• Tidak ada hasil yang ditemukan

YANG BERBEDA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di CV Mitra Sejahtera Mandiri, Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama lima minggu yang dimulai dari Juli 2011 sampai Agustus 2011.

Materi Ternak

Penelitian ini menggunakan 135 ekor ayam broiler strain Cobb CP 707 produksi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm. Ayam dipelihara selama 35 hari.

Pakan

Pakan yang digunakan adalah pakan komersial BR-611 yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia. Komposisi zat makanan ransum penelitian disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian

Zat Makanan Jumlah (%)

Kadar Air (Maksimal) (%) 13

Protein Kasar (%) 21,5-23,5

Serat Kasar (Maksimal) (%) 5

Abu (Maksimal) (%) 7

Kalsium (Minimal) (%) 0,9

Fosfor (Minimal) (%) 0,6

Energi Metabolisme (kkal/kg) 3000-3100 Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

Kandang dan Peralatan

Jarak lokasi kandang penelitian dari tempat pemukiman sekitar 1 km. Kandang pada penelitian ini adalah kandang panggung berukuran 35 m x 8 m. Luasan kandang yang digunakan untuk penelitian berukuran 8 m x 2 m. Kandang dibagi menjadi 15 petak dengan ukuran per petak perlakuan adalah 1 m x 1 m.

10 Peralatan yang digunakan adalah tempat pakan, tempat air minum, lingkar pembatas (chick guard), lampu penerangan, tirai penutup, termometer, bambu penyekat, timbangan, ember, koran, kertas label, dan alat tulis. Peralatan pemotongan ayam yang digunakan adalah pisau, nampan plastik, panci, timbangan digital, tali, spidol, plastik dan alat ukur panjang berskala 1 cm.

Metode Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan frekuensi pemberian pakan yang berbeda dan lima ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 9 ekor ayam sebagai unit percobaan. Perlakuan frekuensi pemberian pakan yang diberikan adalah :

P1 : pakan diberikan pada pagi hari (pukul 06.00 WIB) sebanyak 100%.

P2 : pakan diberikan pada pagi hari (pukul 06.00 WIB) sebanyak 50% dan sore hari (pukul 17.00 WIB) sebanyak 50%

P3 : pakan diberikan pada pagi hari (pukul 06.00 WIB) sebanyak 40%, siang hari (pukul 11.00 WIB) sebanyak 20% dan sore hari (pukul 17.00 WIB) 40%

Model matematika yang digunakan adalah : Yij = µ + αi + εij (Gaspersz, 1994). Keterangan:

Yij : Nilai peubah yang diamati µ : Nilai tengah umum

αi : Pengaruh perlakuan pemberian pakan yang berbeda pada taraf ke-i

εij : Galat percobaan dari ulangan ke- j akibat taraf pemberian pakan yang berbeda

Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah :

1. Bobot potong (g), diperoleh dari penimbangan bobot badan ayam umur 5 minggu setelah dipuasakan 12 jam sebelum dipotong.

2. Persentase karkas (%) diperoleh dari perbandingan bobot karkas ayam dengan bobot potong ayam dikalikan 100%.

11 a. Persentase hati (%), diperoleh dari perbandingan bobot hati dengan

bobot potong ayam dikalikan 100%.

b. Persentase proventrikulus (%), diperoleh dari perbandingan bobot proventrikulus dengan bobot potong ayam dikalikan 100%.

c. Persentase rempela (%), diperoleh dari perbandingan bobot rempela dengan bobot potong ayam dikalikan 100%.

d. Persentase usus halus (%), diperoleh dari perbandingan bobot usus halus dengan bobot potong ayam dikalikan 100%.

e. Panjang usus halus (cm/kg), diperoleh dengan mengukur panjang usus halus dibandingkan dengan bobot potong.

f. Persentase usus besar (%), diperoleh dari perbandingan bobot usus besar dengan bobot potong ayam dikalikan 100%.

g. Panjang usus besar (cm/kg), diperoleh dengan mengukur panjang usus besar dibandingkan dengan bobot potong.

4 Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC) merupakan selisih harga penjualan karkas dengan biaya pakan dan DOC. Nilai (IOFCC) diperoleh dari (harga jual karkas per kg) – [(harga pakan per kg x konsumsi pakan per ekor) + (harga DOC per ekor)].

Analisis Data

Data yang diperoleh dalam satuan persentase dengan rentang data antara 0- 30% ditransformasikan terlebih dahulu dengan transformasi akar kuadrat dan data persentase yang lain ditransformasi arcsin (√%). Data bobot potong, persentase karkas, hati, proventrikulus, rempela, usus halus dan usus besar yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA) dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan (Gaspersz, 1994). Selisih harga penjualan karkas dengan biaya pakan dan DOC dianalisis secara dekskriptif.

Prosedur Persiapan Kandang dan Peralatan

Persiapan kandang dilakukan dua minggu sebelum penelitian dimulai. Kandang dibersihkan, dikapur, dialasi sekam dan disemprot dengan desinfektan.

12 Peralatan yang digunakan selama pemeliharaan seperti tempat pakan dan tempat minum dicuci dengan cairan detergen dan dikeringkan. Tempat pakan dan minum dicuci kembali dengan cairan wypol dan ditiriskan hingga kering dan diletakkan ke dalam kandang.

