• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”

( Rom 3:23 )

Sekarang kita akan membahas mengenai permasalahan yang dihadapi manusia.

Alkitab mengatakan bahwa Tuhan Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah. Manusia dicipta menurut gambar dan rupa Allah itu berarti manusia ada miripnya dengan Tuhan Allah. Manusia diciptakan untuk menyerupai Allah. Manusia dapat berpikir dan mempunyai rasio. Manusia dapat merasakan. Manusia dapat bertindak sesuai dengan kehendak bebasnya. Alkitab mengajarkan bahwa Allah menciptakan manusia dari debu tanah dan juga dari nafas Allah. “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Kej 2:7 )

Manusia ada bagian tubuh dan juga ada bagian jiwa atau rohani yang dicipta segambar dengan Allah. Setelah Tuhan Allah menghembuskan nafasNya kepada manusia maka manusia pertama yaitu Adam menjadi mahluk yang hidup. Manusia menjadi mahluk yang hidup secara fisik maupun secara rohani. Fisik dan Rohani dapat dibedakan di dalam manusia tetapi tidak dapat dipisahkan. Manusia pertama hidup secara fisik. Manusia juga

29

hidup secara rohani. Manusia memiliki tubuh. Manusia juga memiliki otak untuk berpikir.

Secara fisik Otak manusia itu mirip seperti komputer dan pikiran manusia itu seperti program komputer. Sebuah komputer tidak bisa berpikir tanpa sebuah program dan sebuah program tidak bisa jalan tanpa komputer. Manusia memerlukan otak fisik untuk mengontrol gerakan dan respon dan manusia juga memerlukan pikiran untuk membuat analisa dan menilai.

Dengan pembagian manusia menjadi bagian yang fisik yaitu tubuh dan yang rohani yaitu jiwa maka ketika melihat manusia yang sakit Depresi harus melihat kedua bagian itu.

Problemanya dapat berasal dari bagian tubuh yaitu secara organik. Ini dapat diakibatkan oleh karena kerusakan di dalam otak, atau karena ketidak seimbangan cairan kimiawi di otak.

Bila kita memakai analogi komputer maka ada kerusakan secara fisik pada komponen komputer yang perlu diperbaiki supaya komputer bisa berjalan dengan baik.

Namun masalahnya dapat berasal dari bagian rohani yaitu di dalam hati dan pikiran ( non organik ). Problem ini bisa berasal dari persepsi yang secara serius salah mengenai realita, bisa juga karena pola hidup, bisa juga merupakan kamuflase atau bisa juga karena hati nurani yang takut dan kuatir.

Bila kita memakai analogi komputer maka ada kerusakan di bagian program sehingga komputer dan programnya tidak berjalan dengan baik. Ini bisa karena kerusakan programnya atau juga karena virus yang harus dibasmi. Selain problema secara organik dan nonorganis, problemanya dapat juga terjadi kedua-duanya yaitu secara organik dan nonorganik secara bersamaan.

Karena problema Depresi dapat secara fisik ataupun rohani. Maka perlu dilihat dari mana problema ini berasal. Perlu pergi ke dokter untuk menyelesaikan masalah secara jasmaniah dan perlu datang ke Tuhan Allah untuk menyelesaikan masalah secara rohaniah baik secara pribadi atau melalui rohaniawan. Ini tentunya memerlukan proses yang tidak bisa secara cepat terselesaikan. Pada buku ini akan lebih fokus menyelesaikan problema manusia secara kerohanian disamping fisik yang memerlukan obat karena problema rohani ini adalah yang lebih utama dan mendasar dari manusia.

