• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANAMAN MUSIKALITAS PESERTA DIDIK MELALUI SOLFEGGIOYANG TERINTEGRASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLA DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUSIK FARABI MEDAN: Studi Kasus Pembelajaran Biola Level1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENANAMAN MUSIKALITAS PESERTA DIDIK MELALUI SOLFEGGIOYANG TERINTEGRASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLA DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUSIK FARABI MEDAN: Studi Kasus Pembelajaran Biola Level1."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN……… .... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UNGKAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN………... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 7

E. Asumsi Penelitian ... 8

F. Metode Penelitian ... 9

1. Pendekatan dan Metode ... 9

a. Observasi ... 10

b. Quesioner ... 11

c. Wawancara ... 11

d. Teknik Dokumentasi... 12

2. Lokasi Penelitian ... 12

G. Kerangka Penelitian ... 13

H. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI ... 15

A. Pembelajaran ... 15

1. Pengertian Pembelajaran ... 17

2. Komponen Pembelajaran ... 17

a. Tujuan Pembelajaran ... 18

b. Materi Pembelajaran ... 19

c. Metode Pembelajaran ... 23

d. Sumber Belajar ... 24

e. Media Pembelajaran... 26

f. Evaluasi Pembelajaran ... 28

B. Konsep Dan Metode Pembelajaran Biola Dasar ... 28

1. Konsep Pembelajaran Musik ... 30

2. Pembelajaran Biola Level 1 ... 30

a. Konseptual Pembelajaran Biola Level 1 ... 30

(2)

3. Teknik Pembelajaran Biola Level 1 ... 33

a. Teknik Pembelajaran Biola menurut C. Paul Herfurt 33

b. Teknik Pembelajaran Biola menurut Shinichi Suzuki 41 C. Konsep Dan Teori Solfeggio ... 49

1. Konseptual Solfeggio ... 49

a. Jenis-jenis Latihan Solfeggio... 51

2. Teori BelajarSolfeggio ... 55

a. Edwin Gordon ... 55

D. Karakteristik Musikalitas ... 59

E. Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 63

BAB III METODE PENELITIAN ... 68

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 68

B. Metode Penelitian... 69

C. Tahapan Penelitian ... 71

1. Tahap I ... 72

2. Tahap II ... 73

3. Tahap III ... 73

4. Tahap IV ... 75

5. Tahap V ... 75

6. Tahap VI ... 76

7. Tahap VII ... 76

D. Teknik Pengumpulan Data ... 77

1. Observasi ... 77

2. Wawacara ... 78

3. Studi Dokumentasi ... 79

E. Pengolahan Dan Analisis Data... 79

1. Reduksi Data ... 81

2. Data Display (Penyajian Data) ... 81

3. Penarikan Kesimpulan ... 82

F. Pengecekan Kredibilitas Data ... 82

1. Perpanjangan Keikutsertaan di Lapangan ... 83

2. Ketekunan Pengamatan ... 83

3. Triangulasi ... 84

4. Pengecekkan Sejawat Melalui Diskusi ... 85

5. Pengecekan Anggota ... 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 86

A. Hasil Penelitian ... 86

1. Gambaran Profil Lembaga PendidikanMusik Farabi Medan ... 86

a. Manajemen Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan... 89

(3)

dalamMenanamkan Musikalitas Peserta Didik Melalui

SolfeggioDi Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 92

a. Kemampuan Mendengar ... 94

b. Kemampuan Memainkan Melodi …………. ... 96

c. Memainkan Notasi ………... 100

3. Penerapan Penanaman Musikalitas Peserta didik Melalui Solfeggio yang Terintegrasi dalam Pembelajaran Biola Level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ……….. ... 103

a. Catatan Penting Siswa ………. ... 104

b. Proses Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui Solfeggio yang Terintegrasi dalam Pembelajaran Biola Level 1 ……….. .. 105

B. Pembahasan ... 108

1. Penerapan Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui Solfeggio Yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Biola Level 1 ... 108

a. Metode yang Digunakan dalam Memberikan Solfeggio ……… . 109

2. Catatan Penting dalam Penanaman Musikalitas Peserta Didik melalui Solfeggio yang terintegrasi dalam Pembelajaran Biola Level 1 ... 130

3. Keterbatasan dan Hambatan dalam Penelitian ... 131

a. Keterbatasan Metode Yang Digunakan ... 132

b. Keterbatasan Waktu ... 132

c. Keterbatasan Materi Penelitian ... 133

d. Hambatan dari Peserta Didik ……… .. 133

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 134

A. Kesimpulan ... 134

1. Kesimpulan Umum ... 134

2. Kesimpulan Khusus ... 135

B. Rekomendasi ... 136

1. Rekomendasi Bagi Pengajar Biola ... 136

2. Rekomendasi Bagi Lembaga Pendidikan Musik ... 136

3. Rekomendasi Bagi Peserta Didik ... 137

DAFTAR PUSTAKA ... 138

LAMPIRAN ... 142

(4)
[image:4.595.130.465.246.578.2]

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Silabus Pembelajaran Biola Dasar Di Lembaga Pendidikan

(5)
[image:5.595.115.484.136.768.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerangka Penelitian... 13

2. Sangkar Nada ... 33

3. Memegang Biola ... 34

4. Memegang Bow ... 35

5. Cara Menggesek Biola ... 35

6. Detache ... 36

7. Legato ... 36

8. Pizzicato ... 37

9. Staccato ... 37

10. Irama ... 38

11. Fingerboard Biola ... 39

12. Latihan Tanda Jari Pada Setiap Senar Biola ... 39

13. Fingerboard Biola ... 40

14. Latihan Tanda Jari Pada Setiap Senar Biola ... 40

15. Bagian-bagian Biola dan Busur/Bow ... 42

16. Empat Postur Tubuh ... 43

17. Cara Memegang Busur/Bow ... 44

18. Penempatan Busur/Bow ... 45

19. Postur Tubuh Untuk Setiap Senar ... 46

20. Pola Jari Untuk Tangan Kiri ... 47

21. Twinkle, Twinkle, Little Star Variations ... 48

22. Gedung Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 66

23. Suasana Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 66

24. Ruang Pembelajaran Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 67

25. Suasana Proses Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 67

26. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif ... 80

27. Peta Lokasi Lembaga Pendidikan Musik Farabi ... 87

28. Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 87

29. Ruang Display Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 88

30. Ruang Display LembagaPendidikan Musik Farabi Medan ... 88

31. Front Office Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 88

32. Manajemen Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 89

33. Ruang Belajar Beethoven Lt. 1 Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 91

34. Aula Lantai 4 Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 92

35. Ritmik Twinkle-Twinkle Little Star……….. ... 94

36. Notasi Twinkle-Twinkle Little Star……….. ... 94

37. Ritmik O Come Little Children……… ... 95

38. Notasi O Come Little Children ... 95

39. Ritmik May Song ... 96

(6)

41. NotasiLightly Row ... 97

42. Notasi O Come Little Children ... 98

43. Notasi May Song ... 98

44. Notasi Allegretto ... 99

45. Notasi Minuet No.1 ... 100

46. Notasi Go Tell Aunt Rhody ... 101

47. Notasi Long Long Ago ... 102

48. Notasi Allegro ... 102

49. Kegiatan Proses Pembelajaran Solfeggio dalam Pembelajaran Biola Level 1 ... 107

50. Kegiatan Proses Pembelajaran Solfeggio dalam Pembelajaran Biola Level 1 ... 107

51. Latihan Ritmik Twinkle Twinkle Little Star ... 111

52. Notasi Twinkle-Twinkle Little Star ... 112

53. Latihan Ritmik O Come Little Children ... 113

54. Notasi O Come Little Children ... 114

55. Latihan Ritmik May Song ... 115

56. Notasi May Song ... 116

57. Notasi Lightly Row ... 118

58. Notasi O Come Little Children ... 119

59. Notasi May Song ... 120

60. NotasiAllegretto ... 121

61. NotasiMinuet No.1 ... 122

62. NotasiGo Tell Aunt Rhody ... 126

63. NotasiLong Long Ago ... 127

64. NotasiAllegro ... 128

65. Peneliti dan Dino Irwan ... 179

66. Dino Irwan, Direktur Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 179

67. Wawancara Peneliti dengan Maulida Nurisnaini ... 179

68. Wawancara Peneliti dengan Lestari Atwandhani... 180

69. Wawancara Peneliti dengan Nuraswandana ... 180

70. Nuraswandana dan Melika ... 180

71. Peneliti dan AnggieRiski Hasanah ... 181

72. Peneliti dan Melika Pratiwi ... 181

73. Wawancara Peneliti dengan Natasha Christy dan Maulida Nurisnaini ... 181

74. Maulida Nurisnaini dan Varen Nathania ... 182

75. Peneliti dan VarenNathania ... 182

76. Nuraswandana dan Jacky Jusuf ... 183

77. Wawancara Peneliti dengan Nuraswandana dan Jacky Jusuf ... 183

78. Peneliti dan Edward C. van Ness ... 183

79. Edward C. van Ness di SumatraMusic Conservatory ... 184

80. Peneliti dan Basariah Pangaribuan ... 184

81. Basariah Pangaribuan ... 184

(7)