Setiap perlakuan dibuat petak-petak kandang dengan ukuran 1 m x 1 m sebanyak 15 petak. Masing-masing petak dilengkapi dengan satu tempat pakan dan satu tempat minum.

Pemeliharaan

Pemanas yang digunakan adalah gasolec. Pemanas digunakan selama dua minggu awal pemeliharaan. Pemanas sudah dinyalakan sekitar 6-8 jam sebelum anak ayam (day old chick/DOC) datang.

Bobot badan DOC yang baru datang ditimbang untuk mengetahui bobot badan awal sebelum dimasukkan ke dalam chick guard. DOC diberikan larutan air gula 5% untuk mengganti energi yang hilang selama perjalanan. Setelah 6 jam, larutan air gula diganti dengan air biasa. Pakan diberikan dengan cara disebarkan di atas baki ad libitum.

Sebanyak 1 unit lampu berdaya 24 W digunakan sebagai penerangan selama 24 jam pada dua minggu pertama. Setelah dua minggu, lampu penerangan hanya digunakan pada malam hari. Tirai kandang diturunkan setengah bagian atas pada siang hari saat ayam berumur 7 hari. Tirai kembali dinaikan pada malam hari untuk melindungi ayam broiler dari suhu malam. Pada minggu ketiga hingga kelima, tirai diturunkan seluruhnya pada siang hari untuk mencegah suhu dalam kandang panas.

Pelebaran lingkar pembatas (chick guard) dilakukan sedikit demi sedikit dan disesuaikan dengan bertambahnya umur ayam broiler. Lingkar pembatas tidak digunakan lagi sejak minggu ke-dua. Penambahan sekam atau litter dilakukan selama satu kali dalam tiga hari atau saat sekam terlihat basah. Sekam yang basah langsung dikeluarkan dari kandang.

Pencengahan penyakit bagi ayam broiler dilakukan dengan melaksanakan vaksinasi. Vaksinasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu vaksin ND dan vaksin Gumboro. Vaksin ND diberikan saat ayam berumur 5 hari melalui tetes mata. Saat ayam berumur dua belas hari, vaksin Gumboro diberikan dengan menggunakan air minum pada sore hari atau saat cuaca tidak panas.

13 Air minum diberikan secara ad libitum. Kebersihan air minum dijaga dengan mengganti air minum sebanyak tiga kali setiap hari. Tempat minum dicuci pukul 08.00 WIB, sore hari pukul 16.00 WIB dan malam hari pukul 20.00 WIB.

Pemberian pakan pada saat penelitian dilakukan secara ad libitum dengan berdasarkan kebutuhan standar strain ayam. Pakan yang diberikan ditimbang sesuai dengan kebutuhan pakan dan dikalikan dengan jumlah ayam setiap perlakuan. Jumlah tersebut diberikan pada perlakuan P1 pada pagi hari pukul 06.00 WIB. Ayam perlakuan P2 diberikan pakan pada pagi hari pukul 06.00 WIB sebanyak 50%, dan sore hari pukul 17.00 WIB sebanyak 50%. Ayam perlakuan P3 diberikan pakan pada pagi hari pukul 06.00 WIB sebanyak 40%, siang hari pukul 11.00 WIB sebanyak 20%, dan sore hari pukul 17.00 WIB sebanyak 40%.

Perlakuan dimulai pada saat ayam berumur 15 hari. Pengacakan petak kandang perlakuan dilakukan sebelum penempatan ayam broiler dengan menyusun nomor perlakuan dan ulangan yang sudah dipilih secara acak pada petak kandang yang sudah disiapkan. Ayam ditimbang dan dipilih secara acak sebelum ditempatkan ke setiap petak. Pengamatan dilakukan sampai ayam berumur lima minggu. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, kotoran ayam di bawah kandang dibersihkan setiap dua hari sekali.

Pemanenan dan Pemotongan

Pemanenan dilakukan pada saat ayam berumur lima minggu. Sebanyak 2 ekor ayam broiler dari 9 ekor per ulangan (22,22%) diambil sebagai sampel pengukuran peubah. Ayam dipuasakan selama 12 jam sebelum dipotong untuk mengosongkan isi saluran pencernaan sehingga mempermudah processing dan meminimalkan kontaminasi bakteri pada karkas. Bobot potong ayam broiler ditimbang. Ayam broiler dipotong dengan posisi kepala di bagian bawah. Pemotongan ayam dilakukan pada bagian antara tulang kepala dengan tulang atlas. Bagian yang dipotong terdiri atas empat saluran, yaitu pembuluh darah vena jugularis, arteri karotidae, esofagus, dan trakea. Ayam yang sudah dipotong didiamkan selama sekitar dua menit agar darah keluar sempurna.

Ayam yang sudah dipotong, dicelupkan ke dalam air hangat sekitar 1 menit untuk mempermudah proses pencabutan bulu. Ayam lalu dibului dan diambil organ dalamnya serta dipisahkan antara bagian kepala, leher, dan ceker. Karkas ayam, hati,

14 proventrikulus, rempela, usus halus dan usus besar yang sudah dipisahkan dibersihkan dan ditimbang. Penimbangan meliputi bobot karkas, hati, proventrikulus, rempela, usus halus dan usus besar serta pengukuran panjang usus halus dan usus besar menggunakan alat ukur.

15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait