• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pembelajaran

1. JUDUL PENELITIAN

Judul penelitian harus mencerminkan permasalahan pokok pembelajaran yang akan dipecahkan, tindakan untuk memecahkannya, subyek yang mengalami masalah, dan setting di mana subyek tersebut berada (lihat pedoman praktis perumusan judul). Di samping itu judul penelitian juga harus deklaratif, singkat (maksimal 20 kata), spesifik, dan jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti dan tindakan untuk mengatasi masalahnya.

52

2. BIDANG KAJIAN

Tuliskan bidang kajian penelitian yang akan dilakukan peneliti.

3. PENDAHULUAN

Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di sekolah, dan diagnosis dilakukan oleh guru dan/atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah.

Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut. Setelah diidentifikasi masalah penelitiannya, maka selanjutnya perlu dianalisis dan dideskripsikan secara cermat akar penyebab dari masalah tersebut.

Penting juga digambarkan situasi kolaboratif antar anggota peneliti dalam mencari masalah dan akar penyebab munculnya masalah tersebut. Prosedur yang digunakan dalam identifikasi masalah perlu dikemukakan secara jelas dan sistematis.

4. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH a. Perumusan Masalah

Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan dan hasil positif yang diantisipasi dengan mengajukan indikator keberhasilan tindakan, dan cara pengukuran serta cara mengevaluasinya.

b. Pemecahan Masalah

Uraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara

53

pemecahan masalah ditentukan berdasarkan pada akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan (action) yang jelas dan terarah.

c. Tujuan Penelitian

Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga diukur tingkat pencapaian keberhasilannya.

d. Kontribusi Hasil Penelitian

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan di sekolah lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

5. KAJIAN PUSTAKA

Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan. Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.

Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif. Dengan kata lain, kerangka acuan berisi deskripsi secara teoritis dan empirik tentang variabel-variabel penelitian dan hubungan antar variabel tersebut. Misalnya peneliti memiliki judul PTK sebagai berikut: “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kompetensi Pengecoran Siswa Kelas XI-B SMK Merah Putih Malang” maka kerangka konseptual yang harus dikemukakan mencakup: (1) motivasi belajar; (2) hasil belajar; (3) model pembelajaran kooperatif tipe TGT; (4) pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap motivasi belajar; dan (5) pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar kompetensi pengecoran.

54

Pada bagian akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi. Hipotesis tindakan di sini tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan sebagaimana hipotesis dalam penelitian kuantitatif. Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan atau pemecahan masalah pembelajaran yang diinginkan. Rumusan hipotesis tindakan menggunakan pola “Jika ... maka ....” (lihat pedoman dan contoh)

6. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan objek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus lain. Jumlah siklus diusahakan lebih dari satu siklus, meskipun harus diingat juga jadwal kegiatan belajar di sekolah. Dalam rencana pelaksanaan tindakan pada setiap tahapan hendaknya digambarkan peranan dan intensitas kegiatan masing-masing anggota peneliti, sehingga tampak jelas tingkat dan kualitas kolaborasi dalam penelitian tersebut.

7. JADWAL PENELITIAN

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk Grant chart. Jadwal kegiatan penelitian disusun berdasarkan waktu yang diperlukan peneliti atau penyandang dana, bisa 4 bulan, 6 bulan, bahkan 10 bulan.

8. BIAYA PENELITIAN

Kemukakan besarnya biaya penelitian secara rinci dengan mengacu kepada kegiatan penelitian. Jika proposal PTK didanai oleh sponsor maka rekapitulasi biaya penelitian terdiri atas:

55

• Biaya operasional minimal 30 % • Biaya pembelian ATK maksimal 30% • Lain-lain pengeluaran 10%

9. PERSONALIA PENELITIAN

Jumlah personalia penelitian maksimal 5 orang, yang terdiri atas 1 orang Ketua Peneliti, dan 4 orang anggota. Peneliti pada PTK biasanya adalah guru dibantu tenaga kependidikan lainnya di sekolah. Rincilah nama personalia tim peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas.

