• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urgensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Urgensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Selama Perkuliahan Berlangsung,

setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan

(amanat kode etik mahasiswa)

ميجرلا ناطيشلا نم هللاب ذوعا ميحرلا نمحرلا هللا مسب

10

mata kuliah Profesi Keguruan :

Urgensi mata pelajaran

Urgensi mata pelajaran

PENDIDIKAN AGAMA

PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

ISLAM

Ali Rohmad – 2014 M

(2)
(3)

Mata Pelajaran PAI

Mata Pelajaran PAI

Oemar Muhammad Toumy

Oemar Muhammad Toumy

al-Syaebani, pendidikan Islam adalah

Syaebani, pendidikan Islam adalah

usaha mengubah tingkah laku

usaha mengubah tingkah laku

individu dilandasi oleh nilai-nilai

individu dilandasi oleh nilai-nilai

islami

islami dalam kehidupan pribadinya dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya

atau kehidupan kemasyarakatannya

dan dalam alam sekitar melalui

dan dalam alam sekitar melalui

proses pendidikan.

proses pendidikan.

(4)

Mohammad Fadil al-Djamaly,

Mohammad Fadil al-Djamaly,

pendidikan Islam adalah proses yang

pendidikan Islam adalah proses yang

mengarahkan manusia kepada

mengarahkan manusia kepada

kehidupan yang baik dan

kehidupan yang baik dan

mengangkat derajat

mengangkat derajat

kemanusiaannya, sesuai dengan

kemanusiaannya, sesuai dengan

kemampuan dasar (fithrah) dan

kemampuan dasar (fithrah) dan

kemampuan ajarnya (pengaruh dari

kemampuan ajarnya (pengaruh dari

luar).

luar).

(5)

Imam Bawani, pendidikan Islam adalah

Imam Bawani, pendidikan Islam adalah

bimbingan jasmani-rohani

bimbingan jasmani-rohani

berdasarkan hukum-hukum agama

berdasarkan hukum-hukum agama

Islam

Islam menuju kepada terbentuknya menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut

kepribadian utama menurut

ukuran-ukuran Islam.

ukuran Islam.

(6)

Zakiyah Daradjat, pendidikan agama

Zakiyah Daradjat, pendidikan agama

Islam adalah suatu usaha untuk

Islam adalah suatu usaha untuk

membina dan mengasuh peserta

membina dan mengasuh peserta

didik agar senantiasa dapat

didik agar senantiasa dapat

memahami ajaran Islam secara

memahami ajaran Islam secara

menyeluruh. Lalu menghayati tujuan,

menyeluruh. Lalu menghayati tujuan,

yang pada akhirnya dapat

yang pada akhirnya dapat

mengamalkan serta

mengamalkan serta menjadikan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup

Islam sebagai pandangan hidup..

(7)

Tayar Yusuf, pendidikan agama Islam

Tayar Yusuf, pendidikan agama Islam

adalah usaha sadar generasi tua

adalah usaha sadar generasi tua

untuk mengalihkan pengalaman,

untuk mengalihkan pengalaman,

pengetahuan, kecakapan dan

pengetahuan, kecakapan dan

keterampilan kepada generasi muda

keterampilan kepada generasi muda

agar kelak

agar kelak menjadi manusia menjadi manusia bertakwa

bertakwa kepada Allah swt. kepada Allah swt.

(8)

PAI merupakan

PAI merupakan usaha sadar yang usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka

dilakukan pendidik dalam rangka

mempersiapkan peserta didik untuk

mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami, dan

meyakini, memahami, dan

mengamalkan ajaran Islam

mengamalkan ajaran Islam melalui melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran atau

kegiatan bimbingan, pengajaran atau

pelatihan yang telah ditentukan

pelatihan yang telah ditentukan

untuk mencapai tujuan yang telah

untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

ditetapkan.

