• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matriks SWOT

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 30-35)

H. Analisis SWOT

5. Matriks SWOT

Pengembangan strategi pada matriks ini dilakukan sesuai hasil matrik IE, dimana posisi perusahaan terletak pada sel V, yaitu jaga dan pertahankan. Pencocokan faktor strategi internal dan eksternal dilakukan dalam lingkup strategi penetrasi pasar, diantaranya dengan cara menurunkan harga jual dengan tetap menjaga mutu dan variasi produk yang saat ini sudah ada, serta pengembangan produk dengan memodifikasi produk lama atau menciptakan produk baru yang dapat dipasarkan kepada pelanggan lama, dalam rangka memperpanjang daur hidup produk yang sudah ada.

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dan EFE maka dapat disusun matriks SWOT yang akan menghasilkan empat tipe strategi yang dapat dilakukan, yaitu strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Hasil analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini.

Tabel 15. Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (S) 1. Mutu Produk 2. Variasi produk 3. Pengalaman berusaha 4. Kapasitas produksi cukup besar 5. Loyalitas karyawan Kelemahan (W) 1. Kurangnya Promosi 2. Pencatatan keuangan masih sederhana 3. Tenaga pemasaran belum optimal 4. Penetapan harga jual 5. Keterbatasan modal Peluang (O)

1. Sumber daya alam 2. Sosial budaya dan

lingkungan

3. Kemudahan proses produksi

4. Kekuatan tawar menawar dari konsumen

5. Kekuatan tawar menawar dari pemasok

Strategi S-O a. Mempertahankan dan

meningkatkan mutu dalam rangka mem-pertahankan konsu-men yang ada (S1, S3; O3, O4)

b. Meningkatkan

produktivitas (S2, S3, S4; O1, O3, O4)

Strategi W-O a. Memperluas

jangkauan distribusi dan pemasaran (W1, W3; O2, O3, O4) b. Meningkatkan kualitas SDM Pemasaran (W3; O2, O4) c. Menerapkan sistem akuntansi dalam keuangan perusahaan (W2; O5) Ancaman (T) 1. Keberadaan perusahaan sejenis 2. Perusahaan pendatang baru 3. Keberadaan produk sejenis 4. Kebijakan Pemerintah 5. Kondisi ekonomi dan

politik

Strategi S-T a. Meningkatkan variasi

produk untuk meng-hadapi pendatang baru (S2, S3, S5; T1, T2, T3)

b. Meningkatkan citra produk dalam rangka menanamkan loyalitas konsumen (S1, S2, S3; T1, T2, T3,T5) Strategi W-T a. Meningkatkan kegiatan promosi dengan tujuan menjaring konsumen potensial (W1, W3; T1, T2, T3) b. Menetapkan harga jual yang terjangkau masyarakat (W4, W5; T3, T5)

Keterangan : - (Si:Oi) atau (Si:Ti) atau (Wi:Oi) atau Wi:Ti) menunjukkan kombinasi lingkungan eksternal dengan internal dalam menghasilkan pilihan strategi - i = 1, 2, .... n

a. Strategi Kekuatan-Peluang (S-O)

1) Mempertahankan dan meningkatkan mutu dalam rangka mempertahankan konsumen yang ada (didasarkan pada faktor internal kekuatan : S1, S3 dan faktor eksternal peluang : O3, O4)

Mutu merupakan aspek penting dalam pemasaran produk. Dengan pengalaman usaha yang sudah lama dan ketersediaan bahan baku, perusahaan dapat menghasilkan produk-produk bermutu dan lebih bervariasi. Dengan meningkatkan mutu produk, konsumen akan semakin loyal terhadap produk-produk yang dihasilkan.

2) Meningkatkan produktivitas (didasarkan pada faktor internal kekuatan : S2, S3 dan faktor eksternal peluang : O1, O3, O4)

Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dalam proses produksi kripik singkong ditambah dengan kemudahan dalam proses pengolahannya, memungkinkan perusahaan dapat menambah tingkat produksinya. Selain itu, kapasitas produksi perusahaan yang dimiliki perusahaan cukup besar, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih banyak lagi. Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat, membanjiri produk-produk di pasar akan sangat efektif dalam memenangkan persaingan.

b. Strategi Kekuatan-Ancaman (S-T)

1) Meningkatkan variasi produk untuk menghadapi pendatang baru (didasarkan pada faktor internal kekuatan : S2, S3, S5 dan faktor eksternal ancaman T1, T2, T3)

Dimensi mutu dan keragaman adalah dimensi yang dinilai baik oleh pelanggan dan merupakan salah satu kekuatan utama dari aspek internal perusahaan, alternatif strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah mempertahankan mutu dan keragaman produk yang meliputi variasi dari jenis kripik yang ditawarkan.

Unit usaha dapat terus melakukan inovasi baru dan modifikasi sehingga pelanggan potensial memiliki keinginan untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk indikator keragaman dan variasi bentuk adalah mempertahankan atau menciptakan variasi kripik dalam berbagai bentuk dan rasa. Misalnya meluncurkan produk berukuran tebal namun renyah dengan harga murah untuk menarik pelanggan baru, perusahaan dapat meningkatkan posisi produk dan mencegah produk mengalami fase penurunan (decline) dalam daur hidupnya.

2) Meningkatkan citra produk dalam rangka menanamkan loyalitas konsumen (didasarkan pada faktor internal kekuatan : S1, S2, S3 dan faktor ekstenal ancaman : T1, T2, T3,T5)

Perusahaan yang bergerak dalam pengolahan kripik singkong cukup banyak, dengan kemudahan sumber bahan baku dan proses pengolahan

yang relatif mudah memungkinkan setiap orang mampu untuk menghasilkan produk sejenis. Untuk itu perlu ditanamkan kepada benak setiap konsumen akan brand image produk yang dihasilkan. Walaupun banyak perusahaan pendatang baru yang menghasilkan produk sejenis serta munculnya produk substitusi, bila citra produk sudah kuat maka konsumen tidak akan beralih. Terlebih produk Perusahaan PT. Inti Sari Rasa sudah memenuhi SNI, merupakan jaminan mutu akan produk yang dihasilkan.

c. Strategi Kelemahan-Peluang (W-O)

1) Memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran (didasarkan pada faktor internal kelemahan : W1, W3 dan faktor ekstenal peluang : O3, O4)

Untuk lebih mendekatkan diri ke pasar, pendistribusian hasil produksi harus lebih ditingkatkan. Untuk memperluas daerah pemasaran, jangkauan distribusi tidak hanya terfokus pada kota-kota besar saja yang selama dilakukan, namun dilakukan ke daerah-daerah pinggiran kota. Kekuatan tawar menawar dan konsumen menjadi modal untuk lebih memasarkan produk di pasar.

2) Meningkatkan kualitas SDM Pemasaran (didasarkan pada faktor internal kelemahan : W3 dan faktor ekstenal peluang :O2, O4)

SDM pemasaran perusahaan harus ditingkatkan sehingga menjadi staf pemasaran yang handal. Fokus pekerjaan untuk promosi sangat diperlukan sehingga tidak terpecah ke hal-hal lainnya, dalam hal ini harus ada staf pemasaran yang secara khusus menangani masalah kegiatan promosi.

Peningkatan kualitas staf pemasaran perlu dilakukan dengan cara mengikutsertakan dalam training dan seminar-seminar mengenai peningkatan kualitas diri.

3) Menerapkan sistem akuntansi dalam keuangan perusahaan (didasarkan pada faktor internal kelemahan : W3 dan faktor ekstenal peluang O2, O4)

Pencatatan keuangan yang baik sangat menentukan kondisi perusahaan dalam rangka pengajuan kredit ke lembaga keuangan, seperti bank. Saat ini sumber pendanaan perusahaan lebih banyak dari pinjaman

bank. Oleh karena itu sistem akuntansi dalam laporan keuangan harus sudah mulai diterapkan pada perusahaan dan bisa dilakukan secara bertahap, karena bila perusahaan sudah bankable, proses pengajuan kredit akan lebih mudah.

d. Strategi Kelemahan-Ancaman (W-T)

1) Meningkatkan kegiatan promosi dengan tujuan menjaring konsumen potensial (didasarkan pada faktor internal kelemahan : W1, W3 dan faktor ekstenal ancaman : T1, T2, T3)

Perusahaan PT. Inti Sari Rasa merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri, namun dalam perjalanannya, produk-produk yang dihasilkan belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Untuk itu, diperlukan kegiatan promosi yang dapat mengenalkan produk sekaligus menarik minat masyarakat khususnya yang tertarik pada produk kripik. Bila memungkinkan dapat mengikuti kegiatan promosi yang diadakan departemen terkait juga mengadakan promosi sendiri dalam bentuk penyebaran brosur dan poster.

Promosi dalam bentuk iklan di media cetak dan elektronik dapat pula dilakukan, bila pendanaannya memadai, karena kegiatan tersebut sangat dibutuhkan mengingat setiap hari masyarakat tidak lepas dari kedua media tersebut sebagai sumber informasi dan hiburan, sehingga efektif untuk promosi dalam rangka penyebaran informasi produk.

2) Menetapkan harga jual yang terjangkau masyarakat (didasarkan pada faktor internal kelemahan : W1, W3 dan faktor ekstenal peluang : T1, T2, T3)

Harga jual produk ke agen ataupun ke konsumen saat ini ditetapkan oleh para pemasar, sehingga akan terjadi ketidakseragaman harga. karena sangat erat kaitannya dengan tingkat keuntungan dan komisi yang akan diraih para pemasar. Pimpinan perusahaan harus bisa memberikan tingkat harga yang dapat diberikan kepada konsumen, agar terjadi keseragaman harga di pasar.

Saat ini konsumen sudah lebih jeli dalam memilih produk di pasar. Sedikit saja perbedaan harga dengan merk lain, maka konsumen akan cepat beralih, ditambah lagi dengan adanya produk lain yang sejenis

dengan rasa dan mutu yang bersaing, kemungkinan menetapkan harga jual yang terjangkau masyarakat sangat penting dilakukan.

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 30-35)

Dokumen terkait