• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG KONSUMEN"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus pada Outbound Banyu Sumilir. Dusun Srowolan, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajeman

Disusun oleh:

Lourentinus Bowo Wahyu Ekarestianto 052214150

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

Studi Kasus pada Outbound Banyu Sumilir. Dusun Srowolan, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajeman

Disusun oleh:

Lourentinus Bowo Wahyu Ekarestianto 052214150

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

S

Sebuah ka

B

rya ku pers

Tuhan Y

sembahkan

Yesus Krist

B

A

iv kepadamu

stus dan Bun

B

B

Almamater terc

u :

nda Maria y

B

B

B

Adekku

Adek yang

B

rcinta Univer

yang selalu m

men

Bapak dan I

Bayu yang

ng selalu ada d

B

Sahab

ersitas Sanat

menolong dan

ndampingiku

Ibuk tercinta

g ku sayangi

dalam hatiku

bat-sahabatku

(6)

Jik

Bahw

J

Sebab ka

ka kamu tid

v

Bersyu

wasanya

Pa

Janganlah p

amu tidak

dak pernah

ukurlah k

a untuk s

K

(

Dan k

Tingga

stilah kau

pernah tak

akan pern

h mencoba d

kepada T

Sebab

selama-la

Kasih set

(Mazmur

YESUS

kitalah car

allah dida

u akan be

(7)

t d JUR Yang be judul : ANALISIS PELAYA Stud Purwo dan diaju Saya tidak memu dalam kutipa UN RUSAN MA PERN ertanda tanga S PENGARU ANAN TER

di Kasus pada obinangun, K ukan untuk d

a menyatakan uat karya ata

an dan dafta

NIVERSITA FAKUL ANAJEMEN

NYATAAN K an di bawah

UH HARGA RHADAP M

a Outbound Kecamatan P diuji pada tan

n dengan se au bagian ka ar pustaka, se

vi AS SANATA

LTAS EKON N-PROGRAM

KEASLIAN h ini, saya m

A, PROMO MOTIVASI B

Banyu Sum Pakem, Kabu nggal 17 Jun

esungguhnya arya orang la

ebagaimana

Lour

A DHARMA NOMI M STUDI M

KARYA TU menyatakan

OSI, LOKAS BERKUNJU

milir. Dusun S upaten Slem ni 2010 adala

a bahwa skri ain, kecuali layaknya ka Yog rentinus Bow A MANAJEME ULIS bahwa Skrip

SI, DAN KU UNG KONS

Srowolan, D man, Yogyak ah hasil kary

ipsi yang sa yang telah arya ilmiah.

gyakarta, 30

wo Wahyu E EN psi dengan UALITAS SUMEN Desa karta. ya saya.

aya tulis ini disebutkan

0-Juni-2010 Penulis

(8)

Y Y N N P “ M D D P d m k r D Y Y L JUR PUBL Yang bertan Yogyakarta Nama : Lou NIM : 052 Dem Perpustakaan “Analisis Pe Motivasi Be Dusun Srow Daerah Isti Perpustakaan dalam bent mendistribus kepentingan royalti selam Demikian pe Yogyakarta, Yang menya Lourentinus UN RUSAN MA LEMB LIKASI KAR

nda tangan d : urentinus Bo 2214150 mi kepentin n Universit engaruh Ha erkunjung K wolan, Desa imewa Yog n Universita tuk media sikan secara n akademis, ma tetap men ernyataan in , 30-Juni-20 atakan, Bowo Wahy NIVERSITA FAKUL ANAJEMEN BAR PERNY RYA ILMIA

di bawah ini

owo Wahyu ngan Ilmu tas Sanata arga, Promos Konsumen” Purwobinan gyakarta. D

as Sanata D lain, meng a terbatas, tanpa perlu ncantumkan

i yang saya b

10 yu Ekarestia vii AS SANATA LTAS EKON N-PROGRAM YATAAN P AH UNTUK

i, saya Maha

Ekarestianto

Pengetahu Dharma Ka si, Lokasi d Studi Kasu ngun, Kecam

engan dem Dharma hak gelolanya d

dan mempu meminta ij nama saya s buat dengan

anto

A DHARMA NOMI M STUDI M

PERSETUJU KEPENTIN asiswa Univ o uan, saya arya Ilmiah dan Kualitas us pada Out

matan Pakem mikian saya k untuk men

dalam bentu ublikasikann in dari saya sebagai penu n sebenarnya A MANAJEME UAN NGAN KAM versitas Sana memberika h saya yang

s Pelayanan tbound Bany m, Kabupate memberika nyimpan, m

(9)

viii

PELAYANAN TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG KONSUMEN

Studi Kasus pada Outbound Banyu Sumilir. Dusun Srowolan, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Lourentinus Bowo Wahyu Ekarestianto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh variabel Harga, Promosi, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap motivasi berkunjung konsumen. dan (2) variabel Harga, Promosi, Lokasi dan Kualitas Pelayanan yang menjadi alasan utama motivasi berkunjug konsumen.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada konsumen yang datang ke Outbound Banyu Sumilir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan dan diisi oleh 50 orang kepala rombongan sebagai sampel penelitian.. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Purposive Convenience Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda dan Analisis Prioritas Kepentingan.

(10)

ix

AND QUALITY OF SERVICE ON CONSUMER MOTIVATION

A Case Study on Consumers of Outbound Banyu Sumilir. Dusun Srowolan, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Lourentinus Bowo Wahyu Ekarestianto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

This research aims to know: (1) the partial and simultaneous influence of price, promotions, place and quality of service on consumers motivation to visit, and (2) the Magnitude of influence of price, promotions, place and quality of service variables on consumers motivation to visit.

This research is a case study on consumers of Outbound Banyu Sumilir. The data were collected using questionnaires distributed and completed by 50 people as the samples. The sampling technique was used Purposive Convenience Sampling. The data analysis techniques used Multiple Linear Regression Analysis and Important Priority Analysis.

(11)

x

segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Pengaruh Variabel Harga, Promosi, Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Motivasi Berkunjung Konsumen “ yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA selaku Kaprodi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

(12)

xi

begitu baik bersedia meluangkan waktu tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingannya kepada saya

6. Segenap Dosen dan Staff pengajar Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya.

7. Kedua orang tuaku Ibuk MM. Sri Yulianti dan Bapak FX. Suhartono yang telah sabar dan tekun membibing anak-anaknya. You are the Best for me... 8. Adekku Bayu yang selalu memberikan support buat aku.

9. Simbah Kakung dan Simbah Putri (Alm) Priyo Harjono. Terima kasih atas doa restumu. Aku percaya engkau sudah bahagia disana…….

10. Simbahku Karto Redjo, terima kasih atas doa restunya,,

11. Pacarku Ade Putri Agustina Salmon yang sabar menghadapi aku, selalu memberiku support, dll. Makasih Beib…. I will always love you...

