• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

7. Maturitas SPIP

Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti 95% 85 % 89,47 2 Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti

100% 92,98 % 92,98 3

Prosentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB

95% 93,10 % 97,91

4 Persentase SPIP

Perangkat Daerah yang memadai

100% 100 % 100

5 Jumlah Unit Kerja yang

mendapatkan predikat WBK

1 Unit

Kerja 0 0

6 Kapabilitas APIP Level 3 Level 3 100

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 14

2. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Dalam rangka mencapai sasaran strategis Inspektorat Kota Mojokerto yaitu Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah diidentifikasi menjadi 7 (tujuh) Indikator sasaran yaitu :

1. Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target IKU yang diharapkan adalah Rekomendasi Hasil

Pengawasan BPK yang ditindaklanjuti sebesar 95%.

Penghitungan capaian IKU ini menggunakan Rumus sebagai berikut:

x 100 %.

Realisasi kinerja semester I tahun 2020 terdapat 720 Rekomendasi dan selesai ditindaklanjuti sebanyak 611 Rekomendasi. Jadi persentase rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang telah ditindaklanjuti pada tahun 2020 sebesar 85 % sehingga nilai capaiannya adalah 89,47 %.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Adapun perbandingan capaian indikator kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti Tahun 2016 – 2020 dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti Tahun 2016 - 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET PK 2020 REALISASI tahunan (%) 2020 2019 2018 2017 2016 1. Meningkatnya Kualitas Pengawasan Persentase Rekomendasi hasil 95 % 85 (Sem I Th.2020) 85 84,22 84 80

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 15 dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti

Dari tabel 3.2 memperoleh hasil indikator kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti belum mencapai target sebesar 95%. Jika dibandingkan tahun 2019, pencapaian ini sama memperoleh 85%, tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2016 – 2018, pencapaian tahun 2020 lebih tinggi.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Di dalam renstra tahun 2018 – 2023 telah ditetapkan, bahwa pada tahun 2020, Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti mempunyai target sebesar 87%. Jika dibandingkan realisasi kinerja tahun 2020 yaitu sebesar 85%, berarti capaian kinerja realisasi dibandingkan dengan target jangka menengah adalah 97,7%, belum mencapai 100% dari target yang ditetapkan. Dari kendala yang telah dijelaskan pada huruf b, bahwa tindak lanjut pemeriksaan bukan murni hasil tindak lanjut dari Inspektorat, melainkan ada pihak lain OPD atau pihak ketiga yang besar berperan dalam pencapaian kinerja ini.

d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan standar nasional.

BPK menetapkan standar minimal untuk penyelesaian tindak lanjut sebesar 75%. Standar minimal ini ditetapkan pada Rencana Strategis dari BPK. Pada tahun 2020, persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi BPK sebesar 85% dan nilai ini sudah diatas standard minimal yang telah ditetapkan BPK.

e. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 16

Pencapaian kinerja tahun 2020 sebesar 85% yang belum mencapai target Perjanjian Kinerja tahun 2020 sebesar 95% dikarenakan beberapa halangan sebagai berikut:

Masih terdapat temuan hasil audit BPK atas LKPD tahun 2004 dan 2007 yang sulit ditindaklanjuti dan diusulkan ke Walikota Mojokerto oleh Majelis Pertimbangan Kerugian Daerah Kota Mojokerto untuk Pembebasan Temuan sebesar Rp. 3.434.500 karena yang bersangkutan telah meninggal dunia dan tidak ditemukan keberadaannya serta ada sebagaian telah menjalani Hukuman Pidana, dan tidak mampu untuk membayar atas kerugian daerah yang timbul. Kesemua itu telah ada surat dan bukti yang sudah terverifikasi. Upaya kita juga telah dilaksanakan kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto atas temuan LKPD Tahun 2014 sebesar Rp. 300.000.000 dan LKPD tahun 2016 sebesar Rp.916.988.301,03. Dan untuk sisa kerugian daerah LKPD Tahun 2019 adalah sebesar Rp.191.767.758,90 ada di 3 kecamatan.

