• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Industri Pakan, Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan pengujian palatabilitas pada ternak domba dilakukan di Mitra Tani Farm (MT Farm), Desa Tegal Waru RT 04 RW 05, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan Oktober 2009.

Materi Bahan Pakan

Bahan pakan yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu limbah tanaman jagung berupa daun jagung, klobot jagung dan hijauan berupa rumput lapang, molases, serta pakan komplit. Daun jagung diperoleh dari daerah Cangrang, Bogor, klobot jagung diperoleh dari pasar di Kabupaten Bogor dan rumput lapang diperoleh dari sekitar Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor. Pakan komplit berasal dari Koperasi Peternakan Sapi (KPS). Kandungan nutrien bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Analisa Bahan Kering dan Protein Kasar Bahan Pakan

Kandungan Nutrien Bahan

Daun Jagung Klobot Jagung Rumput Lapang

Bahan Kering (%) 32,33 89,57 54,33

Protein Kasar (100%BK) 19,83 11,30 14,06

Keterangan: Hasil Analisa Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor (2009).

Ternak dan Kandang

Penelitian ini menggunakan ternak domba ekor tipis jantan sebanyak 18 ekor dengan rataan berat badan sekitar 21,66±0,87 kg dengan CV 4,02% (Tabel 4) dan umur ternak domba rata-rata kurang dari 1 tahun. Ternak ini berasal dari peternakan domba di daerah Ciampea dan Leuwiliang, Bogor. Kandang yang digunakan adalah kandang individu berbentuk panggung dengan ukuran 2 x 0,5 x 1 m3. Kandang terbuat dari bambu dan kayu yang dilengkapi tempat pakan dan tempat minum.

Gambar 1. Ternak dan Kandang

Peralatan

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari jangka sorong, timbangan kapasitas 1, 2,25 dan 5 kg, timbangan digital, timbangan Electronic Crane Scale untuk menimbang domba, mesin chopper, Hammer mill, Aw meter, gelas piala, saringan plastik, oven 105 oC, eksikator, cawan, karung plastik, bak plastik, baki plastik, dan mesin biskuit.

(a) (b)

Keterangan: (a) Jangka Sorong (b) Timbangan Digital (c) Timbangan 2,25 kg (d) Aw Meter

(c) (d)

Gambar 2. Peralatan Penelitian

Prosedur Pembuatan Biskuit Pakan

Penelitian pembuatan biskuit pakan dengan bahan limbah tanaman jagung yang terdiri dari daun jagung dan klobot jagung serta rumput lapang mempunyai komposisi yang berbeda antara satu biskuit pakan dengan biskuit pakan lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang ini yaitu sebagai berikut :

1) Semua bahan baku sumber serat (daun jagung, klobot jagung dan rumput lapang) dipotong dengan mesin chopper hingga ukuran 5 cm, kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 3-5 hari.

2) Setelah kering, bahan tersebut digiling dengan ukuran yang lebih kecil dengan menggunakan Hammer Mill.

3) Pencampuran bahan secara homogen sesuai dengan perlakuan masing-masing dengan molases 5% dari berat bahan.

4) Sekitar 400 gram bahan tersebut dimasukkan ke dalam 16 cetakan berbentuk silinder masing-masing berdiameter 7 cm dengan tebal 5 cm.

5) Kemudian dilakukan pemadatan pada suhu sekitar 90 oC selama 10 menit dengan satu kali pembalikan setelah 5 menit. Pendinginan biskuit dilakukan dengan menempatkannya pada suhu kamar kemudian dimasukkan ke dalam karung.

Cetakan

Biskuit Handle

Pengatur Suhu Elemen

Gambar 3. Mesin Biskuit Pakan

Proses pembuatan dan pengujian biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang dalam bentuk diagram alur telah tersedia dalam Gambar 4.

Analisis Proksimat Bahan Pakan

Analisa Proksimat Kualitas Fisik Biskuit Pakan

Uji Palatabilitas Hijauan (daun jagung, klobot jagung, rumput lapang)

Manual Mixing Pencetakan Biskuit Biskuit Pakan Grinding Drying Cooling Chopping Formulasi Pakan

Gambar 4. Diagram Alur Proses Pembuatan dan Pengujian Biskuit Limbah Tanaman Jagung dan Rumput Lapang

Pengujian Palatabilitas

Delapan belas ekor domba ekor tipis jantan yang digunakan dalam penelitian diacak dengan menggunakan tabel pengacakan. Masing-masing perlakuan diperoleh tiga ekor domba dengan bobot badan yang terdapat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Sebaran Bobot Badan Awal Domba (kg)

Perlakuan Ulangan Rataan

1 2 3 R1 20,7 20,7 20,2 20,5±0,29 R2 21,8 21,5 22,2 21,8±0,35 R3 22,2 21,2 21,5 21,6±0,51 R4 22,6 20,5 22,9 22,0±1,31 R5 21,7 20,4 22,0 21,4±0,85 R6 22,2 22,8 22,7 22,6±0,32

Keterangan: R1 = 100% rumput lapang, R2 = 50% rumput lapang + 50% daun jagung, R3 = 100% daun jagung, R4 = 50% rumput lapang + 50% klobot jagung, R5 = 50% daun jagung + 50% klobot jagung, dan R6 = 100% klobot jagung.

Sebelum uji palatabilitas dilakukan adaptasi selama 5 hari dimulai pada tanggal 10 Oktober sampai dengan 14 Oktober 2009 dan uji palatabilitas dilakukan selama 2 hari mulai pada tanggal 15 Oktober sampai dengan 16 Oktober 2009. Uji palatabilitas ini hanya difokuskan pada pengukuran konsumsi biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang. Biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang diberikan pagi hari pada pukul 06.00-12.00 WIB sedangkan pakan komplit KPS mulai pukul 12.00-06.00 WIB. Sisa biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang ditimbang sebelum diberi pakan komplit KPS, sedangkan sisa pakan komplit KPS ditimbang terlebih dahulu sebelum domba diberi biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang. Biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang diberikan sebanyak 100 gram/ekor dalam bentuk biskuit pakan utuh sedangkan pakan komplit KPS diberikan sekitar 500-850 gram/ekor, sehingga total pemberian pakan sekitar 3% bobot badan. Cara pemberian seperti ini bertujuan untuk menghindari penurunan bobot badan domba karena pada bulan tersebut di peternakan MT Farm ini sedang penggemukan domba untuk persiapan Hari Raya Kurban.

Rancangan Percobaan Model Matematika

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan baik untuk uji sifat fisik maupun uji palatabilitas. Model matematika dari rancangan ini adalah :

Yij = μ + αi + εij Keterangan:

Yij = Hasil pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ = Nilai rataan umum hasil pengamatan

αI = Pengaruh perlakuan ke-i

εij = Pengaruh galat ke-i dan ulangan ke-j i = Perlakuan yang diberikan (1,2,3,4,5,6)

j = Ulangan dari masing-masing perlakuan (1,2,3)

Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal (Steel and Torrie, 1993) serta dilakukan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua peubah yaitu peubah bebas (x) dengan peubah tidak bebas (y).

Perlakuan

Perlakuan dalam penelitian ini adalah biskuit pakan yang terdiri dari: R1 = Biskuit 100% rumput lapang

R2 = Biskuit 50% rumput lapang + 50% daun jagung R3 = Biskuit 100% daun jagung

R4 = Biskuit 50% rumput lapang + 50% klobot jagung R5 = Biskuit 50% daun jagung + 50% klobot jagung R6 = Biskuit 100% klobot jagung

Peubah

1. Aktivitas Air (Aw)

Sebelum digunakan, Aw meter dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan larutan Barium Klorida (BaCl2). Setelah 3 jam, jarum Aw meter ditera sampai menunjukkan angka 0,9 karena BaCl2 mempunyai kelembaban garam jenuh sebesar 90%. Pengukuran aktivitas air dilakukan dengan cara memasukkan biskuit pakan ke dalam Aw meter dan dibiarkan selama 1 jam lalu dilakukan pembacaan.

2. Kadar Air (Syarief dan Halid, 1993)

Kadar air dilakukan dengan menimbang sampel biskuit pakan sekitar 3 gram sebagai berat awal. Sampel tersebut dikeringkan dalam oven pada temperatur 105 oC sampai beratnya konstan. Nilai kadar air diukur dengan rumus :

KA (%) = Berat Awal Biskuit Pakan (g) – Berat Kering Oven (g) x 100% Berat Awal Biskuit Pakan (g)

3. Daya Serap Air (SNI, 1991)

Pengukuran daya serap air dilakukan dengan mengukur berat sampel biskuit pakan sebelum dan sesudah perendaman air selama 5 menit. Nilai daya serap air dapat dihitung dengan rumus :

DSA (%) = B2 - B1 x 100%

B1 Keterangan :

PA = Penyerapan air (%)

B1 = Berat sampel biskuit pakan kering udara (g)

B2 = Berat sampel biskuit pakan setelah perendaman (g)

4. Kerapatan (Widarmana, 1977)

Nilai kerapatan biskuit pakan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

K (g/ cm3) = W

Keterangan :

K = Kerapatan (g/cm3)

W = Berat sampel biskuit pakan (g) T = Tebal sampel biskuit pakan (cm) Π = 3,14

r = Jari-jari lingkaran biskuit pakan (cm)

5. Palatabilitas

Uji palatabilitas dilakukan berdasarkan modifikasi dari metode Kaitho et al. (1997) dengan melakukan adaptasi selama 5 hari dan pengukuran uji palatabilitas selama 2 hari. Pemberian biskuit pakan dilakukan mulai pukul 06.00-12.00 sebanyak 100 gram. Hasil tingkat palatabilitas dapat dilihat dari banyaknya ternak mengkonsumsi biskuit pakan yang diberikan dapat diketahui dengan pengurangan antara pemberian biskuit pakan dengan sisa biskuit pakan.

Dokumen terkait