DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN……… .... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UNGKAPAN TERIMA KASIH ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR BAGAN ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN………... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 7
E. Asumsi Penelitian ... 8
F. Metode Penelitian ... 9
1. Pendekatan dan Metode ... 9
a. Observasi ... 10
b. Quesioner ... 11
c. Wawancara ... 11
d. Teknik Dokumentasi... 12
2. Lokasi Penelitian ... 12
G. Kerangka Penelitian ... 13
H. Sistematika Penulisan ... 13
BAB II LANDASAN TEORI ... 15
A. Pembelajaran ... 15
1. Pengertian Pembelajaran ... 17
2. Komponen Pembelajaran ... 17
a. Tujuan Pembelajaran ... 18
b. Materi Pembelajaran ... 19
c. Metode Pembelajaran ... 23
d. Sumber Belajar ... 24
e. Media Pembelajaran... 26
f. Evaluasi Pembelajaran ... 28
B. Konsep Dan Metode Pembelajaran Biola Dasar ... 28
1. Konsep Pembelajaran Musik ... 30
2. Pembelajaran Biola Level 1 ... 30
a. Konseptual Pembelajaran Biola Level 1 ... 30
3. Teknik Pembelajaran Biola Level 1 ... 33
a. Teknik Pembelajaran Biola menurut C. Paul Herfurt 33
b. Teknik Pembelajaran Biola menurut Shinichi Suzuki 41 C. Konsep Dan Teori Solfeggio ... 49
1. Konseptual Solfeggio ... 49
a. Jenis-jenis Latihan Solfeggio... 51
2. Teori BelajarSolfeggio ... 55
a. Edwin Gordon ... 55
D. Karakteristik Musikalitas ... 59
E. Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 63
BAB III METODE PENELITIAN ... 68
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 68
B. Metode Penelitian... 69
C. Tahapan Penelitian ... 71
1. Tahap I ... 72
2. Tahap II ... 73
3. Tahap III ... 73
4. Tahap IV ... 75
5. Tahap V ... 75
6. Tahap VI ... 76
7. Tahap VII ... 76
D. Teknik Pengumpulan Data ... 77
1. Observasi ... 77
2. Wawacara ... 78
3. Studi Dokumentasi ... 79
E. Pengolahan Dan Analisis Data... 79
1. Reduksi Data ... 81
2. Data Display (Penyajian Data) ... 81
3. Penarikan Kesimpulan ... 82
F. Pengecekan Kredibilitas Data ... 82
1. Perpanjangan Keikutsertaan di Lapangan ... 83
2. Ketekunan Pengamatan ... 83
3. Triangulasi ... 84
4. Pengecekkan Sejawat Melalui Diskusi ... 85
5. Pengecekan Anggota ... 85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 86
A. Hasil Penelitian ... 86
1. Gambaran Profil Lembaga PendidikanMusik Farabi Medan ... 86
a. Manajemen Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan... 89
dalamMenanamkan Musikalitas Peserta Didik Melalui
SolfeggioDi Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 92
a. Kemampuan Mendengar ... 94
b. Kemampuan Memainkan Melodi …………. ... 96
c. Memainkan Notasi ………... 100
3. Penerapan Penanaman Musikalitas Peserta didik Melalui Solfeggio yang Terintegrasi dalam Pembelajaran Biola Level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ……….. ... 103
a. Catatan Penting Siswa ………. ... 104
b. Proses Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui Solfeggio yang Terintegrasi dalam Pembelajaran Biola Level 1 ……….. .. 105
B. Pembahasan ... 108
1. Penerapan Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui Solfeggio Yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Biola Level 1 ... 108
a. Metode yang Digunakan dalam Memberikan Solfeggio ……… . 109
2. Catatan Penting dalam Penanaman Musikalitas Peserta Didik melalui Solfeggio yang terintegrasi dalam Pembelajaran Biola Level 1 ... 130
3. Keterbatasan dan Hambatan dalam Penelitian ... 131
a. Keterbatasan Metode Yang Digunakan ... 132
b. Keterbatasan Waktu ... 132
c. Keterbatasan Materi Penelitian ... 133
d. Hambatan dari Peserta Didik ……… .. 133
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 134
A. Kesimpulan ... 134
1. Kesimpulan Umum ... 134
2. Kesimpulan Khusus ... 135
B. Rekomendasi ... 136
1. Rekomendasi Bagi Pengajar Biola ... 136
2. Rekomendasi Bagi Lembaga Pendidikan Musik ... 136
3. Rekomendasi Bagi Peserta Didik ... 137
DAFTAR PUSTAKA ... 138
LAMPIRAN ... 142
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Silabus Pembelajaran Biola Dasar Di Lembaga Pendidikan
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Kerangka Penelitian... 13
2. Sangkar Nada ... 33
3. Memegang Biola ... 34
4. Memegang Bow ... 35
5. Cara Menggesek Biola ... 35
6. Detache ... 36
7. Legato ... 36
8. Pizzicato ... 37
9. Staccato ... 37
10. Irama ... 38
11. Fingerboard Biola ... 39
12. Latihan Tanda Jari Pada Setiap Senar Biola ... 39
13. Fingerboard Biola ... 40
14. Latihan Tanda Jari Pada Setiap Senar Biola ... 40
15. Bagian-bagian Biola dan Busur/Bow ... 42
16. Empat Postur Tubuh ... 43
17. Cara Memegang Busur/Bow ... 44
18. Penempatan Busur/Bow ... 45
19. Postur Tubuh Untuk Setiap Senar ... 46
20. Pola Jari Untuk Tangan Kiri ... 47
21. Twinkle, Twinkle, Little Star Variations ... 48
22. Gedung Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 66
23. Suasana Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 66
24. Ruang Pembelajaran Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 67
25. Suasana Proses Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 67
26. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif ... 80
27. Peta Lokasi Lembaga Pendidikan Musik Farabi ... 87
28. Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 87
29. Ruang Display Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 88
30. Ruang Display LembagaPendidikan Musik Farabi Medan ... 88
31. Front Office Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 88
32. Manajemen Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 89
33. Ruang Belajar Beethoven Lt. 1 Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 91
34. Aula Lantai 4 Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 92
35. Ritmik Twinkle-Twinkle Little Star……….. ... 94
36. Notasi Twinkle-Twinkle Little Star……….. ... 94
37. Ritmik O Come Little Children……… ... 95
38. Notasi O Come Little Children ... 95
39. Ritmik May Song ... 96
41. NotasiLightly Row ... 97
42. Notasi O Come Little Children ... 98
43. Notasi May Song ... 98
44. Notasi Allegretto ... 99
45. Notasi Minuet No.1 ... 100
46. Notasi Go Tell Aunt Rhody ... 101
47. Notasi Long Long Ago ... 102
48. Notasi Allegro ... 102
49. Kegiatan Proses Pembelajaran Solfeggio dalam Pembelajaran Biola Level 1 ... 107
50. Kegiatan Proses Pembelajaran Solfeggio dalam Pembelajaran Biola Level 1 ... 107
51. Latihan Ritmik Twinkle Twinkle Little Star ... 111
52. Notasi Twinkle-Twinkle Little Star ... 112
53. Latihan Ritmik O Come Little Children ... 113
54. Notasi O Come Little Children ... 114
55. Latihan Ritmik May Song ... 115
56. Notasi May Song ... 116
57. Notasi Lightly Row ... 118
58. Notasi O Come Little Children ... 119
59. Notasi May Song ... 120
60. NotasiAllegretto ... 121
61. NotasiMinuet No.1 ... 122
62. NotasiGo Tell Aunt Rhody ... 126
63. NotasiLong Long Ago ... 127
64. NotasiAllegro ... 128
65. Peneliti dan Dino Irwan ... 179
66. Dino Irwan, Direktur Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan ... 179
67. Wawancara Peneliti dengan Maulida Nurisnaini ... 179
68. Wawancara Peneliti dengan Lestari Atwandhani... 180
69. Wawancara Peneliti dengan Nuraswandana ... 180
70. Nuraswandana dan Melika ... 180
71. Peneliti dan AnggieRiski Hasanah ... 181
72. Peneliti dan Melika Pratiwi ... 181
73. Wawancara Peneliti dengan Natasha Christy dan Maulida Nurisnaini ... 181
74. Maulida Nurisnaini dan Varen Nathania ... 182
75. Peneliti dan VarenNathania ... 182
76. Nuraswandana dan Jacky Jusuf ... 183
77. Wawancara Peneliti dengan Nuraswandana dan Jacky Jusuf ... 183
78. Peneliti dan Edward C. van Ness ... 183
79. Edward C. van Ness di SumatraMusic Conservatory ... 184
80. Peneliti dan Basariah Pangaribuan ... 184
81. Basariah Pangaribuan ... 184
83. Ingot Pardamean Sitohang ... 185
84. Peneliti dan Immanuel Siagian... 185
85. Immanuel Siagian ... 186
86. Lely Edesima Siregar... 186
87. Peneliti dan Lely Edesima Siregar ... 186
88. Latihan Ensemble Untuk Konser Ulang Tahun Pendidkan Musik Farabi Medan ke V ... 187
89. Performance Strings Ensamble Konser Ulang Tahun Lembaga Pendidkan Musik Farabi Medan ke V ... 187
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggioadalah
latihan-latihan yang diberikan oleh pengajar untuk kemampuan mendengar, memainkan
melodi dan menyanyikan notasi yang diselenggarakandi Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Medan. Latihan-latihan yang diberikan, diambil dari materi
pembelajaran biola level 1,bukan berdiri dalam satu kelas tersendiri, akan tetapi
terintegrasi dalam proses pembelajaran yang berdurasi 45 menit sekali pertemuan
dalam seminggu. Penyelenggaraan pembelajaran ini dikarenakan di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medantidak membuka kelas teori dan solfeggio
tersendiri.
Dari hasil pengamatan terhadap kegiatan penanaman musikalitas peserta
didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1, dapat
dilihat dari kegiatan pengajar dalam proses belajar mengajar di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan. Kegiatan pengajar yang memberikan
latihan-latihan untuk kemampuan dasar musikal seperti mendengar, memainkan melodi
dan menyanyikan notasi.Banyak manfaat yang didapat oleh peserta didik dengan
latihan yang berulang-ulang dan rutin untuk menguasai kemampuan dasar musikal
Kemampuan dasar musikal yang didapat lewat latihan untuk mencapai
keterampilan musikal, dapat memberikan rasa terhadap musik yang mendalam
bagi peserta didik dan mengaktifkan daya ingatnya dalam mengingat nada dan
bunyi.Kepekaan rasa peserta didik juga diasahterhadap tanda-tanda dinamik yang
didengar dan dimainkannya.Latihan-latihan secara rutin juga dapat menumbuhkan
rasa sensitivitas pendengaran, menambah pengetahuan untuk pemahaman
istilah-istilah dansimbol-simbol musik.
Latihan itu juga menjadikan peserta didik dapat membayangkan karya
musik yang dimainkannya dan membedakan ketepatan nada, melatih bayangan
melodi, ketepatan ritme, interval, dan dinamik.Dengan demikian, apabila seorang
peserta didik dapat menguasainya, maka dia tidak kesulitan dalam memainkan
bahan atau partitur musik yang diberikan pengajar.Di samping itu, kemampuan
mendengar, memainkan melodi dan menyanyikan notasi lewat instrumen musik
menjadi kemampuan mendasar dan menyeluruh dalam penguasaan alat musik
biola itu sendiri.
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, merupakan salah satu lembaga
non formal yang menawarkan program pembelajaran musik klasik dan
kontemporer serta mengemban tugas menghasilkan peserta didik yang terampil di
bidang alat musik seperti biola, gitar, drum, piano dan vokal. Sebagai sebuah
lembaga non formal yang bergerak dalam bidang pendidikan musik, Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan mengusung slogan “Bakat Saja Tidak Cukup”,
Membicarakan tentang pembelajaran, seperti yang difokuskan oleh
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, maka menurut Sanaky (2009: 3),
“Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pembelajaran, pengajar, dan
bahan ajar”.Hal ini bisa diartikan adanya keterkaitan antara pembelajar (peserta
didik), pengajar dan bahan ajar yang ketiganya harus berjalan harmonis agar
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Demikian juga yang terjadi dalam proses
pembelajaran biola level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, antara
peserta didik, pengajar dan bahan ajar, nampak terjalin harmonis. Pengajar
memberi bahan partitur musik sebagai bahan ajar, memberi arahan dan bimbingan
pada peserta didik yang mengikuti sesuai arahan dan bimbingan pengajar.
Beranjak dari hal tersebut di atas, maka pembelajaran musik bisa diartikan
sebagai salah satu upaya pengembangan diri yang di dalamnya dapat menggali
dan mengembangkan keterampilan serta kreativitas peserta didik dalam bidang
musik.Upaya tersebut dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan
dalam salah satu program pembelajaran musik klasik, dengan membuka kelas
biola yang terdiri dari dari beberapa tingkatan. Setiap tingkatan mempunyai bahan
ajar yang berbeda dengan memakai bahan ajar Suzuki ViolinMethode (Suzuki,
2007) dan A Tune A Day (Herfurt, 1922).
Instrument biola menjadi salah satu instrument musik yang sedemikian
dikenal di masyarakat umum, misalnya di dalam string ensemble (kumpulan alat
musik senar yang digesek) atau kwartet gesek dan orchestra musik, dimana biola
menjadi salah satu instrumen yang ada di dalamnya.Selain itu juga, instrument
tersendiri.Hal ini dikarenakan oleh sulitnya seseorang menguasai alat musik biola
dalam jangka waktu yang pendek.
Salah satu kesulitan dalam pembelajaran biola, seperti posisi tangan kiri
harus stabil saat tangan kanan menggesek bow (alat penggesek) pada senar agar
bunyi yang dihasilkan terdengar bulat. Kemudian posisi dagu dan bahu untuk
menjepit biola dan posisi tangan kiri berada dibagian bawah finger board (papan
nada tempat meletakan posisi jari-jari tangan kiri) sedangkan posisi tangan kanan
memegang bow (alat penggesek) harus benar.
Kesulitan akan bertambah ketika memainkan repertoar atau partitur musik,
dimana pembelajaran biola sudah menggunakan jari-jari pada tangan kiri (dalam
hal ini disebut penjarian) ke finger board (papan nada tempat meletakan jari) pada
instrumen biola. Karena kesulitan-kesulitan inilah, diperlukan adanya satu
penguatan teori dan pembelajaran pendukung yang tidak hanya teknik bermain.
Latihan-latihan di dalam solfeggio menjadi pilihan untuk tidak hanya
sebagai tambahan pengetahuan terhadap unsur-unsur musik seperi notasi/nada,
ritme dan dinamik, akan tetapi juga melatih sensitivitas dan kemampuan kepekaan
peserta didik.Secara visual posisi/letak not tidak terlihat karena alat musik biola
tidak memiliki fret-fret pada fingerboard-nya sehingga nada/not yang dihasilkan
harus dibentuk oleh pemain biola atau peserta didik itu sendiri.Dengan demikian,
peserta didik haruslah memiliki pendengaran yang terlatih dan tajam agar dapat
mengenali bunyi dari setiap melodi dan ritmik yang dimainkannya.
Kesemua perlakuan tersebut, terutama untuk penanaman musikalitas
1.Kesabaran dan keuletan sangat diperlukan oleh peserta didik dalam mempelajari
dan menguasainya. Tidak melulu hanya mahir memainkan alat musik biola, akan
tetapi juga menguasai unsur-unsur musik seperi melodi, ritme dan dinamik agar
terlatihnya sensitifitas, sehingga kemampuan rasa musikal tumbuh pada peserta
didik. Ini sesuai dengan pandangan Dalcroze yang dikutip oleh A. T. Mahmud
(1981: 17), bahwa: “Tujuan pembelajaran musik bukanlah mencetak pemain
musik atau penyanyi dengan teknik yang tinggi, melainkan untuk
mengembangkan rasa musikal yang terdapat dalam diri manusia”.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk
kebutuhan sebuah penanaman musikalitas peserta didik dengan latihan solfeggio
yang diberikan oleh pengajar untuk kemampuan mendengar, memainkan melodi
dan menyanyikan notasi yang terintegrasi dalam pembelajaran biolalevel 1. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang penanaman musikalitas peserta
didik melalui solfeggioyang terintegrasi dalam pembelajaran biola di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan (Studi Kasus Pembelajaran Biola Level 1).
“Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui Solfeggio Yang
Terintegrasi Dalam Pembelajaran Biola Di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medan (Studi Kasus Pembelajaran Biola Level 1)”, menjadi sebuah penelitian
yang memenuhi ketertarikan peneliti untuk hal tersebut. Peneliti berharap dengan
adanya penelitian ini, masalah-masalah atau gejala-gejala seperti yang terjadi di
lapangan dan menghambat proses pembelajaran biola dasar dapat teratasi.
Diharapkan penelitian ini juga dipergunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
penelitian yang dilakukan bisa memberikan solusi dan masukan yang benar untuk
peserta didik yang nantinya mengambil pembelajaran musik khususnya
pembelajaran pada alat musik biola.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas, permasalahan utama
penelitian ini adalah, “Bagaimana Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui
Solfeggio Yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Biola Level 1 Di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan“.Untuk memudahkan proses penelitian ini, maka
diperlukan sebuah rumusan pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kondisi objektif penanaman musikalitas peserta didik
melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan?
2. Bagaimanakah penerapan penanaman musikalitas peserta didik melalui
solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan?
C. Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari rencana penelitian ini adalah dapat menjawab
pertanyaan penelitian di atas, yaitu:
1. Mendeskripsikan keberadaan dan kondisi objektif penanaman musikalitas
peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola
2. Untuk mengetahui penerapan penanaman musikalitas peserta didik melalui
solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna secara teoretis maupun praktis
1) Manfaat Teoretis
a. Untuk mendeskripsikan konsep penanaman musikalitas peserta didik
melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
b. Menambah khasanah bentuk penanaman musikalitas peserta didik
melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
2) Manfaat praktis
a. Bagi pengajar, penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggio
yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan.
b. Bagi peserta didik, untuk menggali potensi dan kemampuan yang
dimiliki peserta didik dalam menerima materi solfeggio secara tulisan,
lisan maupun praktek dalam mengembangkan permainan alat musik
c. Bagi lembaga, sebagai wahana untuk meningkatkan kualitas
implementasi kurikulum dan pembelajaran solfeggio dan pembelajaran
alat musik biola yang efektif; dan
d. Bagi peneliti, untuk mampu mengembangkan dan menerapkan konsep
dan prinsip-prinsip pengembangan model pembelajaran pada pendidikan
seni musik dan permasalahannya di tempat-tempat kursus musik di
Medan.
E. Asumsi Penelitian
Solfeggio adalah pelatihan untuk penanaman musikalitas peserta didik
melalui kemampuan mendengar, memainkan melodi dan memainkan notasi yang
terintegrasi dalam pembelajaran biola khususnya pada level 1 di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan.Latihan-latihan di dalam solfeggio menjadi
pilihan yang tidak hanya digunakan untuk tambahan pengetahuan terhadap
unsur-unsur musik seperi notasi/nada, ritme dan dinamik, akan tetapi juga melatih
sensitivitas dan kemampuan kepekaan nada pada peserta didik.
Secara visual, posisi/letak nada tidak terlihat karena alat musik biola tidak
memiliki fret-fret pada fingerboard (papan nada) sehingga untuk dapat
menghasilkan bunyi dari melodi haruslah dibentuk oleh peserta didik
tersebut.Dengan demikian, peserta didik haruslah memiliki pendengaran yang
terlatih dan tajam agar dapat mengenali bunyi dari setiap melodi dan ritmik yang
F. Metode Penelitian
1. Metode dan Pendekatan
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus dengan menggunakan data kualitatif yang didapat melalui partisipasi
langsung kepada objek peneliti untuk mendapatkan data lengkap.Seperti yang
diungkapkan oleh Sukmadinata, bahwa:
“Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”.Kesatuan sistem ini dapat berupa program kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terkait oleh tempat, waktu, dan ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data,
mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut…Kasus
dapat satu orang, satu kelas, satu sekolah, beberapa sekolah tetapi dalam satu
kantor kecamatan dsb.”(2010: 64)
Dengan demikian, pendekatan studi kasus ini dipilih karena pemberian
materi latihan solfeggio tersebut terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1.
Pengajar memberikan materi latihan solfeggio tidak dalam kelas khusus, akan
tetapi bersamaan dengan berlangsungnya pemberian materi kepada peserta didik.
Dalam kasus ini, data yang dihimpun melalui partisipasi non partisipan
terhadap subjek penelitian, sehingga peneliti mendapatkankeleluasaan terhadap
tingkah laku dari subjek penelitian.Partisipasi non partisipan adalah ketika peneliti
tidak terlibat secara langsung pada kegiatan yang sedang dilakukan oleh subjek
penelitian. Keleluasaan dalam pengamatan inilah yang digunakan oleh peneliti
untuk mendapatkan pemaknaan dan pemahaman terhadap kasus penanaman
musikalitas peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran
Subjek penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) pemilik/direktur, untuk
memperoleh informasi tentang kondisi pembelajaran musik yang dilaksanakan di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan; 2) pengajar biola, untuk mengetahui
proses penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi
dalam pembelajaran biola level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medanyang dilakukan oleh pengajar; 3) peserta didik, untuk mengetahui
sejauhmana pembelajaran biola yang didapat oleh peserta didik yang diberikan
oleh pengajar; 4) orang tua peserta, untuk memperoleh informasi; 5) pakar musik
pembelajaran biola di Medan, untuk melengkapi sumber data dan menggali
keterangan yang tidak bias dijelaskan pada kuesioner.
Teknik pengumpulan data dalam proses penelitian ini dibagi dua, yaitu:
studi kepustakaan dan studi lapangan. Maksud dari studi kepustakaan adalah
untuk mendapatkan data dari berbagai tulisan, baik yang terkait langsung dengan
permasalahan penelitian, maupun yang tidak langsung, selain itu studi
kepustakaan juga dimaksudkan sebagai usaha membangun landasan teori dan
konsep dasar penelitian ini. Dalam rangka mengumpulkan data, peneliti
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi yang dimaksud adalah pengamatan terhadap proses
pembelajaran di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan sesuai dengan jadwal
pembelajaran. Observasi yang dilakukan yakni berupa pengamatan terhadap
diberikan oleh pengajar dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran biola
dasar, serta proses belajar mengajar yang diterapkan.
b. Kuesioner
Untuk memperoleh informasi awal sebelum mengadakan wawancara,
peneliti memberikan questioner kepada 1) pemilik/direktur, 2) pengajar biola, 3)
peserta didik, 4) orang tua peserta didik, yang kesemuanya sangat berkaitan erat
dengan Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, berupa pertanyaan-pertanyaan
singkat. Di samping itu peneliti juga melakukan wawancara lebih lanjut secara
individual (depth interview), karena hasil dari wawancara tersebut sangat
mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan.
c. Wawancara
Untuk memperoleh informasi dilakukan wawacara antara lain terhadap
pemilik, pengajar biola, dan peserta didik, pada pembelajaran biola level 1 yang
ada di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan dan pakar musik dalam
pembelajaran biola. Penetapan narasumber sangat dipengaruhi oleh hasil
pengamatan dan observasi yang dianggap dapat mewakili populasinya dan akan
diwawancarai. Wawacara yang dilakukan lebih bersifat non formal agar tercipta
d. Teknik Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pembelajaran
solfeggio sekaligus pembelajaran biola level 1, peneliti menggunakan dua cara
yaitu:
1) Teknik dokumentasi perekaman audio visual (menggunakan handycam) untuk
mendapatkan dokumentasi proses pembelajaran yang berlangsung di dalam
kelas dan suasana tempat penelitian.
