• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Masalah Belajar yang Dialami oleh Siswi-siswi Kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

Bagian ini memuat hasil pengolahan data penelitia n. Hasil

pengolahan data ini merupakan jawaban atas masalah pertama dalam

penelitian ini, yaitu: “masalah-masa lah belajar apa sajakah yang dialami

siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran

2008/2009?”

Terdapat dua aspek yang diungkap dalam instrument penelitian, yaitu:

aspek internal (yang ada di dalam pribadi siswi) dan aspek eksternal (yang

ada di luar pribadi siswi). Aspek internal meliputi: kemampuan belajar dan

daya kreativitas, bakat khusus, organisasi kognitif, kemampuan berbahasa

dan daya fantasi, gaya belajar dan cara belajar, hasrat-kehendak, motivasi

belajar, konsentrasi dan perhatian, temperamen, perasaan dan sikap, minat,

fungsi sensorik-motorik, individualitas biologis, kondisi mental, dan vitalitas

sebagai pendidik dan sebagai didaktikus, sistem sosial dan status sosial siswi,

interaksi guru dengan siswi, prasarana dan sarana, suasana di sekolah, dan

pelayanan kepada siswi diluar bidang pengajaran.

Kategorisasi masalah belajar yang dialami siswi-siswi kelas XI SMA

Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 disajikan dalam tabel

berikut:

Tabel 7

Kategorisasi Skor Masalah Belajar yang Dialami Siswi -siswi Kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

Rentang skor Kategori

Xitem =138 ( 69 - 137) Rendah

138 < Xitem = 207 (138 - 206) Sedang

207< Xitem (207 – 276) Tinggi

Item-item dengan skor yang termasuk dalam kategori rendah adalah

item-item yang memiliki skor berada dalam rentang skor 69-138, item-item

yang termasuk dalam kategori sedang adalah item -item yang memiliki skor

berada dalam rentang skor 139-207, dan item-item yang termasuk dalam

kategori tinggi adalah item-item yang memiliki skor dalam rentang 208-276.

Item-item yang memiliki skor berada dalam kategori rendah dan

sedang adalah item-item yang mencerminkan sumber masalah-masalah

belajar yang dialami oleh siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2

Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, karena skor yang diperoleh belum

termasuk ideal/memuaskan. Sedangkan item-item yang memiliki skor berada

mengalami masalah dalam belajar, karena skor yang diperoleh sudah

dianggap ideal/memuaskan.

Dari total item yang mengungkap aspek internal (39 item) ada 32

item (79,48%) yang berada dalam kategori rendah dan sedang, dan dari total

item yang mengungkap aspek eksternal (23 item) ada 14 item (60,86%)

berada dalam kategori rendah dan sedang. Ini menunjukkan bahwa sebagian

besar siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran

2008/2009 mengalami masalah belajar yang bersumber dari aspek internal,

dan cukup banyak juga siswi yang mengalami masalah belajar yang

bersumber dari aspek eksternal.

Masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswi-siswi kelas XI

SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ta hun ajaran 2008/2009 disajikan dalam tabel

berikut:

Tabel 8

Masalah-masalah Belajar yang Dialami

oleh Siswi-siswi Kelas XI SMAStella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

No No item

Masalah-masalah belajar yang bersumber dari

Skor Tingkat Masalah A. Aspek Internal

1 27 Kesulitan belajar pada saat sedang sedih 129 (rendah)

Tinggi 2 29 Sulit berkonsentrasi belajar jika ada sesuatu yang

mengganggu pikiran

130 (rendah)

Tinggi 3 37 Malas mengikuti pelajaran saat sedang lelah 122

(rendah)

Tinggi 4 1 Tidak mampu memahami bahan pelajaran yang

dijelaskan oleh guru

197 (sedang)

Sedang 5 2 Tidak memiliki bakat khusus yang dapat mempermudah

dalam menyelesaikan tugas sekolah

187 (sedang)

Sedang 6 3 Kesulitan menangkap isi bahan pelajaran dengan baik 186

(sedang)

No No item

Masalah-masalah belajar yang bersumber dari

Skor Tingkat Masalah A. Aspek Internal

7 4 Tidak memiliki bakat khusus yang dapat mendukung proses belajar dalam mata pelajaran tertentu

199 (sedang)

Sedang 8 5 Tidak mampu menyelesaikan tugas -tugas sekolah yang

diberikan oleh guru

205 (sedang)

Sedang 9 7 Tidak mampu menciptakan atau membuat sesuatu yang

baru, unik, dan menarik

197 (sedang)

Sedang 10 9 Kesulitan mengingat inti suatu bahan bacaan 188

(sedang)

Sedang 11 10 Tidak mampu mengembangkan imajinasi menjadi

sebuah karya yang menarik

189 (sedang)

Sedang 12 11 Tidak mampu memahami dan mengingat kembali isi

buku- buku pelajaran yang telah dibaca

188 (sedang)

Sedang 13 12 Tidak mampu mengebangkan ide atau pikiran menjadi

sebuah karangan

199 (sedang)

Sedang

14 14 Tidak belajar rutin di rumah 163

(sedang)

Sedang 15 15 Malas mengikuti kursus atau les mata pelajaran yang

diadakan di sekolah

182 (sedang)

Sedang 16 17 Tidak bisa memanfaatkan waktu belajar dengan

sebaik-baiknya

172 (sedang)

Sedang 17 18 Malas belajar untuk memperbaiki nilai pelajaran yang

kurang baik

201 (sedang)

Sedang 18 19 Tidak belajar di rumah sesuai dengan jadwal belajar

yang sudah dibuat sendiri

180 (sedang)

Sedang 19 20 Malas mengerjakan PR yang diberikan oleh guru 203

(sedang)

Sedang 20 21 Tidak mampu memusatkan perhatian pada saat sedang

belajar

184 (sedang)

Sedang 21 23 Tidak bisa berkonsentrasi pada saat belajar di rumah 200

(sedang)

Sedang 22 24 Tidak semangat mengikuti pelajaran di kelas 196

(sedang)

Sedang 23 25 Tidak bisa berkonsentrasi saat mendengarkan penjelasan

guru

192 (sedang)

Sedang 24 28 Takut bertanya dan berbicara dengan guru-guru tertentu 184

(sedang)

Sedang 25 30 Tidak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan

guru dengan penuh minat

180 (sedang)

Sedang 26 31 Tidak menyenangi mata pelajaran yang sulit 146

(sedang)

Sedang 27 33 Tidak mengikuti setiap pelajaran dengan penuh minat 174

(sedang)

Sedang 28 34 Tidak mampu mencatat pelajaran dengan cepat dan rapi 197

(sedang)

Sedang 29 35 Tidak berminat pada beberapa pelajaran yang diajarkan

di sekolah

159 (sedang)

No No item

Masalah-masalah belajar yang bersumber dari

Skor Tingkat Masalah A. Aspek Internal

30 38 Tidak mampu menciptakan ketenangan batin pada saat belajar

190 (sedang)

Sedang 31 41 Tidak mampu mengatasi rasa lelah yang muncul pada

saat mengikuti pelajaran di kelas

152 (sedang)

Sedang B. Aspek Eksternal

1 42 Tidak konsentrasi belajar apabila suasana di rumah berisik atau banyak orang

123 (rendah)

Tinggi 2 56 Merasa tidak nyaman jika harus berdesak-desakan saat

akan menggunakan fasilitas sekolah yang jumlahnya terbatas

114 (rendah)

Tinggi

3 43 Kesulitan menyesuaikan diri dengan berbagai kebiasaan guru dalam mengajar di kelas

183 (sedang)

Sedang 4 44 Tidak bersedia mematuhi perintah guru untuk

menciptakan kelas yang tertib dan tenang

201 (sedang)

Sedang 5 45 Tidak bisa menyesuaikan diri dengan cara mengajar

beberapa guru

163 (sedang)

Sedang 6 46 Kurang mampu memahami sifat beberapa guru di

sekolah

159 (sedang)

Sedang 7 50 Kesulitan bekarjasama dengan beberapa siswi dari latar

belakang tertentu

176 (sedang)

Sedang 8 52 Tidak bisa bekerjasama dengan semua siswi di sekolah 175

(sedang)

Sedang 9 53 Malu bertanya pada guru tentang bahan pelajaran yang

belum dimengerti

188 (sedang)

Sedang 10 54 Tidak bisa bergaul/berinteraksi dengan beberapa siswi

di sekolah

201 (sedang)

Sedang 11 55 Kurang nyaman belajar karena suasana di sekolah tidak

mendukung proses belajar

192 (sedang)

Sedang 12 58 Tidak bisa belajar dengan baik di kelas 195

(sedang)

Sedang 13 59 Kesulitan belajar karena peralatan yang mendukung

mata pelajaran tertentu tidak lengkap

167 (sedang)