83. Ingot Pardamean Sitohang ... 185

84. Peneliti dan Immanuel Siagian... 185

85. Immanuel Siagian ... 186

86. Lely Edesima Siregar... 186

87. Peneliti dan Lely Edesima Siregar ... 186

88. Latihan Ensemble Untuk Konser Ulang Tahun Pendidkan Musik Farabi Medan ke V ... 187

89. Performance Strings Ensamble Konser Ulang Tahun Lembaga Pendidkan Musik Farabi Medan ke V ... 187

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggioadalah

latihan-latihan yang diberikan oleh pengajar untuk kemampuan mendengar, memainkan

melodi dan menyanyikan notasi yang diselenggarakandi Lembaga Pendidikan

Musik Farabi Medan. Latihan-latihan yang diberikan, diambil dari materi

pembelajaran biola level 1,bukan berdiri dalam satu kelas tersendiri, akan tetapi

terintegrasi dalam proses pembelajaran yang berdurasi 45 menit sekali pertemuan

dalam seminggu. Penyelenggaraan pembelajaran ini dikarenakan di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medantidak membuka kelas teori dan solfeggio

tersendiri.

Dari hasil pengamatan terhadap kegiatan penanaman musikalitas peserta

didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1, dapat

dilihat dari kegiatan pengajar dalam proses belajar mengajar di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan. Kegiatan pengajar yang memberikan

latihan-latihan untuk kemampuan dasar musikal seperti mendengar, memainkan melodi

dan menyanyikan notasi.Banyak manfaat yang didapat oleh peserta didik dengan

latihan yang berulang-ulang dan rutin untuk menguasai kemampuan dasar musikal

(9)

Kemampuan dasar musikal yang didapat lewat latihan untuk mencapai

keterampilan musikal, dapat memberikan rasa terhadap musik yang mendalam

bagi peserta didik dan mengaktifkan daya ingatnya dalam mengingat nada dan

bunyi.Kepekaan rasa peserta didik juga diasahterhadap tanda-tanda dinamik yang

didengar dan dimainkannya.Latihan-latihan secara rutin juga dapat menumbuhkan

rasa sensitivitas pendengaran, menambah pengetahuan untuk pemahaman

istilah-istilah dansimbol-simbol musik.

Latihan itu juga menjadikan peserta didik dapat membayangkan karya

musik yang dimainkannya dan membedakan ketepatan nada, melatih bayangan

melodi, ketepatan ritme, interval, dan dinamik.Dengan demikian, apabila seorang

peserta didik dapat menguasainya, maka dia tidak kesulitan dalam memainkan

bahan atau partitur musik yang diberikan pengajar.Di samping itu, kemampuan

mendengar, memainkan melodi dan menyanyikan notasi lewat instrumen musik

menjadi kemampuan mendasar dan menyeluruh dalam penguasaan alat musik

biola itu sendiri.

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, merupakan salah satu lembaga

non formal yang menawarkan program pembelajaran musik klasik dan

kontemporer serta mengemban tugas menghasilkan peserta didik yang terampil di

bidang alat musik seperti biola, gitar, drum, piano dan vokal. Sebagai sebuah

lembaga non formal yang bergerak dalam bidang pendidikan musik, Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan mengusung slogan “Bakat Saja Tidak Cukup”,

(10)

Membicarakan tentang pembelajaran, seperti yang difokuskan oleh

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, maka menurut Sanaky (2009: 3),

“Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pembelajaran, pengajar, dan

bahan ajar”.Hal ini bisa diartikan adanya keterkaitan antara pembelajar (peserta

didik), pengajar dan bahan ajar yang ketiganya harus berjalan harmonis agar

tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Demikian juga yang terjadi dalam proses

pembelajaran biola level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, antara

peserta didik, pengajar dan bahan ajar, nampak terjalin harmonis. Pengajar

memberi bahan partitur musik sebagai bahan ajar, memberi arahan dan bimbingan

pada peserta didik yang mengikuti sesuai arahan dan bimbingan pengajar.

Beranjak dari hal tersebut di atas, maka pembelajaran musik bisa diartikan

sebagai salah satu upaya pengembangan diri yang di dalamnya dapat menggali

dan mengembangkan keterampilan serta kreativitas peserta didik dalam bidang

musik.Upaya tersebut dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan

dalam salah satu program pembelajaran musik klasik, dengan membuka kelas

biola yang terdiri dari dari beberapa tingkatan. Setiap tingkatan mempunyai bahan

ajar yang berbeda dengan memakai bahan ajar Suzuki ViolinMethode (Suzuki,

2007) dan A Tune A Day (Herfurt, 1922).

Instrument biola menjadi salah satu instrument musik yang sedemikian

dikenal di masyarakat umum, misalnya di dalam string ensemble (kumpulan alat

musik senar yang digesek) atau kwartet gesek dan orchestra musik, dimana biola

menjadi salah satu instrumen yang ada di dalamnya.Selain itu juga, instrument

(11)

tersendiri.Hal ini dikarenakan oleh sulitnya seseorang menguasai alat musik biola

dalam jangka waktu yang pendek.

Salah satu kesulitan dalam pembelajaran biola, seperti posisi tangan kiri

harus stabil saat tangan kanan menggesek bow (alat penggesek) pada senar agar

bunyi yang dihasilkan terdengar bulat. Kemudian posisi dagu dan bahu untuk

menjepit biola dan posisi tangan kiri berada dibagian bawah finger board (papan

nada tempat meletakan posisi jari-jari tangan kiri) sedangkan posisi tangan kanan

memegang bow (alat penggesek) harus benar.

Kesulitan akan bertambah ketika memainkan repertoar atau partitur musik,

dimana pembelajaran biola sudah menggunakan jari-jari pada tangan kiri (dalam

hal ini disebut penjarian) ke finger board (papan nada tempat meletakan jari) pada

instrumen biola. Karena kesulitan-kesulitan inilah, diperlukan adanya satu

penguatan teori dan pembelajaran pendukung yang tidak hanya teknik bermain.

Latihan-latihan di dalam solfeggio menjadi pilihan untuk tidak hanya

sebagai tambahan pengetahuan terhadap unsur-unsur musik seperi notasi/nada,

ritme dan dinamik, akan tetapi juga melatih sensitivitas dan kemampuan kepekaan

peserta didik.Secara visual posisi/letak not tidak terlihat karena alat musik biola

tidak memiliki fret-fret pada fingerboard-nya sehingga nada/not yang dihasilkan

harus dibentuk oleh pemain biola atau peserta didik itu sendiri.Dengan demikian,

peserta didik haruslah memiliki pendengaran yang terlatih dan tajam agar dapat

mengenali bunyi dari setiap melodi dan ritmik yang dimainkannya.

