Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan
(amanat kode etik mahasiswa)
ميجرلا ناطيشلا نم هللاب ذوعا ميحرلا نمحرلا هللا مسب
10
mata kuliah Profesi Keguruan :
Urgensi mata pelajaran
Urgensi mata pelajaran
PENDIDIKAN AGAMA
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
ISLAM
Ali Rohmad – 2014 M
Mata Pelajaran PAI
Mata Pelajaran PAI
Oemar Muhammad Toumy
Oemar Muhammad Toumy
al-Syaebani, pendidikan Islam adalah
Syaebani, pendidikan Islam adalah
usaha mengubah tingkah laku
usaha mengubah tingkah laku
individu dilandasi oleh nilai-nilai
individu dilandasi oleh nilai-nilai
islami
islami dalam kehidupan pribadinya dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya
atau kehidupan kemasyarakatannya
dan dalam alam sekitar melalui
dan dalam alam sekitar melalui
proses pendidikan.
proses pendidikan.
Mohammad Fadil al-Djamaly,
Mohammad Fadil al-Djamaly,
pendidikan Islam adalah proses yang
pendidikan Islam adalah proses yang
mengarahkan manusia kepada
mengarahkan manusia kepada
kehidupan yang baik dan
kehidupan yang baik dan
mengangkat derajat
mengangkat derajat
kemanusiaannya, sesuai dengan
kemanusiaannya, sesuai dengan
kemampuan dasar (fithrah) dan
kemampuan dasar (fithrah) dan
kemampuan ajarnya (pengaruh dari
kemampuan ajarnya (pengaruh dari
luar).
luar).
Imam Bawani, pendidikan Islam adalah
Imam Bawani, pendidikan Islam adalah
bimbingan jasmani-rohani
bimbingan jasmani-rohani
berdasarkan hukum-hukum agama
berdasarkan hukum-hukum agama
Islam
Islam menuju kepada terbentuknya menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut
kepribadian utama menurut
ukuran-ukuran Islam.
ukuran Islam.
Zakiyah Daradjat, pendidikan agama
Zakiyah Daradjat, pendidikan agama
Islam adalah suatu usaha untuk
Islam adalah suatu usaha untuk
membina dan mengasuh peserta
membina dan mengasuh peserta
didik agar senantiasa dapat
didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran Islam secara
memahami ajaran Islam secara
menyeluruh. Lalu menghayati tujuan,
menyeluruh. Lalu menghayati tujuan,
yang pada akhirnya dapat
yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta
mengamalkan serta menjadikan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup
Islam sebagai pandangan hidup..
Tayar Yusuf, pendidikan agama Islam
Tayar Yusuf, pendidikan agama Islam
adalah usaha sadar generasi tua
adalah usaha sadar generasi tua
untuk mengalihkan pengalaman,
untuk mengalihkan pengalaman,
pengetahuan, kecakapan dan
pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan kepada generasi muda
keterampilan kepada generasi muda
agar kelak
agar kelak menjadi manusia menjadi manusia bertakwa
bertakwa kepada Allah swt. kepada Allah swt.
PAI merupakan
PAI merupakan usaha sadar yang usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka
dilakukan pendidik dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk
mempersiapkan peserta didik untuk
meyakini, memahami, dan
meyakini, memahami, dan
mengamalkan ajaran Islam
mengamalkan ajaran Islam melalui melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran atau
kegiatan bimbingan, pengajaran atau
pelatihan yang telah ditentukan
pelatihan yang telah ditentukan
untuk mencapai tujuan yang telah
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
ditetapkan.
Mata pelajaran pendidikan agama Islam Mata pelajaran pendidikan agama Islam
itu secara keseluruhannya dalam itu secara keseluruhannya dalam
lingkup
lingkup Al-Qur’an dan al-hadits, Al-Qur’an dan al-hadits,
keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan sejarah, sekaligus menggambarkan
bahwa ruang lingkup pendidikan agama bahwa ruang lingkup pendidikan agama
Islam mencakup perwujudan keserasian, Islam mencakup perwujudan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan keselarasan, dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Allah swt, hubungan manusia dengan Allah swt,
diri sendiri, sesama manusia, makhluk diri sendiri, sesama manusia, makhluk
lainnya maupun lingkungannya
lainnya maupun lingkungannya (Hablun (Hablun minallah wa hablun minannas).
minallah wa hablun minannas).
