• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE ADJUSTED WINNER DAN KRITERIA PEMBAGIAN ADIL

C. Manipulasi Metode Adjusted Winner

Menyelesaikan sengketa mengenai pembagian bukan merupakan sebuah

hal yang mudah untuk dilakukan. Begitu juga dengan menentukan total poin itu

sendiri bukan tugas yang mudah. Situasi ini masih akan lebih rumit jika pihak

yang terlibat mengkhawatirkan tentang strategi penyelesaian yang paling baik,

terutama dalam kasus perceraian di mana masing-masing pihak memiliki

pengetahuan secara mendalam seperti yang disukai dan tidak disukai pasanganya.

Jadi wajar untuk bertanya-tanya apakah pengetahuan ini akan memungkinkan satu

pihak untuk memanipulasi sistem pembagianya, dan mencapai hasil yang lebih

baik dengan mentransfer alokasi poin. Keuntungan lain dari metode Adjusted

winner adalah menghasilkan pembagian yang memenuhi kriteria keadilan, tetapi

bagaimana jika faktor sosial ikut dimasukan seperti kejujuran?

Contoh 3.1

Misalkan Ana dan Budi akan bercerai, dan saat ini berbagi item berikut: Rumah,

Tiket liburan, dan lukisan karya Klee. Mereka menghargai item sebagai berikut:

Tabel 3.1. Penilaian Barang Ana dan Budi sebenarnya

Ana Barang Budi

50 20 30 100 Rumah Tiket Lukisan Total 30 50 20 100

Dengan menerapkan metode Adjusted Winner, kita melihat bahwa Ana

adalah pihak yang diberikan Rumah dan lukisan, sementara Budi mendapatkan

tiket. Ana saat ini memiliki 80 poin, sementara Budi memiliki 50 poin, sehingga

Ana dianggap sebagai pemenang awal. Rasio poin untuk rumah adalah ,

sedangkan rasio untuk lukisan adalah . Karena rasio poin lukisan lebih kecil dari

rumah (

sehingga lukisan adalah item yang akan dibagi. Untuk menghasilkan jumlah total poin yang sama maka harus dicari di mana :

Ana akhirnya mendapat rumah dan dari lukisan, dan Budi mendapatkan tiket dan dari lukisan, masing-masing pihak mendapatkan total 62 poin.

Ana telah mengenal Budi selama sepuluh tahun, dan tahu seberapa besar berartinya tiket baginya. Ana yakin bahwa dia dapat memperkirakan alokasi poin Budi cukup baik, dan memutuskan untuk memberikan penilaian palsu atas barang, bukan preferensi sejatinya seperti yang diberikan di atas.

Tabel 3.2. Penilaian Palsu Ana dan sebenarnya Budi

Penilaian Palsu Ana Barang Penilaian Budi sebenarnya

32 48 20 100 Rumah Tiket Lukisan Total 30 50 20 100

Ana mungkin melakukan skenario seperti yang ditunjukan dalam tabel.

dengan menunjukkan bahwa dia menghargai rumah hanya sedikit lebih dari Budi,

dia berharap untuk memenangkan rumah tetapi dengan biaya yang lebih rendah,

sehingga memenangkan lebih tinggi persentase lukisan juga. Dalam langkah

pertama, Ana masih mendapatkan rumah dan lukisan yaitu berjumlah poin 52, dan

Budi mendapat tiket dengan 50 poin sehingga Ana adalah pemenang awal.

Langkah selanjutnya adalah penyesuaian pemerataan yaitu dengan membagi poin

barang milik pemenang awal. Rasio lukisan adalah yang paling kecil sehingga

barang yang akan dibagi adalah lukisan. Untuk menghasilkan jumlah total poin

yang sama maka harus dicari bagian dari lukisan di mana :