Kesemua perlakuan tersebut, terutama untuk penanaman musikalitas

(12)

1.Kesabaran dan keuletan sangat diperlukan oleh peserta didik dalam mempelajari

dan menguasainya. Tidak melulu hanya mahir memainkan alat musik biola, akan

tetapi juga menguasai unsur-unsur musik seperi melodi, ritme dan dinamik agar

terlatihnya sensitifitas, sehingga kemampuan rasa musikal tumbuh pada peserta

didik. Ini sesuai dengan pandangan Dalcroze yang dikutip oleh A. T. Mahmud

(1981: 17), bahwa: “Tujuan pembelajaran musik bukanlah mencetak pemain

musik atau penyanyi dengan teknik yang tinggi, melainkan untuk

mengembangkan rasa musikal yang terdapat dalam diri manusia”.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk

kebutuhan sebuah penanaman musikalitas peserta didik dengan latihan solfeggio

yang diberikan oleh pengajar untuk kemampuan mendengar, memainkan melodi

dan menyanyikan notasi yang terintegrasi dalam pembelajaran biolalevel 1. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang penanaman musikalitas peserta

didik melalui solfeggioyang terintegrasi dalam pembelajaran biola di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan (Studi Kasus Pembelajaran Biola Level 1).

Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui Solfeggio Yang

Terintegrasi Dalam Pembelajaran Biola Di Lembaga Pendidikan Musik Farabi

Medan (Studi Kasus Pembelajaran Biola Level 1)”, menjadi sebuah penelitian

yang memenuhi ketertarikan peneliti untuk hal tersebut. Peneliti berharap dengan

adanya penelitian ini, masalah-masalah atau gejala-gejala seperti yang terjadi di

lapangan dan menghambat proses pembelajaran biola dasar dapat teratasi.

Diharapkan penelitian ini juga dipergunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

(13)

penelitian yang dilakukan bisa memberikan solusi dan masukan yang benar untuk

peserta didik yang nantinya mengambil pembelajaran musik khususnya

pembelajaran pada alat musik biola.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas, permasalahan utama

penelitian ini adalah, “Bagaimana Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui

Solfeggio Yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Biola Level 1 Di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan“.Untuk memudahkan proses penelitian ini, maka

diperlukan sebuah rumusan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi objektif penanaman musikalitas peserta didik

melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?

2. Bagaimanakah penerapan penanaman musikalitas peserta didik melalui

solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan?

C. Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari rencana penelitian ini adalah dapat menjawab

pertanyaan penelitian di atas, yaitu:

1. Mendeskripsikan keberadaan dan kondisi objektif penanaman musikalitas

peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola

(14)

2. Untuk mengetahui penerapan penanaman musikalitas peserta didik melalui

solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna secara teoretis maupun praktis

1) Manfaat Teoretis

a. Untuk mendeskripsikan konsep penanaman musikalitas peserta didik

melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.

b. Menambah khasanah bentuk penanaman musikalitas peserta didik

melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.

2) Manfaat praktis

a. Bagi pengajar, penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggio

yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan.

b. Bagi peserta didik, untuk menggali potensi dan kemampuan yang

dimiliki peserta didik dalam menerima materi solfeggio secara tulisan,

lisan maupun praktek dalam mengembangkan permainan alat musik

(15)

c. Bagi lembaga, sebagai wahana untuk meningkatkan kualitas

implementasi kurikulum dan pembelajaran solfeggio dan pembelajaran

alat musik biola yang efektif; dan

d. Bagi peneliti, untuk mampu mengembangkan dan menerapkan konsep

dan prinsip-prinsip pengembangan model pembelajaran pada pendidikan

seni musik dan permasalahannya di tempat-tempat kursus musik di

Medan.

E. Asumsi Penelitian

Solfeggio adalah pelatihan untuk penanaman musikalitas peserta didik

melalui kemampuan mendengar, memainkan melodi dan memainkan notasi yang

terintegrasi dalam pembelajaran biola khususnya pada level 1 di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan.Latihan-latihan di dalam solfeggio menjadi

pilihan yang tidak hanya digunakan untuk tambahan pengetahuan terhadap

unsur-unsur musik seperi notasi/nada, ritme dan dinamik, akan tetapi juga melatih

sensitivitas dan kemampuan kepekaan nada pada peserta didik.

Secara visual, posisi/letak nada tidak terlihat karena alat musik biola tidak

memiliki fret-fret pada fingerboard (papan nada) sehingga untuk dapat

menghasilkan bunyi dari melodi haruslah dibentuk oleh peserta didik

tersebut.Dengan demikian, peserta didik haruslah memiliki pendengaran yang

terlatih dan tajam agar dapat mengenali bunyi dari setiap melodi dan ritmik yang

(16)

F. Metode Penelitian

1. Metode dan Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi

kasus dengan menggunakan data kualitatif yang didapat melalui partisipasi

langsung kepada objek peneliti untuk mendapatkan data lengkap.Seperti yang

diungkapkan oleh Sukmadinata, bahwa:

“Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”.Kesatuan sistem ini dapat berupa program kegiatan, peristiwa, atau

sekelompok individu yang terkait oleh tempat, waktu, dan ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data,

mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut…Kasus

dapat satu orang, satu kelas, satu sekolah, beberapa sekolah tetapi dalam satu

kantor kecamatan dsb.”(2010: 64)

Dengan demikian, pendekatan studi kasus ini dipilih karena pemberian

materi latihan solfeggio tersebut terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1.

Pengajar memberikan materi latihan solfeggio tidak dalam kelas khusus, akan

tetapi bersamaan dengan berlangsungnya pemberian materi kepada peserta didik.

Dalam kasus ini, data yang dihimpun melalui partisipasi non partisipan

terhadap subjek penelitian, sehingga peneliti mendapatkankeleluasaan terhadap

tingkah laku dari subjek penelitian.Partisipasi non partisipan adalah ketika peneliti

tidak terlibat secara langsung pada kegiatan yang sedang dilakukan oleh subjek

penelitian. Keleluasaan dalam pengamatan inilah yang digunakan oleh peneliti

untuk mendapatkan pemaknaan dan pemahaman terhadap kasus penanaman

musikalitas peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran

(17)

Subjek penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) pemilik/direktur, untuk

memperoleh informasi tentang kondisi pembelajaran musik yang dilaksanakan di

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan; 2) pengajar biola, untuk mengetahui

proses penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi

dalam pembelajaran biola level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi

Medanyang dilakukan oleh pengajar; 3) peserta didik, untuk mengetahui

sejauhmana pembelajaran biola yang didapat oleh peserta didik yang diberikan

oleh pengajar; 4) orang tua peserta, untuk memperoleh informasi; 5) pakar musik

pembelajaran biola di Medan, untuk melengkapi sumber data dan menggali

keterangan yang tidak bias dijelaskan pada kuesioner.

Teknik pengumpulan data dalam proses penelitian ini dibagi dua, yaitu:

studi kepustakaan dan studi lapangan. Maksud dari studi kepustakaan adalah

untuk mendapatkan data dari berbagai tulisan, baik yang terkait langsung dengan

permasalahan penelitian, maupun yang tidak langsung, selain itu studi

kepustakaan juga dimaksudkan sebagai usaha membangun landasan teori dan

konsep dasar penelitian ini. Dalam rangka mengumpulkan data, peneliti

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yang dimaksud adalah pengamatan terhadap proses

pembelajaran di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan sesuai dengan jadwal

pembelajaran. Observasi yang dilakukan yakni berupa pengamatan terhadap

(18)

diberikan oleh pengajar dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran biola

dasar, serta proses belajar mengajar yang diterapkan.

b. Kuesioner

Untuk memperoleh informasi awal sebelum mengadakan wawancara,

peneliti memberikan questioner kepada 1) pemilik/direktur, 2) pengajar biola, 3)

peserta didik, 4) orang tua peserta didik, yang kesemuanya sangat berkaitan erat

dengan Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, berupa pertanyaan-pertanyaan

singkat. Di samping itu peneliti juga melakukan wawancara lebih lanjut secara

individual (depth interview), karena hasil dari wawancara tersebut sangat

mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan.

c. Wawancara

Untuk memperoleh informasi dilakukan wawacara antara lain terhadap

pemilik, pengajar biola, dan peserta didik, pada pembelajaran biola level 1 yang

ada di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan dan pakar musik dalam

pembelajaran biola. Penetapan narasumber sangat dipengaruhi oleh hasil

pengamatan dan observasi yang dianggap dapat mewakili populasinya dan akan

diwawancarai. Wawacara yang dilakukan lebih bersifat non formal agar tercipta

(19)

d. Teknik Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pembelajaran

solfeggio sekaligus pembelajaran biola level 1, peneliti menggunakan dua cara

yaitu:

1) Teknik dokumentasi perekaman audio visual (menggunakan handycam) untuk

mendapatkan dokumentasi proses pembelajaran yang berlangsung di dalam

kelas dan suasana tempat penelitian.

