• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEOR

2.3 Analisis Matriks SWOT

2.3.2 Matriks External Factor Evaluation (EFE )

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.

Tahapan Kerja

a. Buatlah daftar critical success factors (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek eksternal yang mencakup perihal opportunities (peluang) dan threats (ancaman) bagi perusahaan.

b. Tentukan bobot (weight) dari critical success factors tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

c. Tentukan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, dimana: 1 = di bawah rata-rata

2 = rata-rata

3 = di atas rata-rata 4 = sangat bagus

Dengan demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

d. Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical success factors.

e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.

Tabel 2.2 Matriks EFE

Key External Factors Bobot Rating Skor Peluang (Opportunities)

Ancaman (Threats)

Total

2.3.3 Matriks TOWS/SWOT

Matriks ThreatsOpportunitiesWeaknessStrengths (TOWS) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah:

a. Strategi SO (Strength- Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

b. Strategi WO (Weakness- Opportunity)

c. Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. d. Strategi ST (Strength- Threat)

Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

e. Strategi WT (Weakness- Threat)

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.

2.4 Matriks Strategi SWOT

Peluang Lingkungan

Kuadran III Kuadran I

•Penciutan •Pengembangan Pasar

•Putar Haluan •Pengembangan Produk

•Aliansi •Penetrasi Pasar

•Joint Venture •Pertumbuhan Konglomerasi Integrasi Horizontal

Integrasi ke depan

Kelemahan Keunggulan

Internal Internal

Kuadran IV Kuadran II

•Divestasi •Diversifikasi terkait

•Likuidasi •Diversifikasi tidak terkait •Bankruptcy •Diversifikasi Konglomerat

•Integrasi Vertikal •Integrasi ke belakang Ancaman Lingkungan

Sumber: Assauri (2013:75)

Perusahaan yang mempunyai keunggulan internal dengan peluang lingkungan eksternal, berada pada kuadran pertama dengan penekanan pada pertumbuhan. Dalam hal ini pilihan startegi yang sebaiknya ditetapkan adalah salah satu dari yang berikut, yaitu Strategi Pengembangan Pasar, Strategi Pengembangan Produk, Strategi Penetrasi Pasar, Strategi Pertumbuhan Konglomerasi, Strategi Integrasi Horizontal, dan Strategi Integrasi Ke Depan atau Forward.

Strategi Pengembangan Pasar merupakan strategi memperkenalkan produk atau produk yang ada di daerah atau segmen pasar yang baru. Strategi Pengembangan Produk adalah strategi peningkatan penjualan dengan menekankan perbaikan dari produk yang ada atau pengembangan produk baru.

Strategi Penetrasi Pasar merupakan strategi peningkatan share pasar untuk produk yang ada melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih intensif dan optimal. Strategi Pertumbuhan Konglomerasi adalah strategi ekspansi aktivitas bisnis perusahaan, yang dapat berupa ekspansi secara internal., maupun ekspansi secara eksternal, melalui merger atau akuisisi. Strategi Integrasi Horizontal merupakan upaya untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali di atas para pesaing, dengan melakukannya pengakuisisan satu atau lebih perusahaan, yang beroperasi sama, pada tahap rantai pemasaran-produk yang merupakan grand-strategynya. Strategi Integrasi Ke Depan adalah upaya untuk mendapatkan strategi kepemilikan atau peningkatan pengendalian atas distributor dan pengecer. Strategi Inovasi merupakan strategi perusahaan pada pertumbuhan dengan mengembangkan produk baru atau meningkatkan kompetensi produksi dan pemasaran.

Perusahaan yang mempunyai keunggulan internal dengan menghadapi ancaman lingkungan eksternal, berada pada kuadran kedua. Dalam hal ini pilihan strategi yang dapat ditetapkan adal Strartegi Diversifikasi yang terkait (Related Diversification), Diversifikasi yang tidak terkait (Unrelated Diverrsification), Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification), Integrasi Vertikal dan Integrasi Ke Belakang (Backward Integration). Strategi Diversifikasi yang terkait adalah strategi menambah lingkup bisnis baru, tetapi masih berhubungan dengan produk atau jasa yang sedang dioperasikan. Strategi Diversifikasi Konglomerasi adalah strategi menambah lingkup bisnis baru yang menjanjikan bagi pengembangan investasi yang masih berpeluang, guna menunjang penciptaan

sinergi produk-pasar. Startegi Integrasi Vertikal merupakan strategi mencari peluang, dengan berupaya untuk beroperasi secara vertikal pada beberapa lokasi di dalam suatu rantai nilai.Strategi Integrasi Ke Belakang adalah strategi mengintegrasikan operasi ke belakang dalam suatu rantai nilai industri.

Perusahaan yang mempunyai peluang lingkungan eksternal, tetapi dengan lingkungan internal yang berupa sumber daya dan kapabilitas perusahaan yang lemah, berada pada kuadran ke tiga. Dalam ini pilihan strategi perusahaan yang dapat dilakukan adalah Strategi Penciutan (Rentrechment), Startegi Putar Haluan (Turn around), Strategi Aliansi dan Strategi Ventura Bersama (Joint Venture). Strategi Penciutan merupakan strategi menghadapi tekanan untuk meningkatkan kinerja dengan mencoba menghilangkan kelemahan, melalui pengelompokkan biaya dan aset yang sedang menurun, dan sekaligus menghambat penurunan penjualan dan laba. Strategi Putar Haluan merupakan strategi yang menekankan perbaikan efisiensi operasi perusahaan, sehingga dapat menembus dari batas-batas kritis. Strategi Aliansi merupakan strategi partnership, dimana partner berkontribusi keterampilan atau skills dan pengalaman mereka bagi suatu pengembangan bisnis bersama. Strategi Ventura Bersama (joint venture) merupakan strategi untuk meningkatkan kemampuan dari komponen keberhasilan utama dalam keberhasilan bersaing.

Perusahaan yang menghadapi ancaman lingkungan eksternal, dengan lingkungan internal yang berupa sumber daya dan kapabilitas yang lemah, maka perusahaan sangat rumit menghadapi kondisi ini, dan berada pada kuadran keempat. Dalam keadaan seperti ini, pilihan strategi perusahaan adalah Strategi

Divestasi, Strategi Likuidasi dan Strategi Bankruptcy. Strategi Divestasi merupakan strategi menjual satu divisi atau bagian organisasi perusahaan. Strategi Likuidasi adalah strategi menjual seluruh aset perusahaan atau sebagian, tetapi hanya berupaya aset berwujud. Strategi Bnkcrupty merupakan strategi pembangkrutan akibat terjadinya kegagalan bisnis, yang menyebabkan pendistribusian seluruh aset ke kreditor.

2.4 Konsep Dasar Akuntansi

Dokumen terkait