BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Analisis SWOT terkait Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 1 di Banjar Batur Desa Peguyangan Kaja
Setelah melakukan kunjungan dan mengikuti MMD 1 pada 5 Maret 2018 di Kantor Desa Peguyangan Kaja, kemudian dilakukan analisis SWOT terhadap pelaksanaan MMD 1. Hasil analisis didapat sebagai berikut:
STR E NG TH
No Faktor Kekuatan
1. Media penyampaian Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja menggunakan layar proyektor, power point , dan pengeras suara sehingga memudahkan dalam penyampaian hasil data Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Peserta Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja diberikan print out power point sehingga memudahkan peserta untuk memahami hasil data SMD yang disampaikan.
3. Power point yang ditampilkan pada Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja terlihat jelas dan cukup mudah dimengerti oleh peserta Musyawarah Masyarakat Desa 1.
4. Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan.
5. Tempat kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja cukup nyaman dan dapat menampung semua peserta Musyawarah Masyarakat Desa 1.
6. Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja ini memberikan informasi kepada peserta terkait masalah kesehatan yang terjadi di Br. Batur.
W E A K N E S S
No Faktor Kelemahan
1. Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja dilakukan pada hari senin pagi sehingga hanya mengundang stakeholder dan kader untuk mengikuti kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa ini.
2. Peserta yang hadir dalam Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja kurang aktif dalam menyampaikan pendapat terkait prioritas masalah yang akan ditetapkan.
3. Tidak terdapatnya kalender bali yang dapat memudahkan dalam penentuan waktu diimplementasikannya rencana kegiatan yang telah dibuat.
OPPORTUNITI E S
No Faktor Peluang
1. Pemerintah setempat mendukung terlaksananya kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja.
2. Terdapat kader posyandu balita, kader lansia, ibu-ibu PKK, dan kader jumantik yang dapat membantu dalam pengimplementasian hasil Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja.
3. Adanya dukungan dari pihak puskesmas III Denpasar dalam pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja.
T H R E A T
No Faktor Ancaman
1. Keberhasilan implementasi Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja ini tergantung dari kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam implementasi ini.
2. Sulitnya penentuan waktu penerapan rencana kegiatan karena berbarengan dengan hari raya sehingga perlu koordinasi kepada kepala kelian adat di Br. Batur Desa Peguyangan Kaja.
4.2 Perbandingan hasil kunjungan dengan teori dan jurnal
Berdasarkan hasil kunjungan pada MMD 1 di Kantor Desa Peguyangan Kaja pada tanggal 5 Maret 2018, berikut beberapa teori yang relevan.
4.2.1 Topik dan proses kegiatan MMD 1
Kegiatan MMD 1 dibuka dengan menguraikan maksud dan tujuan MMD 1 itu sendiri. Selanjutnya adalah penyajian hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang dilakukan dengan mendatangi rumah-rumah warga di Banjar Batur Peguyangan Kaja. Dalam pengambilan data, metode yang digunakan adalah metode windshield survey, observasi dan wawancara yang berpedoman pada kuesioner. Hasil data tersebut bertujuan pula untul mengklarifikasi jika terdapat kesalahan dalam mendapatkan informasi. (Efendi & Makhfudli, 200 9)
Pengenalan masalah keperawatan oleh mahasiswa kepada masyarakat ini bertujuan masyarakat dapat berpendapat dan menentukan prioritas masalah yang lebih dahulu ditangani. Kegiatan berlanjut dengan menentukan prioritas masalah berupa diskusi dan saling memberikan pendapat. Menentukan prioritas masalah menggunakan skala Bailo dan Maglaya (1978) terdiri dari kriteria sifat masalah, kemungkinan masalah dapat diubah, potensi masalah untuk dicegah dan menonjolnya masalah. Berikut skoring dalam penentuan prioritas masalah:
No. Kriteria Skor Bobot
1. Sifat Masalah
Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Krisis atau keadaan sejahtera
3 2 1
2. Kemungkinan Masalah Dapat diubah Dengan mudah Hanya sebagian Tidak dapat 2 1 0 2
3. Potensi Masalah Dapat Dicegah Tinggi Cukup Rendah 3 2 1 1 4. Menonjolnya Masalah Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani Masalah tidak dirasakan 2 1 0 1
(Dian, Proses Skoring)
Setelah prioritas masalah sudah ditentukan, selanjutnya penyusunan rencana kegiatan penanggulangan masalah. Kegiatan ini memerlukan diskusi dari masyarakat yang hadir untuk bisa menentukan waktu pelaksanaan dari kegiatan yang sudah dirancang. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan jadwal kegiatan masyarakat. Diharapkan saat kegiatan berlangsung masyarakat Banjar Batur dapat menghadiri kegiatan tersebut. Terakhir yaitu pengesahan rencana
kegiatan oleh stakeholder antara lain Kepala Desa, Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Kepala Dusun.
