• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Ruang Lingkup Penelitian 1.Ruang Lingkup Ilmu1.Ruang Lingkup Ilmu

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. Masyarakat Desa

1). Masyarakat

Menurut Soleman B. Taneko dalam Syani (2005:25) “Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena manusia itu hidup bersama”.

Menurut Iver dan Page dalam Syani (2005:25) “masyarakat ialah suatu system dari kebiasaan dan tata-cara, dari wewenang dan kerjasama antar berbagai kelompok danpenggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosisl. Dan masyarakat selalu berubah”.

Menurut R. Soetarno dalam Wandi (2011:24) mengemukakan bahwa “Masyrakat adalah sekelompok individu yang terdiri darikeluarga-keluarga yang tinggal di suatu daerah, tiap-tiap individu saling mempunyai kepentingan untuk mengembangkan hidup bersama dengan norma-norma tertentu”.

20

Menurut Spencer dalam Jauhari (2011:95) fungsi masyarakat adalah :

1. Masyarakat seperti halnya dengan organisme, dapat berkembang.

2. Organisme dan dan masyarakat berbeda struktur, tetapi sama

perubahan pada fungsi.

3. Pertambahan ukuran organisme dan masyarakat akan berarti berbeda karena bertambah kompleks.

4. Setiap unsur dan bagian secara keseluruhan saling bergantung. Karena

itu, mana kala sebagian berubah akan memepengaruhi unsur dan bagian lainnya.

5. Baik pada organisme maupun pada masyarakat setiap unsur atau

bagian itu sendiri adalah suatu organism atau masyarakat kecil (mikro) 6. Kehidupan seluruh sistem dapat hancur, tetapi unsur dan bagiannya

akan terus berlangsung dalam kurun waktu tertentu.

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang sangat beragam selalu berusaha untuk mengelompokan diri dengan manusia lainnya. Manusia sering

di sebut sebagai Zoon Politicon yang pada dasarnya manusia adalah makhluk

sosial yang hidup saling membutuhkan satu sama lain yang membentuk suatu kelompok masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat (2009:115) mengemukakan bahwa:

Dalam bahasa Inggris masyarakat dipakai istilah society yang berasal dari kata Latin socius berarti kawan, sedangkan istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu syaraka yang berarti ikut serta atau berpartisipasi, jadi masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi.

Menurut Amsia (2011:20) “masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri atas peranan-peranan, kelompok-kelompok yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi di mana tindakan-tindakan dan tingkah laku sosial

“masyarakat disebut pula kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat”.

Soekanto (2009:209) menandai adanya unsur-unsur masyarakat antara lain : 1. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu

sosial tidak ada ukuran mutlak apapun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.

2. Bercampur untuk waktu yang lama. Kumpulan manusia tidaklah sama dengan kumpulan-kumpulan benda mati.

3. Mereka sadar bahwa mereka adalah suatu kesatuan.

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang mampu menimbulkan kebudayaan yang mengikat satu sama lain.

Masyarakat memiliki komponen-komponen yaitu: (a). Populasi, yaitu warga-warga suatu masyarakat yang di lihat dari sudut pandang kolektif. (b). Kebudayaan, yaitu hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama dan (c). Organisasi sosial, yaitu jaringan hubungan antara warga-warga masyarakat yang bersangkutan.

Ciri-ciri masyarakat yaitu, manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama, mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan dan mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Ciri-ciri mengenai masyarakat di atas selaras dengan definisi masyarakat sebagaimana menurut J.L Gillin dan J.P Gillin dalam Abdulsyani (2007:32) “bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama”.

Berdasarkan uraian di atas, maka masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu yang saling berinteraksi

22

dan berkerja sama satu sama lain, sehingga menghasilkan suatu kebiasaan-kebiasaan dan kebudayaan guna mencapai rasa persatuan dan tujuan yang sama.

2). Desa

a. Pengertian Desa

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Desa, disebutkan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan.

b. Unsur Desa

Unsur-unsur desa adalah sebagai berikut:

1. Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis

2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran,dan mata pencaharian penduduk desa setempat.

3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.

3). Masyarakat Desa

a. Pengertian Masyarakat Desa

Menurut Taliziduhu Ndraha dalam Wandi (2011:25) masyarakat desa (penduduk suatu desa) ialah :

“setiap orang yang terdaftar sebagai penduduk/bertempet/berkedudukan di dalam wilayah desa yang bersangkutan, tidak soal dimna ia mencari nafkah”.

Sedangkan menurut P.J Bouman dalam Wandi (2011:25) sebagaimana dikutip oleh I Nyoman Beratha member pengertian masyarakat desa sebagai berikut :

“Masyarakat desa adalah suatu bentuk kuno dari kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, yang hamper semuanya saling mengenal, kebanyakan diantaranya hidup dari pertanian, perikanan, dan sebagainya, usaha-usaha yang dapat dipengaruhi oleh hokum dan kehendak alam. Dan dalam tempat tinggal itu yang ikatan-ikatan keluarga yang rapat, ketaatan pada paradisi dan kaidah-kaidah sosial”.

Selanjutnya Soerjono Soekanto dalam Wandi (2011:25) , menyatakan bahwa masyarakat desa adalah :

“Masyarakat sederhana yang menganggap bahwa kehidupan sebagai sesuatu yang penuh dengan penderitaan dan kesengsaraan, kejadian alam yang berbentuk bencana dianggap sebagai nasib yang serba buruk, untuk itu mereka sebanyak mungkin harus dapat menyelerasikan diri dengan alam agar mereka terhindar dari barbagai bencana tersebut. Untuk itu mereka harus dapat selalu menjaga hubugan baik sesamanya, serta saling tolong-menolong dalam kesukaran. Hal ini dilahirkan mereka dalam bentuk gotong royong.”

24

b. Ciri-ciri masyarakat desa :

Menurut Rouceck dan Warren, ciri-ciri masyarakat desa sebagai berikut: 1. Kelompok primer yang mata pencahariannya di kawasan tertentu

berperan besar

2. Komunikasi keluarga terjalin secara langsung, mendalam, dan informal.

3. Kelompok atau asosiasi dibentuk atas dasar faktor geografis 4. Hubungan lebih bersifat mendalam dan langgeng

5. Kehidupan sehari-hari ditandai dengan adanya keseragaman (homogenitas).

6. Keluarga lebih ditekankan fungsinya sebagai unit ekonomi

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu yang memiliki ikatan keluarga yang erat, kataatan pada tradisi/kaidah sosial dan memiliki ketergantungan terganungan terhadap alam serta memiliki organisasi mempunyai wewenang mengatur dan mengurus kepentingan sekelompok orang tersebut.

3. Konflik Antar Suku

Dokumen terkait