• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aku Ingin Masuk Saka Kencana

Dalam dokumen SERI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BAGI PRAMUKA (Halaman 32-44)

Informasi akan kedatangan kak Pandu yang aktif di Satuan Karya Kencana sudah tersiar di Gugus depan dimana Kalisa dan Reina tergabung dalam anggota Pramuka. Hampir semua sahabat Reina bukan saja Regu Melati tapi semua regu sepasukannya sudah tahu bahkan pasukan regu putra pun sudah dapat kabar dari Kalisa dan Reina.

Di pasukan putri ada regu Melati, regu Mawar, regu Cempaka dan regu Matahari. Sedangkan dari pasukan putra ada regu Rajawali, regu Harimau, regu Kancil dan regu Kobra.

Kehadiran kak Pandu sudah disampaikan kepada kakak pembina pasukan putri dan pembina pasukan putra. Bahkan kak Pandu mau didaulat untuk bercerita pengalamannya selama aktif di gugus depannya yang sangat mandiri dan akan diminta bercerita tentang bagaimana kegiatan di Saka Kencana dan mengapa kak Pandu memilih Saka Kencana.

Hari Sabtu hari pelaksanaan rutin kegiatan latihan Pramuka, namun hari itu kegiatannya

sangat istimewa karena saat upacara pembukaan latihan kakak pembina mengumumkan: “Untuk latihan hari ini akan diisi oleh seseorang dari teman kenalan kalian yaitu sahabat dari pemimpin regu Melati, siapa lagi kalau bukan Reina. Ayo Reina kedepan”, panggil kakak pembina. “Silakan kamu sampaikan pada teman-teman semua”, kata Kakak Pembina. Reinapun maju selangkah dan langsung menjelaskan.

“Baik teman-teman semua sesuai hasil musyawarah Dewan Penggalang yang telah diusulkan kepada kakak pembina bahwa untuk latihan hari ini kita akan bergabung dengan pasukan putra yang sudah menunggu di lapangan tempat latihan putra. Disana sudah menunggu kak Pandu yaitu salah seorang Pramuka Penegak yang aktif di Saka Kencana. Kita akan mendengarkan pengalamannya, siapa tahu diantara kita ada yang tertarik untuk menjadi anggota Saka Kencana. Ayo masing-masing pemimpin regu silakan disiapkan untuk bergabung dengan pasukan putra”, pinta Reina.

Sampai dilokasi tempat latihan penggalang putra sudah tampak kak Pandu duduk diapit oleh pratama putra. Pasukan putra sudah membuat setengah lingkaran sambil duduk dan kemudian

pasukan putripun duduk menyesuaikan sehingga menjadi sebuah lingkaran besar dengan tetap memperhatikan satuan terpisah.

Kak Duki, Pratama putra langsung berdiri dan berkata, “Kawan-kawan ditengah-tengah kita telah hadir seorang kakak kita yang cukup ganteng”, ujar kak Duki sambil berkelakar, “Dia adalah anggota Penegak yang sengaja kita undang untuk bercerita tentang pengalamannya selama berlatih di ambalan dan di Satuan Karya Kencana bagaimana dia membagi waktu untuk latihan dan bagaimana ambalan disana bisa mandiri. Kita sambut dengan 2 kali tepuk Pramuka untuk kak Pandu”, Kak Duki mempersilahkan kak Pandu.

Kak Pandu bangkit dan langsung berdiri ditengah-tengah lingkaran dengan semangat sambil bersama-sama ikut bertepuk.

“Baik terimakasih adik-adikku yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng, suatu kebahagiaan dan kehormatan buat kak Pandu bisa hadir ditengah-tengah kalian semua. Kakak tidak menyangka kalian begitu antusias mau mendengarkan cerita kakak selama aktif di ambalan dan di satuan karya, sesungguhnya pengalaman kakak tidak istimewa, ini suatu hal

yang biasa menurut kakak, karena kalau kita sudah memutuskan untuk bergabung menjadi anggota Pramuka ya harus serius, sungguh-sungguh dan komitmen. Jangan setengah-setengah dan harus melaksanakan apa yang sudah kita ucapkan dalam janji kita yaitu Trisatya dan ketentuan moral kita yaitu Dasadarma.

Adik-adikku, perkenalkan nama saya Pandu lahir di sebuah desa kecil di daerah jawa Barat, kakak mempunyai 7 orang saudara kandung, kakak anak ketiga yang hampir saja tidak bisa sekolah sampai SMA kalau saja tidak dibiayai oleh kakak saya.

Adik-adik saya cuma sekolah sampai SD karena ayahku tidak punya biaya, sering sakit tidak bisa berobat, bahkan adik-adik kakak nyaris tidak mendapat asupan makanan yang bergizi karena tidak ada biaya hidup, anggota keluarga terlalu banyak sehingga tak terurus. Makanya kakak berjanji dalam hidup kakak ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadi bagian dari Keluarga Berencana, punya anak cukup dua supaya tidak sengsara seperti keluarga kak Pandu.

