• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Pendidikan terutama pada perspektif Islam bertujuan melahirkan peserta didik yang memiliki kepribadian yang utuh dan paripurna serta fitrahnya berkembang selaras dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, proses pendidikannya bukan hanya diarahkan pada kecerdasan ranah intelektual semata, melainkan juga pada kecerdasan ranah emosional dan kecerdasan ranah spritual secara terpadu. Tempaan pada kecerdasan ranah intelektual, peserta didik diharapkan mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan secara rasional dan ilmiah. Tempaan pada kecerdasan ranah emosional, peserta didik diharapkan mampu memiliki sikap dan moralitas yang baik, berdisiplin, sabar, berani, belas-kasih pada sesama, memelihara lingkungan hidup, dan berbudi pekerti luhur lainnya. Sedangkan tempaan pada kecerdasan ranah spiritual, peserta didik diharapkan mampu memiliki kesadaran yang tinggi terhadap Allah sebagai penciptanya dan Rasul sebagai utusan-Nya. Kesadaran spiritual ini sebagai alat pengendali ketika menghadapi ujian hidup, sehingga ia tidak putus-asa ketika mengalami kegagalan dan tidak berlaku takabur ketika mengalami kesuksesan. Sebab, ia yakin bahwa kegagalan dan kesuksesam hidup keduanya merupakan ujian dari rabbnya. Profil terdidik semacam ini, akan mampu melahirkan generasi yang saleh, baik secara individual maupun sosial.

Salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan Islam yang dilakukan pada sekolah dan madrasah secara formal di Indonesia adalah melalui Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar

25

(MI, SD, MTs, SMP), dan menengah ( MA, SMA, SMK). Pendidikan Islam yang dilakukan itu, lengkap dengan kurikulumnya dari pendidikan dasar dan menengah, sehingga disebut Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk jenjang pendidikan dasar dari kelas 1 – 1X dan Kurikulum PAI untuk jenjang pendidikan menengah dari kelas X – XII.

Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah umum dalam bukunya Daradjat (2011: 88-89) yaitu bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam pendidikan agama Islam, maka dapat ditempuh dengan cara:

1. Membina manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna sehingga mencerminkan sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya.

2. Mendorong manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

3. Mendidik ahli-ahli agama yang cukup terampil.

Pendidikan agama mempunyai tujuan-tujuan yang berintikan tiga aspek, yaitu aspek iman, ilmu dan amal, yang pada dasarnya berisi:

26

a) Menumbuh suburkan dan mengembangkan serta mebentuk sikap positif dan disiplin serta cinta terhadap agama dalam kehidupan anak agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT, taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya.

b) Pengembangan pengetahuan agama, agar dapat membentuk pribadi yang berakhlak mulia, yang bertakwa kepada Allah, sesuai dengan ajaran agama Islam.

c) Menumbuhkan dan membina keterampilan beragama dalam

kehidupan serta dapat memahami dan menghayati ajaran agama Islam secara mendalam dan bersifat menyeluruh.

Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah mata pelajaran tertentu dari jenjang dasar hingga menengah mengalami perkembangan materi. Materi-materi keagamaan yang berkisar adalah : akidah, akhlak, Al-Qur’an, hadits, syariah, dan sejarah kebudayaan Islam. Materi-materi yang disajikan pada PAI, keseluruhannya mempunyai nuansa sama. Contohnya, ketika materi di level SD disajikan tema mengenai Iman kepada Allah, di level SMP dan SMU, materi itu tetap ada. Materi iman kepada Allah diisi dengan content

yang sama pula pada setiap jenjang. Artinya, bahasan materi di level SD sama dengan di level SMU. Hal ini memancing sebuah asumsi bahwa materi PAI pada level tertentu merupakan duplikasi dari level di bawahnya. Hal ini nampak pada kurikulum. Fenomena semacam itu menimbulkan anggapan materi yang dikembangkan lebih monoton. Upaya ekstensifikasi dan diversifikasi materi tidak nampak sama sekali. Hal ini akan berakibat pada

27

pola pemahaman siswa terhadap materi yang lebih cenderung hafalan (kognitif) dengan mengabaikan aspek internalisasi. Hal yang muncul kemudian, mata pelajaran agama tidak memberikan pengaruh apa pun pada diri siswa, bahkan internalisasi pemahaman keagamaan menuju pada penghayatan tidak nampak pada pengaruh hasil belajar.

Adapun materi Pendidikan Agama Islam pada tingkat SD yaitu meliputi:

1. Kelas 1

Adapun materi pendidikan agama Islam pada jenjang kelas 1 semester ganjil, yaitu surah al-fatihah, rukun iman, belajar sikap terpuji, bersuci, dasar iman. Kemudian pada semester genap meliputi menghafal surah pendek, mengenal kalimat syahadatain, berbuat baik, dan berwudhu (tata cara dan praktik wudhu).

2. Kelas 2

Materi agama pada semester ganjil yaitu menghafal Al-Qur’an

(huruf-huruf hijaiyah, tanda baca Al-Qur’an), Asmaul Husna, perilaku terpuji, berwudhu (tertib berwudhu, do’a setelah wudhu), shalat (pengertian, melafalkan dan menghafal bacaan shalat). Pada semester genap yaitu huruf-huruf hijaiyah (membaca dan menulis huruf hijaiyah bersambung).