Bagaimana membedakan antara problema fisik dan rohani ? Gejala-gejala fisik adalah :

1. Insomnia atau hipersomnia

2. Perubahan berat badan yang mencolok

3. Merasa tidak bisa tenang atau menjadi lamban 4. Keletihan dan kehilangan tenaga

5. Sulit berkonsentrasi

6. Merasa terasing dari hal-hal yang dahulu dianggap indah dan menyenangkan 7. Merasa sedih, murung dan tertekan

Gejala-gejala spiritual adalah : 1. Rasa malu

2. Rasa bersalah 3. Rasa takut 4. Tidak bersyukur

5. Tidak dapat mengampuni 6. Keputusasaan

30 7. Ketidak percayaan

8. Kemarahan

Hidup secara rohani

Manusia pertama hidup juga secara rohani. Hidup secara rohani berarti manusia hidup di dalam persekutuan dengan Allah pencipta jiwa manusia. Manusia hidup berelasi dengan sumber kehidupan yaitu Tuhan Allah. Permulaannya manusia yang hidup di dalam persekutuan dengan Allah itu dimiliki Tuhan, aman dirinya dan berarti/signifikan hidupnya. Tuhan juga memenuhi kebutuhan jiwa manusia yang mendasar. Kebutuhan dasar jiwa manusia yaitu untuk diterima/dimiliki, keamanan diri dan signifikansi diri/arti hidup dipenuhi di dalam Tuhan.

Manusia pertama yaitu Adam dan Hawa ada relasi dengan Allah dan merasa dimiliki oleh Tuhan. Adam dan Hawa juga ada di dalam hubungan saling memiliki dan saling menerima dan saling mengasihi. Hubungan manusia dengan Allah ada di dalam hubungan yang harmonis. Hubungan Adam dan Hawa juga ada di dalam kasih.

Manusia pertama juga aman karena semua yang manusia perlukan sudah Allah sediakan bagi mereka. Mereka aman jiwanya karena ada di dalam damai dengan Allah.

Jiwa mereka benar-benar tenang dan damai.

Selain aman jiwanya maka manusia juga mempunyai hidup yang signifikan dan berarti. Manusia mempunyai hidup yang berarti karena manusia diciptakan memiliki tujuan yang Allah tetapkan. Allah memerintahkan manusia untuk beranak-cucu dan menguasai bumi. Karena ketetapan Allah bagi hidup manusia maka hidup manusia mempunyai arah dan tujuan yang signifikan dan berarti. Manusia juga diciptakan untuk memuliakan penciptaNya karena itu hidup manusia itu ada di dalam arti hidup yang bermakna yaitu untuk memuliakan Tuhan Allah.

Pada mulanya manusia hidup dan hidupnya berarti dan memuliakan nama Tuhan.

Alkitab kemudian mencatat mengenai kehidupan manusia pertama. Tuhan Allah menetapkan manusia pertama di taman Eden untuk mengusahakannya dan memelihara taman itu. Tuhan Allah memerintahkan manusia supaya mereka boleh makan semua pohon yang di taman ini namun mereka tidak boleh memakan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat karena bila mereka makan maka mereka akan mati. Namun Alkitab mencatat bahwa manusia ternyata melanggar Firman Tuhan ini. Iblis yang menyamar sebagai ular menggoda Hawa. Iblis menggoda Hawa untuk makan buah pengetahuan baik dan jahat karena bila manusia memakan buah itu maka manusia akan terbuka matanya dan menjadi seperti Allah. Hawa ternyata tergoda oleh bujukan iblis dan ketika ia melihat buah itu hatinya tertarik dan ia mengambil buah itu beberapa dan makan. Kemudian Hawa juga memberikan buah itu kepada Adam yang kemudian makan juga. Inilah dosa pertama manusia yaitu Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan.

Melanggar Firman Tuhan adalah dosa. Dosa adalah melanggar aturan yang Tuhan sudah tetapkan. Dosa menjadi tragedi terbesar umat manusia dan merupakan problema utama manusia di dalam dunia ini. Firman Allah berkata bahwa bila manusia pertama makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat mereka akan mati. Akibat mereka makan yaitu mereka menjadi mati. Secara fisik mereka akan mati secara proses. Sekarang mereka hidup secara fisik tetapi mati secara rohani. Setiap manusia yang lahir di dalam dunia ini adalah lahir secara fisik tetapi sudah mati secara rohani. Mati secara rohani berarti manusia kehilangan hidup dari sumber hidup yaitu Tuhan Allah. Manusia kehilangan persekutuan

31

dengan Allah. Karena itu Allah mengusir manusia dari taman Eden. Terjadilah permusuhan antara manusia dengan Allah. Akibat dari dosa maka Tuhan menghukum manusia dan manusia menderita. Perempuan akan sangat susah payah saat mengandung dan dengan kesakitan saat melahirkan sedangkan laki-laki akan mencari rejeki dengan susah payah dari tanah seumur hidupnya. Dosa manusia pertama ini diwariskan kepada keturunannya.

