IV MI Baran kec.

Ambarawa.

Secara terperinci tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas sebagaimana tercantum di bawah ini (Farikah, 2008: 86):

a. Perencanaan

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadis

Materi : Bacaan Iqlab dan Ikhfa’

Hari /tanggal : Rabu, 21 April 2010

Alat Peraga 1) Lembar observasi sebagai pedoman pengolahan pembelajaran penggunaan kartu huruf

2) Lembar observasi sebagai pedoman pengolahan pembelajaran penggunaan kartu huruf

Alat tes : Soal pilihan ganda dan perbuatan

Alat peraga : Kartu Huruf b. Rancangan tindakan

c. Tahapan pelaksanaan d. Tahapan pemantauan e. Refleksi

f. Siklus

Dengan penelitian tidakan kelas ini akan membahas suatu pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif yang dibuat dengan 2 siklus untuk memperbaiki sistem pengajaran yang dilaksanakan.

2. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas IV MI Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 April – 6 Mei 2010, semester II Tahun ajaran 2009-2010.

c. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV MI B aran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010.

adapun jumlah siswa kelas IV MI Baran sebanyak 26 anak.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

1) Digunakan untuk mengetahui keaktifan

X

 

N X

N

2) Digunakan untuk mengetahi kemampuan menerapkan bacaan tajwid dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

Observasi yaitu metode pengu pulan data melalui pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis atas peristiwa=peristiwa yang difokuskan kepada siswa.

b. Metode Test

Metode Test diartikan sebagai deretan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam memperoleh data mengenai kemampuan anak memahami tajwid.

4. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka penulis akan menganalisa dengan menggunakan analisa statistik dengan langkah sebagai berikut:

a. Untuk menilai ulangan atau tes formatif peneliti melakukan penjumlahan nilai dengan rumus:

X = Keterangan

X = Rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

= Jumlah siswa

b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus

Sistematika penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan meliputi beberapa bab seperti tertera di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini berisika beberapa bagian yaitu:

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah

Landasan teori yang berisikan uraian-uraian seperti dibawah ini:

A. Alat Peraga Kartu Huruf B. Metode Demonstrasi C. Al-Qur’an Hadis

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan

Pelaksanaan Siklus I A. Rencana

B. Pelaksanaan Pengamatan C. Pengamatan

D. Pengumpulan Data dan Refleksi Pelaksanaan Siklus II

A. Rencana

B. Pelaksanaan Pengamatan C. Pengamatan

D. Pengumpulan Data dan Refleksi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Data tentang Perencanaan 2. Data tentang Pelaksanaan 3. Data tentang pengamatan 4. Data tentang Refleksi B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

1. Data tentang Perencanaan 2. Data tentang Pelaksanaan 3. Data tentang Pengamatan 4. Data tentang Refleksi

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Data tentang Perencanaan 2. Data tentang Pelaksanaan 3. Data tentang Pengamatan 4. Data tentang Refleksi D. Pembahasan

Siklus I dan Siklus II BAB V PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kartu Huruf

1. Pengertian

Ka rt u huruf adalah suatu Benda yang berbentuk persegi yang terbuat dari karton atau plast ik. Seperti kartu SIM atau kartu ATM dan sebagainya. Demikian juga kartu huruf' dibuat dari karton berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12 cm X 8 cm.

Kartu huruf ini berisikan huruf atau kalimat dengan dasar yang berbeda-beda. Yaitu warna merah. kuning, hijau, biru, putih, dan sebagainya. Dengan perbedaan warna dasar kartu huruf ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa dan mudah membedakan huruf-huruf tersebut.( Muhamad Afendi, 2006: 129)

Gambar 1 Ka rt u Huruf

Kartu dengan ukuran 12 cm X 8 cm ini masing-masing ditentukan warna dengan dituliskan hurufatau kata sesuai dengan bacaan tajwid.

