• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERJALANAN MANUSIA MENUJU TUHANNYA

C. Manusia di Alam Dunia

Setelah cukup masanya manusia itu berada di alam rahim seperti yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, yaitu kurang lebih sembilan bulan berada di dalam kandungan, maka pada saat yang telah di tentukan Allah swt, lahirlah manusia tersebut ke alam dunia.

Dari nama tempat kehidupan di pentas ini yaitu dunia maka tercerminlah subtansinya. Dunia yang dalam bahasa arab adalah dunyâ. Kata ini terambil dari kata al-dunu’ yang berarti dekat pada zat , tempat, waktu atau kedudukan. Dari sini juga dapat di pahami dalam arti rendah atau hina. Kedekatan atau kerendahan itu adalah jika di bandingkan dengan lawannya yaitu akhirat (pembahasan mengenai akhirat ini akan di bahas lebih jauh pada sub bab berikutnya). Adapun kerendahan dan kehinaan itu dapat berubah menjadi ketinggian dan kemuliaan bila yang berada di tempat itu menghiasinya dengan nilai ilahi, tanpa hal itu maka dunia tidak lain hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan.53

Dunia adalah tempat di mana perlindungan menyangkut masa depan tidak dapat dicari dan diperoleh kecuali di kala hidup bermukim di pentasnya. Apapun aktivitas yang dilakukan –jika semata-mata dilakukan buat dunia- maka itu tidak menjamin untuk keselamatan. Di Dunia inilah manusia diuji dan diberi cobaan.

53 M. Quraish Shihab,

Menjemput Maut : Bekal Perjalanan Menuju Allah swt (Jakarta:

Namun demikian janganlah tidaklah pada tempatnya mencerca dunia apalagi mengabaikannya, karena dunia juga merupakan arena kebenaran bagi yang menyadari hakekatnya. Ia adalah tempat dan jalan kebahagiaan bagi memahaminya. Dunia adalah arena kekayaan bagi yang menggunakannya mengumpul bekal perjalanan menuju keabadian, serta aneka pelajaran bagi yang merenung dan memperhatikan fenomena dan peristiwa-peristiwanya. Ia adalah tempat mengabdi para pecinta Allah swt, tempat berdoa para malaikat, tempat turunnya wahyu bagi para Nabi dan tempat curahan rahmat bagi yang taat.54

Dunia adalah tempat tinggal sementara bagi manusia. Dunia diibaratkan tempat singgah sementara bagi seorang musâfir dalam perjalanannya. Alam dunia bersifat syahâdah atau fisika yaitu terlihat. Di alam dunialah Allah menempatkan manusia sebagai khalîfah, yaitu sebagai pengganti Allah dalam menjalankan hukum-hukum, serta perintah-Nya. Karena itu walaupun dunia hanya sebagai tempat persinggahan manusia yang sedang melakukan perjalanan, tetapi justru keberadaan di dunialah yang akan menentukan arah perjalanan manusia selanjutnya. Dunia adalah tempat bercocok tanam akhirat adalah tempat untuk menuai. Walaupun terkadang ganjaran atau hasil dari perbuatan manusia disegerakan di dunia, namun itu hanyalah sedikit di bandingkan dengan hasilnya di akhirat kelak.

Manusia hidup haruslah memiliki tujuan, serta visi dan misi untuk kedepan. Tanpa tujuan maka kemanakah arah hidup ini akan dibawa. Mungkinkah hanya mengikuti langkah kaki yang berjalan tanpa mengetahui arah yang pasti,

54 M. Quraish Shihab,

sehingga bergurau dengan berkata,”hidup itu dijalani saja seperti air yang mengalir, urusan selanjutnya ya nanti saja”. Bayangkan jika setiap manusia memiliki pemikiran seperti itu, apa yang akan terjadi. Bukankah hidup ini harus memiliki barometer, dan setiap harinya kehidupan kita harus ada peningkatan dan harus menjadi lebih baik.

Dalam kehidupannya di dunia, manusia dituntut untuk bekerja dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Sesungguhnya Allah swt telah menaburkan benih-benih potensi ke dalam diri manusia, tinggal bagaimana ia dapat mengeluarkannya untuk dapat dikembangkannya. Jika manusia mau membaca mata mental yang terdapat dalam dirinya, maka ia akan menemukan sebuah rumah harta karun, kekayaan potensi yang tidak terbatas, yang dengannya manusia bisa menjadikan dirinya lebih baik dan sempurna.

