• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

F. Marketing mix 1.Product (Produk)

Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-barang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini. Philip Kotler, Gary Armstrong (2008:266).

2. Price (Harga)

Menurut Philip Kotler, Gary Armstrong (2008:345).

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan faktor yang mempengaruhi pilihan para pembeli.

Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; semua elemen lainnya melambangkan biaya. Harga juga merupakan satu dari elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel. Tidak seperti fitur produk dan komitmen penyalur, harga dapat berubah dengan cepat.

a. Faktor-faktor yang dipertimbangkan pada saat menetapkan harga. Harga yang diajukan oleh perusahaan akan gagal bila berada terlalu tinggi untuk dapat menghasilkan permintaan dan bila terlalu rendah untuk menghasilkan keuntungan. Persepsi pelanggan terhadap nilai-nilai dari produk menjadi batas atas dari harga. Bila pelanggan menganggap bahwa harga lebih besar dari pada nilai produk, mereka tidak akan membeli produk. Biaya

produksi menetapkan batas bawah bagi harga. Bila perusahaan menetapkan harga dibawah garis biaya produksi, perusahaan akan mengalami kerugian. Dalam penetapan harga diantara dua keadaan ekstrem ini, perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor internal dan eksternal biayanya, termasuk strategi dan bauran pemasaran secara keseluruhan, kondisi pasar dan permintaan dan strategi serta harga dari pesaing.

Pada akhirnya pengalamanlah yang akan memilih apakah harga suatu produk sudah tepat. Keputusan penetapan harga, seperti keputusan bauran pemasaran lainnya, harus dimulai dengan nilai pelanggan. Bila para pelanggan membeli sebuah produk, mereka menukarkan suatu nilai (harganya) untuk mendapatkan sesuatu nilai (keuntungan dari memiliki atau menggunakan produk). Secara efektif, penetapan harga yang berorientasi pengalaman melibatkan pemahanan akan nilai yang dianggap pelanggan dapat menggantikan keuntungan yang mereka peroleh dari produk dan menetapkan harga yang menunjukkan nilai ini.

Gambar II.3

Hal-hal yang Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga

Batas atas harga Batas bawah harga

tidak ada permintaan tidak ada keuntungan

diatas batas ini dibawah harga ini

b. Penetapan harga berdasarkan nilai

Menetapkan harga berdasarkan persepsi nilai dari pembeli, bukan dari biaya penjual. Penetapan harga berdasarkan nilai berarti bahwa pemasar tidak dapat mendesain sesuatu produk atau program pemasaran dan kemudian menetapkan harga. Harga dihitung bersama-sama dengan variabel bautran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.

Gambar II.4

Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

c. Penetapan harga dengan nilai yang baik

Penetapan harga dengan nilai yang baik adalah menawarkan kombinasi yang tepat antara kualitas yang baik pada harga yang wajar.

Pertimbangan internal dan eksternal

Startegi tujuan dan bauran pemasaran

Kondisi dan permintaan pasar Startegi dan harga dari pesaing Biaya Produk Persepsi Nilai oleh Pelanggan Produk biaya Harga Nilai Pelanggan

d. Penetapan harga dengan nilai tambah

Penetapan harga dengan nilai tambah adalah menentukan fitur dan layanan nilai-tambah untuk membedakan penawaran dan untuk mendukung penetapan harga yang lebih tinggi.

3. Place (Tempat)

Beberapa keputusan terkadang mempunyai pengaruh yang cukup besar dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang panjang pada sebuah bisnis, seperti keputusan pemilihan tempat sangatlah penting karena mungkin sulit dan tidak mudah untuk diubah. Oleh karena itu perusahaan harus membuat keputusan tepat secara hati-hati.

Berikut adalah pengertian lokasi menurut beberapa ahli:

Tempat adalah membuat barang dan jasa tersedia dalam kuantitas dan pada lokasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Cannon, Perreault, dan McCarthy (2008:348),

Lokasi adalah tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan, memelihara atau mengubah sikap dan perilaku terhadap tempat tertentu. Philip Kotler dan Gary Armstrong (1999:353)

Jadi lokasi adalah tempat untuk menyediakan, memperlancar, dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pasar sasaran.

4. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa berkualitasnya produk atau jasa, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk atau jasa itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan perna membeli atau menggunakannya.

Promosi menurut Philip Kotler (2008:63) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan pembelinya. Dalam bukunya Plilip Kotler juga membahas bauran promosi (promotion mix) merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan langsung, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasive dan membangun hubungan pelanggan.

Menurut Fandy Tjiptono (2002:219) pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan bersangkutan.

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran.

Menurut Philip Kotler (2008:116-117) bauran promosi (promotion mix) merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sasaran pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasive dan membangun hubungan pelanggan.

a. periklanan adalah semua bentuk terbayar presentasi non pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. b. promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk

mendorong pmbelian atau penjualan produk atau jasa.

c. hubungan masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan berbagai kalanganuntuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.

d. penjualan personal adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.

e. pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk

memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng.

Saat ini pemasar harus memilih saluran komunikasi. Ada dua jenis saluran komunikasi – pribadi dan non pribadi. (Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2008:128-130)

a. Saluran komunikasi pribadi, saluran dimana dua orang atau lebih berkomunikasi langsung satu sama lain, diantaranya tatap muka, melalui telepon, pos atau e-mail, atau bahkan melalui “percakapan” internet.

Beberapa saluran komunikasi pribadi dikendalikan langsung oleh perusahaan . tetapi komunikasi pribadi lain tentang produk atau jasa mungkin menjangkau pembeli melalui saluran yang tidak dikendalikan langsung oleh perusahaan. Seperti:

1) Pengaruh berita dari mulut ke mulut, komunikasi pribadi tentang sebuah produk antara pembeli sasaran dan tetangga, teman-teman, anggota keluarga dan rekan

2) Pemasaran gosip, mengumpulkan pemimpin opini dan mendorong mereka menyebarkan informasi tentang sebuah produk atau jasa kepada orang lain dalam komunitas mereka.

b. Saluran komunikasi nonpribadi, media yang membawa pesan tanpa hubungan pribadi atau umpan balik, meliputi media utama, suasana, dan acara.

G. Jasa

Dalam kenyataannya cara menciptakan dan mengirimkan jasa kepada pelanggan sulit dipahami karena banyak masukan dan keluaran yang tidak nyata. Kebanyakan orang terlalu sulit untuk mendefinisikan manufaktur atau pertanian, tetapi mereka sangat sulit mendefinisikan jasa.

Christopher H. Lovelock dan Lauren K. Wright (2007:5) dalam bukunya menjelaskan jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri - atau atas nama - penerima.

Jasa (Philip Kotler, 2008:266) adalah semua kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tak berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Dokumen terkait