Kalau saja Orang Tua kak Pandu putranya hanya dua orang mungkin akan lebih sejahtera.

Namun sudahlah itu semuanya sudah terjadi. Mudah-mudahan kalian kedepan jika sudah dewasa dan berkeluarga anaknya cukup dua saja. Itu cerita pengalaman keluarga kak Pandu.

Baik, sekarang kakak cerita pengalaman di Pramuka. Ketika kakak Penggalang dulu seperti kalian, kakak sudah aktif. Karena kebetulan kakak waktu itu terpilih menjadi Pratama seperti adik Duki, kakak juga sampai mencapai Pramuka Penggalang Garuda. Nah berawal mau ikut ujian Pramuka Penggalang Garuda waktu itu ada tugas membuat sepuluh macam kerajinan tangan yang terbuat dari lima bahan yang berbeda. Saat itu kakak dan teman-teman yang lain banyak belajar kepada orang-orang yang ahli dibidang kerajinan tangan .

Mulai saat itulah kakak tertarik untuk membuat berbagai macam hasta karya yang dapat digunakan sehari-hari oleh kita sendiri baik disekolah, dirumah, maupun untuk di kegiatan Pramuka. Salah satu contohnya membuat ring kacu dari berbagai bahan diantaranya dari rotan, kaleng, tempurung, dan barang-barang bekas yang bisa diolah menjadi barang kerajinan yang bermanfaat.

Setelah kak Pandu menjadi anggota Penegak sepakat dengan teman-teman membuat dan menata sanggar pramuka sendiri yang unik, bahkan untuk biaya kegiatan sanggar dan ambalan tidak pernah meminta pada pembina atau Mabigus, tapi membuat berbagai hasta karya dan dijual, sehingga Alhamdulillah kas ambalan di tempat kakak latihan saldonya cukup besar”.

“Interupsi kak Pandu! ”Kalisa mengangkat tangan seperti tidak sabar untuk bertanya. “Ayo silakan! Ada yang mau disampaikan?”, kata kak Pandu memberikan kesempatan kepada Kalisa. Semua peserta tepuk tangan melihat Kalisa berdiri sambil memperkenalkan namanya.

“Maaf Kak Pandu, saya Kalisa wakil pemimpin Regu Melati, mendengar cerita kakak kami bukan hanya ingin sekadar mendengarkan cerita kakak, tapi kita juga ingin kakak dapat mengajarkan kita semua untuk membuat macam-macam hasta karya yang tadi kakak sebutkan. Karena suatu saat nanti, kamipun ingin seperti kakak mencapai Pramuka Garuda”.

“Baik”, kata kak Pandu spontan. “Pasti Kalisa, tapi mungkin waktunya tidak bisa hari ini karena kakak belum bawa peralatan dan bahan

bakunya. Mudah-mudahan suatu saat nanti kakak akan siapkan semuanya. Ayo adalagi yg mau bertanya?”. “Saya Kak”, Sahut Reina, “Kayaknya kita semua sudah tidak sabar ingin mendengarkan alasan kak Pandu memilih saka Kencana. Mohon ceritakan kak!”, semua peserta riuh dengan tepuk tangan yang menandakan setuju pada usulan yang Reina sampaikan.

“Luar biasa pertanyaannya sangat super”, kak Pandu meniru pak Mario Teguh. “Semua Satuan Karya sebenarnya bagus adik-adik!” Kak Pandu memulai menjawab pertanyaan Reina.“ Alasan kak Pandu memilih Saka Kencana, karena kak Pandu ingin alam Indonesia yang Indah ini bisa dinikmati selain oleh kita, juga oleh generasi setelah kita.

Coba bayangkan penduduk Indonesia waktu tahun tujuh puluhan sekitar 135 juta, sekarang tahun 2015 diperkirakan 250 juta artinya dalam kurun waktu 45 tahun sudah bertambah 115 juta, sedangkan penduduk dunia tahun 2011 sudah mencapai 7 miliar dan tahun 2050 diperkirakan akan mencapai 10 miliar. Kalau kita biarkan pertumbuhan penduduk itu persentasenya tinggi, maka alam Indonesia dan keindahan dunia lainnya

tidak dapat dinikmati, dan generasi penerus kita nanti hanya akan mendengar ceritanya saja.

Sekarang kita bersyukur masih dapat melihat hutan yang lebat, sawah hijau terhampar, air bening mengalir dilembah gunung, melihat berbagai binatang liar dan lain sebagainya. Apakah itu semua masih ada di tahun 2050? Oleh karena itu menjadi tanggung jawab kita yang harus ikut melestarikannya. Tapi kalau penduduk terus bertambah cepat maka sawah, ladang, hutan akan habis dibangun perumahan dijadikan pemukiman maka generasi setelah kita tidak bisa menikmati keindahan yang kita rasakan sekarang”, jelas Kak Pandu.