10. DAFTAR RUJUKAN

Semua sumber yang dirujuk dalam keseluruhan proposal penelitian harus dibuatkan daftar rujukannya dengan pola umum penulisan: nama, tahun, judul, kota, dan penerbit (lihat panduan pada bagian II). Daftar rujukan harus dibuat secara berurutan berdasarkan abjad nama penulisnya.

11. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Beberapa hal yang perlu dilampirkan dalam proposal penelitian adalah (1) curiculum vitae (CV) peneliti, dan (2) rincian biaya penelitian.

D. Rangkuman

1. Sebelum melaksanakan PTK setiap guru peneliti harus menyusun proposal PTK yang didasarkan pada hasil kegiatan refleksi awal atau studi pendahuluan secara cermat.

2. Proposal PTK adalah gambaran terperinci tentang proses yang akan dilakukan peneliti (guru) untuk memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas (pembelajaran).

3. Sistematika proposal PTK terdiri atas: Judul, Bidang Kajian, Pendahuluan, Perumusan dan Pemecahan Masalah, Tujuan Penelitian, Kontribusi Hasil Penelitian, Kajian Pustaka, Rencana dan Prosedur Penelitian, Jadwal Penelitian, Biaya Penelitian, dan Personalia Peneliti.

56

E. Soal Latihan

1. Bagian awal sebelum menyusun proposal PTK, pertimbangan dasar apakah yang harus dilakukan guru atau peneliti?

2. Jelaskan fungsi proposal PTK.

57

KEGIATAN BELAJAR 4:

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta workshop dapat: 1. Membuat laporan penelitian tindakan kelas

2. Menjelaskan komponen bagian awal laporan PTK 3. Menjelaskan komponen bagian isi laporan PTK

4. Menjelaskan komponen bagian penunjang dalam laporan PTK

B. Pendahuluan

Alur sebuah penelitian pada akhirnya akan bermuara pada pembuatan laporan penelitian. Oleh sebab itu, laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penelitian. Ia merupakan pertanggungjawaban peneliti terhadap ilmu yang digelutinya. Ia ]uga merupakan pertanggungjawaban peneliti terhadap lembaga atau badan sponsor yang mendukung penelitiannya. Bagaimanapun pentingnya teori dan hipotesis, bagaimana pun telitinya kita membuat rancangan penelitian, serta betapa hebatnya pun kita menghasilkan sebuah penelitian, penelitian hanya akan mempunyai arti apabila hasilnya dilaporkan secara memadai melalui laponan penelitian.

Laporan penelitian dapat beragam bentuk atau formatnya. Hal itu sangat bergantung pada tuntutan lembaga dan/atau sponsor yang mendukung dana penelitian tersebut. Meski beragam bentuk atau formatnya, secara mendasar laporan itu sama dalam hal tuntutan isi, struktur, maupun bahasanya. Bagaimana menyusun laponan PTK? Berikut ini akan diuraikan secara garis besar tentang teknik penyusunan laponan PTK.

58

C.Materi Belajar:

Bagian awal laporan PTK terdiri atas: 1. Halaman Judul

2. Halaman Pengesahan 3. Abstrak

4. Kata Pengantar 5. Daftar Isi

6. Daftar tabel/ lampiran

Adapun bagian isi/pokok dari laporan PTK terdiri atas:

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Lembar Judul Penelitian ... i Lembar Indentitas dan Pengesahan ... ii Abstrak ... iii Daftar Isi ... vi Daftar Tabel ... v Daftar Gambar ... vi Daftar Lampiran ... vii BAB I. Pendahuluan ... BAB II. Kajian Pustaka ... BAB III. Pelaksanaan Penelitian .. ... BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... BAB V. Simpulan dan Saran ... Daftar Pustaka ... Lampiran:

Instrumen penelitian ... Personalia tenaga peneliti ... Riwayat hidup masing-masing personalia penelitian ...

