Mata Pelajaran Bahasa Arab
Sejak bahasa Arab yang tertuang di
Sejak bahasa Arab yang tertuang di
dalam Al-qur’an didengungkan
dalam Al-qur’an didengungkan
hingga kini, semua pengamat baik
hingga kini, semua pengamat baik
Barat maupun orang muslim Arab
Barat maupun orang muslim Arab
menganggapnya sebagai bahasa
menganggapnya sebagai bahasa
yang memiliki
yang memiliki standar ketinggianstandar ketinggian
dan keelokan linguistik yang
dan keelokan linguistik yang
tertinggi, yang tiada taranya
tertinggi, yang tiada taranya (the (the supreme standard of linguistik
supreme standard of linguistik excellend and beauty).
excellend and beauty).
…
… urgensi bahasa Arab dalam agama urgensi bahasa Arab dalam agama
akan tampak dalam upacara-upacara
akan tampak dalam upacara-upacara
ibadat seperti kata-kata ucapan untuk
ibadat seperti kata-kata ucapan untuk
memanggil atau untuk mengajak
memanggil atau untuk mengajak
shalat yang disebut adzan dan iqamah
shalat yang disebut adzan dan iqamah
yang senantiasa berkumandang dari
yang senantiasa berkumandang dari
menara-menara masjid di seluruh
menara-menara masjid di seluruh
dunia. Karena sifatnya yang
dunia. Karena sifatnya yang ritual ritual
(ta’abbudi)
(ta’abbudi), maka adzan dan iqamah , maka adzan dan iqamah
harus diucapkan dalam bahasa aslinya
harus diucapkan dalam bahasa aslinya
yaitu bahasa Arab sesuai dengan
yaitu bahasa Arab sesuai dengan
tuntutnan serta ajakan Nabi
tuntutnan serta ajakan Nabi
Muhammad saw.
Muhammad saw.
Bahasa Arab telah berjasa memajukan
Bahasa Arab telah berjasa memajukan
sains
sains dan filsafat sejak sekitar abad dan filsafat sejak sekitar abad
ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam
ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam
Abbasiyah mencapai puncaknya.
Abbasiyah mencapai puncaknya.
Kejayaan itu ditandai oleh
Kejayaan itu ditandai oleh
meningkatnya produktifitas karya
meningkatnya produktifitas karya
ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh
ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh
para ilmuwan dan filosof Muslim, baik
para ilmuwan dan filosof Muslim, baik
karangan asli berbahasa Arab maupun
karangan asli berbahasa Arab maupun
terjemahan Arab dan
terjemahan Arab dan
Bahasa-Barat, antara lain di bidang
Barat, antara lain di bidang
matematika, fisika, kimia, kedokteran,
matematika, fisika, kimia, kedokteran,
kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.
kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.
Ribuan karya monumental semisal
Ribuan karya monumental semisal al- al-Qanun fi al-Tgibb
Qanun fi al-Tgibb (aturan dalam (aturan dalam
kedokteran) karya Ibnu Sina,
kedokteran) karya Ibnu Sina, al- al-Madkhal ila ‘ilm al-Nujum
Madkhal ila ‘ilm al-Nujum (observasi (observasi
pergerakan bintang) karya Abu
pergerakan bintang) karya Abu
Nashar,
Nashar, Maqashid al-Falasifah Maqashid al-Falasifah (tujuan (tujuan
para filosof) karya al-Ghazali, dan
para filosof) karya al-Ghazali, dan
segudang literatur lain, masih
segudang literatur lain, masih
dijadikan referensi di banyak
dijadikan referensi di banyak
universitas di Eropa.
universitas di Eropa.
Fakta lain, angka 0,
Fakta lain, angka 0,1,1,2,3,4,5,6,7,8,9 2,3,4,5,6,7,8,9
adalah kontribusi Arab yang sangat
adalah kontribusi Arab yang sangat
besar terhadap usaha pemudahan
besar terhadap usaha pemudahan
hitungan dan penulisan atas angka
hitungan dan penulisan atas angka
Romawi yang tidak efektif. Itulah
Romawi yang tidak efektif. Itulah
sebabnya di dalam semua kamus bahasa
sebabnya di dalam semua kamus bahasa
Inggris, dan juga sistem
Inggris, dan juga sistem softwaresoftware
komputer, angka-angka tersebut
komputer, angka-angka tersebut
dinamani
dinamani “Arabic Numeral”“Arabic Numeral” . . Demikian Demikian
juga sistem artimatika jasa
juga sistem artimatika jasa al-
al-Khawarizmi
Khawarizmi, dan sistem Aljabar jasa , dan sistem Aljabar jasa al-
al-Jabir bin Hayyan
Jabir bin Hayyan yang sampai saat ini yang sampai saat ini
merupakan pelajaran pokok di
merupakan pelajaran pokok di
sekolah-sekolah.
sekolah.
…
…, bahasa Arab juga telah turut ambil bagian , bahasa Arab juga telah turut ambil bagian dalam membangun dan mengembangkan dalam membangun dan mengembangkan kebudayaan nasional
kebudayaan nasional, khususnya bahasa , khususnya bahasa
Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang berasal
Indonesia dan bahasa daerah yang berasal dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika kita melihat beberapa upacara adat seperti kita melihat beberapa upacara adat seperti upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta maupun Yogyakarta, upacara perkawinan, maupun Yogyakarta, upacara perkawinan,
khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata suci (sakral) …
suci (sakral) …
Empat orientasi
Empat orientasi pendidikan bahasa pendidikan bahasa
Arab :
Arab :
1.
1. Orientasi Orientasi religiusreligius, yaitu belajar , yaitu belajar
bahasa Arab untuk tujuan
bahasa Arab untuk tujuan
memahami dan memahamkan ajaran
memahami dan memahamkan ajaran
Islam
Islam (fahm al-maqru(fahm al-maqru’). Orientasi ini ’). Orientasi ini
dapat berupa belajar keterampilan
dapat berupa belajar keterampilan
pasif (mendengar dan membaca),
pasif (mendengar dan membaca),
dapat pula mempelajari keterampilan
dapat pula mempelajari keterampilan
aktif (berbicara dan menulis).
aktif (berbicara dan menulis).
2. …
2. …
2.
2. Orientasi Orientasi akademisakademis, yaitu belajar , yaitu belajar
bahasa Arab untuk tujusn memahami
bahasa Arab untuk tujusn memahami
ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa
ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa
Arab
Arab (istima’, kalam, qira’ah, (istima’, kalam, qira’ah, dandan
kitabah).
kitabah). Orientasi ini cenderung Orientasi ini cenderung
menempatkan bahasa Arab sebagai
menempatkan bahasa Arab sebagai
disiplin ilmu atau obyek studi yang
disiplin ilmu atau obyek studi yang
harus dikuasai secara akademik.
harus dikuasai secara akademik.
Orientasi ini biasanya identik dengan
Orientasi ini biasanya identik dengan
studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan
studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan
Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,
Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,
atau program Pascasarjana dan
atau program Pascasarjana dan
lembaga ilmiah lainnya.
lembaga ilmiah lainnya.
3.
3. Orientasi Orientasi profesional/praktisprofesional/praktis dan dan pragmatis
pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab , yaitu belajar bahasa Arab
untuk kepentingan profesi, praktis
untuk kepentingan profesi, praktis
atau pragmatis, seperti mampu
atau pragmatis, seperti mampu
berkomunikasi lisan
berkomunikasi lisan (muhadatsah)(muhadatsah)
dalam bahasa Arab untuk bisa
dalam bahasa Arab untuk bisa
menjadi TKI, diplomat, turis, misi
menjadi TKI, diplomat, turis, misi
dagang, atau untuk melanjutkan
dagang, atau untuk melanjutkan
studi di salah satu negara Timur
studi di salah satu negara Timur
Tengah, dsb.
Tengah, dsb.
4.
4. Orientasi Orientasi ideologis dan ekonomisideologis dan ekonomis, ,
yaitu belajar bahasa Arab untuk
yaitu belajar bahasa Arab untuk
memahami dan menggunakan
memahami dan menggunakan
bahasa Arab sebagai media bagi
bahasa Arab sebagai media bagi
kepentingan orientalisme,
kepentingan orientalisme,
kapitalisme, imperialisme, dan
kapitalisme, imperialisme, dan
sebagainya. Orientasi ini, antara lain,
sebagainya. Orientasi ini, antara lain,
terlihat dari dibukanya beberapa
terlihat dari dibukanya beberapa
lembaga kursus bahasa Arab di
lembaga kursus bahasa Arab di
negara-negara Barat.
negara-negara Barat.
Orientasi studi bahasa Arab pada
Orientasi studi bahasa Arab pada
lembaga pendidikan kita tampak
lembaga pendidikan kita tampak
masih mendua dan
masih mendua dan
setengah-setengah: antara orientasi
setengah: antara orientasi
kemahiran, dan orientasi keilmuan.
kemahiran, dan orientasi keilmuan.
Tampaknya, orientasi pembelajaran
Tampaknya, orientasi pembelajaran
bahasa Arab pada zaman sekarang
bahasa Arab pada zaman sekarang
sudah banyak mengalami
sudah banyak mengalami
perkembangan. Hal ini terbukti
perkembangan. Hal ini terbukti
dengan pembelajaran bahasa Arab di
dengan pembelajaran bahasa Arab di
Indonesia sudah dimulai dari
Indonesia sudah dimulai dari
pendidikan anak usia dini, atau mulai
pendidikan anak usia dini, atau mulai
TK sampai perguruan tinggi.
TK sampai perguruan tinggi.
Tujuan umum pengajaran bahasa Arab : Tujuan umum pengajaran bahasa Arab :
1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an 1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an
dan al-Hadits sebagai sumber hukum dan al-Hadits sebagai sumber hukum
Islam dan ajarannya. Islam dan ajarannya.
2. Dapat memahami dan mengerti 2. Dapat memahami dan mengerti
buku-buku agama dan kebudayaan Islam buku agama dan kebudayaan Islam
yang ditulis dalam bahasa Arab. yang ditulis dalam bahasa Arab. 3. Supaya pandai berbicara dan 3. Supaya pandai berbicara dan
mengarang dalam bahasa Arab. mengarang dalam bahasa Arab. 4. Untuk digunakan sebagai alat 4. Untuk digunakan sebagai alat
pembantu keahlian lain
pembantu keahlian lain (suplementary).(suplementary).
…
… mata pelajaran Bahasa Arab sangat mata pelajaran Bahasa Arab sangat
diperlukan sebagai alat untuk
diperlukan sebagai alat untuk
mempelajari dan mendalami
mempelajari dan mendalami
sumber-sumber primer dari Pendidikan
sumber primer dari Pendidikan
Agama Islam yang menggunakan
Agama Islam yang menggunakan
Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan
Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan
Hadis.
Hadis.
Struktur kelompok mata pelajaran
Struktur kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab dalam kurikulum Madrasah
Arab dalam kurikulum Madrasah
meliputi :
meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2) 1) Al-Qur’an Hadis, 2)
Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa
Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa
Arab. Masing-masing mata pelajaran
Arab. Masing-masing mata pelajaran
tersebut pada dasarnya saling terkait
tersebut pada dasarnya saling terkait
dan melengkapi
dan melengkapi. .
Dalam usaha mencapai Standar
Dalam usaha mencapai Standar
Kompetensi Lulusan sebagaimana
Kompetensi Lulusan sebagaimana
telah ditetapkan untuk setiap satuan
telah ditetapkan untuk setiap satuan
dan jenjang pendidikan,
dan jenjang pendidikan,
penguasaan kompetensi lulusan
penguasaan kompetensi lulusan
dikelompokkan menjadi
dikelompokkan menjadi beberapa beberapa
Tingkat Kompetensi
Tingkat Kompetensi. Tingkat . Tingkat
kompetensi menunjukkan tahapan
kompetensi menunjukkan tahapan
yang harus dilalui untuk mencapai
yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah
kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi
ditetapkan dalam Standar Kompetensi
Lulusan.
Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
capaian Kompetensi yang bersifat generik
capaian Kompetensi yang bersifat generik
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
setiap tingkat kelas dalam rangka
setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)
jenjang
jenjang yang harus dicapai oleh peserta yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan
didik secara bertahap dan
berkesinambungan. Tingkat Kompetensi
berkesinambungan. Tingkat Kompetensi
tersebut diterapkan dalam hubungannya
tersebut diterapkan dalam hubungannya
dengan tingkat kelas sejak peserta didik
dengan tingkat kelas sejak peserta didik
mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I
mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I
sampai dengan Kelas XII jenjang
sampai dengan Kelas XII jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
pendidikan dasar dan menengah.
Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan
Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan
taksonomi struktur capaian belajar
taksonomi struktur capaian belajar
terobservasi [
terobservasi [Structure of The Observed Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy
Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy]. ].
Berdasarkan taksonomi ini, capaian
Berdasarkan taksonomi ini, capaian
belajar dikelompokan dalam
belajar dikelompokan dalam 5 kategori 5 kategori
yakni:
yakni: Pre-StructuralPre-Structural (0), (0), Uni-StructuralUni-Structural (1), (1),
Multi-Structural
Multi-Structural (2), (2), RelationalRelational (3), dan (3), dan
Extended-Abstract
Extended-Abstract (4 dan 5) (4 dan 5). (Collis and . (Collis and
Biggs: 1976)
Biggs: 1976)
Di atas kategori
Di atas kategori Extended-AbstractExtended-Abstract secara secara
teoritis ada tiga tingkat yang lebih
teoritis ada tiga tingkat yang lebih
kompleks yakni
kompleks yakni PsychodeliaPsychodelia, , IlluminationIllumination, ,
dan
dan CreativityCreativity (Gowan and Erikson: (Gowan and Erikson:
1981) yang kesemua itu merupakan
1981) yang kesemua itu merupakan
capaian belajar yang lebih abstrak.
capaian belajar yang lebih abstrak.
. . Urgensi Mapel PBA bagi Umat Islam bagi Non-muslim bagi NKRI
Guru profesional adalah guru yang dapat
Guru profesional adalah guru yang dapat
menguasai “
menguasai “standar standar kompetensi guru” untuk kompetensi guru” untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
ramah, tanpa marah.