2) Teknik dokumentasi menggunakan kamera digital untuk mendapatkan
foto-foto proses pembelajaran dan suasana tempat penelitian.
Kedua teknik dokumentasi tersebut juga dilakukan pada saat wawancara
dengan direktur, pengajar, peserta didik di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medan dan para pakar di tempat mereka beraktifitas belajar mengajar atau sesuai
dengan kesepakatan.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan,
yang beralamat Jl Burjamhal No B 28-29 Kota Medan Sumatera Utara 20112.
Alasan dilakukan penelitian di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, adalah:
a. Direktur Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan sedemikian terbuka
dan sangat antusias dengan penelitian ini.
b. Di dalam pembelajarannya, Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan
tidak membuat kelas tersendiri untuk pembelajaran solfeggio.
G. Kerangka Penelitian
Gambar 1. Kerangka Penelitian
H. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari bab
pendahuluan, bab landasan teori, bab metode penelitian, bab hasil penelitian dan
pembahasan, dan kesimpulan dan saran. Secara terperinci tentang isi dari bab-bab
tersebut adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan; A. Latar Belakang; B. Rumusan Masalah; C. Tujuan
Penelitian; D. Manfaat Hasil Penelitian; E. Asumsi Penelitian; F. Metode
Penelitian; G. Kerangka Penelitian; H. Sistematika Penulisan
Penanaman Musikalitas Peserta Didik Melalui Solfeggio Yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Biola Level 1 Di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medan
SOLFEGGIO
Peserta Didik Biola Level 1 Upaya Pengajar
dalam Proses Pembelajaran Biola Level 1
Kualitas Rasa Musikalitas Peserta
Bab II Landasan Teori; A. Pembelajaran; B. Konsep dan Pembelajaran
Biola Level 1; C. Konsep dan Teori Solfeggio; D. Karakteristik Musikalitas; E.
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
Bab III Metode Penelitian; A. Metode Penelitian; B. Tahapan Penelitian;
C. Teknik Pengumpulan Data; D. Pengolahan dan Analisis Data.
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan; A. Hasil Penelitian; B.
Pembahasan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan,
yang terletak di Jalan Burjamhal No.B 28-29 Medan. Lembaga Pendidikan Musik
Farabi Medan memiliki jurusan yang terdiri dari Drum, Vocal, Piano, Keyboard,
Gitar, Biola, dan salah satu jurusan yang memiliki banyak peminat dari jurusan
lain adalah jurusan biola. Dalam pembelajaran biola khususnya pembelajaran
biola level 1, di bawah arahan tiga orang pengajar yang masing-masing mengajar
peserta didik sama banyaknya.
Pada saat ini peserta didik yang belajar instrumen biola pada level 1
sebanyak 6 orang tetapi yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian hanya 2
orang. Alasan penelitian melakukan penelitian di Lembaga Pendidikan Musik
Farabi Medan tersebut karena, peneliti merasa jika penanaman musikalitas peserta
didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 dapat
diterapkan dengan baik pada peserta didik,akan sangat penting bagi permainan
biola dan bisa menjadi penunjang karir bermusik mereka selanjutnya, terutama
bagi peserta didik yang memiliki kemampuan bermusik yang baik.
Seperti yang telah dikemukakan pada BAB I bahwa Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Medan tidak membuka kelas khusus teori dasar musik dan kelas
solfeggio. Selain itu, peneliti mengenal pengajar-pengajar yang berada dilokasi
mudah memperoleh informasi mendalam sebagai data untuk membahas masalah
yang dikemukakan. Selain itu lokasi tersebut cukup jauh dari tempat tinggal
peneliti sehingga keterbatasan dana, waktu, dan tenaga.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus untuk mengetahui secara rinci pada satu fenomena saja. Moleong (2005: 6)
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:
Suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yangdialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, danlain-lain secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata danbahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metodealamiah.
Sesuai dengan definisi di atas, bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk
memahami fenomena tertentu yang dialami subyek dengan cara
mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata. Satori dan Komariah (2009:33)
mengatakan bahwa: “Studi kasus termasuk dalam salah satu dari lima jenis
penelitian kualitatif, biografi, fenomenologi, penelitian groundedtheory, etnografi
dan studi kasus”. Studi kasus, seperti yang diungkapkan oleh Sukmadinata(2010:
64), bahwa:
Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan
Menurut Berg (2006: 283) studi kasus adalah:
Case study is an approach capable of examining simple or complex phenomenon,with units analysis varying from single individuals to large corporations andbusinesess; it entails using a variety of lines of actions in its data-gatheringsegments, and can meaningfully make use of and contribute to the application oftheory
(studi kasus adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menguji fenomenayang kompleks maupun sederhana, dengan unit analisis bervariasi mulai dari individuhingga sejumlah bisnis dan perusahaan besar, dimana dalam pengumpulan datanyaperlu menggunakan berbagai variasi tindakan, sangat bermakna dan memberikankontribusi untuk mengaplikasikan teori)
Yin (2006: 18) menjelaskan bahwa: ”Studi kasus adalah suatu inkuiri
empiris yangmenyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana
batas-batas antarafenomena tak tampak dengan tegas, dan di mana multi sumber
bukti dimanfaatkan.”.
Dalam penelitian ini, metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus
digunakan untuk menjelaskanperistiwa penanaman musikalitas peserta didik oleh
pengajar melalui solfeggio dengan latihan-latihan yang diberikan pada peserta
didik biola level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
Seperti juga yang diungkapkan oleh Bogdan & Biken (2007) dalam
Mertler (2011: 142) yang menyatakan, “Studi kasus secara formal didefinisikan
sebagai kajian terperinci tentang sebuah setting, subjek tunggal atau peristiwa
tertentu”.Data kualitatif yang didapat melalui partisipasi langsung kepada objek
peneliti untuk mendapatkan data lengkap. Dalam kasus ini, data yang dihimpun
melalui partisipasi langsung kepada subjek penelitian untuk mendapatkan
pemaknaan dan pemahaman terhadap kasus tersebut.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang berkaitan
latihan-latihan yang diberikan oleh pengajar untuk kemampuan mendengar, memainkan
melodi dan memainkan notasi yang diselenggarakan di Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Medan. Latihan-latihan yang diberikan tersebut diambil dari materi
pembelajaran biola level 1, bukan berdiri dalam satu kelas tersendiri, akan tetapi
terintegrasi dalam proses pembelajaran yang berdurasi 45 menit sekali pertemuan
dalam seminggu.
Penggunaan metode studi kasus ini dilakukan guna mempelajari
penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam
pembelajaran biola level 1,serta cara kerja penyelenggara pembelajaran di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan. Dengan demikian, maka peristiwa
proses belajar mengajar yang dilakukan dapat dikaji secara terperinci.
Selanjutnya, subjek yang diteliti adalah: 1) pemilik/direktur, 2) pengajar biola, 3)
peserta didik, 4) orang tua peserta, yang kesemuanya berada di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan; 5) pakar musik pembelajaran biola di Medan.
C. Tahapan Penelitian
Pada tahap ini, peneliti melakukan perencanaan dalam proses penelitian
penanaman musikalitas peserta didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam
pembelajaran biola level 1 di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, dengan
melakukan pengidentifikasian dan pembatasan tema penelitian. Pengidentifikasian
dan pembatasan tema pada penelitian ini adalah penanaman musikalitas peserta
didik melalui solfeggio yang terintegrasi dalam pembelajaran biola level 1 di
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan. Tentu saja informasi dikumpulkan
begitupun dengan peserta didik yang secara langsung belajar secara teratur.