Dalam konsep Islam, iman merupakan potensi Dalam konsep Islam, iman merupakan potensi
rohani yang harus diaktualisasikan dalam rohani yang harus diaktualisasikan dalam
bentuk amal saleh, sehingga
bentuk amal saleh, sehingga menghasilkan menghasilkan prestasi rohani (iman) yang disebut takwa
prestasi rohani (iman) yang disebut takwa. . Amal saleh itu menyangkut keserasian dan Amal saleh itu menyangkut keserasian dan
keselarasan hubungan manusia dengan keselarasan hubungan manusia dengan
Allah dan hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan
dirinya yang membentuk kesalehan pribadi; dirinya yang membentuk kesalehan pribadi;
hubungan manusia dengan sesamanya hubungan manusia dengan sesamanya
yang membentuk kesalehan sosial yang membentuk kesalehan sosial
(solidaritas sosial), dan hubungan manusia (solidaritas sosial), dan hubungan manusia
dengan alam yang membentuk kesalehan dengan alam yang membentuk kesalehan
terhadap alam sekitar. terhadap alam sekitar.
Dalam diri setiap manusia terdapat
Dalam diri setiap manusia terdapat
empat macam potensi rohani : iman
empat macam potensi rohani : iman
ناميإ
ناميإ, qalbu, qalbuبلقققبلققق (super-ego)(super-ego), akal, akalلقعلقع (ego)
(ego), nafsu, nafsu سفققنسفققن (id)(id)..
Dalam pendidikan Islam,
Dalam pendidikan Islam, guru harus guru harus mendidik murid memposisikan
mendidik murid memposisikan iman iman ناميإ
ناميإ sebagai imam bagi sebagai imam bagi qalbuqalbuبلقققبلققق (super-ego)
(super-ego), akal, akalلقعلقع (ego)(ego), nafsu, nafsuسفققنسفققن (id) agar dapat mengaktualisasikan
(id) agar dapat mengaktualisasikan
misi
misi هللققا ن م لبحهللققا ن م لبح dan dan سانلققا ن م لبحسانلققا ن م لبح..
Q
Qalbualbuبلقققبلققق (super-ego)(super-ego),, hati nurani, daya rasa hati nurani, daya rasa pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin
oleh iman dipertajam melalui
oleh iman dipertajam melalui ibadah dan ibadah dan akhlaq karimah
akhlaq karimah terhadap sesama makhluk. terhadap sesama makhluk. A
Akalkalلقعلقع (ego)(ego),, daya pikir yang berpusat di daya pikir yang berpusat di kepala dipimpin oleh iman dipertajam kepala dipimpin oleh iman dipertajam
melalui
melalui perenungan alamperenungan alam semesta. semesta. N
Nafsuafsuسفققنسفققن (id), daya nafsu yang berpusat di (id), daya nafsu yang berpusat di perut; jika
perut; jika pemenuhannya dibimbing oleh pemenuhannya dibimbing oleh iman, maka manusia menjadi mulia
iman, maka manusia menjadi mulia; tetapi ; tetapi jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina. jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina.
Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat muslim
IMAM مامإ MAKMUM موممممممٲ
QOLBU بلق ‘AQLU لقع NAFSU سممفممن
IMAN ناميإ BAHAGIA
ANTI DIJAJAH & MENJAJAH
MERDEKA
super ego ego id
keputusan
immateri materi
ةميرك تافص
قداص لقع
bawah sadar + sadar bawah sadar
-ميلس
بلق سفن ةننئمطملا
ةمومذم تافص
MINIMIZE MAXIMIZE
SEHAT FISIK+SOSIAL
KUAT
LEMAH KUAT
JUJUR = MAKMUR, ...
MAXIMIZE
Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat kafir/materialisme
-Pendidikan agama biasanya diartikan
Pendidikan agama biasanya diartikan
pendidikan yang materi bahasannya
pendidikan yang materi bahasannya
berkaitan dengan keimanan,
berkaitan dengan keimanan,
ketakwaan, akhlak dan ibadah
ketakwaan, akhlak dan ibadah
kepada Tuhan. Dengan demikian
kepada Tuhan. Dengan demikian
pendidikan agama berkaitan dengan
pendidikan agama berkaitan dengan
pembinaan sikap mental spiritual
pembinaan sikap mental spiritual
yang selanjutnya dapat
yang selanjutnya dapat mendasari mendasari
tingkah laku manusia dalam berbagai
tingkah laku manusia dalam berbagai
bidang kehidupan
bidang kehidupan. .