28

3. Kelas 3

Adapun materi kelas 3 pada semester ganjil yaitu membaca dan menulis kalimat dalam Al-Qur’an, sifat-sifat wajib Allah, percaca diri; tekun dan hemat, shalat dengan tertib, membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk semester genap yaitu sifat mustahil Allah, setia kawan;

kerja keras; dan penyayang, shalat fardu. 4. Kelas 4

Materi pendidikan agama Islam kelas 4 semester ganjil yaitu membaca surah Al-fatihah dan Al-ikhlas, sifat jaiz Allah, kisah Nabi Adam dan Nabi Muhammad SAW,meneladani perilaku terpuji Nabi, ketentuan-ketentuan shalat. Kemudian untuk semester genap yaitu surah Al-Kautsar; Al-Asr; dan An-Nasr, iman kepada Malaikat, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, perilaku terpuji Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail,

berzikir dan berdo’a.

5. Kelas 5

Materi kelas 5 semester ganjil meliputi surah Lahab dan Al-Kafirun, iman kepada kitab-kitab Allah, kisah Nabi dan Rasul Allah, perilaku terpuji (meneladani perilaku Nabi Ayub, keberanian Nabi Musa, dan perilaku Nabi Isa), adzan dan iqomah. Pada semester dua meliputi surah Al-Ma’un dan Al-Fil, iman kepada Nabi dan Rasul, kisah Abu Bakar As-Sidiq dan Umar bin Khattab, perilaku terpuji (perilaku Abu Bakar As-Sidiq dan Umar bin Khattab), puasa wajib (ketentuan dan hikmah puasa ramadhan).

29

6. Kelas 6

Materi pada semester ganjil yaitu membaca Al-Qur’an (membaca

Q.S. Al-Qadar, mengartikan, isi kandungan, membaca Q.S. Al-Alaq, mengartikan dan isi kandungan), hari akhir, kisah Abu Lahab; Abu Jahal; dan Musailamah Al-Kazzab (perilaku), menghindari perilaku tercela, ibadah di bulan ramadhan. Untuk materi semester genap yaitu mengartikan Al-Qur’an surah-surah pilihan, qada dan qadar, kisah kaum Muhajirin dan kaum Ansar, meneladani perilaku kaum Muhajirin dan kaum Ansar, zakat.

Materi Pendidikan Agama Islam pada tingkat SMP pada setiap kelas meliputi:

1. Kelas VII

Adapun materi pada semester ganjil yaitu alif lam syamsiyah dan

qamariyah, iman kepada Allah, Asmaul Husna, tawadu’; taat; qonaah dan

sabar, taharah, shalat fardu, shalat berjamaah dan munfarid. Semester genap meliputi sejarah Nabi Muhammad SAW, hukum bacaan nun mati; tanwin dan mim mati, iman kepada Malaikat, bekerja keras; tekun; ulet

dan teliti, shalat jum’at, shalat jama’ dan qasar, misi dakwah Nabi

Muhammad SAW. 2. Kelas VIII

Materi agama pada semester ganjil yaitu qalqalah dan ra, iman kepada kitab Allah, zuhud dan tawakal, akhlak tercela, shalat sunah rawatib, macam-macam sujud, puasa, zakat, dakwah Nabi Muhammad

30

SAW di Madinah. Pada semester genap meliputi mad dan waqaf, iman kepada Rasul Allah, adab makan dan minum, dendam dan munafik, hewan halal dan haram, perkembangan ilmu pengetahuan agama Islam pada masa Dinasti Abbasiyah.

3. Kelas IX

Materi semester ganjil meliputi Al-Qur’an surah At Tin, hadits

menuntut ilmu, iman kepada hari akhir, qanaah dan tasamuh, penyembelihan hewan, haji dan umroh, sejarah perkembangan Islam di Nusantara. Pada semester genap meliputi Al-Qur’an surah Al-Insyirah, hadits kebersihan, iman kepada qada dan qadar, takabur, shalat sunah berjamaah dan munfarid, sejarah tradisi Islam Nusantara.

Materi Pendidikan Agama Islam pada tingkat SMA/SMK pada setiap kelas meliputi:

1. Kelas X

Materi pada semester ganjil meliputi ayat Al-Qur’an tentang

Khalifah, Al-Qur’an tentang keikhlasan beribadah, iman kepada Allah

SWT, perilaku terpuji, sumber hukum Islam, keteladanan Rasulullah SAW periode Makkah. Pada semsester genap yaitu Al-Qur’an tentang

demokrasi, iman kepada Malaikat, perilaku terpuji, perilaku tercela, zakat; haji dan waqaf, keteladanan Rasulullah perode Madinah.

2. Kelas XI

Materi semester ganjil meliputi Al-Qur’an tentang kompetisi

31

kepada Rasul, perilaku terpuji, hukum Islam tentang muamalah, perkembangan Islam pada abad pertengahan. Pada semester genap yaitu Al-Qur’an tentang menjaga kelestarian lingkungan hidup, iman kepada

kitab-kitab Allah, perilaku terpuji, perilaku tercela, perawatan jenazah, khutbah; tabligh dan dakwah, perkembangan Islam pada abad modern. 3. Kelas XII

Materi semester ganjil yaitu Al-Qur’an tentang toleransi, Al

-Qur’an tentang etos kerja, iman kepada hari akhir, perilaku terpuji,

munakahat, Islam di Indonesia. Pada semester genap meliputi ayat

Al-Qur’an tentang IPTEK, iman kepada qada dan qodar, perilaku terpuji,

perilaku tercela, mawaris, perkembangan Islam di dunia.

Dokumen terkait