(9)

Mata pelajaran pendidikan agama Islam Mata pelajaran pendidikan agama Islam

itu secara keseluruhannya dalam itu secara keseluruhannya dalam

lingkup

lingkup Al-Qur’an dan al-hadits, Al-Qur’an dan al-hadits,

keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan sejarah, sekaligus menggambarkan

bahwa ruang lingkup pendidikan agama bahwa ruang lingkup pendidikan agama

Islam mencakup perwujudan keserasian, Islam mencakup perwujudan keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan keselarasan, dan keseimbangan

hubungan manusia dengan Allah swt, hubungan manusia dengan Allah swt,

diri sendiri, sesama manusia, makhluk diri sendiri, sesama manusia, makhluk

lainnya maupun lingkungannya

lainnya maupun lingkungannya (Hablun (Hablun minallah wa hablun minannas).

minallah wa hablun minannas).

(10)

Dalam konsep Islam, iman merupakan potensi Dalam konsep Islam, iman merupakan potensi

rohani yang harus diaktualisasikan dalam rohani yang harus diaktualisasikan dalam

bentuk amal saleh, sehingga

bentuk amal saleh, sehingga menghasilkan menghasilkan prestasi rohani (iman) yang disebut takwa

prestasi rohani (iman) yang disebut takwa. . Amal saleh itu menyangkut keserasian dan Amal saleh itu menyangkut keserasian dan

keselarasan hubungan manusia dengan keselarasan hubungan manusia dengan

Allah dan hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan

dirinya yang membentuk kesalehan pribadi; dirinya yang membentuk kesalehan pribadi;

hubungan manusia dengan sesamanya hubungan manusia dengan sesamanya

yang membentuk kesalehan sosial yang membentuk kesalehan sosial

(solidaritas sosial), dan hubungan manusia (solidaritas sosial), dan hubungan manusia

dengan alam yang membentuk kesalehan dengan alam yang membentuk kesalehan

terhadap alam sekitar. terhadap alam sekitar.

(11)

Dalam diri setiap manusia terdapat

Dalam diri setiap manusia terdapat

empat macam potensi rohani : iman

empat macam potensi rohani : iman

ناميإ

ناميإ, qalbu, qalbuبلقققبلققق (super-ego)(super-ego), akal, akalلقعلقع (ego)

(ego), nafsu, nafsu سفققنسفققن (id)(id)..

Dalam pendidikan Islam,

Dalam pendidikan Islam, guru harus guru harus mendidik murid memposisikan

mendidik murid memposisikan iman iman ناميإ

ناميإ sebagai imam bagi sebagai imam bagi qalbuqalbuبلقققبلققق (super-ego)

(super-ego), akal, akalلقعلقع (ego)(ego), nafsu, nafsuسفققنسفققن (id) agar dapat mengaktualisasikan

(id) agar dapat mengaktualisasikan

misi

misi هللققا ن م لبحهللققا ن م لبح dan dan سانلققا ن م لبحسانلققا ن م لبح..

(12)

Q

Qalbualbuبلقققبلققق (super-ego)(super-ego),, hati nurani, daya rasa hati nurani, daya rasa pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin

oleh iman dipertajam melalui

oleh iman dipertajam melalui ibadah dan ibadah dan akhlaq karimah

akhlaq karimah terhadap sesama makhluk. terhadap sesama makhluk. A

Akalkalلقعلقع (ego)(ego),, daya pikir yang berpusat di daya pikir yang berpusat di kepala dipimpin oleh iman dipertajam kepala dipimpin oleh iman dipertajam

melalui

melalui perenungan alamperenungan alam semesta. semesta. N

Nafsuafsuسفققنسفققن (id), daya nafsu yang berpusat di (id), daya nafsu yang berpusat di perut; jika

perut; jika pemenuhannya dibimbing oleh pemenuhannya dibimbing oleh iman, maka manusia menjadi mulia

iman, maka manusia menjadi mulia; tetapi ; tetapi jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina. jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina.

(13)

Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat muslim

IMAM مامإ MAKMUM موممممممٲ

QOLBU بلق ‘AQLU لقع NAFSU سممفممن

IMAN ناميإ BAHAGIA

ANTI DIJAJAH & MENJAJAH

MERDEKA

super ego ego id

keputusan

immateri materi

ةميرك تافص

قداص لقع

bawah sadar + sadar bawah sadar

-ميلس

بلق سفن ةننئمطملا

ةمومذم تافص

MINIMIZE MAXIMIZE

SEHAT FISIK+SOSIAL

KUAT

LEMAH KUAT

JUJUR = MAKMUR, ...

