• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah dalam Pelaksanaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi

BEBERAPA MASALAH DALAM PELAKSANAAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA MEDAN

C. Masalah dalam Pelaksanaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi

Izin Mendirikan Bangunan di Kota Medan

Pemberian IMB dilakukan agar pembangunan yang dilakukan tetap sesuai dengan rencana tata ruang yang berIaku dan rencana teknis bangunan. Dalam proses pemberian pelayanan izin mendirikan bangunan, sering dijumpai masalah-masalah yang terkadang akan menghambat proses pemberian pelayanan tersebut. Demikian juga dengan proses pengawasan yang dilakukan terhadap bangunan setelah selesai pengurusan IMB.

Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi IMB tersebut bukan berarti dapat berjalan dengan lancar, ada banyak masalah yang bisa saja terjadi sehingga menimbulkan pemungutan retribusi IMB tidak sesuai dengan yang diharapkan. Masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masalah yang dihadapi oleh para pelaksana di dalam pelaksanaan pemungutan retribusi IMB di Kota Medan. Masalah dalam Pelaksanaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan di Kota Medan berasal dari faktor internal dan eksternal.

Masalah internal antara lain berasal dari :

1. Kurangnya sosialisasi tentang Retribusi IMB yang mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak mengetahui atau kurang paham sosialisasi yang dilakukan Dinas Tatan Ruang dan Tata Bangunan Medan kurang efektif

kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa sangat sulit dan berbelit dalam mengurus IMB.

2. Kurang terpadunya perangkat pemerintah daerah dalam pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan No. 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan disebut kurangnya tenaga dalam pelaksanaan serta kota ini daerah yang sedang mengembangkan diri dan memilihara daerah atau daerah yang luas.

3. Belum tersosialisasikan dengan baik terkait dengan Undang-Undang No 28 Tahun 2009 Tentang pajak daerah dan retribusi daerah dan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 TAHUN 2012 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

4. Sanksi hukum yang kurang tegas, sanksi hukum yang diberlakukan terhadap wajib retribusi kurang efektif, dikarenakan belum adanya perangkat hukum atau Peraturan Daerah yang mengatur mengenai penerapan sanksi secara tegas terhadap wajib retribusi yang tidak mau membayar retribusi.

5. Keterbatasan sumber daya manusia yang dimilliki oleh Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan, misalnya tenaga di bidang pengukuran dan pemetaan, jumlah pegawai yang ada bidang ini masih belum mencukupi terkait dengan tugas bidang pengukuran dan pemetaan untuk melakukan pengukuran di lapangan. Selain itu, bidang pengendalian dan pemanfaatan ruang juga masih kekurangan pegawai. jumlah pegawai yang dimiliki oleh bidang pengendalian dan pemanfaatan ruang belum mencukupi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. ditambah lagi dengan tugas

yang mereka lakukan untuk turun ke lapangan mengawasi pembangunan yang dilakukan masyarakat.

6. Sarana dan prasarana yang ada juga masih belum memadai, seperti bidang pengukuran dan pemetaan di dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan di lapangan masih menggunakan transportasi pribadi. Demikian juga halnya dengan bidang pengendalian dan Pemanfaatan Ruang, masih kekurangan transportasi untuk melakukan pengawasan ke lapangan. Bidang pengendalian dan pemanfaatan ruang juga di dalam menjalankan tugasnya masih menggunakan peralatan yang manual seperti palu untuk melakukan pembongkaran terhadap bangunan yang tidak sesuai dengan izin yang telah diterbitkan oleh Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan

7. Komunikasi

Komunikasi merupakan sarana untuk menyebarkan informasi, baik dari atas ke bawah atau sebaliknya, faktor komunikasi dalam pelaksanaan retribusi IMB sangat berperan penting khususnya dalam pendataan objek dan wajib retribusi IMB.

Masalah eksternal antara lain berasal dari :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus IMB. Ada beberapa warga masyarakat yang terpaksa mengurus IMB, IMB tersebut akan digunakan untuk pinjaman ke Bank sehingga masyarakat sangat enggan mengurus IMB kalau tidak ada manfaatnya atau kalau tidak terpaksa mengurusnya.

2. Terbatasnya sumber daya anggaran juga akan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kebijakan, disamping program tidak dapat dilaksanakan dengan optimal, terbatasnya anggaran menyebabkan disposisi para pelaku kebijakan rendah, bahkan akan terjadi goal displacement yang dilakukan oleh pelaku kebijakan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan yang telah ditetapkan.

3. Dalam rangka kegiatan IMB banyak masyarakat yang belum mempunyai IMB, sehingga jumlah penerimaan yang seharusnya diperoleh menjadi berkurang. Kewajiban membayar hanya dilakukan apabila pihak Dinas Pendapatan Kota Medan melakukan penagihan retribusi IMB tersebut.

4. Adanya penunggakan yang dilakukan oleh pihak tertentu dalam pelaksanaan pembayaran retribusi IMB. Hal ini tentu saja akan menunda penerimaan retribusi yang seharusnya sudah diterima tetapi masih harus ditangguhkan karena wajib retribusi belum bersedia membayar retribusi.

5. Banyaknya oknum pemerintah yang masih kurang tegas dalam menyikapi pelanggaran peraturan perizinan.

6. Kondisi sosial,ekonomi dan politik

Kondisi sosial, politik, dan ekonomi, mencakup sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan; sejauhmana kelompok-kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi pelaksanaan; karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak; bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan; dan apakah elite politik mendukung pelaksanaan perda tersebut.

7. Pemohon belum siap untuk membayar retribusi IMB-nya tersebut sedangkan syarat untuk keluarnya surat keputusan (SK) adalah terlebih dahulu pemohon harus melunasi retribusi bangunan, disebabkan kondisi pencarian yang kurang tetap bagi golongan ekonomi lemah kebawah. Sebagian besar masyarakat masih belum tahu banyak tentang manfaat yang diperoleh jika memiliki IMB, disamping itu kurangnya sosialisasi dari lembaga yang terkait menjadikan masyarakat banyak yang enggan mendaftarkan bangunannya. Masalah-masalah tersebut di atas merupakan masalah dalam pelaksanaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan di Kota Medan Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan asli Daerah Kota Medan yang ditangani Dinas Tatan Ruang dan Tata Bangunan dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.

D. Upaya dalam Mengatasi Masalah Pelaksanaan Retribusi Izin Mendirikan

Dokumen terkait