12. Papi Ferdinand Salmon dan Mami Sri Wahyuni terima kasih atas doanya selama ini.

13. Pengelola Outbound Banyu Sumilir mas Tri Yanto, Candra, Yovi, Lukas, dll. Terima kasih sudah boleh ngrusuhi kalian selama penelitian……. 14. Seluruh responden Outbound Banyu Sumilir yang telah bersedia mengisi

(13)

i m b Wind 16. Anak kalia 17. Tem Bimo Yeti, I love 18. Semu dapa Penulis itu, penulis menyempurn bahan masuk

dy terima ka k-anak Bene an….

en-temen M o, Desti, He , mbak Nina e u all……… ua pihak yan at disebutkan

menyadari b s menghar nakan skrip kan bagi rek

asih atas keb eran, Cupli

Mudika Santa esti, Wulan, a, Ryan, Tika

……

ng telah mem n satu-persatu

bahwa skrip apkan kriti si ini. Semo kan-rekan da

xii ersamaanny

Anto, Yad

a Angela; D Pak Eko, M a, Bayu, Tho

mbantu dala u.

psi ini masih ik dan sa oga skripsi i alam menyus

ya selama Ku di, n Ozy th

hik Ulis, A Mega, Ephie omas, Mas Y

am penulisan

h banyak ke aran dari ini bermanfa sun skripsi.

Yog

uliah di USD hank’s atas

Anton, Bamb e, Niken, Ba Yunek, Tumi

n skripsi ini

ekurangan, o para pemb faat dan dap

gyakarta, 26 Penu D…. dukungan bang, Vina, andi, mbak ir n Nita.

(14)

xiii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

HALAMAN ABSTRAK ... viii

HALAMAN ABSTRACT ... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 5

C. Batasan Masalah ………... 5

D. Tujuan Masalah ……… 7

E. Manfaat Penelitian ……… 7

(15)

xiv

D. Segmentasi, Targeting dan Positioning ………. 14

E. Perilaku Konsumen ………... 15

F. Marketing Mix ………... 22

G. Jasa ……… 29

H. Kualitas Pelayanan ……… 29

I. Motivasi ……… 32

J. Pengertian Outbound ……… 41

K. Kerangka Teoritic ………. 43

L. Review Skripsi Terdahulu ……… 43

M. Hipotesis ……….. 45

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 46

A. Jenis Penelitian ………. 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 46

C. Subjek dan Objek Penelitian ……… 46

D. Variabel Penelitian ……… 47

E. Populasi dan Sampel ………. 52

F. Metode Pengambilan Sampel ……… 53

G. Teknik Pengumpulan Data ……… 53

H. Tenik Pengujian Instrumen ………... 54

I. Teknik Analisis Data ……… 56

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……….. 68

A. Sejarah Perusahaan ………... 68

B. Lokasi Outbound Banyu Sumilir ………. 69

C. Struktur Organisasi Outbound Banyu Sumilir ………… 69

(16)

xv

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……… 81

A. Analisis Deskriptif ……… 82

B. Analisis Data ………. 87

C. Pembahasan ……….. 101

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ………… 106

A. Kesimpulan ………... 106

B. Saran ………. 107

C. Keterbatasan ………. 109

DAFTAR PUSTAKA ………. 110

LAMPIRAN 1 ………. 111

LAMPIRAN 2 ………. 120

(17)

xvi

III.1 Gambaran Variabel Harga... 47

III.2 Gambaran Variabel Promosi ... 48

III.3 Gambaran Variabel Lokasi ... 49

III.4 Gambaran Variabel Kualitas Pelayanan ... 50

III.5 Gambaran Variabel Terikat ... 51

IV.1 Jumlah Karyawan ... 72

IV.2 Daftar Paket Outbound ... 80

V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 83

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung.... 84

V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Kelompok 85

V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Identitas ... 86

V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Alamat ... 87

V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 88

V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 90

V.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ... 91

V.10 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ... 93

V.11 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 94

V.12 Hasil Uji F ... 95

V.13 Hasil Koefisien Determinasi ... 98

V.14 Data Alasan Motivasi Berkunjung Konsumen Berdasarkan Prioritas Kepentingan ... 99

V.15 Data Alasan Motivasi Berkunjung Konsumen Berdasarkan Bobot Kepentingan... 100

(18)

xvii

II.1 Model Perilaku Pembeli ... 15

II.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 21

II.3 Hal-hal yang Dipertimbangkan dalam Penetapan Harga ... 24

II.4 Penetapan Harga Berdasarkan Nilai ... 24

II.5 Aliran Proses Motivasi ... 34

II.6 Kerangka Teoritic ... 43

IV.1 Struktur Organisasi Outbound Banyu Sumilir ... 70

V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 91

V.2 Hasil Uji Normalitas Histogram ... 92

(19)

xviii

Lampiran 1 Pedoman Wawancara dan Kuesioner ... 111 Lampiran 2 Tabulasi Kuesioner ... 120 Lampiran 3 Output SPSS ... 126

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keadaan ekonomi di era globalisasi dewasa ini membuat persaingan

bisnis menjadi semakin tajam, baik dipasar domestik maupun di pasar global.

Walaupun konsumen tetap ada namun daya beli mereka semakin terbatas.

Akibatnya, konsumen menjadi semakin kritis dalam melakukan pembelian

atas produk yang mereka butuhkan. Keadaan tersebut mendorong setiap

perusahaan untuk bekerja lebih profesional agar tetap dapat bersaing dan

bertahan. Setiap perusahaan harus mampu menarik konsumen dengan

menawarkan produk atau jasa yang berkualitas disertai dengan kualitas

pelayanan yang baik juga pemilihan promosi penetapan harga dan pemilihan

lokasi yang tepat.

Salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas adalah

dengan penerapan strategi Marketing Mix dalam memasarkan produk atau jasa yang di hasilkan. Marketing Mix meliputi Product (produk), Price (harga),

Place (tempat), Promotion (promosi). Marketing Mix ini dapat mempengaruhi motivasi konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan

oleh perusahaan. Marketing Mix juga merupakan strategi yang dapat diawasi atau dikontrol langsung oleh perusahaan sehingga strategi ini mudah untuk

(21)

Strategi penetapan harga yang ditetapkan oleh perusahaan merupakan

merupakan faktor yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Disini

perusahaan dituntut untuk menerapkan harga yang sesuai dengan apa yang

diberikan kepada para konsumennya. Harga yang diajukan oleh perusahaan

akan gagal bila berada terlalu tinggi untuk dapat menghasilkan permintaan dan

bila terlalu rendah untuk menghasilkan keuntungan (Philip Kotler dan Gary

Amrstrong). Dari penelitian ini nantinya akan diketahui apakah penetapan

harga oleh manajemen memotivasi konsumen untuk berkunjung.

Dalam penelitian ini peneliti memilih variabel kegiatan promosi yang

dilakukan oleh manajemen karena outbound ini terbilang baru sehingga perlu diteliti apakah kegiatan promosi yang dilakukan sudah berjalan efektif untuk

mempengaruhi motivasi konsumen untuk berkunjung, dan lokasi outbound

karena letaknya yang tidak strategis untuk diakses dan terletak di daerah

pedesaan. Dan apakah lokasi tersebut merupakan salah satu faktor yang

memotivasi konsumen untuk datang.

Dalam dunia pemasaran saat ini persaingan semakin ketat para pemasar

tidak hanya dituntut meningkatkan kualitas produk saja akan tetapi juga

dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanannya agar bisa survive dalam usahanya. Saat ini produk-produk yang ada sudah semakin tipis perbedaannya

dalam hal kualitas, maka yang menjadi kunci kesuksesan para pemasar adalah

dengan memberikan kualitas pelayanan yang optimal bagi para konsumennya.