Informasi lain juga didapat dari direktur yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab langsung terhadap segala sesuatu yang terkait dengan
kependidikan maupun managemenlembaga penyelenggara pendidikan itu sendiri.
Tahapan penelitian dilakukan selama 4,5 bulan sekaligus dengan
penyusunan laporan, yang dimulai dari pertengahan bulan April sampai akhir
bulan Juli.
1. Tahap I
Tahap ini merupakan tahap persiapan pengumpulan data dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghubungi Direktur Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan untuk
mendapatkan ijin dan persetujuan penelitian sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pembelajaran peserta didik dan wawancara secara langsung
dalam rangka pengumpulan data lainnya.
b. Setelah Direktur mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian,
selanjutnya peneliti memperoses perizinan untuk mengadakan penelitian
diLembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
c. Menyiapkan kuestioner untuk diisi sebagai observasi awal bagi Direktur
Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, guru, dan peserta didik yang
tentu saja telah dikonsultasikan dengan pembimbing terlebih dahulu.
d. Menyiapkan bahan ajar biola level 1 untuk diberikan kepada peserta selama
e. Menyiapkan alat foto dan video untuk mendokumentasikan kegiatan
pembelajaran dan situasi di tempat penelitian.
2. Tahap II
Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan observasi dari bulan April
minggu II sampai Mei minggu I dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mensosialisasikan konsep penelitian kepada direktur, peserta didik, orang
tua peserta didik, dan guru biola itu sendiri yang akan membantu peneliti
b. Melihat kegiatan pembelajaran biola untuk mengenali karakter pengajar dan
peserta didik yang dilakukan sesuai dengan jadwal pembelajaran.
c. Mencari tahu silabuspembelajaran biola dasar yang terdapat di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan dengan berkonsultasi kepada pengajar.
d. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran sesuai jadwal.
3. Tahap III
Pada tahap ini, dilakukan telaah dari TahapII selama 3 minggu kepada
peserta didik dan pengajar di mulai dari April Minggu II sampai Mei Minggu I.
Dari peserta didik sebanyak 34 orang yang belajar biola di Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Medan dalam berbagai tingkatan, hanya sebanyak enam peserta
didik yang sedang belajar biola di level 1. Sedangkan dari enam peserta didik
tersebut, setelah dilakukan sosialisasi dengan orangtua dan peserta didik, hanya
dua peserta didik yang bersedia untuk diteliti.dua peserta didik yang bersedia
Kendala mengenai rutinitas dan keajegan mereka dalam mengikuti jadwal
kursus ini menjadi satu hal yang sangat menghambat penelitian.Ketidak rutinan
peserta didik dalam mengikuti kursus ini dikarenakan bertepatan dengan
diadakannya ujian kenaikan kelas, selain itu juga oleh karena jadwal kegiatan
mereka yang ketat dalam mengikuti jadwal kursus lain, yaitu les pelajaran formal,
bahasa mandarin, bahasa Inggris dan kursus musik piano.Akan tetapi kendala
yang dihadapi adalah durasi dan jadwal setiap pertemuan pembelajaran yang
tetap.Mereka tidak bisa mengurangi durasi waktu yang sudah sesuai dengan
jadwal pembelajaran.Apabila ada penambahan waktu untuk diberikan materi oleh
peneliti, itupun tidak bisa, karena penambahan waktu itu digunakan oleh pengajar
dan peserta didik apabila pada jadwal sebelumnya tidak bisa hadir.
Selain beberapa kendala yang ditemui selama penelitian awal tersebut di
atas, yaitu mengenai jadwal yang tidak pas antara pengajar dan peserta didik, juga
tentu saja ketidak sediaan orangtua kalau anaknya diteliti.Ketidak sediaan ini
dikarenakan dapat mengganggu rutinitas padatnya jadwal kursus pelajaran formal
dan bahasa asing yang diikuti. Jadwal kursus musik di Lembaga Pendidikan
Musik Farabi Medan merupakan jadwal yang sudah sedemikian terbagi secara
ketat dari peserta didik dengan jadwal kursus dan kegiatan yang lain. Akibatnya,
apabila diberikan penambahan waktu bagi materi tambahan pembelajaran musik
dari waktu yang sudah terjadwal, menjadi sangat mengganggu jadwal yang lain.
Beberapa kendala yang ditemui di lapangan tersebut, terutama ketika akan
melaksanakan pengajaran ke kelas, menjadi terhambat untuk dilaksanakan yang
disiapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan bahan ajar
yang sudah disiapkan, tidak jadi dilaksanakan oleh peneliti.
Pendokumentasian pembelajaran juga tetap dilaksanakan sesuai dengan
jadwal peserta didik yang bersedia diteliti, karena tetap melihat proses
pembelajaran yang dilaksanakan. Wawancara dengan Direktur Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan guna memperoleh informasi mengenai sarana
dan prasarana yang ada, kebijakan, situasi dan lingkungan sekitar juga tetap
dilaksanakan.Selain itu juga tetap menyusun silabuspembelajaran biola level 1
yang digunakan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan.
4. Tahap IV
Pada tahap ini, direncanakan untuk:
a. Melakukan pendokumentasian proses pembelajaran yang berlangsung
sesuai jadwal peserta didik yang bersedia untuk diteliti
b. Berdiskusi dengan pengajar untuk menyusun silabus pembelajaran biola
level 1
c. Menyiapkan bahan wawancara secara mendalam terhadap peserta didik
yang bersedia diteliti dan pengajar serta direktur,
d. Menyiapkan bahan wawancara yang sesuai dengan kapasitasnya sebagai
pakar pembelajaran biola di Medan.
5. Tahap V
Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan yang dilaksanakan pada Mei
a. Menyusun bahan pembelajaran biola level 1 yang digunakan di Lembaga
Pendidikan Musik Farabi Medan sampai akhir.
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran biola sesuai jadwal peserta didik
yang bersedia untuk diteliti di dalam kelas secara individual
c. Mendokumentasikan kegiatan latihan ansambel yang dilakukan oleh
pengajar dan peserta didik di luar jadwal pembelajaran berlangsung dalam
rangka ulang tahun Lembaga Pendidikan Farabi Medan yang ke 5
d. Melakukan wawancara kepada direktur Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medan
e. Analisis data dan penyusunan laporan penelitian
6. Tahap VI
Pada tahap ini, dilakukan pada Juni minggu II sampai Juli Minggu II,
yaitu:
a. Melakukan wawancara secara mendalam kepada pengajar dan peserta didik
yang bersedia diteliti
b. Melakukan wawancara dengan teman sejawat sebagai pengajar biola di
Medan
c. Melakukan wawancara dengan pakar pembelajaran biola di Medan
7. Tahap VII
Tahap ini adalah tahap analisis data dan penyusunan laporan penelitian
yang sebetulnya sudah dimulai dari tahap-tahap sebelumnya.Tahap 7 ini dimulai
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam proses penelitian ini dibagi dua, yaitu:
studi kepustakaan dan studi lapangan. Maksud dari studi kepustakaan adalah
untuk mendapatkan data dari berbagai tulisan, baik yang terkait langsung dengan
permasalahan penelitian, maupun yang tidak langsung, selain itu studi
kepustakaan juga dimaksudkan sebagai usaha membangun landasan teori dan
konsep dasar penelitian ini.
