• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI SENAM LANSIA 1. Pengertian Senam Lansia

Dalam dokumen Promkes pada Lansia dengan Metode Demons (Halaman 36-41)

Senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur danterarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan denganmaksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Senam lansia yang dibuat oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (MENPORA) merupakan upaya peningkatan kesegaran jasmani kelompok lansia yang jumlahnya semakin bertambah. Senam lansia sekarang sudah diberdayakan diberbagai tempat seperti di panti wredha, posyandu, klinik kesehatan, dan puskesmas. (Suroto, 2004).

2. Manfaat Senam Lansia

1) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia

2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi) 3) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap

bertambahnya tuntutan, misalya sakit. 4) Sebagai Rehabilitas

Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan.

5) Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup jantung waktu istirahath yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya lebih bugar, kncepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun.

6) Dengan mengikuti senam lansia efek minimalya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.

3. Prinsip Senam Lansia

Program senam mempunyai prinsip antara lain : a. Membantu tubuh agar tetap bergerak/ berfungsi. b. Menaikkan kemampuan daya tahan tubuh.

c. Memberi kontak psikologis dengan sesama, sehingga tidak merasa tersaing. d. Mencegah terjadinya cedera.

e. Mengurangi / menghambat proses penuaan. f. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah) g. Bersifat progresif (bertahap meningkat)

h. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan i. Lama latihan berlangsung 15-60 menit

j. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5kali

Ketentuan- ketentuan senam :

Dosis latihan senam adalah; Lama latihan minimum ; 30 - 40 menit (termasuk pemanasan dan pendinginan).

1) Pada awal senam lakukan dahulu pemanasan, peregangan, kemudian latihan inti dan pada akhir latihan lakukan pendinginan dan peregangan lagi.

2) Sebelum senam boleh minum cairan terlebih dahulu untuk menggantikan keringat yang hilang. Selalu diingat untuk minum air sebelum , selama dan sesudah berlatih. 3) Makan sebagian telah selesai dua jam sebelum latihan, agar tidak mengganggu

pencernaan. Kalau latihan pada pagi hari tidak perlu makan sebelumnya. 4) Senam diawasi oleh para pelatih, agar tidak terjadi cedera.

5) Senam dilakukan secara lambat, tidak boleh cepat dan dan gerakan tidak boleh menyentak dan memilir ( memutar ) terutama untuk tulang belakang.

6) Pakaian yang dikenakan terbuat dari bahan ringan dan tipis, jangan memakai pakaian tebal dan sangat menutup badan, seperti training spak lengkap dan tebal.

7) Jenis sepatu yang dianjurkan adalah sepatu lari atau sepatu untuk berjalan kaki yang mempunyai sol/ bantalan yang tebal pada daerah tumit.

8) Waktu senam sebaiknya pagi dan sore hari, bukan pada siang hari, bila latihan diluar gedung.

9) Tempat senam sebaiknya berupa lapangan atau taman.

10) Landasan tempat senam sebaiknya tidak terlalu keras dan dianjurkan berlatih diatas tanah atau rumput dan bukan diatas lantai ubin atau semen yang keras, hal ini untuk mengurangi cedera kaki dan tungkai (Menpora, 2008).

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok dan masyarakat agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan iklim yang mendukung, dilakukandari, oleh dan untuk masyarakat sesuai denagn faktor budaya setempa. Tujuan dari promosi kesehatan ini adalah tujuan pendidikan, tujuan saran, dan tujuan perilaku. Sasaran dari promosi kesehatan adalah sasaran primer, sekunder dan tersier. Stretegi dalam promosi kesehatan adalah advokasi, bina usaha, dan gerakan pemberdayaan masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan medic, pendekata perilaku, pendekatan edukasional, perubahan pada klien, pendekatan social. Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana sseseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat (Hurllock, 1999). Batasan umur lansia adalah 60 tahun berdasarkan WHO. Promosi kesehatan pada lansia dengan metode demonstrasi diberikan agar lansia mudah memahami apa yang disampaikan penyuluh serhubungan dengan penurunan fungsi organnya.

4.2 Saran

Dengan pemaparan dalam makalah ini diharapkan mahasiswa dan tenaga kesehatan ainnya mampu menerapkan promosi kesehatan pada lansia dengan metode demonstrasi. Perawat dan tenaga kesehatan harus bekerja sama dengan keluarga dan masyarakat demi terjadinya keberhasilan acara promosi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Allender J.A, Cherie Rector, Kristine D. Warner. 2010. Community Health Nursing : Promoting & Protecting the Public Health, 7th edition. Lippincott : Philadelphia

Darmojo, B. 2006. Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan Lanjut Usia, Edisi 3, Jakarta: Bala Penerbit FKUI

Dilman, Vladimir et. al.Theories OfAging. http://www.antiaging-systems.com/ARTICLE-613/ theories-of-aging.htm. Diaskes pada tanggal 10 November2015

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Latif, N, 2002. Sosialisasikan Senam Lansia, Available from : http://www.epsikologi.com , (Cited 2013 Mar 16)

Maghfiroh S.D., Ninuk D.K, Kristiawati. 2012. Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi dan Ceramah Meningkatkan Kemampuan Latihan Batuk Efektif pada Anak Usia Sekolah Menpora. 2008. Senam Lanjut Usia. Jakarta, Kementrian Pendidikan dan Olahraga.

Miller, Carol A. 1999. Nursing Careof Older Adults: Theory and Practice. Philadepia: Lippincott

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nugroho . 2008 Keperawatan Gerontik dan Geriatrik, Edisi 3, Jakarta: EGC

Simamora, Roymond. 2009. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : EGC

Sumartini, Yosephine. 2014. Pencapaian Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode Demonstrasi. Volume 7 Nomor 1.

Syah, M. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Jakarta: EGC

Tamher dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Gerakan Senam Lansia

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-mialidiawa-6616-3-babii.pdf http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud91514203818final%20thesis%20isi%20bu

Dalam dokumen Promkes pada Lansia dengan Metode Demons (Halaman 36-41)

Dokumen terkait