Pihak manajemen dituntut untuk selalu memperbaiki kualitas

(22)

harapan dari pelanggan. Bagaimana manajemen menyusun pelayanan terhadap

pelanggan selalu termotivasi terhadap produk atau jasa yang perusahaan

tawarkan kepada konsumen. Semuanya itu perlu ditempuh perusahaan untuk

dapat mencapai profitabilitas yang tinggi sehingga perusahaan dapat terus

tumbuh dan berkembang sesuai dengan persaingan yang terjadi dalam dunia

usaha.

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup mendorong seseorang

untuk bertindak. Kebutuhan ini muncul dari dalam diri seseorang, misalnya

dorongan untuk mengunjungi tempat outbound dan melaksanakan segala aktivitas didalamnya demi tercapainya kepuasan. Motivasi seseorang untuk

mencapai suatu tujuan juga dipengaruhi oleh kemampuannya untuk memenuhi

kebutuhan atau tujuannya. Keterlibatan seseorang bisa digolongkan menjadi

dua kelompok, yaitu keterlibatan yang tinggi dan keterlibatan rendah. Ketika

produk tersebut dianggap mampu memenuhi kebutuhannya atau tujuannya,

maka konsumen akan menjadi sangat terikat dengan produk tersebut.

Kegiatan outbound saat ini banyak diminati oleh pasar sasaran dari semua segmen. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan bahkan para

instansi atau perusahaan. Kusus bagi perusahaan kegiatan outbound ini dijadikan sarana training bagi para karyawannya. Metode outbound sangat efektif karena membuat peserta terlibat langsung secara kognitif (pikiran),

afektif (emosi) dan psikomotorik (gerakan fisik motorik). Dari kegiatan

(23)

Di daerah Yogyakarta sendiri banyak bermuculan tempat-tempat

outbound diantaranya di Sinolewah (sejauh ±30 KM. dari pusat kota Yogyakarta), Babarsari (sejauh ±15 KM. dari pusat kota Yogyakarta), Parang

Tritis (sejauh ±20 KM. dari pusat kota Yogyakarta), Pantai Glagah Indah

(sejauh ±45 KM. dari pusat kota Yogyakarta), Dusun Karanggeneng “Shaba

outbound”( sejauh ±16 KM. dari pusat kota Yogyakarta), yang sampai dengan saat ini masih banyak didatangi dan diminati oleh para konsumen. Untuk

kalangan keluarga kegiatan outbound ini digunakan untuk melepas penat setelah sepekan beraktivitas. Sedangkan untuk perusahaan kegiatan outbound

ini dilaksanakan untuk training para karyawan dan juga untuk mengakrabkan hubungan antar karyawan.

Salah satu tempat yang dikunjungi oleh para pengguna jasa outbound

adalah lokasi outbound Banyu Sumilir. Alasan mengapa orang memilih lokasi

(24)

Atas dasar latar belakang tersebut maka peneliti tetarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI,

LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MOTIVASI

BERKUNJUNG KONSUMEN “.

Studi Kasus pada Outbound Banyu Sumilir. Dusun Srowolan, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah disebutkan di atas maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah harga, promosi, lokasi dan kualitas pelayanan berpengaruh

secara parsial dan simultan terhadap motivasi berkunjung konsumen?

2. Variabel manakah yang paling mempengaruhi motivasi berkunjung

konsumen?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan sesuai dengan apa yang ingin

diteliti, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Konsumen yang diteliti adalah ketua rombongan atau pengambil

keputusan, yang datang dan menggunakan fasilitas di lokasi outbound

Banyu Sumilir.

2. Harga

(25)

3. Promosi

Saluran komunikasi pribadi (promosi dari mulut ke mulut), billboard,

brosur.

4. Lokasi

lokasi outbound, meliputi medan yang disediakan oleh pihak pengelola, akses menuju ke lokasi outbound, dan tempat parkir yang disediakan.

5. Kualitas Pelayanan

Dimensi kualitas jasa menurut Zeithaml et. al. dapat dibagi kedalam

lima dimensi kualitas jasa.

a. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dan instruktur dalam membantu konsumen dan memberikan

pelayanan yang cepat dan tanggap.

c. Assurance, meliputi kemapuan karyawan dan instruktur atas pengetahuan materi outbound secara tepat, kualitas

keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan

pelayanan, dan kemampuan dalam memberikan keamanan di

dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan.

d. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk

(26)

instruktur untuk berkomunikasi dengan konsumen, dan usaha

perusahaan untuk memahami kinginan dan kebutuhan

konsumennya.

e. Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik, kelengkapan peralatan, dan penampilan karyawan maupun instruktur.

D. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh harga, promosi, lokasi, dan

kualitas pelayanan terhadap motivasi berkunjung konsumen baik

secara parsial maupun secara simultan.

2. Untuk mengetahui variabel mana yang paling mempengaruhi

motivasi berkunjung konsumen.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang bersangkutan, diantaranya:

1. Bagi Manajemen outbound Banyu Sumilir

Dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau masukan

bagi manajemen outbound Banyu Sumilir dalam memberikan pelayanan kepada konsumen dan pemilihan strategi untuk

berkembang dan menghadapi persaingan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Untuk menambah referensi kepustakaan Universitas Sanata

(27)

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini menjadi wahana untuk memperdalalam dan

menerapkan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah untuk

diterapkan dalam keadaan sesungguhnya yang terjadi dilapangan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang berbagai teori-teori dan

pengertian-pengertian yang menjadi dasar untuk menguraikan masalah dan

dalam memecahkan masalah yang ada didalam penulisan skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan

objek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,

populasi dan sampel dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Meliputi tentang gambaran informasi perusahaan yang menjadi

(28)

BAB V ANALISIS DATA

Meliputi uraian tentang analisis dan pembahasan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(29)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi

perusahaan, karena akan sangat menentukan perkembangan perusahaan dan

kelangsungan hidup perusahaan. Selain kegiatan pemasaran, perusahaan

juga juga melakukan kegiatan lainnya seperti kegiatan pembelanjaan,

produksi dan personalia. Dengan semakin kerasnya persaingan dunia bisnis

saat ini, mendorong perusahaan untuk mencari cara yang efektif dan efisien

agar produknya dapat diterima dan memuaskan konsumen. Oleh sebab itu

perusahaan harus mengerti apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh

konsumen.

Menurut Philip Kotler, (2008:6)

Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Cannon, Perreault, McCarthy, (2008:8) menyebutkan bahwa:

(30)

Menurut Basu Swatha Dh. dan T. Hani Handoko, (2000:4)

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistri-busikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari definisi para ahli diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa

pemasaran adalah suatu interaksi yang berusaha menciptakan hubungan

pertukaran baik barang atau jasa yang bernilai bagi pihak-pihak yang

melakukannya dan dengan harapan agar terpenuhinya kebutuhan

sehingga menghasilkan kepuasan.

B. Manajemen Pemasaran

Untuk membantu mencapai tujuan perusahaan diperlukan manajemen

yang meliputi perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian, dan

pengawasan dari seluruh kegiatan yang dilakukan. Demikian pula dengan

kegiatan pemasaran dalam kaitannya dengan perencanaan, pengembangan

produk, penentuan distribusi, penentuan harga, komunikasi dan promosi

diperlukan adanya suatu manajemen pemasaran.

Salah satu dari definisi manajemen pemasaran dari aspek manajerial

adalah definisi yang dikemukakan American Marketing Association (AMA) pada tahun 1985 telah mendefinisikan manajemen sebagai berikut (dalam

Philip Kotler 2002:9):

(31)

Menurut Basu Swatha Dh. dan T. Hani Handoko,(2000:4)

Manajemen perusahaan adalah pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Jadi manajemen pemasaran adalah merupakan suatu proses manajemen

yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai hasil pertukaran yang

diinginkan oleh pasar sasaran.

C. Konsep Pemasaran

Pada awalnya pemasaran tidak jauh dengan penjualan, tetapi kesadaran

bahwa memenuhi kebutuhan tertentu dari konsumen adalah lebih penting

sebagai upaya memperoleh keberhasilan, telah menggeser perhatian dari sudut

pandang produsen ke sudut pandang konsumen. Konsep yang mengutamakan

kepuasan konsumen atau pelanggan sasaran itu dinamakan konsep pemasaran.

Konsep pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong,

(2008:12)

Konsep pemasaran adalah filosofi manajemen yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih baik daripada pesaing.

Tiga unsur pokok konsep pemasaran (Basu Swatha Dh. dan T. Hani

Handoko, 2000:6-8) adalah:

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen

(32)

a. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan

sasaran penjualan

c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur,

menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku

mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik,

apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga

yang murah, atau model yang menarik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated marketing)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang

dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam

suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan

konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

3. Kepuasan Konsumen

Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka

panjang akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya

(33)

perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen,

tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara

memberikan kepuasan kepada konsumen.

D. Segmentasi, Targeting, dan Positioning

1. Segmentasi, (Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2008:58) membagi

pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan,

karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang mungkin

memerlukan produk atau program pemasaran terpisah. Segmen pasar

adalah sekelompok orang yang merespons dengan cara yang sama

terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu.

2. Targeting, (Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2008:58) proses

mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih

satu atau lebih jumlah segmen yang dimasukan.

3. Positioning, (Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2008:61) pengaturan

produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan

relative terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.

Seperti yang dinyatakan seorang ahli positioning, positioning adalah

“bagaimana cara anda mendeferensiasikan produk atau perusahaan

anda – mengapa pembelanja bersedia membayar sedikit lebih banyak

untuk merek anda”.(menurut Jack Trout, “Branding Can’t Exist

(34)

E. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan faktor yang tidak secara langsung

dikendalikan oleh perusahaan oleh sebab itu perlu dicari informasinya

semaksimal mungkin oleh perusahaan.

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model perilaku

pembelian berupa rangsangan-rangsangan yang diperlihatkan pada gambar

2.1. rangsangan pemasaran terdiri dari 4P, yaitu produk, harga, lokasi dan

tempat. Dan juga rangsangan dari luar/rangsangan lain. Kemudian masuk pada

kotak hitam pembelian. Kemudian konsumen meresponsnya.

Gambar II.1 Model Perilaku Pembeli

1. Pengertian Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individual konsumen yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor-faktor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkan. Amirullah SE., MM (2002:3)

Respons pembeli

Pilihan produk Pilihan merek Pilihan penyalur Waktu pembeli Jumlah pembelian Kotak hitam pembeli

Karakteristik Proses keputusan Pembeli pembelian

Budaya Pengenalan masalah Sosial Pencarian Informasi Pribadi Evaluasi

Psikologis Keputusan

Perilaku pasca pembelian

(35)

Ruang lingkup perilaku konsumen

David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta mengungkapkan

bahwa ada tiga variabel utama yang perlu dikaji dalam perilaku

konsumen. Variabel itu meliputi:

a. Stimulus variabel yang diartikan sebagai variabel yang

berada diluar individu dan berpengaruh dalam keputusan

pembelian.

b. Variabel respons yaitu variabel yang diakibatkan dari

variabel stimulus atau disebut sebagai variabel aktivitas

individu.

c. Variabel intervening, variabel ini berbeda diantara variabel

stimulus dan variabel respons. Konsumen bisa saja tidak

mengikuti pengaruh dari variabel stimulus jika konsumen

mempunyai persepsi dan sikap yang kuat terhadap barang

dan jasa yang ditawarkan.

Pengertian perilaku konsumen menurut Basu Swatha Dh. dan

T. Hani Handoko, (2000:10).

(36)

2. Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Berikut ini adalah karakteristik yang mempengaruhi perilaku

konsumen menurut, Philip Kotler dan Gary Armstrong,

(2008:159-176). Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik

budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Biasanya pemasar tidak dapat

mengendalikan faktor-faktor seperti itu, tetapi mereka harus

memperhitungkannya.

a. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan

mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus

memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya,

dan kelas sosial pembeli.

1) Budaya

Kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan

perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat

dari keluarga dan institusi penting lainnya.

2) Subbudaya

Kelompok masyarakat yang berbagai sistem nilai

berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang

(37)

3) Kelas Sosial

Pembagian yang relatif permanen dan berjenjang

dalam masyarakat dimana anggotanya berbagai

nilai, minat, dan perlilaku yang sama.

b. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,

seperti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial

konsumen.

1) Kelompok

Dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama.

Pemimpin opini adalah seseorang didalam

kelompok referensi, yang karena memiliki

keahlian khusus, pengetahuan, kepribadian atau

karakteristik lain, yang dimilikinya, mempunyai

pengaruh sosial terhadap orang lain.

2) Keluarga

Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi

perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi

pembelian konsumen yang paling penting dalam

(38)

3) Peran dan Status

Seseoarang menjadi anggota banyak kelompok –

keluarga, klub, dan organisasi. Posisi seseorang

dalam masisng-masing kelompok dapat

didefinisikan dalam peran dan status. Peran terdiri

dari kegiatan yang diharapkan dilakukan

seseorang sesuai dengan orang-orang disekitarnya.

Masing-masing peran membawa status yang

mencerminkan nilai umum yang diberikan

kepadanya oleh masyarakat.

c. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup peembeli,

pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep diri.

1) Usia dan Tahap Siklus Hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli

sepanjang hidup mereka. Selera makanan, pakaian,

perabot, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia.

Pembelian juga dibentk oleh tahap siklus didup

keluarga, tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika

(39)

2) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa

yang mereka beli. Disinilah peran perusahaan ditintut

untuk dapat membuat produk atau jasa yang

diperlukan oleh kelompok pekerjaan tertentu.

3) Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi

pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif

terhadap pendapatan mengamati gejala pendapatan

pribadi, tabungan dan suku bunga.

4) Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang

diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapatan.

5) Kepribadian

Karakteristik psikologi seseorang yang menyebabkan

respons yang relatif konsisten dan bertahan lama

terhadap lingkungan orang itu sendiri.

d. Faktor Psikologis

Selain ketiga faktor di atas pilihan pembelian seseorang

dipengarihi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi,

(40)

1) Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan yang kuat

yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas

kebutuhan tersebut.

2) Persepsi

Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur,

dan menginterpestasikan informasi untuk membentuk

gambaran dunia yang berarti.

3) Pembelajaran

Pembelajaran adalah perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman.