Solusi yang dilakukan adalah dengan mengusulkan status 4 ke BPK-RI yang hingga saat ini masih dalam berproses ( Terlampir ) dan melakukan upaya koordinasi dengan pihak dan OPD yang bersangkutan untuk melakukan penagihan kepada pihak yang mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan kerugian daerah.

2. Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target IKU yang diharapkan adalah Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti sebesar 100%.

Penghitungan IKU ini menggunakan Rumus sebagai berikut:

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 17

Pada Tahun 2020 terdapat 249 Rekomendasi dan telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 235 Rekomendasi. Jadi persentase rekomendasi hasil pengawasan APIP yang ditindaklanjuti pada tahun 2020 sebesar 94,38% sehingga nilai capaian terhadap target sebesar 94,38%.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Adapun perbandingan Capaian Kinerja Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP tahun 2016 - 2020 ditunjukkan dalam Tabel 3.3

Tabel 3.3

Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP yang ditindaklanjuti Tahun 2016 - 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET PK 2020 REALISASI tahunan (%) 2020 2019 2018 2017 2016 1. Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP yang ditindaklanjuti 100 % 94,38 94 75 67 250

Dari tabel 3.3 memperoleh hasil indikator kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP yang ditindaklanjuti belum mencapai target sebesar 100%. Tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2016 – 2019, pencapaian kinerja tahun 2020 lebih tinggi.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Di dalam Renstra tahun 2018 – 2023 telah ditetapkan, bahwa pada tahun 2020, Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP yang ditindak lanjutin sebesar 95%. Dibandingkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2020 yaitu

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 18

sebesar 94,38%, capaian kinerja tahun 2020 hampir memenuhi target yaitu 99,34%.

Berbeda dengan taget kinerja tindak lanjut pemeriksaan BPK, target kinerja tindak lanjut pemeriksaan APIP tidak ditetapkan secara nasional. Penetapan target tindak lanjut ini ditetapkan oleh Pemerintah Daerah masing masing.

d. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

Masih ada kerugian daerah yang masih dalam proses tindak lanjut sebagai berikut:

1. Dinas PUPR tahun 2015 dan 2017 sebesar Rp.150.987.013,47

2. Dinas Lingkungan Hidup tahun 2016 sebesar Rp.10.342.375

3. Kecamatan Magersari tahun 2016 sebesar Rp.8.227.804 4. RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Tahun 2019 sebesar

Rp.138.242.700

3. Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam pasal 29 disebutkan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) melakukan evaluasi atas implementasi SAKIP pada pemerintah Daerah. Inspektorat Kota Mojokerto telah melaksanakan evaluasi SAKIP Perangkat Daerah. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen manajemen kinerja yang meliputi :

1) Perencanaan Kinerja 2) Pengukuran Kinerja 3) Pelaporan Kinerja 4) Evaluasi Kinerja 5) Capaian Kinerja.

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 19

Nilai hasil akhir komponen-komponen akan digunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas kinerja instansi dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.4

Tingkat Akuntabilitas Kinerja

No Kategori Nilai Angka Interpretasi

1 AA >90 - 100 Sangat Memuaskan 2 A >80 - 90 Memuaskan 3 BB >70 - 80 Sangat Baik 4 B >60 - 70 Baik 5 CC >50 - 60 Cukup 6 C >30 - 50 Kurang 7 D 0 - 30 Sangat Kurang

Implementasi SAKIP yang baik di tingkat Perangkat Daerah berpengaruh besar terhadap nilai SAKIP di tingkat Pemerintah Daerah. Dalam rangka mendukung target nilai SAKIP Kota yang Sangat Baik, “Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja” menjadi Indikator Kinerja Inspektorat. Indikator kinerja ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2019 menggunakan indikator Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori B, sedangkan pada tahun 2020 mengalami kenaikan target yaitu Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB. Perubahan capaian nilai B menjadi BB. Capaian kinerja indikator Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja tahun 2016 – 2020 ditunjukkan dalam Tabel 3.5.

