• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kajian teori

2.1.1. Belajar

2.1.1.3. Prinsip-prinsip belajar

Prinsip-prinsip dalam belajar adalah adanya perubahan perilaku, belajar merupakan proses, dan belajar merupakan bentuk pengalaman (Suprijono, 2009:4). Perubahan perilaku dalam prinsip belajar telah digambarkan melalui ciri-ciri belajar yang sudah dipaparkan sebelumnya. Belajar merupakan proses berarti belajar terjadi karena adanya dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai individu yang belajar. Selanjutnya belajar merupakan bentuk pengalaman yang merupakan hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

Prinsip belajar dapat terjadi dalam situasi dan kondisi yang berbeda dalam diri siswa. Prinsip-prinsip belajar dapat disusun sendiri oleh guru/ pembimbing, walaupun demikian Slameto (2010) menyusun prinsip-prinsip belajar ke dalam bagian-bagian penting (Slameto, 2010:27). Bagian-bagian yang dipakai Slameto (2010) untuk mengelompokkan prinsip belajar adalah berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar, sesuai hakikat belajar, sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari, dan syarat keberhasilan belajar.

15

Berdasarkan prasayarat yang diperlukan untuk belajar maka dalam belajar siswa harus diusakan berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan guru dapat membimbing mencapai tujuan instruksional. Selain itu belajar juga harus menimbulkan penguatan motivasi pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional tersebut. Kedua hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Slameto (2010) mengenai prinsip-prinsip belajar.

Djamarah (2011:95) berpendapat agar setelah melakukan kegiatan belajar didapatkan hasil yang efektif dan efisien maka dibutuhkan prinsip-prinsip belajar yang dapat menuju arah keberhasilan belajar. Mengingat betapa pentingnya prinsip-prinsip belajar maka guru dan siswa harus paham tentang apa yang ada dalam prinsip-prinsip belajar. Ada sembilan (9) prinsip-prinsip belajar yang dijelaskan oleh Djamarah (2011).

Sembilan prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah prinsip bertolak dari motivasi. Motivasi merupakan pendorong yang daat melahirkan kegiatan untuk seseorang (Djamarah, 2011:95). Motivasi bisa berasal dari dalam maupun luar diri seseorang yang sedang melalukan kegiatan, namun Djamarah (2011) menegaskan bahwa seseorang yang bersemangat untuk menyelesaikan kegiatan karena didorong motivasi yang kuat dalam diri seseorang tersebut. Motivasi sebagai faktor penentu dan berfungsi untuk mengarahkan pada perbuatan belajar seseorang.

Selanjutnya adalah prinsip pemusatan perhatian. Ketika seseorang belajar dibutuhkan pemusatan perhatian (Djamarah, 2011:97). Buyarnya perhatian seseorang dalam belajar mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk berkonsentrasi dalam belajar. Tentu hal seperti ini sangat dihindari oleh semua

16

orang yang ingin belajar. Ketika seseorang sudah mulai tidak konsentrasi maka semua kegiatan belajarnya akan terganggu bahkan berhenti.

Prinsip pengambilan pengertian pokok juga penting, artinya belajar yang dinilai berhasil akan ditandai dengan tersimpannya sejumlah kesan dari hal yang dipelajarinya di dalam otak (Djamarah, 2011:98). Hal ini memang sangat sulit untuk dilakukan apalagi dalam kegiatan membaca isi paragraf dari suatu pelajaran. Padahal aktivitas yang banyak dilakukan ketika belajar saat ini adalah membaca. Maka perlu adanya ketrampilan untuk memahami isi dari sebuah bacaan dengan cara mencari pokok pikiran (kata kunci) yang menjadi inti pembahasan.

Prinsip pengulangan adalah kesan dari belajar yang sudah lama tidak digunakan akan sukar untuk muncul ke alam sadar (Djamarah, 2011:98). Sebenarnya kesan-kesan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan di dalam bawah sadar. Agar kesan-kesan tersebut dapat muncul kembali ketika dibutuhkan maka butuh pengulangan dengan memanfaatkan kesan-kesan yang telah diperoleh sesering mungkin.

Prinsip yakin akan kegunaan juga menjadi prinsip yang penting. Salah satu penyebab orang malas untuk belajar karena orang tidak yakin dan tidak tahu akan kegunaan dari ilmu pengetahuan yang sedang dipelajarinya (Djamarah, 2011:99). Banyak orang yang malas mempelajari suatu mata pelajaran karena merasa tidak sesuai dengan profesi atau jurusan. Seseorang menganggap bahwa apa yang dipelajari hanyalah hal yang sia-sia. Dalam hal ini Djamarah (2011) menegaskan bahwa dibutuhkan berpikir positif dalam menilai ilmu pengetahuan, harus ada motivasi untuk mencari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

17

Selanjutnya adalah prinsip pengendapan, yaitu selama belajar perlu beristirahat untuk pengendapan terhadap sejumlah kesan yang sudah diterima (Djamarah, 2011:101). Dalam membaca perlu untuk beristirahat untuk pengendapan kesan-kesan guna mendapatkan pengertian dari yang dibaca, sama halnya ketika belajar. Hal ini sangat penting karena belajar terus menerus selama berjam-jam adalah kegiatan yang tidak menguntungkan. Terlalu lama belajar dapat menimbulkan kelelahan dan turunnya konsentrasi dalam belajar.

Prinsip penguatan kembali hasil belajar juga harus diperhatikan. Mengutarakan kembali kesan-kesan yang didapatkan dari kegiatan belajar adalah strategi jitu untuk mengingat kembali kesan-kesan belajar (Djamarah, 2011:101). Mengutarakan kembali dengan membuat kata-kata sendiri dengan mengambil pokok pikiran dari apa yang telah dipelajari. Gaya bahasa sendiri membuat seseorang lebih memahami apa yang telah dipelajari atau dibaca.

Prinsip selanjutnya adalah pemanfaatan hasil belajar. Pemanfaatan hasil belajar adalah cara untuk mempertahankan ilmu pengetahuan yang telah diterima dari kegiatan belajar yang sudah dilakuakan (Djamarah, 2011:102). Pemanfaatan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara mempelajari hal-hal yang lain atau mempraktikkannya kepada teman yang lain. Ilmu pengetahuan yang hanya disimpan saja tidak akan berguna dan akan cepat dilupakan.

Prinsip yang terakhir adalah prinsip menghindari gangguan. Gangguan merupakan musuh utama dalam belajar (Djamarah, 2011:103). Gangguan belajar terjadi begitu saja tanpa diundang oleh si pembelajar. Bentuk dari gangguan itu sendiri bermacam-macam dan dapat datang dari dalam diri maupun dari luar diri

18

seseorang. Seseorang yang ingin belajar harus mengupayakan dirinya dapat terbebas dari gangguan dengan caranya masing-masing.

Prinsip-prinsip belajar yang diutarakan oleh Djamarah (2011:103) ini adalah prinsip-prinsip belajar mandiri yang lebih berorientasi pada kegiatan membaca berbagai literatur. Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Slameto (2010) sebelumnya bahwa prinsip yang disampaikannya dalam konteks interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dari uraian para ahli (Djamarah, 2011;Slameto, 2010;Suprijono, 2009) tersebut banyak ditemukan prinsip-prinsip belajar yang dilihat dari berbagai aspek. Beragamnya prinsip belajar yang ada ini menegaskan bahwa banyak hal yang harus diperhatikan ketika seseorang sedang belajar demi mencapai tujuan belajar.

Dokumen terkait