• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASALAH – MASALAH PERILAKU KESEHATAN

PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DAN PENGEMBANGAN POSYANDU

B. MASALAH – MASALAH PERILAKU KESEHATAN

Perilaku merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma kelompok yang bersangkutan. Sekalipun pada umumnya perilaku terbentuk dalam proses enkulturasi dan sosialisasi, namun tidak jarang seseorang menunjukkan perilaku menyimpang. Hal yang sama berlaku juga dalam segi kehidupan kesehatan. Sehubungan dengan kesenjangan ini (antara perilaku ideal/normatif dengan perilaku menyimpang) ada dua dimensi yang perlu dikemukakan yaitu kebudayaan kesehatan dalam konteks kebudayaan atau sistem budaya dalam konteks profesional biomedis, lihat Ganies dan Hahn 1985; dan Mishler et al 1981.

Kebudayaan kesehatan masyarakat membentuk, mengatur, dan mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu – individu suatu kelompok sosial dalam memenuhi kebutuhan kesehatan baik yang berupa upaya mencegah penyakit maupun menyembuhkan diri dari penyakit. Tentu saja, di samping itu, kita menyadari adanya kenyataan – kenyataan perilaku menyimpang, seperti dikemukakan di atas. Masalah utama, sehubungan dengan ini, adalah bahwa tidak semua unsur dalam suatu sistem budaya kesehatan (pribudi atau tradisional) cukup ampuh serta dapat memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat yang terus meningkat akibat perubahan – perubahan budaya yang terus – menerus berlangsung; sedangkan, pada pihak lain, tidak semua makna unsur – unsur pengetahuan dan praktek sistem biomedis yang diperlukan masyarakat telah sepenuhnya dipahami maupun dilaksanakan oleh sebagian terbesar para anggota suatu masyarakat. Tambahan pula, dari segi perawatan dan pelayanan biomedis belum seluruhnya berhasil memenuhi kebutuhan dan harapan suatu masyarakat. Tambahan pula, dari segi perawatan dan pelayanan biomedis belum seluruhnya berhasil memenuhi kebutuhan dan harapan suatu masyarakat karena adanya berbagai masalah ke profesionalan, seperti perilaku profesional medis yang belum sesuai dengan kode etik, pengutamaan kepentingan pribadi dan birokrasi, keterbatasan dana dan tenaga, keterbatasan pemahaman komunikasi yang berwawasan budaya (Foster 1987).

Penggolongan Perilaku Kesehatan

Untuk mendalami masalah – masalah perilaku kesehatan bagi kepentingan penelitian terapan, di bawah ini diketengahkan suatu model yang menggolongkan perilaku – perilaku yang menguntungkan kesehatan dan perilaku – perilaku yang merugikan kesehatan.

1. Perilaku Sadar yang Menguntungkan Kesehatan (Kotak 1)

Kotak 1 mencakup perilaku – perilaku yang secara sadar dilakukan oleh seseorang yang berdampak menguntungkan kesehatan. Golongan perilaku ini langsung berhubungan dengan kegiatan – kegiatan pencegahan penyakit serta penyembuhan dari penyakit yang dijalankan dengan sengaja atas dasar pengetahuan dan kepercayaan bagi diri yang bersangkutan, atau orang – orang lain, atau suatu kelompok sosial. Sehubungan dengan ini, kebutuhan – kebutuhan pelayanan dan perawatan medis dipenuhi melalui fasilitas – fasilitas yang tersedia yang mencakup: (1) Sistem perawatan rumah tangga, (2) Sistem perawatan tradisional yang diberikan oleh Prametra (pemraktek atau praktisi medis tradisional), dan (3) sistem perawatan formal (biomedis atau kedokteran).

Dalam kenyataan sistem – sistem ini dipergunakan secara bergantian. Sistem apa yang diutamakan atau dijadikan budaya, persepsi etiologi, persepsi derajat keparahan, pengalaman sebagai pasien, kepercayaan dan kemampuan ekonomis. Kenyataan lain menunjukkan pula bahwa sistem – sistem tersebut secara keseluruhan merupakan sumber atau fasilitas pemenuhan kebutuhan – kebutuhan kesehatan, atau merupakan multisistem perawatan kesehatan dalam masyarakat.

