• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mangupura Woman Services (MAWAS) .1Gambaran Umum .1Gambaran Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Mangupura Woman Services (MAWAS) .1Gambaran Umum .1Gambaran Umum

kematian. Harus diingat beberapa penderita akan mempunyai survival yang panjang karena sifat kankernya atau karena pengobatan yang efektif.

2.3.3 Mobile Screening

Mobile screening adalah layanan kesehatan perempuan yang memprioritaskan layanan deteksi dini suatu penyakit secara bergerak. Penelitian melaporkan bahwa mobile screening dapat meningkatkan pemanfaatan layanan kesehatan di pedesaan, perkotaan, dan populasi medis yang belum terlayani (Atkins et al., 2013). Skrining secara bergerak lebih mungkin dilakukan jika mereka memiliki akses layanan dengan mudah yaitu layanan mamografi bergerak serta peningkatan kepatuhan terhadap pedoman skrining mamografi (Atkins et al., 2013).

2.4 Mangupura Woman Services (MAWAS) 2.4.1 Gambaran Umum

Program MAWAS atau Mangupura Woman Services merupakan program layanan kesehatan perempuan yang memprioritaskan layanan deteksi dini kanker payudara secara bergerak (mobile) dengan sasaran utama Wanita Usia Subur (WUS) di Kabupaten Badung. Layanan ini merupakan layanan inovasi pertama di Bali berupa bus dengan desain khusus yang dilengkapai alat ABVS (Automated Breast Volume Scanner) dan USG 4 Dimensi serta peralatan audio visual untuk promosi kesehatan dengan maksud untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat Badung. Alat ABVS merupakan pendeteksi canggih terhadap penyakit kanker payudara dengan sistem robotic sehingga saat pelayanan pasien tidak merasa sakit. Selain itu masyarakat yang mendapat pelayanan deteksi dini tidak akan dipungut biaya apapun atau gratis karena semua operasional pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Badung.

22

Pelayanan deteksi dini kanker payudara ini akan berkeliling melakukan pelayanan ke seluruh kecamatan di Kabupaten Badung pada hari Selasa dan Kamis sedangkan hari Senin, Rabu dan Jumat bus MAWAS akan bertempat di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Target yang harus dicapai adalah 1200 orang yang melakukan deteksi dini kanker payudara tahun 2015. Selain melakukan pelayanan deteksi dini kanker payudara bergerak (mobile), Dinas Kesehatan Kabupaten Badung juga bekerjasama dengan pihak Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan penyakit tidak menular seperti pemeriksaan gula darah, asam urat dan kolesterol pada saat pelayanan di desa-desa atau wilayah kerja puskesmas tersebut.

Secara teknis, pemeriksaan payudara dengan USG kanker payudara ini dilakukan selama kurang lebih 15-20 menit. Sehingga masyarakat yang datang pada saat melakukan pelayanan harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terlebih dahulu sebelum masuk ke bus MAWAS untuk dilakukannya pemeriksaan USG. Waktu pemeriksaan untuk 1 pasien selama 15-20 menit sehingga yang diutamakan untuk dilakukan USG adalah WUS yang ada benjolan, riwayat keluarga kanker payudara dan adanya keluhan di sekitar payudara.

2.4.2 Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari Program MAWAS Dinas Kesehatan Kabupaten Badung adalah :

1. Untuk menemukan kejadian kanker payudara sedini mungkin sehingga dapat dilakukan pengobatan secara tepat dan cepat

2. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan kanker payudara

3. Untuk menstimulasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kanker payudara

23

4. Untuk mengurangi beban masyarakat dari pembiayaan terhadap ancaman penyakit kanker payudara

5. Untuk meningkatkan cakupan kinerja program pencegahan penyakit tidak menular khusunya pencegahan terhadap penyakit kanker payudara melalui pemeriksaan payudara dengan USG

2.4.3 Sasaran

Sasaran dari Program MAWAS Dinas Kesehatan Kabupaten Badung adalah Wanita Usia Subur (WUS) yaitu umur 17 tahun ke atas atau yang sudah menarch di Kabupaten Badung.