4) Keyakinan dan sikap

Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dimiliki

seseorang tentang sesuatu. Sikap adalah evaluasi,

perasaan, dan tendensi yang relative konsisten dari

seseorang terhadap sebuah objek atau ide.

Gambar II.2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

3. Pribadi

(41)

F. Marketing mix

1. Product (Produk)

Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-barang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini. Philip Kotler, Gary Armstrong (2008:266).

2. Price (Harga)

Menurut Philip Kotler, Gary Armstrong (2008:345).

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan faktor yang mempengaruhi pilihan para pembeli.

Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran

yang menghasilkan pendapatan; semua elemen lainnya melambangkan

biaya. Harga juga merupakan satu dari elemen bauran pemasaran yang

paling fleksibel. Tidak seperti fitur produk dan komitmen penyalur,

harga dapat berubah dengan cepat.

a. Faktor-faktor yang dipertimbangkan pada saat menetapkan harga.

Harga yang diajukan oleh perusahaan akan gagal bila

berada terlalu tinggi untuk dapat menghasilkan permintaan dan

bila terlalu rendah untuk menghasilkan keuntungan. Persepsi

pelanggan terhadap nilai-nilai dari produk menjadi batas atas dari

harga. Bila pelanggan menganggap bahwa harga lebih besar dari

(42)

produksi menetapkan batas bawah bagi harga. Bila perusahaan

menetapkan harga dibawah garis biaya produksi, perusahaan

akan mengalami kerugian. Dalam penetapan harga diantara dua

keadaan ekstrem ini, perusahaan harus mempertimbangkan

sejumlah faktor internal dan eksternal biayanya, termasuk strategi

dan bauran pemasaran secara keseluruhan, kondisi pasar dan

permintaan dan strategi serta harga dari pesaing.

Pada akhirnya pengalamanlah yang akan memilih apakah

harga suatu produk sudah tepat. Keputusan penetapan harga,

seperti keputusan bauran pemasaran lainnya, harus dimulai

dengan nilai pelanggan. Bila para pelanggan membeli sebuah

produk, mereka menukarkan suatu nilai (harganya) untuk

mendapatkan sesuatu nilai (keuntungan dari memiliki atau

menggunakan produk). Secara efektif, penetapan harga yang

berorientasi pengalaman melibatkan pemahanan akan nilai yang

dianggap pelanggan dapat menggantikan keuntungan yang

mereka peroleh dari produk dan menetapkan harga yang

(43)

Gambar II.3

Hal-hal yang Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga

Batas atas harga Batas bawah harga

tidak ada permintaan tidak ada keuntungan

diatas batas ini dibawah harga ini

b. Penetapan harga berdasarkan nilai

Menetapkan harga berdasarkan persepsi nilai dari pembeli,

bukan dari biaya penjual. Penetapan harga berdasarkan nilai

berarti bahwa pemasar tidak dapat mendesain sesuatu produk

atau program pemasaran dan kemudian menetapkan harga. Harga

dihitung bersama-sama dengan variabel bautran pemasaran

lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.

Gambar II.4

Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

c. Penetapan harga dengan nilai yang baik

Penetapan harga dengan nilai yang baik adalah

menawarkan kombinasi yang tepat antara kualitas yang baik pada

harga yang wajar.

Pertimbangan internal dan eksternal

Startegi tujuan dan bauran pemasaran

Kondisi dan permintaan pasar Startegi dan harga dari pesaing

Biaya Produk Persepsi

Nilai oleh Pelanggan

Produk biaya

Harga Nilai

(44)

d. Penetapan harga dengan nilai tambah

Penetapan harga dengan nilai tambah adalah menentukan

fitur dan layanan nilai-tambah untuk membedakan penawaran

dan untuk mendukung penetapan harga yang lebih tinggi.

3. Place (Tempat)

Beberapa keputusan terkadang mempunyai pengaruh yang cukup

besar dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang panjang pada

sebuah bisnis, seperti keputusan pemilihan tempat sangatlah penting

karena mungkin sulit dan tidak mudah untuk diubah. Oleh karena itu

perusahaan harus membuat keputusan tepat secara hati-hati.

Berikut adalah pengertian lokasi menurut beberapa ahli:

Tempat adalah membuat barang dan jasa tersedia dalam

kuantitas dan pada lokasi yang sesuai dengan keinginan

pelanggan. Cannon, Perreault, dan McCarthy (2008:348),

Lokasi adalah tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas

untuk menciptakan, memelihara atau mengubah sikap dan

perilaku terhadap tempat tertentu. Philip Kotler dan Gary

Armstrong (1999:353)

Jadi lokasi adalah tempat untuk menyediakan,

memperlancar, dan mempermudah penyampaian barang dan jasa

(45)

4. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemasaran. Betapa berkualitasnya produk atau jasa, bila

konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk

atau jasa itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan perna

membeli atau menggunakannya.

Promosi menurut Philip Kotler (2008:63) berarti aktivitas yang

menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan pembelinya.

Dalam bukunya Plilip Kotler juga membahas bauran promosi

(promotion mix) merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan langsung, dan sarana

pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk

mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasive dan membangun

hubungan pelanggan.

Menurut Fandy Tjiptono (2002:219) pada hakikatnya promosi

adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi

pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau meningkatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan

(46)

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,

mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran

tentang perusahaan dan bauran pemasaran.

Menurut Philip Kotler (2008:116-117) bauran promosi (promotion mix) merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sasaran pemasaran

langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai

pelanggan secara persuasive dan membangun hubungan pelanggan.

a. periklanan adalah semua bentuk terbayar presentasi non pribadi

dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu.

b. promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk

mendorong pmbelian atau penjualan produk atau jasa.

c. hubungan masyarakat adalah membangun hubungan baik

dengan berbagai kalanganuntuk mendapatkan publisitas yang

diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan

menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak

menyenangkan.

d. penjualan personal adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga

perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan

membangun hubungan pelanggan.

e. pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan

(47)

memperoleh respons segera dan membangun hubungan

pelanggan yang langgeng.

Saat ini pemasar harus memilih saluran komunikasi. Ada dua jenis

saluran komunikasi – pribadi dan non pribadi. (Philip Kotler dan Gary

Armstrong, 2008:128-130)

a. Saluran komunikasi pribadi, saluran dimana dua orang atau

lebih berkomunikasi langsung satu sama lain, diantaranya tatap

muka, melalui telepon, pos atau e-mail, atau bahkan melalui

“percakapan” internet.

Beberapa saluran komunikasi pribadi dikendalikan

langsung oleh perusahaan . tetapi komunikasi pribadi lain

tentang produk atau jasa mungkin menjangkau pembeli melalui

saluran yang tidak dikendalikan langsung oleh perusahaan.

Seperti:

1) Pengaruh berita dari mulut ke mulut, komunikasi

pribadi tentang sebuah produk antara pembeli

sasaran dan tetangga, teman-teman, anggota

keluarga dan rekan

2) Pemasaran gosip, mengumpulkan pemimpin opini

dan mendorong mereka menyebarkan informasi

tentang sebuah produk atau jasa kepada orang lain

(48)

b. Saluran komunikasi nonpribadi, media yang membawa pesan

tanpa hubungan pribadi atau umpan balik, meliputi media

utama, suasana, dan acara.