2) Teknik dokumentasi menggunakan kamera digital untuk mendapatkan

foto-foto proses pembelajaran dan suasana tempat penelitian.

Kedua teknik dokumentasi tersebut juga dilakukan pada saat wawancara

dengan direktur, pengajar, peserta didik di Lembaga Pendidikan Musik Farabi

Medan dan para pakar di tempat mereka beraktifitas belajar mengajar atau sesuai

dengan kesepakatan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan,

yang beralamat Jl Burjamhal No B 28-29 Kota Medan Sumatera Utara 20112.

Alasan dilakukan penelitian di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, adalah:

a. Direktur Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan sedemikian terbuka

dan sangat antusias dengan penelitian ini.

b. Di dalam pembelajarannya, Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan

tidak membuat kelas tersendiri untuk pembelajaran solfeggio.

(20)
[image:20.595.117.511.116.531.2]

G. Kerangka Penelitian

Gambar 1. Kerangka Penelitian

H. Sistematika Penulisan

Tesis ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari bab

pendahuluan, bab landasan teori, bab metode penelitian, bab hasil penelitian dan

pembahasan, dan kesimpulan dan saran. Secara terperinci tentang isi dari bab-bab

tersebut adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan; A. Latar Belakang; B. Rumusan Masalah; C. Tujuan

Penelitian; D. Manfaat Hasil Penelitian; E. Asumsi Penelitian; F. Metode

Penelitian; G. Kerangka Penelitian; H. Sistematika Penulisan

Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui Solfeggio Yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Biola Level 1 Di Lembaga Pendidikan Musik Farabi

Medan

SOLFEGGIO

Peserta Didik Biola Level 1 Upaya Pengajar

dalam Proses Pembelajaran Biola Level 1

Kualitas Rasa Musikalitas Peserta

(21)

Bab II Landasan Teori; A. Pembelajaran; B. Konsep dan Pembelajaran

Biola Level 1; C. Konsep dan Teori Solfeggio; D. Karakteristik Musikalitas; E.

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.

Bab III Metode Penelitian; A. Metode Penelitian; B. Tahapan Penelitian;

C. Teknik Pengumpulan Data; D. Pengolahan dan Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan; A. Hasil Penelitian; B.

Pembahasan.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan,

yang terletak di Jalan Burjamhal No.B 28-29 Medan. Lembaga Pendidikan Musik

Farabi Medan memiliki jurusan yang terdiri dari Drum, Vocal, Piano, Keyboard,

Gitar, Biola, dan salah satu jurusan yang memiliki banyak peminat dari jurusan

lain adalah jurusan biola. Dalam pembelajaran biola khususnya pembelajaran

biola level 1, di bawah arahan tiga orang pengajar yang masing-masing mengajar

peserta didik sama banyaknya.

Pada saat ini peserta didik yang belajar instrumen biola pada level 1

sebanyak 6 orang tetapi yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian hanya 2

orang. Alasan penelitian melakukan penelitian di Lembaga Pendidikan Musik

Farabi Medan tersebut karena, peneliti merasa jika penanaman musikalitas peserta

didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 dapat

diterapkan dengan baik pada peserta didik,akan sangat penting bagi permainan

biola dan bisa menjadi penunjang karir bermusik mereka selanjutnya, terutama

bagi peserta didik yang memiliki kemampuan bermusik yang baik.

Seperti yang telah dikemukakan pada BAB I bahwa Lembaga Pendidikan

Musik Farabi Medan tidak membuka kelas khusus teori dasar musik dan kelas

solfeggio. Selain itu, peneliti mengenal pengajar-pengajar yang berada dilokasi

(23)

mudah memperoleh informasi mendalam sebagai data untuk membahas masalah

yang dikemukakan. Selain itu lokasi tersebut cukup jauh dari tempat tinggal

peneliti sehingga keterbatasan dana, waktu, dan tenaga.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi

kasus untuk mengetahui secara rinci pada satu fenomena saja. Moleong (2005: 6)

mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:

Suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yangdialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, danlain-lain secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata danbahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metodealamiah.

Sesuai dengan definisi di atas, bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk

memahami fenomena tertentu yang dialami subyek dengan cara

mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata. Satori dan Komariah (2009:33)

mengatakan bahwa: “Studi kasus termasuk dalam salah satu dari lima jenis

penelitian kualitatif, biografi, fenomenologi, penelitian groundedtheory, etnografi

dan studi kasus”. Studi kasus, seperti yang diungkapkan oleh Sukmadinata(2010:

64), bahwa:

Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan

(24)

Menurut Berg (2006: 283) studi kasus adalah:

Case study is an approach capable of examining simple or complex phenomenon,with units analysis varying from single individuals to large corporations andbusinesess; it entails using a variety of lines of actions in its data-gatheringsegments, and can meaningfully make use of and contribute to the application oftheory

(studi kasus adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menguji fenomenayang kompleks maupun sederhana, dengan unit analisis bervariasi mulai dari individuhingga sejumlah bisnis dan perusahaan besar, dimana dalam pengumpulan datanyaperlu menggunakan berbagai variasi tindakan, sangat bermakna dan memberikankontribusi untuk mengaplikasikan teori)

Yin (2006: 18) menjelaskan bahwa: ”Studi kasus adalah suatu inkuiri

empiris yangmenyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana

batas-batas antarafenomena tak tampak dengan tegas, dan di mana multi sumber

bukti dimanfaatkan.”.

Dalam penelitian ini, metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus

digunakan untuk menjelaskanperistiwa penanaman musikalitas peserta didik oleh

pengajar melalui solfeggio dengan latihan-latihan yang diberikan pada peserta

didik biola level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.

Seperti juga yang diungkapkan oleh Bogdan & Biken (2007) dalam

Mertler (2011: 142) yang menyatakan, “Studi kasus secara formal didefinisikan

sebagai kajian terperinci tentang sebuah setting, subjek tunggal atau peristiwa

tertentu”.Data kualitatif yang didapat melalui partisipasi langsung kepada objek

peneliti untuk mendapatkan data lengkap. Dalam kasus ini, data yang dihimpun

melalui partisipasi langsung kepada subjek penelitian untuk mendapatkan

pemaknaan dan pemahaman terhadap kasus tersebut.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang berkaitan

(25)

latihan-latihan yang diberikan oleh pengajar untuk kemampuan mendengar, memainkan

melodi dan memainkan notasi yang diselenggarakan di Lembaga Pendidikan

Musik Farabi Medan. Latihan-latihan yang diberikan tersebut diambil dari materi

pembelajaran biola level 1, bukan berdiri dalam satu kelas tersendiri, akan tetapi

terintegrasi dalam proses pembelajaran yang berdurasi 45 menit sekali pertemuan

dalam seminggu.

Penggunaan metode studi kasus ini dilakukan guna mempelajari

penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam

pembelajaran biola level 1,serta cara kerja penyelenggara pembelajaran di

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan. Dengan demikian, maka peristiwa

proses belajar mengajar yang dilakukan dapat dikaji secara terperinci.

Selanjutnya, subjek yang diteliti adalah: 1) pemilik/direktur, 2) pengajar biola, 3)

peserta didik, 4) orang tua peserta, yang kesemuanya berada di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan; 5) pakar musik pembelajaran biola di Medan.

C. Tahapan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti melakukan perencanaan dalam proses penelitian

penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam

pembelajaran biola level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, dengan

melakukan pengidentifikasian dan pembatasan tema penelitian. Pengidentifikasian

dan pembatasan tema pada penelitian ini adalah penanaman musikalitas peserta

didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan. Tentu saja informasi dikumpulkan

(26)

begitupun dengan peserta didik yang secara langsung belajar secara teratur.

Informasi lain juga didapat dari direktur yang mempunyai wewenang dan

tanggung jawab langsung terhadap segala sesuatu yang terkait dengan

kependidikan maupun managemenlembaga penyelenggara pendidikan itu sendiri.

Tahapan penelitian dilakukan selama 4,5 bulan sekaligus dengan

penyusunan laporan, yang dimulai dari pertengahan bulan April sampai akhir

bulan Juli.