4.2.2 Media pelaksanaan MMD 1
Media yang digunakan dalam pelaksanaan MMD adalah media Powerpoint. Setiap peserta juga diberikan print out materi yang akan didiskusikan. Penggunaan media tersebut diharapkan proses penyampaian hasil data dan masalah kesehatan di Banjar Batur dapat dipahami oleh peserta. Apabila peserta melewati atau kurang memperhatikan data yang ditampilkan pada proyektor, peserta dapat membaca pada print out yang telah diberikan. Hasil data yang ditampilkan pada proyektor sudah baik. Ukuran tulisan sudah cukup besar sehingga dapat terbaca oleh para peserta. media presentasi berfungsisebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan media pembelajaran yang akan dipelajari
secara mandiri oleh sasaran. Media presentasi kurang cocok digunakan sebagai bahan belajar yang bersifat pengayaan. Ini berbeda dengan program multimedia
interaktif. Oleh karena itu pesan-pesan yang disajikan dalam media presentasi sebaiknya dibuat secara garis besar dan tidak detail. beberapa tips yang perlu diperhatikan pada saat membuat atau memproduksi laporan menjadi media presentasi dengan menggunakan Power point seperti memilih jeni font yang tingkat keterbacaannya tinggi contohnya Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran font 17-20 untuk isi teks. Bisa ditambahkan variasi gambar dan berikan judul pada masing-masing slide. (Kentut, 2010)
4.2.3 Teknik komunikasi
Presentasi merupakan sebuah komunikasi. Komunikasi sebagai sebuah proses seorang individu mengirimkan rangsangan untuk mengubah perilaku individu lain. Berdasarkan pengertian di atas, terdapat 3 komponen dasar dari sebuah komunikasi yakni pemberi pesan (komunikator), media yang digunakan dan penerima pesan (audiens).
Presentasi yang baik terjadi apabila audiens memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui pemilihan media yang tepat, sehingga audiens terinspirasi untuk menentukan/memilih langkah terbaik. Presentasi
yang baik pula terjadi jika audiens dapat merubah keyakinannya atas pengaruh komunikator melalui media yang ditampilkan. Presentasi yang buruk, terjadi apabila komunikator tidak mampu menjelaskan pesan (hanya dimengerti diri sendiri) dan tidak mengoptimalkan media yang dipergunakan, sehingga audiens tidak paham terhadap pesan yang diterimanya.
Pondasi dalam presentasi meliputi topik presentasi, tujuan presentasi dan pengenalan audiens. Tiga pondasi ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain, merupakan satu kesatuan yang saling menguatkan untuk membangun sebuah bangunan presentasi yang hebat. (Pusbindiklat Peneliti, 2017)
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan saat kegiatan MMD 1, pembawa acara, moderator dan penyaji sudah baik dalam berkomunikasi. Penyaji sudah baik menggunakan Bahasa verbal maupun non verbal. Bila dibandingkan
dengan teori, moderator telah mampu mengajak interaksi peserta untuk mau memberikan pendapat walaupun tidak mudah sebab pada diskusi awal peserta hamper tidak ada yang mau memberikan pendapat. Sementara penyaji dalam kegiatan MMD 1 beberapa kali salah menyebutkan kata yang dapat merubah makna kata tersebut. Walaupun demikian, peserta tetap dapat mengerti setelah diklarifikasi oleh penyaji.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.KESIMPULAN
Musyarawah masyarakat desa adalah pertemuan perwakilan warga desa atau kelurahan, Tim Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dan Kecamatan membahas hasil SMD (Survey Mawas Diri) yang dilakukan sebelumnya.MMD bertujuan untuk mendapatkan prioritas masalah yang akan diatasi bersama masyarakat desa, menggali potensi sumber daya yang dimiliki dan penyusunan rencana intervensi.MMD dilakukan di banjar batur desa peguyangan kaja pada hari senin 5 maret 2018.Pembahasan MMD dilakukan berdasarkan
hasil survei yang dilakukan dengan wawancara,observasi dan memberikan angket atau kuisioner kepada warga mengenai beberapa item seperti umur,jenis pekerjaan,masalah jaminan kesehatan,masalah kesehatan berdasarkan umur dan lain sebagainya sehingga
didapatkan 4 masalah prioritas yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan pada agregat lansia berhubungan dengan kurang efektifnya penyelenggaraan senam lansia, ketidakefektifan manajemen kesehatan agregrat dewasa di banjar batur, desa peguyangan kaja, kecamatan denpasar utara berhubungan dengan masalah kesehatan dewasa meliputi hipertensi, perilaku kesehatan cenderung beresiko terjadi penyakit dbd dan diare,serta ketidakefektifan manajemen kesehatan pada agregat bayi, batita, balita di banjar batur, desa peguyangan kaja, kecamatan denpasar utara berhubungan dengan masalah kesehatan bayi, batita, balita dan anak-anak adalah ISPA.Setiap masalah prioritas yang dipilih akan diadakan rencana dan kegiatan untuk mengatasi masalah prioritas yang sudah ditetapkan dengan Plan Of Action (POA).
5.2.SARAN
Saran kepada mahasiswa
Mahasiswa dalam menyampaikan materi dan membimbing masyarakat untuk menentukan masalah prioritas harus jelas dan tepat agar masyarakat mampu mengerti dan bisa
berargumen dan menentukan masalah prioritas yang akan ditangani,serta mahasiswa mampu mengarahkan apabila masyarakat kurang aktif dalam penentuan masalah.
Saran kepada masyarakat
Masyarakat diharapkan aktif dan mau mengikuti MMD ini agar permasalahan yang ada di desa tersebut bisa ditangani berdasarkan keputusan bersama yang dirasakan menjadi masalah kesehatan di desa tersebut.
Saran kepada pemerintah
Pemerintah diharapkan mendukung kegiatan-kegiatan komunitas salah satunya SMD dan MMD untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat serta meningkatkan ilmu pengetahuan dari masyarakatnya langsung tentang suatu penyakit apabila kegiatan seperti