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 20

Tabel 3.5 Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Perangkat

Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja min BB Tahun 2016 - 2020 NO Sasaran INDIKATOR KINERJA TARGET PK 2020 Realisasi 2020 2019 2018 2017 2016 1 Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah Sebelum Tahun 2020 Nilai Akuntabilitas Kinerja SKPD dengan minimal Kategori Nilai B 95 % 93 83,3 47 46 2 Tahun 2020 Persentase PD yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal BB 95% 93,1

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target kinerja tahun 2020 yang ingin dicapai sebesar 95 %, dalam pelaksanaannya di tahun 2020 terealisasi 93,10 %. sehingga perolehan capaian kinerja adalah sebesar 97,91 % dengan rincian hasil penilaian di dalam Tabel 3.6

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP

Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2020

No OPD Nilai Keterangan

1 Dinas Perhubungan 85 A (Memuaskan)

2 Inspektorat 84,56 A (Memuaskan)

3 Sekretariat DPRD 84,2 A (Memuaskan)

4 RSUD Dr.Wahidin Sudiro Husodo 83,03 A (Memuaskan)

5 Dinas Kesehatan 82,7 A (Memuaskan)

6 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 81,52 A (Memuaskan)

7 Badan Kepegawaian 81,37 A (Memuaskan)

8 Badan Perencanaan dan Pembangunan 81,32 A (Memuaskan) 9 Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset 81,17 A (Memuaskan)

10 Dinas Lingkungan Hidup 80,73 A (Memuaskan) 11 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 80,51 A (Memuaskan)

12 Sekretaris Daerah 80,44 A (Memuaskan)

13 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga

Kerja 80,23 A (Memuaskan)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 21

No OPD Nilai Keterangan

15 Kecamatan Prajurit kulon 79,08 BB (Sangat Baik) 16 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan

Pariwisata 77,65 BB (Sangat Baik)

17 Badan Penelitian dan Pengembangan 76,19 BB (Sangat Baik) 18 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 75,34 BB (Sangat Baik) 19 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 74,28 BB (Sangat Baik) 20 Satuan Polisi Pamong Praja 74,23 BB (Sangat Baik) 21 Dinas Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana 74,08 BB (Sangat Baik)

22 Dinas Pendidikan 73,31 BB (Sangat Baik)

23 Kecamatan Kranggan 73,16 BB (Sangat Baik) 24 Dinas Komunikasi & Informatika 72,77 BB (Sangat Baik)

25 Dinas Sosial 72,23 BB (Sangat Baik)

26 Kecamatan Magersari 71,37 BB (Sangat Baik) 27 Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu Satu Pintu 67,88 B (Baik)

28 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian 65,82 B (Baik) 29 Dinas Perpustakaan dan Arsip 70,22 BB ( Sangat Baik )

Rangkuman penilaian: a. Nilai A = 14 OPD b. Nilai BB = 13 OPD c. Nilai B = 2 OPD

Ini berarti realisasi kinerja pada tahun 2020 belum mencapai target Perjanjian Kerja Tahun 2020

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Indikator kinerja “Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB” baru diterapkan pada tahun 2020. Tahun 2019 – 2016 menerapkan indikator kerja “Nilai Akuntabilitas Kinerja SKPD dengan minimal Kategori Nilai B”. Melihat dari nilai yang ingin dicapai di tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 – 2016, Indikator kinerja ini mempunyai target yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 realisasi kinerjanya sebesar 93%, sama dengan realisasi kinerja tahun 2020. Tetapi capaian kinerja tahun 2020 lebih tinggi. Jika indikator kerja tahun 2019 tetap digunakan di tahun

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 22

2020, realisasi capaian kerja untuk Nilai Akuntabilitas Kinerja SKPD dengan minimal Kategori Nilai B telah mencapai 100% karena sudah tidak ada lagi Perangkat daerah yang nilai akuntabilitasnya dibawah B.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Di dalam RPJMD Kota Mojokerto tahun 2018 – 2023, di dalam BAB 5 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran disebutkan: Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Pemerintah Daerah Yang Efektif, Demokratis, Bersih, Professional Dan Adil Dalam Melayani Masyarakat maka tujuan pembangunan ditetapkan, yaitu : Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, dengan sasaran Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani. Adapun indikator sasaran yang ditetapkan, sebagai berikut:

1. Nilai SAKIP; 2. Opini BPK; 3. IKM

4. Jumlah unit yang mendapatkan predikat WBK/WBBM. Target Nilai SAKIP Kota Mojokerto yang telah ditetapkan sebagai berikut: - Tahun 2018 : B - Tahun 2019 : B - Tahun 2020 : BB - Tahun 2021 : BB - Tahun 2022 : BB - Tahun 2023 : A

Dalam rangka dukungan pencapaian target Nilai SAKIP Kota pada tahun 2020 dengan Nilai BB, Inspektorat Kota Mojokerto telah menetapkan target Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB dalam Perjanjian Kinerja tahun 2020 sebesar 95%. Jika di dalam Rencana Strategis Inspektorat, tahun 2018 – 2023 indikator yang digunakan masih Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori B. Capaian Realisasi kinerja tahun 2020

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 23

dibandingkan target Renstra untuk tahun 2020 adalah sebesar 100%. Realisasi target kerja tahun 2020 sudah memenuhi target Renstra (jangka Menengah) tahun 2020.

d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan daerah lain.

Penilaian SAKIP Pemda dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi. Hasil Penilaian SAKIP Kota Mojokerto untuk tahun 2020 belum keluar. Hasil penilaian SAKIP tahun 2020 akan diterimakan pada tahun 2021. Sedangkan hasil Penilaian SAKIP Kota Mojokerto tahun 2019 telah diterimakan hasilnya pada tanggal 27 Januari 2020 di Bali. Dari 38 Pemkab dan Pemkot di Jawa Timur terdapat 5 Pemkab yang meraih Predikat A. Kelima daerah tersebut yakni Pemkab Banyuwangi, Pemkab Lamongan, Pemkab Gresik, Pemkab Ngawi, dan Pemkab Situbondo. Selain itu, terdapat 16 Pemkab/Pemkot yang menerima predikat BB. Keenam belas daerah tersebut terdiri dari Pemkab Malang, Pemkot Malang, Pemkab Mojokerto, Pemkab Madiun, Pemkot Blitar, Pemkab Trenggalek, Pemkot Probolinggo, Pemkab Probolinggo, Pemkab Pasuruan, Pemkab Ponorogo, Pemkot Kediri, Pemkab Tulungagung, Pemkab Bondowoso, Pemkab Jombang, Pemkab Sidoarjo dan Kota Surabaya. Sedangkan 17 Pemkab/Pemkot yang lainnya mendapatkan predikat B. Yaitu Pemkab Sumenep, Pemkab Sampang, Pemkab Pamekasan, Pemkab Blitar, Pemkab Pacitan, Pemkab Tuban, Pemkot Pasuruan, Pemkot Batu, Pemkab Magetan, Pemkot Mojokerto, Pemkab Kediri, Pemkab Lumajang, Pemkab Nganjuk, Pemkab Bojonegoro, Pemkab Bangkalan, Pemkab Jember, dan Pemkot Madiun.

Pada Tahun 2019, Kota Mojokerto memperoleh nilai SAKIP B, sesuai dengan target RPJMD dan sejalan dengan target Renstra Inspektorat. Diharapkan nilai SAKIP Kota Mojokerto tahun 2020 bisa sesuai target yaitu BB, karena telah dilaksanakan juga perbaikan akuntabilitas kinerja di level Perangkat Daerah.

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 24

Dalam penelitian tentang Pengaruh Komitmen Perangkat Daerah, Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Dan Budaya Organisasi Terhadap Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah [Wahana Riset Akuntansi Vol 8, No 1, April 2020, 24-34 ISSN : 2656-0348] diperoleh hasil bahwa komitmen Perangkat Daerah berpengaruh terhadap efektifitas penyelenggaraan SAKIP. Inspektorat melaksanakan penilaian SAKIP pada tingkat Perangkat Daerah. Dengan realisasi Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB akan berpengaruh terhadap efektifitas penyelenggaraan SAKIP di tingkat Pemda.

e. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan standar nasional

Standar nasional untuk nilai SAKIP telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Pada tahun 2020 ditargetkan nilai SAKIP pada Kota/ Kabupaten adalah nilai B. Jika dibandingkan dengan standard nasional, Kota Mojokerto dan perangkat Daerahnya

sudah memenuhi standar nasional.

f. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

i. Pemahaman Perangkat Daerah terhadap SAKIP baik itu bukti dukung, maupun Pertanyaan saat evaluasi masih kurang

ii. Atensi pemenuhan SAKIP di level pimpinan masih kurang

iii. Kurangnya bukti dukung dari Perangkat Daerah

iv. Sulitnya merubah dokumen perencanaan penganggaran dan pelaporan yang belum konsisten. v. Monitoring kinerja belum menjadi budaya

Solusi yang telah dilakukan oleh Inspektorat

i) Solusi Komunikasi dan Informasi dengan perangkat daerah, mengkomunikasikan pemenuhan bukti dukung

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 25

dan maksud dari Pertanyaan pada saat evaluasi (melakukan asistensi Sistem Akuntabilitas Kinerja) ii) Pemanfaatan system cloud untuk mempermudah

pengumpulan bukti dukung dari Perangkat Daerah. Jika data dukung diperlukan lagi untuk contoh, dapat diunduh dari Cloud.

4. Persentase SPIP Perangkat Daerah yang memadai

Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan tingkat kematangan penyelenggaraan organisasi yang terstruktur dan berkelanjutan. Pengendalian telah dirancang secara memadai dan dilaksanakan secara efektif dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi merupakan konsep dasar dari Pengukuran Maturitas SPIP. Sesuai dengan teori, pengukuran SPIP terdiri dari dua aspek, Pertama adalah dari aspek desain pengendalian intern (control design) dan kedua adalah dari aspek penerapannya (control implementation). Sehingga dapat disimpulkan SPIP adalah Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 yang menjadi inti SPIP adalah pembangunan integritas dan nilai etika organisasi dengan maksud agar seluruh pegawai mengetahui aturan untuk berintegritas yang baik dan melaksanakan kegiatannya dengan sepenuh hati dengan berlandaskan pada nilai etika yang berlaku untuk seluruh pegawai tanpa terkecuali. Integritas dan nilai etika tersebut perlu dibudayakan, sehingga akan menjadi suatu kebutuhan bukan keterpaksaan. Oleh karena itu, budaya kerja yang baik pada instansi pemerintah perlu dilaksanakan secara terus menerus tanpa henti. Maka untuk mendukung integritas dibutuhkan komitmen dan kompetensi.

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 26

Kepemimpinan yang kondusif serta kondisi organisasi yang efektif didukung komunikasi yang baik maka unsur kegiatan pengendalian dibangun dengan maksud untuk merespon risiko yang dimiliki instansi pemerintah dan memastikan bahwa respon tersebut efektif.

Maka indikator tersebut dapat digunakan sebagai pengukuran karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan.

Pada tataran Pemerintah Daerah Penilaian Maturitas SPIP di atur dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sehingga diharapkan dengan indikator program kegiatan yang telah disusun dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah dapat mendukung Penilaian Maturitas SPIP di tingkat kota yang dilakukan oleh Pihak internal Pembina Aparatur Pengawas Internal Pemerintahan Daerah, yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target IKU Persentase SPIP Perangkat Daerah yang memadai adalah nilai hasil evaluasi Implementasi SPIP yang memadai pada setiap Perangkat Daerah. Rumus penghitungan yang digunakan adalah jumlah SPIP OPD yang memadai dibagi dengan jumlah seluruh SPIP OPD yang dievaluasi. Dari hasil evaluasi target yang ingin dicapai adalah sebesar 100 % dan terealisasi 100%. sehingga capaiannya adalah 100 % dengan rincian hasil penilaian sebagai berikut:

• Sangat memadai = 2 OPD • Memadai = 27 OPD

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 27

Adapun perbandingan setiap tahun hasil evaluasi Impementasi SPIP yang diperoleh setiap OPD adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Persentase SPIP OPD yang memadai di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 Realisasi (%) 2020 2019 2018 2017 2016 1 Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengandalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Persentase SPIP OPD yang memadai 100 % 100 96,55 77,7 44 20

Dari data pada tabel 3.7 Realisasi kinerja dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 selalu meningkat. Pada tahun 2020, indikator kinerja ini telah tercapai 100%

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Dalam rangka dukungan pencapaian target Persentase SPIP OPD yang memadai Kota pada tahun 2020, Inspektorat Kota Mojokerto telah menetapkan target di dalam Rencana Strategis Inspektorat tahun 2018 – 2023 sebesar 100%. Realisasi target kerja tahun 2020 sudah memenuhi target Renstra (jangka Menengah) tahun 2020.

5. Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK

Target IKU yang dimaksud adalah jumlah unit kerja yang mendapatkan predikat WBK dari Kementrian PAN RB

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target unit kerja yang mendapatkan predikat WBK pada tahun 2020 adalah 1 unit kerja. Pada tahun 2020 ada 4 Perangkat daerah yang diusulkan untuk memperoleh WBK yaitu:

1. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2. Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 28

3. Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan & Aset 4. Inspektorat

Realisasi pada tahun 2020 belum ada Perangkat Daerah / unit kerja yang mendapatkan WBK, hal ini disebabkan unit kerja yang diajukan untuk penilaian WBK oleh Menpan RB belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Perbandingan Realisasi Persentase Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK dapat dijelaskan pada table dibawah ini

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK

di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020

NO. SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET 2020 Realisasi 2020 2019 2018 2017 2016 1 Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengandalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Jumlah Unit Kerja yang

mendapatkan predikat WBK

1 Unit Kerja 0 1 Belum ada indikator kinerja ini

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Dari tabel 3.8 diperoleh informasi bahwa Indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2019. Penetapan indikator kinerja ini pada RPJMD dan Rencana Strategis Inspektorat Kota Mojokerto. Pada tahun 2019 ada realisasi 1 unit yang memperoleh WBK yaitu puskesmas wates.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Berdasarkan target pada jangka menengah yang tertuang di dalam RPJMD dan juga Renstra Inspektorat, target unit yang memperoleh WBK pada tahun 2020 ada sebanyak 1 unit. Tetapi realisasi kinerja tahun 2020 ini belum memenuhi target jangka menengah.

d. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 29

Proses pembangunan ZI menuju WBK / WBBM masih perlu sosialisasi dan proses internalisasi secara kontinu. Pembangunan ZI ini juga harus menjadi komitmen bersama terutama unit kerja yang dicanangkan menjadi WBK.

Solusi dari Inspektorat, melalui kegiatan monitoring dan evaluasi yang rutin dilakukan kepada unit yang dicanangkan WBK

6. Kapabilitas APIP

Kapabilitas APIP merupakan cerminan kemampuan APIP dalam melaksanakan tugas pengawasan secara efektif dan efisien. Pembinaan APIP dilakukan terhadap seluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Sebagai upaya pembinaan APIP, BPKP mengembangkan model kapabilitas APIP yang mengacu kepada Internal Audit Capability Model (IA-CM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA). Kapabilitas APIP dikelompokkan ke dalam lima tingkatan (level) yaitu Initial (level 1), Infrastructure (level 2), Integrated (level 3), Managed (level 4), dan Optimizing (level 5), dimana semakin tinggi suatu level semakin baik kapabilitasnya. BPKP melakukan penilaian atas kapabilitas APIP secara berkala

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target Kapabilitas APIP pada tahun 2020 adalah mencapai level 3. Tingkat kapabilitas APIP level 3 menggambarkan kemampuan APIP dalam menilai efisiensi, efektivitas ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern.

Dari hasil evaluasi realisasi kinerja pada tahun 2020, Inspektorat Kota Mojokerto telah memperoleh Kapabilitas APIP

Dokumen terkait