Studi lapangan dilakukan melalui participan observer, yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara melibatkan diri peneliti dengan objek
penelitian.Susan Stainback dalam Sugiyono (2010: 311) menyatakan: “In
participant observation, the researcher observer what people do, liseten to what
they say, and participates in their activities”. Dalam observasi partisipan, peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan,
dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mencari lokasi penelitian yang tepat yaitu
lokasi yang dipilih dengan tujuan untuk memperoleh data yang tepat. Lokasi
penelitian yaitu di Lembaga Pendidikan Musik Farabi, dimana Lembaga
Pendidikan Farabi Medan tersebut terdapat pembelajaran biola. Observasi
dilakukan dengan tujuan mendapatkan data atau informasi langsung yang
diperlukan dari lokasi penelitian ini. Definisi observasi sebagaimana yang
dikemukakan oleh Mugiarso (2005:81) adalah “Teknik pengumpulan data yang
laku yang tampak”. Pendapat lain mengenai definisi observasi dikemukakan oleh
Alwasilah (2003:211): “Observasi penelitian adalah pengamatan sistematis dan
terencana yang diamati untuk perolehan data yang dikontrol dan reabilitasnya”.
Observasi dilakukan pada pengajar dan peserta didik selama proses
pembelajaran biola. Pengamatan atau observasi untuk pengajar dilakukan dengan
mengamati: a) aktivitas yang dilakukan pengajar saat mempersiapkan materi atau
bahan ajar untuk pembelajaran biola; b) segala aktivitas pengajar dalam
menerapkan dan mempraktekkan solfeggio dalam pembelajaran biola.
Pengamatan atau observasi untuk peserta didik dilakukan dengan mengamati
aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran biola level 1.
2. Wawancara
Wawancara adalah dialog dilakukan peneliti terhadap pihak-pihak yang
terkait dengan penelitian ini. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan dalam penelitian. Maksud diselenggarakannya kegiatan
wawancara, sebagaimana dijelaskan oleh Guba dan Lincoln (dalam Moleong:186)
anatara lain: “Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,
motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain..” Pihak-pihak yang dimaksud adalah
pengajar biola, orang tua, direktur dan peserta didik yang mengambil
pembelajaran biola di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan, teman sejawat
dan pakar pembelajaran biola di Medan. Data-data yang terkumpul dari hasil
wawancara ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan
permasalahan pembelajaran biola yang digunakan oleh guru, materi bahan ajar,
didik, serta sarana dan prasarana yang tersedia di Lembaga Pendidikan Musik
Farabi Medan.
Wawancara dilakukan sekali sebagai wawancara mendalam yang
sebelumnya sudah diberikan kuesioner pada informan untuk mendapatkan
informasi secara langsung mengenai proses belajar pembelajaran. Sedangkan
wawancara pada teman sejawat dan pakar pembelajaran biola di Medan,
dilaksanakan sekali untuk mengetahui seberapa penting solfeggio diberikan dan
bagaimana cara mengajarkannya.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpul data yang ditujukan
untuk menganalisa bebagai fenomena yang terjadi di lapangan. Terutama hasil
penelitian berupa rekaman gambar (Audio Visual) yang akan sangat membantu
jika terdapat objek yang tidak terekam oleh pengamatan secara langsung oleh
peneliti. Selain itu, dokumentasi dapat juga berupa foto-foto ketika interaksi
pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk mengabadikan
fenomena yang terjadi dan nantinya dapat dianalisa sebagai data primer. Dengan
demikian data yang ada akan lebih memperkaya penelitian yang sedang
berlangsung.
E. Pengolahan dan Analisis Data
Setiap data yang tekumpul dikaji dan dianalisis oleh peneliti untuk
mencapai kesimpulan dan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam
berhasil dikumpulkan akan diinterpretasi oleh peneliti, kemudian merujuk kepada
identifikasi masalah dan landasan teoritis yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, pelaksanaan analisis data dilakukan sepanjang
penelitian dan secara terus menerus mulai dari tahap perencanaan awal,
pengumpulan data sampai akhir penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian
ini tidak akan memberikan makna yang berarti apabila tidak dianalisis lebih
lanjut. Dengan demikian perlu adanya upaya penganalisisan data dengan teknik
analisis kualitatif secara induktif, yaitu dengan cara membandingkan antara data
yang terkumpul dari lapangan dengan teori yang ada.
Data yang diperoleh dari proses pengumpulan dan hasilnya dianalisis
dengan menggunakan komponen-komponen analisis data model air yang
ditawarkan Miles dan Huberman seperti yang di kutip Sugiyono (2010: 339):
yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Pengumpulan
data Penyajian
data
Reduksi data
[image:34.595.114.517.307.680.2]Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi
Gambar 26.
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh selama observasi, baik pustaka maupun penelitian
lapangan dari bulan Juni sampai Juli di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medan, jumlah data semakin banyak, semakin kompleks dan rumit.Untuk itu
diperlukan analisis data melalui reduksi data. Menurut Sugiono (2010:338),
bahwa:
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mecarinya bila diperlukan.
Dari pengertian di atas, maka dengan demikian reduksi data merupakan
suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan
membuang data yang tidak perlu, dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan
final dapat ditarik dan diverifikasi. Dimulai dari wawancara dengan Dino Irwan
selaku direktur, mengamati dan mendokumentasi setiap pembelajaran berlangsung
di dalam kelas biola, wawancara mendalam terhadap pengajar dan peserta didik,
serta tokoh dan pengajar di lembaga musik lain.
2. Data Display (Penyajian Data)
Data yang didapat dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi
kemudian dikategorikan, dianalisis, dibahas sesuai dengan rumusan
masalah.Dimulai dari pengertian dan konsep pembelajaran solfeggio,upaya-upaya
yang dilakukan pengajar untuk menanamkan musikalitas peserta didik, pengertian
dan konsep pembelajaran biola,dan pembelajaran biola level 1 di Lembaga
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir dalam proses analisis data dalam penelitian ini adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu suatu upaya untuk mencari makna
terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan,
persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Kesimpulan dalam analisis
data kualitatif merupakan kesimpulan awal. Kesimpulan ini harus dilakukan
verifikasi dengan cara mencari data baru atau mengkonsultasikannya dengan
orang yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan bidang yang diteliti. Setelah
data bertambah dan analisis dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh,
maka kesimpulan ini akan semakin grounded dan akan menjadi kesimpulan akhir.
Dalam proses mencari dan menemukan kesimpulan hingga kesimpulan
tersebut menjadi kesimpulan akhir memerlukan pembuktian bahwa data yang
menjadi landasan dalam penarikan kesimpulan itu betul-betul merupakan data
yang valid. Itulah sebabnya, dalam penelitian kualitatif, sebelum peneliti sampai
pada kesimpulan akhir, harus melakukan pengujian terhadap keabsahan data yang
digunakan untuk mendukung keabsahan penelitian secara keseluruhan.
F. Pengecekan Kredibilitas Data
Dalam pengecekan kredibilitas data pada penelitian ini, dengan memakai
teknik pemeriksaan yang mengacu dari pendapat Moleong (2007:327), yaitu: “ a)
perpanjang keikutsertaan di lapangan; b) ketekunan pengamatan; c) triangulasi; d)
1. Perpanjangan Keikutsertaan di Lapangan
Dalam kredibilitas data memerlukan pengamatan dan perpanjangan
pengamatan dalam peliputan data dan keikutsertaan peneliti dalam situs
penelitian. Moleong, (2008: 328) menyatakan, bahwa: “Perpanjangan
keikutsertaan penelitian akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan
terhadap data dan informasi yang dikumpulkan.”
Penelitian lapangan yang dilakukan di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medan dengan mengikuti setiap proses pembelajaran di setiap kelas pembelajaran
biola di semua level, hampir bisa terikuti dan dijadikan dokumentasi foto dan
audio visual. Dengan melihat dan mengikuti proses pembelajaran secara langsung
ini, terkumpullah data proses pembelajaran di Lembaga Pendidikan Musik Farabi
Medan. Tidak hanya itu saja, akan tetapi sampai kepada obrolan-obrolan yang
dilakukan selama pembelajaran berlangsung, baik kepada pengajar maupun
peserta didik, dan juga dengan dipadukan data dokumentasi,dapat membantu
kredibilitas data yang semakin tajam.
2. Ketekunan Pengamatan
Perpanjangan waktu pengamatan yang peneliti lakukan, untuk
memperolehkeadaan dan informasi sebenarnya.Aktifitas nyata perpanjangan
waktu pengamatan justru semakin terlihat keadaan yang sebenarnya tentang
realitas objek penelitian.
Peneliti di sini melaksanakan keikutsertaan dalam proses pembelajaran
yang berlangsung, dengan ketekunan pengamatan ini, dapat melihat secara
Pendidikan Musik Farabi Medan. Ketekunan pengamatan ini dimaksudkan untuk
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam proses pembelajaran biola yang
berlangsung, upaya pengajar dalam memberikan pembelajaran dan peserta didik
dalam penerima pembelajaran. Dalam proses interaksi situasi ini, fokus penelitian
juga menjadi lebih rinci kepada detail pada upaya pengajar untuk pembelajaran
solfeggio bagi peserta didik.
3. Triangulasi
Pada pelaksanaan pengumpulan informasi triangulasi yang bertujuan
untuk mengadakan keabsahan data, memanfaatkan hal-hal di luar lokasi penelitian
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Untuk
memperoleh kebenaran informasi tersebut, dilakukan pemeriksaaan data dengan
cara melibatkan data yang diperoleh dengan membandingkan dan mengeceknya.
Moleong (2000: 178), menyebutkan bahwa:
Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.Dalam penelitian ini, pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan sumber. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan-keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Proses triangulasi ini tidak hanya sekedar menilai kebenaran data, tetapi
juga menyelidiki validitas tafsiran mengenai data itu serta melengkapi kekurangan
dalam informasi pertama. Langkah-langkah penelitian kualitatif telah ditempuh
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara ini
dilakukan antara data yang diperoleh dari wawancara dan pengamatan proses
pembelajaran di dalam kelas. Membandingkan apa yang dikatakan para pengajar
di lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan dengan beberapa nara sumber
sesama pengajar di lembaga pendidikan musik lain tentang upaya dan pentingnya
pembelajaran solfeggio yang dilakukan sepanjang waktu penelitian.
4. Pengecekkan Sejawat Melalui Diskusi
Melalui diskusi dengan teman sejawat yang berprofesi sebagai pengajar di
beberapa lembaga pendidikan musik lain di Medan sebagai bahan perbandingan
dan juga penguat dan penambah data, menjadi sedemikian membantu keabsahan
data. Wawancara dan diskusi yang mendalam tersebut untuk menunjukkan
kejujuran peneliti dalam penelitian dan untuk mendapatkan masukan-masukan
sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda antara peneliti dengan sumber
infomasi.Selain itu pemeriksaan data melalui diskusi berfungsi untuk
memantapkan peneliti dalam mengungkapkan data dan informasi yang berkaitan
dengan situs penelitian.
5. Pengecekan Anggota
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrument kunci, tetap bermitra
dengan pengajar biola Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan untuk
memperoleh data pembelajaran biolalevel 1.Oleh karena itu, pengecekan anggota
yang terlibat sangat menentukan kebenaran data dan informasi implementasi
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpembahasan yang diuraikanpadababsebelumnya,
makadalambabinipenelitiakanmengutarakankesimpulandarihasilpenelitianyang
menggunakanmetodepenelitiankualitatifdenganpendekatanstudikasuspadapenana
manmusikalitaspesertadidikmelaluisolfeggio yang
terintegrasidalampembelajaranbiola di LembagaPendidikanMusikFarabi Medan
(studikasuspadapembelajaranbiolalevel 1).
1. KesimpulanUmum
Kesimpulanumumdarihasilpenelitianiniadalahupayauntukmengembangkan
kemampuanpesertadidikdalammenghubungkanbunyi,
notasidanteknikbermainbioladengancaraterintegrasisecara verbal dandemonstrasi.
Dengandemikian,
bahwapenanamanmusikalitaspesertadidikmelaluisolfeggioadalahmelaluilatihan-latihan yang menekankanpadakemampuanmendengar,
memainkanmelodidanmemainkannotasi.Latihan-latihan yang
diberikanpengajartersebutteritegrasidenganmateripembelajaranboilalevel 1di
2. KesimpulanKhusus
Adapunkesimpulankhususdarihasilpenelitiansebagaiberikut:
a.
Penanamanmusikalpesertadidikmelaluisolfeggiomerupakanlatihan-latihanyang bertujuanuntukmengembangkankemampuandasarmusikal,
meliputikemampuanmendengar,
memainkanmelodidanmemainkannotasi.Latihan-latihan yang
diberikandalampenanamanmusikalmelaluisolfeggiodiambildarimateri yang
terintegrasidalampembelajaranbiolalevel 1.
b. Karekteristikmateriyang
diberikanmengacupadakurikulumpembelajaranbiolalevel 1 di
LembagaPendidikanMusikFarabi Medan. Hal inibertujuan agar
pesertadidikdenganmudahmenerimamateridalampembelajaranbiolalevel 1,
sehinggapembelajaranbioladapatterlaksanadenganbaiksesuaidengantuntutank
urikulum yang berlaku.
c. Pengamatanterhadapkegiatanpenanamanmusikalitaspesertadidikmelaluisolfeg
gio yang terintegrasidalampembelajaranbiolalevel 1
dapatdilihatdarikegiatanpengajardalam proses belajarmengajardi
LembagaPendidikanMusikFarabi Medan.
Kegiatanpengajardalammembukadanmenutuppelajaran,
memotivasipesertadidikdalamberlatihbiolasetiapmateri-materi yang diberikan,
pengkondisianwaktu,
d. Kemampuandasarmusikaldenganmendengar,
membacamelodidanmemainkannotasiyang dilakukandenganlatihan yang
berulang-ulangdanrutinuntukmencapaiketerampilanmusikal,
karenaakanmemberikankesanmusikalbagipesertadidikdanmengaktifkandayain
gatnyadalammengingatnada ataubunyi, untukmengasahkepekaan rasa
pesertadidikterhadaptanda-tandadinamik yang
didengarkannyadanmenambahpengetahuanuntukmemahamiistilah-istilahdansimbol-simbolmusiksertamenemukanhal-halbarudalammusik.
B. Rekomendasi
Berdasarkanpertimbanganhasilpenelitianpenanamanmusikalitaspesertadidik
melaluisolfeggioyang teritegrasidenganmateripembelajaranbiolalevel 1di
LembagaPendidikanMusikFarabi Medan,
makapenelitimerekomendasikanhasilpenelitiankepadapihak-pihakterkaitdenganhasilpenelitianini,sebagaiberikut:
1. RekomendasibagiPengajarBiola
Dalampembelajaranbiolalevel 1ini,
seorangpengajarharusbenar-benarmengkondisikanwaktu disetiappembelajaran yang
berlangsungdenganpengetahuansetiappesertadidik yang beragam,
sehinggaberbagaijalanditempuhpengajar agar
pesertadidikdapatdengancepatmengertidanpahamakanmateripembelajaran yang
Alangkahbaiknyasetiappengajar di LembagaPendidikanMusikFarabi
Medan
memberitahukankepadasetiappesertadidiknyabahwaadapengetahuansolfeggioseba
gaipendukungdasarkemampuan musical
dalampembelajaranbiolasehinggapesertadidikdapatterbantuuntukmenguasaimateri
pembelajaranmusik di LembagaPendidikanFarabi Medan ini.
2. RekomendasibagiLembagaPendidikanMusik
Bagipihaklembagasebagaipihak yang
terkaitdalamkeberhasilansuatupembelajaran,
sudahsangatbaikdalampemberianfasilitasdalamsetiappembelajaranmusikkhususny
apembelajaranbiola,
dimanapihaklembagaselaluberpartisipasidalammelakukanusaha yang
dapatmeningkatkankemampuanpengajar-pengajarnyadenganmengikutsertakanpengajar-pengajarmusik di
LembagaPendidikanFarabi Medan dalampelatihan-pelatihanpembelajaranmusik
yang diadakan di kotaMedan ataupun diluarkotaMedan. Semogakegiatan-kegiatan
yang berhubungandenganmusikdanpembelajaranmusikdi
LembagaPendidikanMusikFarabi
MedanselaluaktifmengikutigunamemajukanusahaLembagaPendidikanMusikFarab
i Medandalampembelajaranmusik di kotaMedan.