2.4.4 Pelaksanaan dan Penerapan

1. Strategi Pelaksanaan

Strategi pelaksanaan pencegahan kanker payudara melalui pemeriksaan payudara dengan USG ini dilakukan dengan rencana aksi berupa sosiallisasi. Sosialliasi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang penyakit, deteksi dini dan upaya pencegahan melalui pemeriksaan payudara dengan USG serta PHBS. Sosiallisasi dilaksanakan kepada seluruh sasaran di Kabupaten Badung. Sosiallisasi yang diadakan bekerjasama dengan YKI Cabang Badung dengan metode langsung melalui penyuluhan secara tatap muka dan metode tidak langsung menggunakan media cetak dan elektronik.

2. Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara dengan USG

Pemeriksaan payudara dengan USG kanker payudara di Kabupaten Badung diresmikan pertama kali pada bulan Desember 2014. Cakupan hasil pelaksanaan pemeriksaan payudara dengan USG kanker payudara di Kabupaten Badung dari Januari sampai Desember 2015 sebanyak 1200 orang. 3. Kesinambungan

24

Pemeriksaan payudara dengan USG ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung secara berkesinambungan. Program ini merupakan program pioneer di Kabupaten Badung bahkan di tingkat nasional sehingga dituntut selektif dalam penggunaan dana tetapi dalam pelaksanaanya harus tepat sasaran.

4. Alur Pelaporan.

Program MAWAS merupakan program pioneer di Kabupaten Badung, untuk itu alur pelaporan yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung khusus Program MAWAS masih bersifat internal. Setiap bulannya petugas MAWAS melaporkan mengenai lokasi pelayanan yang telah dilaksanakan selama sebulan ke pihak atasan. Selain pelaporan mengenai lokasi pelayanan juga dilaporkan mengenai jumlah kejadian kanker payudara berdasarkan kategori tumor jinak dan tumor ganas yang ditemukan pada saat melakukan deteksi dini kanker payudara di Kabupaten Badung.

Evaluasi Program juga dilaksanakan oleh Program MAWAS Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yang melibatkan pihak Puskesmas khususnya petugas PTM. Evaluasi program ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada petugas puskesmas mengenai hasil yang diperoleh selama melakukan deteksi dini kanker payudara di wilayah kerja Kabupaten Badung.

5. Pemangku Kepentingan Terkait Program MAWAS

Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan pemeriksaan payudara dengan USG tidak lain keterlibatan lintas sektoral dan lintas progam. Keterlibatan dan peran pemangku kepentingan meliputi :

25

Bupati Badung sebagai Kepala Daerah sekaligus sebagai pengambil kebijakan daerah mempunyai komitmen yang tinggi terhadap program MAWAS.

b. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Dinas Kesehatan Kabupaten Badung bersama UPT Puskesmas bertanggung jawab secara teknis dan dalam penyediaan logistik dan tenaga pelaksana kegiatan. c. RSUD Kabupaten Badung

RSUD Kabupaten Badung sebagai rumah sakit rujukan maka bertanggung jawab sebagai pengawas, tenaga pelaksana dan tindak lanjut jika terjadi kejadian pasca pemeriksaan payudara dengan USG.

d. YKI Cabang Badung

YKI Cabang Badung ikut terlibat aktif dalam memberikan sosiallisasi kepada sasaran dan masyarakat luas.

e. POGI, IDI dan IBI

Selaku organisasi profesi maka POGI, IDI dan IBI telah berperan sebagai narasumber dan pengawasan dalam kegiatan pemeriksaan payudara dengan USG.

f. Pihak terkait lainnya

Banyak pihak yang terlibat sebagai unsur penunjang dalam pelaksanaan pemeriksaan payudara dengan USG ini seperti Sekda Kabupaten Badung selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah, Bappeda & Litbang, BKD dan Diklat, Kantor Pemberdayaan Perempuan, Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Bagian Humas dan pihak terkait lainnya.

Dokumen terkait