• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Pelajaran Bahasa Arab

Dalam dokumen Urgensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama (Halaman 33-54)

Mata Pelajaran Bahasa Arab

Sejak bahasa Arab yang tertuang di

Sejak bahasa Arab yang tertuang di

dalam Al-qur’an didengungkan

dalam Al-qur’an didengungkan

hingga kini, semua pengamat baik

hingga kini, semua pengamat baik

Barat maupun orang muslim Arab

Barat maupun orang muslim Arab

menganggapnya sebagai bahasa

menganggapnya sebagai bahasa

yang memiliki

yang memiliki standar ketinggianstandar ketinggian

dan keelokan linguistik yang

dan keelokan linguistik yang

tertinggi, yang tiada taranya

tertinggi, yang tiada taranya (the (the supreme standard of linguistik

supreme standard of linguistik excellend and beauty).

excellend and beauty).

… urgensi bahasa Arab dalam agama urgensi bahasa Arab dalam agama

akan tampak dalam upacara-upacara

akan tampak dalam upacara-upacara

ibadat seperti kata-kata ucapan untuk

ibadat seperti kata-kata ucapan untuk

memanggil atau untuk mengajak

memanggil atau untuk mengajak

shalat yang disebut adzan dan iqamah

shalat yang disebut adzan dan iqamah

yang senantiasa berkumandang dari

yang senantiasa berkumandang dari

menara-menara masjid di seluruh

menara-menara masjid di seluruh

dunia. Karena sifatnya yang

dunia. Karena sifatnya yang ritual ritual

(ta’abbudi)

(ta’abbudi), maka adzan dan iqamah , maka adzan dan iqamah

harus diucapkan dalam bahasa aslinya

harus diucapkan dalam bahasa aslinya

yaitu bahasa Arab sesuai dengan

yaitu bahasa Arab sesuai dengan

tuntutnan serta ajakan Nabi

tuntutnan serta ajakan Nabi

Muhammad saw.

Muhammad saw.

Bahasa Arab telah berjasa memajukan

Bahasa Arab telah berjasa memajukan

sains

sains dan filsafat sejak sekitar abad dan filsafat sejak sekitar abad

ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam

ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam

Abbasiyah mencapai puncaknya.

Abbasiyah mencapai puncaknya.

Kejayaan itu ditandai oleh

Kejayaan itu ditandai oleh

meningkatnya produktifitas karya

meningkatnya produktifitas karya

ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh

ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh

para ilmuwan dan filosof Muslim, baik

para ilmuwan dan filosof Muslim, baik

karangan asli berbahasa Arab maupun

karangan asli berbahasa Arab maupun

terjemahan Arab dan

terjemahan Arab dan

Bahasa-Barat, antara lain di bidang

Barat, antara lain di bidang

matematika, fisika, kimia, kedokteran,

matematika, fisika, kimia, kedokteran,

kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.

kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.

Ribuan karya monumental semisal

Ribuan karya monumental semisal al- al-Qanun fi al-Tgibb

Qanun fi al-Tgibb (aturan dalam (aturan dalam

kedokteran) karya Ibnu Sina,

kedokteran) karya Ibnu Sina, al- al-Madkhal ila ‘ilm al-Nujum

Madkhal ila ‘ilm al-Nujum (observasi (observasi

pergerakan bintang) karya Abu

pergerakan bintang) karya Abu

Nashar,

Nashar, Maqashid al-Falasifah Maqashid al-Falasifah (tujuan (tujuan

para filosof) karya al-Ghazali, dan

para filosof) karya al-Ghazali, dan

segudang literatur lain, masih

segudang literatur lain, masih

dijadikan referensi di banyak

dijadikan referensi di banyak

universitas di Eropa.

universitas di Eropa.

Fakta lain, angka 0,

Fakta lain, angka 0,1,1,2,3,4,5,6,7,8,9 2,3,4,5,6,7,8,9

adalah kontribusi Arab yang sangat

adalah kontribusi Arab yang sangat

besar terhadap usaha pemudahan

besar terhadap usaha pemudahan

hitungan dan penulisan atas angka

hitungan dan penulisan atas angka

Romawi yang tidak efektif. Itulah

Romawi yang tidak efektif. Itulah

sebabnya di dalam semua kamus bahasa

sebabnya di dalam semua kamus bahasa

Inggris, dan juga sistem

Inggris, dan juga sistem softwaresoftware

komputer, angka-angka tersebut

komputer, angka-angka tersebut

dinamani

dinamani “Arabic Numeral”“Arabic Numeral” . . Demikian Demikian

juga sistem artimatika jasa

juga sistem artimatika jasa al-

al-Khawarizmi

Khawarizmi, dan sistem Aljabar jasa , dan sistem Aljabar jasa al-

al-Jabir bin Hayyan

Jabir bin Hayyan yang sampai saat ini yang sampai saat ini

merupakan pelajaran pokok di

merupakan pelajaran pokok di

sekolah-sekolah.

sekolah.

…, bahasa Arab juga telah turut ambil bagian , bahasa Arab juga telah turut ambil bagian dalam membangun dan mengembangkan dalam membangun dan mengembangkan kebudayaan nasional

kebudayaan nasional, khususnya bahasa , khususnya bahasa

Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang berasal

Indonesia dan bahasa daerah yang berasal dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika kita melihat beberapa upacara adat seperti kita melihat beberapa upacara adat seperti upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta maupun Yogyakarta, upacara perkawinan, maupun Yogyakarta, upacara perkawinan,

khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata suci (sakral) …

suci (sakral) …

Empat orientasi

Empat orientasi pendidikan bahasa pendidikan bahasa

Arab :

Arab :

1.

1. Orientasi Orientasi religiusreligius, yaitu belajar , yaitu belajar

bahasa Arab untuk tujuan

bahasa Arab untuk tujuan

memahami dan memahamkan ajaran

memahami dan memahamkan ajaran

Islam

Islam (fahm al-maqru(fahm al-maqru’). Orientasi ini ’). Orientasi ini

dapat berupa belajar keterampilan

dapat berupa belajar keterampilan

pasif (mendengar dan membaca),

pasif (mendengar dan membaca),

dapat pula mempelajari keterampilan

dapat pula mempelajari keterampilan

aktif (berbicara dan menulis).

aktif (berbicara dan menulis).

2. …

2. …

2.

2. Orientasi Orientasi akademisakademis, yaitu belajar , yaitu belajar

bahasa Arab untuk tujusn memahami

bahasa Arab untuk tujusn memahami

ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa

ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa

Arab

Arab (istima’, kalam, qira’ah, (istima’, kalam, qira’ah, dandan

kitabah).

kitabah). Orientasi ini cenderung Orientasi ini cenderung

menempatkan bahasa Arab sebagai

menempatkan bahasa Arab sebagai

disiplin ilmu atau obyek studi yang

disiplin ilmu atau obyek studi yang

harus dikuasai secara akademik.

harus dikuasai secara akademik.

Orientasi ini biasanya identik dengan

Orientasi ini biasanya identik dengan

studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan

studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan

Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,

Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,

atau program Pascasarjana dan

atau program Pascasarjana dan

lembaga ilmiah lainnya.

lembaga ilmiah lainnya.

3.

3. Orientasi Orientasi profesional/praktisprofesional/praktis dan dan pragmatis

pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab , yaitu belajar bahasa Arab

untuk kepentingan profesi, praktis

untuk kepentingan profesi, praktis

atau pragmatis, seperti mampu

atau pragmatis, seperti mampu

berkomunikasi lisan

berkomunikasi lisan (muhadatsah)(muhadatsah)

dalam bahasa Arab untuk bisa

dalam bahasa Arab untuk bisa

menjadi TKI, diplomat, turis, misi

menjadi TKI, diplomat, turis, misi

dagang, atau untuk melanjutkan

dagang, atau untuk melanjutkan

studi di salah satu negara Timur

studi di salah satu negara Timur

Tengah, dsb.

Tengah, dsb.

4.

4. Orientasi Orientasi ideologis dan ekonomisideologis dan ekonomis, ,

yaitu belajar bahasa Arab untuk

yaitu belajar bahasa Arab untuk

memahami dan menggunakan

memahami dan menggunakan

bahasa Arab sebagai media bagi

bahasa Arab sebagai media bagi

kepentingan orientalisme,

kepentingan orientalisme,

kapitalisme, imperialisme, dan

kapitalisme, imperialisme, dan

sebagainya. Orientasi ini, antara lain,

sebagainya. Orientasi ini, antara lain,

terlihat dari dibukanya beberapa

terlihat dari dibukanya beberapa

lembaga kursus bahasa Arab di

lembaga kursus bahasa Arab di

negara-negara Barat.

negara-negara Barat.

Orientasi studi bahasa Arab pada

Orientasi studi bahasa Arab pada

lembaga pendidikan kita tampak

lembaga pendidikan kita tampak

masih mendua dan

masih mendua dan

setengah-setengah: antara orientasi

setengah: antara orientasi

kemahiran, dan orientasi keilmuan.

kemahiran, dan orientasi keilmuan.

Tampaknya, orientasi pembelajaran

Tampaknya, orientasi pembelajaran

bahasa Arab pada zaman sekarang

bahasa Arab pada zaman sekarang

sudah banyak mengalami

sudah banyak mengalami

perkembangan. Hal ini terbukti

perkembangan. Hal ini terbukti

dengan pembelajaran bahasa Arab di

dengan pembelajaran bahasa Arab di

Indonesia sudah dimulai dari

Indonesia sudah dimulai dari

pendidikan anak usia dini, atau mulai

pendidikan anak usia dini, atau mulai

TK sampai perguruan tinggi.

TK sampai perguruan tinggi.

Tujuan umum pengajaran bahasa Arab : Tujuan umum pengajaran bahasa Arab :

1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an 1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an

dan al-Hadits sebagai sumber hukum dan al-Hadits sebagai sumber hukum

Islam dan ajarannya. Islam dan ajarannya.