59

Penjelasan Komponen Pokok Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK): 1. Abstrak

Menguraikan dengan ringkas unsur-unsur permasalahan, tujuan, prosedur dan hasil penelitian

2. Pendahuluan

Memuat unsur latar belakang masalah, data awal tentang permasalahan pentingnya masalah dipecahkan, identifikasi masalah, analisis dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta definisi istilah bila dianggap perlu.

3. Kajian Pustaka

Menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang memberi arah ke pelaksanaan PTK dan usaha peneliti membangun argumen teoritik bahwa dengan tindakan tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Bab ini diakhiri dengan pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis tindakan.

4. Pelaksanaan Penelitian

Mengandung unsur: deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa di sekolah sebagai subjek penelitian. Kejelasan tiap siklus: rancangan, pelaksanaan, cara pemantauan beserta jenis instrumen, usaha validasi hipotesis dan cara refleksi. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional dan feasible serta

collaborative.

5. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan dan refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu hasil perubahan (kemajuan) pada diri siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan aktivitas belajar, situasi kelas, hasil belajar. Kemukakan grafik dan tabel secara optimal, hasil analisis data yang menunjukkan perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistematik dan jelas.

60

6. Kesimpulan dan Saran

Menyajikan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) sesuai dengan tujuan penelitian. Berikan saran tindak lanjut berdasarkan pembahasan hasil penelitian.

7. Daftar Pustaka

Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian secara alphabetis.

8. Lampiran-Lampiran

Memuat instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti, riwayat hidup masing-masing peneliti, data penelitian, dan bukti lain pelaksanaan penelitian.

Penjelasan dari sistematika tersebut adalah sebagai berikut.

Dalam Bab I, dimulai dengan mendikripsikan masalah penelitian secara jelas dengan dukungan data faktual yang menunjukkan adanya masa-ah pada

setting tertentu, pentingnya masalah untuk dipecahkan. Uraikan bahwa masalah

yang diteliti benar-benar nyata, berada dalam kewenangan guru dan akibat yang ditimbulkan kalau masalah tidak dipecahkan

Selanjutnya masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, sehingga akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Diupayakan rumusan masalah ini dapat dirinci dalam proses, situasi, hasil yang diperoleh.

Dalam tujuan penelitian hendaknya dikemukakan secara rinci tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan pada bagian sebelumnya.

Manfaat penelitian agar dikemukakan secara wajar, tidak perlu ambisius, rumuskan yang terkait dengan siswa, dan dapat juga diperluas ke guru.

Dalam Bab II, kemukakan teori dan hasil kajian/temuan/penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Serta memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian. Diperlukan untuk dapat membangun argumentasi teoritis yang menunjukan bahwa tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Pada akhir bab ini dapat dikemukakan hipotesis tindakan.

61

Pada Bab III, deskripsikan setting penelitian secara jelas, tahapan di setiap siklus yang memuat: rencana, pelaksanaan/ tindakan, pemantuan dan evaluasi beserta jenis instrumen yang digunakan, refleksi (perlu dibedakan antara metode penelitian pada usulan penelitian dengan metode yang ada pada laporan penelitian). Tindakan yang dilakukan berisfat rational, feasible, collaborative.

Kemudian pada Bab IV, dideskripsikan setting penelitian secara lengkap kemudian uraian masing-masing siklus dengan disertai data lengkap berserta aspek-aspek yang direkam/diamati tiap siklus. Rekaman itu menunjukkan terjadinya perubahan akibat tindakan yang diberikan. Ditunjukkan adanya perbedaan dengan pelajaran yang biasa dilakukan. Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang tenjadi dalam bentuk grafik. Kemukakan adanya perubahan/kemajuan/perbaikan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, minat, motivasi belajar, dan hasil belajar. Untuk bahan dasar analisis dan pembahasan kemukakan hasil keseluruhan siklus ke dalam suatu ringkasan tabel/grafik. Tabel/grafik rangkuman itu akan dapat memperjelas perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara rinci dan jelas.

