• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.5 Matriks Tindakan

4.5.1 Matriks Tindakan Yang Dilakukan Orangtua

Matriks 4.8 Tindakan Yang Dilakukan Orangtua Terhadap Perilaku Seks Pranikah

Informan Pernyataan

1 Iya.. awalnya saya terkejut.. iya namanya orangtua saya hanya bisa pasrah dan terpaksa saya nikahkan anak saya diusia muda. 2 iya... awalnya saya tidak tau kalau anak saya berperilaku seperti

itu, apalagi itu perilaku yang harusnya dilakukan untuk orang yang sudah berumah tangga. Ia mau tidak mau ibu harus menikahkan anak ibu sama orang yang sudah menhamilin dia itu nak, takut ibu orang lain tau kalau dia hamil.. ibu tau dia hamil awalnya, ibu main ke kosan dia dan ibu masuk kekosan dia. Ibu melihat dia waktu itu pagi-pagi dia muntah-muntah dan mukanya pucat.. ibu disitu awalnya berpikir anak ibu masuk angin, karena semalam ibu lihat dia pulang kemalaman kali.. pas ibu buatin teh, si kakak makin muntah begitu, ia ibu cemas dan langsung bilangin sama anak ibu pergi berobat ke klinik terdekat bersalin yang dekat sini, biar dikasih obat vitamin dan biar tau kakak sakit apa..? ibu disitu sendiri saja di kos sama anak ibu.. setelah beberapa lama ibu membujuk si kakak tuk berobat akhirnya si kakak mau dibawa berobat ke klinik terdekat. Sesampai disana bidan mencek kondisi anak ibu, ibu sih santai saja, karna ibu hanya berpikir si kakak masuk angin saja.. pass si bidan minta anak saya untuk di test kehamilan, ibu mulai takut dan cemas... kenapa anak ibu mesti di cek dengan alat yang tak pantas untuk dirinya.. dan test itu yang ibu tau untuk orang yang sudah berumah tangga dan test untuk punya momongan.. setelah beberapa menit kami menunggu hasil test kehamilan itu, sibidan bilangin sama ibu selamat.. ibu sempat terdiam juga ibu mulai bertanya lagi sama bidan itu.. “Selamat apanya ini suster?” si pemilik klinik bilang “Selamat anak ibu HAMIL..” disana saya terdiam dan tak tau harus berkata apa.. saya hanya bisa diam dan langsung membawa anak saya pulang.. sesampai dirumah saya hanya bisa menangis karna saya selama ini tidak melihat pekerjaan apa yang dilakukan anak saya di siantar ini.. si kakak cuman bisa minta maaf sama inu dan menangis karna sudah menghilangkan kepercayaan ibu dan ayah... tak beberapa lama kemudia saya memberitahu kepada bapak agar bapak tau bagaimana kondisi si kakak di siantar sini.. bapak hanya cuman terdiam dan tidak marah... karna bapak tau anak yang sudah seperti itu tidak pantas untuk dimarahin dan dimaki.. karna ibu kenal betul bagaimana bapak berbicara... setelah beberapa lama kemudian kalau tidak salah 1 minggu ibu menikahkan anak ibu

dengan cowok yang menghamilin dia, dan ibu minta sama kakak untuk tidak datang dulu ke rumah.. biar kami saja yang datang ke pesta pernikahan yang tertutup itu.. akhirnya si kakak pun tak datang kerumah lagi.. sampai dia telah melahirkan baru boleh dia datang kerumah ini...

3 iya... caranya selalu menceritakan hal hal yang negatif jika kita melakukan seks pranikah itu... jadi ia supaya mereka lebih berfikir untuk mengambil keputusan “ iya atau tidak melakukan perilaku seks tersebut..” ia tapi sebagai orangtua kita membimbing dan mendukung hal-hal yang positif yang mereka lakukan... itu saja....

4 iya... ibu selaku orangtua dari anak kandung ibu yang menjadi korban... ia ibu hanya bisa menikahkannya saja nak... awalnya ibu merasa ini hanya sebuah cobaan yang berat buat keluarga ibu... ibu tidak tau kalau dengan perubahan fisik si kakak yang menunjukkan tidak mens beberapa bulan ini dan perut anak ibu itu semakin hari semakin makin membesar.... ibu mengetahui itu semua saat ibu membawakan si kakak ke Klinik Bersalin terdekat dan menanyakan kenapa si kakak tidak mendapatkan mens dua bulan dan kenapa fisik kakak bagian perutnya semakin hari semakin membesar dan si kakak juga lebih suka muntah.... disana saya diberitahukan oleh bidak kalau hal itu biasa di alami oleh ibu yang hamil...., dengan usia kehamilan 2 bulan pada trimester pertama kata bidan itu... ibu di situ mulai syook... ketika bidan tersebut memberitahukan kalau si kakak lagi hamil... setelah bidan memeriksa keadaan anak ibu... kami pun langsung pulang kerumah.... dan sesampai di rumah ibu langsung menghubungi si ayah yang kebetulan tidak ada dirumah dan bekerja di luar kota sebagai buruh di kota orang... ketika ibu memberitahukannya sama ayah... ayah hari itu juga memesan tiket pulang ke medan dan minta libur kerja untuk beberapa hari... ketika ayah sampai di rumah, ayah hanya bisa diam dan bertanya sama si kakak siapa yang telah melakukan itu sama dia... saat ayah menanyakan hal itu..., cowok yang telah melakukan itu adalah pacarnya sendiri datang kerumah... setelah kami berkumpul semua si ayah berkata untuk menikahkan anaknya dengan cowok yang telah menghamilin dia yaitu pacarnya sendiri... besoknya si cowok itu membawakan kami kerumahnya untuk meminta ijin untuk segera menikahkan anak kami saat itu.... untung respon dari keluarga mereka positif... dan mereka meminta agar pesta pernikahan kedua anak ini diadakan di kampung si cowok.. allhamdullilah kami senang juga akhirnya pernikahan kedua anak kami dapat respon positif yang baik... akhirnya si kakak nikah dan tinggal di rumah keluarga cowok tersebut yang kebetulan si cowok itu bertanggung jawab akan anak saya... jadi saya tidak takut lagi....

5 Iya... saya terima la.. mana mungkin saya tolak kan..!! ia diterima... ia udah jadi bagaimana dia terlanjur melakukannya.. jadi ia dinikahkan. Tapi dengan syarat, dia tidak boleh tinggal bersama orangtua..!! biar mereka mandiri... dipisahkan mereka dibikin satu rumaj jauh dari orangtua supaya mereka bisa mandiri.

Berdasarkan matriks 4.8 diatas terlihat dari 4 informan sangat terkejut mengetahui akan kejadian yang menimpa keluarga informan dengan perilaku yang dilakukan anaknya dan informan melakukan tindakan untuk anaknya dengan cara menikahkan anaknya tersebut, dan 1 informan lagi mengatakan hal-hal yang negatif agar anaknya lebih berfikir untuk mengambil keputusan yang tepat. Serta membimbing anak dan mendukung hal-hal yang positif yang mereka lakukan diluar rumah.

Dokumen terkait