MAXIMIZE

(14)

Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat kafir/materialisme

(15)

-Pendidikan agama biasanya diartikan

Pendidikan agama biasanya diartikan

pendidikan yang materi bahasannya

pendidikan yang materi bahasannya

berkaitan dengan keimanan,

berkaitan dengan keimanan,

ketakwaan, akhlak dan ibadah

ketakwaan, akhlak dan ibadah

kepada Tuhan. Dengan demikian

kepada Tuhan. Dengan demikian

pendidikan agama berkaitan dengan

pendidikan agama berkaitan dengan

pembinaan sikap mental spiritual

pembinaan sikap mental spiritual

yang selanjutnya dapat

yang selanjutnya dapat mendasari mendasari

tingkah laku manusia dalam berbagai

tingkah laku manusia dalam berbagai

bidang kehidupan

bidang kehidupan. .

(16)

Kebudayaan - Peradaban Ide - Prilaku - Benda

Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia DINAMIK

Bangunan Kebudayaan - Peradaban Islamiy

(17)

Urgensi mata pelajaran PAI bagi NKRI

Urgensi mata pelajaran PAI bagi NKRI

Pancasila sebagai termaktub dalam

Pancasila sebagai termaktub dalam

pembukaan undang-undang dasar 1945.

pembukaan undang-undang dasar 1945.

Pemerintah mengusahakan dan

Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem

menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang

pendidikan nasional, yang

meningkatkan keimanan dan

meningkatkan keimanan dan

ketakwaan serta akhlak mulia dalam

ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan

rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, yang diatur dengan undang

bangsa, yang diatur dengan undang

undang.

(18)

Pendidikan nasional berfungsi

Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan

mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban

membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam

bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan

rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa,

bangsa, bertujuan untuk bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik

berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi Marusia yang beriman

agar menjadi Marusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang

menjadi warga negara yang

menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab

demokratis serta bertanggung jawab. .

UU-20-2003-Sisdiknas-Psl 3.

(19)

Setiap peserta didik pada setiap

Setiap peserta didik pada setiap

satuan pendidikan berhak

satuan pendidikan berhak: : a.

a. mendapatkan pendidikan agamamendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang

sesuai dengan agama yang

dianutnya dan diajarkan oleh

dianutnya dan diajarkan oleh

pendidik yang seagama;

pendidik yang seagama;

(20)

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah

wajib memuat

wajib memuat: : a.

a. pendidikan agamapendidikan agama; ;

b. pendidikan kewarganegaraan;

b. pendidikan kewarganegaraan;

c. bahasa;

c. bahasa;

d. matematika;

d. matematika;

e. ilmu pengetahuan alam;

e. ilmu pengetahuan alam;

f. ilmu pengetahuan sosial;

f. ilmu pengetahuan sosial;

g. seni dan budaya;

g. seni dan budaya;

h. pendidikan jasmani dan olahraga;

h. pendidikan jasmani dan olahraga;

i. keterampilan/kejuruan; dan

i. keterampilan/kejuruan; dan

j. muatan lokal.

j. muatan lokal.

(21)

Permendikbud 54-2013-SKL SD-MI orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,

orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,

percaya diri, dan bertanggung jawab dalam

percaya diri, dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah,

sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah,

dan tempat bermain. dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena

dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan

dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan

tempat bermain.

dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan

dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan

kepadanya.

(22)

Permendikbud 54-2013-SKL SMP-MTs Permendikbud 54-2013-SKL SMP-MTs

Dimensi

Dimensi Kualifikasi Kemampuan Kualifikasi Kemampuan Sikap

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang

orang

beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya

beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya

diri, dan

diri, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara

efektif

efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam

dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahua

Pengetahua

n

n

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural dalam ilmu pengetahuan,

prosedural dalam ilmu pengetahuan,

teknologi, seni,

teknologi, seni,

dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,

dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait

terkait

fenomena dan kejadian yang tampak mata.

fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Keterampila

Keterampila

n

n

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

(23)

Permendikbud 54-2013-SKL

SMA-MA-SMK-Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang

orang

beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya

beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya

diri, dan

diri, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara

efektif

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif dalam ilmu

prosedural, dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

serta dampak fenomena dan kejadian.

serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampil

Keterampil

an

an

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif

dan

pengembangan dari yang dipelajari di sekolah

pengembangan dari yang dipelajari di sekolah

secara

secara

mandiri.