1. Tahap I

Tahap ini merupakan tahap persiapan pengumpulan data dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghubungi Direktur Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan untuk

mendapatkan ijin dan persetujuan penelitian sesuai dengan jadwal

pelaksanaan pembelajaran peserta didik dan wawancara secara langsung

dalam rangka pengumpulan data lainnya.

b. Setelah Direktur mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian,

selanjutnya peneliti memperoses perizinan untuk mengadakan penelitian

diLembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.

c. Menyiapkan kuestioner untuk diisi sebagai observasi awal bagi Direktur

Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, guru, dan peserta didik yang

tentu saja telah dikonsultasikan dengan pembimbing terlebih dahulu.

d. Menyiapkan bahan ajar biola level 1 untuk diberikan kepada peserta selama

(27)

e. Menyiapkan alat foto dan video untuk mendokumentasikan kegiatan

pembelajaran dan situasi di tempat penelitian.

2. Tahap II

Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan observasi dari bulan April

minggu II sampai Mei minggu I dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mensosialisasikan konsep penelitian kepada direktur, peserta didik, orang

tua peserta didik, dan guru biola itu sendiri yang akan membantu peneliti

b. Melihat kegiatan pembelajaran biola untuk mengenali karakter pengajar dan

peserta didik yang dilakukan sesuai dengan jadwal pembelajaran.

c. Mencari tahu silabuspembelajaran biola dasar yang terdapat di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan dengan berkonsultasi kepada pengajar.

d. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran sesuai jadwal.

3. Tahap III

Pada tahap ini, dilakukan telaah dari TahapII selama 3 minggu kepada

peserta didik dan pengajar di mulai dari April Minggu II sampai Mei Minggu I.

Dari peserta didik sebanyak 34 orang yang belajar biola di Lembaga Pendidikan

Musik Farabi Medan dalam berbagai tingkatan, hanya sebanyak enam peserta

didik yang sedang belajar biola di level 1. Sedangkan dari enam peserta didik

tersebut, setelah dilakukan sosialisasi dengan orangtua dan peserta didik, hanya

dua peserta didik yang bersedia untuk diteliti.dua peserta didik yang bersedia

(28)

Kendala mengenai rutinitas dan keajegan mereka dalam mengikuti jadwal

kursus ini menjadi satu hal yang sangat menghambat penelitian.Ketidak rutinan

peserta didik dalam mengikuti kursus ini dikarenakan bertepatan dengan

diadakannya ujian kenaikan kelas, selain itu juga oleh karena jadwal kegiatan

mereka yang ketat dalam mengikuti jadwal kursus lain, yaitu les pelajaran formal,

bahasa mandarin, bahasa Inggris dan kursus musik piano.Akan tetapi kendala

yang dihadapi adalah durasi dan jadwal setiap pertemuan pembelajaran yang

tetap.Mereka tidak bisa mengurangi durasi waktu yang sudah sesuai dengan

jadwal pembelajaran.Apabila ada penambahan waktu untuk diberikan materi oleh

peneliti, itupun tidak bisa, karena penambahan waktu itu digunakan oleh pengajar

dan peserta didik apabila pada jadwal sebelumnya tidak bisa hadir.

Selain beberapa kendala yang ditemui selama penelitian awal tersebut di

atas, yaitu mengenai jadwal yang tidak pas antara pengajar dan peserta didik, juga

tentu saja ketidak sediaan orangtua kalau anaknya diteliti.Ketidak sediaan ini

dikarenakan dapat mengganggu rutinitas padatnya jadwal kursus pelajaran formal

dan bahasa asing yang diikuti. Jadwal kursus musik di Lembaga Pendidikan

Musik Farabi Medan merupakan jadwal yang sudah sedemikian terbagi secara

ketat dari peserta didik dengan jadwal kursus dan kegiatan yang lain. Akibatnya,

apabila diberikan penambahan waktu bagi materi tambahan pembelajaran musik

dari waktu yang sudah terjadwal, menjadi sangat mengganggu jadwal yang lain.

Beberapa kendala yang ditemui di lapangan tersebut, terutama ketika akan

melaksanakan pengajaran ke kelas, menjadi terhambat untuk dilaksanakan yang

(29)

disiapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan bahan ajar

yang sudah disiapkan, tidak jadi dilaksanakan oleh peneliti.

Pendokumentasian pembelajaran juga tetap dilaksanakan sesuai dengan

jadwal peserta didik yang bersedia diteliti, karena tetap melihat proses

pembelajaran yang dilaksanakan. Wawancara dengan Direktur Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan guna memperoleh informasi mengenai sarana

dan prasarana yang ada, kebijakan, situasi dan lingkungan sekitar juga tetap

dilaksanakan.Selain itu juga tetap menyusun silabuspembelajaran biola level 1

yang digunakan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.

4. Tahap IV

Pada tahap ini, direncanakan untuk:

a. Melakukan pendokumentasian proses pembelajaran yang berlangsung

sesuai jadwal peserta didik yang bersedia untuk diteliti

b. Berdiskusi dengan pengajar untuk menyusun silabus pembelajaran biola

level 1

c. Menyiapkan bahan wawancara secara mendalam terhadap peserta didik

yang bersedia diteliti dan pengajar serta direktur,

d. Menyiapkan bahan wawancara yang sesuai dengan kapasitasnya sebagai

pakar pembelajaran biola di Medan.

5. Tahap V

Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan yang dilaksanakan pada Mei

(30)

a. Menyusun bahan pembelajaran biola level 1 yang digunakan di Lembaga

Pendidikan Musik Farabi Medan sampai akhir.

b. Mendokumentasikan proses pembelajaran biola sesuai jadwal peserta didik

yang bersedia untuk diteliti di dalam kelas secara individual

c. Mendokumentasikan kegiatan latihan ansambel yang dilakukan oleh

pengajar dan peserta didik di luar jadwal pembelajaran berlangsung dalam

rangka ulang tahun Lembaga Pendidikan Farabi Medan yang ke 5

d. Melakukan wawancara kepada direktur Lembaga Pendidikan Musik Farabi

Medan

e. Analisis data dan penyusunan laporan penelitian

6. Tahap VI

Pada tahap ini, dilakukan pada Juni minggu II sampai Juli Minggu II,

yaitu:

a. Melakukan wawancara secara mendalam kepada pengajar dan peserta didik

yang bersedia diteliti

b. Melakukan wawancara dengan teman sejawat sebagai pengajar biola di

Medan

c. Melakukan wawancara dengan pakar pembelajaran biola di Medan

7. Tahap VII

Tahap ini adalah tahap analisis data dan penyusunan laporan penelitian

yang sebetulnya sudah dimulai dari tahap-tahap sebelumnya.Tahap 7 ini dimulai

(31)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam proses penelitian ini dibagi dua, yaitu:

studi kepustakaan dan studi lapangan. Maksud dari studi kepustakaan adalah

untuk mendapatkan data dari berbagai tulisan, baik yang terkait langsung dengan

permasalahan penelitian, maupun yang tidak langsung, selain itu studi

kepustakaan juga dimaksudkan sebagai usaha membangun landasan teori dan

konsep dasar penelitian ini.

Studi lapangan dilakukan melalui participan observer, yaitu teknik

pengumpulan data dengan cara melibatkan diri peneliti dengan objek

penelitian.Susan Stainback dalam Sugiyono (2010: 311) menyatakan: “In

participant observation, the researcher observer what people do, liseten to what

they say, and participates in their activities”. Dalam observasi partisipan, peneliti

mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan,

dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mencari lokasi penelitian yang tepat yaitu

lokasi yang dipilih dengan tujuan untuk memperoleh data yang tepat. Lokasi

penelitian yaitu di Lembaga Pendidikan Musik Farabi, dimana Lembaga

Pendidikan Farabi Medan tersebut terdapat pembelajaran biola. Observasi

dilakukan dengan tujuan mendapatkan data atau informasi langsung yang

diperlukan dari lokasi penelitian ini. Definisi observasi sebagaimana yang

dikemukakan oleh Mugiarso (2005:81) adalah “Teknik pengumpulan data yang

(32)

laku yang tampak”. Pendapat lain mengenai definisi observasi dikemukakan oleh

Alwasilah (2003:211): “Observasi penelitian adalah pengamatan sistematis dan

terencana yang diamati untuk perolehan data yang dikontrol dan reabilitasnya”.

Observasi dilakukan pada pengajar dan peserta didik selama proses

pembelajaran biola. Pengamatan atau observasi untuk pengajar dilakukan dengan

mengamati: a) aktivitas yang dilakukan pengajar saat mempersiapkan materi atau

bahan ajar untuk pembelajaran biola; b) segala aktivitas pengajar dalam

menerapkan dan mempraktekkan solfeggio dalam pembelajaran biola.

Pengamatan atau observasi untuk peserta didik dilakukan dengan mengamati

aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran biola level 1.

2. Wawancara

Wawancara adalah dialog dilakukan peneliti terhadap pihak-pihak yang

terkait dengan penelitian ini. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan

informasi yang diperlukan dalam penelitian. Maksud diselenggarakannya kegiatan

wawancara, sebagaimana dijelaskan oleh Guba dan Lincoln (dalam Moleong:186)

anatara lain: “Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,

motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain..” Pihak-pihak yang dimaksud adalah

pengajar biola, orang tua, direktur dan peserta didik yang mengambil

pembelajaran biola di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, teman sejawat

dan pakar pembelajaran biola di Medan. Data-data yang terkumpul dari hasil

wawancara ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan

permasalahan pembelajaran biola yang digunakan oleh guru, materi bahan ajar,

(33)

didik, serta sarana dan prasarana yang tersedia di Lembaga Pendidikan Musik

Farabi Medan.

Wawancara dilakukan sekali sebagai wawancara mendalam yang

sebelumnya sudah diberikan kuesioner pada informan untuk mendapatkan

informasi secara langsung mengenai proses belajar pembelajaran. Sedangkan

wawancara pada teman sejawat dan pakar pembelajaran biola di Medan,

dilaksanakan sekali untuk mengetahui seberapa penting solfeggio diberikan dan

bagaimana cara mengajarkannya.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpul data yang ditujukan

untuk menganalisa bebagai fenomena yang terjadi di lapangan. Terutama hasil

penelitian berupa rekaman gambar (Audio Visual) yang akan sangat membantu

jika terdapat objek yang tidak terekam oleh pengamatan secara langsung oleh

peneliti. Selain itu, dokumentasi dapat juga berupa foto-foto ketika interaksi

pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk mengabadikan

fenomena yang terjadi dan nantinya dapat dianalisa sebagai data primer. Dengan

demikian data yang ada akan lebih memperkaya penelitian yang sedang

berlangsung.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Setiap data yang tekumpul dikaji dan dianalisis oleh peneliti untuk

mencapai kesimpulan dan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam

(34)

berhasil dikumpulkan akan diinterpretasi oleh peneliti, kemudian merujuk kepada

identifikasi masalah dan landasan teoritis yang berhubungan dengan masalah

penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, pelaksanaan analisis data dilakukan sepanjang

penelitian dan secara terus menerus mulai dari tahap perencanaan awal,

pengumpulan data sampai akhir penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian

ini tidak akan memberikan makna yang berarti apabila tidak dianalisis lebih

lanjut. Dengan demikian perlu adanya upaya penganalisisan data dengan teknik

analisis kualitatif secara induktif, yaitu dengan cara membandingkan antara data

yang terkumpul dari lapangan dengan teori yang ada.

Data yang diperoleh dari proses pengumpulan dan hasilnya dianalisis

dengan menggunakan komponen-komponen analisis data model air yang

ditawarkan Miles dan Huberman seperti yang di kutip Sugiyono (2010: 339):

yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Pengumpulan

data Penyajian

data

Reduksi data

[image:34.595.114.517.307.680.2]

Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi

Gambar 26.

(35)

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh selama observasi, baik pustaka maupun penelitian

lapangan dari bulan Juni sampai Juli di Lembaga Pendidikan Musik Farabi

Medan, jumlah data semakin banyak, semakin kompleks dan rumit.Untuk itu

diperlukan analisis data melalui reduksi data. Menurut Sugiono (2010:338),

bahwa:

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mecarinya bila diperlukan.

Dari pengertian di atas, maka dengan demikian reduksi data merupakan

suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan

membuang data yang tidak perlu, dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan

final dapat ditarik dan diverifikasi. Dimulai dari wawancara dengan Dino Irwan

selaku direktur, mengamati dan mendokumentasi setiap pembelajaran berlangsung

di dalam kelas biola, wawancara mendalam terhadap pengajar dan peserta didik,

serta tokoh dan pengajar di lembaga musik lain.

2. Data Display (Penyajian Data)

Data yang didapat dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi

kemudian dikategorikan, dianalisis, dibahas sesuai dengan rumusan

masalah.Dimulai dari pengertian dan konsep pembelajaran solfeggio,upaya-upaya

yang dilakukan pengajar untuk menanamkan musikalitas peserta didik, pengertian

dan konsep pembelajaran biola,dan pembelajaran biola level 1 di Lembaga

(36)

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir dalam proses analisis data dalam penelitian ini adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu suatu upaya untuk mencari makna

terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan,

persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Kesimpulan dalam analisis

data kualitatif merupakan kesimpulan awal. Kesimpulan ini harus dilakukan

verifikasi dengan cara mencari data baru atau mengkonsultasikannya dengan

orang yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan bidang yang diteliti. Setelah

data bertambah dan analisis dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh,

maka kesimpulan ini akan semakin grounded dan akan menjadi kesimpulan akhir.

Dalam proses mencari dan menemukan kesimpulan hingga kesimpulan

tersebut menjadi kesimpulan akhir memerlukan pembuktian bahwa data yang

menjadi landasan dalam penarikan kesimpulan itu betul-betul merupakan data

yang valid. Itulah sebabnya, dalam penelitian kualitatif, sebelum peneliti sampai

pada kesimpulan akhir, harus melakukan pengujian terhadap keabsahan data yang

digunakan untuk mendukung keabsahan penelitian secara keseluruhan.

F. Pengecekan Kredibilitas Data

Dalam pengecekan kredibilitas data pada penelitian ini, dengan memakai

teknik pemeriksaan yang mengacu dari pendapat Moleong (2007:327), yaitu: “ a)

perpanjang keikutsertaan di lapangan; b) ketekunan pengamatan; c) triangulasi; d)

(37)

1. Perpanjangan Keikutsertaan di Lapangan

Dalam kredibilitas data memerlukan pengamatan dan perpanjangan

pengamatan dalam peliputan data dan keikutsertaan peneliti dalam situs

penelitian. Moleong, (2008: 328) menyatakan, bahwa: “Perpanjangan

keikutsertaan penelitian akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan

terhadap data dan informasi yang dikumpulkan.”

Penelitian lapangan yang dilakukan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi

Medan dengan mengikuti setiap proses pembelajaran di setiap kelas pembelajaran

biola di semua level, hampir bisa terikuti dan dijadikan dokumentasi foto dan

audio visual. Dengan melihat dan mengikuti proses pembelajaran secara langsung

ini, terkumpullah data proses pembelajaran di Lembaga Pendidikan Musik Farabi

Medan. Tidak hanya itu saja, akan tetapi sampai kepada obrolan-obrolan yang

dilakukan selama pembelajaran berlangsung, baik kepada pengajar maupun

peserta didik, dan juga dengan dipadukan data dokumentasi,dapat membantu

kredibilitas data yang semakin tajam.

2. Ketekunan Pengamatan

Perpanjangan waktu pengamatan yang peneliti lakukan, untuk

memperolehkeadaan dan informasi sebenarnya.Aktifitas nyata perpanjangan

waktu pengamatan justru semakin terlihat keadaan yang sebenarnya tentang

realitas objek penelitian.

Peneliti di sini melaksanakan keikutsertaan dalam proses pembelajaran

yang berlangsung, dengan ketekunan pengamatan ini, dapat melihat secara

(38)

Pendidikan Musik Farabi Medan. Ketekunan pengamatan ini dimaksudkan untuk

menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam proses pembelajaran biola yang

berlangsung, upaya pengajar dalam memberikan pembelajaran dan peserta didik

dalam penerima pembelajaran. Dalam proses interaksi situasi ini, fokus penelitian

juga menjadi lebih rinci kepada detail pada upaya pengajar untuk pembelajaran

solfeggio bagi peserta didik.