“Lalu tugas kita apa kak?” Sahut Duki penasaran.“ Bagus! Nah, Duki sudah tidak sabar ingin tahu jawabannya adik-adik, sekarang apa yang bisa kita lakukan sebagai remaja?” Sela kak Pandu.“ Nah, yang sudah kak Pandu lakukan sebagai anggota Saka Kencana salah satunya ikut memberikan penyuluhan kepada masyarakat baik pada orang dewasa maupun yang masih remaja. Diantaranya bahwa para remaja harus menunda pernikahan dini. Kepada yang sudah menikah dianjurkan agar punya anak cukup dua saja.

Kepada para orang tua jangan selalu ingin mencari pekerjaan di kota karena di desapun banyak potensi lapangan kerja yang bisa kita ciptakan. Dan banyak lagi hal-hal yang bermanfaat yang bisa kita perbuat untuk mengendalikan jumlah penduduk. Itulah beberapa alasan mengapa kak Pandu memilih Saka Kencana. Tapi kalau kalian kan masih penggalang ketika dilantik, janjinya baru tahap mempersiapkan diri membangun masyarakat, jadi cukup mengikuti pengarahan-pengarahan, diskusi-diskusi saja atau berupa kegiatan simulasi”, Jelas Kak Pandu.

“Ijin Kak Pandu”, Kalisa mengangkat tangannya. “Ya silahkan Kalisa!”.kata Kak Pandu.

“Kami ingin tahu, Kak kalau di Saka Kencana ada krida apa saja?”, Tanya Kalisa.

“Wah, bagus sekali pertanyaan Kalisa. Baik, krida yang ada di Saka Kencana ada 4 yaitu Krida Kependudukan, Krida Kesehatan Reproduksi, Krida Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga serta Krida Generasi Berencana. Kebetulan kak Pandu lebih mendalami Krida Kependudukan walaupun semua krida tetap kakak pelajari. Alasannya di Krida Kependudukan itulah menurut kakak yang harus kakak prioritaskan, jika sejak dini warga

negara Indonesia menyadari pentingnya pengendalian penduduk melalui Keluarga Berencana dengan menunda pernikahan pada usia muda, maka akan mempunyai pengaruh yang besar pada penyelamatan alam dan generasi bangsa dimasa yang akan datang”, kata Kak Pandu.

“Ijin Kak, saya Bambang dari regu Harimau apakah di saka kencana ada Tanda Kecakapan Khusus?”, Tanya Bambang.

“Oh ada,” Sahut kak Pandu. “Kalau kalian nanti mau mendapatkan TKK bisa minta diuji TKK Kependudukan catat ya SKK yang harus ditempuh: Dapat menjelaskan pengertian Penduduk dan kependudukan. Jawabannya gampang, penduduk adalah Orang yang tinggal pada suatu wilayah tertentu. Sedangkan kependudukan adalah permasalahan yang menyangkut masalah penduduk.

Baik adik-adik, sebelum kakak menutup perjumpaan ini, kakak ada sebuah lagu untuk kalian. Mau kita nyanyi bersama?”, ajak Kak Pandu.

“Mau, mau kak Pandu!” Semua serempak menjawab dengan penuh gembira.

“Lagunya sangat mudah dihapal dan sangat sederhana begini lagunya kalian dengarkan dulu.

Aku punya kawan baru tapi kulupa namanya Aku punya kawan baru tapi kulupa namanya Kalau kulupa namanya, kuingat-ingat wajahnya

Aku punya kawan baru tapi kulupa namanya Ayo Kita nyanyi bersama”, pinta kak Pandu.

Semua peserta ikut bernyanyi dengan semangat. Aku punya kawan baru tapi kulupa namanya Aku punya kawan baru tapi kulupa namanya Kalau kulupa namanya kuingat-ingat wajahnya.

Aku punya kawan baru tapi kulupa namanya

“Maaf Kak”, tanya Duki “kenapa bisa sampai lupa namanya?”. “Ya itu karena terlalu banyak penduduk sampai kita lupa nama-nama teman, karena bumi kita sangat padat”, kak Pandu berkelakar menjawab pertanyaan Duki sambil menutup pembicaraannya.

“Baik teman-teman”, Duki berdiri. “Kita sudah banyak mendapat ilmu yang sangat

berharga yang dapat bermanfaat untuk masa depan bumi kita, negara kita dan generasi kita. Setelah penggalang nanti mudah-mudahan kita bisa seperti kak Pandu aktif di Saka Kencana. Berperan aktif mengendalikan pertumbuhan penduduk Indonesia bahkan dunia sesuai kemampuan kita masing-masing. Terimakasih pada kak Pandu mudah-mudahan pertemuan ini bukan yang terakhir tapi suatu saat nanti kakak bisa hadir kembali memberi ilmu buat kita semua. Ayo kita akhiri dengan dua kali tepuk Pramuka”. ***-***

Gambar.4. Berbagi pengalaman tentang Saka Kencana.

Dalam dokumen SERI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BAGI PRAMUKA (Halaman 32-44)

Dokumen terkait