• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kajian teori

2.1.3. Mata pelajaran IPS

Pembahasan mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) ini peneliti akan memaparkan tentang hakikat IPS, tujuan pembelajaran IPS, ruang lingkup materi pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, metode pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

2.1.3.1. Hakikat IPS

IPS adalah nama mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar dan menengah di Indonesia. Di negara lain nama IPS lebih identik dikenal dengan nama social studies. Di Indonesia istilah IPS sebagai mata pelajaran di persekolahan digunakan pertama kali pada kurikulum 1975 (Sapriya, 2009). Di Indonesia sendiri IPS mulai dikenal sejak tahun 1970-an. IPS pada waktu itu sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia dalam kurikulum 1975.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora, selain itu juga mengkaji kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah untuk memberi wawasan serta pemahaman yang mendalam bagi peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Kajian yang ada dalam IPS mencakup berbagai kehidupan yaitu aspek ekonomi, sosial, geografi, antropologi, sejarah, maupun politik. Sosiologi berkaitan dengan segala sesuatu yang ada hubunganya dengan aspek sosial yang meliputi proses, faktor, perkembangan, dan permasalahan. Ilmu ekonomi mempelajari aspek ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor, dan permasalahan yang ada. Antropologi akan mempelajari tentang aspek budaya dengan perkembangan dan permasalahannya. Ilmu sejarah mempelajari aspek

39

sejarah yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan manusia. Sedangkan ilmu geografi mempelajari tentang aspek geografi yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di dalam masyarakat (Susanto, 2013:137).

Hakikat dari mata pelajaran IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan mendapatkan pendidikan IPS dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Dalam hal ini pendidikan IPS dirancang untuk peningkatan kualitas pendidikan khususnya kualitas sumber daya manusia. Pendidikan IPS dapat mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis (Susanto, 2013:138).

Manusia memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat. IPS memberikan gambaran tentang peranan tersebut, dimana masyarakat memiliki kedudukan yang penting di zaman sekarang dan masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto (2013:139) bahwa pembelajaran IPS diharapkan dapat menyiapkan anggota masyarakat di masa yang akan datang, dimana masyarakat mampu bertindak secara efektif.

2.1.3.2. Tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Dalam Pasal 37 Undang-undang RI No 20 tahun 2003 menegaskan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial terdapat bahan kajian ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat. Hal ini berarti bahwa ilmu sosial sangat berperan besar dalam membentuk watak bangsa (Supardi, 2011:174).

40

Pemerintah telah memberikan arah yang jelas pada tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS dalam kurikulum. Tujuan dari mata pembelaran IPS dalam KTSP 2006 untuk SD/MI adalah mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial; memiliki komitmen dan kesadaran tehadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global (Susanto, 2013:149).

Tujuan pembelajaran IPS tercantum dalam kurikulum agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari siswa (Susanto, 2013:149). Dapat terlihat dari tujuan yang tertuang di kurikulum bahwa pendidikan IPS bukan hanya sekedar membekali siswa dengan berbagai informasi yang bersifat hafalan, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir agar siswa dapat mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahan yang ada.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa dapat mengenal diri mereka sendiri dan lingkungannya, serta dapat membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara yang baik (Susanto, 2013:146). Tentunya dengan terbentuknya pribadi warga negara yang baik akan mendukung terbentuknya watak bangsa yang baik pula. Sehingga permasalahan-permasalahan sosial yang ada di masyarakat dapat diatasi dengan ilmu-ilmu sosial dalam IPS.

41

2.1.3.3. Ruang Lingkup Materi pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Ruang lingkup materi IPS dibagi ke dalam tiga bagian. Ruang lingkup yang pertama adalah materi kajian IPS merupakan perpaduan atau integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran IPS lebih bermakna dan kontekstual jika materi-materi IPS didesain secara terpadu. Ruang lingkup yang kedua bahwa materi IPS terkait dengan masalah-masalah sosial kemasyarakatan dan kebangsaan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dunia global. Selanjutnya ruang lingkup materi IPS adalah jenis materi IPS dapat berupa fakta, konsep dan generalisasi, aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik dan nilai nilai spiritual (Supardi, 2011:186).

Ruang lingkup materi IPS di sekolah dasar juga termuat di dalam kurikulum (Tim Penyusun KTSP, 2007:237). Ruang lingkup materi yang dipaparkan dalam kurikulum adalah sebagai berikut: manusia, tempat, dan lingkungan; waktu, keberlanjutan, dan perubahan; sistem sosial dan budaya; perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan telah menyusun standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Standar kompetensi dan kompetensi dasar berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi yang dikemas menjadi pokok bahasan atau topik tertentu. Selain itu Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner (Susanto, 2013:160). Daldjoeni (1981) menambahkan bahwa Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS menyangkut peristiwa dan perubahan

42

kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengolahan lingkungan, struktur proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan.

Penelitian ini akan menggunakan Standar kompetensi 2 dan kompetensi Dasar 1 kelas IV semester genap yaitu mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Berikut adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas IV semester 2 yang tertuang di dalam KTSP.

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS kelas IV (Tim Penyusun KTSP,2006:47).

Adapun materi yang tertuang dalam kompetensi dasar 2.1 tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sumber daya alam yang berpotensi di daerah tempat tinggal, materi ini berisi tentang macam-macam sumber daya alam dan pengelompokkannya; sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar, materi ini berisi tentang jenis-jenis sumber daya alam hasil

43

pertanian, perkebunan, pertambangan, perindustrian, laut dan perikanan, manfaat sumber daya alam di lingkungan setempat; bentuk-bentuk kegiatan ekonomi masyarakat, materi ini berisi tentang kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi masyarakat, serta hubungan keadaan alam dengan kegiatan ekonomi masyarakat; pengaruh sumber daya alam terhadap kegiatan ekonomi; pelestarian sumber daya alam.

2.1.3.4. Metode pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Metode adalah cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara teoritis. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau alat yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran agar dapat diterima oleh siswa sesuai tujuan yang dicapai (Susanto, 2013:153). Perlu dipilih metode pembelajaran IPS yang tepat untuk siswa usia SD. Guru harus menimba ilmu dan melatih ketrampilan untuk menyajikan pembelajaran IPS di sekolah dasar sehingga menarik perhatian siswa.

Pengorganisasian mata pelajaran IPS di jenjang SD/MI menggunakan pendekatan terpadu (integrated). Mata pelajaran disusun dan dikembangkan tidak mengacu disiplin ilmu yang terpisah tetapi mengacu pada aspek kehidupan yang nyata sesuai dengan karakteristik usia, perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilaku. Maka dalam pengajarannya IPS akan berhubungan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat (Sapriya, 2009:194).

Pengajaran IPS yang akan berhubungan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat perlu diajarkan dengan metode yang tepat agar dapat dipahami oleh siswa tetapi tidak membosankan. Menurut Susanto (2013:155) dalam kenyataannya masih banyak guru yang melakukan pembelajaran dalam bidang

44

studi IPS dengan metode ceramah dan tanya jawab. Jika dengan menggunakan metode ceramah maka peran guru dan buku-buku paket masih menjadi sumber utama untuk belajar siswa, maka siswa tidak peduli terhadap pelajaran IPS maupun gejala-gejala sosial yang ada. Seorang guru perlu mempunyai kombinasi metode mengajar IPS selain menggunakan metode ceramah.

Metode pembelajaran IPS berpijak pada aktivitas yang membuat siswa secara individual atau kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip IPS secara menyeluruh (Susanto, 2013:157). Pengalaman langsung seperti itu akan menambah kekuatan untuk menerima dan menyimpan materi IPS yang dipelajari. Siswa akan terlatih untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari. Adapun prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan untuk memilih metode pembelajaran IPS di sekolah dasar berdasarkan KTSP (Susanto, 2013:157): berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan; pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar tercapai secara utuh; pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap siswa; pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas sehingga mencapai ketuntasan yang diinginkan; pembelajaran diharapkan pada situasi pemecahan masalah, maka siswa menjadi pembelajar kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah; pembelajaran menggunakan banyak strategi dan media sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi siswa; peran guru adalah sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber.

45

Berdasarkan prinsip-prinsip metode pembelajaran IPS maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran IPS hendaknya memperhatikan karakteristik siswa. Pembelajaran IPS perlu memberi ruang bagi siswa untuk terbuka menjelaskan dan menganalisis nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, memutuskan suatu tindakan, dan mengambil tindakan dengan keputusan yang matang (Susanto, 2013:158).

2.1.4.Pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Dokumen terkait