• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4. Metode Analisis Data

3.4.1. Matriks IFAS

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal perusahaan, kemudian menyusun tabel IFAS yang merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tahapannya adalah sebagai berikut:

a. Menyusun beberapa faktor dalam kolom 1.

b. Tetapkan nilai bobot dalam rentang skor 1,0 (Sangat Penting) hingga skor 0,0 (Tidak Penting) untuk setiap elemen di kolom 2. Semua faktor yang ada ini dapat mempengaruhi faktor strategis. (Semua nilai tidak boleh berjumlah lebih dari total 1,0).

c. Hitung skor untuk setiap faktor seperti pada kolom 3 dan buat skala mulai dari skor 4 (Sangat Baik) hingga skor 1 (Buruk) berdasarkan dampak faktor-faktor tersebut terhadap kondisi bisnis yang dilakukan. Semua variabel positif (semua variabel dalam kategori intensitas) dinilai dalam rentang +1 hingga +4 (sangat baik) dan dibandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Variabel positif adalah kebalikannya, tetapi misalnya, jika skor kelemahan bisnis sangat tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1. Sebaliknya, jika skor kelemahan bisnis di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

d. Kalikan nilai bobot pada kolom 2 dengan nilai evaluasi pada kolom 3 untuk mendapatkan faktor bobot pada kolom 4. Hasilnya adalah skor bobot untuk setiap faktor, yang nilainya bervariasi dari 4,0 (Sangat Baik) hingga 1,0 (Buruk).

41

e. Jumlahkan poin bobot seperti yang ditunjukkan pada (Kolom 4) untuk mendapatkan total poin bobot dari perdagangan yang dieksekusi. Besarnya nilai ini menunjukkan bagaimana suatu perusahaan tertentu merespon faktor-faktor strategis internal yang ada. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan bisnis yang dijalankan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sama.

Gambar 3.1 Tabel IFAS

Sumber: Primyastanto, 2016 dalam Rangkuti, 2014 3.4.2. Matriks EFAS

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor strategis eksternal perusahaan, kemudian menyusun tabel EFAS yang merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka peluang dan ancaman perusahaan. Tahapannya adalah sebagai berikut:

a. Menyusun beberapa faktor dalam kolom 1.

b. Menampilkan skor berbobot untuk setiap elemen di kolom 2, mulai dari skor 1,0 (Sangat Penting) hingga skor 0,0 (Tidak Penting). Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi faktor-faktor strategis.

c. Hitung skor untuk setiap faktor seperti pada kolom 3 dan buat skala mulai dari skor 4 (Sangat Baik) hingga skor 1 (Buruk) berdasarkan dampak faktor-faktor tersebut terhadap kondisi bisnis yang dilakukan. Semua variabel positif (semua variabel dalam kategori intensitas) dinilai dalam rentang +1 hingga +4 (sangat baik) dan dibandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Variabel positif adalah kebalikannya, tetapi misalnya, jika skor kelemahan bisnis sangat

42

tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1. Sebaliknya, jika skor kelemahan bisnis di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

d. Kalikan nilai bobot pada kolom 2 dengan nilai evaluasi pada kolom 3 untuk mendapatkan faktor bobot pada kolom 4. Hasilnya adalah skor bobot untuk setiap faktor, yang nilainya bervariasi dari 4,0 (Sangat Baik) hingga 1,0 (Buruk).

e. Jumlahkan poin bobot seperti yang ditunjukkan pada (Kolom 4) untuk mendapatkan total poin bobot dari perdagangan yang dieksekusi. Besarnya nilai ini menunjukkan bagaimana suatu perusahaan tertentu merespons faktor-faktor strategis internal yang ada. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan bisnis yang dijalankan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sama.

Gambar 3.2 Tabel EFAS

Sumber: Primyastanto, 2016 dalam Rangkuti, 2014 3.4.3. Matriks IE (Internal & Eksternal)

Hasil analisis perhitungan IFAS dan analisis perhitungan EFAS digabungkan dalam matriks IE untuk menentukan lokasi perusahaan dan memungkinkan perusahaan untuk mengeksekusi strategi yang tepat. Parameter yang digunakan meliputi kekuatan internal dan pengaruh eksternal.