(24)

Dalam usaha mencapai Standar

Dalam usaha mencapai Standar

Kompetensi Lulusan sebagaimana

Kompetensi Lulusan sebagaimana

telah ditetapkan untuk setiap satuan

telah ditetapkan untuk setiap satuan

dan jenjang pendidikan,

dan jenjang pendidikan,

penguasaan kompetensi lulusan

penguasaan kompetensi lulusan

dikelompokkan menjadi

dikelompokkan menjadi beberapa beberapa

Tingkat Kompetensi

Tingkat Kompetensi. Tingkat . Tingkat

kompetensi menunjukkan tahapan

kompetensi menunjukkan tahapan

yang harus dilalui untuk mencapai

yang harus dilalui untuk mencapai

kompetensi lulusan yang telah

kompetensi lulusan yang telah

ditetapkan dalam Standar Kompetensi

ditetapkan dalam Standar Kompetensi

Lulusan.

Lulusan.

(25)

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria

capaian Kompetensi yang bersifat generik

capaian Kompetensi yang bersifat generik

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

setiap tingkat kelas dalam rangka

setiap tingkat kelas dalam rangka

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)

jenjang

jenjang yang harus dicapai oleh peserta yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan

didik secara bertahap dan

berkesinambungan. Tingkat Kompetensi

berkesinambungan. Tingkat Kompetensi

tersebut diterapkan dalam hubungannya

tersebut diterapkan dalam hubungannya

dengan tingkat kelas sejak peserta didik

pendidikan dasar dan menengah.

pendidikan dasar dan menengah.

(26)

Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan

Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan

taksonomi struktur capaian belajar

taksonomi struktur capaian belajar

terobservasi [

terobservasi [Structure of The Observed Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy

Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy]. ].

Berdasarkan taksonomi ini, capaian

Berdasarkan taksonomi ini, capaian

belajar dikelompokan dalam

belajar dikelompokan dalam 5 kategori 5 kategori yakni:

yakni: Pre-StructuralPre-Structural (0), (0), Uni-StructuralUni-Structural (1), (1),

Multi-Structural

Di atas kategori Extended-AbstractExtended-Abstract secara secara teoritis ada tiga tingkat yang lebih

teoritis ada tiga tingkat yang lebih

kompleks yakni

kompleks yakni PsychodeliaPsychodelia, , IlluminationIllumination, , dan

dan CreativityCreativity (Gowan and Erikson: (Gowan and Erikson: 1981) yang kesemua itu merupakan

1981) yang kesemua itu merupakan

capaian belajar yang lebih abstrak.

capaian belajar yang lebih abstrak.

(27)

Pendidikan agama Islam

Pendidikan agama Islam sangat sangat

dibutuhkan bagi umat Islam, agar

dibutuhkan bagi umat Islam, agar

dapat memahami secara benar

dapat memahami secara benar

ajaran Islam sebagai agama yang

ajaran Islam sebagai agama yang

sempurna

sempurna (kaamil)(kaamil), kesempurnaan , kesempurnaan ajaran Islam yang dipelajari secara

ajaran Islam yang dipelajari secara

integral

integral (kaafah)(kaafah) diharapkan dapat diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat Islam

meningkatkan kualitas umat Islam

dalam keseluruhan aspek

dalam keseluruhan aspek

kehidupanya.

kehidupanya.

(28)

… mata pelajaran Bahasa Arab sangat mata pelajaran Bahasa Arab sangat diperlukan sebagai alat untuk

diperlukan sebagai alat untuk

mempelajari dan mendalami

mempelajari dan mendalami

sumber-sumber primer dari Pendidikan

sumber primer dari Pendidikan

Agama Islam yang menggunakan

Agama Islam yang menggunakan

Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan

Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan

Hadis.

Hadis.

(29)

Struktur kelompok mata pelajaran

Struktur kelompok mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa

Arab dalam kurikulum Madrasah

Arab dalam kurikulum Madrasah

meliputi :

meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2) 1) Al-Qur’an Hadis, 2)

Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah

Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah

Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa

Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa

Arab. Masing-masing mata pelajaran

Arab. Masing-masing mata pelajaran

tersebut pada dasarnya saling terkait

tersebut pada dasarnya saling terkait

dan melengkapi

dan melengkapi. .