G. Jasa

Dalam kenyataannya cara menciptakan dan mengirimkan jasa kepada

pelanggan sulit dipahami karena banyak masukan dan keluaran yang tidak

nyata. Kebanyakan orang terlalu sulit untuk mendefinisikan manufaktur atau

pertanian, tetapi mereka sangat sulit mendefinisikan jasa.

Christopher H. Lovelock dan Lauren K. Wright (2007:5) dalam

bukunya menjelaskan jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan

manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan

dalam diri - atau atas nama - penerima.

Jasa (Philip Kotler, 2008:266) adalah semua kegiatan atau manfaat

yang dapat ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

tak berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

H. Kualitas Pelayanan

Keunggulan suatu produk atau jasa tergantung pada keunikan dan

kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Apakah sudah sesuai

dengan harapan dan keinginan konsumen. Dengan demikian pelayanan

membutuhkan komitmen dari perusahaan untuk menyediakan pelayanan

(49)

Kualitas adalah kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan atau

keinginan pelanggan. Cannon, Perreault, McCarthy, (2008:286)

Pelayanan adalah kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan yang lain atau mesin secara fisik

dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Dimensi kualitas jasa menurut Zeithaml et. al. dapat dibagi kedalam

lima dimensi kualitas jasa.

a. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan

tanggap, yang meliputi: kesigapan karyawan dalam melayani

pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi dan

penanganan keluhan pelanggan.

c. Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan,

perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan,

ketrampilan dalam memberikan informasi kemampuan dalam

memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang

ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan

(50)

Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari

dimensi:

1) Kompetensi (Competence), artinya ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk

melakukan pelayanan.

2) Kesopanan (Courtesy), yang meliputi keramahan, perhatian, dan sikap para karyawan.

3) Kredibilitas (Credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan,

seperti: reputasi, prestasi dan sebagainya.

d. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk

menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan konsumen, dan usaha perusahaan untuk

memahami kinginan dan kebutuhan konsumennya.

Dimensi Emphaty ini merupakan penggabungan dari dimensi: 1. Akses (Access), meliputi kemudahan untuk

memanfaatkan jasa yang ditawarkan perusahaan.

2. Komunikasi (Communication), merupakan

kemampuan melakukan komonikasi untuk

menyampaikan informasi kepada pelanggan atau

(51)

3. Pemahaman pada pelanggan (Understanding the Costumer), meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

e. Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamana ruangan,

kelengkapan peralatan, dan penampilan karyawan.

I. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri

individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut

dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan

yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tidak sadar berjuang

untuk mengurangi ketegangan ini melalui perilaku yang mereka harapkan

akan memenuhi kebutuhan mereka dan dengan demikian akan

membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan. Tujuan tertentu

yang mereka pilih dan pola tindakan yang mereka lakukan untuk mencapai

tujuan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan proses belajar individu.

Berikut definisi motivasi dari beberapa ahli:

Basu Swastha dan T. Hani Handoko (2000:77) mtivasi adalah keadaan

dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

(52)

Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko, motif dapat

dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu:

a. Motif Fisiologis; yang merupakan motf alamiah (biologis), seperti:

lapar, haus dan seks.

b. Motif Psikologi; yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori

dasar yaitu:

1) Motif kasih sayang (Affectional motive); motif untk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan

dan kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan

dengan orang lain.

2) Motif mempertahankan diri (Ego-difensive motive); motif untuk melindungi kepribadian, menghindari luka fisik

atau psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan

dan kehilangan muka, mempertahankan prestise,

mendapatkan kebangganaan diri.

3) Motif memperkuat diri (Ego-bolstering motive); motif untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi,

menaikkan prestise, dan pengakuan orang lain,

memuaskan diri dengan penguasaannya terhadap orang

lain.

Wells dan Prensky, 1997 (dalam buku Erna Ferrina Dewi) motivasi

dapat didefinisikan sebagai proses dimana individu mengenal kebutuhannya

(53)

ini dapat diambil dua point penting yaitu bahwa motivasi merupakan suatu

proses dan proses ini dapat menjelaskan perbedaan dalam intensitas perilaku

konsumen. Point yang kedua dari definisi tersebut yaitu motivasi merupakan

dorongan bagi manusia untuk mengambil tindakan tertentu dalam upaya

memuaskan kebutuhannya.

Gambar II.5 Aliran Proses Motivasi

Menurut Hilgard dan Bower, daya dorong merupakan hal yang penting

dalam perkembangan perilaku karena:

a) Tanpa dorongan maka tidak dimungkinkan adanya daya

untuk mengurangi tekanan akibat belum terpenuhinya

kebutuha karena reinfocerment sangat tergantung pada daya dorong tersebut.

b) Dorongan merupakan tenaga yang menggerakkan perilaku

tanpa ada dorongan maka tidak akan ada perilaku yang

terjadi.

c) Dorongan fisik (drive stimuli) yang mengarahkan tindakan manusia sangat tergantung pada bentuk dorongan (drive).

Motivasi mempunyai dua komponen yaitu komponen pemberdaya dan

komponen pengarahan (Petri, 1981:4), komponen pemberdaya mengacu

Terpenuhi keinginan/ kebutuhan Perilaku

Dorongan Tekanan

(54)

pada kekuatan mental dalam diri konsumen yang mendorong mereka untuk

melakukan sesuatu sehingga kebutuhannya terpenuhi. Komponen kedua,

yaitu komponen pengarah. Komponen pengarah mengarahkan tindakan

mana yang hendak diambil sesuai dengan kebutuhan yang hendak dipenuhi.

2. Teori-teori Motivasi

Secara garis besar teori-teori motivasi dapat diklasifikasikan menjadi

2 kelompok yaitu teori Incentive Motivation dan Cognitive Motivation. Perbedaan utama dari keduanya adalah sumber kebutuhannya berasal

dari lingkungan eksternal individu sedangkan pada Cognitive Motivation, sumber motivasinya berasal dari dalam internal individu.

a. Incentive Motivation

Seseorang dapat termotivasi oleh suatu objek tertentu diluar

dirinya. Jenis motivasi ini berkaitan erat dengan pembelajaran

respon-respon emosional seperti rasa takut, harapan, kelegaan

dan kekecewaan.

b. Cognitive Motivation

Berbeda dengan Incentive Motivation, motif kognitif merupakan motif yang lebih rasional. Motif kognitif

menggambarkan sebuah proses penggambaran intelektual

dalam individu yang seringkali secara sederhana disebut

(55)

Perangkat utama motivasi adalah ‘ide’ artinya keinginan

seseorang mampu menimbulkan atau menciptakan perilaku

tertentu. Pikiran atau ide dapat secara langsung mendorong atau

memotivasi perilaku manusia.

Teori Motivasi menurut Mclelland

Mclelland membagi motif-motif manusia kedalam 3 kelompok

yaitu:

a. Need for achievement

Kebutuhan untuk berprestasi atau keberhasilan dalam

melakukan sesuatu dengan hasil yang lebih tinggi

dibanding sebelumnya, umumnya karena adanya

dorongan rasa tanggung jawab seorang individual dalam

intensitas yang besar cenderung untuk berani mengambil

resiko lebih besar.

b. Need for affiliation

Kebutuhan berafiliasi adalah kebutuhan konsumen

sebagai mahluk sosial yaitu dorongan untuk berinteraksi

dengan orang lain, berdampingan bersama orang lain dan

lain-lain.

c. Need or power

Kebutuhan seseorang untuk memiliki pengaruh terhadap

(56)

masalah kekuasaan atau wewenang atas orang lain atau

dirinya sendiri.