43

Gambar 3.3 Matriks IE

Sumber: Primyastanto, 2016 dalam Rangkuti, 2014

Gambar di atas dapat digunakan untuk mengidentifikasi sembilan kolom strategi bisnis, namun pada prinsipnya kesembilan kolom strategi tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga strategi utama sebagai berikut:

a. Strategi pertumbuhan (Growth strategy) adalah perusahaan atau perusahaan itu sendiri (ditunjukkan pada kolom 1, 2, dan 5) dan upaya diversifikasi investasi (ditunjukkan pada kolom 7 dan 8).

b. Strategi stabilitas (Stability strategy) merupakan strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan (ditampilkan pada kolom ke-4 dan ke-5).

c. Strategi Pengurangan (Retrenchement strategy) (kolom 4, 6 dan 9) suatu usaha untuk mengurangi atau mengurangi usaha yang dijalankan.

3.4.4. Matriks SWOT

Posisi strategi menentukan alternatif terhadap strategi yang diambil oleh perusahaan UD. Alifa Farm. Empat strategi utama yang diformulasikan adalah, strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T.

44

Gambar 3.4 Matriks SWOT Sumber: Juliansyah, 2020 a. Strategi SO

Ini adalah situasi yang menguntungkan. Strategi yang diterapkan dalam situasi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

b. Strategi ST

Dalam situasi ini, perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun tetap memiliki kekuatan internal. Strategi yang dapat diterapkan dalam situasi ini adalah memanfaatkan peluang jangka panjang melalui strategi diversifikasi (produk/pasar).

c. Strategi WO

Dalam situasi ini, perusahaan menghadapi peluang pasar yang luar biasa, tetapi juga menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategis dalam situasi ini adalah meminimalkan masalah internal untuk memanfaatkan peluang pasar yang lebih baik.

d. Strategi WT

Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, sehingga perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. (Juliansyah, 2020).

45

3.4.5. Strategi Pengembangan dengan Matriks SWOT.

Matriks SWOT juga dapat digunakan selain Matriks IFAS dan Matriks EFAS dalam perencanaan strategi bisnis. Di sisi lain, matriks SWOT sebagai penyusun strategi pasar.

Gambar 3.5 Strategi Pengembangan Matriks SWOT Sumber: Primyastanto, 2016 dalam Rangkuti, 2014

Pengisian matriks SWOT dibuat dengan menghitung selisih (Kekuatan dan Kelemahan) pada tabel IFAS dan selisih (Peluang dan Ancaman) pada tabel EFAS dan ditandai pada perpotongan arah vertikal dan horizontal. Selanjutnya, interpretasi lebih lanjut dari simpang tersebut adalah berada pada salah satu dari empat kuadran yang ada.

Kuadran 1 Di kuadran 1, ini adalah situasi yang sangat berguna. Jika suatu perusahaan memiliki peluang dan kekuatan yang besar, maka dapat memanfaatkan kekuatan perusahaan untuk menangkap peluang yang ada. Oleh karena itu, perusahaan dalam kondisi ini perlu menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

(Growth oriented strategy).

Kuadran 2 Meski dihadapkan pada berbagai ancaman, perusahaan tetap memiliki kekuatan internal. Perusahaan perlu menerapkan strategi

46

diversifikasi. Artinya, perlu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.

Kuadran 3 Dalam situasi ini, perusahaan memiliki peluang pasar yang besar, sementara perusahaan menghadapi beberapa masalah keterbatasan/kelemahan internal. Oleh karena itu, strategi perusahaan adalah melakukan segala upaya untuk meminimalkan masalah (permasalahan internal) dan memungkinkan perusahaan untuk lebih meningkatkan peluang pasar.

Kuadran 4 Ini adalah situasi yang sangat tidak menguntungkan dan perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Oleh karena itu, strategi yang digunakan adalah untuk mendukung strategi defensif.

47

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M. A., & Alam, S. N. (2020). E-COMMERCE: Dasar Teori Dalam Bisnis Digital. Medan:

Yayasan Kita Menulis.

Amruddin, S. M., Fahmi, S. M., Hikmah, S. M., Nugroho, S. M., Asasandi, S. M., Pratiwi, S. M., . . . Saranani, S. M. (2021). Manajemen Agribisnis. Bandung: Media Sains Indonesia.

Astuti, M., & Amanda, A. R. (2020). Pengantar Manajemen Pemasaran. Sleman: Deepublish.

Graha, N. (2022, Februari 22). Data E-commerce Indonesia 2022 (2 Tahun Pandemi).

Bagaimana situasi pengguna Internet Indonesia setelah 2 tahun pandemi? Diambil kembali dari Graha Nurdian:

https://grahanurdian.com/data-e-commerce-indonesia-2022/

Harmayani, H., Marpaung, D., Hamzah, A., Mulyani, N., & Hutahaean, J. (2020). E-Commerce: Suatu Pengantar Bisnis Digital. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Hindrati, M.Si., I., & Maula, L. R. (2020). Agribisnis Bawang Merah. Sleman: Deepublish.

Irnawati, J., Badrianto, Y., Hasan, M., Hendrayani, E., Sinambela, P. J., Nurdiana, . . . Ahmad, M. S. (2021). Technopreneurship: Wirausaha Berbasis Digital. Bandung: Media Sains Indonesia.

Karyoto. (2021). PROSES PENGEMBANGAN USAHA. Purwokerto: Karyoto.

Mangundjaya, W. L. (2020). PENGEMBANGAN ORGANISASI: DIAGNOSIS DAN INTERVENSI.

Surabaya: Jakad Media Publishing.

Mardia, M., Hasibuan, A., Simarmata, J., Kuswanto, Lifchatullaillah, E., Saragih, L., . . . Tanjung, R. (2021). Kewirausahaan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Nasfi, SE.MM.ME.CRBD, Supriadi, SE., MM., CF., A., Kusumaningsih, S.T., MM., A., Hermawan, S.Pd., S., Kusnindar, S.E., MBA., A. A., Meliyani, S.Si., M.Si., R., . . . Djuanda,CPGA,CSEM, A. (2022). Strategi Pengembangan Bisnis: Teori dan Implementasi. Klaten: Tahta Media Group.

Noor, S.E., M.M., D. (2020). MANAJEMEN STRATEGI KONSEP DAN MODEL BISNIS. Lebak: La Tansa Mashiro Publisher.

Nugraha, D. (2021, November 4). 4 Masalah Yang Dihadapi Online Seller Saat Berjualan di E-Commerce. Diambil kembali dari PAPER Blog: https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/masalah-online-seller-ecommerce/

Pohan, M.Si., MBA, D. A. (2021). Kebijakan dan Administrasi Perpajakan Daerah di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Primyastanto, M. (2016). Evapro (Evaluasi Proyek) Teori dan Aplikasi pada Usaha Pembesaran Ikan Sidat (Anguilla sp). Malang: Universitas Brawijaya Press.

48

Riyanto, A. D. (2022, Februari 15). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2022.

Diambil kembali dari Andi.Link: https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2022/

Salma. (2021, Mei 18). Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh.

Diambil kembali dari Deepublish: https://penerbitdeepublish.com/penelitian-deskriptif

Salma. (2021, Desember 21). Teknik Pengumpulan Data: Pengertian, Jenis, dan Contoh.

Diambil kembali dari Deepublish: https://penerbitdeepublish.com/teknik-pengumpulan-data/

Samidi. (2021). MODEL BISNIS DALAM MENINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD). Pekalongan: Penerbit NEM.

Tanzil, M. Y., Kusumowidagdo, A., Tjandrawibawa, P., Tahalele, Y. K., & Toreh, F. R. (2021).

FASHIONPRENEUR 101 Strategi Memulai Bisnis Fashion. Surabaya: Penerbit Universitas Ciputra.

Teniwut, S.E., M.M., W. A. (2021). Strategi dan Kebijakan Bisnis Perikanan Konsep dan Aplikasi. Sleman: Deepublish.

Trygu. (2020). Studi Literatur Problem Based Learning untuk masalah Motivasi bagi siswa dalam Belajar Matematika. Bogor: Guepedia.

Wijoyo, H., Snarsi, D., Cahyono , Y., & Ariyanto, A. (2021). Pengantar Bisnis. Sidoarjo: Insan Cendekia Mandiri.

Zakariah, M., Afriani, V., & KH. M. Zakariah. (2020). METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF, ACTION RESEARCH, RESEARCH AND DEVELOPMENT (R n D). Kolaka:

Yayasan Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah Kolaka.

49

DAFTAR LAMPIRAN

Dokumen terkait