3. Triangulasi

Pada pelaksanaan pengumpulan informasi triangulasi yang bertujuan

untuk mengadakan keabsahan data, memanfaatkan hal-hal di luar lokasi penelitian

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Untuk

memperoleh kebenaran informasi tersebut, dilakukan pemeriksaaan data dengan

cara melibatkan data yang diperoleh dengan membandingkan dan mengeceknya.

Moleong (2000: 178), menyebutkan bahwa:

Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.Dalam penelitian ini, pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan sumber. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan-keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Proses triangulasi ini tidak hanya sekedar menilai kebenaran data, tetapi

juga menyelidiki validitas tafsiran mengenai data itu serta melengkapi kekurangan

dalam informasi pertama. Langkah-langkah penelitian kualitatif telah ditempuh

(39)

Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara ini

dilakukan antara data yang diperoleh dari wawancara dan pengamatan proses

pembelajaran di dalam kelas. Membandingkan apa yang dikatakan para pengajar

di lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan dengan beberapa nara sumber

sesama pengajar di lembaga pendidikan musik lain tentang upaya dan pentingnya

pembelajaran solfeggio yang dilakukan sepanjang waktu penelitian.

4. Pengecekkan Sejawat Melalui Diskusi

Melalui diskusi dengan teman sejawat yang berprofesi sebagai pengajar di

beberapa lembaga pendidikan musik lain di Medan sebagai bahan perbandingan

dan juga penguat dan penambah data, menjadi sedemikian membantu keabsahan

data. Wawancara dan diskusi yang mendalam tersebut untuk menunjukkan

kejujuran peneliti dalam penelitian dan untuk mendapatkan masukan-masukan

sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda antara peneliti dengan sumber

infomasi.Selain itu pemeriksaan data melalui diskusi berfungsi untuk

memantapkan peneliti dalam mengungkapkan data dan informasi yang berkaitan

dengan situs penelitian.

5. Pengecekan Anggota

Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrument kunci, tetap bermitra

dengan pengajar biola Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan untuk

memperoleh data pembelajaran biolalevel 1.Oleh karena itu, pengecekan anggota

yang terlibat sangat menentukan kebenaran data dan informasi implementasi

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpembahasan yang diuraikanpadababsebelumnya,

makadalambabinipenelitiakanmengutarakankesimpulandarihasilpenelitianyang

menggunakanmetodepenelitiankualitatifdenganpendekatanstudikasuspadapenana

manmusikalitaspesertadidikmelaluisolfeggio yang

terintegrasidalampembelajaranbiola di LembagaPendidikanMusikFarabi Medan

(studikasuspadapembelajaranbiolalevel 1).

1. KesimpulanUmum

Kesimpulanumumdarihasilpenelitianiniadalahupayauntukmengembangkan

kemampuanpesertadidikdalammenghubungkanbunyi,

notasidanteknikbermainbioladengancaraterintegrasisecara verbal dandemonstrasi.

Dengandemikian,

bahwapenanamanmusikalitaspesertadidikmelaluisolfeggioadalahmelaluilatihan-latihan yang menekankanpadakemampuanmendengar,

memainkanmelodidanmemainkannotasi.Latihan-latihan yang

diberikanpengajartersebutteritegrasidenganmateripembelajaranboilalevel 1di

(41)

2. KesimpulanKhusus

Adapunkesimpulankhususdarihasilpenelitiansebagaiberikut:

a.

Penanamanmusikalpesertadidikmelaluisolfeggiomerupakanlatihan-latihanyang bertujuanuntukmengembangkankemampuandasarmusikal,

meliputikemampuanmendengar,

memainkanmelodidanmemainkannotasi.Latihan-latihan yang

diberikandalampenanamanmusikalmelaluisolfeggiodiambildarimateri yang

terintegrasidalampembelajaranbiolalevel 1.

b. Karekteristikmateriyang

diberikanmengacupadakurikulumpembelajaranbiolalevel 1 di

LembagaPendidikanMusikFarabi Medan. Hal inibertujuan agar

pesertadidikdenganmudahmenerimamateridalampembelajaranbiolalevel 1,

sehinggapembelajaranbioladapatterlaksanadenganbaiksesuaidengantuntutank

urikulum yang berlaku.

c. Pengamatanterhadapkegiatanpenanamanmusikalitaspesertadidikmelaluisolfeg

gio yang terintegrasidalampembelajaranbiolalevel 1

dapatdilihatdarikegiatanpengajardalam proses belajarmengajardi

LembagaPendidikanMusikFarabi Medan.

Kegiatanpengajardalammembukadanmenutuppelajaran,

memotivasipesertadidikdalamberlatihbiolasetiapmateri-materi yang diberikan,

pengkondisianwaktu,

(42)

d. Kemampuandasarmusikaldenganmendengar,

membacamelodidanmemainkannotasiyang dilakukandenganlatihan yang

berulang-ulangdanrutinuntukmencapaiketerampilanmusikal,

karenaakanmemberikankesanmusikalbagipesertadidikdanmengaktifkandayain

gatnyadalammengingatnada ataubunyi, untukmengasahkepekaan rasa

pesertadidikterhadaptanda-tandadinamik yang

didengarkannyadanmenambahpengetahuanuntukmemahamiistilah-istilahdansimbol-simbolmusiksertamenemukanhal-halbarudalammusik.

B. Rekomendasi

Berdasarkanpertimbanganhasilpenelitianpenanamanmusikalitaspesertadidik

melaluisolfeggioyang teritegrasidenganmateripembelajaranbiolalevel 1di

LembagaPendidikanMusikFarabi Medan,

makapenelitimerekomendasikanhasilpenelitiankepadapihak-pihakterkaitdenganhasilpenelitianini,sebagaiberikut:

1. RekomendasibagiPengajarBiola

Dalampembelajaranbiolalevel 1ini,

seorangpengajarharusbenar-benarmengkondisikanwaktu disetiappembelajaran yang

berlangsungdenganpengetahuansetiappesertadidik yang beragam,

sehinggaberbagaijalanditempuhpengajar agar

pesertadidikdapatdengancepatmengertidanpahamakanmateripembelajaran yang

(43)

Alangkahbaiknyasetiappengajar di LembagaPendidikanMusikFarabi

Medan

memberitahukankepadasetiappesertadidiknyabahwaadapengetahuansolfeggioseba

gaipendukungdasarkemampuan musical

dalampembelajaranbiolasehinggapesertadidikdapatterbantuuntukmenguasaimateri

pembelajaranmusik di LembagaPendidikanFarabi Medan ini.

2. RekomendasibagiLembagaPendidikanMusik

Bagipihaklembagasebagaipihak yang

terkaitdalamkeberhasilansuatupembelajaran,

sudahsangatbaikdalampemberianfasilitasdalamsetiappembelajaranmusikkhususny

apembelajaranbiola,

dimanapihaklembagaselaluberpartisipasidalammelakukanusaha yang

dapatmeningkatkankemampuanpengajar-pengajarnyadenganmengikutsertakanpengajar-pengajarmusik di

LembagaPendidikanFarabi Medan dalampelatihan-pelatihanpembelajaranmusik

yang diadakan di kotaMedan ataupun diluarkotaMedan. Semogakegiatan-kegiatan

yang berhubungandenganmusikdanpembelajaranmusikdi

LembagaPendidikanMusikFarabi

MedanselaluaktifmengikutigunamemajukanusahaLembagaPendidikanMusikFarab

i Medandalampembelajaranmusik di kotaMedan.

3. RekomendasibagiPesertaDidik

Dari hasilpenelitianpenanamanmusikalitaspesertadidikmelaluisolfeggio

(44)

LembagaPendidikanMusikFarabi

Medaninidiharapkanpesertadidikdapatmenambahwawasan,

pengetahuandanketerampilandalambermainbiolalebihmeningkat.Selainitupesertadi

dikdapatmengembangkankemampuandasarmusikalmelaluisolfeggioyang

terintegrasidalampembelajaranbiolasebagaireferensidalampembelajaranmusik di

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. (2009). PokoknyaKualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Arsyad, Azhar. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Briggs, Gagne. (1979). PengelolaanPengajaran. Bandung: Sinarbaru

Banoe, Pono. (2003). KamusMusik. Yogyakarta: Kanisius.

