• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2.10. Materi Pokok Manajemen

Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu to manage yang artinya mengendalikan, mengatur, menjalankan,memimpin, dan membina. Secara umum manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasi-an, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.

Jadi dalam istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai proses; kedua, manajemen sebagai kolektivitas dari

orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen; ketiga, manajemen sebagai suatu seni dan ilmu.

Manajemen mempunyai beberapa teori diantaranya yaitu: aliran klasik, aliran perilaku, aliran manajemen ilmiah, aliran analisis sistem, aliran manajemen berdasarkan hasil, dan aliran manajemen mutu.

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan:

1. Top Management (Manajemen Puncak) 2. Middle Management (Manajemen Menengah) 3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah)

Menurut Henry Fayol ada 14 prinsip dalam manajemen, yaitu: pembagian kerja (division of labor), wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility), disiplin (discipline), kesatuan perintah (unity of command), kesatuan arah (unity of direction), mengutamankan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi (subordination of individual interest to the common good), pemberian upah (renumeration), pemusatan atau sentralisasi (centralization), jenjang jabatan (the hierarchy), tata tertib (order), kesamaan (equity), kestabilan staff (stability of staff), inisiatif (initiative) , dan semangat korps (esprit of corps).

Untuk dapat mencapai tujuan, maka diperlukan unsur-unsur manajemen berikut, yang dapat dikelompokan ke dalam 6M yang meliputi: (1) Man/Manusia, (2) Materials/Bahan, (3) Machines/Mesin, (4) Methods/Cara, (5) Market/Pasar

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan di dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu

tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi manajemen sampai saat ini masih belum ada keseragaman baik praktisi maupun para teoritisi. Meskipun seperti itu fungsi-fungsi manajemen secara umum terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Manajemen dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Konsep atau prinsip-prinsip manajemen bersifat fleksibel terhadap berbagai kondisi dan waktu. Manajemen dapat dibedakan atas berbagai bidang manajerial seperti manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen personalia, dan manajemen asministrasi atau akuntansi.

1. Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya (sumber daya alat, sumber daya manusia, sumber daya dana) secara efisien dan efektif untuk menambah kegunaan suatu barang dan jasa.

2.Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan proses manajemen yang bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan konsumen, namun tetap dalam kondisi menguntungkan. Tujuannya adalah untuk memastikan tercapainya penjualan dengan jumlah tertentu. Dengan demikian, terget keuntungan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Keempat unsur tersebut adalah

produk, harga, promosi, dan distribusi, atau yang lebih dikenal dengan 4P (product, price, promotion, dan place).

3. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana.

4. Manajemen Personalia

Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perseorangan.

5. Manajemen Administrasi

Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan di bidang administasi, penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain.

Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah di Bidang OSIS

OSIS merupakan organisasi siswa yang sah di sekolah. OSIS adalah kependekan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Kata “organsisasi” menunjukkan

bahwa OSIS merupakan kelompok kerja sama antar pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai organisasi, OSIS dibentuk dalam usaha mencapai terwujudnya pembinaan kesiswaan. Siswa adalah peserta didik pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu SMP dan SMA dan yang setara.

Kata “intra” menunjukkan bahwa OSIS adalah suatu organisasi siswa yang ada di

dalam dan di lingkungan suatu sekolah. Keberadaan OSIS di suatu sekolah tidak ada kaitan dengan OSIS yang ada di sekolah lain. Kata “sekolah” menunjukkan

satuan pendidikan tempat penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.

Tampak bahwa OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan. Untuk mewujudkan fungsinya sebagai wadah, OSIS harus selalu bersama-sama dengan jalur yang lain dalam mengadakan latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpa bekerja sama dengan yang lain, OSIS sebagai wadah tidak akan berfungsi.

Tujuan utama terbentuk OSIS antara lain sebagai berikut:

1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat parasiswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dan luar sekolah. 2. Mendorong sikap, jiwa, dan semangat kesatuan dan persatuan diantara para

siswa sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar.

3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaika npikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.

Sebagai organisasi, OSIS memiliki perangkat. Perangkat OSIS terdiri atas Dewan Pembina, Perwakilan Kelas, dan Pengurus OSIS.MPK (Musyawarah

Perwakilan Kelas) terdiri dari siswa yang ditunju kuntuk mewakili kelasnya dan duduk dalam kepengurusan MPK. Anggota perwakilan kelas memiliki tugas sebagai berikut:

a. Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas.

b. Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS. c. Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas. d. Memilih pengurus OSIS dan daftar calon yang telah disiapkan.

e. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir masa jabatan. f. Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua

Pembina.

g. Bersama-sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.

Untuk memudahkan MPK dalam menjalankan tugasnya, maka perludibentuk kepengurusan MPK yang terdiri atas Ketua, Sekretaris, Ketua Komisi A, Ketua Komisi B, dan Ketua Komisi C. Masing-masing komisi dapat bekerja sama dengan bidang-bidang tertentu dalam kepengurusan OSIS.

Tentu saja dalam kegiatan OSIS, fungsi manajemen harus diperhatikan. Misalnya, OSIS mempunyai rencana untuk melakukan kegiatan gerakan penghijauan sekitar sekolah. Dalam perencanaan beberapa pertanyaan mendasar harus dijawab, antara lain, Apa yang hendak dicapai dengan gerakan penghijauan?, Mengapa perlu ada gerakan penghijauan?, Di mana gerakan penghijauan diadakan? Kapan gerakan penghijauan diadakan? Siapa yang terlibat dalam gerakan penghijauan itu? dan Bagaimana gerakan penghijauan itu dilaksanakan?

Setelah perencanaan ini tersusun dengan matang, OSIS perlu menerapkan fungsi pengorganisasian. Hal ini dilakukan dengan membentuk panitia dengan pembagian tugas yang jelas. Pembagian tugas yang jelas tentu saja memudahkan pelaksanaan gerakan penghijauan. Dalam pelaksanaan, orang-orang yang terlibat digerakkan agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan tentu saja perlu diawasi. Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan sesuai dengan rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kondisi agar para siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.

Dokumen terkait