Pengelompokan warna tersebut seperti tertera di bawah ini.

a. Kartu merah berisikan huruf-huruf' Iqlab

13

Merah Kuning Hijau Biru

b. Kartu kuning sebanyak 15 lembar berisikan huruf Ikhfa’

c. Kartu biru 6 lembar yaitu untuk bacaan Idhar

d. Kartu hijau sebanyak 6 lembar berisikan bacaan idgom

Kartu huruf ini digunakan untuk menerangkan materi tajwid pada kelas IV MI Baran, agar lebih mudah memahami tajwid dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penggunaan kartu huruf dalam bidang studi ilmu tajwid

Penggunaan kartu huruf dalam pengajaran masih memerlukan 4 kotak kantong untuk menempatkan kartu. Setelah kegiatan belajar mengajar dimulai, anak-anak disuruh mengamati masing-masing kartu tersebut.

Setelah peragaan kartu ini selesai anak-anak memasukkan kartu tersebut ke dalam kotak tersebut. Sehingga keadaan kelas kembali tertata rapi, dan setiap kartu mau digunakan lagi telah siap dalam kotak tersebut.

B. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan salah sate metode yang digunakan dalam metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara mencapai sesuatu tujuan yaitu tujuan-tujuan yang diharapkan tercapai oleh siswa dalam pembelajaran. Da1am penggunaan metode sendiri, guru harus dapat menentukan metode yang tepat sesuai materi yang diajarkan.

Berbagai metode pembelajaran yang akan dipilih akan memiliki kelebihan dan kekurangan yang menyertainya. Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu latar belakang anak didik,

tujuan yang ingin dicapai, situasi yang ada, fasilitas yang tersedia dan juga kualitas pendidik.

Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Sebagai gambaran aktivitas yang hares ditempuh oleh siswa dan guru dalam menentukan kegiatan pembelajaran.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, Apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.

Gambaran awal akan penting memilih sebuah metoda pembelajaran, harus mengetahui macam-macam metode pembelajaran yang sudah banyak bertebaran di dunia pendidikan. Dengan mengetahui jenis-jenis metode pembelajaran ini akan memudahkan kita memilih metode apa yang sesuai dengan pembelajaran yang akan kita terapkan.

Adapun jenis-jenis metode pembelajaran itu antara lain:

a. Metode Ceramah (Lucture)

Metode ceramah ini banyak digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran secara klasikal.

b. Metode Tanya Jawab

Metode ini sering digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran kelompok. Seorang pendidik mengutarakan sebuah permasalahan yang kemudian menarik perhatian siswa untuk saling bertanya.

c. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang disajikan bahan pengajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu.(

Annas sudjono, 1996: 6) d. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan metode mengajar dalam penyajian atau pengajaran materi nya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses. Eksperimen sulit dipisahkan dengan metode demonstrasi, karena keduanya kemungkinan dapat dipergunakan secara bersamaan.

e. Metoda Pemberian Tugas

Dalam metode ini seorang, pendidik akan memberikan tugas kepada siswa. Baik tugas pribadi maupun tugas kelompok. Pemberian tugas tidak hanya di datum kelas, tetapi juga dapat dilakukan di luar ruangan atau tugas rumah

f. Metode Diskusi

Metode ini sering digunakan dalam dunia pendidikan. khususnya dalam pembelajaran kelompok. Metode mengajar diskusi merupakan cara

mengajar dalam pembahasan dan pengajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus di selesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan, kelemahan metode dapat dieliminir jika guru tepat dalam memilih metode yang sesuai dengan materi pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Peneliti memilik metode demonstrasi karena lebih tepat digunakan dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf.

Untuk menjadi lebih jelas pemilihan metode demonstrasi ini, di bawah ini akan dibahas bagaimana dan seperti apa metode demonstrasi itu.

a. Pengertian metode demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan materi pembelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu.

b. Langkah-langkah metode demonstrasi

Dalam metode demonstrasi hasil yang akan terjadi sudah disampaikan pada siswa. Adapun langkah-langkah metode demonstrasi adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan alat/ bahan yang akan digunakan dalam metode demonstrasi.

2) Menyampaikan topic materi dan tujuan pembelajaran

3) Menjelaskan materi pembelajaran dengan demonstrasi menggunakan alat/ bahan yang sudah disiapkan.

4) Menarik kesimpulan 5) Mengadakan evaluasi

Metode demonstrasi ini adalah suatu cara mengajar dimana guru menunjukkan suatu proses dan siswa tidak hanya mendengarkan.( Annas sudjono, 1996: 85)

Kebaikan metode demonstrasi adalah:

a) Dapat diarahkan pada hal-hal yang dianggap penting sehingga hal-hal penting itu dapat diamati se perlunya.

b) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dibandingkan dengan kegiatan hanya mendengar ceramah atau membaca di dalam buku.

c) Bila pelajar turut aktif maka is akan memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan pengharapan dare lingkungan sosialnya.

d) B e b er a p a ma s a l a h pertanyaan pada pelajar dapat di jawab lebih teliti.

Kelemahan metode demonstrasi adalah:

a) Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama

b) Metode demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktifitas dimana para pelajar sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktifitas itu pengalaman pribadi.

c) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelompok.

d) Kadang-kadang bila suatu alat dibawa Re dalam kelas kemudian didemonstrasikan terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam sistem sebenarnya.

Cara mengatasi kelemahan metode demonstrasi:

a) Menetapkan tujuan terlebih dahulu sesuai dengan jam pelajaran yang ada.

b) Demonstrasi yang dilaksanakan harus benar-benar tepat sesuai dengan apa yang diharapkan.

c) Alat-alat yang digunakan agar dipilih dengan tepat;

d) Bahan pelajaran yang akan didemonstrasikan harus benar-benar bacaan yang bersifat praktis dan berguna bagi dan

e) Sebelum demonstrasi dimulai guru sebaiknya mengadakan latihan sehingga demonstrasi tersebut dapat berjalan dengan baik.

c. Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran tajwid kelas IV serta prosedur pelaksanaannya.

Dengan metode demonstrasi dimaksud guru dan peserta didik melakukan sesuatu serta mengamati proses dan Hasil pekerjaan. Dan akhirnya peserta didik mengadakan lembar tugas yang diberikan guru untuk didiskusikan dengan kelompoknya masing-masing.

Prosedur pelaksanaan dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Mempersiapkan alat demonstrasi.

2. Memberikan informasi dan petunjuk tenting tugas-tugas yang harus dilakukan dalam demonstrasi.

3 . Pelaksanaan demonstrasi dengan menggunakan lembar kerja/

pedoman demonstrasi yang disusun secara sistematis. Sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dan dapat membuat laporan demonstrasi.

4 . Ke s imp u la n.

C. Pembelajaran Al-Quran

1. Pentingnya Al-Quran Hadits

Kehidupan dan peradaban manusia senantiasa mengalami perubahan. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas pendidikan, salah satunya melalui penyempurnaan kurikulum. Kualitas pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing.

Dalam konteks madrasah agar lulusan nya memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, maka kurikulum Madrasah perlu diterbangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan agar madrasah secara Kelembagaan dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti itu, Madrasah tidak akan kehilangan relevansi program pembelajarannya.( Gunawan, 1998: 25)

Selanjutnya basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, penguasaan ketrampilan hidup, penguasaan kemampuan akademik,

seni dan pengembangan kepribadian yang paripurna dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum nasional Pendidikan Agama di Madrasah yang berbasis kompetensi dasar yang mencerminkan kebutuhan keberagaman peserta didik Madrasah secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum Qur'an hadits, di madrasah sesuai dengan kurikulum daerah/

Madrasah.

Oleh karena itu, peranan dan afektivitas pendidikan agama di Madrasah sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak harus ditingkatkan, karena asumsinya adalah jika pendidikan agama (yang meliputi Al-Qur'an dan Hadits, Agidah dan Akhlaq, Figih dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.

Pendidikan Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah sebagai landasan yang integral dari pendidikan Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara substansial mata pelajaran Al- quran dan Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan Ahlakul karimah dalam kehidupan sehari hari.

Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud untuk

memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al Qur'an dan hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Sesuai dengan kerangka pikir di atas, Kurikulum Al-Qur'an dan Hadits Madrasah Ihtidaiyah (MI) dikembangkan dengan pendekatan sebagai berikut:

a. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi.

b. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber Jaya pendidikan yang tersedia

c. Memberikan kebebasan yang lebih lugs kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Kurikulum Al-Qur'an dan Hadits MI yang dikembangkan dengan pendekatan tersebut diharapkan mampu menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT, peningkatan penguasaan kecakapan hidup kemampuan bekerja dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia.

