11.1 Matriks Program Investasi RPI2-JM ... XI-1 11.2 Matriks Keterpaduan Program Investasi RPI2-JM ...
IX
DAFTARTABEL
Tabel 3.1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional di DIY berdasarkan RTRWN .... III-1 Tabel 3.2 Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional di DIY berdasarkan RTRWN ... III-2 Tabel 3.3 Rencana Kawasan Strategis Nasional di DIY berdasarkan RTRWN ... III-4 Tabel 3.4 Strategi Operasional Sistem Perkotaan Nasional di DIY ... III-6 Tabel 3.5 Strategi Operasional Sistem Jaringan Nasional di DIY ... III-7 Tabel 3.6 Strategi Operasional Kawasan Lindung Nasional di DIY ... III-9 Tabel 3.7 Strategi Operasional Kawasan Budidaya Nasional di DIY ... III-12 Tabel 3.8 Kawasan Lindung dan Budidaya DIY ... III-20 Tabel 3.9. Rencana Kawasan Strategis Nasional di DIY berdasarkan RTRWN ... III-37 Tabel 3.10 Rencana Pusat Kegiatan Nasional Nasional (PKN) di DIY berdasarkan RTRWN
... III-3 Tabel 3. 11 Daftar Investasi Infrastruktur yang Teridentifikasi di Koridor Jawa ... III-42 Tabel 4. 1 Jumlah Desa, Pedukuhan, dan Luas Kecamatan di Kabupaten Bantul ... IV-2 Tabel 4. 2 Status Desa (Pedesaan/Perkotaan) Kabupaten Bantul ... IV-2 Tabel 4. 3 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bantul (1961 – 2010) ... IV-7 Tabel 4. 4 Ketinggian Wilayah Kabupaten Bantul Per Kecamatan ... IV-11 Tabel 4. 5 Pola Curah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2013 Berdasarkan Stasiun Pemantau RinginHarjo, Nyemengan, Gandok, Kota gede ... IV-17 Tabel 4. 6 Pola Curah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2013 Berdasarkan Stasiun Pemantau Pundong, Barongan, Ngetak, Gedongan ... IV-18 Tabel 4. 7 Pola Curah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2013 Berdasarkan Stasiun Pemantau Piyungan, Sedayu, Ngestiharjo, Dlingo ... IV-18 Tabel 4. 8 Kontribusi Lapangan Usaha terhadap PDRB Kabupaten Bantul 2009-2013 . IV-19 Tabel 4. 9 PDRB Kabupaten Bantul Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar ... IV-20 Tabel 4.10 PDRB Kabupaten Bantul Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar ... IV-20 Tabel 5.1. Kebutuhan Tindak Lanjut Penataan Kawasan RTBL di Kabupaten Bantul ... V-5 Tabel 5.2. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Bantul (KSK) berdasarkan RTRW V-10 Tabel 5.3. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Sleman terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... V-10 Tabel 5.4 Kebutuhan Tindak Lanjut Penataan Kawasan RTBL di Kabupaten Bantul ... V-18 Tabel 5.5 Tujuan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten Bantul ... V-19 Tabel 5.6 Matriks Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Bantul ... V-27 Tabel 6.1 Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Bantul Tahun 2014 ... VI-6
X
Tabel 6.2 Data Kegiatan Peningkatan Infrastruktur RSH di Kabupaten Bantul ... VI-7 Tabel 6.3 Data Kondisi Rusunawa MBR di Kabupaten Bantul Tahun 2014 ... VI-7 Tabel 6.4 Data Kondisi Pengembangan Kawasan Perdesaan Tahun 2014 ... VI-7 Tabel 6.5 Data Kondisi Kawasan Rawan Bencana Tahun 2014 ... VI-7 Tabel 6.6 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kabupaten Bantul ... VI-8 Tabel 6.7 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Pengembangan Permukiman ... VI-10 Tabel 6.8 Kebutuhan & Target Program Pengembangan Permukiman Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke Depan ... VI-11 Tabel 6.9 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ... VI-16 Tabel 6.10 Peraturan Daerah Bangunan Gedung Kabupaten Bantul ... VI-23 Tabel 6.11 Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Bantul ... VI-24 Tabel 6.12 Penanganan Kebakaran Kabupaten Bantul Tahun 2014 ... VI-24 Tabel 6.13 Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Bantul Tahun 2014 ... VI-24 Tabel 6.14 Kawasan Tradisional Bersejarah Kabupaten Bantul Tahun 2014 ... VI-24 Tabel 6.15 