• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

5.3 Prospek Pengembangan Budidaya Tembakau Bawah Naungan (TBN) PTPN X Kebun Ajong Gayasan Jember PTPN X Kebun Ajong Gayasan Jember

5.3.6 Matriks Strategi Internal dan Eksternal

Matriks Internal-Eksternal perusahaan dapat diperlukan untuk/ menganalisis kondisi lingkungan eksternal untuk melihat berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Berdasarkan hasil perhitungan nilai IFAS adalah sebesar 3,28 dan nilai EFAS sebesar 3,15. Hasil tersebut dapat digunakan melihat posisi pada kuadran-kuadran berikut :

I Pertumbuhan II Pertumbuhan III Penciutan IV Stabilitas V Pertumbuhan/Stabilitas VI Penciutan VII Pertumbuhan VIII Pertumbuhan IX Likuiditas Gambar 5.7 Hasil Analisis Matriks Strategi Internal dan Eksternal

4,0 Kuat 3,0 Rata-Rata 2,0 Lemah 1.0

3,0 2,0 1,0 Tinggi Menengah Rendah TOTAL NILAI EFAS TOTAL NILAI IFAS

Kelemahan Internal Berbagai Ancaman Kekuatan Internal Berbagai Peluang 0,66 0,73 (-) (+) (+) (-)

Berdasarkan gambar 5.7 dapat dilihat bahwa usaha budidaya TBN berada pada kuadran I yaitu pertumbuhan. Artinya, pertumbuhan usaha budidaya TBN didesain untuk mencapai pertumbuhan baik dalam penjualan, aset, profit, maupun kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa cara diantaranya adalah menambah kualitas produk, atau meningkatkan akses pasar yang lebih luas. Usaha yang dilakukan dengan cara meminimalkan biaya sehingga dapat meningkatkan profit. PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki kemampuan menghasilkan tembakau sesuai dengan selera konsumen internasional. Hal ini juga didukung dengan SDM yang ahli serta fasilitas teknologi bawah naungan, gudang pengeringan, dan pengolahan yang mampu mendukung untuk menghasilkan tembakau yang berkualitas. Selain itu, PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki balai penelitian yang dapat membantu perusahaan untuk menyediakan sarana produksi terutama pilen benih dan menghasilkan berbagai teknologi budidaya mulai dari tahap pengolahan lahan, pembibitan, hingga panen dan penanganan pasca panen TBN. Fungsi balai penelitian terkait dengan pelaksanaan busidaya tembakau cerutu Besuki adalah sebagai berikut :

 menyediakan benih bersertifkat

 meneliti, menganalisa, dan merekomendasikan penggunaan pupuk dan pestisida

 membantu memonitoring pelaksanaan budidaya dan serangan hama penyakit di lapangan.

Berbagai kekuatan yang dimiliki PTPN X Kebun Ajong Gayasan tersebut dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan usaha budidaya TBN sehingga mampu mencapai pertumbuhan baik dalam penjualan, aset, profit, maupun ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa cara diantaranya adalah menambah kualitas produk melalui pemanfaatan teknologi yang ada dan pengembangan hasil riset oleh balai penelitian. Penerapan yang dapat dilakukan adalah dengan cara penerapan mekanisasi untuk meminimalkan penurunan jumlah tenaga kerja manusia sehingga biaya budidaya dapat diminimalkan.

Cara lain yang dapat digunakan adalah meningkatkan akses pasar yang lebih luas, saat ini PTPN X Kebun Ajong Gayasan juga sedang melakukan perluasan

pasar ke China. China merupakan tujuan pasar tembakau yang prospektif karena China sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan kekuatan ekonomi baru, sekitar 28% penduduknya adalah perokok aktif.

5.3.7 Matriks Analisis SWOT

Matriks SWOT merupakan matriks yang digunaakn untuk menganalisis lingkunan internal dan eksternal yang mempengaruhi budidaya TBN di PTPN X Kebun Ajong Gayasan. Analisis menggunakan matriks SWOT bukan hanya meliputi penyusunan strategi tetapi perencaan strategi jangka panjang. Berikut adalah matriks SWOT berdasarkan analisis lingkungan pada kegiatan budidaya Tebakau Cerutu (TBN) di PTPN X Kebun Ajung Gayasan :

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

1. Kemampuan finansial perusahaan

dalam menerapkan teknologi budidaya TBN

2. Kualitas tembakau PTPN X Kebun

Ajong Gayasan memiliki citarasa yang

khas dan disukai oleh pasar

internasional

3. PTPN X Kebun Ajong Gayasan

memiliki teknologi dan sarana

prasarana yang mampu mendukung

untuk menghasilkan tembakau

berkualitas

4. PTPN X Kebun Ajong Gayasan

memiliki balai penelitian dan

pengembangan sendiri

5. PTPN X Kebun Ajong Gayasan

memiliki SDM yang ahli

WEAKNESS (W)

1. Semakin terbatasnya tenaga kerja

pelaksana yang terampil

2. Semakin meningkatnya serangan

hama dan penyakit yang cepat meluas

3. Usahatani tembakau merupakan

usahatani yang padat karya

4. Usahatani Tembakau cerutu Besuki

sangat tergantung pada sumberdaya alam sebagai material pendukung budidaya

OPPORTUNITY (O)

1. Memiliki pasar yang kuat dan

stabil di Eropa

2. Adanya LOI (Letter of inten)

dengan para pembeli

3. Kemampuan dan jumlah

kompetitor (perusahaan pesaing) yang semakin menurun

4. Adanya peluang pengembangan

pasar ke China

5. Ketersediaan lahan untuk

budidaya Tembakau cerutu

Besuki

STRATEGI SO

1. Menyediakan sarana dan prasarana

yang cukup untuk mendukung

berbagai aktivitas budidaya, panen, dan pascapanen Tembakau Bawah Naungan

2. Investasi dan pelatihan SDM untuk

mengakomodasi dalam budidaya

tembakau

3. Melakukan pengembangan pasar

4. Melakukan budidaya Tembakau

Bawah Naungan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan pada seluruh kegiatan budidaya, panen dan pasca panen.

5. Menyewa lahan yang berkualitas

sesuai dengan persyaratan budidaya Tembakau (ex.lahan lahan HGU dan sekitarnya

6. Melakukan peragaan dan pengarahan

SOP setiap melakukan aktivitas

STRATEGI WO

1. Melakukan pengendalian hama dan

penyakit tanaman secara intensif dan terpadu

2. Menyediaka SDM yang terampil

dan melakukan pelatihan atau

peragaan yang berkesinambungan untuk semua tenaga kerja

3. Melakukan budidaya Tembakau

Bawah Naungan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan pada seluruh kegiatan budidaya, panen dan pasca panen.

4. Investasi dan pelatihan SDM untuk

mengakomodasi dalam budidaya tembakau

THREATHS (T)

1. Adanya konvensi WHO

mengenai FCTC yang

mewajibkan pembatasan

merokok di tempat umum

2. Belum adanya regulasi RTRW

pemerintah daerah yang jelas untuk mendukung lahan budidaya tembakau cerutu Besuki

3. Persaingan harga sewa lahan

dengan perusahaan pesaing

4. Upah minimum regional pekerja

terus meningkat setiap tahunnya

STRATEGI ST

1. Menerapkan sistem kerja borongan

2. Mengatur jadwal tanam yang bisa

digunakan untuk mengakomodasi jadwal pengosongan lahan

3. Melakukan budidaya Tembakau

Bawah Naungan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan pada seluruh kegiatan budidaya, panen dan pasca panen

4. Investasi dan pelatihan SDM untuk

mengakomodasi dalam budidaya

tembakau

STRATEGI WT

1. Melakukan koordinasi dengan

masyarakat sekitar lokasi budidaya tembakau.

2. Investasi dan pelatihan SDM untuk

mekanisasi dalam budidaya

tembakau

Matriks Analisis SWOT dapat digunakan untuk menyusun berbagai strategi dari berbagai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh PTPN X Kebun Ajong Gayasan. Berikut adalah beberapa pilihan strategi :

1. Strategi SO

a. Menyediakan sarana dan prasarana yang cukup untuk mendukung berbagai aktivitas budidaya, panen, dan pascapanen Tembakau Bawah Naungan b. Investasi dan pelatihan SDM untuk mengakomodasi dalam budidaya

tembakau

c. Melakukan pengembangan pasar

d. Melakukan budidaya Tembakau Bawah Naungan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan pada seluruh kegiatan budidaya, panen dan pasca panen. e. Menyewa lahan yang berkualitas sesuai dengan persyaratan budidaya

Tembakau (ex.lahan lahan HGU dan sekitarnya)

f. Melakukan peragaan dan pengarahan SOP setiap melakukan aktivitas 2. Strategi WO

a. Melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman secara intensif dan terpadu

b. Menyediaka SDM yang terampil dan melakukan pelatihan atau peragaan yang berkesinambungan untuk semua tenaga kerja

c. Melakukan budidaya Tembakau Bawah Naungan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan pada seluruh kegiatan budidaya, panen dan pasca panen. d. Investasi dan pelatihan SDM untuk mengakomodasi dalam budidaya

tembakau 3. Strategi ST

a. Melakukan pengembangan pasar

b. Mengatur jadwal tanam yang bisa digunakan untuk mengakomodasi jadwal pengosongan lahan

c. Melakukan budidaya Tembakau Bawah Naungan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan pada seluruh kegiatan budidaya, panen dan pasca panen d. Investasi dan pelatihan SDM untuk mengakomodasi dalam budidaya

4. Strategi WT

a. Melakukan koordinasi dengan masyarakat sekitar lokasi budidaya tembakau b. Investasi dan pelatihan SDM untuk mekanisasi dalam budidaya tembakau