2. Tujuan

Pembelajaran Al Qur'an-hadist di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al Qur'an dan Hadist serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan

ayat-ayat Al Qur'an hadits untuk mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al Qur'an dan Hadits.

Mata pelajaran Al Qur'an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah berfungsi:

a. Menumbuhkembangkan kema mpuan peserta didik membaca dan menulis Al Qur'an Hadits

b. Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan kegemaran (.11membaca Al Qur'an dan hadits

c. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan ayat-ayat Al Qur'an dun hadits dalam perilaku peserta s e ha r i ha r i

d. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi (MTs).

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengajaran Al Qur'an-Hadits di Madrasah lbtida’iyah meliputi:

a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al Qur'an b. Hafalan surat-surat pendek

c. P e ma ha ma n k a nd u ng a n s ur at - su rat p e nd ek

d. Hadist-hadist tentang, kebersihan, niat. menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh.

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi mata pelajaran Qur'an Hadits berisi sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mata pelajaran Al Qur'an Hadist di MI. Kemampuan ini berorientasi kepada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketakwaan, dan ibadah kepada Allah SWT. Kemampuan yang tercantum dalam Standar Kompetensi ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai peserta didik di tingkat MI.

Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:

a. Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacaannya b. Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf (hijaiyah baik secara terpisah

maupun bersambung.

c. Memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dalam Juz' Amma.

d. Memahami arti swat tertentu dalam Juz Amma

e. Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid datum bacaan Al-Qur'an

f. Memahami dan menghafal Hadits tertentu tentang persaudaraan Kebersihan, niat, hormat kepada orang tua. Silaturahmi menyayangi anak yatim, taqwa, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, keutamaan memberi dan amal shaleh.

TABEI 1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas IV, Semester I tua menerapkan hadits tersebut dalam sehari

1. Mengenal terjemah surat al-Lahab 2. Mengenal terjemah surat al-Nasr 3. Mengenal terjemah surat

al-Kautsar

4. Memahami dan mengamalkan hadits tentang hormat kepada orang tua memahami hadits tentang silaturahmi.

1. Menyebutkan arti Idzhar dan huruf Idzhar

2. Menyebutkan arti Idzgham dan huruf idzgham

3. Menyebutkan anti Iqlab dan huruf Iqlab

4. Menyebutkan arti Ikhfa’ dan huruf ikhla'

5. Membaca dan menerjemahkan hadits hadits tentang

persaudaraan

6. Membaca dan menerjemahkan

hadits tentang silaturahmi 7. memahami kandungan hadits

tentang silaturahmi

5. Materi ilmu tajwid kelas IV

Pada pelajaran ini akan dibahas hanya dua bagian saja, yaitu idzhar dan idgham, selebihnya akan dibahas pada pelajaran berikutnya.

a. Idzhar

Idzhar secara bahasa berarti jelas. Dalam ilmu tajwid, yang dimaksud dengan Idzhar adalah bacaan dimana bunyi huruf nun pada saat nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf- huruf Idzhar dibaca jelas, bacaan Idzhar adalah satu harakat.

Huruf-huruf Idzhar seperti tertera di bawah ini:

Hamzah

( ء )

Ain

( ع )

Khak

(ح )

Ghoin

(غ )

Khok

( خ )

Hak

( ه )

Contoh-contoh bacaan Idzhar

Nun mati bertemu dengan hamzah

ٌدَحَا اًوُفُك

Nun mati bertemu dengan ain

َتْمَعْنَا

B AB III

PELAKS AN AAN PENELITI AN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik/metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan tercapai.

A. Tempat, Waktu, dan Subyek 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan penelitian ini di Madrasah Ibtidaiyah Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian dilangsungkan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 April – 6 Mei 2010, semester II tahun pelajaran 2010/

2011.

3. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV Madrasah Ibtida'iyah Baran tahun pelajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 26 anak, dengan perincian laki-laki dan perempuan 10 anak

31

Tabel 3

Nama siswa-siswi kelas IV

Madrasah Ibtida’iyah Baran tahun pelajaran 2010/ 2011

No Nama Siswa L P Keterangan

23 ANDINI P

24 FICKY NOVIANA P

25 REVINA P

26 SINTYA P

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam buku pedoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim Pengajar

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam buku pedoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim Pengajar

Dokumen terkait