Penilaian ini palsu, Ana akhirnya mendapatkan rumah dan

dari lukisan,

sedangkan Budi mendapatkan tiket dan

dari lukisan. Apabila dibandingkan

dengan penilaian sebelumnya Ana hanya mendapatkan dan dengan penilaian ini

Ana mendapatkan

sehingga akan menguntungkan Ana. Dalam hal akhir poin,

Budi mendapatkan poin, jauh lebih kecil daripada 62 poin dari cara sebelumnya. Secara teori Ana tampaknya juga memiliki 51 poin, tetapi

menurut valuasi yang sebenarnya, dia mendapat poin. Hal ini menjadi keuntungan Ana untuk memberikan penilaian poin palsu

dalam skenario di atas tapi diasumsikan bahwa Budi akan memberikan penilaian

secara jujur. Jika Ana benar-benar dapat memprediksi poin Budi maka skenario

yang direncanakan Ana akan berjalan dengan baik. Sebaliknya cara itu bisa saja

diasumsi bahwa Budi juga akan mampu menebak bagaimana Ana memberikan

poin terhadap suatu barang. Dengan jenis pengetahuan pada kedua belah pihak,

akan jauh lebih berisiko untuk mengirimkan preferensi palsu; sementara itu

mungkin untuk keuntungan seseorang tidak jujur strategi ini juga dapat menjadi

bumerang, menghasilkan hasil yang lebih buruk dari hasil yang jujur. Misalnya,

jika Budi berpikir bahwa Ana akan jujur, ia dapat mengajukan alokasi poin

Tabel 3.3 Penilaian Sebenarnya Ana dan Penilaian Palsu Budi

Penilaian Ana sebenarnya Barang Penilaian Palsu Budi

50 20 30 100 Rumah Tiket Lukisan Total 45 25 30 100

Jika Ana memberikan penilaian jujur seperti yang ditunjukan dalam tabel

di atas, maka Ana akan mendapat rumah dan lukisan sedangkan Budi

mendapatkan tiket. Total poin yang didapat Ana untuk sementara adalah 80 dan

Budi 25 maka Ana disebut sebagai pemenang awal. Rasio dari lukisan adalah

rasio barang Ana yang terkecil sehingga lukisan adalah item yang akan dibagi

untuk mencapai pemerataan. Untuk menghasilkan jumlah total poin yang sama

maka harus dicari bagian dari lukiasan di mana :

Ana dan Budi masing-masing akan mendapatkan 52 poin, meskipun pembagian

ini akan menghasilkan lebih dari 77 poin untuk Budi. Seperti sebelumnya apabila

penilaian yang sesungguhnya maka pihak yang memberikan penilaian secara jujur

lebih besar resiko untuk mendapatkan kerugian.

Pertimbangan yang terakhir adalah jika Ana dan Budi berdua memberikan

penilaian palsu, maka akan diperlihatkan bahwa hasilnya tidak akan baik untuk

keduanya.

Tabel 3.4 Penilaian Palsu Ana dan Penilaian Palsu Budi

Penilaian Palsu Ana Barang Penilaian Palsu Budi

32 48 20 100 Rumah Tiket Lukisan Total 45 25 30 100

Dengan penilaian diatas Ana mendapatkan tiket yaitu 48 poin, dan Budi

mendapat rumah dan lukisan yaitu dengan jumlah poin 75. Pemenang awal adalah

Budi jadi akan kita ambil barang milik budi untuk dibagi agar tercapai

pemerataan. Rasio untuk lukisan adalah sedangkan rasio rumah adalah

akibatnya rumah adalah item yang akan dibagi untuk mencapao pemerataan..

Untuk menghasilkan jumlah total poin yang sama maka harus dicari bagian dari

rumah di mana :

Jadi Ana mendapatkan lebih dari

dari rumah dan tiket, sementara Budi

mendapat lukisan dan

dari rumah. Pembagian ini menghasilkan 59 poin untuk

masing-masing dengan alokasi poin palsu (baik Ana dan Budi memberikan

keterangan palsu). Hasil dari pembagian ini Ana mendapatkan

poin dan Budi mendapatkan

poin. Keduanya Ana dan Budi akan bernasib jauh lebih baik seandainya mereka jujur.

Tabel 3.4 Manipulasi Penilaian Ana dan Budi

Poin yang didapat Poin Ana sebenarnya Poin Budi sebenarnya Penilaian Barang Ana dan Budi

sebenarnya

Penilaian Palsu Ana dan Budi

Penilaian Sebenarnya Ana dan

Penilaian Palsu Budi

Penilaian Palsu Ana dan Penilaian Palsu Budi

Metode Adjusted Winner, di samping untuk menjamin suatu pembagian

yang memenuhi kriteria proporsional, bebas-iri, pemerataan, dan efisiens juga

mempromosikan kejujuran sebagai aspek yang juga perlu dipertimbangkan dalam

43

BAB IV

Dokumen terkait