Motivasi manusia dalam melakukan pembelian untuk memuaskan

kebutuhannya dapat dibedakan menjadi:

a. Berdasarkan pengaruhnya pada proses pembelian

1) Motivasi pembelian primer

Motivasi yang menimbulkan perilaku pembelian

terhadap kategori umum pada suatu produk.

2) Motivasi pembelian selektif

Motivasi yang mempengaruhi keputusan tentang model

dan merek dari kelas produk atau macam penjual yang

dipilih untuk satu pembelian.

b. Berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkan orang membeli:

1) Motivasi rasional adalah motif yang didasarkan pada

kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh

suatu produk kepada konsumen. Faktor-faktor yang

dipertimbangkan dapat berupa faktor ekonomi seperti:

faktor penawaran, permintaan dan harga. Selain itu

juga faktor-faktor kualitas, pelayanan,, ketersediaan

barang, ukuran, kebersihan, efisiensi dalam

penggunaan, keawetan, dapat dipercaya dan

(57)

2) Motivasi emosional adalah motif pembelian yang

berkaitan dengan perasaan atau omosi individu,

seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan,

kenyamanan, kesehatan, keamanan, dan kepraktisan.

Motif-motif ini bersifat subjektif, sehingga sulit untuk

menentukan hubungan antara motif pembeli dengan

produk yang dibeli.

3. Motivasi dan Involvement (Keterlibatan)

Motivasi seseorang untuk mencapai tujuan atau memenuhi tujuan

atau memenuhi kebutuhannya sangat dipengaruhi oleh kemauannya

untuk melakukan lebih banyak upaya mendapatkan produk yang dinilai

mampu memenuhi kebutuhan atau tujuannya. Ketika produk tersebut

dianggap mampu memenuhi tujuan atau kebutuhannya, maka konsumen

dapat menjadi sangat terikat dengan produk tersebut.

Keterlibatan adalah bentuk perwujudan motivasi dan merupakan

suatu kondisi. Suatu kondisi dimana konsumen berpaya untuk

mendekatkan dirinya dengan produk atau merek dalam suatu bentuk

hubungan tertentu. Upaya konsumen ini dapat berupa upaya mental

maupun fisik yang rela dikorbankan agar konsumen dapat

(58)

1. melakukan berbagai aktivitas mencari informasi dengan

bertanya kepada produsen, pelanggan lain atau melakukan

perbandingan dengan merek lain.

2. melakukan aktivitas pemrosesan informasi secara kognitif,

misalkan mengingat kembali pengalaman masa lalunya dengan

produk atau merek tertentu.

3. mempertimbangkan lebih banyak atau sedikit atribut dari

beberapa produk atau merek yang menjadi alternetif pilihan.

Ketika konsumen melakukan lebih banyak pengorbanan berbentuk

aktivitas-aktivitas diatas maka dikatakan konsumen ada pada kondisi

keterlibatan tinggi.

keterlibatan rendah keterlibatan tinggi

sedikit mencari informasi banyak mencari informasi sedikit pertimbangan kognitif banyak pertimbangan kognitif

sedikit memproses informasi banyak memproses informasi

sedikit pertimbangan atribut banyak pertimbangan atribut

Setiap konsumen akan memiliki derajat pengorbanan mental dan

fisik yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini akan tercermin

pada:

1. jumlah dan tipe kriteria pilihan

2. luas sempitnya informasi yang diperoleh

3. panjang pendeknya proses pengambilan keputusan

(59)

Namun konsumen tidak saja berbeda pada tingkat ketrlibatan tapi juga

berbeda dalam tipenya. Laurent & Kapferer:1986 (dalam buku Erna

Ferrina Dewi) menemukan beberapa kondisi yang menjadi pemicu

perbedaan dalam tipe keterlibatan yaitu:

1. persepsi konsumen akan pentingnya produk atau merek.

2. persepsi konsumen akan nilai-nilai dirinya yang dapat

refleksikan oleh produk atau merek.

3. persepsi konsumen akan nilai-nilai kenyamanan.

4. persepsi konsumen akan resiko yang mungkin harus

ditanggung-nya bila mengkonsumsi produk atau merek.

Hingga saat ini belum ada definisi yang baku mengenai tipe keterlibatan,

namun beberapa peneliti sepakat bahwa sebaiknya tipe keterlibatan

dipandang sebangai suatu konsep yang unidimensional (Broderick, 1999) yaitu:

a. Normative involvement

Tipe keterlibatan ini terjadi ketika konsumen cenderung

mengkaitkan nilai-nilai pribadinya, emosi dan egonya dengan

kinerja produk atau merek.

b. Enduring involvement

Tipe ini terjadi ketika konsumen memiliki kepentingan dan rasa

familiar terhadap produk atau merek dalam jangka waktu

(60)

c. Situational involvement

Tipe ini terjadi ketika konsumen memiliki kepentingan dan

komitmen tertentu terhadap produk atau merek tertentu pada

situasi tertentu.

d. Hedonic involvement

Tipe ini berkaitan dengan kemampuan atau tingkat rangsangan

yang disajikan oleh produk atau merek.

e. Subjective risk involvement

Tipe keterlibatan ini berkaitan dengan toleransi konsumen pada

dirinya sendiri untuk menanggung resiko akibat kesalahan

pembelian yang dilakukannya.

J. Pengertian Outbound

Istilah outbound akhir-akhir ini sering dibicarakan oleh banyak orang. Mulai dari anak-anak bahkan sampai orang orang dewasa. Kebanyakan

kegiatan outbound ini digunakan oleh perusahaan untuk training karyawan ataupun anggotanya. Drury dan Bonney menyatakan tujuan dari metode

outbound sendiri yaitu untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan diri, kenyamanan diri, kepemimpinan, kerjasama team dan empati.

Perbedaan outbound dengan metode pelatihan dan pengajaran lainnya yaitu didalam penerapannya menggunakan pendekatan melalui pengalaman,

berbeda dengan pendekatan pengajaran yang melalui metode ceramah tanpa

(61)

membuat peserta terlibat langsung secara kognitif (pikiran), afektif (emosi)

dan psikomotorik (gerakan fisik motorik) karena ketiga modalitas ini secara

aktif terlibat langsung dalam merekam sesuatu yang dipelajari sehingga

metode ini sangat efektif (Ancok, 2003).

Outbound adalah kegiatan pelatihan di alam bebas dengan mengutamakan kerja sama team yang menggunakan alam bebas sebagai

tempat pelatihannya. Dengan kata lain outbound adalah suatu cara pendidikan di luar ruangan yang menggunakan alam bebas sebagai kelasnya

atau media serta memberikan atau menyediakan tantangan lingkungan yang

nyata dan juga menyediakan kesempatan tentang hubungan manusia dengan

(62)

K. Kerangka Teoritic

Gambar II.6

Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan:

: secara parsial : secara simultan

L. Review Skripsi Terdahulu

1. Penulis : Ruritomo Priyo W (942214073)

Judul skripsi : PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP

MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN.