Terakhir dalam Bab V sajikan simpulan dan hasil penelitian sesuai dengan hasil analisis dan tujuan penelitian yang telah disampaikan sebelumnya. Berikan saran sebagai tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.

Sedangkan bagian penunjang laporan PTK terdiri atas:

Daftar Pustaka

Memuat semua sumber pustaka yang dirujuk dalam kajian teori yang digunakan dalam semua bagian laporan, dengan sistem penulisan yang konsisten menurut ketentuan yang berlaku.

Lampiran-Lampiran

Berisi lampiran berupa instrumen yang digunakan dalam penelitian, lembar jawaban dari siswa, izin penelitian dan bukti lain yang dipandang penting.

62

Dalam lampiran, dapat juga berisi: 1. RPP yang digunakan

2. Lembar Observasi 3. Tes yang digunakan 4. Hasil Belajar Siswa 5. LKS (bila ada)

6. Foto-foto hasil belajar siswa

D. Rangkuman

Laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penelitian. Ia merupakan pertanggungjawaban peneliti terhadap ilmu yang digelutinya. Ia ]uga merupakan pertanggungjawaban peneliti terhadap lembaga atau badan sponsor yang mendukung penelitiannya.

E. Soal Latihan

1. Apakah urgensi (kepentingan) seorang peneliti harus membuat laporan penelitian tindakan kelas?

2. Jelaskan komponen bagian awal laporan PTK? 3. Jelaskan komponen bagian isi laporan PTK?

63

KEGIATAN BELAJAR 5:

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

A. Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta pelatihan dapat 1. Mendeskripsikan makna teknik penulisan karya ilmiah

2. Membuat karya ilmiah dari pelaksanaan PTK

B. Pendahuluan

Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah adalah sistematika penulisan, dan cara merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel dan gambar.

C. Materi Pembelajaran 1. Sistematika Penulisan

Ada tiga alternatif sistematika penulisan karya ilmiah, khususnya laporan PTK.

a. Alternatif Pertama

Peringkat judul bab dan subbab dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda, cetak miring, dan letaknya pada halaman, dan bukan dengan angka. (1) Peringkat 1 ditulis dengan huruf BESAR SEMUA, bold, dan diletakkan

center.

(2) Peringkat 2 ditulis dengan huruf BESAR SEMUA, bold, dan diletakkan di tepi kiri.

(3) Peringkat 3 ditulis dengan huruf BESAR kecil, bold, dan diletakkan di tepi kiri.

(4) Peringkat 4 ditulis dengan huruf BESAR kecil, italic, bold, dan diletakkan di tepi kiri.

(5) Peringkat 5 ditulis dengan huruf kecil (kecuali huruf awal kata pertama, indent

64

(6) Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hirarkhis yang dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung, dan butir nonhirarkhis yang dinyatakan dengan bullet seperti • dan ♦.

b. Alternatif Kedua

(1) Peringkat 1 ditulis sama dengan alternatif pertama.

(2) Peringkat 2 ditandai dengan angka dua digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dimulai dari tepi kiri, dan ditulis dengan huruf BESAR kecil dan bold.

(3) Peringkat 3 ditandai dengan angka tiga digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dimulai dari tepi kiri, ditulis dengan huruf BESAR kecil, dan bold.

(4) Peringkat 4 ditandai dengan angka empat digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dimulai dari tepi kiri, ditulis dengan huruf BESAR kecil dan bold.

(5) Peringkat 5 ditandai dengan angka lima digit yang dipisahkan dengan titik tetapi tidak diakhiri dengan titik, ditulis dengan huruf BESAR kecil dan bold.

(6) Butir uraian atau contoh seperti pada alternatif pertama. BAB III

METODE PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN Alasan Pemilihan Tes

Isi Tes

Tingkat kesulitas butir tes. (1) menyusun kisi-kisi tes

(a) menyusun butir-butir soal sesuai dengan kisi-kisi. (b) ………, dst.

r the summary of an interesting point. You can position the text box anywhere in the document. Use the Text Box Tools tab to change the formatting of the pull quote text box.]