Setiap harinya manusia selalu memancarkan energi potensi, namun sungguh disayangkan terkadang manusia membuat Self Talk55 dalam dirinya. Walaupun Allah swt memberikan batasan tersebut kepada manusia, tetapi manusia tidak dapat mengetahui sejauh mana batasan tersebut, itu artinya bahwa manusia bisa leluasa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Apa yang dinamakan hidup adalah menjadikan sesuatu menjadi bergerak, merasa atau mengetahui, maka yang tidak memiliki pengetahuan, tidak merasa, dan tidak bergerak terhadap dirinya sendiri, maka tidaklah ia hidup. Hidup bagi manusia hendaknya lah tidak terbatas pada saat ini, atau hari ini atau bahkan sepanjang usianya di dunia, tapi haruslah melampaui generasinya, bahkan

55

Self Talk adalah batasan-batasan yang di buat manusia yang dapat menghambatnya

untuk meraih prestasi, seperti tidak percaya diri dalam melakukan sesuatu, khawatir rugi atau gagal, juga takut di tertawakan orang.

melampaui jenis manusia di dunia ini. Karena manusia tidak bisa hidup langgeng abadi sebagaimana Allah swt Sang Khalik, tidak juga mampu untuk hidup melampaui batas usianya di dunia, maka kelanggengan hidupnya tercermin pada keharuman namanya, yaitu khususnya setelah kematian. Kehadiran karya-karyanya, sehingga dinikmati manusia sepanjang masa, dan tercermin juga pada kekekalan hasil karya-karya itu di akhirat kelak dalam bentuk ganjaran Ilahi yakni surga.

Allah swt yang menciptakan kehidupan dan juga menciptakan individu manusia. Ialah yang memformat bumi sedemikian rupa dengan beragam karakteristiknya hingga mampu ditempati dan dioptimalkan sumber daya yang ada padanya demi mencukupi kebutuhan dan kehidupan manusia. Dalam bumi inilah manusia bisa mencari rezeki dan nafkah kehidupan yang disebarkan-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam surat al-A‟râf/7: 10 berikut :

























“Sesungguhnya kami Telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. amat sedikitlah kamu bersyukur.”

Dunia inilah tempat manusia diberikan ujian, apakah ia akan tetap berada fitrahnya ataukah sudah berpaling. Konsekwensi keimanan kepada Allah swt haruslah di buktikan dengan amal, maka di dunialah tempatnya. Dunia dikatakan dalam al-Qur‟an adalah sebagai senda gurau dan permainan saja. Bergurau artinya

bercanda dan bercanda artinya adalah bukan sebenarnya, sedangkan permainan adalah adalah sebuah aktifitas yang memiliki permulaan dan juga akhir.

Kehidupan dunia adalah senda gurau, orang yang berbahagia adalah senda gurau karena suatu saat pasti ada sengsaranya. Mengapa Allah mengatakan hal demikian, karena banyak manusia yang dengan hartanya itu yang pada hakikatnya adalah senda gurau belaka ia menjadi sombong, padahal ia bukan pemiliknya yang sejati. Begitupun dengan orang yang sengsara di dunia, kesengsaraannya itu hanya berupa senda gurau karena kesengsaraannya itu akan sirna ketika ia meninggalkan dunia ini, atau mungkin juga bahwa kesengsaraannya akan berakhir pada kebahagiaan.56

Begitupun dengan permainan, setiap orang memainkan perannya dalam kehidupan dunia ini, ada yang menjadi guru, murid, kepala rumah tangga, ibu rumah tangga dan lain sebagainya. Dari perannya masing-masing tersebut harus ada aturan yang diikutinya agar bisa berjalan lancar. Permainan sudah dimulai sejak manusia terjun ke dunia. Permainan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu kalah atau menang, maka janganlah bermain-main dengan permainan. Seperti halnya seseorang yang sedang bertanding bola, mereka bermain bola, tapi lihatlah jika main-main pasti akan kalah. Begitupun kehidupan dunia jika manusia hanya bermain-main maka di akhirat kelak kita akan kalah.

Inilah keterkaitan antara kehidupan dunia untuk menuju kepada kehidupan akhirat. Walaupun dunia bukanlah segalanya, tetapi bukan berarti pula harus mengabaikannya dan hanya memikirkan akhirat. Mementingkan akhirat bukan berarti harus meninggalkan dunia. Dalam unsur pemenuhan ruhani, maka haruslah beribadah, dalam beribadah pun memerlukan unsur jasmani, baik itu kesehatan

56 Umay M. Ja‟far Shiddiq, Ketika Manusia Telah Berjanji Kepada Allah (Jakarta:

maupun harta. Untuk mendapatkan harta maka haruslah bekerja, dengan bekerjalah berarti manusia telah berusaha, dengan usahanya maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Dokumen terkait