Studi kasus pada Restoran Kentucky Fried Chicken Malioboro

Yogyakarta. Harga

Motivasi berkunjung Pomosi

Lokasi

(63)

Latar belakang dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah

menjelaskan bagaimana pengaruh Marketing Mix (produk, harga, lokasi, dan promosi) terhadap motivasi pembelian konsumen.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh individu yang

melakukan pembelian restoran Kentucky Fried Chicken Malioboro

Yogyakarta. Sedangkan sampelnya adalah sebagian dari populasi yang

melakukan pembelian di restoran Kentucky Fried Chicken Malioboro

Yogyakarta. Metode sampling yang dilakukan oleh peneliti adalah

metode incidental sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih individu-individu tertentu yang

dijumpai pada saat penelitian berlangsung.

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini berdasarkan

perhitungan analisis korelasi berganda diperoleh hasil nilai R = 0,9375

dan R² = 0,8789 dan setelah dilakukan pengujian signifikansi (uji F)

terhadap nilai ini hasilnya secara bersama-sama terdapat hubungan kuat,

positif dan signifikan antara variabel Marketing mix dengan variabel motivasi konsumen. Nilai R² menunjukkan variabel Marketing Mix

mempengaruhi motivasi konsumen sebesar 87,89%.

2. Penulis : Andika Yudistya Utama (012214218)

Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA KUALITAS

PELAYANAN, LOKASI DAN TARIF DENGAN LOYALITAS

(64)

Studi kasus pada AHASS Motor 009 Jl. Magelang Km. 8,5,

Mlati, Sleman, Yogyakarta. Latar belakang dari penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah menjelaskan bagaimana hubungan

antara kualitas pelayanan, lokasi dan tarif terhadap loyalitas

pelanggan.

Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan yang servis

(standar) dan sudah tidak servis gratis lagi (garansi). Sedangkan

untuk sampelnya adalah sebagian dari populasi, dalam penelitian ini

diambil 100 pelanggan sebagai responden. Metode sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Random Sampling. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan

antara kualitas pelayanan, lokasi dan tarif terhadap loyalitas

pelanggan adalah dengan analisis korelasi Product Moment. Dari analisis korelasi Product Moment diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa pelayanan, lokasi dan tarif dengan loyalitas pelanggan

memiliki hubingan yang positif.

M. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji kebenarannya.

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah: Ada pengaruh simultan dan

parsial antara harga, promosi, lokasi dan kualitas pelayanan terhadap

(65)

46 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian berupa studi kasus,

yaitu merupakan penelitian yang mendalam pada salah satu tempat yaitu

outbound Banyu Sumilir.

Kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada lokasi outbound tersebut saja.

B. Tempat dan waktu Penelitian

a. Penelitian ini dilakukan di tempat outbound Banyu Sumilir. Yang terletak di dusun Srowolan, Purwobinagun, Pakem, Sleman,

Yogyakarta.

b. Waktu penelitiannya adalah pada bulan November 2009 – Februari

2010

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam kasus ini adalah ketua rombongan atau

pengambil keputusan yang datang dan menggunakan fasilitas dari

(66)

2. Objek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah variabel-variabel harga,

promosi, lokasi, kualitas pelayanan dan motivasi.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (independent variable) 1) Harga

Variabel harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang

harus dikeluarkan oleh konsumen untuk dapat menggunakan

dan menikmati fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan oleh

pihak outbound Banyu Sumilir. Pengukuran variabel:

Untuk pengukuran variabel harga dalam penelitian ini

menggunakan skala ordinal 1-10.

1

Sangat murah

2 3 4 5 6 7 8 9 10

(67)

Tabel III.1 Gambaran variabel harga

2) Promosi

Promosi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan

untuk menarik konsumen agar datang dan menggunakan jasa

yang sudah disediakan.

Pengukuran variabel:

Untuk pengukuran variabel promosi dalam penelitian ini

menggunakan skala ordinal 1-10.

1

Kurang objektif

2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sangat objektif

Variabel Aspek Indikator

Harga •Harga yang ditawarkan ƒMurahnya harga dibandingkan

dengan pesaing yang ada.

ƒMurahnya harga sebanding dengan fasilitas yang

disediakan

ƒHarga yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan

•Variasi harga ƒPaket harga yang berbeda jika

mengunakan instruktur

maupun tidak

ƒPaket harga untuk keluarga, rombongan dan instansi

(68)

Tabel III.2 Gambaran variabel promosi

3) Lokasi

lokasi adalah berupa medan yang disediakan oleh perusahaan

dan juga fasilitas pendukung.

Pengukuran variabel:

Untuk pengukuran variabel lokasi dalam penelitian ini

menggunakan skala ordinal 1-10.

1

Sangat kurang strategis/ Sangat kurang aman/ Sangat kurang memadahi

2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sangat strategis/ Sangat aman/ Sangat memadahi

Variabel Aspek Indikator

Kegiatan

Promosi

•Promosi mulut ke mulut ƒefektifitas informasi

ƒsumber informasi dari teman, instansi, keluaga

ƒkebenaran dari informasi yang disampaikan

•Brosur ƒUkuran brosur yang tepat

ƒKejelasan tulisan

ƒPemilihan kalimat

•Billboard ƒDipasang di tempat yang strategis

ƒUkuran billboard

(69)

Tabel III.3 Gambaran variabel lokasi

Variabel Aspek Indikator

Lokasi

•Medan ƒMedan yang disediakan

merupakan medan yang alami

ƒLuasnya tempat outbound

ƒRintangan yang disediakan oleh pihak pengelola

•Akses menuju lokasi ƒ Akses untuk menuju lokasi

mudah dijangkau

ƒ Petunjuk arah menuju lokasi mudah ditemui

•Tempat parker ƒ Lahan parkir yang disediakan luas

ƒ Keamanan tempat parkir terjamin

4) Kualitas pelayanan

Variabel kualitas pelayanan yang dimaksud adalah

kemampuan perusahaan outbound untuk dapat memberikan pelayanan yang tepat dan nantinya akan memuaskan

konsumen yang datang.

Pengukuran variabel:

Untuk pengukuran variabel kualitas pelayanan dalam

penelitian ini menggunakan skala ordinal 1-10.

1

Sangat rendah

<

Gambar

Tabel       Judul                                                                                       Halaman
Gambar        Judul                                                                                    Halaman
Gambar II.1
Gambar II.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Masing-masing penempatan sensor memiliki kekurangan masing-masing, penempatan sensor pada ujung jari tangan dapat mengakibatkan subjek tidak benar-benar merasa

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBUATAN ALAT.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil penelitian menunjukkan penerapan penerapan dosis pupuk dan indeks hara tanahkombinasi terbaik terdapat pada perlakuan P2B1, perlakuan dosis pupuk terbaik pada P4

Disatu sisi tersedianya kebebasan akademis menjadi penunjang akan keberhasilan itu, tapi disisi lain bahkan tidak jarang terjadi berupa benturan terhadap elemen

Data diperoleh dengan data yang relevan dengan tujuan dan mencakup sasaran serta memiliki fungsi mengadakan pendekatan terhadap obyek yang akan di teliti maka

Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar guling belakang pada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan metode pembelajaran demonstrasi memiliki

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi rapat komite audit, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara negatif signifikan sedangkan konsentrasi kepemilikan,

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.Model regresi yang baik