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Bantul ... VI-26 Tabel 6.16 Kebutuhan Program Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke Depan ... VI-28 Tabel 6.17 Usulan Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ... VI-35 Tabel 6.18 Cakupan Pelayanan Air Minum Kabupaten Bantul ... VI-39 Tabel 6.19 Gambaran Umum Pelayanan PDAM Kabupaten Bantul ... VI-39 Tabel 6.20 Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Bantul ... VI-39 Tabel 6.21 Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan PDAM Kabupaten Bantul ... VI-40 Tabel 6.22 Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan Perdesaan Kabupaten Bantul ... VI-41 Tabel 6.23 Daerah Sulit Air Bersih Kabupaten Bantul ... VI-44 Tabel 6.24 Tarif Air PDAM Kabupaten Bantul ... VI-46 Tabel 6.25 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penyediaan Air Minum Kabupaten Bantul ... VI-49 Tabel 6. 26 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Penyediaan Air Minum ... VI-50 Tabel 6.27 Analisis Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke Depan ... VI-51 Tabel 6.28 Kebutuhan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke Depan ... VI-52 Tabel 6.29 Skema Kebijakan Pendananaan Pengembangan SPAM ... VI-55
XI
Tabel 6.30 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ... VI-57 Tabel 6.31 Cakupan Pelayanaan Air Limbah Eksisting Kabupaten Bantul ... VI-64 Tabel 6.32 Cakupan Pelayanaan Sistem Setempat (On Site) Kabupaten Bantul ... VI-64 Tabel 6.33 Cakupan Pelayanan Air Limbah Sistem Komunal Berbasis Masyarakat ... VI-65 Tabel 6.34 Cakupan Pelayanan Sistem Terpusat IPAL Sewon ... VI-65 Tabel 6.35 Hasil Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Bantul ... VI-69 Tabel 6.36 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Pengelolaan Air Limbah ... VI-70 Tabel 6.37 Kebutuhan Pengembangan Air Limbah Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke Depan ... VI-71 Tabel 6.38 Cakupan Pelayanaan Sampah Eksisting Kabupaten Bantul ... VI-77 Tabel 6.39 Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) ... VI-78 Tabel 6.40 Kondisi Sistem Pewadahan, Pengumpulan, Penampungan Sementara & Pengangkutan ... VI-79 Tabel 6.41 Cakupan Pengolahan Daur Ulang Sampah (3R) ... VI-80 Tabel 6.42 Kondisi Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) ... VI-80 Tabel 6.43 Hasil Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan Sampah Kabupaten Bantul ... VI-84 Tabel 6. 44 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Pengelolaan Air Sampah ... VI-86 Tabel 6.45 Kebutuhan Pengembangan Pengelolaan Sampah Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke Depan ... VI-87 Tabel 6.46 Lokasi Genangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta di wilayah Kabupaten Bantul
... VI-95 Tabel 6.47 Hasil Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan Drainase Kabupaten Bantul ... VI-97 Tabel 6. 48 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Pengelolaan Drainase ... VI-98 Tabel 6.49 Kebutuhan Penanganan Genangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) di Wilayah Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke Depan ... VI-99 Tabel 6.50 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ... VI-102 Tabel 7. 1 Keterpaduan Program Kegiatan Berdasarkan Entitas Regional ... VII-1 Tabel 7. 2 Keterpaduan Program Kegiatan Berdasarkan Entitas Kabupaten/Kota ... VII-3 Tabel 7. 3 Keterpaduan Program Kegiatan Berdasarkan Entitas Kawasan ... VII-4 Tabel 7. 4 Keterpaduan Program Kegiatan Berdasarkan Entitas Lingkungan/Komunitas Pengembangan Permukiman ... VII-11
XII