Kebudayaan - Peradaban Ide - Prilaku - Benda
Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia DINAMIK
Bangunan Kebudayaan - Peradaban Islamiy
Urgensi mata pelajaran PAI bagi NKRI
Urgensi mata pelajaran PAI bagi NKRI
Pancasila sebagai termaktub dalam
Pancasila sebagai termaktub dalam
pembukaan undang-undang dasar 1945.
pembukaan undang-undang dasar 1945.
Pemerintah mengusahakan dan
Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem
menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang
pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan
meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam
ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan
rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang
bangsa, yang diatur dengan undang
undang.
Pendidikan nasional berfungsi
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban
membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam
bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan
rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa,
bangsa, bertujuan untuk bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik
berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi Marusia yang beriman
agar menjadi Marusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
menjadi warga negara yang
menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
demokratis serta bertanggung jawab. .
UU-20-2003-Sisdiknas-Psl 3.
Setiap peserta didik pada setiap
Setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak
satuan pendidikan berhak: : a.
a. mendapatkan pendidikan agamamendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
sesuai dengan agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh
dianutnya dan diajarkan oleh
pendidik yang seagama;
pendidik yang seagama;
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat
wajib memuat: : a.
a. pendidikan agamapendidikan agama; ;
b. pendidikan kewarganegaraan;
b. pendidikan kewarganegaraan;
c. bahasa;
c. bahasa;
d. matematika;
d. matematika;
e. ilmu pengetahuan alam;
e. ilmu pengetahuan alam;
f. ilmu pengetahuan sosial;
f. ilmu pengetahuan sosial;
g. seni dan budaya;
g. seni dan budaya;
h. pendidikan jasmani dan olahraga;
h. pendidikan jasmani dan olahraga;
i. keterampilan/kejuruan; dan
i. keterampilan/kejuruan; dan
j. muatan lokal.
j. muatan lokal.
Permendikbud 54-2013-SKL SD-MI orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah,
sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain. dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan
dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
Permendikbud 54-2013-SKL SMP-MTs Permendikbud 54-2013-SKL SMP-MTs
Dimensi
Dimensi Kualifikasi Kemampuan Kualifikasi Kemampuan Sikap
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan
diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif
efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam
dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahua
Pengetahua
n
n
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan,
prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait
terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Keterampila
Keterampila
n
n
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
Permendikbud 54-2013-SKL
SMA-MA-SMK-Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan
diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
serta dampak fenomena dan kejadian.
serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampil
Keterampil
an
an
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara
secara
mandiri.
Dalam usaha mencapai Standar
Dalam usaha mencapai Standar
Kompetensi Lulusan sebagaimana
Kompetensi Lulusan sebagaimana
telah ditetapkan untuk setiap satuan
telah ditetapkan untuk setiap satuan
dan jenjang pendidikan,
dan jenjang pendidikan,
penguasaan kompetensi lulusan
penguasaan kompetensi lulusan
dikelompokkan menjadi
dikelompokkan menjadi beberapa beberapa
Tingkat Kompetensi
Tingkat Kompetensi. Tingkat . Tingkat
kompetensi menunjukkan tahapan
kompetensi menunjukkan tahapan
yang harus dilalui untuk mencapai
yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah
kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi
ditetapkan dalam Standar Kompetensi
Lulusan.
Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
capaian Kompetensi yang bersifat generik
capaian Kompetensi yang bersifat generik
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
setiap tingkat kelas dalam rangka
setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)
jenjang
jenjang yang harus dicapai oleh peserta yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan
didik secara bertahap dan
berkesinambungan. Tingkat Kompetensi
berkesinambungan. Tingkat Kompetensi
tersebut diterapkan dalam hubungannya
tersebut diterapkan dalam hubungannya
dengan tingkat kelas sejak peserta didik
pendidikan dasar dan menengah.
pendidikan dasar dan menengah.
Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan
Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan
taksonomi struktur capaian belajar
taksonomi struktur capaian belajar
terobservasi [
terobservasi [Structure of The Observed Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy
Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy]. ].
