• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu

Penelitian menggunakan data sekunder dan dilakukan selama satu bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorim Komputasi Bagian Pemuliaan dan Genetika, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Materi

Materi yang diperoleh pada penelitian ini adalah data sekunder berupa gambar dalam bentuk foto kuda delman lokal yang diperoleh dari B.J. Takaendengan. Jumlah data dalam bentuk foto kuda yang digunakan sebanyak 40 ekor dari kota Tomohon, 50 ekor dari kota Manado, 357 ekor dari Kabupaten Minahasa dan sebanyak 30 ekor dari kota Amurang. Kota-kota tersebut terletak di Sulawesi Utara. Software statistik yang digunakan adalah MINITAB Release 13.20 dan MEGA 4.

Prosedur Penentuan Fenotipe

Bagan gambar atau sketsa setiap foto kuda delman merupakan ciri identitas dari setiap kuda yang diamati. Nomor identitas kuda, jenis kelamin, asal kuda dan ciri genetik eksternal atau fenotipe yang merupakan warna bulu kuda dicantumkan pada skema. Gambar dibuat pada lembar HVS berukuran A4. Gambar 1 menyajikan lembar skema yang diberlakukan untuk setiap data performa warna bulu kuda yang akan diamati. Gambar kuda yang diamati dilampirkan pada setiap skema. Gambar 1 dilengkapi dengan tanda-tanda khusus pola warna bulu berdasarkan pola warna bulu kuda menurut Nozawa et al. (1981).

Penentuan fenotipe kuda pengamatan dilakukan berdasarkan Nozawa et al. (1981). Gambar 2-9 menyajikan gambaran fenotipe atau performa kuda yang diilustrasikan dalam bentuk foto. Gambar 2 menyajikan fenotipe pola warna bulu bay atau ka-ge; Gambar 3 black atau ao-ge; Gambar 4 chestnut atau kuri-ge; Gambar 5 spotted atau buchi; Gambar 6 white atau same-ge; Gambar 7 chestnut-cream atau tsuki-ge; Gambar 8 bay-cream atau kawara-ge; dan Gambar 9 roan atau kasu-ge.

No/Nama Kuda :

Jenis Kelamin :

Tampak Belakang Tampak Depan

Tampak Kepala Samping Kanan

Tampak Kepala Samping Kiri

Tampak Kanan Tampak Kiri

Gambar 2. Fenotipe Pola Warna Bulu Kuda Bay (Ka-ge) (sumber:http://www.theequinest.com/breeds/cleveland-bay/)

Gambar 3. Fenotipe Pola Warna Bulu Kuda Black (Ao-ge) (sumber:http://www.whitehorseproductions.com/tbcolor1.html)

Gambar 4. Fenotipe Pola Warna Bulu Kuda Chestnut (Kuri-ge) Sumber: http://animals.desktopnexus.com/wallpaper/53856/comments/

Gambar 5. Fenotipe Pola Warna Bulu Kuda Spotted (Buchi) Sumber: http://simplyhorse-crazy.blogspot.com/2010/11/is-missy-tobiano.html

Gambar 6. Fenotipe Pola Warna Bulu Kuda White (Same-ge) Sumber: http://www.theequinest.com/breeds/camarillo-white/

Gambar 7. Fenotipe Pola Warna Bulu Kuda Chestnut-cream (Tsuki-ge) Sumber: http://www.ultimatehorsesite.com/colors/palomino.html

Gambar 8. Fenotipe Pola Warna Bulu Kuda Bay-cream (kawara-ge) Sumber:http://sabuckskins.webs.com/

Gambar 9. Fenotipe Pola Warna Bulu Kuda Roan (Kasu-ge) Sumber: http://www.brokenlfarm.com/sold.htm

Penentuan Genotipe Kuda Delman

Tabel 1 menyajikan kemungkinan genotipe yang dimiliki kuda berdasarkan gambaran fenotipe genetik eksternal. Menurut Nozawa et al. (1981), bahwa lokus A dan B ditemukan pada fenotipe pola warna bulu bay (ka-ge), black (ao-ge), chestnut (kuri-ge), bay-cream (kawara-ge) dan chestnut-cream (tsuki-ge). Lokus D ditemukan bersamaan dengan bulu bay (ka-ge), black (ao-ge), chestnut (kuri-ge), bay-cream (kawara-ge) dan chestnut-cream (tsuki-ge) ditambah warna white atau pseudo-albino (same-ge). Lokus R ditemukan pada roan dan non-roan. Lokus S ditemukan pada spotted dan non-spotted.

Tabel 1. Lokus Warna Bulu Kuda pada Berbagai Fenotipe (Performa) menurut Nozawa et al. (1981)

Fenotipe Pola Warna Bulu Genotipe

Bay (Ka-ge) A_B_dd

Black (Ao-ge) aaB_dd, aaB_Dd

Chestnut (Kuri-ge) _ _bbdd

Bay-cream (Kawara-ge) A_B_Dd

Chestnut-cream (Tsuki-ge) _ _bbDd

White atau pseudo-albino (Same-ge) DD

Roan (Kasu-ge) Rr

Spotted (Buchi) S_

Penentuan Jumlah Genotipe Kuda Delman berdasarkan Nozawa et al. (1981) Lokus A

Genotip A_dan aa berasal dari lokus A. Penentuan jumlah genotip A_ dengan menjumlahkan pola warna bulu bay (ka-ge), chestnut (kuri-ge), bay-cream (kawara-ge) dan chestnut-cream (tsuki-ge). Penentuan jumlah genotipe aa dengan menjumlahkan pola warna bulu black (ao-ge), chestnut (kuri-ge) dan chestnut-cream (tsuki-ge) (Nozawa et al., 1981). Pola warna bay (ka-ge) diwakili genotipe A_B_dd, chestnut (kuri-ge) diwakili genotipe _ _bbdd, bay-cream (kawara-ge) diwakiliki genotipe A_B_Dd, black (ao-ge) diwakili genotipe aaB_dd dan aaB_Dd dan chestnut-cream (tsuki-ge) diwakili genotipe _ _bbDd.

Lokus B

Genotip B_dan bb berasal dari lokus B. Penentuan jumlah genotipe B_ dengan menjumlahkan pola warna bulu bay (ka-ge), black (ao-ge) dan bay-cream (kawara-ge). Penentuan jumlah genotip bb dengan menjumlahkan pola warna bulu chestnut (kuri-ge) dan chestnut-cream (tsuki-ge) (Nozawa et al., 1981). Genotipe A_B_dd mewakili pola warna bay (ka-ge), genotipe aaB_dd dan aaB_Dd mewakili pola warna black (ao-ge), genotipe _ _bbdd mewakili pola warna chestnut (kuri-ge), genotipe A_B_Dd mewakili pola warna bay-cream (kawara-ge) dan genotipe _ _bbDd mewakili pola warna chestnut-cream (tsuki-ge).

Lokus D

Genotipe D_dan dd berasal dari lokus D. Penentuan jumlah genotipe D_ dengan menjumlahkan pola warna bulu black (ao-ge), bay-cream (kawara-ge), chestnut-cream (tsuki-ge) dan white atau pseudo-albino (same-ge). Penentuan jumlah genotipe dd dengan menjumlahkan pola warna bulu bay (ka-ge), black (ao-ge) dan chestnut (kuri-ge) (Nozawa et al., 1981). Genotipe A_B_dd menentukan pola warna bay (ka-ge), genotipee aaB_dd dan aaB_Dd menentukan pola warna black (ao-ge), genotipe _ _bbdd menentukan pola warna chestnut (kuri-ge), genotipe A_B_Dd pola warna bay-cream (kawara-ge), genotipe _ _bbDd menentukan pola warna chestnut-cream (tsuki-ge) dan genotipe DD menentukan pola warna white atau pseudo-albino (same-ge).

Lokus R

Genotipe Rr dan rr berasal dari lokus R. Penentuan jumlah genotipe Rr dengan menjumlahkan pola warna bulu roan (kasu-ge). Penentuan jumlah genotipe rr dengan menjumlahkan pola warna bulu bay (ka-ge), black (ao-ge), chestnut (kuri-ge), bay-cream (kawara-ge), chestnut-cream (tsuki-ge), white atau pseudo-albino (same-ge) dan spotted (buchi) (Nozawa et al., 1981). Pola warna roan (kasu-ge) diwakili genotipe Rr, bay (ka-ge) diwakili genotipe A_B_dd, genotipe aaB_dd dan aaB_Dd menggambarkan pola warna black (ao-ge). Genotipe _ _bbdd mewakili pola warna chestnut (kuri-ge), genotipe A_B_Dd menggambarkan pola warna bay-cream (kawara-ge), untuk pola warna chestnut-bay-cream (tsuki-ge) diwakilkan genotipe

_ _bbDd, white atau pseudo-albino (same-ge) diwakili genotipe DD dan genotipe S_ menggambarkan spotted (buchi).