Tabel 8. 1 Kriteria Penapisan KLHS Usulan Program/Kegiatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ... VIII-1 Tabel 8. 2 Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan pada Program Kegiatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ... VIII-4 Tabel 8. 3 Analisis Kebutuhan Penangan Penduduk Miskin Kabupaten Bantul ... VIII-10 Tabel 8. 4 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Sosial RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ... VIII-12 Tabel 8.5 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ... VIII-18 Tabel 9.1 Perkembangan Pendapatan Kabupaten Bantul ... IX-4 Tabel 9.2 Perkembangan Belanja Kabupaten Bantul ... IX-4 Tabel 9.3 Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Bantul ... IX-5 Tabel 9.4 Alokasi APBN Cipta Karya di Kabupaten Bantul ... IX-6 Tabel 9.5 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten Bantul ... IX-7 Tabel 9.6 Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bantul Lima Tahun Terakhir ... IX-7 Tabel 9.7 Perkembangan DDUB Kabupaten Bantul ... IX-8 Tabel 9.8 Proyeksi (a) Pendapatan dan (b) Belanja APBD Kabupaten Bantul ... IX-9 Tabel 9.9 Proyek Potensial yang Dapat Dibiayai dengan KPS dalam 5 Tahun Ke Depan ... ... IX-11 Tabel 10. 1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya ... X-6 Tabel 10. 2 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya ... X-6 Tabel 10. 3 Analisis SWOT Kelembagaan Bidang Cipta Karya ... X-8
XIII
DAFTARGAMBAR
Gambar 1. 1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... I-2 Gambar 1. 2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah ... I-3 Gambar 1. 3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-8 Gambar 1. 4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-9 Gambar 2. 1 Konsep Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya. ... II-1 Gambar 2. 2 Peta Koridor Ekonomi Indonesia MP3EI ... II-4 Gambar 3. 1 DIY Dalam Konstelasi Regional Sistem Perkotaan Nasional 2028 Berdasarkan RTRWN 2008 -2028 ... III-3 Gambar 3. 2 Kawasan Strategis Nasional di DIY Berdasarkan RTRWN 2008 - 2028 ... III-5 Gambar 3. 3 Struktur Ruang D.I. Yogyakarta ... III-15 Gambar 3. 4 Pola Ruang D.I. Yogyakarta ... III-19 Gambar 3. 5 Kawasan Strategis D.I. Yogyakarta ... III-22 Gambar 3. 6 Kawasan Strategis Nasional dan Propinsi di DIY ... III-24 Gambar 3. 7 Peta Rencana Struktur Ruang Kab. Bantul 2010-2030 ... III-28 Gambar 3. 8 Peta Pola Ruang Kawasan Budidaya Kab. Bantul Tahun 2010-2030 ... III-35 Gambar 3. 9 Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Bantul 2010-2030 ... III-36 Gambar 3.10 Tema Pembangunan Pusat ekonomi dan Kegiatan Ekonomi Utama Koridor Jawa ... III-40 Gambar 3.11 Peta Investasi Koridor Ekonomi Jawa ... III-41 Gambar 4. 1 Posisi kabupaten Bantul ... IV-1 Gambar 4. 2 Peta Administratif Kabupaten Bantul ... IV-4 Gambar 4. 3 Wilayah Perkotaan Kabupaten Bantul ... IV-5 Gambar 4. 4 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kelompok Umur, 2013 IV-6 Gambar 4. 5 Sex Ratio Penduduk Menurut Kecamatan ... IV-6 Gambar 4. 6 Struktur Penduduk Kabupaten Bantul Berdasarkan Jenis Kelamin, 2013 ... IV-7 Gambar 4. 7 Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan ... IV-8 Gambar 4. 8 Proyeksi Penduduk Kabupaten Bantul Tahun 2013-2019 ... IV-8 Gambar 4. 9 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Bantul, 2013 ... IV-9 Gambar 4. 10 Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kab. Bantul Tahun 2013 (BPS, 2014) .. IV-9
XIV
Gambar 4. 11 Distribusi Persentase Penduduk Kecamatan Kabupaten Bantul ... IV-10 Gambar 4. 12 Kondisi Ketinggian Tanah Kabupaten Bantul ... IV-12 Gambar 4. 13 Kondisi Kemiringan Tanah Kabupaten Bantul ... IV-12 Gambar 4. 14 Kondisi Daerah Aliran Sungai Kabupaten Bantul ... IV-13 Gambar 4. 15 Kondisi Kedalaman Air Tanah Kabupaten Bantul ... IV-14 Gambar 4. 16 Kondisi Geologi Kabupaten Bantul ... IV-15 Gambar 4. 17 Kondisi Rawan Bencana Kabupaten Bantul ... IV-15 Gambar 4. 18 Kondisi Jenis tanah Kabupaten Bantul ... IV-16 Gambar 4. 19 Kondisi Curah Hujan Kabupaten Bantul ... IV-17 Gambar 4. 20 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul 2007-2013 ... IV-21 Gambar 4. 21 Prosentase Penduduk di atas Garis Kemiskinan Kabupaten Bantul 2010-2013
... IV-22 Gambar 4. 22 Distribusi Penduduk Miskin per Kecamatan di Kabupaten Bantul Tahun 2013
... IV-22 Gambar 5. 1 Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Bantul 2010-2030 ... V-2 Gambar 5. 2 Peta Rencana Struktur Ruang Kab. Bantul ... V-8 Gambar 5. 3 Peta Rencana Pola Ruang Kab. Bantul ... V-9 Gambar 5. 4 Rencana Jaringan Air Minum Kabupaten Bantul (RISPAM,2012) ... V-15 Gambar 5. 5 Konsep Penanganan RPKPP Kab. Bantul (RPKPP, 2011) ... V-25 Gambar 5. 6 Kawasan Prioritas RPKPP Kab. Bantul (RPKPP, 2011) ... V-26 Gambar 6. 1 Lingkup Tugas PBL ... VI-21 Gambar 6. 2 Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan Kabupaten Bantul ... VI-45 Gambar 6. 3 Wilayah Rawan Sulit Air Minum Kabupaten Bantul ... VI-45 Gambar 6. 4 Rencana Pengembangan SPAM Kabupaten Bantul ... VI-53 Gambar 6. 5 Pembagian Kewenangan Pengembangan SPAM ... VI-55 Gambar 6. 6 Jaringan Air Limbah Sistem Terpusat Kabupaten Bantul ... VI-67 Gambar 6. 7 Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat/On-Site dan Komunal ... VI-73 Gambar 6. 8 Skema Pendanaan Kegiatan Pengembangan IPAL ... VI-74 Gambar 6. 9 Potensi Timbulan Sampah Kab. Bantul ... VI-78 Gambar 6. 10 Sistem Penanganan Persampahan Kabupaten Bantul ... VI-81 Gambar 6. 11 Skema Pola Pengelolaan Sampah Kab. Bantul ... VI-82 Gambar 6. 12 Sistem Pengelolaan Sampah ... VI-90 Gambar 6. 13 Sistem Drainase Utama (Sungai) di Kabupaten Bantul ... VI-93 Gambar 6. 14 Jaringan Drainase Eksisting Kabupaten Bantul ... VI-94 Gambar 6. 15 Lokasi Genangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta Kabupaten Bantul ... VI-96 Gambar 6. 16 Sistem Drainase Perkotaan ... VI-101
XV
Gambar 9.1 Perkembangan Proporsi Pendapatan dan Belanja APBD Kabupaten Bantul dalam Lima Tahun Terakhir ... IX-5 Gambar 9.2 Perkembangan Proporsi Belanja APBD untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bantul Tahun 2014 ... IX-8 Gambar 10. 1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bantul ... X-5
XVI
DAFTARISTILAH
3R
(Reduce,Reuse, Recycle)
Upaya pengurangan sampah dari sumbernya dengan cara mengurangi timbulan sampah, menggunakan kembali barang yang bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang layak pakai.
Air baku Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum
Air limbah permukiman
Air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Air minum Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum langsung
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)
Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
Analisis Jabatan Proses, metode dan teknik untuk mendapatkan data jabatan yang
diolah menjadi informasi jabatan
Analisis SWOT Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu pembangunan
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
Rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang ditetapkan melalui Undang-Undang Belanja Daerah Kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih
Black water Air limbah yang berasal dari WC atau tinja manusia
BUMD Badan usaha yang pendirianya diprakarsai oleh pemerintah daerah
dan seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara
BUMN Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara
CSR (Corporate Social
Responsibility)
Tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada
DAK (Dana Alokasi Khusus)
Dana Alokasi Khusus / dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuaidengan prioritas nasional
XVII
DED Detailed Engineering Design
DDUB (Dana Daerah Untuk Urusan Bersama)
Dana yang bersumber dari APBD yang digunakan untuk mendanai program/kegiatan bersama Pemerintah dan pemerintah daerah
Drainase perkotaan
Drainase di wilayah kota yang berfungsi untuk mengelola dan mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat.
DSCR (Debt Service Cost Ratio)
Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan oleh Pemerintah
Grey Water Air limbah yang berasal dari sisa mandi, masak, dan cuci
HSBGN Harga Standar Bangunan Gedung Negara
IMB Izin Mendirikan Bangunan
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL.
IPL (Instalasi Pengolahan Leacheate)
Instalasi pengolahan yang berada di TPA dan dirancang untuk mengolah air lindi/leacheate agar aman bagi lingkungan ketika dibuang ke lingkungan.
IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja)
Instalasi pengolahan air limbah yang dirancang untuk hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut oleh truk tinja atau gerobak tinja.
Kebijakan Arah/tindakan yang diambil Pemerintah untuk mencapai tujuan
Kegiatan Bagian dari program yang dilaksanakan
KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program
Konsultasi Publik Proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang
berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta)
Penyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui perjanjian kerjasama
atau pemberian izin pengusahaan antara Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah dengan Badan Usaha
KSPD Kebijakan Strategi Pembangunan Daerah
NPS (Net Public
Saving) Sisa dari total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran yang mengikat yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk pembangunan
Organisasi Kesatuan yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang
relatif dapat diidentifikasi, dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.
P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
XVIII
Asli Daerah) perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
PBL Penataan Bangunan dan Lingkungan
Pembiayaan Daerah
Semua penerimaan daerah yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran daerah yang akan diterima kembali
Pemerintah daerah Gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah sebagai unsure
penyelenggara pemerintahan daerah Pendapatan
Daerah
Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
Perda BG Peraturan Daerah Bangunan Gedung
Permukiman Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan
Permukiman kumuh
Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.
Perubahan iklim Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan
PIP2B Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan
PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan instasi pemerintah
PSD Prasarana Sarana Dasar
PUG
(Pengarusutamaan Gender)
Strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
Readiness Criteria Kriteria Kesiapan Reformasi
Birokrasi Upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur
RI-SPAM Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum
RISPK Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
RSH (Rumah Sehat Sederhana)
Rumah yang dibangun dengan standar bahan bangunan dan konstruksi sederhana namun tetap dengan kualifikasi layak huni dan sehat ditempati untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat kelas menengah ke bawah
XIX
RPKPP Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas
RSPK Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran (untuk Propinsi selain DKI
Jakarta)
RTBL Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
RTH
(RuangTerbuka Hijau)
Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam
RTH Privat Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Swasta/ Pribadi
RTH Publik Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Pemerintah dan
dimiliki masyarakat publik
RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah
Rumah susun Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan
yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masingmasing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama
Saluran Drainase primer
Saluran yang menerima masukan dari saluran sekunder. Saluran ini relatif besar dan terletak paling hilir. Aliran dari drainase primer langsung disalurkan ke badan air.
Saluran Drainase Sekunder
Saluran yang menerima masukan dari saluran tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer
Sampah B3 Sampah yang bermuatan Bahan Beracun Berbahaya yang dalam
penanganannya perlu penanganan khusus. Sanitasi sistem
setempat (on-site)
Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi individual
Sanitasi sistem terpusat (offsite)
Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah dari rumahrumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Satgas RPI2-JM Satuan Tugas Penyusun Rencana Terpadu & Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah SNVT (Satuan
Kerja Non Vertikal Tertentu)
Satuan kerja yang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kementerian yang dilaksanakan sendiri dan tidak dilaksanakan oleh Satker Tetap Pusat dan Satker UPT Pusat
SOP (Standar Operasi Prosedur)
Serangkain petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah
SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal
SPPIP Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
SSK Strategi Sanitasi Kota
Strategi Langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi
XX
Tangki septic Bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara
setempat (onsite) dengan menggunakan bantuan bakteri. Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik
tidak dapat meresap ke dalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan
Tangki septic komunal
Bangunan tangki septic yang digunakan secara bersama-sama oleh 2 atau lebih KK
Tata Laksana Sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan TPA (tempat
pemrosesan akhir)
Tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan disekitarnya
TPA Regional Tempat pemrosesan akhir sampah yang digunakan oleh lebih dari 1
kab/kota secara bersama-sama.
TPS 3R Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan,
penggunaan ulang, dan pendauran ulang sampah skala kawasan. UKL- UPL (Upaya
Pengelolaan lingkungan dan upaya
pemantauan lingkungan)
Pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraanusaha