• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pegadaian Syariah

V. Strategi Yang Diambil Oleh Pegadaian Syariah Kota Medan

2. Evaluasi Faktor Eksternal ( EFE ) a Peluang (Opportunities)

4.3.4 Matrix SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor – faktor strategi perusahaan adalah matrix SWOT. Matrix ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrix ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis (Rangkuti, 2000).

Cara membuat matrix SWOT adalah dnegan menggunakan faktor – faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS., yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari tabel IFAS kedalam sel yang sesuai dalam matrix SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor – faktor strategis tersebut lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, dan WT)

Setelah melakukan pendataan dan mendeteksi potensi faktor internal dan faktor eksternal (IFAS dan EFAS) diatas, berikutnya adalah membuat matriks SWOT. Dalam membuat matriks SWOT, seluruh data dari tabel diagnosis ditransfer kedalam bentuk matriks SWOT, untuk dicarikan strategi yang tepat. Pada diagram matrix SWOT tersebut kita akan melihat data – data dari faktor – faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari lembaga pegadaian syariah yang ada di kota Medan serta dapat mencarikan strategi yang tepat dalam mendukung perkembangan dan kemajuan dari pegadaian syariah kota Medan.

IFAS EFAS Strenghts (S) Weakness (W) Opportunities (O) 1. Mengoptimalkan pelayanan yang ada untuk merangkul nasabah

2. Peningkatan sosialisasi pada masyarakat dan memperluas strategi pemasaran

3. Menjaga hubungan baik dengan nasabah lama dan baru 4. Meningkatkan sarana dan

prasarana serta kemudahan prosedur dan persyaratan dalam transaksi

5. Menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk melakukan promosi produk baru

6. Menempatkan kantor

pegadaian syariah berada dilokasi ramai penduduk (lokasi strategis)

1. Menciptakan dan

meningkatkan SDM yang

berkualitas untuk memanfaatkan setiap potensi peluang yang ada

2. Menambah kuantitas

karyawan baru untuk meningkatkan kinerja

3. Pemerintah membuat UU pegadaian syariah tentang visi dan misi sendiri sehingga menjadikan pegadaian syariah mandiri

4. Membuka cabang

pegadaian syariah yang baru

5. Memberikan kelonggaran marhun cara perpanjangan jatuh tempo tanpa harus membayar biaya adm lagi

6. Memperbesar ruang

simpan barang gadai/ membuat bangunan sendiri

Threats (T)

1. meningkatkan jalinan

kemitraan kerja pada pemerintah dan lembaga keuangan domestik

2. memberikan sosialisasi bahwanya nasabah pegadaian

syariah bukan hanya dari umat Islam saja

3. mensosialisasikan bahwa banyak lembaga keuangan umum yang ada dengan pinjaman bunga adalah haram

4. meningkatkan sistem

keamanan kantor untuk menjaga kepercayaan masyarakat

1. Pemanfaatan karyawan

untuk perluasan pemasaran

2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang perkembangan lembaga 3. Menciptakan sistem yang

baru

4. Mengevaluasi kelemahan, melakukan konsultasi strategis dan terus memonitoring kinerja untuk mempertahankan prestasi dan meningkatkan potensi yang ada

Gambar 4.6

Keputusan dari hasil analisis SWOT tersebut setelah mengalami beberapa proses prosedur analisis SWOT, dengan mempertimbangkan melalui analisis internal serta analisis eksternal dari SWOT diatas, maka strategi utama (grand strategic) yang perlu dikembangkan dari produk pegadaian syariah kota Medan saat ini adalah keunggulan komparatif (comparative advantages) yaitu perpaduan kombinasi elemen kekuatan dan peluang maka strategi yang tepat adalah strategi agresif.

Setelah mempertimbangkan prosedur analisis SWOT sehingga menghasilkan sebuah analisis SWOT yang tepat untuk strategi prusahaan Pegadaian Syariah dalam mengelola produk kedepannya yaitu perusahaan ada pada posisi yang positif – positif, maka strategi yang tepat adalah keunggulan komparatif dengan mempertimbangkan analisa sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan pelayanan yang ada untuk merangkul nasabah

2. Peningkatan sosialisasi pada masyarakat dan memperluas strategi pemasaran 3. Menjaga hubungan baik dengan nasabah lama dan baru