(30)

.

.

Urgensi Mapel PAI

bagi Umat Islam

(31)
(32)

Guru profesional adalah guru yang dapat

Guru profesional adalah guru yang dapat

menguasai “

menguasai “standar standar kompetensi guru” untuk kompetensi guru” untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,

melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,

ramah, tanpa marah.

(33)

Bahasa Arab

Bahasa Arab (al-lughah al-’Arabiyyah)(al-lughah al-’Arabiyyah)

adalah sebuah bahasa yang terbesar

adalah sebuah bahasa yang terbesar

dari segi jumlah penutur dalam

dari segi jumlah penutur dalam

keluarga bahasa

keluarga bahasa semitiksemitik. Bahasa ini . Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa

berkerabat dekat dengan bahasa

Ibraniy dan bahasa Aramiy.

Ibraniy dan bahasa Aramiy.

URGENSI

URGENSI

Mata Pelajaran Bahasa Arab

Mata Pelajaran Bahasa Arab

(34)

Sejak bahasa Arab yang tertuang di

Sejak bahasa Arab yang tertuang di

dalam Al-qur’an didengungkan

dalam Al-qur’an didengungkan

hingga kini, semua pengamat baik

hingga kini, semua pengamat baik

Barat maupun orang muslim Arab

Barat maupun orang muslim Arab

menganggapnya sebagai bahasa

menganggapnya sebagai bahasa

yang memiliki

yang memiliki standar ketinggianstandar ketinggian dan keelokan linguistik yang

dan keelokan linguistik yang

tertinggi, yang tiada taranya

tertinggi, yang tiada taranya (the (the supreme standard of linguistik

supreme standard of linguistik excellend and beauty).

excellend and beauty).

(35)

… urgensi bahasa Arab dalam agama urgensi bahasa Arab dalam agama

akan tampak dalam upacara-upacara

akan tampak dalam upacara-upacara

ibadat seperti kata-kata ucapan untuk

ibadat seperti kata-kata ucapan untuk

memanggil atau untuk mengajak

memanggil atau untuk mengajak

shalat yang disebut adzan dan iqamah

shalat yang disebut adzan dan iqamah

yang senantiasa berkumandang dari

yang senantiasa berkumandang dari

menara-menara masjid di seluruh

menara-menara masjid di seluruh

dunia. Karena sifatnya yang

dunia. Karena sifatnya yang ritual ritual

(ta’abbudi)

(ta’abbudi), maka adzan dan iqamah , maka adzan dan iqamah harus diucapkan dalam bahasa aslinya

harus diucapkan dalam bahasa aslinya

yaitu bahasa Arab sesuai dengan

yaitu bahasa Arab sesuai dengan

tuntutnan serta ajakan Nabi

tuntutnan serta ajakan Nabi

Muhammad saw.

Muhammad saw.

(36)

Bahasa Arab telah berjasa memajukan

Bahasa Arab telah berjasa memajukan

sains

sains dan filsafat sejak sekitar abad dan filsafat sejak sekitar abad

ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam

ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam

Abbasiyah mencapai puncaknya.

Abbasiyah mencapai puncaknya.

Kejayaan itu ditandai oleh

Kejayaan itu ditandai oleh

meningkatnya produktifitas karya

meningkatnya produktifitas karya

ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh

ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh

para ilmuwan dan filosof Muslim, baik

para ilmuwan dan filosof Muslim, baik

karangan asli berbahasa Arab maupun

karangan asli berbahasa Arab maupun

terjemahan Arab dan

terjemahan Arab dan

Bahasa-Barat, antara lain di bidang

Barat, antara lain di bidang

matematika, fisika, kimia, kedokteran,

matematika, fisika, kimia, kedokteran,

kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.

kesusasteraan, dan tentu saja filsafat.

