• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASYARAKAT DI DESA SUMOROTO

Dalam dokumen PEDOMAN OBSERVASI PAGUYUPAN KESENIAN (Halaman 42-46)

Nama : Tunggak Usia : 63 tahun Pendidikan : SD

Alamat : Jl Bantarangin

Pekerjaan : Swasta (22 Mei 2014)

A. Sejarah kesenian reyog secara umum

1. Bagaimana sejarah kesenian reyog secara umum?

Jawaban: saya sebenarnya bukan dari desa sini, karena mertua saya selalu menceritakan dongeng tentang Kerajaan Bantarangin kepada orang-orang yang membuat saya sampai sekarang hafal tentang cerita tersebut. Prabu Klonosewandhono putra dari Ratu Kediri dari Jenggolo, Prabu Klono diminta untuk menggantikan ayah di kerajaan Jenggolo tetapi Prabu Klono tidak mau. Prabu Klono tidak mau karena masih ingin menuntut ilmu, karena merasa bisa jadi pemimpin kalau bekal ilmunya sudah mencukupi dan sempurna. Dan Prabu Klono mencari ilmu berjalan menuju barat sampai pada Gunung Lawu, ketemu dengan Guru yang bernama Empu Ki Hajar Lawu. Di situ diajar berbagai ilmu, dan Prabu Klono Sewandhono merupakan murid yang cerdas dan sudah lulus, serta diberi tahu untuk berkelana menuju timur yang arahnya hutan Wengker yang namanya Bantarangin ini. Karena masih perjaka belum mempunyai istri, dan semakin banyak rakyatnya. Prabu Klono ingat bahwa ada Putri dari Kediri bagian Timur yang wilayah Dhoho dan ingin melamar kesana dengan mengutus Patihnya yang bernama Pujonggo Anom. Patih Pujonggo anom juga orang Kediri, yang diutus untuk menyusul Prabu Klonosewandhono dan menjadi Patihnya.

Di sana diterima tidak ditolakpun tidak, pada akhirnya bertanya Dewi Songgolangit. Dewi Songgolangit mengadakan Sayembara, siapa yang bisa menyerahkan hewan yang berkepala dua sebagai pengarak pengatin ke Kediri dengan alat musik bambu. Patih Pujonggo Anom pamit pulang dan menyanggupi keinginan Dewi Songgolangit. Akhirnya pulang dan menyampaikan persyaratan yang diajukan Dewi Songgolangit, Prabu Klonosewandhono marah, namun oleh Patih Pujonggo Anom meredam agar tidak marah. Kemudian Pujonggo Anom mencari segala persyaratan yang diinginkan namun kurang satu persyaratan berupa pasukan berkuda yang jumlahnya ada ratusan, instrument music, namun kurang satu persyaratan yang berupa sesuatu yang memiliki satu tubuh dan berkepala 2.

Patih Singo Barong juga ingin melamar Dewi Singgo langit, dan berniat untuk menghadang pasukan Prabu Klono yang sudah berangkat hingga di hutan Lodhoyo di

wilayah Kediri. Di wilayah lodhoyo terjadilah pertempuran, dan Singo Barong kalah dan dikutuk memiliki 2 kepala dimana satu kepala dari singo barong adalah merak. Cerita yang sebenarnya sangat panjang, dan saya sering ditanyai dimana Prabu Klono Sewandhono di makamkan. Kalau saya bilang, orang jaman dahulu itu meninggal dengan membawa raganya, dan cerita Bantarangin itu sebelum jaman Majapahit. 2. Adakah sejarah lain mengenai sejarah kesenian reyog?

B. Keadaan nyata kesenian reyog di Desa Sumoroto

1. Apakah anda mengetahui bentuk kesenian reyog yang ada di Desa Sumoroto?

Jawaban: keseniannya ada paguyupan tari di desa Sumoroto bernama Simo Sewandhono. Ada juga kerajinan juga,

2. Karakter apa yang anda ketahui dari kesenian reyog? Jawaban: ada di cerita atas

3. Apakah menurut anda kesenian reyog yang ada di Desa Sumoroto dan Di Ponorogo terus berkembang dengan baik? Apa alasannya?

Jawaban: kalau kesenian disini berkembang dengan baik.

4. Apakah anda pernah melihat kesenian reyog di Desa hingga wilayah lain?

Jawaban: saya tidak hanya melihat, tapi saya juga sering mengikuti grup reyog. karena saya ikut dalam grup meskipun tidak ikut main.

5. Bagaimana menurut anda kesenian reyog baik kesenian tari maupun kerajinan yang ada di Desa Sumoroto? apakah sudah baik atau belum?

Jawaban: sangat berkembang dengan baik kalau di sini mbak.

Kerajaan Kediri itu 1222 adanya petilasan. Ada buktinya berupa batu bata yang sangat besar. Kalau pemerintah banyak yang Tanya kesini, dan pemerintah tidak punya. Pernah bekas petilasan kerajaan Batarangin telah di temukan pondasi yang sangat besar.

.

C. Cara mempertahankan kesenian Reyog di Desa Sumoroto

1. Apakah peran anda dalam memelihara kesenian reyog agar tetap ada?

Jawaban: karena saya menurunkan ke anak, karena anak saya ikut kelompok kesenian dan sudah main kemana-mana.

2. Kepada siapa saja anda memperrkenalkan dan meletarikan kesenian ini?

Jawaban: memperkenalkan ke anak-anak dan ke masyarakat luas. Mulai lurah sekarang kalau reyog rusak sudah ada dana khas desa untuk memelihara reyog.

3. Bagaiamana cara anda untuk memperkenalkan pada masyarakat luas?

Jawaban: melalui kesenian reyog dan melalui cerita yang saya sering ceritakan. 4. Menurut anda apakah kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah setiap tahunnya

mampu membuat kesenian reyog dikenal dan dilestarikan dengan baik? Jawaban: kalau desa Sumoroto ada pementasan 3 kali, bersih desa

HASIL WAWANCARA

MASYARAKAT DI DESA SUMOROTO

Nama : Endah Usia : 43 Tahun Pendidikan : SMA

Alamat : Jl. Madukoro No 38

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (27 Mei 2014)

A. Sejarah kesenian reyog secara umum

1. Bagaimana sejarah kesenian reyog secara umum?

Jawaban: sedikit-sedikit tahu, cerita nya tentang. Prabu Klono Sewandhono yang ingin melamar Dewi Songgolangit dari Kediri. Mengajukan persyaratan berupa instrument musik yang belum ada didunia, hewan yang berbadan 1 dan berkepala 2, dan pasukan berkuda, prabu mengutus Patih yang mengutus Pujonggo Anom

2. Adakah sejarah lain mengenai sejarah kesenian reyog? Jawaban: Cuma itu

B. Keadaan nyata kesenian reyog di Desa Sumoroto

1. Apakah anda mengetahui bentuk kesenian reyog yang ada di Desa Sumoroto? Jawaban: kesenian reyog yang ada di sini ada tari dan ada pengrajin reyog. 2. Karakter apa yang anda ketahui dari kesenian reyog?

Jawaban: terdiri dari Reyog, Pujonggo Anom, Prabu Klono, warok,jatilan atau jaranan.

3. Apakah menurut anda kesenian reyog yang ada di Desa Sumoroto dan Di Ponorogo terus berkembang dengan baik? Apa alasannya?

Jawaban: kesenian yang ada di Desa dan di Kabupaten sekarang berkembang dengan baik karena sekarang di sekolah pun sudah di adakan ekstrakulikuler reyog. anak saya ikut nari. Sekarang anak-anak SD

4. Apakah anda pernah melihat kesenian reyog di Desa hingga wilayah lain?

Jawaban: kalau liat di desa lain pernah di Desa Semanding, Srandil, Desa Jambon. Kalau di sini Desa Sumoroto ada kegiatan tiap 2 bulan sekali yang dinamakan mapak tanggal.

5. Bagaimana menurut anda kesenian reyog baik kesenian tari maupun kerajinan yang ada di Desa Sumoroto? apakah sudah baik atau belum?

Jawaban: sudah baik kalau menurut saya, kalau dilihat ya laris.

Kalau untuk mapak tanggal biasanya per kecamatan bergantian, kalau ada acara di kabupaten pas acara festival sering liat ke alon-alon.

C. Cara mempertahankan kesenian Reyog di Desa Sumoroto

Jawaban: anak saya yang ikut menari, jadi saya memperkenalkan kesenian reyog kepada anak saya ini. Tapi biasanya sudah ada masanya untuk ikut nari seperti itu, dan yang lebih banyak memperkenalkan dari sekolahan mbak. PPST: Paguyupan Peminat Seni Tradisi setiap satu tahun sekali dia sering ikut nari, gerakannya baik dan dia jadi ikutkan di kesenian itu.

2. Kepada siapa saja anda memperkenalkan dan meletarikan kesenian ini?

Jawaban: kalau saya hanya kepada anak, karena cucu tidak suka. Kalau masyarakat juga tahu apalagi di Ponorogo.

3. Bagaiamana cara anda untuk memperkenalkan pada masyarakat luas?

4. Menurut anda apakah kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah setiap tahunnya mampu membuat kesenian reyog dikenal dan dilestarikan dengan baik?

Jawaban: kalau pemerissntah memperkenalkan dengan baik karena memperkenalkan hingga keluar kota Ponorogo

HASIL WAWANCARA

Dalam dokumen PEDOMAN OBSERVASI PAGUYUPAN KESENIAN (Halaman 42-46)

Dokumen terkait