3. RekomendasibagiPesertaDidik
Dari hasilpenelitianpenanamanmusikalitaspesertadidikmelaluisolfeggio
LembagaPendidikanMusikFarabi
Medaninidiharapkanpesertadidikdapatmenambahwawasan,
pengetahuandanketerampilandalambermainbiolalebihmeningkat.Selainitupesertadi
dikdapatmengembangkankemampuandasarmusikalmelaluisolfeggioyang
terintegrasidalampembelajaranbiolasebagaireferensidalampembelajaranmusik di
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. (2009). PokoknyaKualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Arsyad, Azhar. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Briggs, Gagne. (1979). PengelolaanPengajaran. Bandung: Sinarbaru
Banoe, Pono. (2003). KamusMusik. Yogyakarta: Kanisius.
Boyden, David. D. 1965/1969. The History Of Violin Playing from Its Origin
to1961 and its relationship to The Violin and Violin Music. London:
Oxford: University Press.
Benward, Burt. (1989). Work Book in Ear Training. New York: Brown Company Publisher.
Badudu, J.S. (2007) Kamus Kata-Kata SerapanAsingDalamBahasa Indonesia. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
Djohan. (2005). PsikologiMusik. Yogyakarta: BukuBaik.
Dewantara, Ki Hajar. (1962). Pendidikan.Jogyakarta: MajelisLuhurPersatuan Taman Siswa.
Darsono, et al. (2000). BelajardanPembelajaran. Semarang: CV. IKIP Press.
Djamarah, BahriSyaiful, danZain Aswan. (2002). StrategiBelajarMengajar. Jakarta: RinekaCipta.
DepartemenPendidikanNasional. (2003). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Dimyati,danMudjiono (2005). BelajardanPembelajaran. Jakarta: PT. RinekaCipta.
Ensiklopedi Indonesia. (1981). Jakarta : PT. IchtiarBaru-Van Hoeve.
Harahap, Irwansyah. (2003). AlatMusikDawai. Jakarta: LPSN.
Hamalik, Oemar. (2002). PerencanaanPengajaran
.BerdasorkanPendekatanSistem. Jakarta: BumiAksara
Harefa, Andrias. (2002). SekolahSajaTidakPernahCukup. Jakarta: Gramedia.
Herfurth, Paul. C. (1993). Tune a Day .fin. Violin Book One. England: Boston Alusic Company.
Hurlock. B. Elisabeth. (1980). PsikologiPerkembangan, Jakarta: Erlangga. Satiadarma, P. Monty dan Zahra, P. Roswiyani. 2004.
CerdasDenganAlusik, Jakarta: PuspaSwara.
Hutauruk, Elita. TjongSce Yin: PembukaJalanMusikKlasik Di Medan. Surabaya: Majalah Staccato. No. 48/Th.V/September 2006.
Holmes, A.V. (2009). Effect of Fixed-Do and Movable-Do Sofege Instruction on
the Development of Sight Singing Skill in 7 and 8 Year old Children,
Disertasi, University Florida.
Ihsan, Fuad H. (2005). Dasar-dasarKependidikan. Bandung: RinekaCipta.
Jazuli, M. (2008). ParadigmaKontekstualPendidikanSeni. Surabaya: UNESA Press.
Jamalus, (1988). PengajaranMusikMelaluiPengalamanMusik. Jakarta Depdikbud.
Kodijat, Latifah. (1989). Istilah-istilahMusik. Jakarta: Djambatan.
Kennedy, M., (1980). The Concise Oxford Dictionary of Music. London: Oxford University Press.
KamtinidanTanjung, HW. (2005). BermainMelaluiGerakdanLagu di Taman
Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas
Kustap, M. Muttaqin. (2008). SeniMusikKlasik(PengantarMusikologiuntuk SMK). DEPDIKNAS.
Langer, Suzanne K. (2006). ProblematikanSeni, terjemahan FX Widaryanto. Bandung: MasyarakatSeniPertunjukan Indonesia.
Mack, Dieter. (2001). PengarahanSolfegio. Bandung: Artline.
Mahmud, A.T (1981).Musik 4. DepartemenPendidikandanKebudayaan.
Moleong, Lexi J. (2002). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya
_______________ (2005). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Musfiroh, Takdirotun. (2008). CerdasMelaluiBermain: Cara Mengasah Multiple
Intelligence PadaAnakSejakUsiaDini. Jakarta: Gramedia.
Ortiz, John M. (2002). Nurturing Your Child with Music: MenumbuhkanAnak-anak yang Bahagia, Cerdas, danpercayaDiridenganMusik. Jakarta: Gramedia.
Poerwadarminta, W.J.S (1992). KamusBesarBahasa Indonesia, BalaiPustaka
Phopam – Baker, E. (1981). BagaimanaMengajarSistematis. Jakarta: Kanisius.
Pamadhi, H dkk. (2008). Pendidikanseni di SD. Jakarta: Universtas Terbuka DepartemenPendidikanNasional.
Rodan, Shirlie. (2001). TerapiLewatSuara:
BagaimanaMenggunakanKekuatanPenyembuhanLewatSuaraManusia.
Jakarta: PrestasiPusataka.
Rusman. (2010). Model-Model PembelajaranMengembangkanProfesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Press. PT. Raja GrafindoPersada.
Roestiyah. (1989). StrategiBelajarMengajar. Jakarta: RinekaCipta.
Schirmer, G. (1280). Hohmann'sPratical Method For The Violin. London
Sanaky, Hujair AH. (2009) Media Pembelajaran. Yogyakarta: SafiriaInsania Press
Sumaryanto, F. Totok. (1997).
PengembanganInstrumenPengukuranKemampuanSolfegio, Tesis
(tidakdipublikasikan) IKIP Jakarta.
---. (2005). KemampuanMusikal (Musical Ability) danPengaruhnyaTerhadapPrestasiBelajarMusik.
http://Journal.unnes.ac.id/index.PhP/harmonia/article/download/839/77 2. Akses: 03 Oktober 2010
Satiadarma, Monty P danRoswiyanti P Zahra. (2004). CerdasDenganMusik:
Alunan nada iringiTumbuhKembang Si BuahHati. Jakarta: PuspaSwara.
Semiawan, Conny. (1997). PerspektifPendidikanAnakBerbakat. Jakarta: Grassindo.
Sukmadinata. N. S. (2010). MetodePenelitianPendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Soeharto, M. (1992). KamusMusik. Jakarta: Gramedia.
Saripudin. (1997).
MateriPembelajaranSebagaiKomponenPentingdalamMencapaiTujuan Pembelajaran. Bandung: Gramedia
Surya, Mohamad. (2007) PsikologiPembelajaran. Bandung: PustakaBaniQuraisy
Soeratman, Susianna D dan Julius Pour. (2003). Anak-anakAdalahDuniaku:
Album PerjalananDuniaIbuKasur. Jakarta: Grasindo.
Sudjana, N. Rivai. A. (1989). TeknologiPengajaran. Bandung: SinarBaru
Sudjana, Nana. (2002).Dasar-dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: SinarBaruAlgesindo
Suharyanto, Agung. (2010). MaknaBelajarMusikKlasikdanTari Ballet BagiKeluargaEtnisCina di Medan. PascasarjanaUnimed.
Suzuki, Shinichi. (1978). Suzuki Violin Method: Violin part Volume 1. Japan: Summy-Birchard Inc.
Yin, K Robert. 2006. StudiKasusDesaindanMetod