Apa pengaruh dosa di dalam jiwa manusia ? Di dalam pikiran manusia, manusia kehilangan pengenalan akan Allah. Manusia menjadi kehilangan persepsi yang benar mengenai realitas yaitu mengenai Allah, diri mereka sendiri dan juga alam semesta ini.

Manusia menjadi bodoh dan gelap pikirannya. Pikiran manusia menjadi sia-sia. Pikiran manusia menjadi gelap karena kehilangan relasi dengan Allah. Manusia mengetahui sesuatu mengenai Allah tetapi tidak ada relasi dengan Dia. Kemudian ada akibat dosa secara emosi. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, manusia menjadi takut dan kuatir.

Emosi pertama yang diekpresikan manusia yang jatuh adalah ketakutan. Ketakutan menjadi emosi yang mendominasi manusia. Bila kita kembali kepada penderita sakit psikis, maka kita akan sering melihat bagaimana sebenarnya takut dan kuatir itu menguasai hidup mereka. Takut ini adalah karena kejatuhan manusia dalam dosa.

Emosi yang dihasilkan oleh manusia yang berdosa juga adalah malu. Sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dosa mereka telanjang dan tidak malu namun setelah jatuh dalam dosa mereka merasa malu dan menutupi ketelanjangan mereka. Banyak orang menutupi diri mereka yang paling dalam karena takut orang lain melihat diri mereka sebagaimana mereka ada. Karena itu banyak manusia yang memakai topeng-topeng untuk menutupi rasa malu ini. Manusia merasa kuatir, gelisah, curiga, takut bila dirinya diketahui orang lain karena mereka takut dilukai dan tidak diterima. Di dalam psikologi modern dikenal dengan istilah mekanisme pertahanan ( defense mechanism ) yaitu upaya manusia untuk mempertahankan dirinya dari pada orang lain supaya dia aman. Manusia menganggap manusia lain sebagai sesuatu yang mengancam karena mereka dapat melihat ketelanjangan dirinya. Dan terutama perasaan malu dan takut ini adalah karena takut kepada Allah yang mahakudus dan diri manusia berdosa.

Emosi negatif lainnya yang manusia berdosa alami adalah rasa bersalah. Adam dan Hawa ketika berdosa menjadi takut dan bersembunyi. Semua ini karena Adam bersalah dihadapan Allah yang kudus. Hatinya merasa tidak tenang. Hatinya dipenuhi takut dan rasa bersalah. Bersalah menghasilkan rasa bersalah. Demikianlah orang yang ada di dalam dosa.

Iblis dan hati nuraninya selalu menuduh dirinya yang berdosa. Hukum Allah yang ada di dalam hati manusia menghakimi manusia sehingga manusia berdosa merasa bersalah karena dosanya. Karena itu manusia tidak akan bisa merasa tenang sampai dia berdamai dengan Tuhan.

Sebelum manusia jatuh dalam dosa, kebutuhan dasar jiwa manusia untuk diterima/dimiliki, aman dan hidup berarti semuanya dipenuhi di dalam Tuhan. Tetapi setelah jatuh dalam dosa semua ini kebutuhan dasar jiwa manusia ini, semua ini menjadi tidak terpenuhi. Kebutuhan untuk diterima dan dimiliki digantikan dengan penolakan.

Sebelum jatuh ke dalam dosa, Adam memiliki kebutuhan untuk dimiliki sebab dia milik Allah dan dipenuhi di dalam persekutuan yang intim dengan Allah di dalam taman. Allah juga memenuhi kebutuhan Adam dengan memberikannya Hawa sebagai penolong.

Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka terasing dari Allah dan juga dengan satu sama lain. Relasi harmonis dengan Allah menjadi hilang dan diganti dengan permusuhan. Demikian juga relasi dengan sesama juga menjadi rusak. Adam mulai

32

menuduh Hawa yang bersalah untuk membela dirinya ketika Tuhan menanyakan apakah Adam makan buah pengetahuan baik dan jahat. Relasi manusia dengan manusia menjadi rusak. Manusia menjadi terasing dengan Tuhan dan dengan sesamanya. Manusia bermusuhan dengan Tuhan dan dengan sesamanya.

Bila kita kembali melihat kepada manusia yang mengalami penyakit psikis , ada diantara mereka uyang merasakan rasanya terasing dengan sesama. Karena itu banyak diantara para penderita sakit psikis yang menarik diri dari lingkungan sosial. Ada diantara mereka yang takut dengan sesamanya karena takut dilukai jiwanya. Ada juga diantara mereka yang menjadi agresif dan sering melukai sesamanya namun sebenarnya diri mereka sendiri juga dipenuhi dengan rasa takut dan luka di dalam batinnya. Mengapa manusia takut kepada manusia lain ? Karena takut orang lain menelanjangi dan mempermalukan;

karena takut orang lain menolak, menertawakan atau menghina; Karena takut orang lain menyerang, menindas atau mengancam.

Selain relasi dengan Tuhan dan orang lain menjadi tidak harmonis maka relasi diri dengan diri juga menjadi tidak harmonis. Manusia itu begitu unik sehingga ia mempunyai relasi dengan dirinya sendiri ( intrapersonal ). Di dunia ini begitu banyak orang yang membenci dirinya sendiri. Begitu banyak orang yang tidak menerima dirinya sendiri bahkan sering menghakimi diri. Begitu banyak orang yang menyiksa diri bahkan bisa sampai bunuh diri. Ini adalah efek kejatuhan di dalam dosa.

Efek lain dari manusia yang jatuh dalam dosa adalah rasa tidak berdosa digantikan menjadi rasa bersalah dan malu. Banyak psikolog setuju bahwa manusia pada umumnya sekarang menderita dari rasa berharga diri ( self-worth ) yang miskin. Mungkin kita pernah mendengar seorang artis yang kaya, cantik, banyak digemari orang, terkenal namun ternyata mati bunuh diri. Mengapa begitu ? Dulu saya menggemari serial silat “Pendekar Pemanah Rajawali” dengan jagoannya “Kwee ceng”. Di dalam film itu, pemeran sebagai istrinya Kwee Ceng yang bernama Oey Yong adalah seorang wanita muda yang cantik jelita, lincah dan menarik hati. Nama aslinya Ung Mei Ling. Sekilas orang dunia memandang bahwa bila seseorang cantik, lincah, menarik, kaya , terkenal maka hidupnya sukacita dan berarti. Tetapi saya mendengar kabar buruk bahwa artis ini bunuh diri karena pacarnya suka sama orang lain. Mengapa dia bunuh diri ? Sebab rasa harga diri itu bukan dari talenta, kepintaran, kecantikan/rupa. Rasa harga diri ini adalah masalah identitas diri.

Manusia yang berdosa berusaha memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu penerimaan, keamanan diri dan signifikansi diri/arti diri. Manusia berdosa mencari untuk memenuhi kebutuhannya di dalam dunia, daging dan iblis. Ada manusia yang mencari pemenuhan kebutuhan dasarnya di dalam kekayaan, kedudukan, status sosial, kepintaran, talenta, pengetahuan, bijaksana, filsafat, agama, pasangan hidup, seks, kesenangan, dll.

Namun di dalam hatinya manusia berdosa tidak puas karena kepenuhan kebutuhan dasar ini hanya ada di dalam Tuhan. Jiwa manusia tidak bisa tenang sampai bertemu dengan Tuhan Allah. Manusia perlu berdamai dengan Tuhan Allah.

Manusia hanya merasakan damai sejahtera dan hidup benar jika dia hidup sesuai dengan tujuan hidup yang ditetapkan Tuhan Allah. Yaitu untuk memuliakan nama Tuhan Allah.

33 9. Pemulihan tubuh

“ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” ( Kej 2:7 )

Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa. Pada bab-bab berikutnya akan diajarkan mengenai pemulihan di bagian rohani ( jiwa ) di dalam Kristus dan pada bab ini akan dijelaskan mengenai pemulihan di bagian fisik ( tubuh ). Kita perlu mempunyai keseimbangan di dalam melihat hal ini. Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa/roh.

Satu hal yang perlu kita ingat yaitu bahwa tidak semua penyakit di dalam dunia ini yang Tuhan akan sembuhkan. Banyak penyakit yang Tuhan ijinkan terjadi di dalam dunia di mana Tuhan tidak menyembuhkannya. Sembuh tidaknya suatu penyakit itu karena kedaulatan Tuhan dan kita tidak bisa memaksanya. Tetapi paling penting adalah kemuliaan Tuhan dinyatakan. Kadang-kadang dengan pergumulan dan proses penderitaan disana ada ujian dan hasilnya adalah Tuhan dimuliakan.

Tetapi ada juga penyakit yang Tuhan sembuhkan. Kadang proses kesembuhan tidak terjadi secara seketika tetapi melalui proses bahkan ada yang proses jangka panjang. Tapi puji syukur bahwa ada banyak penyakit di dunia ini yang dapat disembuhkan oleh kedokteran modern dan obat-obatan.

Sebelum masuk lebih dalam untuk mengobati sakit psikis maka harus dibedakan penyakit psikis tipe organik ( masalah fisik, biologis ) dan tipe non-organik ( masalah pikiran, jiwa ). Masalah organik memerlukan pengobatan secara medis sedangkan masalah non-organik memerlukan perubahan hati dan pikiran serta pertobatan. Sebenarnya saya percaya bahwa kebanyakan masalah psikis manusia adalah karena masalah non-organik yaitu mengenai rohani. Namun tetap kita tidak bisa memungkiri bahwa ada tipe masalah psikis yang organik.

Secara ilmu pengetahuan modern, sakit psikis organik dengan depresi tipe Unipolar dapat disembuhkan. Para penderita depresi Unipolar ( atau biasa disebut depresi mayor / depresi yang biasa ) mungkin perlu memakan obat-obatan anti-depressant dalam jangka waktu tertentu supaya menyeimbangkan hormon di dalam otaknya. Di dalam otak manusia itu seperti ada aliran listrik. Otak bekerja mengirimkan informasi berupa impul listrik dari neuron ke neuron melalui hormon-hormon neurotransmitter. Hormon di dalam otak ini bila kekurangan maka dapat mengakibatkan ketidak seimbangan kimiawi di dalam otak dan mengakibatkan gangguan. Salah satu hormon yang paling penting adalah hormon serotonin yang berkaitan dengan mood dan perasaan. Bila kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan gangguan perasaan. Efek kekurangan Serotonin tidak hanya berupa depresi saja tetapi nafsu makan yang tak terkendali, gangguan obsesif kompulsif, autisme, bulimia, fobia sosial, sindrom pra haid, cemas, panik, migren, skizofrenia, bahkan kekerasan ekstrem. Bila kekurangan serotonin perlu mengkonsumsi obat-obatan antidepressant untuk menambah hormon yang kurang. Ketidakseimbangan hormon dopamine dapat mengakibatkan schizophrenia

Obat-obat anti depresant yang ada adalah :prozac, zoloft, paxil, luvox, effexor, serzone, remeon, wellbutrin, ritalin. Satu saat penderita dapat pulih total dari depresi ini dan tidak perlu mengkonsumsi lagi obat-obatan. Tetapi hal ini bukan berarti tidak ada kemungkinan di masa depan untuk terulang kembali depresinya.

34

Ada lagi depresi organik tipe manik atau seringkali disebut Depresi tipe Bipolar.

Depresi bipolar adalah penyakit tubuh, bersifat biologis dan dapat dibantu dengan obat-obatan. Penderita depresi bipolar ini perlu memakan obat untuk menstabilkan emosinya yang naik turun. Pilihan obat untuk pengobatan penyakit ini adalah lithium carbonate. Ada beberapa kasus dimana obat perlu dikonsumsi namun ada kasus dimana obat dapat tidak perlu dikonsumsi dan boleh diberhentikan setelah periode tertentu.

Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa ketika sakit di dalam tubuh mempengaruhi jiwa maka hal sebaliknya juga terjadi. Pikiran yang tidak benar dapat mengakibatkan tubuh sakit ( sering disebut penyakit psikosomatis ) . Penelitian memberitahukan bahwa banyak sekali sakit yang diderita orang itu bukan karena sakit itu sendiri tetapi karena masalah di dalam hati pikiran. Demikian juga Dengan depresi. Karena itu perubahan pikiran yang akan dijelaskan pada bab-bab berikutnya perlu dilakukan. Dengan perubahan hati pikiran dapat mengakibatkan perubahan kimiawi juga di dalam tubuh penderita. Bagaimana cara kita berpikir dan apa yang kita pilih untuk percayai dapat benar-benar mengubah biokimia.

Banyak orang yang pikirannya diperbaharui dan akhirnya tidak memerlukan obat-obatan lagi. Dengan kata lain, mereka menjadi pulih total.

Dengan analogi komputer, otak kita diandaikan dengan perangkat keras dan pikiran kita dengan perangkat lunak. Kecenderungan dunia Barat adalah mengasumsikan masalah kejiwaan atau emosional terutama disebabkan karena kerusakan tubuh atau masalah perangkat keras. Perangkat lunak yang terbaik sekalipun tidak dapat dioperasikan bila komputernya dimatikan atau bila sedang rusak. Akan menjadi satu tragedi bila seorang konselor Kristen atau pendeta yang saleh menolong penderita yang sakit secara fisik tanpa memberi perhatian pada aspek medis. Sebaliknya sama tragisnya bila dokter berpendapat bahwa ia dapat menyembuhkan orang secara total dengan pengobatan medis saja. Minum obat untuk menyembuhkan tubuh yang sakit memang wajar, tetapi minum obat untuk menyembuhkan masalah jiwa itu sia-sia. Jadi perlu keseimbangan memandang apa problema masalah sesungguhnya. Apakah itu masalah pikiran atau masalah tubuh ? apakah itu masalah organik atau non-organik ?

Dan terakhir saya ingin menjelaskan sakit psikis yang disebut skizofrenia ( schizophrenia ). Secara ilmu pengetahuan modern, sakit psikis jenis seperti schizophrenia ( tipe organik, biologis ) ini belum ada obat penyembuhnya sampai sekarang. Obat penenang ( anti-psychotic ) diberikan untuk menekan gejala yang timbul sehingga gejala ini tidak terlalu mengganggu dan penderita dapat hidup lebih produktif. Obat ini untuk menekan gejala halusinasi secara visual atau auditorial, gejala delusi ( pikiran yang tidak realita ), dan gejala menjauh dari sosial. Di dalam statistik orang yang menderita schizophrenia sembuh satu orang dari lima orang setelah melewati pengobatan jangka panjang ( 10-20 tahun ). Banyak kasus schizophrenia tipe organik ini penderita perlu mengkonsumsi obat penenang bahkan bisa sampai seumur hidupnya. Sakit psikis jenis ini seperti penyakit darah tinggi yang memerlukan obat untuk menurunkan darah tingginya.

Walaupun demikian obat itu tidak menyembuhkan tetapi hanya menekan gejala saja.

Gejala-gejala skizofrenia secara fisik adalah

> Gejala tambahan ( positif ) 1. Halusinasi

Mendengar atau melihat sesuatu yang tidak ada 2. Delusi

Pikiran yang tidak realita

35

> Gejala yang negatif

1. Kekurangan energi 2. Kekurangan motivasi 3. Menjauh dari sosial

Satu hal yaitu bahwa gejala ini menjelaskan apa yang terjadi pada penderita. Namun tidak membahas mengapa hal ini terjadi. Yang penting adalah mengapa hal ini terjadi ?

Saya pribadi percaya bagi para penderita skizofrenia yang secara organik bahwa walaupun mengkonsumsi obat-obatan bukan berarti hidup penderita psikis tidak bisa

Saya pribadi percaya bagi para penderita skizofrenia yang secara organik bahwa walaupun mengkonsumsi obat-obatan bukan berarti hidup penderita psikis tidak bisa