Dari segi lain, kita dapat mempelajari tingkat – tingkat keefektifan sistem – sistem perawatan rumah tangga dan ‘keprametraan’ atau ‘kedukunan’, maupun masalah – masalah perilaku pemberi pelayanan dalam sistem medis formal yang belum berhasil memenuhi kebutuhan dan harapan pihak pengguna. Tergantung pada kenyataan sebenarnya kompleks masalah ini dapat dikategorikan pada Kotak 3 atau Kotak 4 pada gambar tersebut.

2. Perilaku Sadar yang Merugikan Kesehatan (Kotak 2)

Kenyataan umum menunjukkan bahwa perilaku yang dijalankan secara sadar atau diketahui tetapi tidak menguntungkan kesehatan terdapat pula di kalangan orang berpendidikan atau profesional, atau secara umum pada masyarakat – masyarakat yang sudah maju. Kebiasaan merokok (termasuk kalangan ibu hamil), Pengabaian pola makanan sehat sesuai dengan kondisi biomedis, ketidak teraturan dalam pemeriksaan kondisi kehamilan, alkoholisme, pencemaran lingkungan, suisida, infantisida, pengguguran kandungan, perkelahian, peperangan, hanya beberapa contoh dari sekian banyak jenis perilaku ini.

Persoalan yang dihadapi adalah bahwa kalangan yang berperilaku demikian bukan tidak memiliki kesadaran atau pengetahuan mengenai masalah kesehatan yang mereka hadapi atau konsekuensi – konsekuensinya; menyebabkan pendekatan penanggulangan sangat rumit serta memerlukan penyelesaian dari segi hukum. Termasuk dalam kompleks masalah ini adalah perilaku pemberi pelayanan dan perawatan yang merugikan resipien atau pasien, tersebut pada kotak 1 alinea terakhir.

3. Perilaku Tidak Sadar yang Merugikan Kesehatan (Kotak 3)

Makin kurang pengetahuan kesehatan umum, makin besar kegiatan – kegiatan yang dilakukan yang tergolong merugikan kesehatan. Gejala ini tentu tidak tergolong kurang di kalangan anggota masyarakat yang berpendidikan kurang atau yang terisolasi dari arus – arus informasi. Golongan masalah ini paling banyak dipelajari, terutama karena penanggulangannya merupakan salah satu tujuan utama berbagai program pembangunan kesehatan masyarakat, misalnya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan kalangan pasangan usia subur, para ibu hamil, dan anak – anak Balita pada masyarakat pedesaan dan lapisan sosial bawah di kota – kota.

4. Perilaku Tidak Sadar yang Menguntungkan Kesehatan (Kotak 4)

Golongan perilaku kotak 2 menunjukkan bahwa tanpa dasar pengetahuan manfaat biomedis umum yang terkait, seseorang atau sekelompok orang dapat menjalankan kegiatan – kegiatan tertentu yang secara langsung atau tidak langsung memberi dampak

positif terhadap derajat kesehatan mereka. Kita perlu meneliti, misalnya pola makan tradisional, praktek perawatan dan pencegahan gangguan kesehatan golongan ibu hamil yang secara biomedis adalah positif. Apa pula manfaat berbagai praktek pantangan maupun keharusan bagi ibu hamil dan dalam menghadapi persalinan? Berbagai pertanyaan lainnya dapat dirancang untuk mengetahui golongan perilaku yang diperoleh memerlukan pembuktian biomedis. Sebagai lapangan perhatian, golongan perilaku ini paling kurang mendapat perhatian kalangan ilmuwan sosial.

Demikian pula dengan berbagai kegiatan yang ingin ditingkatkan dan dikembangkan melalui posyandu, puskesmas, dan program – program penyuluhan yang dijalankan secara tersendiri, kesemuanya merupakan upaya penanggulangan masalah – masalah kesehatan yang bersumber pada perilaku yang tidak sadar merugikan kesehatan. Persoalannya adalah bagaimana merencanakan program – program yang efektif dari segi komunikasi inobasi bagi penduduk yang sangat besar. Kalau kita menyadari konsekuensi dari kenyataan ini, kita dapat menyatakan bahwa pendekatan yang saling sesuai pada suatu populasi budaya tertentu tidak harus demikian secara utuh hasil penerapannya pada populasi – populasi budaya lainnya.

Sadar/Tahu Tidak sadar/Tidak tahu

(S) (TS) Menguntungkan (U) 1 2 Potensi (stimulasi) Merugikan (R) 3 4 Kendala

Gambar. Model Altenatif Perilaku Kesehatan