Boyden, David. D. 1965/1969. The History Of Violin Playing from Its Origin

to1961 and its relationship to The Violin and Violin Music. London:

Oxford: University Press.

Benward, Burt. (1989). Work Book in Ear Training. New York: Brown Company Publisher.

Badudu, J.S. (2007) Kamus Kata-Kata SerapanAsingDalamBahasa Indonesia. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Djohan. (2005). PsikologiMusik. Yogyakarta: BukuBaik.

Dewantara, Ki Hajar. (1962). Pendidikan.Jogyakarta: MajelisLuhurPersatuan Taman Siswa.

Darsono, et al. (2000). BelajardanPembelajaran. Semarang: CV. IKIP Press.

Djamarah, BahriSyaiful, danZain Aswan. (2002). StrategiBelajarMengajar. Jakarta: RinekaCipta.

DepartemenPendidikanNasional. (2003). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Dimyati,danMudjiono (2005). BelajardanPembelajaran. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Ensiklopedi Indonesia. (1981). Jakarta : PT. IchtiarBaru-Van Hoeve.

Harahap, Irwansyah. (2003). AlatMusikDawai. Jakarta: LPSN.

Hamalik, Oemar. (2002). PerencanaanPengajaran

.BerdasorkanPendekatanSistem. Jakarta: BumiAksara

Harefa, Andrias. (2002). SekolahSajaTidakPernahCukup. Jakarta: Gramedia.

(46)

Herfurth, Paul. C. (1993). Tune a Day .fin. Violin Book One. England: Boston Alusic Company.

Hurlock. B. Elisabeth. (1980). PsikologiPerkembangan, Jakarta: Erlangga. Satiadarma, P. Monty dan Zahra, P. Roswiyani. 2004.

CerdasDenganAlusik, Jakarta: PuspaSwara.

Hutauruk, Elita. TjongSce Yin: PembukaJalanMusikKlasik Di Medan. Surabaya: Majalah Staccato. No. 48/Th.V/September 2006.

Holmes, A.V. (2009). Effect of Fixed-Do and Movable-Do Sofege Instruction on

the Development of Sight Singing Skill in 7 and 8 Year old Children,

Disertasi, University Florida.

Ihsan, Fuad H. (2005). Dasar-dasarKependidikan. Bandung: RinekaCipta.

Jazuli, M. (2008). ParadigmaKontekstualPendidikanSeni. Surabaya: UNESA Press.

Jamalus, (1988). PengajaranMusikMelaluiPengalamanMusik. Jakarta Depdikbud.

Kodijat, Latifah. (1989). Istilah-istilahMusik. Jakarta: Djambatan.

Kennedy, M., (1980). The Concise Oxford Dictionary of Music. London: Oxford University Press.

KamtinidanTanjung, HW. (2005). BermainMelaluiGerakdanLagu di Taman

Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas

Kustap, M. Muttaqin. (2008). SeniMusikKlasik(PengantarMusikologiuntuk SMK). DEPDIKNAS.

Langer, Suzanne K. (2006). ProblematikanSeni, terjemahan FX Widaryanto. Bandung: MasyarakatSeniPertunjukan Indonesia.

Mack, Dieter. (2001). PengarahanSolfegio. Bandung: Artline.

Mahmud, A.T (1981).Musik 4. DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Moleong, Lexi J. (2002). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya

_______________ (2005). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya.

(47)

Musfiroh, Takdirotun. (2008). CerdasMelaluiBermain: Cara Mengasah Multiple

Intelligence PadaAnakSejakUsiaDini. Jakarta: Gramedia.

Ortiz, John M. (2002). Nurturing Your Child with Music: MenumbuhkanAnak-anak yang Bahagia, Cerdas, danpercayaDiridenganMusik. Jakarta: Gramedia.

Poerwadarminta, W.J.S (1992). KamusBesarBahasa Indonesia, BalaiPustaka

Phopam – Baker, E. (1981). BagaimanaMengajarSistematis. Jakarta: Kanisius.

Pamadhi, H dkk. (2008). Pendidikanseni di SD. Jakarta: Universtas Terbuka DepartemenPendidikanNasional.

Rodan, Shirlie. (2001). TerapiLewatSuara:

BagaimanaMenggunakanKekuatanPenyembuhanLewatSuaraManusia.

Jakarta: PrestasiPusataka.

Rusman. (2010). Model-Model PembelajaranMengembangkanProfesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Press. PT. Raja GrafindoPersada.

Roestiyah. (1989). StrategiBelajarMengajar. Jakarta: RinekaCipta.

Schirmer, G. (1280). Hohmann'sPratical Method For The Violin. London

Sanaky, Hujair AH. (2009) Media Pembelajaran. Yogyakarta: SafiriaInsania Press

Sumaryanto, F. Totok. (1997).

PengembanganInstrumenPengukuranKemampuanSolfegio, Tesis

(tidakdipublikasikan) IKIP Jakarta.

---. (2005). KemampuanMusikal (Musical Ability) danPengaruhnyaTerhadapPrestasiBelajarMusik.

http://Journal.unnes.ac.id/index.PhP/harmonia/article/download/839/77 2. Akses: 03 Oktober 2010

Satiadarma, Monty P danRoswiyanti P Zahra. (2004). CerdasDenganMusik:

Alunan nada iringiTumbuhKembang Si BuahHati. Jakarta: PuspaSwara.

Semiawan, Conny. (1997). PerspektifPendidikanAnakBerbakat. Jakarta: Grassindo.

Sukmadinata. N. S. (2010). MetodePenelitianPendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

(48)

Soeharto, M. (1992). KamusMusik. Jakarta: Gramedia.

Saripudin. (1997).

MateriPembelajaranSebagaiKomponenPentingdalamMencapaiTujuan Pembelajaran. Bandung: Gramedia

Surya, Mohamad. (2007) PsikologiPembelajaran. Bandung: PustakaBaniQuraisy

Soeratman, Susianna D dan Julius Pour. (2003). Anak-anakAdalahDuniaku:

Album PerjalananDuniaIbuKasur. Jakarta: Grasindo.

Sudjana, N. Rivai. A. (1989). TeknologiPengajaran. Bandung: SinarBaru

Sudjana, Nana. (2002).Dasar-dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: SinarBaruAlgesindo

Suharyanto, Agung. (2010). MaknaBelajarMusikKlasikdanTari Ballet BagiKeluargaEtnisCina di Medan. PascasarjanaUnimed.

Suzuki, Shinichi. (1978). Suzuki Violin Method: Violin part Volume 1. Japan: Summy-Birchard Inc.

Yin, K Robert. 2006. StudiKasusDesaindanMetod

Gambar

Tabel  1.Silabus Pembelajaran Biola Dasar Di Lembaga Pendidikan
Gambar  1.Kerangka Penelitian.................................................................
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Gambar 26. Komponen-komponen Analisis data Model Interaktif

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian terlihat pada table 1 dan 2 bahwa perbandingan campuran antara eceng gondok, kotoran sapi dan air yaitu pertama 10:9:48(kg) dan kedua

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai produksi biodiesel dari minyak nyamplung menggunakan katalis Ni/lempung dapat disimpulkan bahwa perolehan

Pemberian formula enteral berbahan dasar labu kuning dapat meningkatkan albumin serum pada tikus diabetes, akan tetapi tidak ada perbedaan peningkatan yang

Hasil analisis menunjukkan: (1) Ada 15 jenis teknik penerjemahan dari total 292 teknik yang ditemukan dalam terjemahan metafora yang menunjukkan sikap dalam buku

Super Admin adalah pengembang dari sistem informasi scraping. Super admin dapat melihat dan menghapus seluruh data produk Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Zalora,

Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian pupuk kandang kuda lebih baik dibandingkan dengan kontrol pada pertambahan cabang dan daun, frekuensi pupuk daun 1

Oleh karena itu ibu sebaiknya mempunyai alat pengukur suhu tubuh yaitu termometer, pada saat bayi ibu demam, ibu dapat melakukan pengukuran sendiri sehingga ibu tahu saat kapan