4. Meningkatkan sarana dan prasarana serta kemudahan prosedur dan persyaratan dalam transaksi

5. Menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk melakukan promosi produk – produk baru

6. Menempatkan kantor pegadaian syariah berada dilokasi yang ramai penduduk (lokasi strategis).

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kekuatan/ potensi yang dimiliki pegadaian syariah kota Medan terdiri dari yang pertama adanya dukungan umat Islam itu sendiri terutama umat Islam kota medan. Kedua, persyaratan yang mudah dan murah yaitu hanya membawa barang jaminan yang akan digadaikan dan membawa KTP bagi yang menggadaikan. Ketiga, prosedur yang cepat dan sederhana hanya 15 menit saja. Keempat, cukup dipungut biaya adm dan biaya ijarah (sewa tempat). Kelima, barang jaminan yang diasuransikan sehingga nasabah merasa nayaman akan barangnya apabila kehilangan. Keenam, tempat yang strategis yang dekat dengan perumahan penduduk dan memubdahakan akses bagi masyarakat untuk melakukan transasksi. Ketujuh, produk – produk yang variatif dan terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedelapan, waktu pinjaman dapat diperpanjang tanpa harus membayar biaya administrasi lagi tapi cukup membayar biaya sewa tempat atau ijarah. Kelemahannya yaitu pertama cabang pegadaian syariah yang terbatas dan masih sedikit bila dibandingkan dengan pegadaian konvensional. Kedua, karyawan yang merangkap tugas sehingga menebabkan tidak efektifnya kinerja dari karyawan tersebut. Ketiga, tidak semua SDM nya memahami betul tentang perbedaan konvensional dengan syariah. Keempat, kurang adanya tenaga profesional yang handal karena dalam perhitungan syariah membutuhkan ketelitian dalam memperhitungkan keuntungan. Kelima, harus adanya barang jaminan untuk memperoleh pinjaman. Keenam, masih banyak nasabah yang merasa malu untuk datang ke pegadaian syariah. Ketujuh, belum memiliki visi dan misi sendiri sehingga pegadaian syraiah masih ikut dengan pegadaian

induknya yaitu pegadaian konvensional. Kedelapan, kurangnya tempat penyimpanan barang jaminan atau tempat yang masih terbatas dan kecil sehingga hanya diperuntukkan bagi barnag jaminan yang kecil – kecil saja.

2. Peluang yang dimiliki pegadaian syariah kota Medan terdiri dari yang pertama anggapan dari masyarkat khusunya umat Islam bahwa bunga adalah haram baik bagi penerima maupun pemberi. Kedua, lokasi kantor yang cukup strategis dan dekat keramaian penduduk. Ketiga, banyak nasabah yang cenderung memilih produk syariah karena sesuia dengan syariat Islam. Keempat, nasabah pegadaian syariah bukan hanya dari umat Islam saja. Kelima, adanya peluang ekonomi dari berkembangnya pegadaian syariah baik bagi pegadaian syariah sendiri maupun bagi nasabah. Keenam, pegadaian umum yang saat ini tidak sejalan dengan syariat Islam. Selanjutnya ancaman yang ada seperti yang pertama usaha gadai syariah sudah mulai dilirik oleh pihak lain. Kedua, adanya tindak kriminal seperti perampokan. Ketiga, citra lembaga keuangan syariah belum mapan dimata masyarakat. Keempat, anggapan bahwa lembaga pegadaian syariah berkaitan dengan fanatisme agama. Kelima, ancaman dari orang yang merasa terusik kenikmatannya mengeruk kekayaan rakyat seperti rentenir. Keenam, susah untuk menghilangkan mekanisme bunga yang sudah mengakar pada masyarakat.

3. Setelah mempertimbangkan prosedur analisis SWOT sehingga menghasilkan sebuah analisis SWOT dalam membuat strategi, maka strategi perusahaan dengan mempertimbangkan analisa sebagai berikut: Mengoptimalkan pelayanan yang ada untuk merangkul nasabah, peningkatan sosialisasi pada masyarakat dan memperluas strategi pemasaran, menjaga hubungan baik dengan nasabah lama dan baru, meningkatkan sarana dan prasarana serta kemudahan prosedur dan persyaratan dalam transaksi, menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk melakukan promosi produk – produk baru,

menempatkan kantor pegadaian syariah berada dilokasi yang ramai penduduk (lokasi strategis).

5.2 Saran

Dalam seluruh segmen dan dimensi kehidupan pengetahuan merupakan pondasi yang paling mendasar untuk mengerjakan segala sesuatu dan manajemen merupakan strategi yang paling jitu untuk mendukung kearah keberhasilan. Dalam sebuah pepatah klasik ulama mengatakan “Kebenaran yang tak terorganisir dengan baik dapat dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir dengan baik”. Dalam berbangsa, bermasyarakat, bermuamalah dan berbisnis yang merupakan aktifitas mengelola keuangan dibutuhkan sebuah pengorganisasian yang kondisional. Dengan melihat analisis dan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, haruslah menjaga kekuatan yang dimilikinya, yaitu harus menjaga nama baik perusahaan yang sudah melekat pada masyarakat apalagi pegadaian syariah berdasarkan hukum syariah Islam serta terus – menerus menjaring tenaga kerja yang profesional dan kompeten yang memiliki gairah islami agar dapat menjaring nasabah sebanyak – banyaknya untuk meningkatkan penjualan dan terus – menerus membaca peluang yang ada dipasaran agar dapat mengembangkan produk – produknya serta dengan segera menyempurnakan atau mengantisipasi dan mengurangi kelemahan dan ancaman yang ada agar para nasabah lebih tertarik lagi dengan produk – produk yang dikeluarkan pegadaian syariah kota medan.

2. Bagi masyarakat, harus lebih selektif lagi dalam memilih produk investasi yang tepat sesuai syariah Islam, jangan hanya melihat pada return yang sebenarnya telah ditempatkan instrumen – instrumen yang diharamkan Allah

3. Bagi pemerintah sebagai regulator diharapkan menfasilitasi keberadaan pegadaian syariah yaitu membuat perundang – undangan yang khusus menangani masalah- masalah pegadaian syariah agar tetap berjalan dengan lancar dan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen terkait