Berdasarkan taksonomi ini, capaian
Berdasarkan taksonomi ini, capaian
belajar dikelompokan dalam
belajar dikelompokan dalam 5 kategori 5 kategori yakni:
yakni: Pre-StructuralPre-Structural (0), (0), Uni-StructuralUni-Structural (1), (1),
Multi-Structural
Di atas kategori Extended-AbstractExtended-Abstract secara secara teoritis ada tiga tingkat yang lebih
teoritis ada tiga tingkat yang lebih
kompleks yakni
kompleks yakni PsychodeliaPsychodelia, , IlluminationIllumination, , dan
dan CreativityCreativity (Gowan and Erikson: (Gowan and Erikson: 1981) yang kesemua itu merupakan
1981) yang kesemua itu merupakan
capaian belajar yang lebih abstrak.
capaian belajar yang lebih abstrak.
Pendidikan agama Islam
Pendidikan agama Islam sangat sangat
dibutuhkan bagi umat Islam, agar
dibutuhkan bagi umat Islam, agar
dapat memahami secara benar
dapat memahami secara benar
ajaran Islam sebagai agama yang
ajaran Islam sebagai agama yang
sempurna
sempurna (kaamil)(kaamil), kesempurnaan , kesempurnaan ajaran Islam yang dipelajari secara
ajaran Islam yang dipelajari secara
integral
integral (kaafah)(kaafah) diharapkan dapat diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat Islam
meningkatkan kualitas umat Islam
dalam keseluruhan aspek
dalam keseluruhan aspek
kehidupanya.
kehidupanya.
…
… mata pelajaran Bahasa Arab sangat mata pelajaran Bahasa Arab sangat diperlukan sebagai alat untuk
diperlukan sebagai alat untuk
mempelajari dan mendalami
mempelajari dan mendalami
sumber-sumber primer dari Pendidikan
sumber primer dari Pendidikan
Agama Islam yang menggunakan
Agama Islam yang menggunakan
Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan
Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan
Hadis.
Hadis.
Struktur kelompok mata pelajaran
Struktur kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab dalam kurikulum Madrasah
Arab dalam kurikulum Madrasah
meliputi :
meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2) 1) Al-Qur’an Hadis, 2)
Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa
Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa
Arab. Masing-masing mata pelajaran
Arab. Masing-masing mata pelajaran
tersebut pada dasarnya saling terkait
tersebut pada dasarnya saling terkait
dan melengkapi
dan melengkapi. .
.
.
Urgensi Mapel PAI
bagi Umat Islam
Guru profesional adalah guru yang dapat
Guru profesional adalah guru yang dapat
menguasai “
menguasai “standar standar kompetensi guru” untuk kompetensi guru” untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
ramah, tanpa marah.
Bahasa Arab
Bahasa Arab (al-lughah al-’Arabiyyah)(al-lughah al-’Arabiyyah)
adalah sebuah bahasa yang terbesar
adalah sebuah bahasa yang terbesar
dari segi jumlah penutur dalam
dari segi jumlah penutur dalam
keluarga bahasa
keluarga bahasa semitiksemitik. Bahasa ini . Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa
berkerabat dekat dengan bahasa
Ibraniy dan bahasa Aramiy.
Ibraniy dan bahasa Aramiy.
URGENSI
URGENSI
Mata Pelajaran Bahasa Arab
Mata Pelajaran Bahasa Arab
Sejak bahasa Arab yang tertuang di
Sejak bahasa Arab yang tertuang di
dalam Al-qur’an didengungkan
dalam Al-qur’an didengungkan
hingga kini, semua pengamat baik
hingga kini, semua pengamat baik
Barat maupun orang muslim Arab
Barat maupun orang muslim Arab
menganggapnya sebagai bahasa
menganggapnya sebagai bahasa
yang memiliki
yang memiliki standar ketinggianstandar ketinggian dan keelokan linguistik yang
dan keelokan linguistik yang
tertinggi, yang tiada taranya
tertinggi, yang tiada taranya (the (the supreme standard of linguistik
supreme standard of linguistik excellend and beauty).
excellend and beauty).
…
… urgensi bahasa Arab dalam agama urgensi bahasa Arab dalam agama
akan tampak dalam upacara-upacara
akan tampak dalam upacara-upacara
ibadat seperti kata-kata ucapan untuk
ibadat seperti kata-kata ucapan untuk
memanggil atau untuk mengajak
memanggil atau untuk mengajak
shalat yang disebut adzan dan iqamah
shalat yang disebut adzan dan iqamah
yang senantiasa berkumandang dari
yang senantiasa berkumandang dari
menara-menara masjid di seluruh
menara-menara masjid di seluruh
dunia. Karena sifatnya yang
dunia. Karena sifatnya yang ritual ritual
(ta’abbudi)
(ta’abbudi), maka adzan dan iqamah , maka adzan dan iqamah harus diucapkan dalam bahasa aslinya
harus diucapkan dalam bahasa aslinya
yaitu bahasa Arab sesuai dengan
yaitu bahasa Arab sesuai dengan
tuntutnan serta ajakan Nabi
tuntutnan serta ajakan Nabi
Muhammad saw.
Muhammad saw.
Bahasa Arab telah berjasa memajukan
Bahasa Arab telah berjasa memajukan
sains
sains dan filsafat sejak sekitar abad dan filsafat sejak sekitar abad
ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam
ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam
Abbasiyah mencapai puncaknya.
Abbasiyah mencapai puncaknya.
Kejayaan itu ditandai oleh
Kejayaan itu ditandai oleh
meningkatnya produktifitas karya
meningkatnya produktifitas karya
ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh
ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh
para ilmuwan dan filosof Muslim, baik
para ilmuwan dan filosof Muslim, baik
karangan asli berbahasa Arab maupun
karangan asli berbahasa Arab maupun
terjemahan Arab dan
terjemahan Arab dan
Bahasa-Barat, antara lain di bidang
Barat, antara lain di bidang
matematika, fisika, kimia, kedokteran,
matematika, fisika, kimia, kedokteran,
kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.
kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.
Ribuan karya monumental semisal
Ribuan karya monumental semisal al- al-Qanun fi al-Tgibb
Qanun fi al-Tgibb (aturan dalam (aturan dalam kedokteran) karya Ibnu Sina,
kedokteran) karya Ibnu Sina, al- al-Madkhal ila ‘ilm al-Nujum
Madkhal ila ‘ilm al-Nujum (observasi (observasi pergerakan bintang) karya Abu
pergerakan bintang) karya Abu
Nashar,
Nashar, Maqashid al-Falasifah Maqashid al-Falasifah (tujuan (tujuan para filosof) karya al-Ghazali, dan
para filosof) karya al-Ghazali, dan
segudang literatur lain, masih
segudang literatur lain, masih
dijadikan referensi di banyak
dijadikan referensi di banyak
universitas di Eropa.
universitas di Eropa.
Fakta lain, angka 0,
Fakta lain, angka 0,1,1,2,3,4,5,6,7,8,9 2,3,4,5,6,7,8,9
adalah kontribusi Arab yang sangat
adalah kontribusi Arab yang sangat
besar terhadap usaha pemudahan
besar terhadap usaha pemudahan
hitungan dan penulisan atas angka
hitungan dan penulisan atas angka
Romawi yang tidak efektif. Itulah
Romawi yang tidak efektif. Itulah
sebabnya di dalam semua kamus bahasa
sebabnya di dalam semua kamus bahasa
Inggris, dan juga sistem
Inggris, dan juga sistem softwaresoftware
komputer, angka-angka tersebut
komputer, angka-angka tersebut
dinamani
dinamani “Arabic Numeral”“Arabic Numeral” . . Demikian Demikian
juga sistem artimatika jasa
juga sistem artimatika jasa al-
al-Khawarizmi
Khawarizmi, dan sistem Aljabar jasa , dan sistem Aljabar jasa al-
al-Jabir bin Hayyan
Jabir bin Hayyan yang sampai saat ini yang sampai saat ini
merupakan pelajaran pokok di
merupakan pelajaran pokok di
sekolah-sekolah.
sekolah.
…
…, bahasa Arab juga telah turut ambil bagian , bahasa Arab juga telah turut ambil bagian dalam membangun dan mengembangkan dalam membangun dan mengembangkan kebudayaan nasional
kebudayaan nasional, khususnya bahasa , khususnya bahasa
Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang berasal
Indonesia dan bahasa daerah yang berasal dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika kita melihat beberapa upacara adat seperti kita melihat beberapa upacara adat seperti upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta maupun Yogyakarta, upacara perkawinan, maupun Yogyakarta, upacara perkawinan,
khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata suci (sakral) …
suci (sakral) …
Empat orientasi
Empat orientasi pendidikan bahasa pendidikan bahasa Arab :
Arab :
1.