Sedang 14 60 Tidak mampu menyesuaikan diri dengan suasana belajar

di kelas

200 (sedang)

Sedang

B. Pembahasan

Dari keseluruhan data penelitian yang diperoleh, tam pak bahwa sebagian besar (79,48%) item yang mengungkap aspek internal berada

masalah belajar siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun

ajaran 2008/2009 bersumber dari aspek internal (yang ada di dalam pribadi

siswi) dan cukup banyak (60,86%) item yang mengungkap aspek eksternal

berada dalam kategori rendah dan sedang. Ini menunjukan bahwa cukup

banyak juga siswi yang mengalami masalah bela jar yang bersumber dari

aspek eksternal (yang ada di luar pribadi siswi).

1. Masalah belajar yang bersumber dari aspek internal

Hasil penelitian di depan menunjukan bahwa sebagian besar

siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran

2008/2009 mengalami masalah belajar yang bersumber dari aspek

internal. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

• Rendahnya kemampuan belajar dan daya kreativitas siswi.

Kemampuan belajar dan daya kreativitas adalah dua hal yang saling

berkaitan dan memegang peranan penting dalam

menent ukan/mempengaruhi proses dan hasil belajar siswi. Daya

kreativitas menunjuk pada kemampuan siswi untuk berpikir secara

orisinal dan lebih rasional. Sedangkan kemampuan belajar adalah

kesanggupan siswi untuk menyesuaikan diri pada kebutuhan baru

dengan menggunakan kemampuan berpikirnya untuk mencapai

tujuan belajarnya (Purwanto, 1996: 52). Semakin tinggi kemampuan

belajar dan daya kreativitas siswi, maka semakin besar peluangnya

untuk berhasil dalam belajar. Sebaliknya semakin rendah

peluangnya untuk berhasil dalam belajar (Muhibbin Syah, 1995:

134).

• Kurangnya minat belajar siswi. Minat belaja r erat kaitannya dengan motivasi belaja r, konsentrasi dan perhatian siswi pada pelajaran.

Siswi SMA yang sedang berada pada masa remaja lebih menaruh

minat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam

bidang pekerjaan yang dipilihnya. Dengan kata lain besarnya minat

siswi terhadap belajar sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada

pekerjaan (Hurlock, 1980: 220). Jika siswi tidak berminat pada

materi pelajaran tertentu, maka siswi akan merasa tidak semangat

dan tidak senang mengikuti pelajaran, sehingga siswi akan kesulitan

memusatkan perhatian dan konsentrasinya pada pelajaran.

• Perasaan tidak senang pada situasi/pelajaran tertentu di sekolah. Perasaan tidak senang ini misalnya: tidak senang pada cara mengajar

guru, pada pelajaran tertentu atau pada situasi/suasana di kelasnya.

Perasaan tidak senang ini akan menyebabkan siswi sulit

berkonsentrasi pada pelajaran yang sedang berlangsung dikelas.

Perasaan erat hubungannya dengan motivasi belajar dan sikap,

karena sikap selalu berkenaan dengan suatu objek yang disertai

dengan perasaan positif atau negatif. Siswi yang memandang belajar

sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat baginya akan merasa

senang melakuan kegiatan belajar dan termotivasi untuk

memandang belajar sebagai sesuatu yang negatif dan tidak penting

baginya akan malas dan tidak semangat melakukan kegiatan belajar

(Kartono, 1987: 35).

• Kondisi fisik siswi yang kurang sehat dan keadaan mental siswi yang kurang baik. Menurunnya daya tahan tubuh dapat menyebabkan

siswi mengalami kelelahan fisik, sehingga siswi akan mudah lesu

dan kerap merasa lemah (Winkel, 1996: 191). Keadaan ini dapat

menyebabkan siswi sulit berkonsentrasi belajar dan tidak dapat

belajar secara optimal, karena untuk belajar siswi membutuhkan

kondisi badan yang sehat agar memiliki energi banyak untuk belajar

(Soemanto, 1984: 115). Kondisi mental yang kurang baik juga dapat

menyebabkan siswi tidak dapat belajar secara optimal,karena daya

psikisnya kurang terpusat pada tugas-tugas belajar. Misalnya pada

saat sedang gelisah atau sedih akan membuat siswi sulit untuk

berkonsentrasi dalam belajar.

• Siswi tidak memiliki gaya belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Gaya belajar dan cara belajar yang digunakan siswi sangat

berpengaruh pada prestasi belajarnya, karena gaya belajar dan cara

belajar yang baik dapat membantu siswi dalam belajar, lebih-lebih

bila belajar di rumah. Menurunnya prestasi belajar siswa dapat

terjadi antara lain karena gaya belajar dan cara belajar yang

digunakan siswi kurang tepat. Adolf Heuken, dkk (1983: 13)

dan ketekunan saja, melainkan tergantung juga dari gaya dan cara

belajar yang efektif”.

2. Masalah belajar yang bersumber dari aspek eksternal

Hasil penelitian didepan menunjukan bahwa cukup banyak juga

siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang mengalami

masalah belajar yang bersumber dari aspek eksternal. Hal ini mungkin

disebabkan oleh beberapa hal,yaitu:

• Siswi tidak mampu memahami sifat guru dan kesulitan

menyesuaikan diri dengan berbagai kebiasaan dan cara guru

mengajar di kelas. Masalah ini dapat terjadi karena: guru

menjelaskan materi pelajaran hanya dengan satu metode saja,

sehingga bagi siswi tertentu akan membawa kebosanan yang

menyebabkan siswi malas mendengarka n penjelasan guru, guru

kurang menguasai materi pelajaran yang diajarkan, sehingga

penjelasannya akan cenderung monoton dan membosankan. Hal ini

akan membuat siswi lebih tertarik melakukan kegiatan lain seperti

menggambar-gambar buku tulis dari pada menyimak dan

memperhatikan pelajaran, guru kurang memiliki kemampuan

berbahasa dan berkomunikasi yang baik dalam menyampaikan

materi pelajaran, hal ini menyangkut suara, artikulasi, tekanan,

kata-kata, dan kalimat yang digunakan dalam mengajar. Guru yang

berbicara gagap/gugup dapat mengakibatkan terganggunya

dan tujuan dari penjelasan guru, Sifat guru yang keras dan mudah

marah akan menyebabkan siswi takut untuk bertanya tentang materi

pelajaran yang tidak dimengerti. Jika ini terjadi terus-menerus maka

siswi akan mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran

yang seharusnya membutuhkan penjelasan guru lebih lanjut.

• Siswi kesulitan menyesuaikan diri dengan suasana belajar di sekolah. Pendidikan di sekolah tidak boleh lepas dari suasana lingkungannya,

karena keberhasilan suatu pendidikan banyak ditentukan oleh

lingkungannya (Surya, 2004: 79). Suasana sekolah yang kurang

nyaman akan membuat siswi terganggu dalam belajar, misaln ya

suasana kelas yang terlalu ribut, ada siswi yang berkelahi di sekolah,

banyak siswi yang mondar-mandir di koridor akan menyebabkan

siswi tidak bisa konsentrasi pada pelajaran yang sedang berlangsung

di kelas.

• Perbedaan status sosial siswi. Status sosial yang dimiliki siswi dapat mempengaruhi proses belajarnya, karena status sosial berkaitan erat

dengan penghargaan terhadap diri sendiri dan penerimaan

lingkungan terhadapnya (Winkel, 1996: 214). Perbedaan status sosial

yang dimilki siswi dapat menyebabkan siswi kesulitan untuk

bekerjasama dengan siswi lain yang berasal dari latar belakang

tertentu. Siswi SMA sebagai remaja cenderung memilih-milih dalam

mencari teman, sehingga siswi yang berasal dari latar belakang

dengan siswi yang berasal dari latar belakang yang sama. Hal ini

akan menyebabkan siswi kesulitan bergabung dengan kelompok

pada saat ada tugas kelompok/diskusi kelompok.

• Lingkungan hidup siswi yang tidak mendukung proses belajar siswi, misalnya suasana rumah yang berisik atau banyak orang akan

menyebabkan siswi tidak konsentrasi belajar dan kesulitan

memusatkan perhatian pada materi pelajaran yang sedang

dipelajarinya, karena perhatiannya terbagi pada suara/orang-orang

yang ada di sekelilingnya. Suasana keluarga yang tidak harmonis

juga dapat mengganggu proses belajar siswi, karena akan

menyebabkan kondisi mental siswi menjadi kurang baik (misalnya:

siswi akan merasa gelisah, sedih, kecewa dll) sehingga akan

membuat sulit berkonsentrasi dalam belajar, karena daya psikisnya

kurang terpusat pada tugas-tugas belajar.

68

SISWI-SISWI KELAS XI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA

Dokumen terkait