(37)

Ribuan karya monumental semisal

Ribuan karya monumental semisal al- al-Qanun fi al-Tgibb

Qanun fi al-Tgibb (aturan dalam (aturan dalam kedokteran) karya Ibnu Sina,

kedokteran) karya Ibnu Sina, al- al-Madkhal ila ‘ilm al-Nujum

Madkhal ila ‘ilm al-Nujum (observasi (observasi pergerakan bintang) karya Abu

pergerakan bintang) karya Abu

Nashar,

Nashar, Maqashid al-Falasifah Maqashid al-Falasifah (tujuan (tujuan para filosof) karya al-Ghazali, dan

para filosof) karya al-Ghazali, dan

segudang literatur lain, masih

segudang literatur lain, masih

dijadikan referensi di banyak

dijadikan referensi di banyak

universitas di Eropa.

universitas di Eropa.

(38)

Fakta lain, angka 0,

Fakta lain, angka 0,1,1,2,3,4,5,6,7,8,9 2,3,4,5,6,7,8,9

adalah kontribusi Arab yang sangat

adalah kontribusi Arab yang sangat

besar terhadap usaha pemudahan

besar terhadap usaha pemudahan

hitungan dan penulisan atas angka

hitungan dan penulisan atas angka

Romawi yang tidak efektif. Itulah

Romawi yang tidak efektif. Itulah

sebabnya di dalam semua kamus bahasa

sebabnya di dalam semua kamus bahasa

Inggris, dan juga sistem

Inggris, dan juga sistem softwaresoftware

komputer, angka-angka tersebut

komputer, angka-angka tersebut

dinamani

dinamani “Arabic Numeral”“Arabic Numeral” . . Demikian Demikian

juga sistem artimatika jasa

juga sistem artimatika jasa al-

al-Khawarizmi

Khawarizmi, dan sistem Aljabar jasa , dan sistem Aljabar jasa al-

al-Jabir bin Hayyan

Jabir bin Hayyan yang sampai saat ini yang sampai saat ini

merupakan pelajaran pokok di

merupakan pelajaran pokok di

sekolah-sekolah.

sekolah.

(39)

…, bahasa Arab juga telah turut ambil bagian , bahasa Arab juga telah turut ambil bagian dalam membangun dan mengembangkan dalam membangun dan mengembangkan kebudayaan nasional

kebudayaan nasional, khususnya bahasa , khususnya bahasa

Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang berasal

Indonesia dan bahasa daerah yang berasal dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika kita melihat beberapa upacara adat seperti kita melihat beberapa upacara adat seperti upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta maupun Yogyakarta, upacara perkawinan, maupun Yogyakarta, upacara perkawinan,

khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata suci (sakral) …

suci (sakral) …

(40)

Empat orientasi

Empat orientasi pendidikan bahasa pendidikan bahasa Arab :

Arab :

1.

1. Orientasi Orientasi religiusreligius, yaitu belajar , yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan

bahasa Arab untuk tujuan

memahami dan memahamkan ajaran

memahami dan memahamkan ajaran

Islam

Islam (fahm al-maqru(fahm al-maqru’). Orientasi ini ’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan

dapat berupa belajar keterampilan

pasif (mendengar dan membaca),

pasif (mendengar dan membaca),

dapat pula mempelajari keterampilan

dapat pula mempelajari keterampilan

aktif (berbicara dan menulis).

aktif (berbicara dan menulis).

2. …

2. …

(41)

2.

2. Orientasi Orientasi akademisakademis, yaitu belajar , yaitu belajar

bahasa Arab untuk tujusn memahami

bahasa Arab untuk tujusn memahami

ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa

ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa

Arab

Arab (istima’, kalam, qira’ah, (istima’, kalam, qira’ah, dandan

kitabah).

kitabah). Orientasi ini cenderung Orientasi ini cenderung

menempatkan bahasa Arab sebagai

menempatkan bahasa Arab sebagai

disiplin ilmu atau obyek studi yang

disiplin ilmu atau obyek studi yang

harus dikuasai secara akademik.

harus dikuasai secara akademik.

Orientasi ini biasanya identik dengan

Orientasi ini biasanya identik dengan

studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan

studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan

Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,

Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab,

atau program Pascasarjana dan

atau program Pascasarjana dan

lembaga ilmiah lainnya.

lembaga ilmiah lainnya.

(42)

3.

3. Orientasi Orientasi profesional/praktisprofesional/praktis dan dan pragmatis

pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab , yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis

untuk kepentingan profesi, praktis

atau pragmatis, seperti mampu

atau pragmatis, seperti mampu

berkomunikasi lisan

berkomunikasi lisan (muhadatsah)(muhadatsah)

dalam bahasa Arab untuk bisa

dalam bahasa Arab untuk bisa

menjadi TKI, diplomat, turis, misi

menjadi TKI, diplomat, turis, misi

dagang, atau untuk melanjutkan

dagang, atau untuk melanjutkan

studi di salah satu negara Timur

studi di salah satu negara Timur

Tengah, dsb.

Tengah, dsb.

(43)

4.

4. Orientasi Orientasi ideologis dan ekonomisideologis dan ekonomis, ,

yaitu belajar bahasa Arab untuk

yaitu belajar bahasa Arab untuk

memahami dan menggunakan

memahami dan menggunakan

bahasa Arab sebagai media bagi

bahasa Arab sebagai media bagi

kepentingan orientalisme,

kepentingan orientalisme,

kapitalisme, imperialisme, dan

kapitalisme, imperialisme, dan

sebagainya. Orientasi ini, antara lain,

sebagainya. Orientasi ini, antara lain,

terlihat dari dibukanya beberapa

terlihat dari dibukanya beberapa

lembaga kursus bahasa Arab di

lembaga kursus bahasa Arab di

negara-negara Barat.

negara-negara Barat.

(44)

Orientasi studi bahasa Arab pada

Orientasi studi bahasa Arab pada

lembaga pendidikan kita tampak

lembaga pendidikan kita tampak

masih mendua dan

masih mendua dan

setengah-setengah: antara orientasi

setengah: antara orientasi

kemahiran, dan orientasi keilmuan.

kemahiran, dan orientasi keilmuan.

(45)

Tampaknya, orientasi pembelajaran

Tampaknya, orientasi pembelajaran

bahasa Arab pada zaman sekarang

bahasa Arab pada zaman sekarang

sudah banyak mengalami

sudah banyak mengalami

perkembangan. Hal ini terbukti

perkembangan. Hal ini terbukti

dengan pembelajaran bahasa Arab di

dengan pembelajaran bahasa Arab di

Indonesia sudah dimulai dari

Indonesia sudah dimulai dari

pendidikan anak usia dini, atau mulai

pendidikan anak usia dini, atau mulai

TK sampai perguruan tinggi.

TK sampai perguruan tinggi.

(46)

Tujuan umum pengajaran bahasa Arab : Tujuan umum pengajaran bahasa Arab :

1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an 1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an

dan al-Hadits sebagai sumber hukum dan al-Hadits sebagai sumber hukum

Islam dan ajarannya. Islam dan ajarannya.

2. Dapat memahami dan mengerti 2. Dapat memahami dan mengerti

buku-buku agama dan kebudayaan Islam buku agama dan kebudayaan Islam

yang ditulis dalam bahasa Arab. yang ditulis dalam bahasa Arab. 3. Supaya pandai berbicara dan 3. Supaya pandai berbicara dan

mengarang dalam bahasa Arab. mengarang dalam bahasa Arab. 4. Untuk digunakan sebagai alat 4. Untuk digunakan sebagai alat

pembantu keahlian lain

pembantu keahlian lain (suplementary).(suplementary).

(47)

… mata pelajaran Bahasa Arab sangat mata pelajaran Bahasa Arab sangat diperlukan sebagai alat untuk

diperlukan sebagai alat untuk

mempelajari dan mendalami

mempelajari dan mendalami

sumber-sumber primer dari Pendidikan

sumber primer dari Pendidikan

Agama Islam yang menggunakan

Agama Islam yang menggunakan

Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan

Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan

Hadis.

Hadis.

(48)

Struktur kelompok mata pelajaran

Struktur kelompok mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa

Arab dalam kurikulum Madrasah

Arab dalam kurikulum Madrasah

meliputi :

meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2) 1) Al-Qur’an Hadis, 2)

Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah

Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah

Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa

Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa

Arab. Masing-masing mata pelajaran

Arab. Masing-masing mata pelajaran

tersebut pada dasarnya saling terkait

tersebut pada dasarnya saling terkait

dan melengkapi

dan melengkapi. .

(49)

Dalam usaha mencapai Standar

Dalam usaha mencapai Standar

Kompetensi Lulusan sebagaimana

Kompetensi Lulusan sebagaimana

telah ditetapkan untuk setiap satuan

telah ditetapkan untuk setiap satuan

dan jenjang pendidikan,

dan jenjang pendidikan,

penguasaan kompetensi lulusan

penguasaan kompetensi lulusan

dikelompokkan menjadi

dikelompokkan menjadi beberapa beberapa

Tingkat Kompetensi

Tingkat Kompetensi. Tingkat . Tingkat

kompetensi menunjukkan tahapan

kompetensi menunjukkan tahapan

yang harus dilalui untuk mencapai

yang harus dilalui untuk mencapai

kompetensi lulusan yang telah

kompetensi lulusan yang telah

ditetapkan dalam Standar Kompetensi

ditetapkan dalam Standar Kompetensi

Lulusan.

Lulusan.

(50)

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria

capaian Kompetensi yang bersifat generik

capaian Kompetensi yang bersifat generik

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

setiap tingkat kelas dalam rangka

setiap tingkat kelas dalam rangka

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan)

jenjang

jenjang yang harus dicapai oleh peserta yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan

didik secara bertahap dan

berkesinambungan. Tingkat Kompetensi

berkesinambungan. Tingkat Kompetensi

tersebut diterapkan dalam hubungannya

tersebut diterapkan dalam hubungannya

dengan tingkat kelas sejak peserta didik

pendidikan dasar dan menengah.

pendidikan dasar dan menengah.

(51)

Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan

Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan

taksonomi struktur capaian belajar

taksonomi struktur capaian belajar

terobservasi [

terobservasi [Structure of The Observed Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy

Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy]. ].

Berdasarkan taksonomi ini, capaian

Berdasarkan taksonomi ini, capaian

belajar dikelompokan dalam

belajar dikelompokan dalam 5 kategori 5 kategori yakni:

yakni: Pre-StructuralPre-Structural (0), (0), Uni-StructuralUni-Structural (1), (1),

Multi-Structural

Di atas kategori Extended-AbstractExtended-Abstract secara secara teoritis ada tiga tingkat yang lebih

teoritis ada tiga tingkat yang lebih

kompleks yakni

kompleks yakni PsychodeliaPsychodelia, , IlluminationIllumination, , dan

dan CreativityCreativity (Gowan and Erikson: (Gowan and Erikson: 1981) yang kesemua itu merupakan

1981) yang kesemua itu merupakan

capaian belajar yang lebih abstrak.

capaian belajar yang lebih abstrak.

(52)

.

.

Urgensi Mapel PBA

bagi Umat Islam

bagi

Non-muslim bagi

(53)
(54)

Guru profesional adalah guru yang dapat

Guru profesional adalah guru yang dapat

menguasai “

menguasai “standar standar kompetensi guru” untuk kompetensi guru” untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,

melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,

ramah, tanpa marah.

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku yang diamati adalah perilaku makan dan minum, perilaku kecenderungan untuk berkelompok, perilaku berselisih, perilaku mencari tempat berteduh, perilaku grooming,

Hal ini karena pelepasan teofilin terjadi akibat pengembangan maksimum granul dari matriks kitosan sampai 3/2 kali volume awal, perpindahan zat terlarut dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh HPMC dan etil selulosa terhadap sifat mukoadhesif pada tablet Propranolol HCl dan menentukan formula optimum

Untuk mengetahui hasil yang dicapai berdasarkan pemahaman siswa kelas IV MI Plus Sunan Kalijaga Widoro Gandusari Trenggalek terhadap materi operasi penjumlahan dan

If you are in the advertising business for example, you will have to invest heavily on a good projector since you will be using it regularly for client presentations..

a) Sekolah harus memiliki otonomi terhadap empat hal yaitu dimilikinya kekuasaan dan kewenangan, pengembangan pengetahuan yang berkesinambungan, akses informasi ke

 Siswa mengerjakan tugas pada LKS dirumah tentang cara menampilkan data dengan Grafik (Chart) pada pengolah angka, untuk dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang.. Jenis

TNI AU memiliki jumlah bukan perokok yang relatif lebih banyak sehingga diharapkan dapat dibandingkan antara perokok dan bukan perokok, oleh karena itu penulis tertarik