Lokus S

Genotipe S_ dan ss berasal dari lokus S. Penentuan jumlah genotipe S_ dengan menjumlahkan pola warna bulu spotted (buchi) diwakili genotipe S_. Penentuan jumlah genotipe ss dengan menjumlahkan pola warna bulu bay (ka-ge), black (ao-ge), chestnut (kuri-ge), bay-cream (kawara-ge), chestnut-cream (tsuki-ge), white atau pseudo-albino (same-ge) dan roan (kasu-ge) (Nozawa et al., 1981). Genotipe S_ mengekspresikan pola warna spotted (buchi), genotipe A_B_dd mengekspresikan pola warna bay (ka-ge), genotipe aaB_dd dan aaB_Dd mengekspresikan pola warna black (ao-ge), genotipee _ _bbdd mengekspresikan pola warna chestnut (kuri-ge), genotipee A_B_Dd mengekspresikan pola warna bay-cream (kawara-ge), genotipe _ _bbDd mengekspresikan pola warna chestnut-bay-cream (tsuki-ge), genotipe DD mengekspresikan pola warna white atau pseudo-albino (same-ge) dan genotipe Rr mengekspresikan pola warna roan (kasu-ge).

Analisis Data Pengamatan Fenotipe

Kuda delman yang diamati disajikan dalam bentuk gambar. Setiap kuda memiliki informasi lengkap tentang fenotipe dan genotipe. Setiap ekor gambar kuda diberi nomor identitas. Kuda nomor 1-40 adalah kuda dari Tomohon, kuda nomor 41-90 adalah kuda dari Manado, kuda nomor 91-447 merupakan kuda dari Kabupaten Minahasa dan kuda nomor 448-477 adalah kuda dari Amurang.

Macam fenotipe yang ditemukan pada kuda delman penelitian ditabulasikan pada tabel jumlah kuda delman berdasarkan fenotipe pada Tomohon, Manado, Kabupaten Minahasa dan Amurang. Tabel tersebut dinamakan Tabel A.

Frekuensi Fenotipe. Frekuensi fenotipe setiap warna bulu yang diamati pada setiap jenis kuda dihitung menggunakan metode Minkema (1993):

Frekuensi fenotipe

Uji Khi-kuadrat. Uji khi-kuadrat digunakan untuk mengetahui apakah ditemukan ketergantungan atau tidak antara dua sifat, yaitu fenotipe warna bulu dan lokasi pengamatan; dengan menggunakan metode Gaspersz (1991):

Keterangan:

Eij = frekuensi harapan dari fenotipe warna bulu ke-i dan lokasi pengamatan ke-j Bi = total frekuensi pengamatan pada baris ke-i dalam tabel kontingensi berukuran

b x k

Kj = total frekuensi pengamatan pada kolom ke-j T = total seluruh frekuensi pengamatan

Pengamatan Genotipe

Pendugaan genotipe setiap kuda dilakukan berdasarkan pengamatan fenotipe individual. Penentuan genotipe yang pasti pada masing-masing kuda tidak dapat dilakukan karena silsilah asal kuda berasal tidak tersedia. Genotipe setiap kuda hanya dapat diduga berdasarkan fenotipe. Setiap kuda memiliki lima lokus sesuai dengan yang disarankan oleh Nozawa et al. (1981).

Macam genotipe yang diduga pada kuda delman penelitian ditabulasikan pada suatu tabel. Tabel tersebut berisi data genotipe berdasarkan lokasi pengamatan. Tabel tersebut dinamakan Tabel B. Tabel B dibuat berdasarkan Tabel A.

Frekuensi masing-masing genotipe penentu satu sifat warna bulu pada setiap lokasi pengamatan disajikan pada Tabel C. Tabel C berisi jumlah kuda berdasarkan genotipe setiap sifat warna bulu. Berdasarkan Nozawa et al. (1981) yang melakukan pengamatan kuda lokal Indonesia ditemukan lima gen yang mempengaruhi warna kuda tersebut. Gen-gen tersebut adalah gen A, gen B, gen D, gen R dan gen S; yang mengendalikan warna bay (ka-ge), black (ao-ge), chesnut (kuri-ge), bay-cream (kawara-ge), chesnut-cream (tsuki-ge), white or pseudo-albino (same-ge), roan (kasu-ge) dan spotted (buchi).

Perhitungan Frekuensi Gen

Perhitungan frekuensi gen dilakukan berdasarkan Tabel C yang dilakukan menurut Allendrof dan Luikart (2007). Perhitungan diasumsikan dalam kesetimbangan Hardy Weinberg:

(p+q)2=p2+2pq+q2 , , Keterangan: p= gen dominan q= gen resesif

Jarak Genetik antara Lokasi Pengamatan

Jarak genetik kuda delman antara populasi dihitung berdasarkan rumus yang disarankan oleh Nei (1987):

Keterangan:

Djk= jarak genetik kuda delman antara lokasi pengamatan ke-j dengan lokasi pengamatan ke-k

qij = frekuensi ke-i pada lokasi pengamatan ke-j qik = frekuensi ke-i pada lokasi pengamatan ke-k

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait