• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

PENDIDIKAN LALU LINTAS KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

Tema 1: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan

1. 1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Tuhan Yang Maha Esa di

1. Mensyukuri bahwa dalam keberagaman ada keindahan 2. Mengidentifikasi

simbol-simbol sila Pancasila 3. Menjelaskan arti simbol

sila pertama Pancasila

1. Simbol-simbol sila Pancasila 2. Arti simbol sila

pertama Pancasila 3. Contoh perilaku

yang sesuai dengan sila pertama

Dimensi dan Indikator 1 Politik: a. Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan umum/bersama (adil, berani)

Sebagai orang yang beriman, kita selalu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Wujud rasa syukur terhadap TYME para siswa dapat melakukannya dengan lebih rajin & giat belajar, selalu mengerjakan tugas dengan jujur, berbicara berdasarkan fakta (tidak menfitnah), tidak melanggar aturan agama, keyakinan, kepercayaan yang dianutnya, dan selalu ingat bahwa yang kita lakukan selalu dilihat oleh Tuhan Yang Maha Esa dicatat oleh Malaikat dan kelak kita harus

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P anc asila dan K e warganegaraan (PPK n) SD/MI K elas III

34

2 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI, INDIKATOR, SERTA NILAI, NORMA, MORAL, DAN

ETIKA BERLALU LINTAS

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

lingkungan rumah dan sekolah 2.2 Menunjukkan

perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar 3.1 Memahami simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila” 3.2 Mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah 3.3 Memahami makna keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan masyarakat 4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan 4. Menunjukkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila pertama 5. Menunjukkan contoh

perilaku yang bertentangan dengan sila kedua di jalanan (misal: menyerobot lampu merah) 6. Menunjukkan contoh

perilaku yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila (antara lain: mengajak teman menyeberang di zebra cross) (kebersamaan) 7. Menunjukkan contoh perilaku mengharagai perbedaan sebagai anugerah Tuhan 8. Menunjukkan contoh menghargai pengguna jalan (bijaksana) 9. Menuliskan contoh etika

di jalanan (peduli) 10. Melaksanakan peraturan

yang telah ditetapkan di rumah

11. Melaksanakan peraturan di sekolah (masuk lingkungan sekolah dari sisi sebelah kiri) 12. Mengidentifikasi hak sebagai anggota keluarga 13. Mengidentifikasi 4. Contoh perilaku yang bertentangan dengan sila kedua di jalanan (misal: menyerobot lampu merah)

5. Contoh perilaku yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila (antara lain: mengajak teman menyeberang di zebra cross) (kebersamaan) 6. Contoh perilaku mengharagai perbedaan sebagai anugerah Tuhan 7. Contoh perilaku menghargai pengguna jalan (bijaksana) 8. Contoh etika di jalanan (peduli) 9. Contoh peraturan yang telah ditetapkan di rumah 10. Contoh perilaku taat pada peraturan di sekolah (masuk lingkungan sekolah dari sisi sebelah kiri) 11. Jenis-jenis hak

sebagai anggota keluarga 12. Jenis-jenis

b, Melaksanakan kebijakan didasari pada sikap menjunjung tinggi kebenaran (jujur, berani) c Melaksanakan

pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih (adil, berani)

2. Sosiologi:

a. Menepati janji (tanggung jawab)

b. Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)

c. Tidak nepotisme (adil, mandiri)

d. Tidak kolusi (jujur, mandiri)

3. Ekonomi:

a. Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur, kerja keras) b. tidak menyuap (jujur) c. tidak boros dalam

menggunakan sumber daya (sederhana, tanggung jawab) d. tidak melakukan

penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur, peduli, tanggung jawab) 4. Hukum:

a. tidak melakukan

penggelapan dana, pajak, barang, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab)

mempertanggungjawab-kan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. (kejujuran, tanggung jawab, disiplin)

Namun kenyataan yang terjadi, di sekitar kita, masih banyak pelanggaran terhadap norma yang ada, termasuk norma agama, padahal pelanggaran terhadap norma adalah termasuk tindakan yang bertentangan dengan Pancasila. Oleh karena itu kita harus selalu disiplin menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Pelaksanaan kita patuh pada agama ditampilkan dengan perilaku yang santun dan peduli dengan sesama teman di sekolah maupun di rumah dengan menempatkan sederajat (sama) antara teman-teman lainnya (peduli). Dan yang tidak kalah penting adalah menjalankan ibadah jujur.

Simbol-simbol dalam Pancasila Arti simbol-simbol dalam Pancasila antara lain: Simbol bintang bermakna bahwa bangsa Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

Simbol rantai emas bermakna bahwa manusia itu sederajat, dan bangsa

Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat. Maka, dalam kehidupan sehari-hari kita harus saling menghormati karena pada dasarnya kita pasti saling membutuhkan. (kebersamaan), meskipun dalam kenyataan kita banyak berbeda.

Simbul pohon beringin bermakna persatuan. Persatuan menempatkan tujuan sebagai manusia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan, meski dalam kebinekaan (kebersamaan).

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P anc asila dan K e warganegaraan (PPK n) SD/MI K elas III

35

2 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI, INDIKATOR, SERTA NILAI, NORMA, MORAL, DAN

ETIKA BERLALU LINTAS

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

mengaitkan dengan pemahamannya terhadap simbol sila-sila Pancasila 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah 4.3 Berinteraksi dengan beragam orang di lingkungan rumah, sekolah, masyarakat kewajiban sebagai anggota keluarga 14. Mengelompokkan hak

yang telah diperoleh di rumah

15. Mengelompokkan kewajiban yang telah dilaksanakan di rumah 16. Mengidentifikasi hak sebagai anggota masyarakat 17. Mengidentifikasi kewajiban sebagai anggota masyarakat terutama di jalanan (missal: jalan/berkendaraan di lajur sebelah kiri) 18. Mensyukuri dapat

melaksanakan ibadah dengan damai 19. Mengidentifikasi

kegiatan kerja sama di sekolah

20. Menjelaskan pentingnya kerja sama

21. Menunjukkan contoh perilaku kerjasama dalam merawat tanaman di sekolah 22. Melaksanakan kerja sama menanam tumbuhan penghijauan di sekolah dengan teman-teman tanpa membedakan suku kewajiban sebagai anggota keluarga 13. Jenis-jenis hak sebagai anggota masyarakat 14. Jenis-jenis kewajiban sebagai anggota masyarakat terutama di jalanan (missal: jalan/berkendaraan di lajur sebelah kiri) 15. Contoh kegiatan

kerja sama di sekolah

16. Arti pentingnya kerja sama 17. Contoh perilaku kerjasama dalam merawat tanaman di sekolah 18. Contoh sikap bekerja sama dalam membuat rambu-rambu lalu lintas di sekolah

(kebersamaan).

b. tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab) c. tidak melakukan

pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang merugikan pihak lain, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab, disiplin) d. tidak melakukan penipuan

terhadap pihak lain (jujur) e. tidak melakukan persekongkolan dalam membuat putusan(tanggung jawab) f. tidak melakukan perusakan terhadap barang / fasilitas milik negara (tanggung jawab, peduli)

g. tidak memberikan atau menerima gratifikasi (jujur, sederhana)

h. tidak menyalahi/ m elanggar aturan (disiplin, tanggung jawab).

Nilai Acuan

KEBERSAMAAN Hal bersama seperti rasa

persaudaraan/kekeluargaa n, senasib

sepenanggungan, dan merasa menjadi satu

Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Setiap warga dapat mempunyai hak dan kewajiban baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat dan harus mempergunakan hak dan menjalankan kewajiban dengan baik dan proporsional (jujur).

Simbol padi dan kapas bermakna kemakmuran. Kemakmuran merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini. Makna yang terlukiskan dalam simbol ini menggambarkan perilaku dan sikap bangsa Indonesia yang selalu gigih bekerja (kerja keras) untuk kepentingan bersama (adil & kebersamaan).

Contoh perilaku yang bertentangan dengan sila pertama Pancasila

Berikut contoh-contoh sikap yang bertentangan dengan Sila Ketuhanan yang Maha Esa

Contoh sikap yang bertentangan dengan sila ini adalah berkata bohong, tidak jujur, mengutil barang di kelas, mengutil adalah perilaku korupsi karena korupsi adalah tindakan yang sangat merugikan kehidupan sosial rakyat Indonesia sehingga banyak dari rakyat Indonesia yang menderita dan sengsara serta bertentangan dengan sila pertama.

Etika

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.

Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P anc asila dan K e warganegaraan (PPK n) SD/MI K elas III

36

3 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI, INDIKATOR, SERTA NILAI, NORMA, MORAL, DAN

ETIKA BERLALU LINTAS

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

23. Mempraktekkan sikap bekerja sama dalam membuat rambu-rambu lalu lintas di sekolah (kebersamaan).

kesatuan(integritas). KOMITMEN: perjanjian,

keterikatan untuk melakukan sesuatu (yang telah disepakati), kontrak. KONSEKUEN: sesuai dengan

apa yang

dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan

BIJAKSANA: selalu

menggunakan akal budinya (pengalaman dan

pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.) IKHLAS: bersih hati, tulus hati. RAJIN: suka bekerja (belajar

dsb.), tekun, sungguh-sungguh bekerja, selalu berusaha giat, terus menerus.

SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap memegang keadilan). TANGGUNG JAWAB: keadaan

wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak

Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, dirumah, di sekolah, di mayarakat etika dapat dilihat dalam bentuk perilaku santun yang mengikuti norma atau aturan sebagai bentuk pertanggung jawaban, kejujuran, keikhlasan serta sikap yang menolak penyimpangan perilaku terhadap undang-undang, seperti perilaku korupsi.

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P anc asila dan K e warganegaraan (PPK n) SD/MI K elas III

37

3 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI, INDIKATOR, SERTA NILAI, NORMA, MORAL, DAN

ETIKA BERLALU LINTAS

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

fungsi menerima pembebanan sebagai akibat si kap pihak sendiri atau pi hak lain,

melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh. DISIPLIN: tata tertib, ketaatan

(kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu, tertib, dan konsisten. JUJUR: lurus hati, tidak curang,

tulus, dapat diper caya, berkata dan bertin dak benar, mengungkap kan sesuatu sesuai dengan kenyataan (tidak

berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap setiap tindakan.

KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, pantang menyerah/ulet dan semangat dalam berusaha. ADIL : sama berat, tidak berat

sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih, berpi hak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional. BERANI: mempunyai hati yang

mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam

Perkembangbiakan hewan dan tumbuhan

Pembuahan didalam tubuh adalah proses bertemunya sperma dengan sel telur didalam tubuh hewan betina.

Proses ini biasa terjadi pada hewan darat, seperti reptilia, burung dan mamalia. Kemungkinan sperma bertemu dengan sel telur sangat besar, karena keduanya.

Perilaku korupsi

Perilaku korupsi/manipulasi uang sesungguhnya dapat dikaji dari sudut pandang lingkungan atau tempat terjadinya perilaku tersebut. Beberapa instansi pemerintah misalnya dikenal memiliki “reputasi” tertentu dalam hal korupsi yang dilakukan oleh karyawannya. Namun demikian, bukannya tidak ada lingkungan kerja tertentu di perusahaan swasta yang tidak mendukung munculnya korupsi. Mungkin yang berbeda dengan fenomena di birokrasi pemerintahan adalah jenis penyebabnya. Di kalangan swasta, korupsi umumnya baru dapat terjadi bila terdapat pengawasan yang lemah, persaingan yang ketat, adanya kesempatan, kelihaian melakukan manipulasi dan sebagainya (Tempo, 19 Februari 1983. dalam Meliala, 1998). Pengertian peraturan

Peraturan pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk kebijaksanaan tertulis yang bersifat pengaturan (relegen) yang dibuat untuk menjadi rambu-rambu mengatur perilaku di sekolah, di rumah, dan di masyarakat. Sebagai warga sekolah mentaati peraturan adalah bagian dari perilkau (bertanggung jawab) yang bersifat (mandiri)

Contoh perilaku korupsi: penyuapan

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P anc asila dan K e warganegaraan (PPK n) SD/MI K elas III

38

3 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI, INDIKATOR, SERTA NILAI, NORMA, MORAL, DAN

ETIKA BERLALU LINTAS

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar, kecut) dan pantang mundur.

PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami, menghargai dan

memperlakukan orang lain sebaik-baiknya. KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/kedudukan, sebanding, sepadan, seimbang. KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan

HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, cermat.

BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri, saling memberi pengalaman.

MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung dengan orang lain, percaya pada kemam puan diri sendiri, mampu mengatur dirinya sendiri, dan mengambil inisiatif. SEDERHANA: bersahaja, sikap

dan perilaku yang ti dak berlebihan, tidak ba nyak seluk-beluknya, tidak

Pengertian hak dan kewajiban

Manusia sebagai makhluk tuhan YME secara kodrati dianugrahi hak dasar yang disebut hak asasi, tanpa perbedaan antara satu dengan lainnya. Dengan hak asasi tersebut, manusia dapat mengembangkan diri pribadi, peranan, dan sumbangannya bagi kesejahteraan hidup manusia. Manusia mempunyai hak pribadi juga punya hak sebagai warga Negara dimana dalam pelaksanaan hak tersebut kita tidak boleh mengesampingkan kewajiban sendiri. Dalam pelaksanaanya, maka keduanya harus seimbang antara hak dan kewajiban. Akhir-akhir ini banyak warga Negara lebih menuntut hak-haknya daripada melaksanakan kewajiban sehingga tidak ada keseimbangan dan keselarasan diantara keduanya. Untuk itu sangat penting bagi setiap individu lebih mengetahui dan memahami hak-hak apa saja yang bisa diperoleh dan kewajiban-kewajiban apa saja yang dapat dilaksanakan. Sebagai siswa memahami hak dan kewajiban di sekolah merupakan bagian dari (tanggung jawab) individu dan bersifat (mandiri,) misalnya, hak menerima pelajaran, hak mendapat fasilitas sekolah, kewajiban melaksanakan piket kelas dan sebagainya.

Penyampain pendapat

Setiap warga negara perlu mengerti hak dan kewajiban warga negara dalam mengemukakan pendapat.

1. Hak Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berhak untuk :

a. mengeluarkan pikiran secara bebas b. memperoleh perlindungan hukum 2. Kewajiban

Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:

a. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain b. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum c. menaati hukum dan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

d. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum

e. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa Sebagai siswa ketika memberikan pendapat diminta dengan sopan dan santun baik di sekolah maupun di rumah,

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P anc asila dan K e warganegaraan (PPK n) SD/MI K elas III

39

3 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI, INDIKATOR, SERTA NILAI, NORMA, MORAL, DAN

ETIKA BERLALU LINTAS

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat, sesuai ke butuhan, dan rendah hati.

menghormati aturan di rumah dan di sekolah dalam menyampaikan pendapat dengan (jujur) merupakan bagian dari sikap dan perilaku yang (mandiri)

Menjaga kelestarian hidup

Alam memiliki kemampuan untuk memberikan kehidupan bagi penduduk dunia. Kemampuan (potensi) yang ada pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia alam atau natural resources bumi dengan segala isinya yang terkandung di dalmanya disebut pula dengan alam dunia.

usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga kelestarian potensi alam dunia, yaitu :

a) Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber energi yang tidak akan-akan habis-habis sebagai pengganti minyak bumi atau batu bara, misalnya penggunaan energi sinar matahari, angin, geothermal, tenaga air, pasang air laut, dan sebagainya.

b) Melakukan daur ulang (recylcling), sehingga pengambilan sumber daya alam dapat diperkecil, misalnya daur ulang terhadap barang-barang bekas, seperti besi, alumunium, kertas, plastik, dan lain-lain.

c) Melakukan pengawetan terhadap sumber daya alam berupa kayu. Sebelum digunakan hendaknya diwajibkan untuk diawetkan terlebih dahulu agar daya tahan penggunaan kayu untuk bahan bangunan dapat di hemat karena kayu yang digunakan telah dapat dipakai dipakai dalam jangka waktu yang lebih lama.