2. Dapat memahami dan mengerti 2. Dapat memahami dan mengerti

buku-buku agama dan kebudayaan Islam buku agama dan kebudayaan Islam

yang ditulis dalam bahasa Arab. yang ditulis dalam bahasa Arab. 3. Supaya pandai berbicara dan 3. Supaya pandai berbicara dan

mengarang dalam bahasa Arab. mengarang dalam bahasa Arab. 4. Untuk digunakan sebagai alat 4. Untuk digunakan sebagai alat

pembantu keahlian lain

pembantu keahlian lain (suplementary).(suplementary).

… mata pelajaran Bahasa Arab sangat mata pelajaran Bahasa Arab sangat

diperlukan sebagai alat untuk

diperlukan sebagai alat untuk

mempelajari dan mendalami

mempelajari dan mendalami

sumber-sumber primer dari Pendidikan

sumber primer dari Pendidikan

Agama Islam yang menggunakan

Agama Islam yang menggunakan

Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan

Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan

Hadis.

Hadis.

Struktur kelompok mata pelajaran

Struktur kelompok mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa

Arab dalam kurikulum Madrasah

Arab dalam kurikulum Madrasah

meliputi :

meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2) 1) Al-Qur’an Hadis, 2)

Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah

Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah

Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa

Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa

Arab. Masing-masing mata pelajaran

Arab. Masing-masing mata pelajaran

tersebut pada dasarnya saling terkait

tersebut pada dasarnya saling terkait

dan melengkapi

dan melengkapi. .

Dalam usaha mencapai Standar

Dalam usaha mencapai Standar

Kompetensi Lulusan sebagaimana

Kompetensi Lulusan sebagaimana

telah ditetapkan untuk setiap satuan

telah ditetapkan untuk setiap satuan

dan jenjang pendidikan,

dan jenjang pendidikan,

penguasaan kompetensi lulusan

penguasaan kompetensi lulusan

dikelompokkan menjadi

dikelompokkan menjadi beberapa beberapa

Tingkat Kompetensi

Tingkat Kompetensi. Tingkat . Tingkat

kompetensi menunjukkan tahapan

kompetensi menunjukkan tahapan

yang harus dilalui untuk mencapai

yang harus dilalui untuk mencapai

kompetensi lulusan yang telah

kompetensi lulusan yang telah

ditetapkan dalam Standar Kompetensi

ditetapkan dalam Standar Kompetensi

Lulusan.

Lulusan.

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria

capaian Kompetensi yang bersifat generik

capaian Kompetensi yang bersifat generik

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

setiap tingkat kelas dalam rangka

setiap tingkat kelas dalam rangka

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)

jenjang

jenjang yang harus dicapai oleh peserta yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan

didik secara bertahap dan

berkesinambungan. Tingkat Kompetensi

berkesinambungan. Tingkat Kompetensi

tersebut diterapkan dalam hubungannya

tersebut diterapkan dalam hubungannya

dengan tingkat kelas sejak peserta didik

dengan tingkat kelas sejak peserta didik

mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I

mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I

sampai dengan Kelas XII jenjang

sampai dengan Kelas XII jenjang

pendidikan dasar dan menengah.

pendidikan dasar dan menengah.

Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan

Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan

taksonomi struktur capaian belajar

taksonomi struktur capaian belajar

terobservasi [

terobservasi [Structure of The Observed Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy

Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy]. ].

Berdasarkan taksonomi ini, capaian

Berdasarkan taksonomi ini, capaian

belajar dikelompokan dalam

belajar dikelompokan dalam 5 kategori 5 kategori

yakni:

yakni: Pre-StructuralPre-Structural (0), (0), Uni-StructuralUni-Structural (1), (1),

Multi-Structural

Multi-Structural (2), (2), RelationalRelational (3), dan (3), dan

Extended-Abstract

Extended-Abstract (4 dan 5) (4 dan 5). (Collis and . (Collis and

Biggs: 1976)

Biggs: 1976)

Di atas kategori

Di atas kategori Extended-AbstractExtended-Abstract secara secara

teoritis ada tiga tingkat yang lebih

teoritis ada tiga tingkat yang lebih

kompleks yakni

kompleks yakni PsychodeliaPsychodelia, , IlluminationIllumination, ,

dan

dan CreativityCreativity (Gowan and Erikson: (Gowan and Erikson:

1981) yang kesemua itu merupakan

1981) yang kesemua itu merupakan

capaian belajar yang lebih abstrak.

capaian belajar yang lebih abstrak.

. . Urgensi Mapel PBA bagi Umat Islam bagi Non-muslim bagi NKRI

Guru profesional adalah guru yang dapat

Guru profesional adalah guru yang dapat

menguasai “

menguasai “standar standar kompetensi guru” untuk kompetensi guru” untuk

melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,

melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,

ramah, tanpa marah.

Dalam dokumen Urgensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama (Halaman 33-54)

Dokumen terkait