65

c. Alternatif Ketiga

(1) Peringkat 1 seperti pada alternatif pertama dan kedua.

(2) Peringkat 2 ditunjukkan dengan urutan huruf besar (A, B, C, dst.) memakai titik dan ditulis dengan huruf BESAR kecil dan bold.

(3) Peringkat 3 ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.) memakai titik dan ditulis dengan huruf BESAR kecil dan bold.

(4) Peringkat 4 ditunjukkan dengan urutan huruf kecil (a, b, c, dst.) memakai titik dan ditulis dengan huruf BESAR kecil dan bold.

(5) Peringkat 5 ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.) memakai kurung tutup tanpa titik, dan ditulis dengan huruf BESAR kecil dan bold.

(6) Butir uraian atau contoh seperti pada alternatif pertama.

Catatan: Sistematika penulisan artikel (< 20 halaman) mengikuti alternatif pertama, tetapi hanya sampai pada peringkat keempat saja.

BAB III

METODE PENELITIAN 1.3 Instrumen Penelitian

1.3.1 Alasan Pemilihan Tes 1.3.1.1 Isi Tes

3.3.1.1.1 Tingkat KesulitanButir Tes

BAB III

METODE PENELITIAN

C. Instrumen Penelitian

1. Alasan Pemilihan Tes a. Isi Tes

66

2. Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan

a. Cara Merujuk

1) Cara Merujuk Kutipan Langsung

(a) Kutipan Kurang dari 40 kata

Ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian teks utama. Nama penulis dapat disebut dalam teks secara terpadu dan dapat pula disebutkan bersama dengan tahun terbitan dan nomor halaman.

Contoh:

Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990:123).

(b) Kutipan 40 Kata atau Lebih

Ditulis terpisah dari teks utama dan tanpa tanda kutip. Contoh:

Kirkpatrick (1985:4054) menyatakan sebagai berikut.

Mathematical problem solving is an individual or group activity in which a question is posed, no route to the answer is indicated, the challenge of answering the question is accepted, and mathematical concepts and principles are used in seeking an answer.

(c) Kutipan yang Sebagian Dihilangkan

Apabila yang dihilangkan kata maka kata yang hilang tersebut diganti dengan tiga titi (…), tetapi jika yang dihilangkan berupa kalimat maka kalimat yang hilang tersebut diganti dengan empat titik (…).

Contoh:

“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah … diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (manan, 1995:278).

67

2) Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung

Ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpada dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman boleh disebutkan.

Contoh:

Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.

b. Cara Menulis Daftar Rujukan

Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan-bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar rujukan adalah (1) nama penulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Apabila unsur yang dirujuk ditulis oleh tim, maka semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini.

1) Rujukan dari Buku

Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan

Satu-satunya ke Satu-Satu-satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG.

Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and

Emerging Issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the

State. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

2) Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.) 1980. Bilingual Education: Teaching

English as a Second Language. New York: Praeger.

Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang

Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

3) Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan

68

4) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal

Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1(1): 33—47.

5) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-Rom

Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly,

13:573—82 (CD-ROM: TESOL Quarterly-Digital, 1997).

6) Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info

Komputer, IV(4): 46—48.

Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering.

Jawa Pos, hlm. 6.

7) Rujukan dari Koran Tanpa Penulis

Jawa Pos, 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3. 8) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yangg Diterbitkan oleh Suatu

Penerbit tanpa Penulis dan tanpa Lembaga

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

9) Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga tersebut

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan

Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

10) Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Ary, D., Jacobs, L.C., & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian

Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha

Nasional.

11) Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, Atau Disertasi

Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan

Pembelajar Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan.

Malang: Program Pascasarjana IKIP MALANG.

12) Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, Atau Lokakarya

69

Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1—2 September.

13) Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual

Dokumen terkait