Contoh, memelihara alam

Ramah lingkungan

Hidup ramah lingkungan pada dasarnya merupakan penerapan dari keberlanjutan atas keputusan dan pilihan gaya hidup. Salah

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P anc asila dan K e warganegaraan (PPK n) SD/MI K elas III

40

3 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI, INDIKATOR, SERTA NILAI, NORMA, MORAL, DAN

ETIKA BERLALU LINTAS

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

satu konsepsi tentang hidup ramah lingkungan adalah untuk mengungkapkan apa yang dimaksudkan dari "tiga pilar besar", yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi tanpa mengorbankan faktor-faktor tersebut bagi generasi mendatang. Menanam tanaman di pot bunga merupakan pelaksanaan menyelamatkan ekologi lingkungan sehingga secara sosial sudah membantu memberikan kontribusi terhadap kebutuhan udara yang bersih, aktivitas tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan peduli lingkungan dan peduli terhadap manusia lain (peduli)

Pengertian kerjasama

Kerjasama berasal dari bahasa Inggris “Cooperation” yang memiliki arti yang sama yakni kerjasama. Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. kerjasama kemudian berkembang dengan munculnya pengertian-pengertian baru yang lebih kontemporer sesuai dengan pergerakan zaman. Kerjasama pada masa lalu identik dalam usaha perdagangan, pada masa sekarang kerjasama menyentuh semua bidang. Baik ekonomi, sosial, maupun politik. Menurut para ahli kerjasama adalah:

• Suatu tindakan untuk mencapai tujuan atau keuntungan bersama

• Bantuan yang diberikan oleh orang lain maupun organisasi, kelompok, atau negara lain

• Adanya keinginan untuk memiliki hubungan kerjasama antar kelompok

Keberagaman

Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaaan2 dalam berbagai bidang terutama suku bangsa, ras, agama, ideologi, budaya (masyarakat yang majemuk) tapi keberagaman harus kita sikapi seperti binekha tunggal ika atau berbeda-beda tapi satu.

Keberagaman adalah suatu bentuk perbedaan antara satu dengan yang lain yang dapat digunakan sebagai objek untuk persatuan... dengan adanya keberagaman itu menjadikan kebersamaan.

Sebagai siswa hendaknya keberagaman agama, ras, budaya, di sikapi secara positif, sehingga dengan keberagaman tersebut

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P anc asila dan K e warganegaraan (PPK n) SD/MI K elas III

41

3 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI, INDIKATOR, SERTA NILAI, NORMA, MORAL, DAN

ETIKA BERLALU LINTAS

MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, & ETIKA BERLALU LINTAS

menjadikan pendorong lahirnya kerjasama yang harmonis (kebersamaan)

Contoh perilaku kerja sama dalam memberantas korupsi Korupsi adalah tindak kejahatan luar biasa, yaitu perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri dengan cara menyelewengkan atau menyalahgunakan uang negara. Perbuatan korupsi jelas sangat merugikan masyarakat, bangsa, dan Negara. Dari pemberitaan media massa diketahui bahwa kasus korupsi di Indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Kita semua tidak menginginkan kasus korupsi terus meningkat. Contoh perilaku koruptif yang biasa terdapat di sekolah antara lain, menyontek, mencuri barang milik sekolah, merusak barang milik sekolah (tidak jujur)

Pengrtian persatuan

Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan/kesatuan mengandung arti

“bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.”

- Indonesia: Mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia ditinjau dari segi geografis dan dari segi bangsa. Dari segi geografis: Indonesia berarti bagian bumi yang membentang dari 95° sampai 141° Bujur Timur dan 6° Lintang Utara sampai 11o Lintang Selatan atau wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang merasa senasib dan sepenanggungan yang bermukim di dalam wilayah itu.

Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

Contoh persatuan dalam keberagaman

Contoh Perilaku Di Sekolah yang Mencerminkan Persatuan dalam keberagaman:

> Melaksanakan tugas piket kelas bersama-sama dalam kelompok yang telah disepakati (kebersamaan)

Model P engin tegrasian P endidik an Lalu Lin tas P ada Mat a P elajaran P endidik an P