1. Orientasi Orientasi religiusreligius, yaitu belajar , yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan
bahasa Arab untuk tujuan
memahami dan memahamkan ajaran
memahami dan memahamkan ajaran
Islam
Islam (fahm al-maqru(fahm al-maqru’). Orientasi ini ’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan
dapat berupa belajar keterampilan
pasif (mendengar dan membaca),
pasif (mendengar dan membaca),
dapat pula mempelajari keterampilan
dapat pula mempelajari keterampilan
aktif (berbicara dan menulis).
aktif (berbicara dan menulis).
2. …
2. …
2.
2. Orientasi Orientasi akademisakademis, yaitu belajar , yaitu belajar
bahasa Arab untuk tujusn memahami
bahasa Arab untuk tujusn memahami
ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa
ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa
Arab
Arab (istima’, kalam, qira’ah, (istima’, kalam, qira’ah, dandan
kitabah).
kitabah). Orientasi ini cenderung Orientasi ini cenderung
menempatkan bahasa Arab sebagai
menempatkan bahasa Arab sebagai
disiplin ilmu atau obyek studi yang
disiplin ilmu atau obyek studi yang
harus dikuasai secara akademik.
harus dikuasai secara akademik.
Orientasi ini biasanya identik dengan
Orientasi ini biasanya identik dengan
studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan
studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan
Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,
Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,
atau program Pascasarjana dan
atau program Pascasarjana dan
lembaga ilmiah lainnya.
lembaga ilmiah lainnya.
3.
3. Orientasi Orientasi profesional/praktisprofesional/praktis dan dan pragmatis
pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab , yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis
untuk kepentingan profesi, praktis
atau pragmatis, seperti mampu
atau pragmatis, seperti mampu
berkomunikasi lisan
berkomunikasi lisan (muhadatsah)(muhadatsah)
dalam bahasa Arab untuk bisa
dalam bahasa Arab untuk bisa
menjadi TKI, diplomat, turis, misi
menjadi TKI, diplomat, turis, misi
dagang, atau untuk melanjutkan
dagang, atau untuk melanjutkan
studi di salah satu negara Timur
studi di salah satu negara Timur
Tengah, dsb.
Tengah, dsb.
4.
4. Orientasi Orientasi ideologis dan ekonomisideologis dan ekonomis, ,
yaitu belajar bahasa Arab untuk
yaitu belajar bahasa Arab untuk
memahami dan menggunakan
memahami dan menggunakan
bahasa Arab sebagai media bagi
bahasa Arab sebagai media bagi
kepentingan orientalisme,
kepentingan orientalisme,
kapitalisme, imperialisme, dan
kapitalisme, imperialisme, dan
sebagainya. Orientasi ini, antara lain,
sebagainya. Orientasi ini, antara lain,
terlihat dari dibukanya beberapa
terlihat dari dibukanya beberapa
lembaga kursus bahasa Arab di
lembaga kursus bahasa Arab di
negara-negara Barat.
negara-negara Barat.
Orientasi studi bahasa Arab pada
Orientasi studi bahasa Arab pada
lembaga pendidikan kita tampak
lembaga pendidikan kita tampak
masih mendua dan
masih mendua dan
setengah-setengah: antara orientasi
setengah: antara orientasi
kemahiran, dan orientasi keilmuan.
kemahiran, dan orientasi keilmuan.
Tampaknya, orientasi pembelajaran
Tampaknya, orientasi pembelajaran
bahasa Arab pada zaman sekarang
bahasa Arab pada zaman sekarang
sudah banyak mengalami
sudah banyak mengalami
perkembangan. Hal ini terbukti
perkembangan. Hal ini terbukti
dengan pembelajaran bahasa Arab di
dengan pembelajaran bahasa Arab di
Indonesia sudah dimulai dari
Indonesia sudah dimulai dari
pendidikan anak usia dini, atau mulai
pendidikan anak usia dini, atau mulai
TK sampai perguruan tinggi.
TK sampai perguruan tinggi.
Tujuan umum pengajaran bahasa Arab : Tujuan umum pengajaran bahasa Arab :
1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an 1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an
dan al-Hadits sebagai sumber hukum dan al-Hadits sebagai sumber hukum
Islam dan ajarannya. Islam dan ajarannya.
2. Dapat memahami dan mengerti 2. Dapat memahami dan mengerti
buku-buku agama dan kebudayaan Islam buku agama dan kebudayaan Islam
yang ditulis dalam bahasa Arab. yang ditulis dalam bahasa Arab. 3. Supaya pandai berbicara dan 3. Supaya pandai berbicara dan
mengarang dalam bahasa Arab. mengarang dalam bahasa Arab. 4. Untuk digunakan sebagai alat 4. Untuk digunakan sebagai alat
pembantu keahlian lain
pembantu keahlian lain (suplementary).(suplementary).
…
… mata pelajaran Bahasa Arab sangat mata pelajaran Bahasa Arab sangat diperlukan sebagai alat untuk
diperlukan sebagai alat untuk
mempelajari dan mendalami
mempelajari dan mendalami
sumber-sumber primer dari Pendidikan
sumber primer dari Pendidikan
Agama Islam yang menggunakan
Agama Islam yang menggunakan
Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan
Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan
Hadis.
Hadis.
Struktur kelompok mata pelajaran
Struktur kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab dalam kurikulum Madrasah
Arab dalam kurikulum Madrasah
meliputi :
meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2) 1) Al-Qur’an Hadis, 2)
Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah
Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa
Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa
Arab. Masing-masing mata pelajaran
Arab. Masing-masing mata pelajaran
tersebut pada dasarnya saling terkait
tersebut pada dasarnya saling terkait
dan melengkapi
dan melengkapi. .
Dalam usaha mencapai Standar
Dalam usaha mencapai Standar
Kompetensi Lulusan sebagaimana
Kompetensi Lulusan sebagaimana
telah ditetapkan untuk setiap satuan
telah ditetapkan untuk setiap satuan
dan jenjang pendidikan,
dan jenjang pendidikan,
penguasaan kompetensi lulusan
penguasaan kompetensi lulusan
dikelompokkan menjadi
dikelompokkan menjadi beberapa beberapa
Tingkat Kompetensi
Tingkat Kompetensi. Tingkat . Tingkat
kompetensi menunjukkan tahapan
kompetensi menunjukkan tahapan
yang harus dilalui untuk mencapai
yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah
kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi
ditetapkan dalam Standar Kompetensi
Lulusan.
Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
capaian Kompetensi yang bersifat generik
capaian Kompetensi yang bersifat generik
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
setiap tingkat kelas dalam rangka
setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)
jenjang
jenjang yang harus dicapai oleh peserta yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan
didik secara bertahap dan
berkesinambungan. Tingkat Kompetensi
berkesinambungan. Tingkat Kompetensi
tersebut diterapkan dalam hubungannya
tersebut diterapkan dalam hubungannya
dengan tingkat kelas sejak peserta didik
pendidikan dasar dan menengah.
pendidikan dasar dan menengah.
Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan
Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan
taksonomi struktur capaian belajar
taksonomi struktur capaian belajar
terobservasi [
terobservasi [Structure of The Observed Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy
Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy]. ].
Berdasarkan taksonomi ini, capaian
Berdasarkan taksonomi ini, capaian
belajar dikelompokan dalam
belajar dikelompokan dalam 5 kategori 5 kategori yakni:
yakni: Pre-StructuralPre-Structural (0), (0), Uni-StructuralUni-Structural (1), (1),
Multi-Structural
Di atas kategori Extended-AbstractExtended-Abstract secara secara teoritis ada tiga tingkat yang lebih
teoritis ada tiga tingkat yang lebih
kompleks yakni
kompleks yakni PsychodeliaPsychodelia, , IlluminationIllumination, , dan
dan CreativityCreativity (Gowan and Erikson: (Gowan and Erikson: 1981) yang kesemua itu merupakan
1981) yang kesemua itu merupakan
capaian belajar yang lebih abstrak.
capaian belajar yang lebih abstrak.
.
.
Urgensi Mapel PBA
bagi Umat Islam
bagi
Non-muslim bagi
Guru profesional adalah guru yang dapat
Guru profesional adalah guru yang dapat
menguasai “
menguasai “standar standar kompetensi guru” untuk kompetensi guru” untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
ramah, tanpa marah.